Modul Kewirausahaan I [TM2]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
KEWIRAUSAHAAN
MODUL 2 :
KONSEPSI DASAR
KEWIRAUSAHAAN
Fakultas
Program Studi
FASILKOM
SISTEM INFORMASI
‘15
1
Tatap Muka
02
Kode MK
Disusun Oleh
B31183EL
MATSANI, S.E, M.M
Abstract
Kompetensi
Mata kuliah menjelaskan mengenai
bidang kewirausahaan, entrepreneur.
Mengembangkan mental dan pola kerja
pribadi seorang wirausahawan, jiwa
kepemimpinan, manajemen resiko dan
pengawasan serta bagaimana
mengindentifikasi peluang dalam usaha
baru.
Mampu membuat bisnis plan,
menentukan bisnis apa yang dipilih dan
mendapatkan pengalaman pengelolaan
bisnis. Kemudian, Mampu
mengendalikan bisnis sederhana,
mengetahui dan mengaplikasikan
manajemen pemasaran, sumber daya
manusia dan manajemen keuangan,
mempunyai pandangan akan potensi
berwirausaha sebagai pilihan masa
depan.
KEWIRAUSAHAAN 1
Dosen : Matsani, S.E, M.M
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN
Matsani, S.E, M.M
Mengapa Semakin Banyak Dibutuhkan Wirausahawan Baru?
Hasil wawancara dan kuisioner yang dilakukan kepada 500 mahasiswa sepanjang tahun
2005 di enam perguruan tinggi Jakarta, masing masing mewakili berbagai kelas yaitu kelas
bawah, kelas menengah dan kelas atas menunjukkan hasil yang memprihatikan mengenai
motivasi untuk berwirausaha itu sendiri di kalangan mahasiswa. Pertanyaan yang diajukan
kepada mahasiswa adalah Apa yang mereka lakukan setelah menyelesaikan pendidikan
atau setelah memperoleh gelar sarjana? Mencari pekerjaan (menjadi pegawai)? Menjadi
pengusaha? Menjadi karyawan sambil berwirausaha?
Sebagian besar sekitar 76 persen menjawab akan melamar kerja atau dengan kata lain
menjadi pegawai (karyawa). Kemudian, hanya sekitar 4 persen yang menjawab ingin
berwirausaha. Selebihnya menjawab menjadi karyawan sambil berwirausaha. Hasil
wawancara dengan para mahasiswa itu pun menunjukkan hasil yang tidak jauh berarti.
Artinya, orientasi para mahasiswa setetlah lulus hanya untuk mencari kerja, bukan
menciptakan lapangan pekerjaan. (Kasmir, 2006)
Memang perlu kita pahami perbedaan dalam pengetahuan, minat dan budaya, serta faktor
lingkungan dimana seseorang berada, akan menentukan karier seperti apa yang mereka
inginkan di masa depan. Sebagian orang mungkin lebih tertarik untuk menjadi pegawai atau
banyak juga yang menjadi ingin menjadi pegawai negeri sipil (PNS) walaupun mungkin
awalnya gaji yanng tidak terlalu besar, namun ada harapan jika nantinya menjadi pejabat
dengan fasilitas yang memadai dan mendapatkan uang pensiun. Sebagian orang lainnya
tertarik untuk menjadi pegawai swasta profesional yang umumnya menjanjikan gaji besar,
tunjangan dan fasilitas lain yang menarik, serta uang pesangon. Hanya sebagian kecil yang
tertarik untuk terjun menjadi wirausahawan mungkin karena penghasilan wirausaha tidak
menentu, risiko terlalu besar, dan alasan paling klasik yaitu tidak mempunyai modal.
Kenyataan seperti ini ternyata sudah berlangsung cukup lama terutama di Indonesia dengan
berbagai sebab. Jadi tidak mengherankan jika setiap tahun jumlah orang yang menganggur
terus bertambah. Sementara itu, pertumbuhan lapangan kerja semakin sempit. Hasil
wawancara dan kuisioner yang dilakukan oleh Dr. Kasmir (2006) memang belum
menunjukkan secara utuh cita cita mahasiswa setelah lulus kuliah. Namun, paling tidak hasil
ini sudah memberikan sedikit gambaran betapa pola pikir untuk menjadi wirausaha di
kalangan mahasiswa masih sangat kecil.
‘15
2
KEWIRAUSAHAAN 1
Dosen : Matsani, S.E, M.M
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pola pikir yang diwujudkan dalam cita-cita untuk menjadi pegawai sebenarnya sudah ada di
berbagai belahan dunia sejak puluhan tahun yang lalu. Seorang penulis buku tentang
motivasi yang sangat terkenal yaitu Max Gunther pernah mengkriitik sistem pendidikan di
Amerika Serikat tahun 70 an yang katanya hanya akan melahirkan lulusan “Sanglaritis” yang
artinya mereka mempunyai mental buruh, yaitu ingin menjadi pegawai negeri atau pegawai
swasta. Mereka kurang mampu dan mau menciptakan lapangan kerja sendiri. Bahkan untuk
kasus di Indonesia hal itu masih akan terjadi sampai sekarang.
Padahal berdasarkan pengalaman, ternyata banyak pengusaha sukses yang bisa kita ambil
cerita hidupnya. Ternyata menjadi pengusaha juga menjanjikan masa depan yang sangat
cemerlang, penghasilan tidak terbatas dan dapat mengatur waktunya sendiri. Meskipun
banyak tantangan yang dihadapi para pengusaha tapi tidak dapat dipungkiri bahwa menjadi
pengusaha juga ternyata memberikan manfaat dan keuntungan yang luar biasa bagi
kehidupan pengusaha itu sendiri. Pertanyaan yang mucul kemudian adalah “mengapa
semakin banyak dibutuhkan wirausahaan baru?” Jawabannya karena tingkat pengangguran
di setiapp jenjang pendidikan sudah semakin parah dan diperlukan untuk dicari
pemecahannya melalui penciptaan lapangan kerja di berbagai sektor usaha.
Berdasarkan data BPS yang penulis dapatkan di tahun 2014 menunjukkan bahwa angka
pengangguran per Februari 2014. Tingkat pengangguran terbuka tercatat sebesar 5,7%
atau 7,15 juta jiwa. Bahkan seperti yang terlihat dalam tabel di bawah ini (sumber :
www.bps.go.id ) menunjukkan bahwa di Indonesia sendiri sepanjang bulan Februari hingga
Agustus 2014, jumlah pengangguran di Indonesia bertambah 0,09 juta orang dari 7,15 juta
orang meningkat 7,24 juta orang. Dengan jumlah ini, tingkat ini diprediksi akan bertambah
karena pertumbuhan ekonomi yang melambat di 5,01%
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 121,87
juta orang, yang meningkat dari Agustus tahun 2013 sebesar 120,17 juta orang. Tetapi
peningkatan ini juga terjadi pada tingkat pengangguran terbuka Februari hingga Agustus
2014 sebesar 5,70% naik 5,94%.
‘15
3
KEWIRAUSAHAAN 1
Dosen : Matsani, S.E, M.M
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tabel 1.1 (www.bps.go.id)
Dari data-data di atas, lalu pertanyaannya adalah, siapa yang salah, mahasiswa kah, orang
tua ataukah pemerintah?. Jawabannya tentu tergantung pada sudut mana kita menilai.
Masing-masing memiliki peran tersendiri, baik langsung maupun tidak langsung akibat pola
pikir yang belum atau tidak mau diubah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa sulit untuk mau dan memulai wirausaha
dengan alasan mereka tidak diajar atau tidak dirangsang untuk berusaha sendiri. Hal ini juga
didukung oleh lingkungan budaya masyarakat dan keluarga yang dari dulu selalu ingin
anaknya menjadi orang gajian alias pegawai. Di sisi lain, para orang tua kebanyakan tidak
memiliki pengalaman dan pengetahuan untuk berusaha. Oleh karena itu, mereka lebih
cenderung mendorong anak-anak mereka untuk mencari pekerjaan atau menjadi karyawan.
Orang tua juga merasa lebih bangga, bahkan sebagian merasa terbebas bila anaknya yang
telah selesai kuliah mampu menjadi pegawai. Dan faktor yang tidak kalah pentingnya adalah
tidak ada atau sulitnya memiliki modal untuk berwirausaha.
‘15
4
KEWIRAUSAHAAN 1
Dosen : Matsani, S.E, M.M
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sementara itu, pemerintah kurang begitu tanggap untuk mengubah pola pikir masyarakat.
Kalaupun ada, sebagian kecil baru dimulai tahun 1990-an, baik melalui materi kuliah atau
cara-cara lain. Baru pada tahun 1990 an, baik melalui materi kuliah atau cara-cara lain. Baru
pada tahun 2000-an kegiatan wirausaha mulai digalakkan lagi. Pemerintah melalui lembaga
pendidikan tinggi (memasukkan mata kuliah dan materi) diharapkan mampu mandiri dan
menciptakan lapangan kerja yang setiap tahun bertambah terus.
Mengapa harus berwirausaha? Tentu kita semua masih ingat, saat Indonesia mengalami
krisis pada tahun 1997-1998. Banyak perusahaan besar yang tumbang khususnya di sektor
perbankan, properti dan pabrikan berbahan baku impor. Siapa yang menyelamatkan bangsa
Indonesia dari krisis? Anda tentu sudah tahu, yaitu banyaknya pengusaha kecil dan
menengah yang berdiri kokoh di tengah krisis. Pengusaha-pengusaha ini mampu bertahan
karena memproduksi barand an jasa dengan bahan baku dalam negeri dan berorientasi
ekspor, tenaga kerja yang efisien dan biaya tetap yang kecil.
Merupakan tantangan bagi para sarjana di saat ini, yaitu di tengah-tengah terbatasnya
lapangan kerja dan sulitnya mencari pekerjaan, terdapat peluang yang sangat besar untuk
mengembangkan usaha, baik usaha kecil, menengah, maupun besar untuk menciptakan
lapangan kerja bagi diri sendiri, bagi orang lain yang memperoleh pekerjaan, maupun bagi
bangsa dan negara sebagai salah satu sumber pertumbuhan eknomi.
Namun ternyata, dalam hal pendidikan kewirausahaan (Entrepreuneurship), Indonesia
tertinggal jauh dibandingkan dengan luar negeri, bahkan di beberapa negara pendidikan
tersebut telah dilakukan puluhan tahun yang lalu. Misalnya, di negara-negara Eropa dan
Amerika Utara, pendidikan kewirausahaan sudah dimulai sejak tahun 1970. Bahkan di
Amerika Serikat lebih dari 500 sekolah sudah mengajarkan mata kuliah kewirausahaan era
tahun 1980 an. Sementara di Indonesia, pendidikan kewirausahaan baru mulai dibicarakan
era tahun 1980 an dan digalakkan tahun 1990an. Hasilnya sekarang, sudah mulai berdiri
beberapa sekolah yang memang berorientasi untuk menjadikan mahasiswanya sebagai
calon pengusaha unggul setelah pendidikan.
Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha
untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam
kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang
dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.
‘15
5
KEWIRAUSAHAAN 1
Dosen : Matsani, S.E, M.M
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kewirausahaan berasal dari kata dasar wirausaha dan wirausaha terdiri dari 2 kata yaitu,
wira yang berarti kesatria, pahlawan, pejuang, unggul, gagah berani, sedangkan satu lagi
adalah kata usaha yang berarti bekerja, melakukan sesuatu. Wirausaha adalah kemampuan
yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis,
mengumpulkan sumberdaya-sumberdaya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang
tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.
Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki
kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.
Sedangkan yang dimaksudkan dengan seorang Wirausahawan adalah orang-orang yang
memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan
sumberdayasumberdaya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil
keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif
kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses/meningkatkan pendapatan.
Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkatakata tetapi juga berbuat,
merealisasikan rencana-rencana dalam pikirannya ke dalam suatu tindakan yang
berorientasi pada sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas, yaitu pola pikir tentang sesuatu yang
baru, serta inovasi, yaitu tindakan dalam melakukan sesuatu yang baru. Hal tersebut dapat
digambarkan pada skema berikut:
Kreatifitas (daya cipta)
Memikirkan hal-hal yang baru
PROSES, PASAR,
PRODUK, DLL
Seorang wirausaha yang sukses harus mempunyai karakteristik yang baik dan menarik,
karakteristik seorang wirausaha akan terlihat dan berkembang melalui ilmu pengetahuan,
pengalaman yang diperoleh dari hasil interaksi dengan lingkungannya.
‘15
6
KEWIRAUSAHAAN 1
Dosen : Matsani, S.E, M.M
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
KEUNTUNGAN MENJADI WIRAUSAHAWAN
Brad Sugar (pendiri Action International, 2007) menyatakan “Business just a game, so
learn the rules, play smart, and have fun”
Jadi, wirausaha adalah sebuah permainan, di mana kita harus tahu betul aturan mainnya
lalu menjalankan usaha secara cerdik, dan akhirnya menikmati keuntungannya. Oleh karena
itu, keuntungan menjadi wirausahawan adalah mempunyai kemampuan dalam mengatur
waktu sehingga tidak bergantung pada jam kerja kantor, dapat mengatur kondisi usaha
sendiri, menentukan aturan main dalam usaha sendiri dengan sangat hati-hati dan sesuai
dengan karakter diri dan pekerjaan, serta mengalami masa-masa saat berhasil dan gagal.
Banyak orang yang terdorong menjadi wirausahawan karena mereka memiliki banyak
peluang mencapai tujuan yang dikehendakinya sendiri, memperoleh laba yang maksimal,
dan banyak lagi. Kenyataan menunjukkan bahwa bila kita bekerja keras maka kita akan
mendapatkan lebih banyak uang dan tentunya akan merasa lebih mampu untuk memenuhi
sebagian besar kebutuhan hidupnya. Beberapa peluang sebagai keuntungan yang
memberikan dorongan kuat seseorang untuk berwirausaha adalah sebagai berikut :
a. Mempunyai kebebasan mencapai tujuan yang dikehendaki
Memiliki kebebasan untuk menjalankan usahanya sendiri dan mencapai tujuan sendiri
menjadikan banyak orang memilih menjadi wirausahawan. Beberapa wirausahawan
menggunakan kebebasan untuk menjalankan usahanya sendiri dan mencapai tujuannya
sendiri menjadikan banyak orang memilih menjadi wirausahawan. Beberapa wirausahawan
menggunakan kebebasannya untuk menyusun kehidupan perilaku kerja pribadinya secara
fleksibel. Mereka dapat menentukan sendiri target-target pencapaian usaha yang mereka
inginkan, kebebasan dalam menggunakan sumber daya, dan tidak tergantung pada orang
lain.
b. Mempunyai kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan potensi diri secara
penuh.
Kegiatan bisnis bagi para pengusaha adalah sebagai alat untuk mengoptimalkan potensi diri
dan pernyataan aktualisasi diri. Para wirausahawan menyadari bahwa batasan terhadap
kesuksesan mereka adalah segala hal yang ditentukan oleh kreativitas, antusias dan visi
mereka sendiri. Dengan membuat usaha, mereka dapat mendemonstrasikan pikiran dan
perilaku mereka sendiri yang berarti memberikan kekuasaan pada dirinya secara penuh.
c. Memperoleh manfaat dan laba yang maksimal
‘15
7
KEWIRAUSAHAAN 1
Dosen : Matsani, S.E, M.M
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dengan membuka usaha, ada manfaat yang membanggakan diri seperti membuka
lapangan kerja bagi orang lain, membantu yang tidak mampu, dan memperoleh laba yang
cukup banyak sehingga dapat menikmati kehidupan yang lebih baik.
d. Terbuka kesempatan untuk melakukan perubahan
Apabila kita menjadi pengusaha, maka kita mempunyai kebebasan untuk mengubah kondisi
perusahaaan sesuai dengan keinginan kita yang sudah dipikirkan dengan sangat matang
dan risiko yang diperhitungkan dengan cermat.
e. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dalam menciptakan lapangan
pekerjaan
Dengan mendirikan usaha, berarti wirausahawan memberikan manfaat pada masyarakat
untuk mendapatkan kesempatan kerja dan membantu masyarakat dalam mendapatkan
barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka
f.
Terbuka peluang untuk berperan dalam masyarakat dan mendapatkan
pengakuan atas usaha mereka.
Biasanya para pengusaha itu akan mendapatkan peran yang strategis dalam kehidupan
sosial kemasyarakatan. Mereka pasti akan dihormati, dipercaya bahkan mereka sangat
dihargai karena hasil usaha mereka yang memberikan manfaat besar bagi masyarat atau
lingkungannya.
Ciri dan Sikap Wirausahawan
Wirausahawan yang sukses haruslah orang yang mampu melihat ke depan, berpikir dengan
penuh perhitungan, serta mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan solusinya.
Geoffrey G. Meredith (1996) mengemukakan ciri-ciri wirausahawan sebagai berikut :
Percaya Diri
Sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan
dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang
dihadapi
Berorientasi pada Tugas dan Apapun pekerjaannya harus jelas hasilnya, karna
hasil
apa
yang
dilakukan
seorang
wirausahawan
merupakan usaha untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan
Berani mengambil Risiko
Setiap usaha pasti memiliki risiko masing-masing.
Seorang pengusaha harus berani mengambil risiko
apapun itu.
‘15
8
KEWIRAUSAHAAN 1
Dosen : Matsani, S.E, M.M
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kepemimpinan
Memberikan suri tauladan, berprilaku yang positif,
tidak antikritikm dan mempunyai kecakapan dalam
bergaul
yang
merupakan
hal
penting
dalam
berwirausaha
Berorientasi ke masa depan
Memiliki pandangan jauh ke depan dan bila perlu
sudah
tiba
lebih
dahulu
pada
masa
depan
merupakan kemampuan yang biasanya ada pada
setiap wirausahawan yang sukses.
Keorisinalan
Keorisinalan merupakan hasil inovasi dan kreativitas
yang diterapkan, mmereka harus bertindak dengan
cara yang baru atau berpikir sesuatu yang lama
dengan cara-cara baru. Intinya, kewirausahaan
harus mampu menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda.
Berdasarkan ciri ciri wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang
wirausahawan yang dapat dilihat dari kegiatan seari-harinya sebagai berikut :
Disiplin
Seorang
pengusaha
harus
memiliki
ketepatan
komitmen
terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan disini lebih
menyeluruh yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan,
sistem kerja dan sebagainya
Komitmen Tinggi
Komitemen adalah kesepakatan mengenai suatu hal yang
dibuat seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun
orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang
wirausaha harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan
bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan)
Kejujuran mengenai karakteristik produk( barang atau jasa)
Jujur
yang
ditawarkan,
dilakukan,
kejujuran
kejujuran
terkait
mengenai
dengan
promosi
yang
pelayanan
yang
dijanjikan, dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang
terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh
wirausahawan
Kreatif dan Inovatif
Seorang wirausaha harus mempunyai ide-ide brilian yang
memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha
yang awalnya dilandasi oleh gagasan gagasan kreatif yang
‘15
9
KEWIRAUSAHAAN 1
Dosen : Matsani, S.E, M.M
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
unik dan berbeda dengan lainnya.
Wirausahawan harus dapat berdiri di atas kakinya sendiri
Mandiri
artinya dapat melakukan sesuatu dengan baik tanpa adanya
ketergantungan
dengan
orang
lain
dalam
mengambil
keputusan dalam bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan
hidupnya tanpa adanya ketergantungan terhadap orang lain.
Pengusaha yang sukses harus mampu menggunakan fakta
Realistis
atau realita sebagai landasan berpikir rasional dalam setiap
pengambilan
keputusan
maupun
tindakan
atau
perbuatannya
Kunci Sukses Usaha Kecil
Seorang wirausahawan harus mempunyai rencana yang matang mengenai perencanaan
nya. Rencana tersebut mencakup : Business apa yang dimiliki, Memulai sendiri tau membeli
suatu perusahaan yang ada;mengetahui apa dan dimana pasar untuk produk atau
servisnya. Memulai suatu tidaklah mudah karena banyak tantangan-tantangan yang harus
dihadapi. Untuk suksesnya suatu permulaan kita memerlukan :
a) Adanya peluang usaha yang sangat solid
b) Memiliki keahlian dan kemampuan dalam bidang yang akan ditekuninya.
c) Pendekatan yang benar dalam menjalankan usaha, dan
d) Memiliki dana yang cukup untuk memulai dan mengoperasikan usaha tersebut hingga
dapat berdiri sendiri(Harper,1991)
Dalam memulai usaha baru kita harus mempelajari situasi pasar maupun keadaan industri
yang akan dimasuki. Keadaan pasar tersebut mungkin telah dipenuhi oleh para pesaing
lainnya sehingga tidak mudah untuk dimasuki, mungkin juga pasar yang dituju tersebut telah
jenuh. Era orientasi produksi dan orientasi pemasaran tampaknya akan segera berlalu
memasuki era baru yaitu era persaingan (competition era). Untuk itu perlu sekali
menganalisis situasi kekuatan-kekuatan pesaing yang ada di pasar dengan cermat.
Michael Porter (1895) mengungkapkan adanya lima kekuatan persaingan yang menentukan
di sektor industri yaitu :
1) Ancaman dari pendatang baru
2) Ancaman dari barang atau jasa substitusi
3) Kekuatan tawar menawar dari pemasok
4) Kekuatan tawar menawar dari pembeli, dan
‘15
10
KEWIRAUSAHAAN 1
Dosen : Matsani, S.E, M.M
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
5) Persaingan diantara para pesaing yang ada
Untuk menghadapi situasi pasar dalam industri tersebut Porter juga mengemukakan
beberapa dasar strategi yang generik. Untuk pasar industri dengan target yang lebih luas
dapat diterapkan strategi :
a) Produk yang berbeda (product differentiation)
b) Keunggulan biaya (cost leadership)
c) Biaya fokus (cost focus)
d) Perbedaan fokus (focused differentiation)
Perusahaan dapat meluncurkan produk yang berbeda dari pesaing lainnya dengan
memproduksi produk inovatif atau paling tidak ada perbedaan yang lebih bermanfaat
dibandingkan denganproduk pesaing lainnya. Strategi lain adalah dengan memanfaatkan
keunggulan biaya. Keungguklan biaya ini dapat mengakibatkan biaya produksi kita lebih
rendah sehingga dapat menjual dengan harga yang lebih kompetitif. Sedangkan nuntuk
pasar industri dengan target yang lebih sempit kita dapat menggunakan strategi dengan
memfokuskan keunggulan biaya atau memfokuskan differensiasi produk pada segmen
pasar tertentu yang mampu dikuasai.
Banyak pendapat mengenai kunci sukses usaha kecil baik yang dikemukakan oleh kalangan
akademik maupun dari para praktisi usaha. Prof. David McClelland dari Harvard University
merumuskan kunci sukses usaha kecil sebagai berikut:
1. Pengembalian resiko yang tepat
2. Kerja keras
3. Penentuan sasaran yang tepat
4. Orientasi prestasi
5. Inovasi.
Sam Walton pendiri Walmart yaitu retailer terbesar di Amerika mengisahkan kunci sukses
menjalankan usaha dalam bukunya Sam Walton Made in America yang dikenal dengan The
Ten Commandments of Business, yaitu :
1. KOMIT terhadap usaha anda
2. BERBAGI KEUNTUNGAN dengan semua yang membantu anda.
3. MOTIVASI mitra anda.
4. KOMUNIKASI segala sesuatunya kepada mitra anda.
5. MENGHARGAI semua orang yang membantu anda.
6. RAYAKAN keberhasilan perusahaan.
‘15
11
KEWIRAUSAHAAN 1
Dosen : Matsani, S.E, M.M
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
7. DENGARKAN setiap orang yang ada di perusahaan.
8. LAMPAU harapan pelanggan.
9. KONTROL pengeluaran perusahaan agar lebih efisien dari pesaing.
10. BERBEDA cara dari yang lain (Walton dan Huey, 1992)
‘15
12
KEWIRAUSAHAAN 1
Dosen : Matsani, S.E, M.M
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download