kandungan protein dan fosfor pada spesies leguminosa

advertisement
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999
KANDUNGAN PROTEIN DAN FOSFOR PADA SPESIES
LEGUMINOSA (KACANG-KACANGAN) YANG
DITANAM PADA TANAH CIAWI, KUPANG DAN
GRATI
IDA HELIATI
Balai Penelitian Ternak Ciawi P .O . Box 221 Bogor 16002
RINGKASAN
Tulisan ini dibuat berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan di dalam rumah
plastik dengan menggunakan pot . Tanaman leguminosa yang digunakan adalah Leucaena
leucocephala (K8), Acacia angustissima, Acacia vilosa, Centroserna pubescens,
Stylosanthes hamata cv . Verano dan Macroptilium atropurpureum dengan tujuan untuk
mengetahui perbedaan kandungan protein dan fosfor pada tanah yang berbeda . Kemudian
analisa nitrogen dan fosfor menggunakan metoda kolorimetrik dengan alat Auto-Analyzer
II . Data yang diperoleh menunjukkan adanya perbedaan kandungan protein maupun fosfor
dalam tanaman leguminosa yang ditanam pada tanah Ciawi (jenis tanah liat coklat
kemerahan), Grati (jenis tanah liat hitam) dan Kupang (jenis tanah Hat hitam) . Semua
jenis tanaman leguminosa mempunyai kandungan protein dan fosfor tertinggi yang
ditanam pada media tanah Ciawi .
PENDAHULUAN
Masalah hijauan pakan ternak sampai sekarang masih tetap medapat perhatian
dalam rangka untuk meningkatkan produksi ternak ruminansia secara berkesinambungan .
Untuk mencapai hal tersebut di atas, tidak dapat dengan sekedar memberi pakan
yang berlebihan tetapi melalui kesempurnaan susunan zat-zat dari ransum yang di
konsumsi ternak . Oleh karena itu pakan ternak seharusnya mengandung cukup protein,
hidrat arang, campuran mineral, lemak dan vitamin (Lubis, 1963) .
Legumiosa mempunyai nilai yang sangat tinggi bagi para petani karena selain
dapat memperbaiki kesuburan tanah juga mengandung protein yang tinggi, dimana protein
sangat dibutuhkan keberadaannya untuk pertumbuhan dan untuk penggantian sel-sel yang
rusak dalam tubuh ternak . Leguminosa beperan penting dibidang pertanian dimana jenis
tanaman ini dapat digunakan sebagai penutup tanah, padang penggembalaan, pupuk hijau
dan penahan erosi .
Faktor lingkungan memegang peranan penting dalam mempertahankan mutu
hijauan . Faktor lingkungan tersebut adalah i dim dan kesuburan tanah . Menurut Siregar
(1987) kesuburan tanah merupakan salah satu faktor yang pengaruhnya sangat besar
terhadap pertumbuhan tanaman pakan . Pada umumnya penanaman pada tanah yang subur
menghasilkan produksi yang tinggi dengan kadar gizi yang tinggi pula . Kesuburan tanah
meliputi : kesuburan kimiawi dan fisik . Suatu areal tanah dikatakan mempunyai kesuburan
kimiawi yang baik bila mempunyai kandungan unsur hara yang cukup dan mudah diserap
62
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999
oleh tanaman . Sedangkan kesuburan fisik tanah dikatakan baik apabila tanah cukup
gembur, cukup mengandung zat-zat organik dan drainasenya baik agar terjamin tataan
udara dan pertumbuhan akar yang baik . Tujuan dari penulisan makalah ini untuk
mengetahui sejauh mana perbedaan kandungan protein dan fosfor dari 6 jenis tanaman
leguminosa jika ditanam pada kondisi tanah yang berbeda .
BAHAN DAN CARA KERJA
Bahan dan Alat
Tanaman leguminosa yang digunakan terdiri dari 6 jenis yaitu Leucaena
leucocephala (K8), Acacia angustisima, Acacia vilosa, Centrosema pubescens,
Stylosanthes hamata cv . Verano dan Marcoptilium atroputpureurn . Bahan kimia yang
terdiri dari Asam sulfat pekat dan Hidrogen feroksida 30% digunakan untuk destruksi
contoh yaitu untuk mengubah senyawaan Organik menjadi Anorganik . Sedangkan fenol,
Kalium Natrium tartrat, Natrium hidroksida, NaOCI, Ascorbic acid dan Amonium
molybdat digunakan untuk membentuk senyawaan komplek berwarna pada alat AutoAnalizer II .
Cara Kerja
Percobaan dilakukan di rumah plastik tanpa adanya perlakuan pemupukan tetapi
dilakukan penyiraman yang sama (100 ml/hari) dan dipanen setelah 3 bulan tanaman
tumbuh di pot . Tahapan kerja selanjutnya dilakukan di laboratorium, meliputi
a) destruksi contoh dengan suhu rendah kemudian,
b) .analisa protein dan fosfor dilakukan •secara metoda kolorimetrik dengan alat
. 660 run .
Auto-Analizer II, masing-masing pada X 610 nm dan )
Destruksi contoh (Cara yang dilakukan oleh Jenkins, 1984 ; Lindner and Harley, 1942)
- Ditimbang contoh dengan teliti sekitar 0,25 gram kemudian masukkan ke tabung digest
- Tambahkan 5 ml H2S0, pekat
- Tambahkan 1 ml H202 30% lalu tutup tabung digest dan dibiarkan selama 2 jam
- Kemudian contoh dipanaskan pada block digest pada suhu 150°C selama 1 jam
- Naikkan temperatur block digest ke suhu 230°C dan biarkan lagi selama 1 jam
-Tambahkan lagi H 2 0 2 30% sekitar 1 ml sambil diaduk, lakukan berkali-kali sampai
larutan bening
- Setelah larutan dingin encerkan sampai tanda tera (75 ml)
- Larutan siap untuk dianalisa pada Auto-Analyzer II
Perhitungan
tinggi peak contoh
konsentrasi standar
N/P =XX 75
berat contoh (mg)
tinggi peak standar
63
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari enam jenis tanaman leguminosa yang berasal dari sumber biji yang sama
masing-masing ditanam dalam kondisi tanah yang berbeda yaitu tanah Ciawi, tanah Grad
dan Tanah Kupang .
Kandungan protein pada keenam jenis tanaman legurninosa
diperlihatkan pada Tabel 1 .
Tabel 1 . Kandungan protein (%) pada spesies leguminosa pada tanah yang
berbeda
Spesies leguminosa
Ciawi
Leucaena leucocephala (K8)
Acacia angustisima
Acacia vilosa
Centrosema pubescens
Stylosanthes hamata cv. Verano
Macroptilium atropurpureum
26,75
29,69
28,81
24,38
24,13
18,81
Jenis Tanah
Kupang
17,50
20,81
14,56
16,13
8,38
8,75
Grati
14,44
13,75
14,56
19,06
17,25
12,38
Berdasarkan hasil pada Tabel 1 ternyata ke enam jenis tanaman menunjukkan
adanya perbedaan kandungan protein dimana pada media tumbuh tanah Ciawi lebih besar
dibandingkan pada tanah Kupang maupun Grati . Hal ini mungkin disebabkan oleh kondisi
tanah yang berbeda dimana tanah Ciawi mempunyai nilai pH 5,0 (kondisi asam), tanah
Kupang pH 7,8 (kondisi basa) dan tanah Grati pH 8,4 (kondisi basa) . Dimana nilai pH
dapat menunjukkan ketersediaan unsur hara, mempengaruhi struktur tanah dan digunakan
juga untuk menunjukkan mikroorganisme yang hidup didalamnya . Sedangkan kandungan
N dari bahan organik tanah masing-masing yaitu 0,29%, 0,20% dan 0,06% untuk tanah
Ciawi, Kupang dan Grati dimana N termasuk kedalam unsur essensial karena dibutuhkan
dalam proses metabolisme .
Disamping itu dari data Tabel 1 diperlihatkan juga bahwa setiap jenis tanaman
leguminosa mempunyai kandungan yang bervariasi . Dimana yang termasuk kedalam
kelompok legum pohon yang diwakili pada tanah Ciawi mengandung protein masingmasing : Leucaena leucocephala (K8) sebanyak 26,75%, Acacia angustisinta 26,69% dan
Acacia vilosa 28,81% . Sedangkan kelompok legum herba yaitu Centrosema pubescens
24,38%, Stylosanthes hamata cv . Verano 24,13% dan Macroptilium atropurpureum
18,81% .
Tabel 2 yang merupakan data kandungan fosfor memperlihatkan respon yang
sama dengan protein yaitu menunjukkan adanya perbedaan pada 3 kondisi tanah yang
berbeda . Dari ke 6 contoh tanaman leguminosa kandungan fosfor berkisar dari 0,10 0,35% . Peranan fosfor dalam tanaman dapat memacu pertumbuhan akar dari benih dan
tanaman muda, mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji atau gabah,
memperbesar persentase bunga menjadi buah atau biji serta merupakan bahan penyususn
inti sel, lemak dan protein (Setyamidjaya, 1986) .
64
Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999
Tabel 2 . Kandungan fosfor (%) pada spesies leguminosa pada tanah yang berbeda
Spesies leguminosa
Leucaena leucocephala (K8)
Acasia angustisima
Acasia vilosa
Centrosema pubescens
Stylosanthes hamata cv . Verano
Macroptilium atropurpureum
Ciawi
0,35
0,34
0,32
0,22
0,26
0,18
Jenis Tanah
Kupang
0,16
0,22
0,14
0,11
0,11
0,10
Grati
0,12
0,16
0,14
0,19
0,24
0,16
KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kandungan protein dan fosfor dari ke
6 jenis tanaman leguminosa memperlihatkan adanya perbedaan jika ditanam pada tanah
yang berbeda. Semua jenis tanaman leguminosa mempunyai kandungan protein dan fosfor
tertinggi yang ditanam pada media tanah Ciawi .
DAFTAR BACAAN
Jenkins, L . 1984 . Plant Analisis Training . Forage Research Project . Universitas of New
England
Lindner, R .C . and Harley, cp (1942) . A rapide method for the determination of
nitrogen in plant tissue . Seience 96, 565-566
Lubis . D .A . 1963 . Ilmu makanan ternak . PT Pembangunan Djakarta . Cetakan 2, hal 9 10 .
Siregar, M .E . 1987 . Produktivitas dan kemampuan menahan erosi spesies rumput dan
leguminosa terpilih sebagai pakan yang ditanam pada tampingan teras bangku di
DAS Citanduy Ciamis . Disertasi Pasca Sarjana (S3) UNPAD . Bandung .
Setyamidjaya D .J . 1986 . Pupuk dan Pemupukan. C .V. Simplex . Jakarta .
65
Download