PARAMITRA RstniaidridrnfinarftseurwwwnafinanIaf7400333sekuyah U FOKUS PAGI Jumat, 28 Juli 2017 s www.paramitra.com ber 2016 Market Review IDX Summary Penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin di tutup menguat dengan kenaikan 19 poin atau 0,3% di level 5.819. penguatan ini didorong oleh lima dari sepuluh sektoral yang menguat. Finance memimpin penguatan dengan kenaikan 1,08% serta mining dengan kenaikan 0,75%. Sedangkan untuk sektoral yang melemah yaitu -0,77% dan basic industry -0,40%. Investor asing juga masih melakukan aksi jualnya sebanyak RP29,35 M dan aksi jual ini adalah paling rendah di bandingkan dengan tiga hari sebelumnya. Melihat perdagangan kemarin kami memprediksik hari IHSG akan melanjutkan penguatannya dengan bergerak di support 5803 dan resistance 5830. Saham yang perlu di cermati pada hari ini: AALI, ADHI, ASII, AKRA, DOID, GGRM, TLKM ▼ P Watchlist Stock Ticker IHSG ADHI ICBP ADRO PTBA PWON DOID BMRI AKRA ASII GGRM I Call S1 Spec Buy BoW Hold Trade Sell Hold Spec Buy Spec Buy Spec Buy Spec Buy BoW 5803 2110 8400 1790 12850 630 700 13300 6500 7900 76450 R1 Last 5830 2180 8775 1850 13250 680 890 13450 6750 8150 79350 5819 2130 8600 1800 12975 665 740 13375 6625 8075 78000 Source: IDX SoS: Sell On Strength; BOW: Buy On Weakness; Spec Buy: SpeculativeBuy Global Highlights Sectoral Performance Last AGRICULTURE MINING BASIC-IND MISC-IND CONSUMER PROPERTY INFRASTRUCTURE FINANCE TRADE MANUFACTURE Source: IDX 1.759.21 1.476.32 609,76 1.381,13 2.489,44 482,61 1.194,32 973,97 925,32 1.465,97 +/- Δ( %) HANGSENG Last 27.131,17 -13,67 +11,01 -2,44 -5,28 +4,98 +0,98 -1,73 +10,40 +2,35 -0,35 -0,77 +0,75 -0,40 -0,38 +0,20 +0,20 -0,14 +1,08 +0,25 -0,02 NIKKEI 20.050,16 FTSE 100 +/+190,15 Δ (%) +0,71 +94,96 +0,47 7.443,01 -9,31 -0,12 21.796,55 +85,54 +0,39 EIDO 26,72 -0,23 -0,85 Gold 1.259,28 -1,25 -0,09 49,09 +0,37 +0,75 Coal 83,55 +1.3 +1,58 CPO (RM) 2.677 +37 +1,40 USD/IDR 13.318 +20 +0,14 DOW JONES Oil (WTI) Source: Bloomberg DISCLAIMER : PARAMITRA SPECIFICALLY DISCLAIMS ALL LIABILITY FOR ANY DIRECT, INDIRECT, CONSEQUENTIAL OR OTHER LOSSES OR DAMAGES INCLUDING LOSS OF PROFITS INCURRED BY YOU OR ANY THIRD PARTY THAT MAY ARISE FROM ANY RELIANCE ON THIS REPORT OR FOR THE RELIABILITY, ACCURACY, COMPLETENESS OR TIMELINESS THEREOF. Corporate News JPFA: Kinerja semester I/2017, Laba bersih turun hampir 50% Laba bersih emiten pakan ternak PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. anjlok 49,45% menjadi Rp487,36 miliar pada semester I/2017. Sepanjang Januari-Juni 2017, emiten berkode saham JPFA itu mengantongi penjualan bersih senilai Rp14,13 triliun. Penjualan JPFA naik tipis 4,35% dibandingkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp13,54 triliun. Penjualan tersebut bersumber dari segmen usaha peternakan dan produk konsumen sebesar Rp5,77 triliun, pakan ternak Rp5,32 triliun, ayam umur sehari Rp1,08 triliun, budidaya perairan Rp1,02 triliun, peternakan sapi Rp644,33 miliar, serta perdagangan dan lain-lain Rp471,55 miliar. Pada semester I/2017, JPFA membukukan beban pokok penjualan sebesar Rp11,64 triliun dan beban usaha lain sebesar Rp1,47 triliun. Maka laba usaha JPFA tercatat sebesar Rp1,01 triliun. Indikasi lesunya kinerja JPFA telah tampak sejak kuartal I/2017. Sepanjang Januari-Maret 2017, penjualan bersih JPFA hanya tumbuh 2,95% year-on-year menjadi Rp6,62 triliun. Namun, laba bersihnya terkoreksi 67% dari Rp277,22 miliar menjadi Rp91,42 miliar. (Bisnis) TLKM: Pendapatan naik 13,4% PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. membukukan pendapatan Rp64,02 triliun atau tumbuh 13,4% sepanjang semester I/2017 dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp56,45 triliun. Kontribusi pendapatan terbesar ditopang oleh lini bisnis data, internet dan IT service sebesar Rp27,12 triliun atau setara dengan 42,4% dari pendapatan total perseroan. Sedangkan lini bisnis layanan voice cellular dan SMS tercatat membukukan pendapatan Rp26,02 triliun Direktur Keuangan Telkom Harry M Zen mengungkapkan pertama kalinya lini bisnis data, internet dan IT Services melampaui pendapatan lini bisnis layanan voice cellular dan SMS. Dia mengungkapkan kontribusi bisnis data, internet dan IT service terhadap pendapatan perseroan meningkat sebesar 42,4% atau tumbuh 19,8%. Data, internet dan IT Service memberikan kontribusi besar bagi pendapatan perseroan, dengan pertumbuhan sebesar 19,8% menjadi Rp27,12 triliun. (Bisnis) ADHI: Proyek LRT kerek kinerja Proyek kereta ringan (light rail transit/LRT) Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi mengerek kinerja keuangam kontraktor milik negara, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. pada semester I/2017. Seperti diketahui, emiten berkode saham ADHI itu membukukan pendapatan usaha Rp5,2 triliun pada semester I/2017 atau meningkat 65,6% dibandingkan dengan Rp3,1 triliun pada semester I/2016. Dari pendapatan itu, perusahaan mengantongi laba bersih sebesar Rp131,3 miliar pada semester I/2017 atau meningkat 136,4% dibandingkan dengan Rp55,5 miliar pada semester I/2016. Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Ki Syahgolang Permata memaparkan pendapatan usaha Adhi Karya itu juga disumbang oleh proyek LRT 27,9% atau kedua terbesar setelah lini bisnis konstruksi. (Bisnis) ASII: Kinerja Grup Astra Moncer di Semester I/2017 Membaiknya kinerja anak usaha Grup Astra telah mengerek laba bersih PT Astra International Tbk. tumbuh 31,5% year on year menjadi Rp9,35 triliun pada Juni 2017. Raihan laba emiten otomotif pada paruh pertama tahun ini, disumbangkan oleh kinerja positif dari anak usahanya, Bank Permata dan sejalan dengan pendapatan bersih yang dibukukan. Pada Juni 2017, pendapatan bersih Astra International senilai Rp98,03 triliun, tumbuh 11,14% dari posisi Rp88,2 triliun, dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, beban pokok pendapatan pada Juni 2017 mencapai Rp78,35 triliun, naik 9,79% dari posisi yang sama tahun sebelumnya senilai Rp71,36 triliun. Presiden Direktur PT Astra International Tbk. Prijono Sugiarto mengungkapkan sebagian besar bisnis Grup Astra memiliki kinerja yang baik pada semester I/2017. Selain membaiknya kinerja Bank Permata, katanya, pulihnya harga batu bara juga menguntungkan volume penjualan alat berat dan konstraktor pertambangan. (Bisnis) AALI: Semester I/2017, Pendapatan tumbuh 34,69% Emiten perkebunan PT Astra Agro Lestari Tbk. meraih pendapatan bersih sebesar Rp8,54 triliun atau tumbuh 34,69% secara year-on-year pada semester I/2017. Berdasarkan laporan keuangan semester I/2017, pendapatan bersih emiten berkode saham AALI ini bersumber dari penjualan produk minyak sawit mentah dan turunanya sebesar Rp7,12 triliun, produk inti sawit dan turunannya Rp1,42 triliun, dan produk lainnya sebesar Rp3,31 miliar. Adapun porsi penjualan kepada pihak berelasi, antara lain Astra-KLK Pte. Ltd. senilai Rp2,73 triliun dan PT Kreasijaya Adhikarya Rp662,39 miliar. Pendapatan AALI sepanjang Januari-Juni 2017 meningkat 34,69% dari capaian semester I/2016 yang tercatat sebesar Rp6,34 triliun. Kenaikan pendapatan bersih ikut mendongkrak laba bersih AALI dari Rp792,14 miliar pada semester I/2016 menjadi Rp1,04 triliun atau naik 31,74% year-on-year. Akibatnya, laba per saham dasar naik dari Rp492,21 menjadi Rp542,21 per lembar saham. (Bisnis) GIAA: Ingin hemat US$100 Juta tahun ini Maskapai penerbangan milik negara, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., menargetkan penghematan atau efisiensi sebesar US$100 juta sampai akhir 2017. Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Mansury mengatakan efisiensi itu merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki kinerja keuangan perseroan. "Efisiensi hampir di semua bidang. Leasing (penyewaam pesawat), financing (pendanaan) dan fuel (bahan bakar) juga kita bicarakan," kata Pahala dalam paparan kinerja, Kamis (27/7). Pahala mengatakan Garuda Indonesia juga melakukan renegoisasi dengan sejumlah supplier dalam sejumlah hal untuk menekan biaya. Dalam periode Januari-Juni 2017, Garuda Indonesia membukukan pendapatan sebesar US$1,88 miliar atau naik 7% dibandingkan dengan US$1,76 miliar pada semester I/2016. (Bisnis) DISCLAIMER : PARAMITRA SPECIFICALLY DISCLAIMS ALL LIABILITY FOR ANY DIRECT, INDIRECT, CONSEQUENTIAL OR OTHER LOSSES OR DAMAGES INCLUDING LOSS OF PROFITS INCURRED BY YOU OR ANY THIRD PARTY THAT MAY ARISE FROM ANY RELIANCE ON THIS REPORT OR FOR THE RELIABILITY, ACCURACY, COMPLETENESS OR TIMELINESS THEREOF. Sectoral Highlights Investasi/Komoditas: Harga batu bara dan CPO masih berpeluang menguat Kendati mengalami penambahan produksi, harga komoditas ekspor andalan Indonesia seperti batu bara dan minyak kelapa sawit atau CPO diprediksi masih berpotensi menguat sampai tahun depan. China masih menjadi aktor utama yang menggerakkan harga batu bara. Harga berpeluang memanas seiring dengan ekspansi pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Dalam waktu dekat, memang ada kekhawatiran prospek penambahan suplai batu bara dari Negeri Panda. National Development and Reform Commission (NDRC) akan mengadakan pertemuan dengan sejumlah produsen batu hitam agar meningkatkan produksinya. Peningkatan suplai dibutuhkan untuk mengantisipasi puncak konsumsi pada musim panas yang berlangsung bulan Juli—Agustus 2017. Saat musim panas, pemakaian mesin pendingin meningkat, sehingga memerlukan lebih banyak tenaga listrik. Selain itu, musim dingin yang terjadi pada Desember 2017—Maret 2018 bakal menaikkan sisi konsumsi. Oleh karena itu, harga batu bara diperkirakan stabil di level US$80-an per ton sampai akhir tahun ayam api. (Bisnis.com) Investasi/Komoditas: Optimisme OPEC dorong harga minyak, batubara ikut terkerek Harga batu bara menguat pada akhir perdagangan Kamis, (27/7/2017) atau Jumat pagi WIB seiring dengan rebound harga minyak mentah. Pada perdagangan Kamis, harga batu bara untuk kontrak Januari 2018, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, ditutup menguat 0,21% atau 0,15 poin di posisi US$73,30/metrik ton. Pada sesi perdagangan sebelumnya, Rabu (26/7/2017), harga batu bara kontrak Januari 2018 ditutup menguat hanya 0,03% di posisi US$73,15 per metrik ton. Sementara itu, harga minyak mentah ditutup di atas level US$49 per barel untuk pertama kalinya sejak Mei di tengah optimisme pemangkasan output OPEC untuk mengurangi kelebihan pasokan. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September menguat 0,6% atau 0,29 poin ke level US$49,04 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman September menguat 0,52 poin ke level US$51,49 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Seperti dilansir Bloomberg Kuwait bergabung dengan Uni Emirat Arab dalam menjanjikan pengurangan produksi minyak setelah Arab Saudi meminta anggota OPEC lain untuk mengurangi produksi lebih banyak. (Bisnis.com) Economic Calendar This Week Date Mon, July 17th Mon, July 17th Mon, July 17th Tue, July 18th Thu, July 20th Thu, July 20th Thu, July 20th Country INA INA INA INA JPN JPN JPN Event Actual Export YoY (Jun) Import YoY (Jun) Balance of Trade (Jun) Car Sales YoY (Jun) Export YoY (Jun) Import YoY (Jun) Balance of Trade (Jun) -11.82% -17.21% $1.63B -27.5% 9.7% 15.5% ¥440B Forecast $0.9B ¥480B Previous 24,59% 23,57% $0,58B 6,2% 9.5% 14.6% ¥-203.4B ( PT. Paramitra Alfa Sekuritas Cyber 2 Tower 20th Floor, Suite 2001 Jl. HR Rasuna Said Blok X-5 No. 13 Jakarta 12950 Telp: 3002-6700, Fax: 3002-6910 Website: www.paramitra.com Research Division Kevin Juido ext 111 [email protected] Equity Sales Division Parman Andriyana ext 166-159-169 ext 161 [email protected] [email protected] Disclaimer: The information herein has been compiled by PT. Paramitra Alfa Sekuritas (Paramitra), from sources that we believe are reliable, but no representation or warranty, is expressed or implied, and as to its accuracy or completeness. All opinions and estimates included in this document constitute our judgment as of this date and are subject to change without notice. This information is not an offer to sell or buy any securities. Neither Paramitra nor its affiliates and employees accept any liabilities whatsoever for any loss arising from any use of this information. Members of Paramitra and its affiliates and employees may from time to time have a position in or with the securities mentioned herein. PT. Paramitra Alfa Sekuritas (Paramitra) generates mechanical trading system signals, and not investment advice nor should it be construed as such. The information contained in this report is based on material we believe to be reliable; however, we do not represent that it is accurate, current, complete, or error free. Assumptions, estimates and opinions contained in this report constitute our judgement as of the date of the document and are subject to change without notice.Any projections are based on a number of assumptions as to market conditions and there can be no guarantee that any projected results will be achieved. Past performance is not a guarantee of future results. PARAMITRA SPECIFICALLY DISCLAIMS ALL LIABILITY FOR ANY DIRECT, INDIRECT, CONSEQUENTIAL OR OTHER LOSSES OR DAMAGESINCLUDING LOSS OF PROFITS INCURRED BY YOU OR ANY THIRD PARTY THAT MAY ARISE FROM ANY RELIANCE ON THIS REPORT OR FOR THE RELIABILITY, ACCURACY, COMPLETENESS OR TIMELINESS THEREO DISCLAIMER : PARAMITRA SPECIFICALLY DISCLAIMS ALL LIABILITY FOR ANY DIRECT, INDIRECT, CONSEQUENTIAL OR OTHER LOSSES OR DAMAGES INCLUDING LOSS OF PROFITS INCURRED BY YOU OR ANY THIRD PARTY THAT MAY ARISE FROM ANY RELIANCE ON THIS REPORT OR FOR THE RELIABILITY, ACCURACY, COMPLETENESS OR TIMELINESS THEREOF.