Naskah Program Audio Visual Tidak mudah mendefinisikan kata naskah. Namun orang dapat dengan segera mengerti maksudnya ketika pihak lain menyebut kata "naskah". Secara umum, Naskah dapat diartikan sebagai bentuk tertulis dari gagasan atau ide seseorang. Tetapi tidak semua bentuk tulisan dapat disebut naskah. Tampaknya sudah menjadi pemahaman bersama bahwa yang disebut Naskah adalah bentuk tertulis dari hasil pemikiran seseorang atau kelompok orang yang telah disistematisasikan guna mencapai tujuan tertentu yang direncanakan. Berdasarkan pengertian umum tersebut, Naskah Program Audio Visual dapat diartikan sebagai bentuk tertulis dari suatu gagasan atau pemikiran orang/ kelompok yang telah disistematisasikan dan dimaksudkan untuk mencapai tujuan penyelenggaraan Siaran radio atau pun televisi. Pada tingkat tertentu terdapat persamaan antara naskah siaran untuk radio dengan untuk televisi. Seseorang yang sudah terbiasa menulis untuk Siaran radio akan dengan mudah menulis naskah siaran televisi. Naskah program acara siaran mengandung sedikitnya 3 (tiga) unsur pokok, yakni keruntutan, qualitas materi yang disajikan, serta terminologi produksi program acara radio dan TV. Untuk keperluan produksi program acara Siaran radio materi tersedia dalam bentuk voice, musik dan sound. Voice menunjuk pada materi yang berupa kata-kata yang diucapkan manusia. Namun demikian suara bersorak-sorai dari penonton sebuah pertunjukan tidak bisa dikategorikan sebagai voice melainkan hanya sebagai sound saja. Jadi voice adalah suara yang keluar secara teratur, diproduksi dengan penuh penghayatan, memperhatikan segi intonasi, diksi, presering, dan imphasing. Bukan suara yang keluar secara spontan dan tidak beraturan. Sedangkan yang dimaksud musik dalam konteks ini tidak terbatas pada jenis musik modern saja, melainkan musik dalam pengertian yang luas, yaitu : semua bentuk perpaduan bunyi yang mempunyai arti dan memiliki nilai artistik tinggi. Perpaduan bunyi dari dua potong bambu yang dirancang secara khusus untuk memberikan efek suasana tertentu, dan mempunyai nilai artistik tinggi dapat dikatakan sebagai musik. Adapun yang dimaksud dengan sound adalah suara-suara yang munculnya tidak direncanakan, spontan, tidak beraturan namun berfungsi sebagai atmosfir yang menjelaskan setting suasana, setting tempat, setting waktu, dan sebagainya dari suatu peristiwa. Agar menghasilkan paket yang baik maka semua materi disusun secara berurutan menurut kaidah-kaidah produksi program acara siaran. Proses mengurutkan tersebut harus memperhatikan struktur dramatik sehingga menghasilkan karya yang menarik dan mempunyai nilai artistik yang tinggi. Proses penuangan seluruh gagasan ke dalam bentuk naskah produksi mengggunakan kode-kode tertentu yang telah disepakati arti dan tujuannya. Penggunaan kode-kode tersebut akan mempermudah komunikasi antar personal pendukung proses produksi program acara. Sejumlah kode yang dimaksud berlaku universal di semua lembaga penyiaran di seluruh dunia. Kode-kode yang mempunyai arti khusus dan berfungsi sebagai bahasa komunikasi dalam proses produksi program acara siaran; itulah yang dimaksud dengan bahasa produksi acara. Atau sering juga disebut sebagai terminologi produksi acara siaran. Alur Proses Produksi Audiovisual Ide/Gagasan Outline (naskah berisi garis besar ide/gagasan) Treatment (naskah yang sudah siap diterjemahkan menjadi gambar & suara yang bercerita) Script (naskah berisi rincian dari format/skenario) Storyboard (memuat gambar rincian dari script) Program Meeting (rapat untuk membahas materi/program) Hunting (peninjauan lokasi shooting/liputan) Production Meeting (rapat produksi) Technical Meeting (rapat teknis) Reheseal (rapat teknis) Shooting/ Production/ Liputan (pelaksanaan rekaman/taping) Checking (pemeriksaan hasil rekaman) Editing/ Post production (meyusun gambar, memasukan sub-title, ilustrasi, efek, title/ judul dsbnya) Preview (pemeriksaan hasil editing)