BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1Komunikasi Massa 2.1.1 Definisi Komunikasi Massa Konsep komunikasi massa pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada publik secara luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh audience. Pusat dari studi mengenai komunikasi massa adalah media. Media merupakan organisasi yang menyebarkan informasi yang berupa produk budaya atau pesan yang mempengaruhi dan mencerminkan budaya dalam masyarakat. Oleh karenanya, sebagaimana dengan politik atau ekonomi, media merupakan suatu sistem tersendiri yang merupakan bagian dari sistem kemasyarakatan yang lebih luas (Rohim, 2009:160). Teori-teori komunikasi massa lahir melalui berbagai penulisan yang didorong oleh perhatian terhadap pengaruh politik terhadap media surat kabar. Penulisan sejenis yang banyak dilakukan pada awal abad ini dan kemudian juga penulisan mengenai dampak sosial dan moral dari radio dan film, terus berkembang hingga akhir Perang Dunia II. Penulisan tersebut umumnya berangkat dari tujuan untuk menguji efisiensi dan efektivitas dalam bidang propaganda, telekomunikasi, advertensi, public relations, dan human relations. Diawali dengan aspek-aspek praktis, penulisan komunikasi massa selanjutnya didukung oleh pendekatan psikologis dan sosiologis yang sedang berkembang pada saat itu, disamping kemajuan-kemajuan yang sedang terjadi dalam 7 8 bidang metodologi. Khususnya dalam penggunaan metode eksperimen, survei, dan statistik (Rohim, 2009:161). Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Sebab, awal perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi massa). Media massa apa? Media massa (atau saluran) yang dihasilkan oleh teknologi modern. Hal ini perlu ditekankan sebab ada media yang bukan media massa yakni media tradisional seperti kentongan, angklung, gamelan, dan lain-lain. Jadi, di sini jelas media massa menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa (Nurudin, 2013:4). Meskipun berbeda-beda, ternyata komunikasi massa memiliki kesamaan walau terdapat perbedaan antara ahli psikologi sosial dengan ahli komunikasi dalam masalah komunikasi tersebut. Ahli psikologi sosial mengatakan, komunikasi massa tidak selalu dengan menggunakan media massa. Berpidato di lapangan yang disaksikan banyak orang, asal dapat menunjukkan perilaku massa (mass behavior), sudah dapat dikatakan komunikasi massa (Mondry, 2008:13). Melihat dari berbagai definisi komunikasi di atas, menurut penulis terlihat bahwa tidak ada perbedaan yang mendasar atau prinsip yang terlihat dari berbagai definisi tersebut, definisi-definisi tersebut justru saling melengkapi satu sama lain dan tidak ada yang salah. Hal tersebut memberi gambaran yang jelas tentang pengertian komunikasi massa, bahkan kita dapat mengetahui pula ciri-ciri komunikasi massa yang membedakannya dengan komunikasi lainnya. 9 2.1.2 Ciri-ciri Komunikasi Massa Ciri-ciri komunikasi massa menurut Nurudin (2013:19-32) a. Komunikator dalam komunikasi massa yang melembaga Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang tetapi kumpulan orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerja satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud di sini menyerupai sebuah sistem. Sebagaimana kita ketahui, sistem adalalah sekolompok orang, pedoman, dan media yang melakukan suatu kegiatan, mengolah, menyimpan, menuangkan ide, gagasan, simbol, lambang menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai suatu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengubah pesan itu menjadi informasi. b. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen Komunikan dalam komunikasi massa sifatnya heterogen. Artinya, penonton televisi beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, memiliki jabatan yang beragam, memiliki agama atau kepercayaan yang tidak sama pula. Namun, mereka adalah komunikan televisi. c. Pesannya bersifat umum Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesannya ditujukan kepada khalayak yang plural. Oleh karena itu, pesan-pesan yang dikemukakan pun tidak boleh bersifat khusus. Artinya, pesan memang tidak disengaja untuk golongan tertentu. 10 d. Komunikasinya berlangsung satu arah Dalam hal ini, kita tidak bisa langsung memberikan respon kepada komunikatornya (media massa yang bersangkutan). Kalaupun bisa sifatnya tertunda, bisa dikatakan bersifat tidak langsung. e. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan Dalam komunikasi massa ada keserempakan dalam proses penyebaran pesanpesannya. Serempak berarti khalayak bisa menikmati media massa secara bersamaan. Bersamaan juga tentu bersifat relatif, namun harapan komunikator dalam komunikasi massa, pesan tetap ingin dinikmati secara bersamaan oleh para khalayak. f. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada khalayaknya sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan teknis yang dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik. g. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper Gatekeeper atau yang sering disebut pemimpin informasi, palang pintu atau penjaga gawang adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami. Melalui penjelasan di atas, terlihat jelas kalau komunikasi massa memang sangat dipengaruhi oleh peralatan dan berbagai komponen yang ada dalam masyarakat, bahkan masyarakat itu sendiri menjadi komponen paling penting di dalam komunikasi massa. 11 Dengan ciri-ciri yang ada, komunikasi massa memang menjadi terlihat berbeda dengan bentuk komunikasi lainnya. Hal yang paling mendasar adalah komunikasi massa bersifat sangat umum, dilakukan dan dinikmati oleh siapa saja. 2.1.3 Fungsi Komunikasi Massa Menurut Effendy, fungsi komunikasi massa secara umum adalah sebagai berikut: (Ardianto, luk, sit.2012:18-19) a. Fungsi informasi Fungsi informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingannya. Khalayak sebagai makhluk sosial akan selalu merasa haus akan informasi yang terjadi. Sebagian informasi didapat bukan dari sekolah, atau tempat bekerja, melainkan dari media. Kita belajar musik, politik, ekonomi, hukum, seni, sosiologi, psikologi, komunikasi, dan hal lain dari media. Kita belajar keterampilan menggunakan komputer, memasak, menjahit dan lain sebgainya dari media. Kita mengenal tempat-tempat bersejarah yang ada di dunia juga dari media elektronik (terutama film) dan media cetak yaitu buku-buku sejarah. Khalayak media massa berlangganan surat kabar, majalah, mendengarkan radio siaran atau menonton televisi karena mereka ingin mendapatkan informasi tentang peristiwa yang terjadi di muka bumi, gagasan atau pikiran orang lain, apa yang dilakukan, diucapkan atau dilihat orang lain. 12 b. Fungsi pendidikan Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya (mass education). Karena media massa banyak meyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara mendidik. Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca. Media massa melakukannya melalui drama, cerita, diskusi, dan artikel. c. Fungsi mempengaruhi Fungsi mempengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada tajuk/editorial, features, iklan, artikel, dan sebagainya. Khalayak dapat terpengaruh iklan-iklan yang ditayangkan televisi maupun surat kabar, seperti contoh berikut: keluarga petani yang hidup di desa mempunyai kebiasaan mencuci rambut dengan menggunakan air sapu merang rendaman yang telah dibakar lebih dahulu. Apa yang terjadi setelah keluarga petani tersebut memiliki pesawat televisi dan menonton tayangan iklan shampoo yang dibintangi artis favoritnya? Kebiasaan yang sudah berlangsung sejak lama, sekarang mengalami perubahan. Dari mencuci rambut dengan memakai rendaman air sapu merang dibakar diganti dengan shampoo yang ada didalam iklan ditelevisi. Dari ketiga fungsi komunikasi massa tersebut, terlihat bahwa komunikasi massa itu sangat mempengaruhi masyarakat secara luas. Komunikasi massa juga terlihat sangat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat secara luas, mengingat dengan komunikasi massa kita bisa mengetahui segala informasi yang ada di seluruh dunia. Dengan 13 komunikasi massa, manusia menjadi lebih dekat dengan berbagai informasi meskipun hal tersebut datangnya jauh dari daerah tempat tingggal kita. 2.2 Media Massa 2.2.1 Pengertian Media Massa Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002). Media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari media massa menurut Rakhmat (2001) adalah media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi (www.shvoong.com). Menurut Liliweri (2001), media menampilkan diri sendiri dengan peranan yang diharapkan, dinamika masyarakat akan terbentuk, dimana media adalah pesan. Jenis media massa yaitu media yang berorientasi pada aspek (1) penglihatan (verbal visual) misalnya media cetak, (2) pendengaran (audio) semata-mata (radio, tape recorder), verbal vokal dan (3) pada pendengaran dan penglihatan (televisi, film, video) yang bersifat ferbal visual vokal (www.shvoong.com). Effendy (2000), media massa digunakan dalam komunikasi apabila komunikasi berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi, dan film bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi, atau dalam istilah lain penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi dengan 14 menggunkan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlah relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif yang dapat mengubah sikap, pendapat dan perilaku komunikasi (www.shvoong.com). Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audiens yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2013). Menurut Fauziahardiyani (2009), media massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal itu bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai. Fungsi utama media massa adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas dan mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan adalah sebagai pengetahuan pertama. Media massa merupakan jenis sumber informasi yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan minat dalam proses adopsi inovasi (www.shvoong.com). Media massa merupakan media informasi yang terkait dengan masyarakat, digunakan berhubungan dengan khalayak (masyarakat) secara umum, dikelola secara profesional dan bertujuan mencari keuntungan. Dengan demikian, tidak semua media informasi atau komunikasi dapat disebut media massa. Telepon, meskipun dengannya kita bisa berhubungan, bukanlah merupakan media massa karena hubungannya individu. Buletin intern suatu lembaga juga bukan media massa karena informasinya terkait 15 dengan kepentingan lembaga yang kadang tidak dikelola secara profesional, bahkan tidak bertujuan demi keuntungan (Mondry, 2008:12). Dari berbagai pengertian tentang media massa, terlihat bahwa media massa kini tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan masyarakat karena sudah menjadi kebutuhan hidup. Seluruh masyarakat di berbagai tempat memanfaatkan media massa untuk berbagai keperluan. Melalui media massa, masyarakat bisa mendapatkan beragam hiburan dan informasi terbaru tentang berbagai hal yang terjadi di seluruh dunia. 2.2.2 Jenis Media Massa Jenis-jenis media massa adalah sebagai berikut : a. Surat kabar Surat kabar sebagai media massa dalam masa orde baru mempunyai misi menyebarluaskan pesa-pesan pembangunan dan sebagai alat mencerdaskan rakyat Indonesia. Dari empat fungsi media massa (informasi, edukasi, hiburan dan persuasif), fungsi yang paling menonjol pada surat kabar adalah informasi. Hal ini sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar, yaitu keingintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Karenanya sebagian besar rubrik surat kabar terdiri dari berbagai jenis berita. Namun demikian, fungsi hiburan surat kabar pun tidak terabaikan karena tersedianya rubrik artikel ringan, feature (laporan perjalanan, laporan tentang profil seseorang yang unik), rubrik cerita bergambar atau komik, serta cerita bersambung. Begitu pula dengan fungsinya mendidik dan mempengaruhi akan ditemukan pada artikel ilmiah, tajuk rencana atau editorial dan rubrik opini. Fungsi pers, khususnya surat kabar pada perkembangannya bertambah, yakni sebagai alat control sosial yang konstruktif (Ardianto, luk, sit.2012:111-112). 16 Surat kabar memang memiliki fungsi yang cukup penting dalam masyarakat. Meskipun zaman semakin berkembang tetapi tidak menutup kemungkinan untuk surat kabar menjadi terabaikan, mengingat setiap media massa yang ada, memiliki targetnya masing-masing. Khususnya bagi masyarakat pedesaan yang belum mengenal era digital. b. Radio Menurut Dominick, radio adalah media massa elektronik tertua dan sangat luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadaannya, radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan keras dengan bioskop, rekaman kaset, televisi, televisi kabel, electronic games dan personal casset players. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya (Ardianto, luk, sit.2012:123). Radio adalah transmisi sinyal melalui ruang bebas oleh modulasi gelombang elektromagnetik dengan frekuensi di bawah cahaya tampak orang-orang dari. Radiasi elektromagnetik perjalanan dengan cara osilasi medan elektromagnetik yang melewati udara dai ruang vakum. Informasi dibawa oleh perubahan sistematis (modulasi) beberapa properti dari gelombang radiasi, seperti amplitudo, frekuensi, fase, atau lebar pulsa. Ketika gelombang radio melewati sebuah konduktor listrik, medan osilasi menginduksi arus bolak-balik dalam konduktor. Hal ini dapat dideteksi dan diubah menjadi sinyal suara atau lainnya yang membawa informasi (www.shvoong.com). Etimologi dari "radio" atau "radiotelegraphy" mengungkapkan bahwa itu disebut "telegrafi nirkabel", yang disingkat menjadi "nirkabel" di Inggris. Radio dalam awalan pengertian transmisi nirkabel, pertama kali tercatat dalam kata radio conductor, deskripsi yang diberikan oleh fisikawan Perancis Edouard Branly pada tahun 1897. Hal ini didasarkan pada kata kerja untuk memancarkan (dalam bahasa Latin "radius" berarti 17 "berbicara roda, seberkas cahaya, sinar"). Kata ini juga muncul dalam sebuah artikel 1907 oleh Lee De Forest, itu diadopsi oleh Angkatan Laut Amerika Serikat pada tahun 1912, dan menjadi umum pada saat siaran komersial pertama di Amerika Serikat pada 1920-an. (Kata benda "penyiaran" itu sendiri berasal dari istilah pertanian, yang berarti "benih hamburan secara luas"). Istilah ini kemudian diadopsi oleh bahasa lain di Eropa dan Asia. Terutama Negara Persemakmuran Inggris terus menggunakan istilah "nirkabel" sampai pertengahan abad ke-20, meskipun majalah BBC di Inggris telah disebut Radio Times sejak pertama kali diterbitkan pada awal tahun 1920 (www.shvoong.com). Perkembangan radio memang sudah semakin pesat, aliran dari radio itu sendiri sudah sangat beragam. Radio yang kita gunakan saat ini memang berbeda dengan radio pada zaman dahulu, radio saat ini sudah lebih modern dan banyak berkembang radio untuk anak muda sehingga membuat radio masih mendapat tempat di banyak kalangan anak muda. c. Televisi Dari semua media komunikasi yang ada, televisi yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Televisi mengalami perkembangan secara dramatis, terutama melalui pertumbuhan televisi kabel. Transmisi program televisi kabel menjangkau seluruh pelosok negeri dengan bantuan satelit dan diterima langsung pada layar televisi di rumah dengan menggunakan wire atau microwave (wireless cables) yang membuka tambahan saluran televisi bagi pemirsa. Televisi tambah marak lagi setelah dikembangkannya Direct Broadcast Satelit (DBS). (Ardianto, luk, sit. 2012:134) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Televisi artinya adalah 1). Sistem penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa 18 dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar; 2).Pesawat penerima gambar siaran televisi. Televisi memang salah satu media massa yang bisa dikatakan modern, dengan televisi masyarakat tidak hanya bisa mendengar sebuah informasi seperti di radio atau tidak hanya bisa melihat sebuah informasi seperti di surat kabar tetapi televisi membuat masyarakat bisa menikmati keduanya, melihat dan mendengarkan sebuah informasi. Oleh karena itu, televisi dikatakan sebagai media audio visual. 2.3 Televisi 2.3.1 Fungsi Televisi Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar dan radio siaran), yakni memberi informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi sebagaimana hasil penulisan yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD, yang meyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi (Ardianto, luk, sit.2012:137). Berdasarkan penjelasan di atas, televisi memang lebih diminati khalayak sebagai sarana hiburan, mengingat medianya yang audio visual, membuat televisi bisa memanjakan masyarakat yang butuh akan hiburan, masyarakat bisa mendengar sekaligus melihat peristiwa apa yang terjadi sehingga pesan yang disampaikan lebih mudah diterima. 19 2.3.2 Karakteristik Televisi Menurut Ardianto, televisi memiliki karakteristik sebagai berikut: (Ardianto, luk, sit.2012:137-139) a. Audio visual Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat dilihat. Jadi, apabila khalayak radio siaran hanya mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat gambar bergerak. Namun demikian, tidak berarti gambar lebih penting daripada kata-kata. Keduanya harus ada kesesuaian secara harmonis. Betapa menjengkelkan bila acara televisi hanya terlihat gambarnya tanpa suara atau suara tanpa gambar. b. Berpikir dalam Gambar Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran acara televisi adalah pengarah acara. Bila ia membuat naskah acara atau membaca naskah acara, ia harus berpikir dalam gambar (think in picture). Begitu pula bagi seorang komunikator yang akan menyampaikan informasi, pendidikan atau persuasi, sebaiknya ia dapat melakukan berpikir dalam gambar. Sekalipun ia tidak membuat naskah, ia dapat menyampaikan keinginannya kepada pengarah acara tentang penggambaran atau visualisasi dari acara tersebut. c. Pengoperasian Lebih Kompleks Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi siaran lebih kompleks dan lebih banyak melibatkan orang. Untuk menayangkan acara siaran berita yang dibawakan oleh dua orang pembaca berita saja dapat melibatkan sepuluh orang. Peralatan yang digunakan pun lebih banyak dan untuk mengoperasikannya lebih rumit dan harus dilakukan oleh orang-orang yang terampil dan terlatih. 20 Berdasarkan penjelasan di atas, televisi memang memiliki karakter seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Televisi memiliki lebih banyak kelebihan dibandingkan dengan media massa lainnya karena dengan televisi, masyarakat bisa menikmati semua informasi sesuai dengan keinginannya. 2.3.3 Program Televisi a. Program Jurnalistik Menurut Adinegoro, jurnalistik adalah kepandaian mengarang untuk memberi pekabaran pada masyarakat dengan selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya. Sementara itu definisi jurnalistik menurut ilmu komunikasi adalah suatu bentuk komunikasi yang menyiarkan berita atau ulasan berita tentang peristiwa seharihari yang umum dan actual dengan secepat-cepatnya (Baksin,2009:47). b. Program Artistik Program artistik adalah produksi acara televisi yang menekankan pada aspek artistik dan estetik sehingga unsur keindahan menjadi unggulan dan daya tarik acara tersebut. Biasanya karya artistik lebih banyak dikerjakan oleh mitra stasiun televisi, yakni para agency dan Production House (PH). Sebelum acara yang ditawarkan sebuah Production House ditayangkan, terlebih dahulu mereka harus presentasi sekaligus memperlihatkan sampel program acara yang akan dijual. Selanjutnya, jika pihak Aquatition Department stasiun televisi yang bersangkutan menyetujui baru diadakan kontrak (Baksin, 2009:79-80). Berdasarkan kedua program televisi tersebut, program Soccer Fever termasuk program jurnalistik karena program Soccer Fever menyajikan berbagai berita bola namun, dalam bentuk magazine dan dikemas secara entertaining. 21 2.3.4 Bentuk Program Televisi Menurut Fred Wibowo, bentuk program televisi terdiri dari dua bentuk, yaitu: a. Berita Harian Berita harian adalah berita yang perlu segera disampaikan kepada masyarakat. Berita harian disebut juga berita hangat (the hot news). Berita hangat biasanya bersifat linier dan langsung (staright news). (Wibowo, 2007:135) Berdasarkan sifat dan kekuatan materi beritanya straight news dapat berupa soft news (berita lunak). Artinya, berita-berita yang bersangkut paut dengan kejadiankejadian umum yang penting di masyarakat. Hard news (berita keras) adalah berita yang mengandung konflik dan memberi sentuhan-sentuhan emosional serta melibatkan tokoh masyarakat atau orang termasyhur (Wibowo, 2007:135-136). Dalam kajian berita soft news terdapat istilah berita mendalam (indepth news), dimana berita tersebut menyajikan berita secara lebih lengkap (komprehensif) dan bersifat multilinear. Berita mendalam (indepth news) yang mencoba menyikap hal-hal yang ditutup-tutupi dan menyelidiki fakta-fakta yang tersembunyi disebut berita investigatif (Wibowo, 2007:139-140). Hardnews (berita keras) adalah berita yang mengandung konflik dan memberi sentuhan-sentuhan emosional serta melibatkan tokoh masyarakat atau orang termasyhur. Berita-berita semacam ini biasanya termasuk di dalam kategori berita yang memiliki high political tension, very unusual, dan controversial. Secara komersial berita semacam ini biasanya juga memiliki rating yang tinggi (Wibowo, 2007:136). 22 Spot news adalah berita singkat dan penting yang memberikan informasi mengenai suatu kejadian atau peristiwa, ketika redaktur atau editor merasa perlu untuk segera menyajikan berita itu dan menyiarkan pada kesempatan pertama sesudah editor menyelesaikan editing. Biasanya disiarkan dalam waktu tertentu beberapa kali sehari. Apabila suatu berita dirasa sangat penting, berita itu dapat disiarkan segera tanpa menunggu waktu siaran berita dan menghentikan siaran lain yang sedang berlangsung. Berita semacam ini disebut breaking news atau semacam stop press di dalam surat kabar atau tabloid (Wibowo, 2007:136). b. Berita Berkala Berita berkala adalah berita yang bersifat time less (tidak terikat waktu) memiliki kemungkinan-kemungkinan penyajian yang lebih lengkap dan mendalam. Sajiannya juga dapat diolah secara lebih artistik. Oleh karena itu, model berita berkala biasanya merupakan karya jurnalistik yang artistik. Formatnya berupa program dokumenter, feature, dan magazine. Ketiga program itu memiliki kemasan dan tata laksana produksi yang spesifik. Berita tentang mode dan perkembangannya, termasuk event mode show yang terjadi, berita olahraga lengkap dengan tinjauan pertandingan mingguan. Sering hanya di satu cabang olahraga saja, sering beberapa cabang olahraga sekaligus (Wibowo, 2007:141). Stasiun-stasiun televisi mulai membuka channel khusus siaran berita. Bahkan terdapat beberapa stasiun yang khusus menayangkan siaran berita olahraga. Tentu saja dengan pengertian reportase suatu pertandingan dikategorikan sebagai suatu berita. Berita-berita berbagai olahraga, diselingi tayangan reportase berbagai macam 23 pertandingan olahraga, degan komentar dan tayangan latihan-latihan untuk pertandingan besar dan wawancara, menjadi program menarik. Apalagi bila terdapat beberapa sajian dokumenter, feature, dan magazine olahraga (Wibowo, 2007:143). Berdasarkan penjelasan di atas, program Soccer Fever termasuk dalam bentuk berita berkala karena Soccer Fever berbentuk magazine. Magazine sendiri merupakan kumpulan berita yang dirangkum dalam sebuah tayangan tetapi tidak terikat waktu dan penyajiannya juga lebih ringan dan lebih kreatif sesuai dengan ide dari program itu sendiri. Menurut Mondry, bentuk program televisi terdiri dari tiga bagian, yaitu: (Mondry,2008:145-146) a. Laporan Langsung Disebut laporan langsung karena reporter melakukan laporan atau penayangan secara langsung dari lokasi kejadian. Kerja ini biasanya minimal dilaksanakan oleh dua orang, meliputi reporter dan kamerawan. Reporter memberikan informasi lisan, sedangkan kamerawan menyesuaikan dengan laporan reporter, tetapi langkah ini lebih sulit dibanding radio karena harus membawa peralatan yang lebih banyak dan rumit. b. Insert (Sisipan) Insert sebenarnya sama dengan sound bite pada radio, dengan menampilkan wawancara pada program siaran berita. Namun bedanya, bila pada radio yang ditampilkan hanya potongan suara, bagi televisi tentu juga gambar orang yang diwawancarai sehingga pemirsa mengetahui saat orang itu berbicara. 24 c. Baca Naskah Merupakan naskah yang ditulis terlebih dahulu (seperti di media cetak), kemudian dibacakan penyaji berita. Namun biasanya, penyaji berita hanya membaca pengantar (lead atau intro berita), sedangkan isi beritanya merupakan suara reporter yang dilengkapi gambar tayangan berita tersebut. Dari penjelasan di atas, yang disampaikan oleh Mondry tidak jauh berbeda dengan yang disampaikan oleh para ahli lainnya, hanya saja Mondry lebih membahas kepada berita harian seperti yang disampaikan oleh Fred Wibowo dalam bentuk program televisi sebelumnya. 2.3.5 Format Program Televisi a. Drama (Fiksi) Drama adalah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses imajinasi kreatif dari kisah drama atau fiksi yang direkayasa dan dikreasikan ulang. Format yang digunakan merupakan interpretasi kisah kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam sebuah adegan. Adegan-adegan tersebut akan menggabungkan antara realitas kehidupan dengan fiksi atau imajinasi khayalan para kreatornya. Contoh: drama percintaan (love story), tragedi, horor, komedi, legenda, aksi (action) (Naratama, 2006:65). b. Non Drama (Non Fiksi) Sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicpita melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dari realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus menginterprestasi ulang dan tanpa harus menjadi dunia khayalan. Non drama bukanlah sebuah runtutan cerita fiksi dari setiap pelakunya. Untuk itu, format-format program 25 acara non drama merupakan sebuah runtutan pertunjukan kreatif yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi dengan aksi, gaya dan musik. Contoh: talkshow, konser musik, dan variety show (Naratama, 2006:65-66). Berdasarkan penjelasan di atas, program drama dan non drama ini termasuk di dalam program artistik karena mementingkan unsur menariknya acara tersebut dan keindahan dari acara tersebut sehingga menarik banyak penonton dan menjadikannya sebagai program hiburan. c. Berita Dalam pengertian sederhana, program news berarti suatu sajian laporan berupa fakta dan kejadian yang memiliki nilai berita (unusual, factual, esensial) dan disiarkan melalui media secara periodik. Pengertian penyajian fakta dan kejadian di dalam berita bersifat objektif. Liputan gambar dari kejadian biasanya diambil dengan memeperhatikan hal-hal yang sekiranya tidak terlalu membuat shock. Namun, objektivitas semacam ini masih tergantung subjektivitas dari peliput. Dari sudut mana kejadian itu diambil, hasilnya sebenarnya telah menunjukkan subjektivitas dari peliput. Belum lagi susunan berita yang berupa kalimat-kalimat verbal, sangat mungkin memperoleh tekanan-tekanan tertentu berdasarkan pandangan subjektif dari reporter yang melaporkan. Akhirnya tak dapat dihindari kendatipun program berita itu objektif namun, unsur-unsur subjektif sengaja atau tak sengaja ikut serta mewarnai berita (Wibowo,2007:132-133). 2.4 Program Magazine Program magazine dikenal di Indonesia sebagai program majalah udara. Sebagaimana majalah cetak, program magazine memiliki jangka waktu terbit, mingguan, bulanan, dwi bulanan, tergantung dari kemauan produser. Dalam program itu 26 juga terdapat rubrik-rubrik tetap yang berisi bahasan-bahasan. Program magazine mirip dengan program feature. Perbedaannya, kalau program feature satu pokok permasalahan disoroti dari berbagai aspek dan disajikan lewat berbagai format. Sementara itu, program magazine bukan hanya menyoroti satu pokok permasalahan, melainkan membahas satu bidang kehidupan, seperti wanita, film, pendidikan, dan musik yang ditampilkan dalam rubrik-rubrik tetap dan disajikan lewat berbagai format (Wibowo,2007:196) Program magazine termasuk program yang banyak ditayangkan di stasiun televisi. Selain karena program ini memiliki banyak konten yang bisa ditayangkan tetapi juga program ini bisa ditayangkan dalam bentuk apapun, yang terpenting adalah penayangannya yang tidak memiliki ikatan waktu, kapan pun produser ingin acara tersebut ditayangkan maka program ini akan ditayangkan. 2.5 Trend Televisi Sukses suatu program acara pada media televisi seringkali diikuti oleh stasiun televisi lainnya dengan acara-acara yang sejenis. Hal ini dinamakan copycat. Ada juga suatu acara yang sukses di negara asalnya sehingga dibuat versi negara lain, dinamakan franchise (Ardianto, luk, sit.2012:142-143). Berdasarkan penjelasan di atas, trend televisi yang terjadi saat ini memang demikian. Televisi di Indonesia saling bersaing dengan program-program yang telah ada sebelumnya, bukan menghasilkan program baru. Namun, yang terjadi di Indonesia adalah yang pertama kali menayangkan program tersebutlah yang akan mendapat banyak penonton karena menjadi pelopor. 27 2.6 TRANS TV 2.6.1 Sejarah TRANS TV TRANS TV memperoleh izin siaran nasional pada bulan Oktober 1998 setelah melewati semua tes yang tepat yang dibutuhkan oleh departemen antar pemerintah dan mulai resmi siaran pada tanggal 15 Desember 2001. Lini bisnis TRANS TV berada di bawah TRANS CORP, yang juga bertindak sebagai Perusahaan Payung TRANS 7. Dari 22 Oktober 2001, TRANS TV mulai menyampaikan waktu siaran mereka ke kota-kota sekitarnya: Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi. Pada 25 Oktober 2001 Trans Tune-In mulai mengudara dan disiarkan di Hotel Super Mall Bandung, peresmian memang diawali dari Bandung namun, TRANS TV memiliki tujuan untuk memperluas cakupan area siaran untuk kota ini. Saat itu Trans Tune-In, dikemas dalam gaya siaran radio, di mana dua host klip musik yang disajikan melalui video dan memberikan kuis interaktif untuk menarik pemirsa potensial dan memperkenalkan TRANS TV kepada masyarakat. Selain itu, Divisi News TRANS TV juga menyiarkan program Jelajah, sebuah program features. Dan selama akhir pekan, penggemar sepak bola dimanjakan dengan kejuaraan sepak bola Spanyol dengan program La Liga Spanyol. Seiring berjalannya waktu, TRANS TV telah memiliki menara transmisi di Yogyakarta yang meliputi Solo, Semarang, Surabaya, dan Medan yang juga mulai berfungsi, sehingga memperluas cakupan area TRANS TV yang lebih jauh di daerahdaerah yang menonjol di Indonesia. 28 Berkat perencanaan yang luar biasa, TRANS TV memperoleh alokasi frekuensi UHF lebih rendah dibandingkan dengan stasiun televisi lainnya. Frekuensi rendah ini membuat penonton lebih mudah untuk mencari channel TRANS TV. Pada 1 Desember 2001 Trans Tune-In berubah menjadi Transvaganza seiring dengan peningkatan waktu siaran TRANS TV. Selama fase ini, TRANS TV mulai menyiarkan film asing dan program non-drama, antara lain kuis tebak-tebakan yang disebut Beginning. Kuis ini diadaptasi dari Kanan Quiz Show, yang mencapai ketenaran sejak tahun 1970an dan sudah ditayangkan di 22 negara. Transvaganza disiarkan dari tanggal 1 sampai 14 Desember 2001 yang terdiri dari contoh programTRANS TV agar orang dapat menikmatinya pada akhir pekan mulai dari 18 Desember 2001 sampai 28 Februari 2002. Perpanjangan waktu siaran bertahap memuncak, pada tanggal 1 Maret 2002 ketika TRANS TV mulai siaran fulltime, 18 jam sehari dari Senin sampai Jumat dan 22 jam sehari dari hari Sabtu hingga Minggu. Saat itu, banyak program yang diperkenalkan, antara lain Euro, Digoda, KD, Sinema Gemilang, Diva Dangdut, dan Dunia Lain. Sampai saat ini TRANS TV konsisten menghasilkan in-house program dan siaran Trendsetter, Gaya hidup, dan HBO Indonesia" sebagai image program, seperti Extravaganza, Ceriwis, Termehek-mehek dan Bioskop TRANS TV. Itulah yang membuat TRANS TV unik dan berbeda dari stasiun televisi lainnya. 29 2.6.2 Logo TRANS TV Gambar 1 Logo TRANS TV Sumber: TRANS TV 2009 Logo TRANS TV berbentuk berlian, yang menandakan keindahan dan keabadian. Kilauannya mereflesikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan serta budaya masyarakat Indonesia. Huruf dari jenis serif, yang mencerminkan karakter abadi, klasik, namun akrab dan mudah dikenali. 30 2.6.3 Visi dan Misi TRANS TV a. Visi Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan program-program berkualitas, berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat. b. Misi Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan serta mensejahterakan bangsa, memperkuat persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi. 2.6.4 Target Audiens TRANS TV Berdasarkan SES (Status Ekonomi Sosial), TRANS TV menargetkan penonton kelas atas atau paling dikenal dalam istilah pemasaran sebagai Grup A, B, dan C. Grup A terdiri dari target audiens dengan pengeluaran rumah tangga sebesar Rp 3.000.001, dan sampai per bulan, kelompok B terdiri dari target audiens dengan pengeluaran Rp 1.500.001, - Rp 2.000.000, per bulan, sedangkan kelompok C menghabiskan Rp 700,001 , - menjadi Rp 1.500.001, per bulan. 31 2.6.5 Strukrur Organisasi TRANS TV MANAJEMEN Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Chairul Tanjung Komisaris : Chairal Tanjung Ishadi SK Dewan Direksi President Direktur : Atiek Nur Wahyuni Direktur Sales & Marketing : Atiek Nur Wahyuni Direktur Programming & Operation : Achmad Ferizqo Irwan Direktur Finance & Human Capital : Warnedy Kepala Divisi Production Services : Andrian Syahputra Kepala Divisi News : Gatot Triyanto Kepala Divisi Keuangan : Hannibal K. Pertama Kepala Divisi Corporate Services : Latief Harnok Kepala Divisi Film, Drama, & Sport : Emilka 2.7 Program Soccer Fever 2.7.1 Jenis dan Format Program Soccer Fever Soccer Fever, program ini berada di bawah naungan Divisi Film, Drama & Sport. Program ini berisi info-info seputar sepak bola. Program ini termasuk program sport magazine yang dikemas secara entertainment. Latar belakang yang lebih spesifik 32 dari pembuatan program ini adalah TRANS TV ingin menyuguhkan info seputar sepak bola baik dalam negeri maupun luar negeri dan menggali lagi sisi lain kehidupan para pemain dan pelatih sepak bola. Program yang telah tayang sejak Agustus tahun 2012 itu memiliki warna tersendiri bagi dunia sepak bola khususnya dalam pemberitaannya. Program acara yang diproduksi TRANS TV tersebut merupakan sebuah program yang ditayangkan setiap hari Rabu pada pukul 00.00 WIB di TRANS TV. Program acara ini memiliki materi penjualan dari salah satu merek rokok ternama di Indonesia sehingga mendapat jam tayang pada pukul 00.00 WIB. Mengingat produsen rokok boleh beriklan pada malam hari. Program acara yang berdurasi 30 menit ini menampilkan Tengku Dewi dan Ika Purti sebagai host dalam program tersebut. Program ini dikemas secara berbeda melalui tiga segmen, yang disusun sebagai berikut: Segmen satu adalah “HIGHLIGHT” berisi high light pertandingan sepak bola di liga-liga Eropa (disajikan dalam bentuk tayangan VT = video tape dan voice over), segmen dua adalah “FREE CICK”berisi info terbaru seputar profil pemain bola (bentuk penyajian sama dengan segmen satu), segmen tiga adalah “HOT SOCCER” berisi hot issue atau kisah percintaan pemain sepak bola (disajikan dalam bentuk naskah bodor atau komedi). 33 2.7.2 Logo Program Soccer Fever Gambar 2 Logo Program Soccer Fever Sumber: TRANS TV 2012 2.7.3 Struktur Organisasi Program Soccer Fever Film, Drama & Sport Division Head EMILKA Executive Producer Bisma Ali Satari Associate Producer Ronal Kalimasada Creative 1. Nadila Estiyani 2. Fitri Angelina Production Assistant 1. Dede Jatmika Prawira 2. Ricardo Andreas S 3. Indra Danu Saputra 4. Deo Ichdiawan Gambar 3 Logo Program Soccer Fever Sumber: TRANS TV 2012 34 2.7.4 Kegiatan Produksi Program Soccer Fever a. Pra produksi Brainstorming konten, survei lokasi shooting, mempersiapkan peralatan shooting, mempersiapkan properti, make up dan wardrobe, pengecekan jadwal host dan bintang tamu, membuat naskah. b. Produksi Konfirmasi kepada seluruh kru, host dan bintang tamu untuk waktu shooting (crew call), breakdown jadwal dan rundown, blocking kamera, setting tempat, dan pengambilan gambar di tempat-tempat terbuka (outdoor) di Jakarta dan melakukan proses dubbing. Dalam tahap produksi ini kru yang bertugas adalah creative, production assistant, lighting man, make up, camera person, director, unit production manager, audioman, properti. c. Pasca produksi Editing offline, mixing, editing hasil pengambilan gambar dan suara, capture gambar, print kaset, penyetoran hasil akhir editing program kepada quality control. Dalam proses editing, Soccer Fever menggunakan software final cut pro. 35 2.8 Teori Proses Produksi A. Proses Produksi Tahapan proses produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut Standar Operation Procedure (SOP), seperti berikut: (Fred Wibowo 2009:39-44) a. Pra produksi Tahap ini sangat penting sebab jika tahap ini dilaksanakan dengan rinci dan baik, sebagian pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah beres. Tahap ini meliputi 3 tahap, yakni: 1. Penemuan ide Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset. 2. Perencanaan Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi dan crew. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti. 36 3. Persiapan Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat-menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah ditetapkan. b. Tahap produksi Sutradara bekerja sama dengan para artis dan crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting script) menjadi gambar atau susunan gambar yang bercerita. c. Tahap pasca produksi Tahap ini memiliki tiga langkah utama, yaitu editing offline, editing online, dan mixing. Dalam hal ini terdapat dua macam teknik editing, yaitu: Pertama, yang disebut editing dengan teknik analog atau linier. Kedua, editing dengan teknik digital atau non linier dengan komputer. 37 2.9 Kerangka Pikir Pra Produksi Produksi Pasca Produksi Creative, Excecutive Producer, Associate Producer, Production Assistant Production Assistant, Voice Over, Make Up, Creative, Lighting Man, Camera Person, Director, Unit Production Manager, Audioman, Associate Producer, Property Production Assistant, Editor, Grafis, Associate Producer, Creative Gambar 4 Kerangka Pikir Soccer Fever