Tingkat Perkembangan Nilai Moral, Motivasi

advertisement
67
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa contoh berjenis kelamin
perempuan lebih banyak dibandingkan contoh berjenis kelamin laki-laki. Lebih
dari setengah contoh merupakan anak sulung, dan rata-rata contoh berusia 16.2
tahun. Lebih dari separuh contoh berasal dari keluarga sedang dan sisanya
berasal dari keluarga kecil, rata-rata usia ayah contoh hampir mencapai 50
tahun, sedangkan hampir separuh ibu contoh juga berkisar antara usia 40-an.
Lebih dari separuh ayah contoh mencapai jenjang pendidikan tertinggi S1/S2/S3
sedangkan lebih dari seperempat ibu contoh merupakan tamatan S1/S2/S3.
Untuk pekerjaan orang tua, hampir separuh contoh memiliki ayah yang bekerja di
sektor swasta dan ibu contoh yang tidak bekerja menempati posisi terbanyak di
ketiga kelas yakni mencapai lebih dari separuh contoh. Hampir separuh contoh
memperoleh pendapatan keluarga lebih dari Rp 5 000 00 per bulan. Terdapat
perbedaan yang nyata pada usia contoh, usia ibu, pendidikan ayah, pendidikan
ibu, dan pendapatan keluarga contoh. Usia contoh termuda adalah contoh dari
model akselerasi dan yang tertua dari model reguler. Usia ibu contoh termuda
berasal dari sontoh akselerasi dan yang terua dari contoh SBI. Pendidikan ayah
dan ibu contoh yang paling tinggi ditempuh oleh ayah contoh akselerasi dan yang
terendah dari contoh reguler, begitu juga dengan pendapatan keluarga, dimana
contoh akselerasi berasal dari keluarga dengan pendapatan yang paling tinggi
dan contoh reguler berasal dari keluarga yang lebih rendah pendapatannya.
Tingkat perkembangan moral lebih dari separuh contoh di ketiga model
pembelajaran berada pada kategori rendah dan tidak ada perbedaan yang nyata
di antara ketiga model. Dilihat dari dimensi moral, hampir separuh contoh
memiliki kebaikan yang rendah, hampir seluruh contoh mempunyai nilai kejujuran
yang rendah, dan hampir setengah contoh memperlihatkan kontrol diri yang
rendah. Ketiga dimensi nilai moral ini tidak memiliki perbedaan yang nyata di
antara ketiga kelas. Motivasi belajar baik secara intrinsik maupun esktrinsik
sebagian besar contoh berada pada tingkat sedang. Untuk motivasi intrinsik,
terdapat perbedaan nyata dimana contoh dari kelas reguler memiliki motivasi
intrinsik paling tinggi dan contoh dari kelas akselerasi mempunyai motivasi
intrinsik terendah, sedangkan untuk motivasi ekstrinsik di antara ketiga model
tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata. Kecerdasan intrapersonal yang
dimiliki sebagian besar contoh berada pada tingkat sedang, begitu juga dengan
68
kecerdasan interpersonal yang diperoleh lebih dari separuh contoh berada pada
tingkat sedang. Di antara ketiga model, tidak ditemukan perbedaan nyata baik itu
kecerdasan intrapersonal maupun kecerdasan interpersonalnya.
Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang positif signifikan
antara besar keluarga dengan motivasi intrinsik, serta usia contoh dengan
motivasi intrinsik. Semakin banyak jumlah anggota keluarga, maka semakin
besar motivasi intrinsik siswa. Pendidikan ibu dan pekerjaan ibu berhubungan
negatif signifikan dengan motivasi intrinsik contoh. Semakin tinggi pendidikan ibu,
maka semakin rendah motivasi intrinsik contoh, dan semakin ibu bekerja maka
semakin rendah motivasi intrinsik contoh.
Dalam penelitian ini juga ditemukan hubungan positif signifikan antara
tingkat perkembangan nilai moral dengan motivasi intrinsik contoh, selain itu
moral kebaikan juga berhubungan dengan motivasi intrinsik contoh. Semakin
tinggi tingkat perkembangan nilai moral contoh maka semakin tinggi motivasi
intrinsik contoh, selain itu semakin tinggi nilai kebaikannya maka semakin tinggi
motivasi intrinsik. Motivasi intrinsik berhubungan positif signifikan dengan kedua
kecerdasan personal, dan motivasi ekstrinsik juga berhubungan positif signifikan
dengan kecerdasan personal baik intrapersonal maupun interpersonalnya.
Semakin tinggi motivasi intrinsik contoh, maka semakin tinggi kecerdasan
intrapersonal dan interpersonalnya, begitu pula dengan semakin tinggi motivasi
ekstrinsik maka semakin tinggi kecerdasan intrapersonal dan interpersonal.
Saran
Pencapaian moral siswa yang rendah di ketiga model pembelajaran
memerlukan penanganan khusus agar tidak terjadi degradasi moral yang kian
meningkat. Oleh sebab itu, sebaiknya orang tua dan guru menerapkan
pendidikan karakter dalam proses pengasuhan dan pendidikan baik di rumah
maupun di sekolah. Tingkat kebaikan, kejujuran, dan kontrol diri yang rendah
dapat ditingkatkan dengan memberikan pemahaman dan melatih anak untuk
senantiasa berbuat baik, jujur, dan mampu mengontrol dirinya. Misalnya
menanamkan nilai kejujuran dalam setiap proses kegiatan belajar mengajar
(KBM) di kelas atau dengan mengajarkan moral secara sistematis dengan
melibatkan emosi (feeling) dan pembiasaan (acting), tidak hanya pengetahuan
(knowing), yang terintegrasi dengan kurikulum sekolah yang bersifat holistik..
Orang tua dan guru dapat memonitor anak dari media dan jadilah contoh
karakter positif, selalu beri penjelasan tentang nilai-nilai kebenaran dan jangan
69
berasumsi bahwa anak sudah tahu, konsisten dalam menjalankan peraturan jika
peraturan sudah diciptakan. Di sekolah (terutama untuk siswa SBI), guru dan
murid dapat bekerjasama membuat peraturan misalnya berupa poster tentang
larangan berbuat buruk, dengan ikut berpartisipasi dalam menciptakan aturan,
siswa akan lebih menghayati dan senang hati melaksanakannya. Di rumah, anak
dapat dibiasakan membayar kesalahannya dengan kebaikan, misalnya anak
yang melakukan satu kesalahan diminta lagi untuk melakukan dua kebaikan.
Mengingat motivasi belajar contoh yang masih berada pada tingkat
sedang, sebaiknya orang tua dan sekolah bekerjasama membantu siswa untuk
menumbuhkan minatnya terlibat dalam proses pendidikan. Gunakan pendekatan
inquiry based learning, yakni pendekatan yang merangsang daya minat anak,
misalnya dengan mengajukan pertanyaan terbuka. Di dalam proses belajar
jadikan siswa sebagai pusat (student centered), bukan guru sebagai pusat
(teacher centered). Untuk kelas akselerasi, ciptakan kelas dengan proses belajar
integrated learning, yakni pembelajaran terpadu yang mengelaborasikan
berbagai materi dalam satu sajian pembelajaran. Buatlah kegiatan belajar yang
menyenangkan agar siswa tidak jenuh dan materi pelajaran dapat diserap
dengan optimal. Tekankan aktivitas konkrit, tidak hanya berat di teori saja,
misalnya siswa diberikan kesempatan untuk menjelaskan materi sesuai daya
imajinasi dan keunikannya tetapi proses belajar dijaga agar tetap berjalan efektif.
Guna meningkatkan kecerdasan intrapersonal siswa yang masih berada
pada kategori sedang, sekolah bisa menerapkan suasana kelas yang kondusif
untuk siswa belajar secara individual, berpikir, merenung, meneliti, dan
melakukan pekerjaan sendiri di luar atau sudut kelas yang tenang, menulis jurnal
atau buku harian.
Selain itu, sekolah (terutama untuk kelas akselerasi) dapat memberikan
kesempatan pada siswa untuk meningkatkan kecerdasan interpersonalnya
dengan menggunakan pendekatan collaborative dan cooperative learning,
Melalui pendekatan ini, sekolah dapat memberikan kesempatan pada siswa
untuk meningkatkan kecerdasan interpersonalnya dengan diskusi kelompok,
belajar
melalui
drama,
bermain
games,
mengumpulkan
ide-ide
atau
brainstorming, dan belajar di luar kelas dengan memanfaatkan banyak media.
Bantu siswa meluangkan waktunya untuk kegiatan ekstrakurikuler, jika tidak
memiliki kesempatan karena himpitan waktu, tugas sekolah dapat diselaraskan
dengan kegiatan esktrakurikuler. Misalnya siswa diberi tugas yang berkaitan
70
dengan kegiatan di luar jam pelajarannya (ekstrakurikulernya) agar siswa lebih
dapat mengeksplorasi dunia luar.
Untuk penelitian lanjutan diharapkan dapat diteliti faktor-faktor yang
membentuk moral remaja, seperti pengasuhan moral oleh orang tua, serta
dukungan guru di sekolah terhadap perilaku moral yang dilakukan siswa-siswinya
dengan teknik observasi dan wawancara secara mendalam dan pengambilan
sampel yang hasilnya dapat digeneralisasi. Selain itu, penelitian selanjutnya
diharapkan dapat meneliti ekspektasi dan kepuasan siswa terhadap model
pembelajaran.
Download