PROGRAM JAMINAN PERSALINAN DALAM RANGKA PENURUNAN AKI/AKB dan MENDUKUNG PENCAPAIAN TARGET MDG’s DINAS KESEHATAN PROVINSIJAWA TENGAH Dsampaikan pada RAKERDA Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana Semarang, 7 Februari 2011 I. PENDAHULUAN MDG 2015 8 Tujuan Poverty & Hunger Maternal Health EDUCATION Comm. Diseases GENDER ENVIRONMENT CHLD HEALTH PARTNERSHIP RPJMN 2010 – 2014 KEPRES No: 5/2010 Meningkatnya UHH menjadi 72,0 thn CAPAIAN 2007 70,7 thn Menurunnya AKB menjadi 34 per 1000 KH 24 per 1000 KH (SDKI) Menurunnya AKI menjadi 118 per 228 per 100.000 100.000 kh KH (SDKI) Menurunnya prevalensi gizikurang pada anak balita menjadi 15%. 18,4% pada anak balita (Riskesdas) PENDAHULUAN (1) Latar Belakang AKI / AKB Indonesia salah satu tertinggi di antara Negara berkembang dunia dan ASEAN AKI 228 per 100.000 kelahiran hidup, AKB 34 per 1000 kelahiran hidup, AKN 19 per 1000 kelahiran hidup, AKABA 44 per 1000 kelahiran hidup (SDKI, 2007) 90% kematian ibu terjadi selama proses persalinan (SKRT, 2001) Masih banyaknya ibu bersalin tidak mampu persalinannya tidak dilayani oleh Nakes dan tidak dilakukan di fasilitas kesehatan karena kendala biaya 3 4 Dengan AKI 228/ 100.000 LH, sekitar 10.540 ibu meninggal per tahun atau 29 ibu meninggal /hari Sekitar 11.000 ibu meninggal karena perdarahan, infeksi, partus lama dan unsafe abortion Sekitar 436.800 ibu unmeet need Sekitar 163.000 bayi meninggal / tahun karena BBLR, asfiksia, ISPA dan diare Sekitar 4, 6 juta bayi lahir (25,13%) atau 1, 1 juta persalinan ditolong bukan oleh nakes. Target MDGs tahun 2015, AKI harus menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup, AKB 23 per 1000 kelahiran hidup, AKABA 32 per 1000 kelahiran hidup Perlu kebijakan jaminan pembiayaan persalinan untuk menghilangkan hambatan finansial bagi ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan ANC, persalinan, dan PNC. Tahun 2011 diluncurkan program JAMPERSAL untuk menjamin semua ibu hamil mempunyai akses terhadap pelayanan yang lengkap dan berkualitas Jampersal akan saling mendukung & terintegrasi dgn program yg sudah ada a.l: P4K, BOK, Jamkesmas / Jamkesda. PENCAPAIAN TARGET MDGs (GOAL 5): ANGKA KEMATIAN IBU 600 500 390 400 334 307 300 228 226 200 118 102 100 0 1980 1985 SDKI • • • • 1990 1995 2000 Target 2005 2010 2015 Linear (SDKI) Penurunan melambat; Target MDG mungkin sulit tercapai Persalinan oleh nakes meningkat 38,5 % (1992) – 73,4 % (2007) Dipengaruhi faktor sosial, ekonomi, budaya Kesulitan pengukuran AKI di tingkat daerah 2020 CAKUPAN K1 & K4 PER PROPINSI TAHUN 2009 Nasional: K1: 94,24% K4 : 84,36% * Dit Bina Kes. Ibu, Depkes CAKUPAN PN PER PROPINSI TAHUN 2009 * Dit Bina Kes. Ibu, Depkes PREVALENSI PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PER PROVINSI, 2007 Semua Cara Cara Modern 57,4 Indonesia Bengkulu Sulut Lampung Bali Kalteng Babel Kalsel Semsel Jambi Jawa Timur Kalbar Jawa Barat Jawa Tengah Sulteng Gorontalo DKI Jakarta Kaltim Banten DIY Kepri Sumbar Riau NTB Malut Aceh Sulbar Sultra Sulsel Sumut Pabar NTT Maluku Papua 70,4 66,7 66,0 65,4 65,2 64,7 63,2 62,6 62,5 62,3 61,2 60,3 60,0 59,8 58,8 56,4 55,4 55,4 54,8 54,0 52,8 52,8 52,2 46,2 45,4 44,5 44,4 42,9 42,6 37,5 30,1 29,4 24,5 0 Sumber : SDKI, 2007 20 40 60 80 Indonesia Kepri Sulbar Pabar Bengkulu Lampung Bali Sulut Babel DIY Kalteng Jawa Timur Jambi Semsel Kalsel Jawa Tengah Sulteng Kalbar Jawa Barat Gorontalo DKI Jakarta Sumbar Kaltim Banten Riau NTB Sumut Sulsel Sultra Malut Aceh NTT Papua Maluku 61,4 dta dta dta 74,0 71,1 69,4 69,3 67,8 66,9 66,5 66,1 65,2 64,8 64,4 63,7 63,6 62,7 61,1 60,1 60,1 59,9 59,2 57,4 56,7 54,8 54,2 53,4 50,7 48,8 47,7 42,1 38,3 34,1 0 20 40 60 80 9 UNMET-NEED MENURUT PROPINSI (SDKI, 2007) 10 KECENDERUNGAN SITUASI AKI DI JATENG TAHUN 1998 - 2010 300 250 200 150 100 50 0 98 99 AKI 155.28 157 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 99.24 115.95 121.27 155.22 252 101.36 116.33 114.4 2009 2010 114 104.97 DISTRIBUSI KEMATIAN IBU DITIAP KABUPATEN/KOTA DI JAWA TENGAH TAHUN 2010. Laut Jawa Demak Brebes JABAR Pati Kota Pekalongan Kota Tegal Batang Tegal Jepara Jepara Rembang Kendal Kota Semarangg Pemalang Pekalonga Pekalongan n Blora Grobogan Kab Semarang Temg Purblg KDS Wonosobo Sragen Cilacap Banyumas Bj negara Magelang Kota Mgl Cilacap SRKT Magelang SR K Skhj Kebumen Purworejo Lautan Hindia < 102 => 102 s.d 104,97 = >104,97 . Salatiga Boyolali Kr.anyar Klaten DI. Yogyakarta WNGR JATIM AKB JAWA TENGAH PER TAHUN (JML KEMATIAN BAYI PER 1.000 KELAHIRAN HIDUP) 25 20 15 10 5 0 Rens MDG 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 tra 2015 2013 AKB 14,2 13,4 14,2 16,2 11 10,3 9,17 10,4 10,6 8,5 23 CAKUPAN PERSALINAN NAKES CAKUPAN PESERTA KB 100 90 90 80 80 70 70 60 60 50 50 40 40 30 30 20 20 10 10 0 0 Pr ov Nas 2005 2006 2007 2008 2009 2010 81,4 86,2 86,6 90,64 93,62 92,4 77 80 82 88 89 84 Prov Nas 2006 2007 2008 2009 2010 77,26 77,79 78,09 78,08 86,4 38,6 73,3 70 72,8 KOMITMENT NASIONAL TERHADAP PENURUNAN AKI-AKB 90 % AKI 228 MENJADI 102 15 MDG’s 2015 AKB 34 MENJADI 23 AKABA 44 MENJADI 32 JAMINAN PERSALINAN Meningkatkan KB Pasca salin DIHARAPKAN AKSES PELAYANAN TINGGI & MERATA KUALITAS PELAYANAN DITINGKATKAN Agar AKI menjadi 60 per 100.000 KH di JawaTengah Menteri Kesehatan, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH dalam paparan yang berjudul “Kebijakan Dan Strategi Pembangunan Kesehatan Dalam Rangka Penurunan Angka Kematian Ibu” kepada para peserta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana di kantor BKKBN Jakarta, 26 Januari 2011. LIMA (5) STRATEGI OPERASIONAL DALAM PENURUNAN AKI PENGUATAN PUSKESMAS & JARINGANNYA. PENGUATAN MENEJEMEN PROGRAM DAN SISTEM RUJUKANNYA. MENINGKATKAN PERAN SERTA MASYARAKAT. KERJA SAMA DAN KEMITRAAN. KEGIATAN AKSELERASI DAN INOVASI TAHUN 2011 DAN PENGEMBANGAN INOVASI YANG TERKOORDINIR. KEGIATAN AKSELERASI DAN INOVASI THN 2011 1. Kegiatan sosialisasi, fasilitasi dan advokasi terkait percepatan pencapaian MDGs. Akhir tahun 2011, diharapkan propinsi dan kabupaten/kota telah selesai menyusun Rencana Aksi Daerah dalam percepatan pencapaian MDGs LANJUTAN 2. Pemberian Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), mulai tahun 2011 setiap Puskesmas mendapat BOK, yang besarnya bervariasi dari Rp 75 juta sampai 250 juta per tahun. Dengan adanya BOK, pelayanan “outreach” di luar gedung terutama pelayanan KIA-KB dapat lebih mendekati masyarakat yang membutuhkan. LANJUTAN Menetapkan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) berupa indikator komposit (status kesehatan, perilaku, lingkungan dan akses pelayanan kesehatan) yang digunakan untuk menetapkan kabupaten/kota yang mempunyai masalah kesehatan. Ada 130 kab/kota yang ditetapkan sebagai DBK yang tahun ini akan didampingi dan difasilitasi Kementerian Kesehatan. LANJUTAN Penempatan tenaga strategis (dokter dan bidan) dan penyediaan fasilitas kesehatan di Daerah Terpencil, Perbatasan, Kepulauan (DTPK), termasuk dokter plus, “mobile team”. LANJUTAN akan diluncurkan 2 Peraturan Menteri Kesehatan terkait dengan standar pelayanan KB berkualitas, sebagaimana diamanatkan UU no 52 tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Pada tahun 2011 Kementerian Kesehatan akan meluncurkan Jaminan Persalinan (Jampersal) yang mencakup pemeriksaan kehamilan, pelayanan persalinan, nifas, KB pasca persalianan, dan neonatus. MELALUI PROGRAM JAMPERSAL Persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan diharapkan meningkat, demikian pula dengan pemberian ASI dini, perawatan bayi baru lahir, pelayanan nifas dan KB pasca persalinan. Dengan Jampersal kualitas pelayanan yang diberikan kepada sasaran dapat lebih terjamin. TUJUAN a. Umum Meningkatnya akses pemeriksaan kehamilan (antenatal), persalinan, dan pemeriksaan masa nifas ibu dan bayi yg dilahirkannya (postnatal) yg dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan program. b. Khusus: Memberikan kemudahan dan akses pelayanan pemeriksaan kehamilan (antenatal), persalinan, dan pemeriksaan masa nifas (postnatal), dan bayi yang dilahirkannya. Mendorong peningkatan pelayanan pemeriksaan kehamilan (antenatal), persalinan, dan pemeriksaan masa nifas (postnatal), bayi yang dilahirkannya. Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang efisien, efektif, transparan dan akuntabel. 24 SASARAN a. Sasaran adalah seluruh ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan (antenatal), persalinan, dan pemeriksaan masa nifas (postnatal) bagi ibu dan bayi yang dilahirkannya. b. Perkiraan jumlah sasaran adalah 60% dari estimasi proyeksi jumlah persalinan. 25 Pelayanan Program Jaminan Persalinan di Tingkat Pertama Jenis pelayanan yang diberikan: 1. Pelayanan ANC sesuai standar (frekuensi min 4 kali selama hamil) 2. Pertolongan persalinan normal; 3. Pertolongan Persalinan dengan penyulit pervaginam . (Puskesmas PONED); 4. Pelayanan ibu Nifas (PNC) sesuai standar termasuk KB paska salin; 5. Pelayanan neonatus dan penatalaksanaan rujukan neonatus dengan komplikasi sesuai standar pelayanan 6. Deteksi dini faktor resiko dan Komplikasi Kebidanan dan neonatus 7. Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Neonatus di Puskesmas PONED dan rujukannya di RS 26 PELAYANAN JAMINAN PERSALINAN DI TINGKAT LANJUTAN Kriteria Merujuk Kasus tidak dapat ditatalaksana paripurna di fasilitas kesehatan awal. - Karena keterbatasan SDM - Karena keterbatasan peralatan dan obat-obatan Dengan merujuk dipastikan pasien akan mendapat pelayanan paripurna yang lebih baik dan aman di fasilitas kesehatan rujukan Pasien dalam keadaaan aman selama proses rujukan 27 Ruang lingkup pelayanan tk. rujukan: 1. Pelayanan kebidanan dan neonatal berdasarkan rujukan. 2. Pemeriksaan kehamilan dengan (risti) dan penyulit. 3. Pertolongan persalinan dengan risti dan penyulit yg tidak mampu dilakukan di pelayanan tingkat pertama. 4. Penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus di Faskes PONEK. 28 PAKET MANFAAT JAMINAN PERSALINAN (1) 1. Pemeriksaan kehamilan (ANC) Kualitas pelayanan mengacu pada buku Pedoman KIA, selama hamil diperiksa sebanyak 4 kali. 2. Persalinan 1. 2. 3. 4. Persalinan per vaginam Persalinan per abdominam Penatalaksanaan komplikasi kehamilan, persalinan & nifas Penatalaksanaan neonatus & bayi 29 PAKET MANFAAT JAMINAN PERSALINAN (2) 3. 4. Pelayanan selama masa Nifas (PNC) - PNC sesuai buku pedoman KIA dilakukan 3 kali. - Tatalaksana asuhan pascanatal: 1. Pemeriksaan pascanatal rutin 2. Pemeriksaan pasca tindakan per vaginam & per abdominam 3. Pemeriksaan pascanatal khusus 4. Konseling kes ibu / bayi dan KB Pelayanan Neonatus - Pemeriksaan neonatus (s.d 28 hari) menggunakan formulir Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM). - Pelayanan rujukan neonatus bermasalah. 30 FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN Faskes Pemerintah dan Swasta yang melakukan PKS dengan Program JAMKESMAS. Jenis Pelayanan dan Tempat Pelayanan: a. Faskes Pemeriksaan kehamilan tanpa penyulit, kehamilan nonristi, persalinan normal, dan PNC dilakukan di: Puskesmas Rawat Inap Bidan Desa-Polindes Bidan praktik Rumah Bersalin Swasta Klinik Swasta b. Persalinan dengan Penyulit, emergensi, dan komplikasi disediakan di: Puskesmas dg fasilitas PONED dan RS dg fasilitas PONEK 31 SUMBER DAN ALOKASI DANA (1) 1. 2. 3. Sumber dana: APBN dan anggarannya dituangkan dalam Satu DIPA bergabung dengan Program Jamkesmas yang telah berjalan selama ini. Alokasi dana Dibedakan atas tingkat pelayanan dan fasilitas pelayanan yang tersedia, yaitu antara pelayanan persalinan tingkat dasar dan tingkat lanjutan. Penerima dana a. Alokasi Dana Persalinan Normal; diterimakan alokasikan di Dinkes tergabung dengan anggaran program Jamkesmas. b. Alokasi Dana Persalinan dengan Penyulit; di RS tergabung dengan anggaran program Jamkesmas 32 SUMBER DAN ALOKASI DANA (2) Sumber dana adalah APBN (belanja bansos), dituangkan dalam Satu DIPA bergabung dengan Program Jamkesmas Alokasi dana: didasarkan pada perkiraan jumlah ibu hamil dg menggunakan rumus: 1,10 x CBR x jumlah penduduk Proyeksi alokasi di Kab/Kota diperhitungkan dari jenis2 pelayanan yang dilakukan (ANC, PNC, persalinan normal, dan persalinan penyulit). Dana diluncurkan dalam beberapa tahap. 33 SUMBER DAN ALOKASI DANA (3) Dana luncuran dialokasikan ke Dinas Kesehatan Kab/Kota untuk ANC, persalinan normal, persalinan di Puskesmas PONED sedangkan untuk dana persalinan dengan penyulit dialokasikan di RS Proyeksi alokasi dana ANC= 1.10 x CBR x Jlh penduduk x 60% x 4 x Rp10.000, Proyeksi alokasi dana PNC= 1.10 x CBR x Jlh penduduk x 60% x 3 x Rp10.000, Proyeksi alokasi dana persalinan normal= 1.10 x CBR x Jlh penduduk x 60% x 80% x Rp350.000, Proyeksi alokasi dana persalinan dg penyulit= 1.10 x CBR x Jlh penduduk x 60% x 20% x Rp1.300.000,34 BESARAN TARIF PELAYANAN PERSALINAN Faskes Dasar ANC = Rp 10.000,-/ kunjungan Pelayanan Persalinan: - Normal = Rp 350.000,- Persalinan tdk maju & dirujuk=Rp 100.000,- Persalinan dengan penyulit per vaginam Rp 600.000,Pelayanan Nifas (PNC) bagi ibu & bayi Rp 10.000,/kunjungan Faskes rujukan Besaran tarif mengikuti pola pembayaran INA-DRG dengan menggunakan software klaim yang telah ada. (1) 35 TATALAKSANA PROGRAM & PEMBIAYAAN Secara Umum Tata-laksana program tetap menjadi tanggung-jawab Program Kesehatan Ibu & Anak (KIA) Secara pengelolaan keuangan mengikuti Tatakelola keuangan dan manajemen Jamkesmas: - Faskes Dasar melalui Dinkes Kab/kota berdasarkan POA . - Faskes rujukan berdasarkan luncuran dg paket INA DRG. 36 PENYALURAN DANA Penyaluran dana P U S A T Ke Rekening RS Ke Dinkes Kab/Kota 18 Peruntukan Dana ANC penyulit & risti, Persalinan dg Penyulit, emergensi, & komplikasi ANC, PNC, Persalinan Normal, dan Persalinan dg penyulit di Puskesmas PONED (2) Fasilitas Pelayanan Kesehatan RS dan RS dg fasilitas PONEK Puskesmas Rawat Inap Bidan Desa Polindes Bidan praktik RB Swasta Klinik Swasta 37 INTEGRASI KESEHATAN DAN KB PADA PROGRAM JAMPERSAL Pada identifikasi sasaran Bumil petugas KB bisa berkoordinasi dgn Bidan Desa dalam kegiatan P4K. Konseling KB dilakukan seawal mungkin pada kontak pertama Bumil dgn petugas kesehatan --- konseling dilakukan oleh petugas kesehatan dan PLKB secara rutin selama kehamilan Pra persalinan bumil sasaran sudah mantap menentukan kontrasepsi yang akan dipilih. Paska persalinan bumil sasaran sudah terlindungi oleh Kontrasepsi apapun jenis kontrasepsinya. Pada PNC pemantauan perlu terus dilakukan khususnya untuk KB agar tidak terjadi DO bahkan diupayakan berganti cara dari cara sederhana ke arah metoda yg lbh efektif / MKJP