MODUL PERKULIAHAN KEWIRAUSAHAAN MODUL 2 : KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN Fakultas Program Studi FASILKOM SISTEM INFORMASI ‘15 1 Tatap Muka 02 Kode MK Disusun Oleh B31183EL MATSANI, S.E, M.M Abstract Kompetensi Mata kuliah menjelaskan mengenai bidang kewirausahaan, entrepreneur. Mengembangkan mental dan pola kerja pribadi seorang wirausahawan, jiwa kepemimpinan, manajemen resiko dan pengawasan serta bagaimana mengindentifikasi peluang dalam usaha baru. Mampu membuat bisnis plan, menentukan bisnis apa yang dipilih dan mendapatkan pengalaman pengelolaan bisnis. Kemudian, Mampu mengendalikan bisnis sederhana, mengetahui dan mengaplikasikan manajemen pemasaran, sumber daya manusia dan manajemen keuangan, mempunyai pandangan akan potensi berwirausaha sebagai pilihan masa depan. KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen : Matsani, S.E, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN Matsani, S.E, M.M Mengapa Semakin Banyak Dibutuhkan Wirausahawan Baru? Hasil wawancara dan kuisioner yang dilakukan kepada 500 mahasiswa sepanjang tahun 2005 di enam perguruan tinggi Jakarta, masing masing mewakili berbagai kelas yaitu kelas bawah, kelas menengah dan kelas atas menunjukkan hasil yang memprihatikan mengenai motivasi untuk berwirausaha itu sendiri di kalangan mahasiswa. Pertanyaan yang diajukan kepada mahasiswa adalah Apa yang mereka lakukan setelah menyelesaikan pendidikan atau setelah memperoleh gelar sarjana? Mencari pekerjaan (menjadi pegawai)? Menjadi pengusaha? Menjadi karyawan sambil berwirausaha? Sebagian besar sekitar 76 persen menjawab akan melamar kerja atau dengan kata lain menjadi pegawai (karyawa). Kemudian, hanya sekitar 4 persen yang menjawab ingin berwirausaha. Selebihnya menjawab menjadi karyawan sambil berwirausaha. Hasil wawancara dengan para mahasiswa itu pun menunjukkan hasil yang tidak jauh berarti. Artinya, orientasi para mahasiswa setetlah lulus hanya untuk mencari kerja, bukan menciptakan lapangan pekerjaan. (Kasmir, 2006) Memang perlu kita pahami perbedaan dalam pengetahuan, minat dan budaya, serta faktor lingkungan dimana seseorang berada, akan menentukan karier seperti apa yang mereka inginkan di masa depan. Sebagian orang mungkin lebih tertarik untuk menjadi pegawai atau banyak juga yang menjadi ingin menjadi pegawai negeri sipil (PNS) walaupun mungkin awalnya gaji yanng tidak terlalu besar, namun ada harapan jika nantinya menjadi pejabat dengan fasilitas yang memadai dan mendapatkan uang pensiun. Sebagian orang lainnya tertarik untuk menjadi pegawai swasta profesional yang umumnya menjanjikan gaji besar, tunjangan dan fasilitas lain yang menarik, serta uang pesangon. Hanya sebagian kecil yang tertarik untuk terjun menjadi wirausahawan mungkin karena penghasilan wirausaha tidak menentu, risiko terlalu besar, dan alasan paling klasik yaitu tidak mempunyai modal. Kenyataan seperti ini ternyata sudah berlangsung cukup lama terutama di Indonesia dengan berbagai sebab. Jadi tidak mengherankan jika setiap tahun jumlah orang yang menganggur terus bertambah. Sementara itu, pertumbuhan lapangan kerja semakin sempit. Hasil wawancara dan kuisioner yang dilakukan oleh Dr. Kasmir (2006) memang belum menunjukkan secara utuh cita cita mahasiswa setelah lulus kuliah. Namun, paling tidak hasil ini sudah memberikan sedikit gambaran betapa pola pikir untuk menjadi wirausaha di kalangan mahasiswa masih sangat kecil. ‘15 2 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen : Matsani, S.E, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pola pikir yang diwujudkan dalam cita-cita untuk menjadi pegawai sebenarnya sudah ada di berbagai belahan dunia sejak puluhan tahun yang lalu. Seorang penulis buku tentang motivasi yang sangat terkenal yaitu Max Gunther pernah mengkriitik sistem pendidikan di Amerika Serikat tahun 70 an yang katanya hanya akan melahirkan lulusan “Sanglaritis” yang artinya mereka mempunyai mental buruh, yaitu ingin menjadi pegawai negeri atau pegawai swasta. Mereka kurang mampu dan mau menciptakan lapangan kerja sendiri. Bahkan untuk kasus di Indonesia hal itu masih akan terjadi sampai sekarang. Padahal berdasarkan pengalaman, ternyata banyak pengusaha sukses yang bisa kita ambil cerita hidupnya. Ternyata menjadi pengusaha juga menjanjikan masa depan yang sangat cemerlang, penghasilan tidak terbatas dan dapat mengatur waktunya sendiri. Meskipun banyak tantangan yang dihadapi para pengusaha tapi tidak dapat dipungkiri bahwa menjadi pengusaha juga ternyata memberikan manfaat dan keuntungan yang luar biasa bagi kehidupan pengusaha itu sendiri. Pertanyaan yang mucul kemudian adalah “mengapa semakin banyak dibutuhkan wirausahaan baru?” Jawabannya karena tingkat pengangguran di setiapp jenjang pendidikan sudah semakin parah dan diperlukan untuk dicari pemecahannya melalui penciptaan lapangan kerja di berbagai sektor usaha. Berdasarkan data BPS yang penulis dapatkan di tahun 2014 menunjukkan bahwa angka pengangguran per Februari 2014. Tingkat pengangguran terbuka tercatat sebesar 5,7% atau 7,15 juta jiwa. Bahkan seperti yang terlihat dalam tabel di bawah ini (sumber : www.bps.go.id ) menunjukkan bahwa di Indonesia sendiri sepanjang bulan Februari hingga Agustus 2014, jumlah pengangguran di Indonesia bertambah 0,09 juta orang dari 7,15 juta orang meningkat 7,24 juta orang. Dengan jumlah ini, tingkat ini diprediksi akan bertambah karena pertumbuhan ekonomi yang melambat di 5,01% Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 121,87 juta orang, yang meningkat dari Agustus tahun 2013 sebesar 120,17 juta orang. Tetapi peningkatan ini juga terjadi pada tingkat pengangguran terbuka Februari hingga Agustus 2014 sebesar 5,70% naik 5,94%. ‘15 3 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen : Matsani, S.E, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Tabel 1.1 (www.bps.go.id) Dari data-data di atas, lalu pertanyaannya adalah, siapa yang salah, mahasiswa kah, orang tua ataukah pemerintah?. Jawabannya tentu tergantung pada sudut mana kita menilai. Masing-masing memiliki peran tersendiri, baik langsung maupun tidak langsung akibat pola pikir yang belum atau tidak mau diubah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa sulit untuk mau dan memulai wirausaha dengan alasan mereka tidak diajar atau tidak dirangsang untuk berusaha sendiri. Hal ini juga didukung oleh lingkungan budaya masyarakat dan keluarga yang dari dulu selalu ingin anaknya menjadi orang gajian alias pegawai. Di sisi lain, para orang tua kebanyakan tidak memiliki pengalaman dan pengetahuan untuk berusaha. Oleh karena itu, mereka lebih cenderung mendorong anak-anak mereka untuk mencari pekerjaan atau menjadi karyawan. Orang tua juga merasa lebih bangga, bahkan sebagian merasa terbebas bila anaknya yang telah selesai kuliah mampu menjadi pegawai. Dan faktor yang tidak kalah pentingnya adalah tidak ada atau sulitnya memiliki modal untuk berwirausaha. ‘15 4 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen : Matsani, S.E, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sementara itu, pemerintah kurang begitu tanggap untuk mengubah pola pikir masyarakat. Kalaupun ada, sebagian kecil baru dimulai tahun 1990-an, baik melalui materi kuliah atau cara-cara lain. Baru pada tahun 1990 an, baik melalui materi kuliah atau cara-cara lain. Baru pada tahun 2000-an kegiatan wirausaha mulai digalakkan lagi. Pemerintah melalui lembaga pendidikan tinggi (memasukkan mata kuliah dan materi) diharapkan mampu mandiri dan menciptakan lapangan kerja yang setiap tahun bertambah terus. Mengapa harus berwirausaha? Tentu kita semua masih ingat, saat Indonesia mengalami krisis pada tahun 1997-1998. Banyak perusahaan besar yang tumbang khususnya di sektor perbankan, properti dan pabrikan berbahan baku impor. Siapa yang menyelamatkan bangsa Indonesia dari krisis? Anda tentu sudah tahu, yaitu banyaknya pengusaha kecil dan menengah yang berdiri kokoh di tengah krisis. Pengusaha-pengusaha ini mampu bertahan karena memproduksi barand an jasa dengan bahan baku dalam negeri dan berorientasi ekspor, tenaga kerja yang efisien dan biaya tetap yang kecil. Merupakan tantangan bagi para sarjana di saat ini, yaitu di tengah-tengah terbatasnya lapangan kerja dan sulitnya mencari pekerjaan, terdapat peluang yang sangat besar untuk mengembangkan usaha, baik usaha kecil, menengah, maupun besar untuk menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri, bagi orang lain yang memperoleh pekerjaan, maupun bagi bangsa dan negara sebagai salah satu sumber pertumbuhan eknomi. Namun ternyata, dalam hal pendidikan kewirausahaan (Entrepreuneurship), Indonesia tertinggal jauh dibandingkan dengan luar negeri, bahkan di beberapa negara pendidikan tersebut telah dilakukan puluhan tahun yang lalu. Misalnya, di negara-negara Eropa dan Amerika Utara, pendidikan kewirausahaan sudah dimulai sejak tahun 1970. Bahkan di Amerika Serikat lebih dari 500 sekolah sudah mengajarkan mata kuliah kewirausahaan era tahun 1980 an. Sementara di Indonesia, pendidikan kewirausahaan baru mulai dibicarakan era tahun 1980 an dan digalakkan tahun 1990an. Hasilnya sekarang, sudah mulai berdiri beberapa sekolah yang memang berorientasi untuk menjadikan mahasiswanya sebagai calon pengusaha unggul setelah pendidikan. Pengertian Kewirausahaan Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. ‘15 5 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen : Matsani, S.E, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha dan wirausaha terdiri dari 2 kata yaitu, wira yang berarti kesatria, pahlawan, pejuang, unggul, gagah berani, sedangkan satu lagi adalah kata usaha yang berarti bekerja, melakukan sesuatu. Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumberdaya-sumberdaya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses. Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif. Sedangkan yang dimaksudkan dengan seorang Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumberdayasumberdaya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan. Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkatakata tetapi juga berbuat, merealisasikan rencana-rencana dalam pikirannya ke dalam suatu tindakan yang berorientasi pada sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas, yaitu pola pikir tentang sesuatu yang baru, serta inovasi, yaitu tindakan dalam melakukan sesuatu yang baru. Hal tersebut dapat digambarkan pada skema berikut: Kreatifitas (daya cipta) Memikirkan hal-hal yang baru PROSES, PASAR, PRODUK, DLL Seorang wirausaha yang sukses harus mempunyai karakteristik yang baik dan menarik, karakteristik seorang wirausaha akan terlihat dan berkembang melalui ilmu pengetahuan, pengalaman yang diperoleh dari hasil interaksi dengan lingkungannya. ‘15 6 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen : Matsani, S.E, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id KEUNTUNGAN MENJADI WIRAUSAHAWAN Brad Sugar (pendiri Action International, 2007) menyatakan “Business just a game, so learn the rules, play smart, and have fun” Jadi, wirausaha adalah sebuah permainan, di mana kita harus tahu betul aturan mainnya lalu menjalankan usaha secara cerdik, dan akhirnya menikmati keuntungannya. Oleh karena itu, keuntungan menjadi wirausahawan adalah mempunyai kemampuan dalam mengatur waktu sehingga tidak bergantung pada jam kerja kantor, dapat mengatur kondisi usaha sendiri, menentukan aturan main dalam usaha sendiri dengan sangat hati-hati dan sesuai dengan karakter diri dan pekerjaan, serta mengalami masa-masa saat berhasil dan gagal. Banyak orang yang terdorong menjadi wirausahawan karena mereka memiliki banyak peluang mencapai tujuan yang dikehendakinya sendiri, memperoleh laba yang maksimal, dan banyak lagi. Kenyataan menunjukkan bahwa bila kita bekerja keras maka kita akan mendapatkan lebih banyak uang dan tentunya akan merasa lebih mampu untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan hidupnya. Beberapa peluang sebagai keuntungan yang memberikan dorongan kuat seseorang untuk berwirausaha adalah sebagai berikut : a. Mempunyai kebebasan mencapai tujuan yang dikehendaki Memiliki kebebasan untuk menjalankan usahanya sendiri dan mencapai tujuan sendiri menjadikan banyak orang memilih menjadi wirausahawan. Beberapa wirausahawan menggunakan kebebasan untuk menjalankan usahanya sendiri dan mencapai tujuannya sendiri menjadikan banyak orang memilih menjadi wirausahawan. Beberapa wirausahawan menggunakan kebebasannya untuk menyusun kehidupan perilaku kerja pribadinya secara fleksibel. Mereka dapat menentukan sendiri target-target pencapaian usaha yang mereka inginkan, kebebasan dalam menggunakan sumber daya, dan tidak tergantung pada orang lain. b. Mempunyai kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan potensi diri secara penuh. Kegiatan bisnis bagi para pengusaha adalah sebagai alat untuk mengoptimalkan potensi diri dan pernyataan aktualisasi diri. Para wirausahawan menyadari bahwa batasan terhadap kesuksesan mereka adalah segala hal yang ditentukan oleh kreativitas, antusias dan visi mereka sendiri. Dengan membuat usaha, mereka dapat mendemonstrasikan pikiran dan perilaku mereka sendiri yang berarti memberikan kekuasaan pada dirinya secara penuh. c. Memperoleh manfaat dan laba yang maksimal ‘15 7 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen : Matsani, S.E, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dengan membuka usaha, ada manfaat yang membanggakan diri seperti membuka lapangan kerja bagi orang lain, membantu yang tidak mampu, dan memperoleh laba yang cukup banyak sehingga dapat menikmati kehidupan yang lebih baik. d. Terbuka kesempatan untuk melakukan perubahan Apabila kita menjadi pengusaha, maka kita mempunyai kebebasan untuk mengubah kondisi perusahaaan sesuai dengan keinginan kita yang sudah dipikirkan dengan sangat matang dan risiko yang diperhitungkan dengan cermat. e. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dalam menciptakan lapangan pekerjaan Dengan mendirikan usaha, berarti wirausahawan memberikan manfaat pada masyarakat untuk mendapatkan kesempatan kerja dan membantu masyarakat dalam mendapatkan barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka f. Terbuka peluang untuk berperan dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usaha mereka. Biasanya para pengusaha itu akan mendapatkan peran yang strategis dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Mereka pasti akan dihormati, dipercaya bahkan mereka sangat dihargai karena hasil usaha mereka yang memberikan manfaat besar bagi masyarat atau lingkungannya. Ciri dan Sikap Wirausahawan Wirausahawan yang sukses haruslah orang yang mampu melihat ke depan, berpikir dengan penuh perhitungan, serta mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan solusinya. Geoffrey G. Meredith (1996) mengemukakan ciri-ciri wirausahawan sebagai berikut : Percaya Diri Sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang dihadapi Berorientasi pada Tugas dan Apapun pekerjaannya harus jelas hasilnya, karna hasil apa yang dilakukan seorang wirausahawan merupakan usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan Berani mengambil Risiko Setiap usaha pasti memiliki risiko masing-masing. Seorang pengusaha harus berani mengambil risiko apapun itu. ‘15 8 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen : Matsani, S.E, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kepemimpinan Memberikan suri tauladan, berprilaku yang positif, tidak antikritikm dan mempunyai kecakapan dalam bergaul yang merupakan hal penting dalam berwirausaha Berorientasi ke masa depan Memiliki pandangan jauh ke depan dan bila perlu sudah tiba lebih dahulu pada masa depan merupakan kemampuan yang biasanya ada pada setiap wirausahawan yang sukses. Keorisinalan Keorisinalan merupakan hasil inovasi dan kreativitas yang diterapkan, mmereka harus bertindak dengan cara yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Intinya, kewirausahaan harus mampu menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Berdasarkan ciri ciri wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat dilihat dari kegiatan seari-harinya sebagai berikut : Disiplin Seorang pengusaha harus memiliki ketepatan komitmen terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan disini lebih menyeluruh yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya Komitmen Tinggi Komitemen adalah kesepakatan mengenai suatu hal yang dibuat seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausaha harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan) Kejujuran mengenai karakteristik produk( barang atau jasa) Jujur yang ditawarkan, dilakukan, kejujuran kejujuran terkait mengenai dengan promosi yang pelayanan yang dijanjikan, dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh wirausahawan Kreatif dan Inovatif Seorang wirausaha harus mempunyai ide-ide brilian yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha yang awalnya dilandasi oleh gagasan gagasan kreatif yang ‘15 9 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen : Matsani, S.E, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id unik dan berbeda dengan lainnya. Wirausahawan harus dapat berdiri di atas kakinya sendiri Mandiri artinya dapat melakukan sesuatu dengan baik tanpa adanya ketergantungan dengan orang lain dalam mengambil keputusan dalam bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya tanpa adanya ketergantungan terhadap orang lain. Pengusaha yang sukses harus mampu menggunakan fakta Realistis atau realita sebagai landasan berpikir rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan atau perbuatannya Kunci Sukses Usaha Kecil Seorang wirausahawan harus mempunyai rencana yang matang mengenai perencanaan nya. Rencana tersebut mencakup : Business apa yang dimiliki, Memulai sendiri tau membeli suatu perusahaan yang ada;mengetahui apa dan dimana pasar untuk produk atau servisnya. Memulai suatu tidaklah mudah karena banyak tantangan-tantangan yang harus dihadapi. Untuk suksesnya suatu permulaan kita memerlukan : a) Adanya peluang usaha yang sangat solid b) Memiliki keahlian dan kemampuan dalam bidang yang akan ditekuninya. c) Pendekatan yang benar dalam menjalankan usaha, dan d) Memiliki dana yang cukup untuk memulai dan mengoperasikan usaha tersebut hingga dapat berdiri sendiri(Harper,1991) Dalam memulai usaha baru kita harus mempelajari situasi pasar maupun keadaan industri yang akan dimasuki. Keadaan pasar tersebut mungkin telah dipenuhi oleh para pesaing lainnya sehingga tidak mudah untuk dimasuki, mungkin juga pasar yang dituju tersebut telah jenuh. Era orientasi produksi dan orientasi pemasaran tampaknya akan segera berlalu memasuki era baru yaitu era persaingan (competition era). Untuk itu perlu sekali menganalisis situasi kekuatan-kekuatan pesaing yang ada di pasar dengan cermat. Michael Porter (1895) mengungkapkan adanya lima kekuatan persaingan yang menentukan di sektor industri yaitu : 1) Ancaman dari pendatang baru 2) Ancaman dari barang atau jasa substitusi 3) Kekuatan tawar menawar dari pemasok 4) Kekuatan tawar menawar dari pembeli, dan ‘15 10 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen : Matsani, S.E, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 5) Persaingan diantara para pesaing yang ada Untuk menghadapi situasi pasar dalam industri tersebut Porter juga mengemukakan beberapa dasar strategi yang generik. Untuk pasar industri dengan target yang lebih luas dapat diterapkan strategi : a) Produk yang berbeda (product differentiation) b) Keunggulan biaya (cost leadership) c) Biaya fokus (cost focus) d) Perbedaan fokus (focused differentiation) Perusahaan dapat meluncurkan produk yang berbeda dari pesaing lainnya dengan memproduksi produk inovatif atau paling tidak ada perbedaan yang lebih bermanfaat dibandingkan denganproduk pesaing lainnya. Strategi lain adalah dengan memanfaatkan keunggulan biaya. Keungguklan biaya ini dapat mengakibatkan biaya produksi kita lebih rendah sehingga dapat menjual dengan harga yang lebih kompetitif. Sedangkan nuntuk pasar industri dengan target yang lebih sempit kita dapat menggunakan strategi dengan memfokuskan keunggulan biaya atau memfokuskan differensiasi produk pada segmen pasar tertentu yang mampu dikuasai. Banyak pendapat mengenai kunci sukses usaha kecil baik yang dikemukakan oleh kalangan akademik maupun dari para praktisi usaha. Prof. David McClelland dari Harvard University merumuskan kunci sukses usaha kecil sebagai berikut: 1. Pengembalian resiko yang tepat 2. Kerja keras 3. Penentuan sasaran yang tepat 4. Orientasi prestasi 5. Inovasi. Sam Walton pendiri Walmart yaitu retailer terbesar di Amerika mengisahkan kunci sukses menjalankan usaha dalam bukunya Sam Walton Made in America yang dikenal dengan The Ten Commandments of Business, yaitu : 1. KOMIT terhadap usaha anda 2. BERBAGI KEUNTUNGAN dengan semua yang membantu anda. 3. MOTIVASI mitra anda. 4. KOMUNIKASI segala sesuatunya kepada mitra anda. 5. MENGHARGAI semua orang yang membantu anda. 6. RAYAKAN keberhasilan perusahaan. ‘15 11 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen : Matsani, S.E, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 7. DENGARKAN setiap orang yang ada di perusahaan. 8. LAMPAU harapan pelanggan. 9. KONTROL pengeluaran perusahaan agar lebih efisien dari pesaing. 10. BERBEDA cara dari yang lain (Walton dan Huey, 1992) ‘15 12 KEWIRAUSAHAAN 1 Dosen : Matsani, S.E, M.M Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id