BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1. State of the art Beberapa penelitian yang pernah meneliti tentang pengaruh dan minat salah satunya yang dilakukan oleh Mondoore Madalina Ali pada tahun 2014 yang berjudul “Analisis Isi Iklan Televisi di Indonesia” dimana dalam penelitian tersebut menyelidiki apakah isi iklan mempengaruhi anak-anak atau tidak. Dari hasil penelitian tersebut menemukan 37 dari 120 jam program televisi adalah iklan dengan 698 iklan dan anak-anak di Indonesia terekspos dengan berbagai banyak iklan di televisi pada hari sabtu dan minggu. Penelitian lain dilakukan oleh Amir Waqas pada tahun 2014 dengan judul “Impact of Tv Advertisement on Children Buying Behavio”, penelitian yang juga menggunakan teori uses and effect menyimpulkan bahwa iklan di televisi sangat mempengaruhi pola anak-anak dalam membeli sesuatu karena anak-anak. Penelitian lain juga dilakukan oleh Ali Hassan dan Muhammad Daniyal pada tahun 2013 dengan judul “Impact Of Television Programs And Advertisements On School Going Adolescents: A Case Study Of Bahawalpur City, Pakistan”ditemukan simpulan bahwa masa remaja sangat mudah untuk terpengaruh dari program acara televisi. 7 8 Tabel 2.1. State of art No. Judul / Peneliti / Tahun penelitian Teori Metodologi Hasil penelitian Perbedaan dengan penelitian terdahulu 1. Uses and Analisis Isi Iklan Televisi di Indonesia Effect -Mondoore Madalina Ali pada tahun 2014 Kuantitatif dengan menggunakan analisis konten Dari penelitian ini menemukan 37 dari 120 jam program televisi adalah iklan dengan 698 iklan dan anakanak di Indonesia terekspos dengan berbagai banyak iklan di televisi pada hari sabtu dan minggu Anak-anak dengan sangat mudah terpengaruh oleh iklan di televisi karena pola pikir mereka belum bisa memilih 2. Impact of Tv Advertisement on Children Buying Behavior. By Amir Waqas, Mudassar Naz Azlam, Muhammad Bilal and Muhammad Umair from Management of Sciences DepartmentIslamia University Bahawalpur (2014) Uses and Effect -Kuantitatif -Kuisioner Iklan di Televisi sangat mempengaruhi pola anak-anak dalam membeli sesuatu. Keingingnan anak-anak dalam melihat sesuatu sangat dengan mudah bagi iklan di teleivisi dalam menawarkan produk mereka 3. Impact Of Television Programs And Advertisements On School Going Adolescents: A Case Study Of Bahawalpur City, Pakistan By Ali Hassan, Muhammad Daniyal Islamia University of Bahawalpur (2013) Uses and Effect -Kuantitatif -Structural Equation Model (SEM) dengan pendekatan asosiatif dan metode survey. Ditemukan simpulan bahwa masa remaja sangat mudah untuk terpengaruh dari program acara televisi dengan nilai P-value Remaja seperti halnya anakanak, remaja sangat sering menonton televisi dan menjadikan mereka cepat terpengaruh oleh program televisi 9 sebesar .000 4. The Youtube Effect : how Uses and youtube has provided Gratification new ways to consume, create, and share music. By Christopher Cayarifrom University of Illinois at Urbana – Champaign, U.S.A – (2011) Kuantitatif Bagaimana youtube telah mempengaruhi orang untuk mengkonsumsi, menciptakan dan berbagi hal tentang musik. Penulis membahas pengaruh dari program musik di televisi di masyarakat. 5. Television and Media Literacy in Young Children: Issues and Effects in Early Childhood By Nurul Nadiah Sahimi from School of Education, University of Massachusetts Amherst (2009) Kuantitatif Menonton televisi memberikan efek pada perkembangan tumbuh produktif pada anak – anak. Penelitian penulis hanya membahas ada atau tidaknya faktor pengaruh minat masyarakat. Social Cognitive Theory 10 2.2. Landasan Teori 2.2.1. PengertianKomunikasi Massa Definisi komunikasi massa menurut W.Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986) sesuatu dapat di definisikan sebagai komunikasi massa jika mencakup hal-hal sebagai berikut: a. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara tepat kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media modern pula antara lain surat kabar, majalah, televisi, film atau gabungan diantara media tersebut. b. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesanpesannya bermaksud mencoba berbagai pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. c. Pesan adalah milik publik. Artinya bahwa pesan bisa didapatkan dan diterima oleh orang banyak. Karena itu, diartikan milik publik. d. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan, ikatan, atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikator tidak berasal dari seseorang tapi lembaga. Lembaga ini pun biasanya berorientasi pada keuntungan, bukan organisasi suka rela atau nirlaba. e. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (penapis informasi).Artinya pesan-pesan yang disebarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa. f. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda (delayed). Kalau dalam jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung. (Nurudin, 2014: 8 - 9) 11 2.2.2. Elemen – Elemen Komunikasi Massa a. Komunikator Dalam komunikasi massa, komunikator adalah jaringan, stasiun lokal, direktur, dan staf teknis yang berkaitan dengan sebuah acara televisi. Jadi, komunikator merupakan gabungan dari berbagai individu dalam sebuah lembaga media massa. b. Isi Menurut Ray Eldon (1985) Setiap media massa mempunyai kebijakan masing – masing dalam mengelola isinya karena melayani masyarakat yang beragam juga menyangkut individu atau kelompok sosial. Isi dalam komunikasi massa dibagi dalam 6 kategori : • Berita dan Informasi • Analisis dan interpretasi • Pendidikan dan sosial • Hubungan masyarakat dan persuasi • Iklan • Hiburan. c. Audience Audience dalam komunikasi massa, mempunyai lima karakteristik, yaitu : • Audience cederung di pengaruhi oleh hubungan sosial. Individu – individu tersebut memilih suatu media massa berdasarkan seleksi kesadaran. 12 • Cenderung besar. Maksudnya audience tersebar ke berbagai wilayah yang luas, namun arti luas ini sifatnya bisa jadi relatif. • Cenderung heterogen, audience berasal dari berbagai status sosial. Media massa menentukan suatu sasaran untuk menjangkau masyarakat tersebut. Contohnya media massa cetak membuat majalah menurut status sosial ataupun profesi. • Cenderung anonim. Artinya media massa dan audience tidak saling mengenal. Karena tidak terikat oleh hubungan apapun. • Audience terpisah dari komunikator. Artinya media massa tetap dapat menjangkau audience-nya meskipun dipisahkan oleh ruang dan waktu. d. Umpan Balik Umpan balik (feedback) dapat terjadi jika komunikator dan komunikan berhadapan langsung atau bahkan bisa berbicara langsung.Feedback adalah bahan yan direfleksikan kepada komunikan setelah melalui proses dipertimbangkan dalam waktu tertentu sebelum disampaikan. Ada dua jenis feedback, yaitu immediate feedback dan delayed feedback. e. Gangguan Gangguan terbagi menjadi dua, yaitu gangguan saluran dan gangguan semantik. Gangguan saluran biasanya terjadi karena suatu hal seperti, kesalahan cetak, kata yang hilang, atau 13 paragraph yang dihilangkan dari surat kabar. Gangguan semantic adalah gangguan dalam proses komunikasi yang diakibatkan oleh pengirim atau penerima pesan itu sendiri. f. Gatekeeper Kata gatekeeper dikenalkan oleh Kurt Lewin dalam buku Human Relations (1947) seorang ahli psikologi. Kata gatekeeper semakin berkembang pengertianya dan digunakan dalam komunikasi massa yang dapat diartikan sebagai individu atau organisasi yang mempunyai peran penting perizinan dalam suatu media massa. g. Pengatur Orang yang secara tidak langsung ikut mempengaruhi proses penyampaian pesan. Dalam hal ini adalah pemerintah dan narasumber. h. Filter Adalah kerangka pikir melalui mana audience menerima pesan. Setiap audience mempunyai saringan yang berbeda satu sama lain dimana filter dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : • filter psikologis • filter fisik • filter budaya. (Nurudin, 2014:95 - 136) 14 2.2.3. Fungsi Komunikasi Massa Terdapat berbagai pandangan para ahli terhadap fungsi komunikasi massa untuk audiens. Beberapa definisi yang akan dijabarkan bisa menjadi bukti bahwa pandangan masing-masing ahli berbeda satu sama lain tetapi tetap memiliki kesamaan istilah. Dibawah ini merupakan pandangan mengenai fungsi komunikasi massa dari beberapa ahli (Nurudin, 2014: 64), yaitu : 1. Fungsi komunikas massa menurut Jay Black dan Frederick C. Whitney (1988), yaitu : a. To inform (menginformasikan) b. To entertain (memberi hiburan) c. To persuade (membujuk) d. Transmission of the culture (transmisi budaya) 2. Fungsi komunikasi massa menurut John Vivian dalam bukunya The Media of Mass Communication (1991), yaitu : a. Providing information b. Providing entertainment c. Helping to persuade d. Contributing to social cohesion (mendorong kohesi sosial) 3. Fungsi komunikasi massa menurut Harold D. Lasswell yaitu : a. Surveillance of the environment (fungsi pengawasan). b. Correlation of the part of society in responding to the environment (fungsi korelasi). c. Transmission of the social heritage from one generation to the next (fungsi pewaris sosial). 15 4. Fungsi komunikasi massa menurut Alexis S. Tan (1981), yaitu : a. Memberi informasi b. Mendidik c. Mempersuasi d. Menyenangkan, memuaskan kebutuhan komunikan. 2.3. Media Massa Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan – pesan dari sumber kepada komunikan dengan menggunakan alat – alat komunikasi seperti surat kabar, film, radio dan televisi. Menurut McQuail (1987) fungsi media massa bukan hanya sebagai saluran menyampaikan informasi, mendidik, menghibur, kontrol sosial, dan mempengaruhi masyarakat semata. Dewasa ini media massa telah melakukan fungsi dalam pembentukan pendapat umum. (Harahap 2013: 10) 2.3.1. Bentuk – Bentuk Media Massa Terdapat beberapa bentuk media massa yang telah dikenal oleh khalayak, yaitu : media cetak, media elektronik dan media online. Setiap media massa memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain, yaitu : a. Surat kabar Surat kabar merupakan media massa yang paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah telah mencatat keberadaan surat kabar dimulai sejak ditemukannya mesin cetak oleh Johann Guternberg di Jerman. Surat kabar 16 pertama kali diterbitkan di Bremen, Jerman pada tahun 1609.Lalu masuk pertama kali ke Indonesia pada tahun 1828 di Jakarta. Karakteristik surat kabar sebagai media massa mencakup : b. - Publisitas - Periodesitas - Unversalitas - Aktualitas - Terdokumentasikan Majalah Edisi perdana majalah diluncurkan di Amerika pada pertengahan tahun 1930-an. Sejarah majalah sebagai media massa di Indonesia mejelang awal kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Karakteristik majalah berbeda dengan media cetak lainnya, yaitu: c. - Penyajian lebih dalam - Nilai aktualitas lebih lama - Gambar atau foto lebih banyak - Sampul sebagai daya tarik Siaran radio Radio merupakan media masa elektronik tertua dan sangat luwes. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya (Dominick. 2000 : 242). 17 Radio memliki keunggulan yang dapat mendengarkan dimana saja. Karakteristik dari radio sebagai berikut: - Bersifat auditori - Radio is the now - Imajinatif - Akrab - Gaya percakapan - Menjaga mobilitas d. Televisi Televisi berasal dari kata tele (bahasa Yunani) yang berarti “jauh” dan vision (bahasa Latin) yang berarti “gambar atau tampak”.Jadi, kata televisi suatu system yang menyajikan gambar serta suara dari tampat yang jauh.Televisi merupakan media elektronik yang menggandalkan audio dan dominan dari visual.Karakteristik dari televisi yaitu: - Audiovisual - Berpikir dalam gambar - Pengoperasian lebih kompleks e. Film Gambar bergerak (film) adalah bentuk komunikasi massa visual di belahan dunia. Industri film adalah bisnis yang memberikan keuntungan, kadang – kadang menjadi mesin uang yang seringkali, demi uang, keluar dari kaidah artistic film itu sendiri (Dominick. 2000: 306). Faktor – faktor yang dapat menunjukan karakteristik film yaitu : 18 - Layar yang lebar - Penggambilan gambar - Konsentrasi penuh - Identifikasi psikologis f. Internet Internet merupakan media online yang baru dan dapat menjangkau hampir seluruh masyarakat dunia.Menurut Laquey (1997) internet merupakan jaringan longgar dari ribuan computer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. (Ardianto. 2014: 103 – 156) 2.3.2. Televisi Televisi merupakan alat komunikasi yang berfungsi menangkap siaran bergambar.Televisi berasal dari kata tele (bahasa Yunani) yang berarti “jauh” dan vision (bahasa Latin) yang berarti “gambar atau tampak”.Jadi, kata televisi suatu system yang menyajikan gambar serta suara dari tempat yang jauh.Penemuan televisi telah melalui berbagai ekperimen yang dilakukan oleh para ilmuwan akhir abad 19 dengan dasar penelitian yang dilakukan oleh James Clark Maxwell dan Heinrich Hertz, serta penemuan Marconipada tahun 1890.Paul Nipkow dan William Jenkins melalui eksperimennya menemukan metode pengiriman gambar melalui kabel (Heibert, Ungrait, Bohn. 1975: 283). 19 Kegiatan penyiaran melalui media televisi di Indonesia dimulai pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan berlangsungnya pembukaan Pesta Olahraga se-Asia IV atau Asean Games di Senayan.Sejak itu pula Televisi Republik Indonesia yang disingkat TVRI dipergunakan sebagai panggilan stasiun (station call) hingga sekarang (Effendy. 1993: 54).Sejak tahun 1989 TVRI mendapat saingan televisi siaran lainnya, yakni Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) yang bersifat komersial. Secara berturut – turut berdiri stasiun televisi, Surya Citra Televisi (SCTV), Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), Andalas Televisi (ANTV), Indosiar, TV7, Lativi, Metro TV, Trans TV, Global TV, dan televisi – televisi daerah seperti Bandung TV, JakTV, Bali TV. 2.3.3. Karakteristik Televisi Dilihat dari stimulasi alat indra, dalam radio, surat kabar dan majalah hanya satu alat indra yang mendapat stimulus. Radio dengan indra pendengaran, surat kabar dan majalah dengan indra penglihatan (Ardianto: 2014: 137) 1. Audiovisual Televisi memiliki kelebihan, yakni dapat didengar sekaligus dapat di dlihat (audiovisual). Karena sifatnya yang audiovisual itu pula, maka acara siaran berita harus selalu dilengkapi dengan gambar, baik gambar diam seperti foto, gambar peta (still picture), maupun film berita, yakni rekaman peristiwa yang menjadi topik berita. Apabila siaran berita 20 televisi tidak dilengkapi dengan unsur visual, sama saja dengan berita siaran radio. 2. Berpikir dalam gambar Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berpikir dalam gambar yaitu. Pertama adalah visualisasi (visualization) yakni menerjemahkan kata – kata yang mengandung gagasan yang menjadi gambar secara individual.Objek tersebut bisa manusia, benda, kegiatan, dan lain sebagainya (Effendy. 1993: 96).Kedua adalah penggambaran (picturization) yakni kegiatan merangkai gambar – gambar individual sedemikian rupa, sehingga kontinuitasnya mengandung makna tertentu. 3. Pengoperasian lebih kompleks Dibandingkan dengan siaran radio, pengoperasian siaran televisi lebih banyak melibatkan orang tergantung program acara, begitu pula dengan peralatan yang akan digunakan. Pesan yang akan disampaikan melalui media televisi, memerlukan pertimbangan lain agar pesan yang akan disampaikan dapat diterima oleh khalayak. Faktor – faktor yang perlu diperhatikan itu adalah pemirsa, waktu, durasi, dan metode penyajian. 2.3.4. Jenis-Jenis Program Televisi Televisi kini berguna tidak hanya untuk memberikan informasi kepada khalayak ramai, namun juga memberikan sisi menarik melalui program artistik, kini program artistik di anggap masyarakat menjadi hiburandan menjadi salah satu hal wajib yang ada di stasiun tv, khususnya stasiun tv di Indonesia. Program televisi dibagi menjadi 2 yaitu, Artistik dan utamanya adalah jurnalistik. 21 2.3.4.1. Program Artistik Program artistik bersumber dari ide atau gagasan perorangan ataupun tim kreatif, lalu proses produksinya mengutamakan keindahan dan kesempurnaan sesuai perencanaan. Jenis-jenis dari program artistik adalah: 1. Drama/ sinetron 2. Program Musik 3. Lawak 4. Quiz 5. Informasi Iptek 6. Informasi Pendidikan 7. Informasi Kebudayaan 8. Informasi hasil produksi, termasuk iklan dan publik service 9. Informasi flora dan fauna 10. Informasi sejarah/dokumenter 11. Informasi pembangunan 12. Informasi apa saja yang bersifat non politis (Djamal, Fachruddin 2011 :153) 2.3.4.1.1. Program Hiburan Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan yaitu : (Morissan, 2011: 223-229) 1. Drama : kata “drama” berasal dari bahasa Yunani dran yang berarti bertindak atau berbuat (action). Program drama adalah pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter 22 seseorang atau beberapa orang yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. 2. Permainan : permainan atau game show merupakan suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok yang saling bersaingan untuk mendapatkan sesuatu. Program permainan dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu Quiz show, Ketangkasan dan Reality show. 3. Musik : program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu videoklip atau konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan di lapangan (outdoor) ataupun di dalam studio (indoor). Menurut Vane-Gross dalam buku Morissan (2011) programmer yang ingin menyajikan pertunjukan musik haruslah cermat. Mereka harus memilih artis yang memiliki daya tarik demografis yang luas, menyajikan sebanyak mungkin dukungan visual dan tidak membiarkan satu gambar ditampilkan terlalu lama. Program “Jazzy Nite’ di Kompas TV termasuk dalam program hiburanmusik, dimana program acara ini berisikan tentang musik. Program “Jazzy Nite” ini berupa konser yang dilakukan di indoor yang bertempat di dalam salah satu mall di Jakarta. 2.3.4.1.1.1 Dimensi Menyaksikan Program Televisi Untuk mengukur pengaruh tayangan televisi juga dapat dilihat dari indikator frekuensi, durasi dan atensi.Menurut Ardiyanto 2007, ketiga pola ini sering dilakukan untuk mengukur pengaruh tayangan televisi, pengukuran frekuensi program mingguan seperti berapa kali dalam sebulan.Sedangkan pengukuran durasi penggunaan media dihitung berapa lama khalayak tergantung pada suatu media, berapa menit khalayak mengikuti program. 23 Kemudian hubungan khalayak dan program berkaitan dengan perhatian atau atensi.Frekuensi, merupakan penggunaan media mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali dalam sebulan seseorang mengkonsumsi tayangan suatu program televisi.Durasi merupakan data berupa berapa lama menyaksikan tayangan televisi serta atensi yaitu seberapa besar perhatian pada tayangan televisi (Ardianto, Komala, & Karlinah, 2007:140). 2.3.4.2. Program Jurnalistik Program jurnalistik bersumber dari masalah seperti peristiwa atau pendapat. Proses produksinya mengutamakan kecepatan dan kebenaran. Dan tetap mengandalkan sikap netral di tiap pemberitaan. Jenis-jenis program jurnalistik adalah: 1. Berita aktual (siaran berita) 2. Berita non-aktual (feature dan majalah udara) 3. Penjelasan tentang masalah hangat (dialog, monolog, panel diskusi, current affairs)(Djamal, Fachruddin 2011 :153). 2.3.5. Keunggulan dan Kelemahan Televisi Televisi memiliki keunggulan dan kelemahan sebagai media massa yang dikonsumsi oleh masyarakatnya. Keunggulan televisi diantaranya yaitu : 1. Media televisi memiliki khalayak yang tetap, memerlukan ketelibatan tanpa perhatian sepenuhnya dan intim. 2. Media televisi mampu menjangkau wilayah yang sangat luas serta dapat menciptakan suasana secara bersamaan diberbagai wilayah. 3. Mampu melakukan interaksi secara langsung dengan audiensnya. Kelemahan televisi sebagai media massa diantaranya yaitu : 1. Dalam penyampaian informasinya proses yang dilakukan cepat dan terbuka dan sulit untuk dikontrol dampak negatifnya karena kekuatan televisi ini menyita waktu dan perhatian khalayak dalam 24 waktu yang bersamaan. 2. Media televisi mendorong proses nilai pengetahuan dengan cepat tanpa mempertimbangkan perbedaan tingkat perkembangan budaya dan peradaban yang ada diberbagai wilayah jangkauannya. 3. Televisi memiliki kecendrungan menempatkan audiens sebagai objek pasif dalam menyampaikan informasinya. 2.4. Konsep Minat Didalam kamus besar Bahasa Indonesia mengatakan minat merupakan kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar tehadap sesuatu. Beberapa ahli mengemukakan beberapa pernyataan mengenai minat, yaitu : 1. Whitherington menyatakan bahwa minat merupakan kesadaran seseorang bahwa suatu objek, subyek, seseorang, suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. 2. Dikemukakan oleh Slamento (1991:182) minat ialah suatu rasa suka dan rasa ketertarikan terhadap suatu hal atau aktifitas tanpa adanya yang memerintah untuk melakukan hal tersebut. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dangan sesuatu dari luar diri. Semakin kuat atau dekat dengan hubungan tersebut maka semakin besar minat. 3. Drs. H. Abu. Ahmadi berpendapat bahwa minat adalah sikap jiwa sesorang termasuk emosi yang tertuju pada sesuatu dan dalam hubungan itu unsur perasaan yang terkuat. Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa minat adalah sebuah proses kejiwaan yang bersifat abstrak yang dinyatakan oleh seluruh keadaan aktifitas, ada sebuah objek yang dianggap bernilai sehingga diketahui dan diinginkan. Sehingga proses jiwa menimbulkan kecendrungan perasaan terhadap sesuatu, gairah atau keinginan terhadap sesuatu. Bisa dikatakan bahwa minat menimbulkan keinginan yang kuat terhadap sesuatu. Keinginan ini timbul karena adanya rasa dorongan 25 untuk meraihnya, sesuatu itu bisa berbentuk benda, kegiatan, dan sebagainya. 2.4.1. Aspek-Aspek atau Kategori Minat Taksonomi afektif Bloom ini meliputi lima kategori (Atkinson,Hilgard, Pengantar Psikologi, 2000) : 1. Penerimaan (receiving) yang terdiri dari sub-kesadaran kemauan untuk menerima perhatian yang terpilih. 2. Menanggapi (responding) yang terdiri dari sub-kategori persetujuan untuk menanggapi kemauan dan kepuasan. 3. Penilaian (valuing) yang terdiri dari sub-kategori penerimaan, pemilihan dan komitmen terhadap nilai – nilai tertentu. 4. Organisasi (organization) yang terdiri dari sub-kategori penggambaran dan pengorganisasian terhadap nilai. 5. Pencirian (characterization) yang terdiri dari sub-kategori pencirian dan pemasyarakatan nilai. Akhirnya dapat disimpulkan minat dan motivasi adalah sama yaitu bertujuan unutk melakukan sesuatu yang di mana motivasi itu datang dari perasaan dan pikran karena khalayak (subyek) ingin mencapai sebuah tujuan yang diinginkan 2.4.2. Faktor Timbulnya Minat Faktor timbulnya minat, menurut Crow and Crow (1982), terdiri dari tiga faktor (Sarwono S.W, 2003: 76) : 1. Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat 26 membuat seseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau aktifitas lain yang menantang. 2. Faktor motif sosial, yakni minat dalam upayamengembangkandiri dari dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat untuk mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman. 3. Faktor emosional, yakni minat yang berkaitan dengan perasaandan emosi. Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan dapat meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang. 2.5. Teori Uses and Effect Teori uses and effect pertama kali dikemukakan oleh Sven Widahl (1979), merupakan sintesis antara pemdekatan uses and gratifications dan teori tradisional mengenai efek. Konsep “use” (penggunaan ) merupakan bagian yang sangat penting atau pokok dari pemikiran ini. Karena pengetahuan mengenai media dan penyebabnya, akan memberikan jalan bagi pemahaman dan pemikiran tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa. Penggunaan media massa dapat memiliki banyak arti. Ini dapat berarti “exposure” yang semata-mata menunjuk pada tindakan mempersepsi. Dalam konteks lain, pengertian tersebut dapat menjadi suatu proses yang lebih kompleks, dimana isi tertentu dikonsumsi dalam kondisi tertentu pula, untuk memenuhi fungsi dan harapan – 27 harapan yag dapat dipenuhi. Fokus dari teori ini lebih kepada pengertian yang kedua (Sendjaja, 2002: 5.41). Bila dilihat dari teori uses and effect maka peneliti menyimpulkan bahwa menyampaikan suatu penggunaan informasi media memang massa akan dalam memberikan pemahaman dan perkiraan tentang hasil suatu proses komunikasi massa tersebut. 2.6. Musik Musik adalah sebuah bahasa yang universal yang bisa digunakan oleh siapapun, dengan alat apapun, dan dalam kondisi apapun untuk mengekspresikan situasi atau perasaan. Program musik dapat ditampilkan dengan dua format, yaitu videoklip atau konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan di lapangan (outdoor) ataupun di dalam studio (indoor). Program musik di televisi saat ini sangat ditentukan dengan kemampuan artis menarik audien. Tiidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilannya agar menjadi lebih menarik. Menurut Vane-Gross: The programmer who wish to present music shows would do weell to be cautious. They should an artist with wide demographic appeal, supply as much visual support as possible, and not let a sequance go too long.(Progammer yang ingin menyajikan pertunjukan musik haruslah cermat. Mereka harus memilih artis yang memiliki daya tarik demografis yang luas, 28 menyajikan sebanyak mungkin dukungan visual, dan tidak membiarkan satu gambar ditampilkan terlalu lama). Dengan demikian, menurut Vane-Gross, programmer yang ingin menyajikan acara musik harus mempertimbangkan beberapa hal agar acara itu bisa mendapatkan sebanyak mungkin audien, yaitu : 1. Pemilihan artis yang memiliki daya tarik demografis yang besar, misalnya artis memiliki banyak penggemar pria atau artis yang banyak disukai para wanita, kelompok remaja (ABG), kalangan orangtua. 2. Pengambilan gambar yang menarik secara visual. Televisi harus menampilkan sebanyak mungkin gambar pendukung dan tidak membiarkan suatu pengambilan gambar (sekuen) yang terlalu lama. Mengambil gambar artis yang tengah menyanyi tidak sama dengan mewawancarai si artis. Dalam shooting musik, maka gambar harus berganti – ganti secara dinamis. (Morissan, 2011:229) 2.7. Kerangka Pemikiran PENGARUH PROGRAM ACARA MUSIK JAZZY NITE DI KOMPAS TV TERHADAP MINAT BERMAIN MUSIK (Y) (X) Gambar 2.1