PENDAHULUAN Pada musim kemarau di plasma peternakan unggas terjadi suatu masalah wet litter yaitu litter basah yang terjadi akibat litter bercampur dengan feses, air minum yang tumpah atau terkena tampias air hujan sehingga mengeluarkan bau yang tidak sedap dan mengganggu lingkungan. Wet litter segar yang merupakan pupuk kompos yang harus segera di manfaatkan untuk pupuk hijauan pakan ternak. Penggunaan pupuk kandang akan meningkatkan kandungan humus, menggemburkan tanah, mempercepat pemebentukan agregat, menaikan kapasitas, menahan air, mempermudah pergerakan udara dan mendorong kehidupan jasad renik didalam tanah. Sehingga kandungan dalam wet litter segar memberikan efek yang sangat besar terhadap pertumbuhan tanaman bahkan lebih besar dari ternak besar. (Sarief, 1985). Tanaman pakan ternak merupakan faktor penting untuk pengembangan ternak ruminansia karena sebagian besar pakannya berasal dari hijauan (Eny Fuskah et al., 2009). Selanjutnya Prawiradiputra (2006) menerangkan di dalam system pemeliharaan ternak tradisional hijauan pakan ternak merupakan bagian terbesar dari seluruh pakan yang diberikan pada pakan ternak pada umumnya terdiri atas rumput dan ternak. Hijauan leguminosa (Mariyono dan Romjali, 2007). Penampilan pertanaman campuran rumput dan leguminosa yang baik pada suatu lahan pastura, pada dasarnya adalah keberhasilan transfer nitrogen tanaman leguminosa ke tanaman rumput, sehingga dapat diharapkan adanya peningkatan produksi dan kualitas hijauan rumput dalam pertanaman campuran tersebut Universitas Sumatera Utara (Middleton, 1981). Mengusahakan pertanaman campuran rumput dengan leguminosa dapat menghemat pemupukan nitrogen karena dapat dipenuhi dari pengikatan nitrogen udara hasil simbiosis leguminosa dengan bakteri rhozobium (Whiteman et al, 1974, Hanzell dan Vallis, 1975) Tanaman leguminosa mempunyai peranan yang penting rumput karena kemampuan fiksasi nitrogen udara juga akan ditransfer kepada rumput yang tumbuh bersama (Whitney dan Kanehiro, 1967; Whitney dan Green, 1979). Untuk mendapatkan produksi hijaun rumput maupun legum yang optimum diperlukan pemupukan yang diberikan ke dalam tanah, baik organik maupun anorganik dengan maksud mengganti unsur hara dari dalam tanah. Pemberian pupuk merupakan salah satu jalan yang harus ditempuh untuk memperbaiki keadaan tanah, baik dengan pupuk buatan (anorganik), maupun dengan pupuk organik (seperti pupuk kandang dan kompos). Pemupukan dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain : disebar rata di permukaan tanah misalnya padang penggembalaan, ditanam berbaris baris dan ditanam berlubang-lubang di sekitar tanaman (Sutejo, 2002) Melihat keadaan inilah maka perlu dilakukan suatu usaha penelitian pemanfaatan wet litter segar untuk pengembangan pastura campuran. spesies pastura yang di tanam adalah Brachiaria humidicola, Brachiaria decumbens, Brachiaria ruziziensis, Arachis glabarata, Chamaecrista rotundifolia, Stylosanthes guianensis. Tujuan Penelitian Universitas Sumatera Utara Mengevaluasi pengaruh dosis pemupukan Wet litter segar terhadap produktivitas pastura (produksi bahan segar, produksi bahan kering, kandungan nutrisi dan kapasitas tampung) dari berbagai pastura campuran. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu memberikan manfaat bagi petani, peternak, dan pemerintah dalam mengatasi masalah pakan ternak dan sebagai sumber informasi baik akedemisi maupun peneliti untuk bahan pertimbangan dalam penelitian selanjutnya. Hipotesis Penelitian Aplikasi Wet litter segar berpengaruh nyata terhadap produksi bahan segar, bahan kering, kandungan gizi serta kapasitas daya tampung dari beberapa pastura campuran. Universitas Sumatera Utara