Bab II Kajian Pustaka 2.1 No 1. Penelitian Sebelumnya (State Of The Art) JUDUL PENELITIAN PENGENALAN TEORI - LITERASI MEDIA PADA ANAK USIA - SEKOLAH DASAR Literasi METODELOGI - Kuantitatif HASIL anak sekolah Media dasar sejak dini Perkembanga mengenal literasii n anak media pada amak, agar mereka lebih kritis saat menonton fim. 2. Teori Media - Kuantitatif anak-anak tidak PRAKTIK ANAK perspkektif sepenuhnya MENONTON FILM kritis berdaya dalam KAJIAN KRITIS - interaksinya KARTUN DI dengan televisi TELEVISI DALAM dan menerima AKTIFITAS 3. begitu saja apa KESEHARIAN DI yang ditawarkan BANYUWANGI oleh televisi. DAMPAK - MENONTON TAYANGAN SINETRON PUTIH - social - Kuantitatif dampak menonton learning tayangan sinetron theory Putih Abu-Abu perbedaan terhadap perilaku individu anak yaitu ABU-ABU berdampak TERHADAP negative, seperti adanya perilaku PERILAKU ANAK meniru adegan- DI KELURAHAN adegan bullying SIDODAMAI yang ditampilkan SAMARINDA dalam sinetron 9 10 Putih Abu-Abu yang meliputi aksi bullying dalam hal kata-kata (verbal) dan dalam hal tindakan. 4. Effect of Computer-Based - Game learning Video Games on - Children: An - Cognitive Experimental Study Play theory processes - Educational technology - problem-solving The results from this study provided experimental evidence to support that the use of computerbased video games can facilitate students’ cognitive learning process. 5. Television and Media - Attention disorder As young children Literacy in Young - Learning today are the Children: Issues and - Aggression people of Effects in Early - Advertisement tomorrow, it is Childhood important for them to be media literate once they are exposed to the television, as it would be easier for parents to develop their children with positive behavior 11 and attitude at a younger age. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Komunikasi Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata latin communis yang berarti “sama,” communico, communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama communics, paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata- kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Akan tetapi definisi-definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi merujuk pada cara berbagi hal-hal tersebut, seperti dalam kalimat “Kita berbagi pikian,” ‘Kita mendiskusikan makna,” dan “Kita mengirimkan pesan.” Komunikasi di definisikan secara luas sebagai “berbagi pengalaman”. Sampai batas tertentu, setiap makhluk dapat dikatakan melakukan komunikasi dalam pengertian berbagi pengalaman (Mulyana, 2008:46). 2.2.2 Komunikasi Massa Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Rakhmat, 2003: 188), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated throught a mass medium to a large number of people). Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi, sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Definisi komunikasi massa yang lebih perinci dikemukakan oleh ahli komunikasi lain, yaitu Garbner. Menurut Garbner (1967) “Mass communication is the tehnologically and institutuionally based production and distribution of the most broadly shared continuous flow of messages in industrial sociates” (Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandasan teknologi dan lembaga dari 12 arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri (Rakhmat, 2003: 188). Komunikasi massa kita adopsi dari istilah bahasa inggris, mass communication, kependekan dari mass media communication (komunikasi media massa). Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang “mass mediated” jadi komunikasi massa adalah penyebaran pesan dengan menggunakan media yang ditujukan kepada massa yang abstrak, yakni sejumlah orang yang tidak tampak oleh penyampai pesan. Pembaca surat kabar, pendengar radio, penonton televisi dan film, tidak tampak oleh komunikator. Dengan demikian, maka jelas bahwa komunikasi massa atau komunikasi melalui media massa sifatnya “satu arah” (one way traffic). Begitu pesan disebarkan oleh komunikator, tidak diketahuinya apakah pesan itu diterima, dimengerti, atau dilakukan oleh komunikator. Wartawan surat kabar, penyiar radio, penyiar televisi, atau sutradara film tidak mengetahui nasib pesan yang disampaikan kepada khalayak itu (Widjaja, 2000: 27). 2.2.3 Unsur-unsur Komunikasi Massa Menurut Harlod D. Laswell (dalam Wiryanto, 2004:4-6) unsur-unsur komunikasi massa yang diformulasikan olehnya dalam bentuk pertanyaan, who say what in which channel to whom and with what effect? 1. Unsur Who (sumber atau komunikator) Sumber utama dalam komunikasi ini adalah lembaga atau organisasi (institutionalized person), yang dimaksud dengan lembaga atau organisasi adalah perusahaan surat kabar, stasiun radio, atau televisi, studio film, penerbit buku atau majalah. 2. Unsur say what (pesan) Charles Wright memberikan karakteristik pesan-pesan komunikasi massa sebagai berikut: a. Publicly Pesan-pesan komunikasi massa pada umumnya tidak ditunjukkan kepada perorangan-perorangan tertentu yang eksklusif, melainkan bersifat terbuka untuk umum atau publik. b. Rapid Pesan-pesan komunikasi massa dirancang untuk mencapai audiens yang luas dalam waktu yang singkat dan simultan. 13 c. Transient Pesan-pesan komunikasi massa pada umumnya dibuat untuk memenuhi kebutuhan segera, dikonsumsi “sekali pakai” dan bukan untuk tujuantujuan yang bersifat permanen. 3. Unsur in which channel Unsur ini menyangkut semua peralatan menarik yang digunakan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi massa. Tanpa saluran ini pesanpesan tidak dapat menyebar secara cepat, luas dan simultan (Wiryanto, 2000:6). 4. Unsur to whom (penerima atau mass audience) Menurut Charles Wright unsur ini memiliki karakteristik, yaitu: a. Large Besarnya mass audience adalah relatif dan menyebar dalam berbagai lokasi. Ukuran untuk large biasanya digunakan suatu prinsip, pihak komunikator pada dasarnya tidak dapat mengadakan interaksi secara tatap muka dengan khalayak. b. Heterogen Komunikasi massa tidak ditujukan kepada audiens tertentu yang eksklusif,. melainkan untuk sasaran-sasaran yang menduduki berbagai posisi seperti orang-orang dari berbagi tingkat social, jenis kelamin, pendidikan dan tempat tinggal. c. Anonim Anonim diartikan sebagai anggota mass audience. Pada umumnya tidak saling mengenal secara pribadi dengan komunikator (vice versa). 5. Unsur with what effect (unsur efek atau akibat) Unsur ini sesungguhnya lekat pada unsure audiens. Efek adalah perubahanperubahan yang terjadi dalam diri audiens sebagai akibat keterpaan pesanpesan media. David Berlo mengklasifikasikan efek atau perubahan kedalam tiga katagori yaitu perubahan dalam ranah pengetahuan, sikap dan perilaku nyata. 14 2.2.4 Fungsi Komunikasi Massa Fungsi komunikasi massa tidak terlepas dari fungsi-fungsi media massa. Karena komunikasi massa berarti komunikasi lewat media massa. Komunikasi massa tidak akan ditemukan maknanya tanpa menyertakan media massa sebagai unsur terpenting dalam komunikasi massa. Dominick (dalam Effendi, 2003:29-30) mengemukakan fungsi komunikasi massa sebagai berikut: a. Pengawasan (surveillance) Fungsi pengawasan dapat dibagi menjadi dua jenis: 1. Pengawasan Peringatan (warning or beware surveillance) Jenis ini terjadi jika media menyampaikan informasi kepada kita mengenai ancaman taufan, letusan gunung api, kondisi ekonomi yang mengalami depresi, meningkatnya inflasi, atau serangan militer. Peringatan ini dapat diinformasikan segera dan serempak, dapat pula diinformasikan ancaman dalam jangka waktu lama atau ancaman kronis. 2. Pengawasan Instrumental (instrumental surveillance) Jenis ini berkaitan dengan penyebaran informasi yang berguna bagi kehidupan sehari-hari. Berita tentang film yang dipertunjukkan dibioskop setempat, harga barang kebutuhan dipasar, produk-produk baru, dan lain- lain adalah contoh-contoh pengawasan instrument. b. Interpretasi (interpretation) Erat sekali kaitannya dengan fungsi pengawasan adalah fungsi interpretasi media massa tidak hanya menyajikan fakta dan data, tetapi juga informasi beserta interpretasi mengenai suatu peristiwa tertentu. Contoh yang paling nyata dari fungsi ini adalah tajuk rencana surat kabar dan komentar radio atau televise siaran. Pada kenyataanya, fungsi interpretasi ini tidak selalu berbentuk tulisan, adakalanya juga berbentuk kartun atau gambar lucu yang bersifat sindiran. c. Hubungan (linkage) Media massa mampu menghubungkan unsur-unsur yang terdapat di dalam masyarakat yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh saluran perorangan. Banyak contoh mengenai hal ini, misalnya kegiatan 15 periklanan yang menghubungkan kebutuhan dengan produk-produk penjual. Fungsi hubungan yang dimiliki media itu sedemikian berpengaruhnya kepada masyarakat sehingga dijuluki“public making ability of the mass media” atau kemampuan membuat sesuatu menjadi umum dari media massa. Hai ini erat kaitannya dengan perilaku seseorang, baik yang konstruktif maupun yang negatif destruktif, yang apabila diberitakan oleh media massa, maka segera seluruh masyarakat mengetahuinya. d. Sosialisasi Bagi Dominick, sosialisasi merupakan transmisi nilai-nilai (transmission of values) yang mengacu kepada cara-cara di mana seseorang mengadopsi perilaku dan nilai-nilai dari suatu kelompok. Media massa menyajikan penggambaran masyarakat, dan dengan membaca, mendengarkan, dan menonton maka seseorang mempelajari bagaimana khalayak berperilaku dan nila-nilai apa yang penting. e. Hiburan (entertaintment) Fungsi dari media massa sebagai fungsi tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan membaca berita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali. Pada karya ini, program “Laptop Si Unyil” memiliki fungsi sosialisasi karena terdapat transmisi nilai-nilai yang dapat menambah pengetahuan anak, sekaligus memberikan hiburan karena dapat membuat pikiran khalayak menjadi segar kembali. 2.2.5 Karakteristik Komunikasi Massa Beberapa karakteristik komunikasi massa (dalam Ardianto, 2007:75-77). sebagai berikut: 1. Komunikator terlembaga Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya. Komunikator massa itu menggunakan media massa, baik media cetak maupun elektronik. 2. Pesan bersifat umum Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komukasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditunjukkan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh 16 karena itu pesan bersifat umum, dapat berupa fakta, peristiwa atau opini, namun tidak semua fakta dan peristiwa yang terjadi disekeliling kita dapat dimuat di media massa. 3. Komunikannya anonim dan heterogen Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal anonim karena komunikasi menggunakan media dan tatap muka. Disamping anonim, komunikannya juga heterogen karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda-beda. 4. Media massa menimbulkan keserempakan Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan komunikasi lainnya adalah jumlah sasaran yang khalayak atau komunikator yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas, bahkan lebih dari itu komunikator yang banyak tersebut secara serempak pada waktu bersamaan memperoleh pesan yang sama pula. 5. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan Setiap komunikasi melibatkan unsure isi dan unsur hubungan sekaligus. Pada komunikasi antar personal, unsur hubungan sangat penting. Sebaiknya pada komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang digunakan. 6. Komunikasi massa bersifat satu arah Selain ada ciri yang merupakan keunggulan komunikasi massa yang dibandingkan dengan komunikasi lainnya, ada juga ciri komunikasi massa yang merupakan kelemahannya. Secara singkat, komunikasi massa itu adalah komunikasi dengan menggunakan atau melalui media massa. Karena melalui media massa, maka komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi dalam komunikasi antar personal, dengan demikian komunikasi massa itu bersifat satu arah. 7. Stimulasi alat indera “terbatas” Ciri komunikasi lainnya yang dianggap sebagai salah satu kelemahannya adalah stimulasi alat indera yang “terbatas”. Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indera tergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Pada radio siaran dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar, sedangkan pada media televisi dan film, kita menggunakan indera penglihatan dan pendengaran. 17 8. Umpan balik tertunda Umpan balik atau yang lebih popular dengan sebutan feedback merupakan faktor paling penting dalam bentuk komunikasi apapun. Efektifitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan. 2.2.6 Media Massa Media yang dimaksud dalam proses komunikasi massa yaitu media massa yang memiliki cirri khas, mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian khalayak secara serempak (simultaneous) dan serentak (instantaneous). Para sarjana sepakat bahwa jenis-jenis media yang digolongkan dalam media massa adalah pers, radio siaran, televisi dan film (Ardianto dan Erdinaya, 2004: 39). Media massa adalah alat yang dipakai sebagai media untuk menyampaikan pesan darisumber informasi kepada khalayak atau komunikan. Dengan menggunakan media elektronik maupun media cetak. Menurut (Cangara, 2002:17) media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku masyarakat melalui proses pelaziman klasik, operan dan proses belajar sosial. 2.2.7 Bentuk-bentuk Media Massa Ardianto dan kawan-kawan (2004:97) menyebutkan beberapa bentuk media massa, diantaranya: 1. Surat kabar Surat kabar memiliki empat fungsi bagi media massa yaitu informasi, edukasi, hiburan dan persuasive. Dan fungsi yang paling menonjol pada surat kabar adalah informasi. Hal ini sesuai dengan tujuan khalayak membaca surat kabar, yaitu keingintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi disekiarnya. 2. Majalah Majalah merupakan media yang paling simple organisasinya, majalah juga dapat ditebitkan oleh setiap kelompok masyarakat, dimana mereka dapat dengan leluasa dan luwes menentukan bentuk, jenis sasaran khalayaknya. Majalah memiliki karakteristik yaitu penyajian pesan lebih dalam, nilai aktualitas lebih dalam, nilai aktualitas lebih lama, gambar dan foto lebih baik, sampul sebagai daya tarik. 18 3. Radio Siaran Radio siaran adalah media massa elektronik tertua dan mempunyai gaya tersendiri dalam menyiarkan beritanya. Gaya tersebut disebabkan oleh sifat radio siaran yang mencangkup imajinatif, auditori, akrab dan gaya percakapan. 4. Televisi Dari semua media massa, televisi lah yang paling berpengaruh. Karena televisi memiliki karakteristik yang tidak dimiliki media lain yaitu audiovisual, berpikir dalam gambar, pengoperasiannya lebih kompleks. 5. Film Film atau gambar gerak adalah bentuk dominan dari komunikasi visual. Dan film memiliki karakterisik berbeda dari media lain seperti televisi. Seperti layar yang luas/lebar, pengambilan gambar, konsentrasi penuh, identifikasi psikologi. Program “Laptop Si Unyil” dalam karya ini muncul di dalam bentuk media massa televisi karena media televisi yang paling berpengaruh dalam penyampaian informasi kepada khalayak. Selanjutnya penulis akan membahas lebih lanjut tentang konsep-konsep yang berhubungan dengan televisi. 2.2.8 Televisi Statsiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai jenis program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya sangat beragam (Morissan, 2008:207). Pada dasarnya untuk semuan jenis program bisa ditayangkan asalkan tidak menyinggung norma-norma keasusilaan dan budaya. Televisi adalah media masa audio visual yang merupakan salah satu jenis media masa yang sangat berpengaruh pada pola perilaku masyarakat. Karena pesan yang disampaikan melalui media Televisi disampaikan langsung kepada khalayak. Ciptono Setyobudi mendefinisikan televisi yaitu televisi secara harfiah artinya “melihat dari jauh”. Namun demikian, dalam pengertian sederhana ini sebenarnya meliputi dua bagian utama, yaitu pemancar televisi yang berfungsi mengubah dan memancarkan sinyal-sinyal gambar bersama-sama dengan sinyal suara sehingga sinyal-sinyal tersebut dapat diterima oleh pesawat televisi penerima ada jarak yang cukup jauh. 19 Kedua, televisi penerima menangkap sinyalnya tersebut dan mengubahnya kembali sehingga apa yang dipancarkan oleh transmisi televisi tadi dapat dilihat dan didengar seperti keadaan aslinya. Jadi, televisi adalah alat yang dapat digunakan untuk melihat dan mendengar dari tempat yang jauh. (Setyobudi, 2005:2). 2.2.9 Karakteristik Televisi Menurut Brian S Brook dkk (2007: 72) sedikitnya ada tujuh poin kriteria yang disebut diantaranya adalah : 1. Audience Seperti halnya kepingan salju, tidak ada dua pendengar/pembaca yang benarbenar sama. Oleh karena itu sebuah berita mungkin lebih berarti bagi seseorang daripada yang lainnya. Oleh karena itu perlu dipikirkan ketika menulis siapa yang akan membaca atau mendengar apa yang kita tulis. Di sini seyogyanya penulis mempertimbangkan aspek kultural, sosial dan ekonomi sebuah masyarakat pembaca. 2. Impact Seberapa banyak orang yang terpengaruh berita dan seberapa serius mereka terpengaruh akan menentukan pentingnya berita. Oleh sebab itulah akibat dari berita itulah yang mungkin bermanfaat. 3. Proximity Biasanya sesuatu kejadian bisa menjadi berita lebih besar jika terjadi di seputar Anda daripada peristiwa yang jaraknya lebih dari 1000 km dari Anda sendiri. 4. Timeliness Berita hari ini akan basi pada esok hari.Namun karena cepatnya pelaporan berita maka surat kabar dan majalah lebih mengkonsentrasikan mengenai berita bagaimana dan mengapa sesuatu terjadi dan kurang memberi tempat kepada apa yang telah terjadi. 5. Prominence Nama tidak selalu mebuat berita. Pertunjukkan rodeo dan lomba memotong batang kayu mungkin kurang menarik perhatian orang. Namun jika Ronald Reagan melakukannya maka itu menjadi berita. Ia masih berusia 70 tahun dan menjadi presiden AS. 20 6. Unusualness Hal tidak biasa membuat berita. Pada abad ke-19 ada ungkapan "anjing menggigit manusia bukan berita tetapi manusia menggigit anjing, itulah berita. Saat ini resep lama tersebut masih bertuah. 7. Conflict Sebagian besar wartawan menghabiskan banyak waktu untuk meliput konflik apakah itu perang, pertarungan politisi, kejahatan atau olahraga. Konflik membuat berita menjadi menarik dan keingintahuan orang akan akhir cerita mendorong orang membaca atau mendengar berita. 2.2.10 Fungsi Televisi Tiga pokok fungsi televisi (dalam Ardianto dkk,2004:128) yaitu : 1. Fungsi Penerangan (The Information Function) Televisi merupakan media yang mampu menyiarkan informasi yang amat memuaskan. Hal ini disebabkan dua faktor yang terdapat di dalamnya, yaitu “Immediacy” dan “Realism”. Immediacy mencakup pengertian langsung dan dekat. Peristiwa yang disiarkan stasiun televisi dapat dilihat dan didengar oleh pemirsa pada saat peristiwa itu berlangsung, seolah-olah mereka berada di tempat peristiwa itu terjadi. Sedangkan Realism mengandung makna kenyataan, dimana televisi menyiarkan informasi secara audio visual sesuai dengan fakta. Dengan melaksanakan fungsinya sebagai media penerangan, stasiun televisi selain menyiarkan informasi dalam bentuk siaran pandang mata, berita dilengkapi dengan gambar-gambar yang sudah tentu faktual. 2. Fungsi Pendidikan (The Educational Function) Sebagai media massa, televisi merupakan sarana yang ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak secara simultan. Sesuai dengan makna pendidikan, yaitu pengetahuan dan penalaran masyarakat, televisi menyiarkan acara-acara tertentu secara implisit mengandung pendidikan seperti film, kuis dan sebagainya yang disebut Educational Television (ETV), yaitu acara pendidikan yang disisipkan dalam siaran yang sifatnya umum. Karena keampuhannya itulah, maka fungsi pendidikan yang dikandung televisi ditingkatkan lagi, sehingga dinamakan sarana pendidikan jarak jauh yang disebut instruction television. 21 3. Fungsi Hiburan (The Entertainment Function) Fungsi hiburan yang melekat pada televisi siaran sangat dominan. Sebagian besar dari alokasi waktu masa siaran diisi oleh acara-acara hiburan. Hal ini dapat dimengerti karena pada layar televisi dapat ditampilkan gambar hidup serta suara bagaikan kenyataan dan dapat dinikmati sekalipun oleh khalayak yang tidak mengerti bahasa asing bahkan yang tuna aksara. Pada karya ini, program “Laptop Si Unyil” memiliki fungsi pendidikan karena terdapat transmisi nilai-nilai yang dapat menambah pengetahuan anak, sekaligus memberikan hiburan karena dapat membuat pikiran menjadi segar kembali. 2.2.11 Program Televisi Program acara siaran bisa didefinisikan sebagai satu bagian segmen dari siaran radio ataupun televisi secara keseluruhan. Masing-masing program siaran ini menempati slot waktu tertentu dengan durasi tertentu yang biasanya tergantung dari jenis programnya, apakah jenis hiburan, informasi iptek, dan berita (Djamal dkk, 2011:159). Kata program berasal dari bahasa inggris, “programme” atau “program” yang artinya acara atau rencana. Program diartikan sebagai segala hal yang ditampilkan di stasiun televisi untuk memenuhi kebutuhan audiensnya (Morrisan, 2008:199). Didunia pertelevisian, program merupakan unsur yang sangat penting, karena program yang disiarkan memiliki dampak yang luas terhadap masyarakat. Untuk itulah bagian program merupakan tulang punggung dari stasiun televisi yang mempunyai tugas dalam merencanakan program secara matang, karena apapun yang disiarkan oleh bidang program ditujukan kepada audiensnya. Oleh sebab itu, wajar bila disebutkan Broadcast is Planning atau Televisi is Planning, karena semua acara yang disiarkan oleh stasiun televisi merupakan acara yang telah direncanakan sebelumnya dan jarang sekali terjadi acara yang insidetil atau tiba-tiba langsung dilakukan pembuatan acaranya. 22 2.2.11.1 Jenis Program Televisi Setiap harinya, televisi menyajikan berbagai jenis program yang jumlah nya sangat banyak dan jenis yang beragam. Secara garis besar dapat dikelompokkan berdasarkan jenisnya menjadi dua bagian, yaitu program informasi dan program hiburan (Morrisan, 2005:100). 1. Program Informasi, adalah segala jenis siaran yang bertujuan untuk tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak. Daya tarik program ini adalah informasi, sehingga informasi inilah yang diberikan kepada audiesnya. Program informasi dapat dipilah menjadi dua yaitu: a. Berita keras (hard news) sebuah berita yang sajiannya berisi segala informasi penting dan menarik yang harus disiarkan oleh media penyiara kerena sifatnya yang segera untuk diketahui khalayak dan disebut dengan straight news. Contoh : program berita yang segera diliput dan segera ditayangkan. b. Berita lunak (soft news) adalah sebuah program berita yang menyajikan informasi penting dan menrik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan. Contoh: news magazine, currenaffair, talk showdan lain-lain. 2. Program Hiburan, adalah Segala bentuk siaran yang dibentuk untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita dan permainan yang termasuk dalam ketegori hiburan adalah drama, musik, dan permainan (game). a. Drama Program drama adalah pertunjukan show yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seorang atau beberapa tokoh yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. b. Sinetron Sinetron merupakan drama yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan. Masing-masing tokoh memiliki alur cerita sendiri-sendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu 23 kesimpulan. Cerita cenderung dibuat panjang selama masih ada audiens yang menyukainya. c . Film Film yang dimaksud disini adalah film layar lebar yang dibuat oleh perusahaan perfilman, karena tujuan pembuatannya untuk layar lebar maka, film baru bisa ditayangkan di televisi setelah terlebih dahulu diputar di bioskop atau bahkan setelah didistribusikan menjadi bentuk VCD dan DVD. Dengan demikian televisi menjadi media paling akhir yang dapat menayangkannya. a. Permainan Yaitu merupakan suatu bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu mapun kelompok (team) yang bersaing untuk mendapatkan sesuatu. Program ini pun dapat dirancang dengan melibatkan audiens. Program permainan ini dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Quiz Show Merupakan permainan yang paling sederhana dimana sejumlah peserta saling bersaing untuk menjawab sebuah pertanyaan. 2. Ketangkasan Peserta dalam permainan ini harus menunjukan ketangkasan untuk melewat suatu halangan atau rintangan atau melakukan suatu permainan yang membutuhkan perhitungan dan strategi. 3. Reality show Mencoba menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan atau hubungan berdasarkan realitas yang sebenarnya. Dengan kata lain acara ini ingin menyajikan program secara real tanpa rekayasa. Bentuk reality show bermacam-macam seperti hidden camera, competition show, dan lain-lain. 24 b. Musik Program musik dapat ditampilkan dalam dua format yaitu video klip atau konser. Program musik di televisi saat ini sangat ditentukan dengan kemampuan artis menarik audiens. Tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas penampilan agar menjadi lebih menarik. c. Pertunjukan Yaitu siaran yang menampilkan satu atau banyak pemain yang berada di atas panggung yang menunjukkan kemampuannya kepada sejumlah khalayak atau hanya kepada audiens televisi (Morissan, 2005: 100). Program acara Laptop Si Unyil masuk ke dalam jenis program informasi (soft news) karena informasi yang ditampilkan tidak bersifat harus segera di tayangkan dan terdapat selingan hiburan cerita tokoh si unyil. 2.2.11.2 Program Televisi Berdasarkan Format Berdasarkan Format Acara, Program Televisi dibagi menjadi 3 yaitu (Naratama, 2004 : 65-66) : 1. Fiksi (Drama) Fiksi (Drama) adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses imajinasi kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang direkayasa dan dikreasi ulang. Format yang digunakan merupakan interpretasi kisah kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam sejumlah adegan. Adegan-adegan tersebut akan menggabungkan antara realitas kenyataan hidup dengan fiksi atau imajinasi khayalan para kreatornya. Contoh : Drama Percintaan (love story), Tragedi, Horor, Komedi, Legenda, Aksi (action), dan sebagainya. 2. Non Fiksi (Non Drama) Non Fiksi (Non Drama) adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses pengolahan imajinasi kreatif dari realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus menginterpretasi ulang dan tanpa harus menjadi dunia khayalan. Non drama bukanlah sebuah 25 runtutan cerita fiksi dari setiap pelakunya. Untuk itu, format-format program acara Non Drama merupakan sebuah runtutan pertunjukkan kreatif yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi dengan aksi, gaya, dan musik. Contoh : Talkshow, Konser Musik, Variety Show, dan magazine show (air magazine). 3. Berita Olahraga Berita dan Olahraga adalah sebuah format acara televisi yang diproduksi berdasarkan informasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang berlangsung pada kehidupan masyarakat sehari-hari. Format ini memerlukan nilai-nilai faktual dan aktual yang disajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu dimana dibutuhkan sifat liputan yang independen. Program acara “Laptop Si Unyil” masuk kedalam format non-drama yaitu Magazine show (Air Magazine) karena diproduksi dan dicipta melalui proses pengolahan imajinasi kreatif yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi dengan aksi, gaya, dan musik. 2.2.12 Teori Khusus 2.2.12.1 Teori Stimulus Organism Response (S-O-R) Dalam penelitian ini model yang digunakan adalah model S-O-R. Teori SOR sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksi-reaksi. Artinya model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu. Respon atau perubahan sikap bergantung pada proses terhadap individu. Stimulus yang merupakan pesan yang disampaikan kepada komunikan dapat diterima atau ditolak, komunikasi yang terjadi dapat berjalan apabila komunikan memberikan perhatian terhadap stimulus yang disampaikan kepadanya. Sampai pada proses komunikan tersebut memikirkannya sehingga timbul pengertian dan penerimaan atau mungkin sebaliknya. Perubahan sikap dapat terjadi berupa perubahan kognitif, afektif, atau behavioral. 26 Menurut stimulus response ini efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi unsur – unsur dalam model ini adalah : 1. Pesan (Stimulus, S) 2. Komunikan (Organism, O) 3. Efek (Response, R) Organism: Stimulus - Perhatian - Pengertian - Penerimaan Response (Perubahan Sikap) Gambar 2. 1 Teori S-O-R Gambar tersebut menunjukan bahwa perubahan sikap tergantung dari setiap individu. Pesan atau stimulus yang diterima kemungkinan diterima ataupun ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan (Effendi, 2007:255). Proses selanjutnya komunikan akan mengolah dan menerima pesan. Proses ini akan membuat komunikan untuk mengerti dan akan terjadi perubahan sikap. 2.2.12.2 Teori Individual Differences Kehidupan umat manusia tidak lepas dari dinamika setiap individu. Kata individu berasal dari bahasa latin individuum yang berarti tidak terbagi atau tidak ada duanya atau sama dengan unik. Manusia sebagai individu berarti bahwa manusia itu adalah makhluk perorangan yang kepribadiannya tidak ada duanya, dalam arti bahwa pola berpikir, pola merasa dan pola perilakunya adalah khas/tipikal dirinya (tidak 27 sama dengan orang lain). Bahkan orang kembar pun tidak akan sama kepribadiannya, meskipun mereka berasal dari satu sel telur yang sama dan dibuahi oleh spermatozoa yang sama. Perspektif perbedaan individual memandang bahwa sikap dan organisasi personal-psikologis individu akan menentukan bagaimana individu memilih stimuli dari lingkungannya, dan bagaimana ia memberi makna terhadap stimuli tersebut (Riswandi, 2013:105). Menurut Effendi (2007:275), teori ini memiliki pengertian bahwa dari individu-individu sebagai anggota khalayak yang menjadi sasaran media massa secara selektif yang menaruh perhatian khusus kepada pesan-pesan terutama yang berkaitan dengan kepentingannya. Konsisten dengan sikap-sikap yang ditimbulkan oleh kepercayaan yang didukung oleh nilai-nilai yang menjadi suatu panutannya. Tanggapan tersebut didasari oleh psikologisnya. Jadi, efek yang ditimbulkan oleh media massa pada khalayak sama, hal ini disebabkan oleh pada setiap individual berbeda satu sama lain dari struktur kejiwaannya. 2.2.13 Konsep 2.2.13.1 Tanggapan Tanggapan adalah istilah yang digunakan untuk menamakan reaksi terhadap rangsangan yang di terima oleh panca indra. Respon juga di artikan sebagai suatu tingkah laku atau sikap yang berwujud bak sebelum pemahaman yang mendetail, peneliian, pengaruh atau penolakan, suka atau tidak suka serta pemanfaatan pada suatu fenomena tertentu (Sobur,2003: 57). Respon atau tanggapan dalam penelitian ini merupakan respon dari isi media yang di konsumsi oleh penonton, oleh sebab itu jenis-jenis respon atau tanggapan merupakan efek dari media massa yaitu kognitif, afektif, dan konatif. 1. Kognitif Teori ini menekankan proses berpikir sebagai dasar yang menentukan semua tingkah laku. Manusia dipandang sebagai suatu akal pikiran yang mencoba memecahkan masalah disekitarnya secara rasional (Ahmadi, 2007: 212). 2. Afektif Komponen yang terdiri dari seluruh perasaan atau emosi seseorang terhadap objek, terutama penilaian komponen ini bersifat sederhana, 28 namun merupakan penentu pembentuk perilaku utama, yang menyebabkan perubahan sikap menjadi lebih sulit (Sarwono,2006: 110). 3. Konatif Merupakan kesiapan orang dalam bereaksi atau kecenderungan untuk bertindak terhadap objek dengan kata lain bertingkah laku . Perilaku nyata dapat mengontrol komponen afektif dan kognitif yang berarti individu dapat berperilaku dengan cara tertentu dan sikap mereka mungkin sejalan (Severin & Tankard, 2009:16). 2.2.13.2 Air Magazine Majalah Udara (Air Magazine) adalah sebuah acara atau program yang warna warni, yang memerlukan variasi kecepatan presentasi (penyampaian) dan ragam topik supaya orang tidak bosan. Keragamannya harus ada walaupun temanya tunggal. Sajian program jenis air magazine diantarkan oleh satu atau dua presenter yang sekaligus menjadi penghubung antar rubrik yang satu ke rubrik yang lain. News magazine bukan siaran berita. Oleh karena itu, gaya sajian, penampilan dan kostum presenter juga perlu disesuaikan dengan spesifikasi program tersebut. Adapun tahaptahap dalam memproduksi sebuah news magazine adalah: a. Perencanaan Produser news menyeleksi dan menyusun rubrik dan materi produksi sedemikian rupa sehingga antara format yang satu dan format yang lain cukup bervariasi dan semakin meningkat daya tariknya. Karena durasi yang cukup panjang apabila sebuah program kurang bervariasi dan menarik, maka akan ditinggalkan penontonnya. Penanggung jawab redaktur semacam redaksi yang harus terus menerus membuat rencana untuk edisi selanjutnya program tersebut. Para penanggung jawab redaktur merencanakan format dan susunan sajian setiap edisi. Dalam perencanaanya, rubik-rubik itu harus tersaji dengan seimbang dan menarik. Rubik yang menarik dapat di perpanjang sedikit. Keseimbangan dalam hal ini bukan didasari oleh waktu yang sama, melainkan daya tarik program terhadap pemirsa. Rubrik news dalam magazine tetap menuntut aktualitas materi berita. Meskipun begitu, jangka waktu aktualitas tidak secepat straight news yang setiap waktu dan jam perlu terus dipantau. Materi news magazine berjangka waktu tetap aktual sepanjang satu terbitan ke terbitan berikutnya. Oleh karena 29 itu, peristiwa-peristiwa meanarik sepanjang minggu dalam jangka satu edisi dapat menjadi materi berita yang aktual. b. Pelaksanaan Produksi Dalam perencanaan, produser menentukan terlebih dahulu sajian utama dari program yang diproduksi. Kemudian setiap reporter mulai mencari dan mengumpulkan materi produksi. Kekurangan materi gambar berarti program dapat membosankan. Setelah materi terkumpul, kemudian diseleksi. Materi produksi yang kurang memenuhi syarat, baik dari segi isi maupun teknis harus dibuang.setelah materi yang terseleksi cukup, dimulailah menyusun dan memasukkan materi-materi itu ke dalam rubrik yang tersedia. Penulisan naskah untuk presenter dilakukan paling akhir sesudah penyusunan rubrik selesai. Naskah sajian disusun untuk mempersatukan, menghidupkan dan memberi makna pada program itu. Setelah semua siap, kemudian program siap di produksi. News magazine yang dikemas dalam format dokumenter dan narasi voice over akan membuat program tersebut menjadi lebih kaya. Program dokumenter itu merupakan rangkaian kejadian atau peristiwa-peristiwa yang menarik. Banyak kemungkinan yang dapat diproduksi dalam program news magazine. News magazine dan feature merupakan dua format program yang sangat kaya dan sangat bercorak audio visual, yaitu cepat, bervariasi, kaya, mendalam, dan menarik. Jenis majalah udara : 1. Majalah Berita (News Magazine) : Berisi ragam berita atau laporan hangat. 2. Majalah Masalah (Subyek Magazine): Berisi kumpulan masalah dari berbagai bidang (ilmu pengetahuan,kesehatan, musik, dll). 3. Majalah pendengar Khusus (special audience magazine): Ditujukan kepada pendengar khusus, seperti petani, kelompok minorits, wanita, dll. 4. Majalah Varete (variety magazine): Menghidangkan informasi dan pendidikan liwat hiburan, penekanannya pada hal yang menghibur. 30 2.2.13 Kerangka Berpikir PROGRAM LAPTOP SI UNYIL TANGGAPAN PENONTON TERHADAP PROGRAM LAPTOP SI UNYIL SEBAGAI SARANA PENAMBAHAN PENGETAHUAN BERDASARKAN GENDER, USIA, DAN KELAS