Ringkasan Eksekutif Hasil-hasil Penelitian Tahun 2011 EVALUASI NILAI NUTRISI LEGUMINOSA HERBA SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA DAN SUPLAI NITROGEN TANAH DI PULAU TIMOR, NUSA TENGGARA TIMUR Prof. Dr. Ir. Hartutik, MP1), Prof. Dr. Ir. Soebarinoto1), Ir. Paskalis Th. Fernandez, MSi2), dan Ir. Sophia Ratnawaty, MSi2) Isu sentral pengembangan peternakan terutama pada lahan kering di Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah pada musim kemarau panjang terjadi kekurangan Hijauan Pakan Ternak (HPT) dan air sedangkan oada musim hujan terjadi erosi berat oleh karena hujan yang lebat dan tanah yang kurang stabil, maka memperbesar kerusakan tanah. Introduksi leguminosa selain sebagai pakan ternak, juga cocok digunakan sebagai tanaman konservasi tanah, baik sebagai tanaman penguat teras di lahanlahan miring. Menyikapi kecenderungan dimana semakin menurunnya kualitas dan kuantitas pakan di musim kemarau serta menurunnya kesuburan lahan akibat penerapan system pertanian lading berpindah maka diperkenalkan tanaman leguminosa herba kepada petani sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dalam mendukung pengembangan system pertanian berkelanjutan. Hal itu dapat dilakukan dengan mengusahakan tanaman leguminosa herba pada system usahatani sebagai sumber pakan dan sumber hara di musim kemarau. Oleh sebab itu penelitian tentang evaluasi nilai nutrisi leguminosa herba sebagai pakan ternak ruminansia dan suplai nitrogen tanah di Pulau Timor perlu dilakukan, dengan tujuan untuk memperoleh jenis leguminosa herba yang berpotensi dikembangkan dan kandungan nutrisinya sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia, serta informasi kesuburan tanah (suplai Kerjasama Kemitraan Penelitian Pertanian Dengan Perguruan Tinggi (KKP3T) Nitrogen tanah) sebagai penanaman leguminosa herba. akibat Kegiatan penelitian dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut yaitu : (i) Pengambilan sampel tanah yang dilaksanakan sebelum penanaman dan sesudah panen leguminosa herba; (ii) Melakukan penanaman leguminosa herba yang sesuai dikembangkan pada usahatani eksisting petani; (iii) Melakukan analisis kandungan hara tanah (Nitrogen) dan analisis nutrisi dari empat jenis leguminosa herba. Materi yang digunakan adalah 4 (empat) jenis leguminosa herba yaitu Clitoria ternatea (CT), Centrosema pascuorum (CP), Dolichos lablab (DL), dan Macroptilium bracteatum (MB). Pengumpulan data dilakukan terhadap data agronomis tanaman leguminosa herba yaitu daya tumbuh, tinggi tanaman dan produksi biomas pada 90 (HST) hari setelah tanam. Pengukuran daya tumbuh (kecambah) leguminosa herba dilakukan dua kali yaitu pada umur 7 HST dan 14 HST. Pengukuran tinggi tanaman leguminosa dilakukan setiap 14 hari sebanyak empat kali yaitu pada umur 14; 28; 42 dan 56 HST, pengukuran dilakukan sdiatas permukaan tanah sampai pada ujung daun leguminosa herba terpanjang, dilakukan dengan membuat plot pengukuran seluas 1 meter persegi pada setiap ulangan. Pengukuran produksi biomas leguminosa dilakukan pada umur 90 HST. Dilakukan dengan membuat plot pengukuran seluas 1 meter persegi pada setiap ulangan. Parameter pakan yang 154 Ringkasan Eksekutif Hasil-hasil Penelitian Tahun 2011 diamati adalah : BK, BO dan PK; ADF dan NDF; lignin serta kecernaan in vitro BK dan BO. Hasil penelitian diperoleh : (a) hasil analisis statistik diperoleh bahwa kedalaman tanah atau lapisan tanah (layer) tidak berpengaruh terhadap kandungan atau kadar nitrat (P>0,05); (b) hasil analisis statistik diperoleh bahwa jenis leguminosa herba berpengaruh sangat nyata terhadap daya tumbuh, panjang tanaman pada 14 HST – 56 HST serta produksi biomas pada 90 HST; (c) hasil analisis kandungan nutrisi dari empat jenis leguminosa herba diperoleh kandungan protein kasar sebesar 18,11 – 18,89% dan lignin 10,47 – 11,74%; (d) kecernaan invitro BK dan BO dari keempat jenis leguminosa herba berkisar antara 64,04 – 74,84% dan 63,12 – 74,37%, serta total nutrisi yang dicerna (TDN) adalah 59,32 – 75,29%; (e) pasca penanaman leguminosa herba jenis, Macroptilium bracteatum, Centrosema pascuorum, Clitoria ternatea dan Dolichos lablab tanah di lokasi penelitian mendapat sumbangan nitrat 53,64; 34,44, 24,27 dan 23,71 mg/ppm; (f) kandungan nitrat yang dihasilkan oleh tanaman leguminosa herba dapat dimanfaatkan sebagai upaya untuk mendukung pengembangan sistem pertanian berkelanjutan sehingga keseimbangan biologis tetap terpelihara. Dilihat dari komposisi kimianya keempat jenis leguminosa herba tersebut dapat memberikan nilai guna bagi pertumbuhan mikroorganisme rumen terutama dalam sintesis protein tubuhnya, harus cukup tersedia nitrogen. Bahwa pertumbuhan dan aktivitas mikroba selulotik yang efisien, sama halnya dengan mikroba rumen lain membutuhkan sejumlah energi, nitrogen, mineral dan faktor lain (misalnya vitamin). Penelitian Evaluasi Nilai Nutrisi leguminosa Herba Sebagai pakan Ternak Rumansia dan Suplai Nitrogen Tanah di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan kegiatan penelitian yang dilakukan dengan bekerja sama antara Universitas Brawijaya dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT dengan melibatkan peneliti dan teknisi dari BPTP NTT. Kecernaan merupakan indikasi awal ketersediaan berbagai nutrisi yang terkandung dalam bahan pakan tertentu bagi ternak yang mengkonsumsinya. Kecernaan yang tinggi mencerminkan besarnya sumbangan nutrient tertentu pada ternak, sementara, sementara itu pakan yang mempunyai kecernaan rendah menunjukkan bahwa pakan tersebut kurang mampu mensuplai nutrient untuk hidup pokok atau produksi ternak. 1. Pengajar Universitas Brawijaya 2. Peneliti Badan Litbang Pertanian Kerjasama Kemitraan Penelitian Pertanian Dengan Perguruan Tinggi (KKP3T) 155