Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Sukabumi 2010-2016 Pengukuran Pembangunan Manusia Daftar Isi : Pengukuran Pembangunan Manusia Status Pembangunan Manusia di Kota Sukabumi Perkembangan IPM Kota Sukabumi 2010 -2016 Pencapaian Kapabilitas Dasar Manusia Manfaat IPM Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat Dimensi Pengetahuan Dimensi Standar Hidup Layak Perbandingan IPM Kota Sukabumi Terhadap Jawa Barat Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Pembangunan manusia menempatkan manusia sebagai tujuan akhir dari pembangunan, bukan alat dari pembangunan. IPM menjelaskan tentang bagaimana penduduk mempunyai kesempatan untuk mengakses hasil dari suatu proses pembangunan, sebagai bagian dari haknya seperti dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Sehingga IPM merupakan proxy indikator untuk mengukur keberhasilan upaya membangun kualitas hidup manusia yang direpre- sentasikan melalui dimensi umur panjang dan hidup sehat, dimensi pengetahuan serta dimensi standar hidup layak. Penyempurnaan metode penghitungan IPM oleh UNDP dilakukan secara berkala untuk memperoleh indikator yang lebih baik lagi dan relevan dalam megukur pembangunan manusia. Di tahun 2010 UNDP memperkenalkan penghitungan IPM dengan metode baru dan di tahun 2014 dilakukan penyempurnaan metodologi penghitngan. Saat ini indikator yang digunakan sebagai wujud dari ketiga dimensi tersebut berupa Angka Harapan Hidup saat Lahir (AHH), Rata-rata Lama Sekolah (RLS), Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Produk Nasional Bruto per kapita (PPP). Serta menggunakan rata-rata geometrik sebagai metode agregasi IPM. Status Pembangunan Manusia di Kota Sukabumi Berdasarkan penghitungan BPS, IPM Kota Sukabumi tahun 2016 sebesar 72,33, yang artinya tergolong dalam pembangunan manusia dengan kategori “tinggi”. Gambar 1. IPM Kota Sukabumi dan Komponen, 2016 Indikator pembentuk IPM Kota Sukabumi mencatat, bahwa di- mensi umur panjang & hidup sehat yang digambarkan oleh AHH adalah harapan untuk bertahan hidup yang dimiliki oleh seorang bayi yang baru lahir di tahun 2016 akan mencapai usia hingga 71,90 tahun. Sedangkan dimensi pengetahuan yang diwakili oleh HLS bermakna bahwa rata-rata penduduk berusia 7 tahun yang mulai bersekolah, diharapkan dapat mengenyam pendidikan formal hingga 13,38 tahun atau setara dengan tamat Diploma I (D I). Untuk RLS dapat diartikan, secara rata-rata penduduk Kota Sukabumi usia 25 tahun ke atas sudah menempuh 9,28 tahun masa sekolah atau sudah meyelesaikan pendidikan formal hingga kelas IX atau tamat SMP. Dimensi standar hidup layak Kota Sukabumi yang dicerminkan oleh indikator pengeluaran per kapita yang disesuaikan sudah mencapai Rp 9.819.000 per kapita per tahun. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Sukabumi 2010-2016 Perkembangan IPM Kota Sukabumi2010-2016 BPS sudah melakukan penghitungann IPM dengan menggunakan metode baru sejak tahun 2010 hingga tahun 2016. Jika diawal periode penghitungan, IPM Kota Sukabumi tercatat sebesar 67,94 maka capaian IPM tersebut sekarang menjadi 72,33. Angka ini menunjukan telah terjadi peningkatan IPM sebesar 4,39 poin dalam kurun waktu 6 tahun terkhir di Kota Sukabumi. Perkembangan yang positif ini mengindikasikan semakin Klasifikasi Capaian IPM membaiknya pembangunan manusia di Kota Sukabumi. Di tahun 2013, terjadi perubahan status pembangunan manusia di Kota Sukabumi, yaitu berhasil menembus kategori “tinggi” , dimana pada 3 (tiga) tahun sebelumnya masih berada di kategori “sedang”. Pencapaian Kapabilitas Dasar Manusia IPM menunjukan tren yang terus meningkat setiap tahunnya, namun dari sisi pertumbuhan terdapat kecenderungan mengalami penurunankecepatan pada 3 (tiga tahun terakhir). Secara rata-rata IPM Kota Sukabumi tumbuh sebesar 1,05 persen per tahun. Pada periode 2011 -2012 pembangunan manusia meningkat lebih cepat jika dibandingkan tahun-tahun lainnya. Di tahun 2010-2013 menarik terkait kecepatan kecepatan pertumbuhan pem- pembangunan manusia, yaitu bangunan manusia berada di semakin tinggi klasifikasi caatas 1 persen per tahun. Penpaian yang diraih maka keingkatan predikat capaian IPM cepatan pembangunan Kota Sukabumi terjadi pada manusia nya akan cenderung tahun 2013, yaitu dari kategori melambat, begitu pula se“sedang” menjadi “tinggi”. baliknya. Setelah tercapai peningkatan Tabel 1. kategori, kecepatan pertumPertumbuhan IPM Kota Sukabubuhan pembangunan manumi 2010-2016 sia menjadi melambat. Terdapat suatu fenomena Manfaat Indeks Pembangunan Manusia Pembangunan manusia selalu menjadi isu penting dalam perencanaan dan strategi pembangunan berkelanjutan. Setelah Milenium Development Goal”s (MDGs) mePage 2 masuki batas tahun pencapaian di 2015, maka selanjutnya dikembangkan konsep Sustainable Development Goal’s (SDGs). IPM menjadi indicator penting untuk mengukur keberhasilan upaya membangun kualitas hidup manusia. IPM merupakan indeks daya saing karena bisa dibandimgkan antar waktu dan antar wilayah. A. Dimensi Umur Panjang dan Hidup Sehat Stabilnya pembangunan di bidang kesehatan ditunjukkan oleh peningkatan positif yang terjadi pada indikator dari dimensi umur panjang dan hidup sehat, yaitu Angka Harapan hidup saat lahir. Peluang seorang bayi yang baru lahir di Kota Sukabumi untuk bertahan hidup semakin tinggi, dari 71,65 tahun di 2010 menjadi 71,90 tahun di 2016. Penambahan usia harapan hidup bayi merupakan dampak positif dari keberhasilan upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, baik dari sisi sarana prasarana, akses hingga kualitas kesehatan. Gambar 3 menunjukan bahwa percepatan pertumbuhan AHH dialami Kota Sukabumi periode 2014-2015, dimana terjadi peningkatan 0,10 poin atau naik 0,14 persen. B. Dimensi Pengetahuan Dimensi pengetahuan merupakan agregasi dari Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Kedua indicator di bidang pendidikan menunjukan tren kenaikan yang positif sepanjang periode 2010-2016. HLS merupakan indikator proses pembangunan dari programprogram yang bersifat jangka pendek. Sementara RLS mencerminkan hasil dari upaya pembangunan pendidikan yang bersifat jangka panjang. Kedua indikator ini saling melengkapi dalam menggambarkan capaian dan penambahan sumber daya manusia berkualitas di suatu wilayah. Selama kurun waktu 6 tahun terakhir terjadi pertumbuhan HLS sebesar 15,84 persen dan RLS 18,74 persen di Kota Sukabumi. C.Dimensi Standar Hidup Layak Standar hidup layak yang dicerminkan oleh indikator pengeluaran per kapita dengan menggunakan tahun dasar 2012 dan sudah disesuaikan antar daerah, menunjukan pertumbuhan yang membaik dari tahun ke tahun. Jika pada tahun 2010 penge- Page 3 luaran per kapita penduduk Kota Sukabumi hanya sekitar 9,3 juta rupiah per tahun, maka pada tahun 2016 sudah mencapai 9,8 juta rupiah per tahun atau terjadi kenaikan sebesar 5,65 persen selam 6 tahun terakhir. Perbandingan IPM Kota Sukabumi Terhadap Jawa Barat IPM Kota Sukabumi telah berada diatas IPM Provinsi Jawa Barat sejak tahun 2010 hingga sekarang. Hal ini mengindikasikan bahwa secara rata-rata kualitas pembangunan manusia di Kota Sukabumi telah melebihi rata-rata kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Barat. Gambar 6. IPM Kota Sukabumi & Jawa Barat 2010-2016 Apabila sejak tahun 2013 status pembangunan manusia Kota Sukabumi telah tergolong berkategori “tinggi”, karena IPM nya telah berada di atas 70, maka status “tinggi” dalam pembangunan manusia di Provinsi Jawa Barat baru tercapai di tahun 2016. Kecepatan dalam melakukan pembangunan di setiap wilayah tidaklah merata, Upaya yang dikerahkan untuk mendorong kemajuan pembangunan manusia di bidang kesehatan, pendidikan dan pendapatan mempengaruhi kecepatan yang terjadi. Jika dilihat dari trendnya, baik IPM di Kota Sukabumi maupun di Provinsi Jawa Barat senantiasa mengalami trend yang naik. Sepanjang kurun waktu 2010-2016, IPM Kota Sukabumi telah mengalami kenaikan sebanyak 4,39 poin dengan rata-rata kecepatan pertumbuhan per tahun sebesar 1,05 persen. Sementara Provinsi Jawa Barat mengalami rata-rata pertumbuhan 0,96 persen per tahun dengan kenaikan IPM 3,90 poin dalam periode yang sama. Walaupun saat ini IPM Kota Sukabumi berada diatas Provinsi Jawa Barat namun perbedaan kecepatan pertumbuhan harus diwaspadai. Karena kecepatan pertumbuhan IPM di wilayah yang sudah memasuki kategori tinggi, seperti Kota Sukabumi, cenderung melambat dibanding wilayah yang masih dalam kategori lebih rendah. Sementara di wilayah Provinsi Jawa Barat masih terdapat 16 kabupaten/kota dengan pembangunan manusianya berkategori dibawah “tinggi”, yang berpotensi memiliki percepatan pertumbuhan IPM. Jl Selabintana no 14 Sukabumi43113 BADAN PUSAT STATISTIK Telp 0266-221926 : Fax0266-229082 Email : [email protected] KOTA SUKABUMI Website :http://sukabumikota.bps.go.id