Document

advertisement
BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS
A. Hakekat Smash Kedeng
http://tikafardina.blogspot.com/2012/10/belajar-buat-proposal-duluperbedaan.html. smash adalah gerak kerja yang terpenting dan merupakan gerak
akhir dari gerak kerja serangan kedaerah lawan.” Jenis smash pada sepak takraw
ada dua yakni smash kedeng dan smash guling, smash kedeng lebih mudah karna
gerakanya lebih simplek dibandingkan smash guling,maka pada tahap awal smash
kedeng akan diberikan terlebih dahulu.
(http://burhanbasyiruddin04.blogspot.com/2012/01/hubungan-antarakecepatan-reaksi-dan.html) Smash kedeng merupakan jenis smash yang sering
dilakukan pada pemain sepak takraw guna memberikan serangan pada pihak
lawan. Smash kedeng merupakan smash yang biasanya bola dipukul dengan
punggung kaki atau kaki bagian luar.
Untuk dapat mengembangkan teknik dasar smash maka harus ditunjang
dengan komponen-komponen kondisi fisik yang baik dalam melakukan
serangan smash yang benar.Seperti ekuatan,kecepatan,keseimbangan,kelentukan,
kelincahan dan pengembangan koordinasi. Diantara komponen-komponen kondisi
fisik dalam melakukan smash,power dan fleksibilitas tampak lebih mendominasi
dibandingkan komponen kondisi fisiklainya. Power yang utama terletak pada
power otot tungkai.
1
Dalam melakukan smash kedeng dapat dibagi menjadi 3 tahapan gerakan
smash, yaitu :
1. Tolakan
Memulai tolakan dengan tumpuan salah satu kaki terlebih dahulu, kemudian
diikuti gerakan merendahkan badan dengan jalan menekuk lutut agak dalam ke
bawah, kemudian tolakan kaki tumpu ke atas bagian dalam secara eksplosif
dengan bantuan kedua tangan.
2. Sikap badan di atas (saat Smash bola di atas)
Setelah melakukan tolakan dengan tumpuan salah satu kaki secara
eksplosif, luruskan tungkai serta putar badan (pinggul, punggung, bahu) kearah
dalam. Kemudian lakukan smash dengan punggung kaki bagian luar, dibantu
dengan putaran pinggul dan punggung.
3. Saat Mendarat
Gerak ikutan dimulai dari tungkai, bahu dan lengan secara bersamaan
berputar ke arah luar, kemudian tungkai ditarik ke bawah dan mendarat dengan
dua kaki dalam posisi siap.
Teori yang dikemukakan disini adalah teori yang berhubungan dengan variabel
penelitian sehingga dapat melengkapi kerangka berfikir serta sebagai penjelasan
tentang masalah penelitian yang menjadi dasar dalam perumusan hipotesis
penelitian.
2
a. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Smash Kedeng
1. Kekuatan power otot tungkai
Power otot tungkai pada dasarnya adalah kemampuan otot pada saat
melakukan kontraksi. Yang terpenting dalam setiap latihan haruslah dilakukan
sedemikian rupa sehingga atlet/pemain haruslah menggunakan tenaga yang
maksimal untuk melakuka smash seperti yang dikemukakan oleh Galih Rosy
dalam postingan di http://rosy46nelli.wordpress.com/2009/12/07/daya-ledak-otot/
bahwa : “Daya ledak atau explosive power adalah kemampuan otot atau
sekelompok otot seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimal yang
dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya atau sesingkat-singkatnya.
Unjuk kerja kekuatan maksimal yang dilakukan dalam waktu singkat ini tercermin
seperti dalam aktivitas tendangan tinggi, serta gerak lain yang bersifat eksplosif..
Kekuatan otot pada setiap cabang olahraga sangat dibutuhkan terutama pada
cabang olahraga sepak takraw khususnya saat melakukan smash kedeng dalam
permainan sepak takraw. Dalam permainan sepak takraw kekuatan otot tungkai
berperan dalam melakukan smash kedeng. Dengan demikian fungsi otot tungkai
dalam permainan sepak takraw sangat dominan sehingga perlu terus dilatih untuk
mencapai kekuatan yang maksimal
2. Bakat/Keterampilan
Penguasaan keterampilan sepak takraw sangat diperlukan, agar permainan
dapat berjalan dengan baik, keterampilan tersebut dapat berupa keterampilan
individual dan keterampilan penguasaan pertandingan, keterampilan individual
meliputi : sepak sila, sepak badek, sepak kuda, menggunakan paha, menyundul
3
B. Hakikat Power Otot Tungkai
Power merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang dibutuhkan
hampir semua cabang olahraga, terutama cabang olahraga yang menuntut atletnya
mempunyai daya ledak otot, seperti dalam cabang atletik, bela diri, olahraga
permainan, dan sebagainya. Hal ini dijelaskan oleh Harsono (2008:200)
(http://mellstarnet.blogspot.com/2010/10/proposal-kontribusi-power-tungkaidan.html)
”Power atau daya ledak disebut juaga kekuatan eksplosif (Watson,1978,
dalam Ismariyati 2008:59)”. Dan selain itu menurut ”Wahdjoedi (2000:61)
menyebutkan bahwa daya ledak (power) adalah kemampuan tubuh yang
memungkinkan otot atau sekelompok otot untuk bekerja secara eksplosif”.
Power menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan
eksplosif serta melibatkan pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu
yang secepat-cepatnya. ”Power merupakan hasil perkalian antara gaya (force) dan
jarak (distance) dibagi waktu (time) atau dapat juga power dinyatakan sebagai
kerja dibagi waktu (Krikendall, 1987, dalam Ismariyati 2009:59)”.
Berdasarkan pengertian dan pendapat mengenai power, maka dapat
disimpulkan bahwa power adalah perpaduan atau penggabungan antara kekuatan
dan kecepatan. Maksudanya kekuatan dapat dikatakan power apabila dilakukan
dengan sangat cepat. Dalam rangka peningkatan prestasi olahraga sepak takraw,
komponen kondisi fisik power perlu mendapatkan perhatian khusus, terutama
power tungkai. Karena untuk mencapai prestasi puncak bukan hanya kekuatan
saja yang diperlukan, tetapi diperlukan juga peningkatannya bagi komponen fisik
4
kekuatan ini, yaitu power. Dan kekuatan merupakan dasarnya untuk membentuk
power. Sesuai pendapat Harsono (2008:177) bahwa “strength tetap merupakan
dasar (basis) dari power dan daya tahan otot”.
Tungkai adalah anggota tubuh bagian bawah (lower body) yang tersusun
oleh tulang paha atau tungkai atas, tulang tempurung lutut, tulang kering, tulang
betis, tulang pangkal kaki, tulang tapak kaki, dan tulang jari-jari kaki. Fungsinya
sebagai penahan beban anggota tubuh bagian atas (upper body) dan segala bentuk
gerakan ambulasi. Adapun fungsi tungkai menurut Damiri (2004:5) menyatakan
bahwa: “tungkai sesuai fungsinya sebagai alat gerak, ia menahan berat badan
bagian atas, ia memindahkan tubuh (bergerak), ia dapat menggerakkan tubuh
kearah atas, dan ia adapat menendang, dan lain sebagainya”.
Berkiatan dengan hal tersebut, maka tungkai sebagai penggerak dalam
permainan sepak takraw perlu memiliki power, yaitu otot yang selain kuat juga
mampu menampilkan gerakan yang cepat. Hal ini dibutuhkan agar pemain dapat
melakukan smash dengan tepat khususnya pada smash kedeng, sehingga
diperlukan gerakan tungkai yang cepat pula. Selain itu untuk menahan beban
tubuhnya dan juga pengaruh gravitasi bumi sehingga menjadi beban ganda yang
harus diterima tungkai tersebut. Untuk itu otot tungkai dituntut memliki power.
Tidak dapat dipungkiri kenyataannya bahwa power tungkai mempunyai
keterkaitan dengan prestasi permainan sepak takraw.
Agar otot tungkai memiliki power yang tinggi, maka harus diberi latihanlatihan yang sesuai dengan tuntutan tersebut, misalnya dalam metode latihan
pliometrik seperti latihan lompat kodok (box-to-box jump).
5
C. Syarat-syarat Smash Kedeng
1. Power Otot Tungkai
Power otot adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan kekuatan
maksimum yang dikerahkan dalam waktu sepemdek-pendeknya. Dengan kata lain
berhubungan dengan sistem anaerobik dalam proses pemenuhan energinya. Daya
otot dapat disebut juga daya ledak otot (muscle power).
Latihan yang dapat melatih power otot adalah latihan yang bersifat cepat atau
berlangsung secepat mungkin. Contohnya:
1. vertical jump (meloncat ke atas), melatih daya ledak otot tungkai.
2. front jump (meloncat ke depan), melatih daya ledak otot tungkai.
3. side jump (meloncat ke samping), melatih daya ledak otot tungkai.
2. Kelentukan Togok
Kelentukan atau daya lentur (flexibility) adalah evektivitas seseorang dalam
penyesuaian diri untuk segala aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas
(Sajoto,1995:9). Jadi kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan
dalam ruang gerak sendi. Kelentukan togok dalam penelitian ini adalah
kemampuan power otot tungkai melakukan smash kedeng.
Kelentukan adalah efektivitas seseorang dalam menyesuaikan diri untuk segala
aktivitas dengan penguluran tubuh pada bidang sendi yang luas. Kelentukan
dipengaruhi oleh elastisitas sendi dan elastisitas otot-otot serta dinyatakan dalam
satuan derajat. Harsono (1988:163) menyatakan bahwa lentuk tidaknya seseorang
6
ditentukan oleh luas sempitnya ruang gerak sendi- sendinya. Jadi kelentukan
adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Kecuali
oleh ruang gerak sendi, kelentukan juga ditentukan oleh elastisitas tidaknya otototot, tendon, dan ligamen. Sedangkan William (1990:87) menyatakan bahwa
kelentukan sangat berguna sekali dalam tindakan preventif mengatasi cidera dan
perbaikan postur yang buruk. Harsono (1988:163) menyatakan berdasar hasilhasil penelitian menyatakan bahwa perbaikan dalam kelentukan akan dapat:
Mengurangi kemungkinan terjadinya cedera-cedera otot dan sendi;
Membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi, dan kelincahan;
Membantu memperkembangkan prestasi;
Menghemat pengeluaran tenaga (efisien) pada waktu melakukan gerakangerakan; dan
Membantu memperbaiki sikap tubuh.
3. Kekuatan Otot Perut
Kekuatan dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor. Bahwa menurut
mochammad satojo (1997: 108) , factor-faktor kekuatan adalah : 1), Faktor
blomekanika, dari dua orang yang mmpunyai tegangan otot yang sama, akan
berbeda kemampuannya mengangkat badan , 2). Faktor pengungkit, pengungkit di
klasifikasikan dalam tiga kelas yaitu di bagi menurut letak sumbu pengungkit,
gaya beban, dang gaya pengungkit. Dari batasan tersebut di atas, dapat di
kemukakan bahwa otot perut yang memungkinkan mengembangkan tenaga
maksimum dalam kontraksi yang maksimum untuk mengatasi beban atau tahanan.
7
Jadi kekuatan otot perut merupakan sejumlah daya tegang otot perut yang di
pergunakan dalam kontraksi maksimum pada suatu aktivitas yang berat.
D. Hakikat Latihan
Ada beberapa definisi yang diberikan oleh para ahli olahraga tentang makna
dari latihan. Para ahli fisiologi lebih cenderung memberikan definisi tentang
latihan ini sebagai sesuatu untuk memperbaiki system organ atau alat tubuh dan
fungsinya dengan tujuan untuk mengoptimalkan penampilan atau kualitas atlet..
Menurut Tegartia, (2010:12) latihan adalah suatu proses yang sistematis
secara berulang-ulang secara tetap dengan selalu memberikan peningkatan beban.
Dikatakan sistematis dalam pengertian bahwa latihan dilaksanakan secara teratur,
berencana,
sesuai
jadwal
menurut
pola
dan
sistem
tertentu,
metodis
berkesinambungan dari yang sedehana ke arah yang lebih kompleks. Untuk
mencapai tujuan itu ada empat aspek latihan yang perlu diperhaikan dalam
melakukan suatu latihan seperti : (1) latihan fisik (2) latihan teknik (3) latihan
taktik (4) latihan mental. Keempat aspek yang di setbukan tersebut, harus dilatih
dengan cara dan metode yang benar agar setiap aspek dapat berkembang
semaksimal mungkin sehingga prestasi yang dicapai juga maksimal.
Http://Al-Falaasifah.Blog.Friendster.com/2011/01/13rangk-PembinaanKondisi-Fisik-Olahraga-I. Pengertian latihan ini dapat mengandung beberapa
makna dalam bahasa inggris yaitu practise, exrcise, dan training. Dalam istilah
bahasa indonesia kata-kata tersebut mempunyai arti yang sama yaitu latihan dan
8
setelah diaplikasikan di lapangan memang nampak sama kegiatannya yaitu
aktivitas fisik. Pengertian latihan yang berasal dari kata:
Practise : aktivitas untuk meningkatkan keterampilan (kemahiran)
berolaraga dengan menggunakan berbagai peralatan sesuai dengan tujuan dan
kebutuhan cabang olahraganya.
Exercise : perangkat utama dalam proses latihan harian untuk meningkatkan
kualitas fungsi sistem organ tubuh manusia, sehingga mempermudah olahragawan
dalam penyempurnaan geraknya.
Training : suatu proses penyempurnaan kemampuan berolahraga yang
berisikan materi teori dan praktek, metode, dan aturan pelaksanaan sesuai dengan
pendekatan ilmiah, memakai prinsip pendidikan yang terencana dan teratur,
sehingga tujuan dan sasaran latihan dapat tercapai tepat pada waktunya.
Latihan : proses berlatih yang dilakukan secara teratur, terencana berulangulang dan semakin lama semakin bertambah bebannya, serta dimulai dari yang
sederhana ke yang lebih kompleks (sistematis dan metodis).
http://andfootball.blogspot.com/2010/hakikatpelatihan.
Latihan
adalah
perangkat utama dalam proses meningkatkan kualitas fungsi organ tubuh
manusia, sehingga dapat menyempurnakan gerakannya.
Lebih lanjut ditambahkan oleh Eric Batty, (2008:2) tumbuh tenaga demi
menjaga organ dan fungsi dalam keadaan sehat : kegiatan higenis seperti yang
dilakukan demi berolahraga. Pelatihan atau mempromosikan keterampilan,
9
kesehatan, mental, perbaikan disiplin moral, yang diberikan untuk tujuan tersebut.
Sehinggah sebuah penyelidikan, pelajaran tugas, latihan militer, atau angkatan laut,
latihan musik sebuah latihan dalam komposisi.
E. Hakikat Sepak Takraw
Olahraga ini secara resmi dikenal sebagai „sepak takraw‟. “Sepak” adalah
bahasa Melayu untuk menendang dan “takraw” adalah kata Thai untuk bola
anyaman. Oleh karena itu sepak takraw secara harafiah berarti menendang bola.
Pemilihan nama ini untuk olahraga pada dasarnya merupakan kesepakatan antara
dua negara lokomotif sepak takraw yakni Malaysia dan Thailand. Di Indonesia,
khususnya di Sulawesi Selatan, sepak raga / takraw disebut meraga / maddaga
yang dalam bahasa Bugis yang diambil dari kata siraga-raga yang berarti saling
menghibur.
Pada tahun 2002 dikembangkan nomor Sepak Takraw baru yang disebut
Sepak Takraw Lingkaran (Circle-game), yaitu sepak takraw yang dimainkan di
lapangan berbentuk lingkaran, masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain,
regu tersebut memainkan bola dengan cara mengoper ke teman secara berhadapan
dengan nomor yang saling berurutan, dengan operan sesuai tingkat kesulitannya
(tingkat kesulitan tinggi nilai 3, tingkat kesulitran rendah nilai 1. Permainan ini di
batasi oleh waktu selama 10 menit untuk masing-masing babak. Regu yang
memenangkan perlombaan adalah regu yang paling banyak mengumpulkan nilai
selama waktu 10 menit tersebut. Pada tahun 2006 Sepak Takraw Lingkaran
digantikan dengan nomor baru yaitu : Hoop-Takraw, bentuk permainan nomor ini
hampir sama dengan sepak takraw Lingkaran (circle-game), tetapi pemain yang 5
10
orang tersebut harus memasukkan bola ke atas “Ring berdiameter 1 meter (bulatan
besi) yang dipasang dengan tali setinggi 4,50 meter untuk puetri dan 4,75 meter
untuk putera di tengah bulatan pemain.
Pemain berusaha memasukkan bola ke ring sebanyak-banyaknya dengan
pukulan yang telah ditentukan dalam waktu 30 menit.Ada nomor Sepak Takraw
kompetisi yang baru diperkenalkan mulai tahun 2005 yang dikenal dengan nama
“Double-event”, nomor ini dimainkan oleh 2 orang dalam satu regunya. Aturan
permainannya sama dengan Sepak Takraw kompetisi, hanya pemain yang servis
tidak dari daerah circle (tempat tekong biasa servis), tetapi dari garis belakang
(base-line) dengan bola dilambungkan sendiri dan disepak melewati net.
Sepak takraw merupakan salah satu cabang olahraga yang menggunakan
aktivitas fisik untuk memperagakan keterampilan gerak dengan tujuan tertentu.
Tinjauan perilaku motorik mengungkapkan bahwa kesegaran motorik dan
kesegaran jasmani sangat besar pengaruhnya bagi aktivitas fisik dalam melakukan
keterampilan gerak. Muchammad Sajoto (1988:43) mengungkap dalam bukunya
tentang komponen motor fitness dan kesegaran jasmani seseorang antara lain :
”Kesegaran cardiovaskular, kesegaran kekuatan otot, kesegaran keseimbangan
tubuh, kesegaran kelentukan, koordinasi, keseimbangan, kecepatan dan daya
ledak”.
11
1. TEKNIK DAN SARANA PRASARANA
Keterangan:
a. Panjang Lapangan : 13,42
meter.
b. Lebar
Lapangan
:
6,10
meter.
c. Garis Batas : adalah garis
(lines) yang lebarnya+ 5 cm.
d. Lingkaran Tengah :
Ditengah sebuah lapangan
ada lingkaran yaitu tempat
melakukansepakan
bermulaan (service). dengan
garis tengah lingkaran 61 cm.
e. Garis seperempat lingkaran:
Pada penjuru tengah kedua lapangan terdapat garis seperempat lingkaran
tempat melambungkan bola kepada pemain yang melakukan sepakan permulaan
(service) dengan jari-jari 90 cm.
f. Tiang:
Dua buah tiang sebagai tempat pengikat jaring, didirikan pada sebelah luar
kedua garis samping kiri dan kanan dengan jarak 30,5 cm dari garis samping.
Tinggi tiang 1,55 meter untuk laki-laki dan 1.45 meter untuk perempuan.
12
g. Jaring (net):
Jaring dibuat dari bahan benang kasar, tali, atau dari nylon dengan ukuran
lubang-lubangnya 4-5 cm. Lebar jaring 72 cm dan panjangnya tidak lebih dari
6,71 m. Pada pinggir atas, bawah dan samping dibuat pita selebar + 5 cm yang
diperkuat dengan tali yang diikatkan pada kedua ring. Tinggi jaring 1,55 m dari
tanah/lantai.
Suharno HP (1995:7) “latihan adalah suatu proses mempersiapkan
organisme atlet secara sistematis untuk mancapai mutu prestasi yang maksimal
dengan diberi beban-beban fisik dan mental yang teratur, terarah, meningkat, dan
berulang-ulang”.
Untuk bermain sepak takraw yang baik, seseorang dituntut mempunyai
kemampuan atau keterampilan dasar yang baik. Kemampuan dimaksud adalah
menyepak dengan menggunakan bagian-bagian kaki, memainkan bola dengan
kepala (main kepala), dengan dada, dengan paha (memaha), dengan bahu
(membahu), dan dengan telapak kaki. Khalim (1996:19) menyatakan ketarampilan
undividu yang mendasar dalam permainan sepak takraw adalah : “(1) cara sepak
sila, sepak kuda, sepak cungkil, sepak bedek, (2) memaha, (3) menanduk dan
mendada”. Sedang menurut Ratinus Darwis (1992:15) kemampuan dasar bermain
sepak takraw adalah : “Menyepak dengan menggunakan bahagian-bahagian kaki,
memainkan bola dengan kepala (main kepala), memainkan bola sengan dada,
memainkan bola dengan paha, memainkan bola dengan bahu (membahu)”
13
Lebih lanjut Oleh Ismail Tola (1988:10-11) dalam bukunya menyatakan
tentang taknik-taknik dasar dalam permainan sepak takraw adalah sebagai berikut:
1) Sepakan
a) Sepak sila
b) Sepak kuda
c) Sepak cungkil
d) Telapak kaki
2) Mengkop
a) Bagian dahi
b) Bagian kiri dan kanan
c) Bagian belakang
3) Menahan dengan dada
4) Menahan dengan paha
5) Menahan dengan bahu
Sesuai dengan penjelasan yang dikemukakan di atas maka kemampuan
untuk melakukan suatu teknik dasar permainan sepak takraw merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lainnya. Tanpa
menguasai kemampuan dasar atau teknik dasar, sepak takraw tidak dapat
dimainkan dengan baik. Teknik dasar dimiliki dengan baik bila berlatih dengan
baik dan kontinyu. Namun tidak berarti bahwa prestasi sepak takraw itu hanya
14
ditentukan oleh pemilik teknik dasar yang baik saja. Faktor-faktor lain pun banyak
lagi yang menunjang peningkatan prestasi.
Dalam tulisan ini dibahas teknik-teknik dasar permainan sepak takraw
seperti yang telah disinggung di atas, meliputi sepakan, heading (main kepala),
mendada, memaha, membahu.
a. Sepakan atau Menyepak
Dalam permainan sepak takraw, menyepak (sepakan) merupakan gerak
yang dominan. Dapat dikatakan bahwa keterampilan menyepak itu merupakan ibu
dari permainan sepak takraw karena bola dimainkan terbanyak dengan kaki, mulai
dari permulaan permainan sampai membuat point atau angka. Di antara
kemampuan menyepak atau teknik menyepak itu adalah
1) Sepak Sila
Sepak sila adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki bagian
dalam. Sepak sila sering digunakan untuk menerima dan menimang bola atau
menguasai bola, mengumpan dan hantaran serta dapat menyelamatkan serangan
lawan.
2) Sepak Kuda
Sepak kuda atau sepak kura adalah sepakan yang dilakukan dengan
menggunakan punggung kaki. Sepak kuda digunakan untuk memainkan bola yang
datangnya rendah dan kencang atau keras, menyelamatkan dari serangan lawan,
memainkan bola, mengawal atau menguasai bola dalam usaha penyelamatan bola.
3) Sepak Cungkil
15
Sepak cungkil adalah sepakan atau menyepak bola dengan menggunakan
jari kaki atau ujung kaki yang digunakan untuk mengambil dan menyelamatkan
bola yang jauh dari jangkauan dan datangnya rendah.
4) Menapak
Menapak adalah sepakan atau menyepak bola dengan menggunakan
telapak kaki. Menapak digunakan untuk smesh ke pihak lawan, menahan atau
memblok smesh pihak lawan, dan untuk menyelamatkan atau mengambil bola
dekat di atas net.
5) Sepak Badek atau Sepak Simpuh
Sepak badek adalah menyepak bola dengan kaki bagian luar atau samping.
Sepak badek ini dapat pula disebut Sepak Simpuh. Dikatakan sepak simpuh oleh
karena menyepak bola sama seperti sikap bersimpuh. Sepak badek digunakan
untuk menyelamatkan bola dari serangan lawan, menyelamatkan bola dari Smesh
lawan dan untuk mengontrol atau menguasai bola dalam usaha penyelamatan.
b. Heading atau menyundul
Main kepala atau heading adalah memainkan bola dengan menggunakan
kepala. Bola dipukul dengan bagian kepala misalnya dengan dahi, samping kiri
kepala, samping kanan kepala, dan bagian belakang kepala. Gunanya ada
bermacam-macam, bagian dahi untuk mengumpan pada teman, men-Smesh dan
untuk menyerang. Bagian samping kanan dan bagian samping kiri kepala untuk
men-Smesh ke pihak lawan. Bagian belakang kepala untuk menyerang pihak
lawan dengan tipuan.
16
c. Mendada.
Mendada adalah memainkan bola dengan dada, digunakan untuk
mengontrol bola untuk dapat dimainkan selajutnya.
Teknik Mendada :
a) Berdiri dengan kedua kaki, salah satu kaki berada di belakang badan dilentingkan
sedikit ke belakang, kedua lutut sedikit dibengkokkan.
b) Pandangan ke arah bola yang datang.
c) Perkenaan bola dengan bagian tengah dada.
d) Kedua lengan dibuka dan siku dibengkokkan. Berat badan berada pada kaki
belakang.
e) Bola yang diterima dengan dada yang diarahkan ke atas agar mudah untuk
dikontrol.
d. Memaha
Memaha adalah memainkan bola dengan paha dalam usaha mengontrol
bola dan menyelamatkan bola dari serangan lawan. Bola dikenakan pada paha di
atas lutut, agar bola yang datang dapat memantul. Bola yang dikontrol diarahkan
lurus ke atas agar dapat dikuasai lebih lanjut.
e. Membahu
Membahu adalah memainkan bola dengan bahu dalam usaha
mempertahan bola dari serangan lawan yang mendadak, di mana pihak bertahan
dalam keadaan mendesak dan dalam posisi yang kurang baik.
17
3. Teknik Khusus Sepak Takraw
Agar permainan dapat berjalan dan berlangsung dengan baik dan
sempurna pemain dituntut untuk menguasai unsur dasar permainan yaitu teknik
dasar sepak takraw. Selain teknik dasar dalam permainan sepak takraw dimaksud
di atas seorang pemain itu harus juga memiliki kemampuan khusus. Tanpa
memiliki kemampuan khusus atau teknik khusus, permainan sepak takraw tidak
mungkin dilaksanakan dengan baik dan sempurna. Kemampuan khusus atau
teknik khusus permainan sepak takraw tidak lain adalah cara bermain sepak
takraw yang baik dan benar. Bagaimana permainan itu dimulai, setelah
permaianan itu dimulai apa yang harus dilakukan. Setelah bola dikuasai tindakan
apa yang harus dilakukan untuk membuat serangan hingga serangan itu
mendapatkan hasil yakni nilai atau point buat regunya.
Antara teknik dasar dan teknik khusus permainan sepak takraw sangat
erat sekali hubungannya sehingga sukar mengatakan mana yang paling penting.
Kedua teknik tersebut saling menunjang, jadi tidak mungkin pemain sepak takraw
hanya mampu dan mengausai teknik dasar saja, sedangkan teknik khusus tidak
dikuasai. Teknik khusus dalam permainan sepak takraw diantaranya adalah
sebagai berikut :
a) Teknik sepak mula
b) Teknik menerima bola
c) Teknik mengumpan
d) Teknik Smesh
18
e) Teknik memblok atau menahan.
Unsur-unsur teknik tersebut merupakan satu kesatuan yang sangat
berhubungan dan perlu dilatih secara teratur dan kontinu di bawah bimbingan
pelatih atau Pembina yang menjiwai akan tugas dan profesinya, dengan demikian
akan terciptanya pemain sepak takraw yang berkualitas untuk mencapai prestasi
yang optimal.
Dengan berkembangnya olahraga sepak takraw diharapkan para pemain
mempunyai keterampilan lebih di antara keterampilan khusus yang mereka miliki,
misalnya seorang tekong harus dapat melakukan Smesh dan umpan, dPan lebih
lengkap lagi harus dapat melakukan bloking, demikian juga oleh pemain pada
posisi dan fungsi yang lainnya. Dari kelima teknik khusus dalam permainan sepak
takraw tersebut, hanya teknik Smesh yang menjadi bahan penelitian ini. Dengan
demikian perlu adanya pembahasan yang lebih jelas dan lebih terperinci terkhusu
pada smesh kedeng agar dapat membantu memecahkan masalah yang ada.
F. Hakikat Pliometrik
Pliometrik
adalah
latihan-latihan
atau
ulangan
yang
bertujuan
menghubungkan gerakan kecepatan dan kekuatan untuk menghasilkan gerakangerakan eksplosif. Istilah ini sering digunakan dalam menghubungkan gerakan
lompat yang berulang-ulang atau latihan reflek regang untuk menghasilkan
reaksi yang eksplosif. Radcliffe dan Farentinos menyatakan latihan pliometrik
adalah suatu latihan yang memiliki ciri khusus, yaitu kontraksi otot yang sangat
19
kuat yang merupakan respons dari pembebanan dinamik atau regangan yang
cepat dari otot-otot yang terlibat. Pliometrik juga disebut dengan reflek regangan
atau reflek miotatik atau reflek pilinan otot (Radcliffe,1985). Chu mengatakan
bahwa latihan pliometrik adalah latihan yang memungkinkan otot untuk
mencapai kekuatan maksimal dalam waktu yang sesingkat mungkin. Istilah lain
dari latihan pliometrik adalah ‟stretch-shortening cycle‟. Menurut Dintiman,
Ward dan Tellez latihan pliometrik mempergunakan tenaga gravitasi untuk
menyimpan energi dalam otot dan dengan segera melepaskan energi yang
berlawanan.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa latihan
pliometrik adalah metode latihan untuk meningkatkan daya ledak otot dengan
bentuk kombinasi latihan isometrik dan isotonik (eksentrik-kosentrik) yang
mempergunakan pembebanan dinamik. Regangan yang terjadi secara mendadak
sebelum otot berkontraksi kembali atau suatu latihan yang memungkinkan otototot untuk mencapai kekuatan maksimal dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Konsep latihan pliometrik menggunakan multiple box-to-box jumps, yaitu
dimulai dengan berdiri pada dua kaki selebar bahu, kemudian melakukan
lompatan kedepan dengan mendarat di atas box, kemudian lompat ke bawah lagi
dan lompat ke box dan seterusnya, dapat juga dilakukan dengan variasi lainnya
akan tetapi mendarat pada dua kaki, badan harus tetap pada garis lurus.
20
G. Kerangka Berfikir
Upaya meningkatkan prestasi bermain sepak takraw khususnya dalam
kemampuan melakukan smash kedeng, dimana praktek olahraga atau latihan pada
umumnya melibatkan berbagai metode latihan. Kemampuan melakukan smash
kedeng seorang pemain tergantung dari beberapa faktor seperti: Disiplin,
kemampuan penguasan teknik, persiapan mental dan kemampuan fisik.
Di antara faktor-faktor tersebut, faktor yang paling utama untuk mendukung
peningkatan prestasi adalah kemampuan tenik bermain sepak takraw. Khususnya
melakukan smash kedeng.
Melakukan smash kedeng merupakan salah satu teknik dasar dalam
permainan sepak takraw yang cukup handal untuk bisa mematikan bola pada lawan
sehingga dapat memperoleh poin.
Oleh karena itu, untuk dapat melakukan smash kedeng dengan tepat secara
teratur, maka metode kemampuan power otot tungkai sangatlah berperan aktif
untuk mempermantap kemampuan melakukan smash kedeng. Salah satu latihan
dalam permaina sepak takraw yang turut memberikan kontribusi dalam usaha
melatih power otot tungkai secara sempurna adalah pliometrik, sehingga dengan
adanya latihan yang maksimal, smash dapat di lakukan dengan baik dan terarah.
Dari uraian-uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode latihan power
otot tungkai yang baik akan mendukung kemampuan bermain sepak takraw
khususnya kemampuan melakukan smash kedeng.
21
H. Rumusan Hipotesis
Berdasarkan pada landasan teori, kerangka berfikir yang telah dikemukakan
di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Ada
pengaruh kemampuan power otot tungkai tehadap kemampuan melakukan smash
kedeng dalam permaian sepak takraw.
22
Download