sitoskeleton - WordPress.com

advertisement
SITOSKELETON
DEVI NISA HIDAYATI, S.Farm.
• (cyto = sel dan
skeleton = rangka)
• Jejaring serat yang
membentang
diseluruh
sitoplasma.
• Tersusun
atas:
mikrotubulus,
mikrofilamen, dan
filamen intermedia.
Komponen sitoskeleton:
1. Mikrotubulus.
• Batang berongga, Ø 25 nm.
• Dinding batang berongga tersusun dr protein
globular dsbt tubulin.
• Sub unit protein: dimer: α-tubulin & β-tubulin.
• Memiliki kutub positif dan kutub negatif
2 kelompok mikrotubula:
1. Mikrotubula stabil
mikrotubula yg dapat diawetkan dg larutan
fiksatif apapun (Osmium tetraoxyde/ O5O4,
Permanganat/ MnO4 atau aldehid dg suhu
berapapun)
2. Mikrotubula labil
mikrotubula yg hanya dapat diawetkan dg
larutan fiksatif aldehid pada suhu ± 4 °C.
• Mikrotubula labil terdapat pada sitoplasma 
mikrotubula sitoplasma.
• Tersusun sejajar satu sama lain seperti yg
terdapat dlm aksoplasma sel syaraf.
• Fungsi: memberi bentuk sel, membantu
gerakan sel, dan menentukan bidang
pembelahan sel.
2. Mikrofilamen
• Batang padat, Ø ± 7
nm.
• Disebut jg filamen
aktin
• Fgsi:
menyokong
bentuk
sel,
mempertahankan bntk
sel.
• Terdiri dari protein aktin,
miosin dan tropomiosin.
• Aktin: protein globular,
trbnyak
dalam
sel
eukariota.
• Aktin G dan aktin F
3. Filamen Intermedia
• Ø 8-12 nm.
• Pengukuh sel yg permanen.
• Terdiri dari 5 protofilamen.
• Terdapat pada sel eukariota.
• Fgsi: mempertahankan bentuk
pembentukan lamina nukleus.
sel,
• Filamen intermedia tersusun dari molekul keratin
– paling stabil dan tahan lama.
• Sel epitelium sederhana terdiri dari 2 macam
keratin sedangkan sel2 lainnya memiliki lebih dari
6 keratin.
• Filamen intermedia terutama keratin merupakan
penghalang primer terhadap panas.
• Dibeberapa tempat, keratin dapat menjadi kuku,
rambut dan bulu.
Kelompok2 filamen intermedia, berdasarkan asam amino
penyusunnya:
Macam Filamen
Polipeptida penyusun
Tempat didalam sel
FI tipe I
Keratin bersifat asam
Keratin bersifat basa dan netral
Sel epitelium dan turunan(derivat)
epidermis: rambut dan kuku
FI tipe II
Vimentin
Sel2 mesenkim
Sel2 dalam kultur
Sel2 otot
Astrosit dan sel Schwann
Desmin
Protein fibrilar yg bersifat asam
FI tipe III
Protein-protein penyusun
neorofilamen
Neuron
FI tipe IV
Protein Lamina nukleus: lamin A, B
dan C
Lamina nukleus dari semua sel
eukariota
Perbandingan antara sifat mikrotubula, mikrofilamen dan
filamen intermedia
Sifat/ tanda
Mikrotubula
Filamen Intermedia
Mikrofilamen
Struktur
Berongga dg dinding
terdiri dari 13
protofilamen
Berongga dg dinding
terdiri 4-5 protofilamen
Dua untai aktin yg
teranyam
Garis tengah
(nm)
25
8-12
7
Kesatuan
monomer
Tubulin α dan β
5 jenis protein
Aktin
Lokasi sel
Sitoplasma
Sitoplasma & Nukleus
Sitoplasma
Fungsi
memelihara bentuk sel,
mengatur posisi organel
dlm sel.
Mempertahankan
bentuk sel, pmbntukn
lamina nukleus
Mortilitas, perubahan
bentuk sel dan
sitokinesis
GERAKAN SEL
1. Gerakan sel yg menyebabkan sel berpindah
tempat
2. Gerakan yg terjadi didlm sel
Gerakan terjadi karena protein kontraktil
(mikrotubula, mikrofilamen dan filamen
intermedia)
FUNGSI MOTIL MIKROTUBULA
• Dapat bergerak/berfungsi untuk pergerakan
sel.
• Cnth: Mikrotubula yg motil = flagella dan silia
• Sama dalam ultrastruktur= sama2 memiliki
inti yang terdiri dari mikrotubulus.
• Silia =Ø ± 0,25 μm dan P 2-20 μm
• Flagela = Ø ± 0,25 μm dan P 10-200 μm
• Dinein: protein yang bertanggungjawab untuk
memulai pergerakan.
FLAGELA DAN SILIA
Baik silia atau flagela tersusun
atas bagian tengah atau pusat
mikrotubul dublet dikelilingi
oleh 9 mikrotubul dublet.
Oleh karena itu susunan silia
atau flagela sering disebut
struktur atau pola 9+2 disebut
struktur axoneme
Mikrotubul pada silia dan
flagela
bertindak
sebagai
pendukung sekaligus alat
pergerakan ketika organel cilia
atau flagela bergetar
• Gerakan silia
Mirip
mendayung,
dengan
ayunan
mendorong dan mundur silih berganti
menghasilkan gaya arah tegak lurus sumbu
silia.
• Gerakan flagela
Gerak mengombak yang menghasilkan gaya
dengan arah yang sama dengan sumbu
flagela.
Daftar Pustaka
• Campbell, N.A., and Reece, J.B., 2008,
BIOLOGI, Edisi VIII, Jilid I, diterjemahkan oleh
Wulandari, D.T., Penerbit Erlangga, Jakarta
• Sumadi dan Marianti, A.,2007, Biologi Sel,
Graha Ilmu, Semarang.
Download