sitoskeleton - Rahmi Kania Soraya

advertisement
SITOSKELETON
Sitoskeleton atau kerangka sel adalah jaring berkas-berkas protein yang menyusun sitoplasma
eukariota. Jaring-jaring ini terdiri dari tiga tipe dasar, yaitu mikrofilamen, mikrotubulus (jamak:
mikrotubuli), dan intermediat filamen. Ketiga filamen ini terhubung satu sama lain dan saling
berkoordinasi. Dengan adanya sitoskeleton, sel dapat memiliki bentuk yang kokoh, berubah bentuk,
mampu mengatur posisi organel, berenang, serta merayap di permukaan.
1. Mikrofilamen
Mikrofilamen atau filamen aktin adalah bagian dari kerangka sel (sitoskeleton) yang berupa
batang padat berdiameter sekitar 7 nm dan tersusun atas protein aktin, yaitu suatu protein
globular. Mikrofilamen ada pada sel eukariot. Peran struktural mikrofilamen dalam sitoskeleton
ialah untuk menahan tegangan (gaya tarik). Dengan bergabung dengan protein lain, mikrofilamen
sering membentuk jalinan tiga dimensi persis di dalam membran plasma, yang membantu
mendukung bentuk sel. Jalinan ini membentuk korteks (lapisan sitoplasma luar) sel tersebut
mempunyai kekentalan semipadat seperti gel, yang berlawanan dengan keadaan sitoplasma
dalamnya yang lebih cair. Dalam sel hewan yang terspesialisasi untuk mengangkut materi
melintasi membran plasma, berkas mikrofilamen membentuk inti mikrovili, penonjolan halus
yang meningkatkan luas permukaan sel. Mikrofilamen dikenal baik karena perannya dalam
pergerakan sel khususnya sebagai bagian alat kontraksi sel otot. Ribuan filamen aktin disusun
sejajar satu sama lain di sepanjang sel otot yang diselingi dengan filamen yang lebih tebal yang
terbentuk dari protein yang disebut miosin. Kontraksi otot terjadi akibat mikrofilamen dan miosin
yang saling melncur melewati yang lain, yang akan memperpendek selnya.
Aktivitas mikrofilamen menyebabkan pergerakan seperti aliran sitoplasma dan gerak ameboid
(gerak sel tunggal protista, cendawan, dan hewan yang menggunakan protoplasmanya yang
mengalir keluar dari sel unuk membentuk semacam kaki semu atau pseudopod, kemudian bagian
sel yang tertinggal maju ke arah pseudopod hingga menghasilkan gerak sel di suatu permukaan).
Mikrofilamen terlihat melalui mikroskop fluoresensi dengan bantuan antibodi antiaktin (diperoleh
dari lawan aktin pada hewan) atau dengan analog fluoresen falotoksin (berasal dari cendawan
Amanita phalloides), yang secara khas berikatan dengan molekul aktin (atau lir-aktin)).
2. Mikrotubulus
Mikrotubulus atau mikrotubula adalah tabung yang disusun dari mikrotubulin. bersifat lebih
kokoh dari aktin, mikrotubulus mengatur posisi organel di dalam sel.
Mikrotubulus ditemukan dalam sitoplasma semua sel eukariotik. Mikrotubulus itu berupa batang
lurus dan berongga. Mikrotubulus berukuran kecil, melengkung, berbentuk silindris, dan kaku,
dimana ditemukan di setiap sel yang sedang mengalami pembelahan. Mikrotubulus tersusun atas
protein yang dikenal sebagai tubulin. Mikrotubulus menjalankan beberapa fungsi, terutama
sebagai sarana transport material di dalam sel serta sebagai struktur sporting bagi fungsi-fungsi
organel lainnya.
Pengelompokan mikrotubulus
Terdapat dua kelompok mikrotubulus :
a. Mikrotubulus stabil yaitu mikrotubulus yang dapat diawetkan dengan larutan fisikatif apapun,
misalnya : OsO4, MnO4 atau aldehida dan suhu berapapun. Contoh mikrotubulus stabil
adalah pembentukan silia dan flagella.
b. Mikrotubulus labil yaitu, mikrotubulus yang dapat diawetkan hanya dengan larutan fisikatif
aldehida dan pada suhu sekitar 4o C. Contoh mikrotubulus labil adalah mikrotubulus
pembentuk gelendong pembelahan. Sifat kelabilan mikrotubulus ini berguna untuk
menerangkan arah pertumbuhannya. Mikrotubulus yang kedua ujungnya terdapat bebas di
dalam sitoplasma akan segera lenyap. Mikrotubulus ysng tumbuh dengan ujung negatif
melekat pada sentroma dapat dibuat stabil apabila ujung positifnya dilindungi sehingga
menghalangi terjadinya depolimerisasi.
3. Filamen Intermediat
Filamen intermediat merupakan bagian dari kerangka sel (sitoskeleton) yang memiliki diameter
antara 8 hingga 12 nm, lebih besar daripada diameter mikrofilamen tetapi lebih kecil daripada
diameter mikrotubula, yang fungsinya untuk menahan tarikan (seperti mikrotubula).[1][2]
Filamen intermediet terdiri dari berbagai jenis yang setiap jenisnya disusun dari subunit
molekuler berbeda dari keluarga protein yang beragam yang disebut keratin.
Download