Strategi Mengatasi Foot Pad Dermatitis

advertisement
Strategi Mengatasi
Foot Pad Dermatitis
Faktor manajemen, lingkungan, status kesehatan, nutrisi, level lemak, ­dan
aditif – struktur kulit mempengaruhi kualitas litter dan Foot Pad Dermatitis
F
oot Pad Lesion atau disebut juga Foot Pad Dermatitis (FPD)
merupakan kasus yang umum di temui di broiler (ayam peda­
ging) komersial. Kasus ini menurut Greene et al, 2000 merujuk
pada kondisi adanya perlukaan pada telapak kaki broiler. Perlukaan
ini bisa ringan sampai berat, bahkan bisa menyebabkan abses pada
telapak kaki.
Penyebab pasti dari kejadian FPD sampai sekarang belum jelas
benar. Penelitian-penelitian terakhir banyak menghubungkan kejadian
FPD dengan kualitas litter (alas kandang). Ada banyak faktor yang
mempengaruhi insidensi FPD dan kualitas litter, seperti tingkat ke­
padatan (stocking density), bahan dari litter, program pencahayaan,
desain tempat minum, kualitas air, cuaca (musim), ventilasi udara,
breed (genetik yang digunakan), kualitas dan level protein, level
dan kualitas lemak dalam ransum, karbohidrat di dalam pakan, dan
komposisi mineral pakan.
Melalui tulisan ini, Trouw Nutrition Poultry Research Centre akan
berbagi pengalaman dan pandangan yang pernah dilakukan untuk
mengurangi kejadian FPD di lapangan.
1. Manajemen
• Tingkat kepadatan/stocking density
Kebanyakan penelitian melaporkan bahwa tingkat kepadatan yang
tinggi akan menyebabkan tingginya insidensi dari FPD (Sheperd and
Fairchild, 2010). Dawkins et al, 2014 menemukan bahwa tingkat
kepadatan sampai 42 kg/m2 bisa berpengaruh terhadap kualitas
kaki pada broiler. Kondisi ini akan bertambah berat ketika terjadi
litter yang basah. Menurut Sheperd, 2010, kepadatan yang tinggi
akan menyebabkan kejadian litter basah semakin besar dan cepat.
Dalam hal ini, menurunkan tingkat kepadatan akan membantu untuk
mengurangi insidensi dari kejadian FPD.
• Bahan dan tingkat kedalaman litter
Banyak penelitian melaporkan bahwa kejadian FPD akan semakin
tinggi ketika tingkat kelembapan dari litter meningkat.
Tabel 1. Efek bahan litter terhadap insidensi dari FPD (Kamphues et al., 2011;
­average of two cycles; scoring scale 0-7, a higher score indicates more severe lesions)
Gambar 1. Foot Pad Dermatitis
Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Litter dan
FPD
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kualitas litter dan in­
sidensi FPD. Hal ini bisa dijelaskan bahwa tidak ada faktor individual
yang ditemukan. Umumnya adalah gabungan dari beberapa faktor
seperti density, bahan litter, dan ventilasi yang menyebabkan FPD
lebih sering terjadi.
Secara umum, ada empat kelompok besar yang mempengaruhi
insidensi dari FPD, seperti dijelaskan di bawah ini.
50
• Program pencahayaan
Lighting intermiten (4L:4D + 4(1-3L:1D) dilaporkan bisa mengu­
rangi tingkat kejadian dari FPD dibandingkan jika menggunakan lighting
dengan periode gelap yang panjang. (16-18L;8-6D, Van harn 2010).
• Kualitas air dan tempat minum
Bray and Lin, 1986, melaporkan bahwa tempat minum nipple
yang menggunakan cup dapat mengurangi tingkat kejadian FPD dari
pada nipple yang tidak menggunakan cup. Van harn melanjutkan
penelitian tentang cup dan tekanan air (continuous low: 10-15 ml/min
atau high from day 12:20-24 ml/min). Dripping cup dan tekanan air
yang lebih rendah menghasilkan kelembapan litter yang lebih rendah,
tanpa mengganggu performa ayam.
Demikian pula tentang kualitas air minum. Mayne menyatakan
bahwa penggunaan flushing dan organics acids dapat menurunkan
TROBOSLIVESTOCK — Edisi 199 l Tahun XVII l April 2016
formasi biofilm dan dapat membantu menurunkan kejadian FPD di
lapangan.
2. Lingkungan (Musim, cuaca, ventilasi)
Secara umum, tingkat kejadian FPD lebih tinggi saat musim
dingin dibandingkan saat kondisi di musim panas, hal ini sangat
berkaitan erat dengan relative humidity di dalam dan di luar kan­
dang (Shepherd and Fairchild, 2010). Baik Van Harn maupun A
­ b­­d
El Wahab, 2010 melaporkan bahwa tingkat kejadian FPD dapat
diturunkan ketika kelembapan di kandang terutama litter berhasil
diturunkan.
3. Status Kesehatan
Infeksi pada saluran pencernaan yang menyebabkan penurunan
absorbsi makanan dan meningkatkan fermentasi pakan di usus dapat
menyebabkan litter menjadi lebih basah. Juga infeksi yang terjadi pada
ginjal dapat menyebabkan litter menjadi basah. Infeksi ini termasuk
didalamnya seperti Koksidiosis, IB, IBD, dan Necrotic enteritis. Kondisi
litter yang buruk dapat mempengaruhi tingkat kejadian FPD menjadi
lebih tinggi.
4. Nutrisi
Faktor nutrisi dapat juga menurunkan tingkat kejadian FPD dengan
cara memperbaiki kualitas litter terlebih dahulu. Faktor-faktor nutrisi
ini dapat berinteraksi dengan faktor-faktor di lingkungan, sehingga
efek-efek yang terjadi tergantung dari keadaan itu. Bagaimanapun
juga, banyak faktor yang bisa berpengaruh terhadap kualitas litter.
Secara umum, faktor nutrisi yang dapat menyebabkan peningkatan air
minum, kelembapan di kotoran, fermentasi usus dapat memberikan efek
negatif terhadap kualitas litter dan insidensi dari FPD. Adapun faktor
utama dari nutrisi meliputi : Crude protein level dan sumber protein.
Peningkatan crude protein level dapat menyebabkan peningkatan
water intake (Marks and Pesti, 1984) dan meningkatkan kejadian lit­
ter basah. Pada penelitian Trouw Nutrition Poultry Research Centre,
kualitas litter lebih bagus dan kejadian FPD turun saat protein pada
diets diturunkan. Efek ini akan lebih kelihatan saat umurnya lebih
tua. Pada penelitian ini, dengan berbagai derajat crude protein level
yang digunakan, kualitas litter, kelembapan litter dan score fot pad
lesion sangat berkaitan.
Grafik 1. Efek dari diet Crude protein pada FPD dan Litter.(Nutreco PRRC, 2010;
tingkat kejadian FPD yang tertinggi di set 100 %).
6. Aditif – Struktur Kulit dan FPD
Sejak perubahan formasi keratin di epidermis ditemukan di kasus
foot pad lesion, banyak penelitian difokuskan di formasi kulit. De­
fisiensi yang berat pada metion, cystin, biotin, dan riboflavin dapat
meningkatkan kejadian FPD (Sheperd dan Fairchild 2010). Oleh
karena itu, untuk menurunkan tingkat kejadian FPD, ada tendensi
untuk menaikan level biotin terutama pada periode starter, meski­
pun beberapa penelitian mengindikasikan kenaikan level biotin saja
tidak bisa menurunkan derajat keparahan dari FPD, terutama saat
kejadian kualitas litter yang buruk (Mayne et al, 2007 dan Youseff
et al 2011). Kombinasi dengan chelated zinc dapat menurunkan
kejadian dan keparahan FPD (Hess et al 2001; Saenmahayak et al
2010).
Kesimpulan dan Saran
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas litter
dan FPD, dan diantara kedua hal tersebut, antar faktor bisa saling
berinteraksi. Berikut saran dari hasil penelitian Trouw Nutrition
Poultry Research Centre dalam hal meningkatkan kualitas litter dan
menurunkan kejadian FPD.
Faktor Non Nutrisional
•
•
•
•
Kurangi kepadatan/stocking density minimal 3 kg/m2 saat
ditemukan insidensi dari FPD
Gunakan litter yang mampu menyerap air lebih baik, misalnya
serutan kayu.
Gunakan nipple dengan cup untuk mengurangi kelembapan
litter. Lakukan sanitasi air dengan Selko-pH untuk mengurangi
biofilm dan memperbaiki pencernaan.
Program medikasi yang baik, terutama kontrol koksi di
lapangan untuk menghindari kejadian Necrotik enteritis.
Faktor Nutrisi
•
5. Level Lemak/Fat
Saat terjadi kosidiosis, akan terjadi gangguan diproses mencerna
lemak (Adams et al, 1996). Jika ada lebih banyak lemak yang tidak
tercerna di kotoran, hal ini akan menyebabkan kualitas litter menjadi
turun dan insidensi dari FPD menjadi lebih tinggi.
•
Ketika muncuk kasus yang terkait dengan pencernaan di
lapangan, terutama yang bisa menyebabkan kelembapan litter
meningkat, maka perlu dilakukan koreksi dan penyesuaian
level protein (asam amino) dan kualitas lemak (minyak)
yang digunakan.
Gunakan biotin dosis tinggi untuk periode starter (>150
mikrogram/kg) bersama dengan Optimin Zinc 30 mg/kg
lewat pakan. lTROBOS/Adv
TROBOSLIVESTOCK — Edisi 199 l Tahun XVII l April 2016
51
Download