Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 17 Pages ISSN 2302-0199 pp. 251- 267 PENGARUH DESKRIPSI JABATAN DAN PENEMPATAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ACEH Herlinawati1, Mukhlis Yunus2, Said Musnadi2 1) Magister Manajemen Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Abstract: The purpose of this study was to determine whether the position description is correct, staffing and employee performance has been good, and then to determine the effect of either simultaneously or partial description of the position and placement on employee performance Personnel Board, Education and Training Aceh. The research was conducted in Banda Aceh, that the office of the Officer Education and Training Aceh, while the object of study is the effect of job analysis and placement of employees on performance Personnel Board of Education and Training in Aceh, with the number of respondents 131 people. Descriptive research results indicate that a position description obtained average value of 4.07, staffing obtained average value of 4.09 and employees performance values obtained by an average of 4.06 Personnel Board of Education and Training has been running Aceh better. While based on the results of testing simultaneously or partially indicates that a position description and placement significantly affect employee performance Personnel Board, Education and Training Aceh. Implementation of the position description provided to the employee by the party leadership should have to explain in detail about the details and the authority that will be borne by the employee in question. Keywords: Description of The Position, Placement and Performance Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah deskripsi jabatan sudah tepat, penempatan pegawai dan kinerja pegawai sudah berjalan dengan baik, kemudian untuk mengetahui pengaruh baik secara simultan maupun parsial deskripsi jabatan dan penempatan terhadap kinerja karyawan Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Aceh. Penelitian ini dilakukan di Banda Aceh, yaitu pada kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Aceh, sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah mengenai pengaruh analisis jabatan dan penempatan karyawan terhadap kinerja Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Aceh, dengan jumlah responden sebanyak 131 orang. Hasil penelitian secara deskriptif menunjukkan bahwa deskripsi jabatan diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,07, penempatan pegawai diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,09 dan kinerja pegawai diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,06 Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Aceh sudah berjalan dengan baik. Sedangkan berdasarkan hasil pengujian secara simultan maupun secara parsial menunjukkan bahwa deskripsi jabatan dan penempatan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Aceh. Pelaksanaan deskripsi jabatan yang diberikan kepada pegawai oleh pihak pimpinan hendaknya harus menjelaskan secara rinci tentang rincian dan wewenang yang akan diemban oleh pegawai yang bersangkutan. Kata Kunci: Deskripsi Jabatan, Penempatan dan Kinerja 251 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012 Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Sumber Daya Manusia selalu berperan aktif dan keunggulan dalam bidang pendidikan dan dominan dalam pelatihan. manusia menjadi setiap organisasi, perencana, karena pelaku dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Atas Badan Kepegawaian dasar tersebut perlunya peranan organisasi Pelatihan dalam kewenangan memperhatikan karyawan. Sorotan Aceh Pendidikan mempunyai dan fungsi dan dalam penyelenggaraan tugas terhadap kinerja pegawai yang rendah, hampir pokok. Fungsi Badan Kepegawaian Pendidikan tidak pernah berhenti. Kinerja adalah gambaran dan Pelatihan Aceh antara lain yaitu: mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu a. Pelaksanaan urusan ketatausahaan Badan; kegiatan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, b. Penyusunan program kerja tahunan, jangka misi dan visi organisasi yang tertuang dalam rencana strategi organisasi. menengah dan jangka panjang; c. Sesuai dengan Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Susunan Organisasi Dan pendidikan dan pelatihan serta evaluasi; d. Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah, Dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Perumusan kebijakan teknis kepegawaian, Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan Pegawai Negeri Sipil; e. Darussalam dengan tugas utamanya membantu Pelayanan administrasi untuk kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pelatihan; Gubernur Aceh dalam melaksanakan tugas f. Penyusunan formasi dan pengadaan PNS; umum g. Penyiapan dibidang pemerintahan kepegawaian, dan pembangunan pendidikan mutasi jabatan structural dan instansi pemerintah Provinsi NAD dan pelatihan bagi Pegawai Negeri Sipil sesuai penyelesaian konsultasi jabatan structural dengan peraturan perundang-undangan yang pemerintah kabupaten/kota dalam Provinsi berlaku. NAD; Penyelenggaraan tugas dan fungsi BKPP h. sejalan dengan pencapaian Visi „Terwujudnya pusat keunggulan pengelolaan Sumber Daya Pembinaan dan Pengembangan jabatan fungsional; i. Penyiapan dan pelayan administasi serta Aparatur di Pemerintahan Aceh” dengan misi pelaksanaan pengangkatan, pemindahan sebagai berikut; dan pemberhentian PNS daerah sesuai 1. 2. Mengelola administrasi kepegawaian dengan norma, standard an prosedur yang secara profesional dan proporsional. ditetapkan Membina dan mengembangkan sumber undangan; daya aparatur sesuai kompetensinya. j. dan perundang- Penyelenggaraan rekruitmen dan seleksi 3. Meningkatkan disiplin pegawai. pendidikan 4. Meningkatkan kepemimpinan; efisiensi/efektivitas, peraturan tenaga kader dan diklat progresivitas pelayanan publik melalui Volume 1, No. 1, Agustus 2012 - 252 Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala k. Penyelenggaraan wilayah l. administrasi kerja PNS mutasi sumber daya; kualitas sumber daya; hasil Provinsi, kegiatan dibandingkan dengan maksud yang Kabupaten/kota dalam Provinsi NAD; diinginkan; dan efektivitas tindakan dalam Penyiapan dan penetapan pension pegawai; mencapai tujuan. m. Penyelenggaraan kebijakan pembinaan disiplin dan penilai kinerja aparatur; dengan menggabungkan Badan Kepegawaian n. Pengelolaan system informasi kepegawaian o. BKPP Aceh didirikan pada tahun 2007 Daerah, Biro Kepegawaian Setda Aceh dan kepegawaian daerah; Badan Diklat Provinsi Aceh. Badan ini Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Badan. dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang dibantu oleh 8 Kepala Bidang. BKPP memiliki Kewenangan Pendidikan Badan dan menyelenggarakan Kepegawaian, Pelatihan fungsi jumlah pegawai yang terdiri dari 194 orang Aceh yang terbagi 2 kelompok PNS, yaitu kelompok sebagaimana fungsional (widyaiswara) sebanyak 42 orang, dimaksud di atas adalah: kelompok struktural sebanyak 152 orang, a. Menyusunan dan mengembangan program meliputi; Bidang Sekretariat membawahi 40 kerja pegawai, pelaksanaan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan aparatur; b. c. d. Merumuskan kebijakan teknis g. dan pelaporan pengembangan membawahi bidang Melaksanakan pendidikan dan pelatihan membawahi 16 pegawai, bidang kesra dan bagi aparatur; keddk.hukum membawahi 11 pegawai, bidang Menetapkan formasi pegawai negeri sipil informasi kepegawaian membawahi 17, bidang dan pendidikan dan penjenjangan membawahi 17 konsultasi penyusunan formasi Menetapkan pengangkatan pegawai dan kepangkatan 24 pegawai, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan; pemberhentian CPNS dan PNS f. program membawahi 12 pegawai, bidang pembinaan dan pemerintah kabupaten/kota; e. bidang dan bidang dan teknis penggajian fungsional membawahi 15 pegawai. Untuk membantu organisasi mencapai Menetapkan mutasi jabatan dan konsultasi tujuannya, diperlukan sumber daya manusia pengangkatan pejabat struktural; yang tepat, yang memiliki kemampuan sesuai Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dengan beban tugas yang harus dilaksanakan dan Belanja Aceh melalui Tim Anggaran; supaya tugasnya dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengukuran kinerja adalah suatu proses Menurut Alwi (2001:108), menjelaskan penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan bahwa deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan dan sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, merupakan dua hal hal yang tidak dapat termasuk informasi atas: efisiensi penggunaan dipisahkan dala melakukan analisis jabatan, 253 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012 Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala yaitu; 1) Deskripsi jabatan adalah ringkasan (RKA) berjalan sangat lambat perlu mendapat tertulis tentang tugas-tugas pokok yang melekat perhatian para kepala bidang. pada suatu jabatan, 2) Spesifikasi jabatan Fenomena yang muncul dalam adalah uraian tentang kualifikasi kemampuan, penyelenggaraan tugas, fungsi dan tanggung keahlian yang jawab belum sesuai dengan visi,misi, yang pada tugas-tugas kenyataannya mempengaruhi kinerja untuk kewajiban dan tanggung jawab yang tertuang mencapai tujuan organisasi. Untuk itu BKPP dalam dekripsi jabatan. menyusun program dan kegiatan penataan dan diperlukan pengalaman untuk Jabatan personal mendukung berkaitan dengan serangkaian manajemen sumber daya aparatur, kelembagaan, pekerjaan yang akan dilakukan dan persyaratan ketatalaksanaan serta perencanaan pendidikan yang pada diperlukan untuk melakukan tugas- dan pelatihan tugas sehari-hari dan kondisi lingkungan di tertuang mana pekerjaan tersebut dilakukan. Data yang persyaratan jabatan. melalui analisis jabatan yang dalam deskripsi jabatan dan dikumpulkan secara lebih rinci meliputi tugas- Dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun tugas, tanggung jawab, dari uraian tugas 1999 pasal 17 ayat (1) disebutkan bahwa dianalisa Pegawai Negeri Sipil diangkat dalam jabatan kemampuan pegawai untuk melaksanakan tugas. Dalam dan pangkat tertentu. Seseorang yang diangkat kenyataan muncul dalam jabatan dapat menunjukkan kinerja yang fenomena/ permasalahan yang dihadapi BKPP baik dalam jabatannya, maka setiap pimpinan Aceh, hal ini disampaikan Kepala BKPP pada organisasi kesempatan pertemuan internal adalah belum mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan apa saja tercapainya visi,misi yang akan dilakukan dan bagaimana pekerjaan organisasi yaitu sebagai pusat keunggulan dilakukan serta personal yang layak menduduki pengelolaan pekerjaan tersebut. secara banyak maksimal sumber daya aparatur di Pemerintahan Aceh yang ternyata selama ini Hasil perlu analisis mengetahui jabatan yang dan berupa justru masih banyak pegawai yang harus informasi jabatan dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia berbagai program manajemen sumber daya pada lembaga formal maupun informal, masih manusia seperti kepegawaian, kelembagaan, rendahnya pembinaan tata sumber daya dan pengembangan manusia berdasarkan pengawasan, namun pada saat ini berbagai kompetesinya, masih rendahnya pengelolaan kebijakan manajemen sumber daya manusia administrasi belum belum sepenuhnya berbasis pada informasi profesional, masih rendahnya ketaatan/disiplin jabatan yang akurat dan up to date yang pegawai diperoleh melalui kegiatan analisis jabatan kepegawaian yang pada waktu yang ditentukan, secara finansial hampir setiap tahun realisasi anggaran kerja sehingga serta sering ketatalaksanaan, terjadi dan ketidaksesuaian Volume 1, No. 1, Agustus 2012 - 254 Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pelaksanaan tugas dan fungsi jabatan dengan yang dibutuhkan maupun menentukan pegawai kompetensi dan syarat jabatan lain yang apakah masih tetap atau tidak ditempatkan pada dituntut dalam struktur organisasi. suatu Kepegawaian BKPP dalam menyusun penempatan pegawai internal jabatan pertimbangan tertentu tertentu. berdasarkan Menurut Hariandja terlihat bahwa (2002: 156), penempatan pegawai merupakan uraian tugas hampir sama sedangkan tugas dan proses penugasan atau pengisian jabatan atau tanggung jawab berbeda, sehingga sulit untuk penugasan kembali pegawai pada tugas atau menyesuaikan jabatan baru atau jabatan yang berbeda. kedalam persyaratan yang diinginkan. Untuk melakukan itu harus dimulai Menurut Hariandja (2002: 156), menganalisis uraian jabatan dan persyaratan penempatan pegawai dapat berupa penugasan yang tugas/jabatan pertama untuk pegawai yang baru direkrut, dianalisa akan menghasilkan informasi jabatan tetapi dapat juga melalui promosi, pengalihan yang akurat, dan kemudian dapat dijadikan (transfer) dan penurunan jabatan (demosi) atau bahan baku baik untuk proses pengelolaan bahkan pemutusan hubungan kerja. Kesesuaian SDM. Informasi ini dapat dijadikan dasar yang penempatan pegawai dalam suatu organisasi kuat bagi pengambil keputusan-keputusan yang merupakan suatu hal yang penting karena dalam berkaitan dengan sumber daya manusia dan pemberian menjadikan dasar dalam penempatan pegawai. aparatur pemerintah yang memiliki kualifikasi dibutuhkan. Uraian pelayanan publik dibutuhkan Analisis Jabatan dilingkungan Pemerintah dengan profesionalisme yang sesuai. Oleh Daerah, telah ditetapkannya Peraturan Menteri karenanya dalam penempatan pegawai harus Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2005 tentang tepat dan sesuai tuntutan pekerjaan dengan Pedoman dilingkungan kualifikasi kemampuan dan profesionalismenya. Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Penempatan pegawai harus berpegang Daerah. Analisis jabatan merupakan suatu cara kepada prinsip “The right man on the right mendasar dalam manajemen sumber daya place and the right man on the right job” yang manusia gambaran artinya penempatan orang-orang yang tepat menyeluruh dan lengkap mengenai suatu posisi pada tempat dan untuk jabatan yang tepat. jabatan, kemudian menyadurnya ke dalam Dengan melakukan penempatan pegawai yang format yang memudahkan memahami secara sesuai akurat dalam diharapkan akan meningkatkan kinerja pegawai organisasi, serta merancang program dan sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. kegiatan penataan jabatan dan peningkatan Dengan kata lain jika suatu urusan diserahkan kompetensi jabatan. kepada yang bukan ahlinya maka organisasi Analisis untuk informasi Jabatan mendapatkan tentang jabatan Penempatan pegawai adalah menempatkan pegawai yang lulus dalam seleksi pada jabatan 255 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012 dengan prinsip tersebut di atas tersebut tinggal menunggu kehancuran. Selama ini banyak ketidak sesuaian Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala penempatan menurut kebutuhan maupun latar sebagai hasil dari suatu proses penyelesaian belakang pendidikan yang dimiliki, pada bidang pekerjaan, tertentu yang seharusnya mempunyai pegawai memahaminya yang jumlah lebih banyak sehingga tugas yang diperlukan dilaksanakan harus diselesaikan dalam waktu diinginkan. Agar terdapat kejelasan mengenai lama. Namun kinerja, akan disampaikan beberapa pengertian pada bidang tertentu justru mengalami kelebihan pegawai dengan. Bidang informasi kepegawaian misalnya sementara sebagian sebagai untuk yang perilaku mencapai hasil lain yang yang mengenai kinerja. harus Dessler (2009:75), berpendapat : Kinerja mempunyai pegawai yang lebih banyak, dengan (prestasi kerja) karyawan adalah prestasi aktual kapasitas tugas berat untuk menyelesaiakan karyawan dibandingkan dengan prestasi yang tugas-tugas tepat pada waktunya. (bidang diharapkan dari karyawn. Prestasi kerja yang informasi Kepegawaian, BKPP Aceh, 2012). diharapkan adalah prestasi standar yang disusun Untuk mendukung kesesuaian penempatan sebagai acuan sehingga dapat melihat kinerja pegawai perlu dilakukan analisis jabatan dalam karyawan organisasi publik. Hasil analisis jabatan akan dibandingkan dengan standar yang dibuat. menghasilkan uraian pekerjaan atau jabatan dan Selain itu dapat juga dilihat kinerja dari persyaratan pekerjaan atau jabatan yang dapat karyawan tersebut terhadap karyawan lainnya digunakan dalam penempatan pegawai. Analisis jabatan sangat berperan sekali dalam Lebih menjelaskan sesuai lanjut bahwa dengan posisinya Mas‟ud (2004:34), kinerja merupakan penempatan pegawai. Dalam penempatan PNS gabungan perilaku dengan prestasi dari apa pada jabatan yang tepat dalam susunan yang diharapkan dan pilihannya atau bagian organisasi, terlebih dahulu harus diketahui syarat-syarat tugas yang ada pada masing- mengenai informasi tentang tugas fungsi dan masing individu dalam organisasi. Sedangkan Veitzhal Rivai (2005:309), beban kerja organisasi tersebut. mendefinisikan kinerja (performance) adalah TINJAUAN PUSTAKA hasil dari kemampuan (ability) baik fisik Kinerja maupun mental, usaha (effort) yang meliputi Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi fisik, sosial dan mental untuk mencapai sasaran. oleh kinerja (job performance) karyawan, untuk Kemudian Rivai menambahkan pengertian itu setiap perusahaan akan berusaha untuk tentang kinerja, “kinerja karyawan adalah meningkatkan dalam merupakan kemampuan karyawan mencapai telah persyaratan-persyaratan pekerjaan. Sedangkan mencapai kinerja tujuan karyawannya organisasi yang ditetapkan. penilaian kinerja adalah proses yang mengukur Pengertian kinerja dapat dimaknai secara beragam, beberapa pakar memandangnya kinerja karyawan”. Soeprihantono (2007:132); mengatakan Volume 1, No. 1, Agustus 2012 - 256 Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala bahwa kinerja merupakan hasil pekerjaan menyelesaikan seorang karyawan selama periode tertentu ditetapkan serta memaksimalkan waktu yang dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, tersedia misalnya standard, target/sasaran/kriteria yang Efektivitas. telah ditentukan terlebih dahulu dan telah sumber daya yang ada pada organisasi untuk disepakati bersama. meningkatkan keuntungan dan mengurangi Kinerja merupakan hasil atau tingkatan keberhasilan seseorang secara keseluruhan kerugian. pada untuk waktu yang aktivitas yang Pemanfaatan secara (5) melaksanakan Kemandirian, kerja hasil tanpa yang lain. telah (4) maksimal yaitu dapat bantuan guna selama periode tertentu dalam melaksanakan menghindari merugikan. (6) tugas dibandingkan dengan standar hasil kerja, Komitmen kerja, yaitu komitmen kerja antara target atau sasaran atau kriteria yang telah pegawai dengan organisasinya dan (7) tanggung ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati jawab pegawai terhadap organisasinya. bersama (Rivai, 2007:305). Lebih lanjut Rivai menyatakan bahwa kinerja tidak berdiri sendiri Penilaian Kinerja tapi berhubungan dengan kepuasan kerja dan Veithzal Rivai (2005:43), berpendapat kompensasi, dipengaruhi oleh ketrampilan, bahwa penilaian kinerja merupakan landasan kemampuan dan sifat – sifat individu. penilaian kegiatan manajemen sumber daya Sedangkan menurut Handoko (2001:87), menyatakan appraisal) bahwa adalah kinerja Kontribusi hasil-hasil penilaian merupakan organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai suatu yang sangat bermanfaat bagi perencanaan prestasi tugas pekerjaan karyawan dimana kebijakan organisasi adapun secara terperinci kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan- penilaian kinerja bagi organisasi adalah : 1. keputusan personalia dan memberikan umpan Penyesuaian-penyesuaian balik 2.Perbaikan kinerja 3.Kebutuhan latihan dan para melalui pelatihan, penggajian, dan pengembangan karir. mana kepada proses (performance manusia seperti perekrutan, seleksi, penempatan, karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka. Selanjutnya pengembangan 4.Pengambilan keputusan dalam (2008:98) hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan, menyebutkan 7 (tujuh) kriteria yang dapat pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja. digunakan untuk mengukur kinerja pegawai 5.Untuk secara individu yakni : (1) Kualitas. Hasil 6.Membantu pekerjaan yang dilakukan mendekati sempurna desain pegawai. Kegiatan penilaian kinerja atau memenuhi tujuan yang diharapkan dari sangat erat kaitannya dengan kelangsungan pekerjaan tersebut. (2) Kuantitas. Jumlah yang organisasi,Penilaian kinerja juga dapat menjadi dihasilkan atau jumlah aktivitas yang dapat sumber informasi utama dan umpan balik untuk diselesaikan. (3) Ketepatan waktu, yaitu dapat pegawai 257 - Soedjono kompensasi Volume 1, No. 1, Agustus 2012 kepentingan dan diagnosis ini penelitian pegawai terhadap kesalahan sangat berguna bagi Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pengembangan pegawai dimasa mendatang. Pegawai dapat mengetahui kemajuan mereka, mendiskusikan keterampilan yang perlu yang melekat pada suatu jabatan. Sementara menurut Handoko (2001:54), diskripsi pekerjaan dapat menjadi rintangan dikembangkan dan kemudian melaksanakan apabila tidak akurat, tidak lengkap dan perencanaan pengembangan. kadaluawarsa. Penulisan diskripsi pekerjaan Para pimpinan berperan sebagai pembina, yang sempurna dapat menjadi asset dan dapat dengan memberikan penghargaan bagi kinerja menggambarkan posisi dalam organisasi yang yang baik berupa pengakuan, menerangkan memberikan pandangan operasioanl peningkatan yang diperlukan dan menunjukkan keseluruhan dan menunjukkan bahwa diskripsi cara meningkatkan diri para pegawai. Semakin pekerjaan telah dirancang dan dianilisis sebagai akurat dan sahih informasi yang dihasilkan oleh suatu bagian integral dari pelayanan organisasi. secara sistem penilaian kinerja, semakin besar potensi Dalam menghadapi perkembangan ilmu kepada organisasi. Sedangkan tujuan khusus pengetahuan dan inovasi teknologi, diskripsi dapat digolongkan dalam dua bagian besar yaitu pekerjaan adalah subyek perubahan. Pegawai tujuan evaluasi dan tujuan pengembangan. atau pimpinan harus memelihara agar pekerjaan tetap relevan melalui Deskripsi Jabatan Deskripsi jabatan adalah hasil dari analisis dengan perbaikan diskripsi secara pekerjaan periodik dan sistematis. jabatan sebagai rangkaian kegiatan atau proses menghimpun dan menginformasikan mengenai suatu jabatan atau pekerjaan yang dirumuskan Penempatan Pegawai Hariandja (2002:3) menjelaskan dalam bentuk tertulis. Dokumentasi tetang penempatan tenaga kerja adalah suatu fungsi batasan dan penjabatan suatu jabatan menjadi yang penting dalam organisasi manapun dengan tugas-tugas, tujuan-tujuan wewenang, tanggung jawab, yang antara lain meliputi: kondisi kerja dan spesifikasinya. Uraian jabatan pemakaian sumber daya manusia maupun isinya bias sangat bervariasi masing-masing sumber daya yang bukan manusia secara efektif. organisasi. Sedangkan menurut Siswanto (2002:162) Pengertian deskripsi Jabatan bermacam- menjelaskan bahwa penempatan karyawan macam pendapat diantaranya; Diskripsi jabatan adalah suatu proses pemberian tugas dan adalah seperangkat fungsi dan tugas tanggung pekerjaan kepada tenaga kerja yang lulus dalam jawab yang dijabarkan ke dalam kegiatan seleksi untuk dilaksanakan secara kontinuitas pekerjaan yang dibebankan kepada seseorang, serta mampu mempertanggung jawabkan segala Handoko (2001:54), Sedangkan menurut (Alwi, resiko dan kemungkinan yang terjadi atas 2001:65), fungsi dan pekerjaan, wewenang dan tanggung Deskripsi Jabatan merupakan ringkasan tertulis tentang tugas-tugas pokok jawab tersebut. Volume 1, No. 1, Agustus 2012 - 258 Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Penempatan merupakan salah satu fungsi terpenting dalam manajemen sumber daya keahlian dan sikap/prilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya”. manusia, karena tersedia/tidaknya penempatan seseorang pada posisi tertentu sangat ditentukan Metode Penempatan oleh fungsi seleksi dan penempatan ini, jika Pemilihan metode Penempatan sangat fungsi ini tidak dijalankan dengan baik maka penting dengan sendirinya akan berakibat fatal terhadap pelaksanaanya pencapaian tujuan organisasi, Wahab, (2004:3). tercapainya Menurut Vithzal Rivai (2004:211) dilaksanakan, efektif agar dalam tuguan supaya mendukung perusahaan. Manajer/Pimpinan yang cakap dan menerapkan “Penempatan adalah penugasan atau penugasan metode kembali dari seorang karyawan pada sebuah pelaksanaan pekerjaan baru”. Berdasarkan definisi yang seperti promosi, transfer dan demosi hendaknya yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, dilakukan dengan metode yang efektif dan maka dapat disimpulkan bahwa penempatan efisien supaya tercapai manfaat yang optimal. adalah kebijaksanaan sumber daya manusia untuk menetukan posisisi/ jabatan seseorang yang sesuai dan efektif tugas-tugasnya. dalam Penempatan Sebelum membuat kebijakan penempatan pegawai dalam hal ini perlu melihat metode- Untuk itu senioritas harus disejajarkan metode yang harus ditempuh dalam dengan prestasi kerja. Dengan kata lain untuk penempatan pegawai. Adapun metode-metode mengisi suatu jabatan yang kosong dengan yang harus ditempuh dalam hal ini menurut mengambil pegawai dari dalam hendaknya Sulistiyani & Rosidah (2003:155) adalah: dipertimbangkan a. juga prestasi kerjanya, pertimbangan tersebut sangat penting artinya dalam penempatan pegawai untuk efektivitas Menentukan kebutuhan-kebutuhan sumber daya manusia b. Mengupayakan persetujuan anggaran kerja pegawai. Adapun yang dimaksudkan untuk mengadakan atau mengisi jabatan- dengan jabatan prestasi adalah : kerja menurut Hasibuan Suatu hasil kerja yang dicapai c. seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas Mengembangkan kriteria penempatan yang valid yang dibebankan kepadanya didasarkan atas d. Pengadaan (recruitment) kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta e. Mengadakan test atau sebaliknya men- waktu”.(Hasibuan 2007:105). screening para pelamar Sedangkan menurut Keputusan Kepala f. Badan Kepegawaian Nomor: 43/KEP/2001 Kompetensi adalah: “Kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seseorang pegawai negeri sipil berupa pengetahuan, 259 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012 Menyiapkan daftar dari para pelamar dan pegawai yang berkualitas g. Mengadakan berkualitas seleksi pegawai yang Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Hubungan Penempatan Karyawan dengan tugas, tanggung jawab, kewajiban suatu jabatan Kinerja Karyawan tertentu yang perlu diketahui oleh orang yang Menurut Komaruddin menjelaskan, yang dikutip oleh Suwatno akan menduduki jabatan yang bersangkutan. (2001:24) bahwa: ”Penempatan pekerjaan karyawan pada jabatan yang tepat akan berdampak pada setiap Manfaat Penempatan Karyawan Sebelum mengadakan penempatan karyawan, mereka dapat bertugas dengan pegawai dalam hal ini perlu melihat metode- efisien, dapat mengembangkan diri untuk metode berprestasi dan merasa puas”. penempatan pegawai. Menurut Yana Octaria (2000:33) menjelaskan bahwa penempatan karyawan yang tepat merupakan menunjang sehingga kearah salah satu cara terciptanya yang prestasi, hal ini dapat mencapai tujuan yang Adapun harus ditempuh metode-metode dalam yang harus ditempuh dalam hal ini adalah : a) Menentukan kebutuhan- kebutuhan sumber daya manusia. b) Mengupayakan persetujuan anggaran perusahaan karena didapatnya orang-orang untuk mengadakan atau mengisi jabatan- yang tepat, dimana orang-orang tersebut dapat jabatan. memenuhi kebutuhan masa sekarang dan masa akan datang perusahaan serta meningkatkan prestasi kerja masa yang akan datang. yang digunakan dalam kegiatan penempatan karyawan bermula dari analisis jabatan, deskripsi jabatan atau persyaratan jabatan. Analisis jabatan adalah suatu penentuan dari suatu valid. d) Pengadaan (recruitment); Menurut Bambang Wahyudi (2002:94) dasar c) Mengembangkan kriteria penempatan yang jabatan yang meliputi tugas, e) Mengadakan test atau sebaliknya menscreening para pelamar. f) Menyiapkan daftar dari para pelamar dan pegawai yang berkualitas. g) Mengadakan seleksi pegawai yang paling berkualitas. tanggung jawab dan hubungan dengan jabatan lain dalam organisasi,serta persyaratan- Dalam setiap kegiatan diperlukan tahapan persyaratan yang dibutuhkan agar seseorang yang harus dilalui dalam pelaksanaannya. mampu melaksanakan tugas dalam jabatan itu Tahapan tersebut merupakan urutan kronologis dengan baik. yang dilaksanakan tahap demi tahap (step by Informasi yang didapat dari suatu analisis step) tanpa meninggalkan prinsip dan asas yang jabatan akan disusun dalam bentuk suatu berlaku. Prosedur penempatan karyawan yang deskripsi jabatan (Job Description), yang berisi diambil merupakan pengambilan keputusan keterangan (decision making) yang dilakukan manajer mengenai suatu jabatan. Didalamnya digambarkan secara rinci tentang tenaga kerja, baik yang telah Volume 1, No. 1, Agustus 2012 diambil - 260 Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala berdasarkan pertimbangan rasional maupun ilmiah. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Cristina Dinawati, (2002), dengan judul penelitian “Hubungan Pelaksanaan Seleksi Dengan Kesesuaian Penempatan Karyawan Penelitian Sebelumnya Penelitian sebelumnya adalah penelitian Khoirun Nisa‟ Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, (2008), “Peranan Analisis Cabang Jawa Barat, dimana hasil penelitian Jabatan (Job Analysis) Dalam Penempatan menunjukkan bahwa dengan menggunakan Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama koefisien korelasi rank spearman menunjukkan Mojokerto, penelitian adanya korelasi hubungan yang cukup kuat menunjukkan bahwa analisis jabatan yang antara pelaksanaan seleksi dengan kesesuaian berupa job specification terbukti berperan penempatan karyawan (rs=0.64). dimana hasil dalam penempatan pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Mojokerto. Hal tersebut Hipotesis dibuktikan oleh adanya syarat jabatan minimum “Hipotesis merupakan suatu anggapan berupa: pangkat/ golongan, pendidikan, diklat/ sementara yang akan diuji kebenarannya dalam kursus, dan syarat jabatan lainnya (bakat, minat, suatu penelitian. Berdasarkan fenomena dan temperamen, kemampuan khusus, kondisi fisik, dari landasan teori yang telah dikemukakan dan kondisi jasmani) yang harus dipenuhi oleh sebelumnya, maka beberapa hipotesis alternatif pegawai sebelum menduduki sebuah jabatan di dapat dinyatakan sebagai berikut: Kantor Pelayanan Pajak Pratama Mojokerto. H1 : Diduga bahwa deskripsi jabatan, Kemudian penelitian yang dilakukan oleh penempatan dan kinerja pegawai Isdarmadi (2002), dengan judul penelitian Badan Kepegawaian,Pendidikan dan mengenai Pengaruh Efektivitas Penempatan Pelatihan Aceh sudah baik. Pegawai, Motivasi Berprestasi dan Gaya H2 : Diduga bahwa deskripsi Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada berpengaruh Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Kudus, kinerja dimana hasil penelitian menyebutkan bahwa Kepegawaian,Pendidikan terdapat hubungan yang positif dan signifikan Pelatihan Aceh. antara variabel efektivitas penempatan pegawai, H3 : Diduga signifikan motivasi berprestasi dan gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai, dimana variabel pegawai penempatan pegawai mempunyai pengaruh Kepegawaian,Pendidikan dominan dalam meningkatkan kinerja pegawai Pelatihan Aceh. pada Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Kudus. 261 - H4 : Badan dan penempatan terhadap kinerja Badan dan Diduga bahwa deskripsi jabatan dan penempatan Volume 1, No. 1, Agustus 2012 terhadap pegawai bahwa jabatan secara simultan Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala berpengaruh karyawan terhadap Badan kinerja Kepegawaian, C. Operasional Variabel Pendidikan dan Pelatihan Aceh. Deskripsi Jabatan (X1), Ringkasan tertulis tentang tugas-tugas pokok yang melekat pada suatu jabatan METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Penelitian pegawai Penelitian ini dilakukan di Banda Aceh, yaitu pada kantor Badan sebagai unsur pelakasana pekerjaan pada posisi yang sesuai dengan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Aceh, di Jalan T. Penempatan Pegawai (X2), Menempatkan kemampuan, kecakapan dan keahliaanya. Kinerja Pegawai (Y), Perilaku nyata yang Panglima Nyak Makam No. 8 Banda Aceh, ditampilkan setiap orang sebagai prestasi sedangkan yang menjadi objek penelitian ini kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai adalah mengenai pengaruh analisis jabatan dan dengan perannya dalam organisasi. penempatan karyawan terhadap kinerja Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Aceh. HASIL DAN PEMBAHASAN sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas Pengaruh Deskripsi Jabatan dan Penempatan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Aceh Hipotesis yang diajukan dalam penulisan obyek/ subyek yang mempunyai karakteristik ini, tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama sebelumnya adalah; deskripsi jabatan dan untuk dipilih menjadi anggota sampel, sehingga penempatan berpengaruh secara signifikan dapat dijelaskan bahwa sampel merupakan terhadap kinerja pegawai Badan Kepegawaian bagian kecil dari suatu populasi, (Umar, 2000 : Pendidikan dan Pelatihan Aceh, dan untuk 107)”. Adapun yang menjadi populasi dalam menguji hipotesis tersebut telah dilakukan penelitian ini adalah seluruh pegawai pada analisis dengan model regresi linier berganda. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam suatu penelitian diartikan Dari Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Aceh yang berjumlah 194 orang. sebagaimana hasil telah analisis, dikemukakan maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut. Y = 2,596 + 0,147x1 + 0,190x2 Sedangkan pengambilan sampel penelitian ini Dari persamaan regresi di atas dapat dilakukan dengan teknik Purposive Random Sampling dan perhitungan sampel minimal diketahui hasil penelitian sebagai berikut: dengan menggunakan rumus Slovin, sehingga Konstanta sebesar 2.596, Artinya jika responden dalam penelitian ini sebanyak 131 faktor-faktor deskripsi jabatan (X1), orang. penempatan (X2), dianggap konstan, maka besarnya kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Volume 1, No. 1, Agustus 2012 - 262 Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Aceh adalah sebesar 2,596 pada satuan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan skala likert atau kinerja pegawai relatif Aceh adalah penempatan dengan diperoleh nilai sudah baik. koefisien regresi sebesar 0,190, baru kemudian Koefisien regresi deskripsi jabatan (X1) diikuti oleh variabel deskripsi jabatan dengan sebesar 0,147. Artinya bahwa setiap 100% nilai koefisien regresi sebesar 0,147. nilai pendidikan meningkatkan kinerja relatif pegawai akan Badan Koefisien Korelasi dan Determinasi Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Sedangkan untuk melihat hubungan dan Aceh, sebesar 14,7%, dengan demikian pengaruh dari variabel deskripsi jabatan dan semakin deskripsi jabatan yang dilakukan penempatan oleh pimpinan terhadap setiap pegawai, berdasarkan korelasi dan determinasi. maka akan peningkatan secara berpengaruh kinerja terhadap pegawai Badan terhadap kinerja pegawai Koefisien korelasi (R) = 0,690 yang menunjukkan bahwa derajat hubungan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (korelasi) antara variabel bebas dengan varibel Aceh. terikat sebesar 69,0%. Artinya kinerja pegawai Koefisien regresi penempatan (X2) sebesar Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan 0,190. Artinya setiap 100% perubahan nilai Aceh mempunyai hubungan yang sangat erat penempatan maka secara relatif akan dengan faktor-faktor deskripsi jabatan (X1), dan meningkatkan penempatan (X2) dalam hubungan dengan kinerja pegawai Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan peningkatan kinerja pegawai Badan Aceh sebesar 19,0%, jadi dengan semakin Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Aceh. baik tingkat penempatan yang dilakukan Koefisien Adjusted Determinasi (R²) = oleh para pegawai maka akan semakin 0,468. Artinya sebesar 46,8% perubahan- sesuai penempatan pegawai berdasarkan perubahan dalam variabel terikat (kinerja bidang dan kemampuan pegawai akan pegawai) dapat dijelaskan oleh perubahan- semakin berpengaruh terhadap perubahan dalam faktor-faktor deskripsi jabatan peningkatan kinerja Badan (X1), penempatan (X2). Sedangkan selebihnya Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan yaitu sebesar 53,2% dijelaskan oleh faktor- Aceh. faktor lain diluar dari dua variabel yang Berdasarkan hasil analisis di atas dapat dijadikan indikator penelitian artinya masih ada diketahui bahwa dari dua variabel deskirpsi variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja jabatan dilakukan pegawai Badan Kepegawaian Pendidikan dan pimpinan Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Aceh, namun dalam penelitian ini Pelatihan Aceh, yang mempunyai pengaruh variabel lain tidak disebutkan. dan penempatan pegawai yang dominan terhadap peningkatan kinerja pegawai 263 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012 Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pegawai Badan Kepegawaian Pendidikan Hasil Uji Statistik Untuk menguji faktor-faktor yang dan Pelatihan Aceh. mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Berdasarkan uraian statistik di atas, Aceh secara parsial (masing-masing variabel) memperlihatkan bahwa secara parsial masing- dapat dilihat dari hasil uji-t. Hasil perhitungan masing variabel mempunyai pengaruh secara yang diperlihatkan pada tabel di atas, dimana signifikan dapat diketahui besarnya nilai thitung untuk pegawai Badan Kepegawaian Pendidikan dan masing-masing Pelatihan Aceh, dan variabel yang mempunyai variabel dengan tingkat terhadap peningkatan kinerja kepercayaan atau signifikansi sebesar = 5%. pengaruh dominan berdasarkan hasil uji secara Hasil penelitian terhadap variabel deskripsi parsial adalah variabel penempatan pegawai jabatan (X1) pada Badan Kepegawaian dengan nilai thitung sebesar 7,350 dengan tingkat Pendidikan dan Pelatihan Aceh diperoleh signifikansi atau probabilitas sebesar 0,0001, nilai thitung sebesar 5,271 sedangkan ttabel = sedangkan variabel deskripsi jabatan dengan 1,978, hasil perhitungan ini menunjukkan nilai thitung sebesar 5,271 dengan tingkat bahwa thitung > ttabel dengan tingkata signifikansi atau probabilitas sebesar 0,0001. signifikansi sebesar 0,0001 atau probabilitas jauh dibawah = 5% Dengan demikian hasil menunjukkan perhitungan bahwa secara statistik Pengujian Secara Simultan Berdasarkan parsial hasil pengujian secara variabel deskripsi jabatan berpengaruh simultan diperoleh nilai Fhitung sebesar 58.221, secara signifikan terhadap peningkatan sedangkan Ftabel pada tingkat signifikansi = kinerja 5 pegawai Badan Kepegawaian % adalah sebesar 3.067. Hal ini Pendidikan dan Pelatihan Aceh. memperlihatkan, berdasarkan perhitungan uji Temuan hasil penelitian terhadap variabel statistik Fhitung menunjukkan bahwa Fhitung > penempatan (X2) diperoleh nilai thitung Ftabel, dengan tingkat probabilitas 0,0001. sebesar 7,350 sedangkan ttabel sebesar 1,978, Dengan demikian hasil perhitungan ini dapat di hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa ambil thitung > ttabel dengan signifikansi sebesar alternatif yang diajukan dapat diterima dan 0,0001 atau probabilitas dibawah 5%. hipotesis nol ditolak, artinya bahwa deskripsi Dengan perhitungan jabatan (X1), penempatan (X2), secara bersama- statistik menunjukkan bahwa secara parsial sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel penempatan berpengaruh secara kinerja signifikan terhadap peningkatan kinerja Pendidikan dan Pelatihan Aceh. demikian hasil suatu keputusan pegawai bahwa Badan hipotesis Kepegawaian Volume 1, No. 1, Agustus 2012 - 264 Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala penempatan tenaga kerja menjadi salah satu Implikasi Penelitian Hasil penelitian memberikan fungsi penting dalam organisasi manapun implikasibahwa secara parsial deskripsi jabatan dengan tujuan-tujuan yang antara lain meliputi: yang dilakukan oleh pimpinan pada Badan pemakaian sumber daya manusia maupun Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Aceh sumber daya yang bukan manusia secara efektif, mempunyai peningkatan sehingga akan diperoleh hasil kerja sesuai kinerja pegawai di organisasi tersebut. Hasil dengan harapan organisasi. hasil penelitian ini penelitian ini konsisten dengan teori yang juga didukung oleh penelitian Isdarmadi (2002), dikemukakan dimana deskripsi dampak oleh Alwi, jabatan merupakan terhadap dalam suatu jabatan/pekerjaan (2001), suatu dimana organisasi informasi pegawai yang uraian penempatan berdampak yang terhadap sesuai peningkatan juga kinerja pegawai. meliputi: identitas jabatan, ikhtisar jabatan, ringkasan KESIMPULAN DAN SARAN tugas, rincian tugas, hasil kerja, bahan kerja, Kesimpulan peralatan kerja, wewenang dan tanggung jawab, 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan kerja. Dengan ditetapkan deskripsi deskripsi jabatan diperoleh nilai rata-rata jabatan pada masing-masing pegawai Badan sebesar Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Aceh, diperoleh nilai rata-rata sebesar 4,09 dan maka setiap pegawai mempunyai kejelasan kinerja pegawai diperoleh nilai rata-rata dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebesar serta wewenang yang diberikan sehingga akan Pendidikan dan Pelatihan Aceh sudah berdampak berjalan dengan baik. terhadap peningkatan kinerja pegawai maupun kineja organisasi secara 2. Hasil 4,07, 4,06 penempatan Badan penelitian pegawai Kepegawaian secara simultan menunjukkan bahwa deskripsi jabatan dan keseluruhan. variabel penempatan secara berpengaruh secara penempatan juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai Badan signifikan terhadap kinerja pegawai Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Aceh. Aceh. Hasil penelitian terhadap Hasil penelitian ini memberikan implikasi 3. Berdasarkan hasil secara parsial oleh menunjukkan bahwa variabel deskripsi pimpinan pada setiap sesuai dengan tingkat jabatan berpengaruh signifikan terhadap kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing kinerja pegawai Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan bahwa penempatan berdampak yang dilakukan terhadap peningkatan kinerja pegawai. Hasil penelitian ini konsisten dengan Hariandja (2002) dijelaskan bahwa 265 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012 Aceh. karyawan pegawai Badan Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 4. Variabel penempatan secara parsial juga mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pegawai Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Aceh. Saran – Saran 1. Dalam pelaksanaan deskripsi jabatan yang diberikan kepada pegawai oleh pihak pimpinan hendaknya harus menjelaskan secara rinci tentang rincian dan wewenang yang akan diemban oleh pegawai yang bersangkutan. 2. Dalam pelaksanaan penempatan pegawai hendaknya terhadap juga tingkat mempertimbangkan pendidikan pegawai, pengalaman dalam menduduki jabatan sebelumnya maupun pengetahuan pegawai terhadap tugas yang baru, sehingga akan diperoleh kinerja sesuai dengan harapan organisasi. 3. Pimpinan perlu mencoba memberikan kepercayaan kepada pegawai dengan cara menempatkan pegawai bersangkutan pada beberapa bidang sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki pegawai dalam rangka menciptakan kinerja organisasi. DAFTAR PUSTAKA Alwi, Syafaruddin. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia (strategi keunggulan kompetitif) Edisi Pertama. Penerbit BPFE-Yogyakarta. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi V. Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta. Cascio W.F. 2003. Managing Human Resource Productivity, Quality of Profit 6th Edition New York, MCGraw-Hill. Dessler. 2009. Manajemen SDM, buku 1.Indeks: Jakarta Darma Surya. 2005. Manajemen Kinerja, Pustaka Pelajar, Yogyakarta Gujarati Damodar, (1999), Ekonometrika Dasar, Penerbit Erlangga, Jakarta. Handoko, Hani T. 2002. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE-Yogyakarta. Hariandja, M.T.E. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai, Grasindo: Jakarta. Hasibuan, Malayu.S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit PT. Bumi Aksara,Jakarta. Khoirun Nisa‟. 2008. “Peranan Analisis Jabatan (Job Analysis) Dalam Penempatan Pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Mojokerto, Jurnal Manajemen, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Keputusan MENPAN Nomor: 033 Tahun 2011 Tentang PedomanAnalisisJabatan. Malhotra K Naresh, (1996), Marketing Rresearch, An applied Orientation. Prentice Hall, Inc, New Jersey. Mangkunegara, Prabu, Anwar. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. Manullang. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama. Penerbit BPFE Yogyakarta. Marwansyah/Mukaram. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Pusat Penerbit Administrasi Niaga,Politeknik Negeri, Bandung Mas‟ud Fuad. 2004. Survai Diagosis Organisasional, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang kompetitif. Penerbit Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Peraturan Gubernur Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Pemangku Jabatan Struktural di Lingkungan BadanBadan Pemerintah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Rivai,Veitzhal. 2005. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Penerbit: Erlangga, Jakarta. Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Dari Teori ke Praktik. Penerbit PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta. Rahmanto, Isnan, Pemikiran Kinerja dan Imbalan, Suatu Alternatif Keluar dari Volume 1, No. 1, Agustus 2012 - 266 Jurnal Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Krisis, www.feunpak.web.id/jima/isna.txt. Di akses tanggal 1 pebruari 2010 Santoso Singgih, (2000), Riset Pemasaran, Dengan Menggunakan Aplikasi SPSS Versi 15, PT. Elek Media Komputindo, Jakarta. Saifulloh. 2006. Metodologi Penelitian. Penerbit UIN Malang. Siswanto, Bedjo. 2002. Manajemen Tenaga Kerja, Edisi Revisi Penerbit Sinar Baru, Bandung. Soeprihantono. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit PT. Pradnya Paramita. Syaifudin Asyari . 2005. ”Peranan Analisis Jabatan Dalam Rekrutment Karyawan Pada Perusahaan Kopi Burung Jalak Malang”. Skripsi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Malang. Tohardi Akhmad. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Raja Gravindo Persada. Umar, Husen. (2000), Metode Penelitian dan Aplikasi. Yokyakarta: BPFE. Undang-undang Kepegawaian UU RI Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas UU RI No. 8 Thn. 1974, tentang pokok-pokok kepegawaian dan PP RI Nomor 48 Tahun 2005 tentang pengangkatan tenaga honorer menjadi calon pegawai negeri sipil. 2007. Penerbit Asa Mandiri, Jakarta. Wahyudi. 2002. Penilaian Kinerja Pegawai, Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit : Salemba, Jakarta. Yuniarsih Tj dan Suwatno. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Teori, Aplikasi dan Isu Penelitian, Alfabeta Bandung. 267 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012