Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD

advertisement
Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD
Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd
S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Pengaruh Pembelajaran Matematika Realistik dalam Peningkatan
Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar
Jeri Wahyu Sukoco
148620600028/ VI / BI / S-1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
e-mail : [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengujicobakan pengaruh pembelajaran
matematika realistik terhadap hasil belajar siswa sekolah dasar, pada
penyelesaian soal cerita yang berkaitan dengan keliling dan luas bangun
persegi panjang. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif
true experimental yaitu pretest-Posttest Only Control group Design.
Populasi dalam penelitian yaitu Siswa Sekolah Dasar kelas III B SDN
Kalitengah 1 Kecamatan Tanggulangin, teknik pengumpulan data
menggunakan observasi dan analisis data menggunakan uji t. Karena Zhit
(3,17) berada di daerah penolakan H0 maka keputusan adalah tolak H0.
Sehingga dapat disimpulkan, dilihat dari tingkat signifikan sudah cukup
bukti untuk menyatakan bahwa ada hubungan linier antara penyelesaian
masalah pada keliling dan luas bangun persegi panjang menggunakan
pembelajaran matematika relistik terhadap hasil belajar pada siswa kelas
III B. Hal ini menunjukkan pembelajaran matematika realistik memiliki
pengaruh yang besar terhadap kemampuan siswa SD dalam menyelesaikan
soal cerita yang berkaitan dengan keliling dan luas pada bangun persegi
panjang.
Kata Kunci: Pembelajaran matematika realistik, Hasil belajar
pendidiknya. Oleh karena itu pemerintah
PENDAHULUAN
selalu berusaha memberikan pelatihan dan
Mutu
merupakan
suatu
lembaga
mutu suatu lembaga pendidikan bisa
peningkatannya
tercapai. Karena dalam suatu lembaga
oleh pemerintah Indonesia. Peningkatan
pendidikan ada tenaga pendidik dan
suatu mutu lembaga pendidikan yang
peserta
selalu di lakukan oleh pemerintah yakni
pendidik dan perserta didiknya bisa
meningkatkan mutu tenaga pendidik dan
terjalin suatu komunikasi yang baik agar
kependidikannya, terutama kualitas tenaga
tujuan pendidikan bisa tercapai. Belajar
diupayakan
klasik
mencarikan solusi-solusi terbaik agar
yang
senantiasa
masalah
pendidikan
1
pendidik.
Sehingga
antara
Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD
Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd
S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
pada hakikatnya adalah peroses interaksi
merupakan awal dari apa yang harus
terhadap semua situasi yang ada disekitar
dilakukan nanti, pondasi yang kokoh
individu. Belajar dapat dipandang sebagai
dapat diberikan pemahaman dan tindak
proses yang diarahkan kepada tujuan dan
lanjut. Jika siswa diberikan rumus maka
proses
berbagai
keesokan harinya siswa lupa dengan
pengalaman. Belajar juga merupakan
rumus yang diberikan kemari. Tetapi jika
proses
siswa diajak untuk mencari rumus, maka
berbuat
melalui
melihat,
mengamati
dan
memahami sesuatu.
siswa akan tetap ingat dengan apa yang
Menurut Hudojo (2001) pendidikan
sudah
diberikan.
Mengingat
rumus
matematika merupakan suatu pendidikan
didalam mata pelajaran matematika sangat
yang bertujuan untuk mempersiapkan para
banyak.
ahli ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
Pemerintah
memberikan
bahwa
pembelajaran
merancang suatu perubahan, sehingga
suatu
pendidikan matematika diberikan mulai
matematika
dari tingkat sekolah dasar sampai ke
berorientasi pada pemecahan masalah dan
tingkat sekolah lanjut. Pendapat tersebut
kemampuan memecahkan masalah oleh
menunjukkan
pentingnya
siswa. Terutama yang terdapat pada soal
pembelajaran matematika sehingga di
cerita, menjadi tugas guru untuk berperan
setiap tingkat sekolah. Gunanya yakni
aktif dalam mendampingi siswa, dengan
untuk
cara guru harus menghubungkan soal
betapa
memunculkan
berkemajuan
siswa
dalam
yang
pendidikan
cerita
solusi
Indonesia
dapat
kedalam
dimulai
kehidupan
dengan
sehari-hari
matematika, serta dapat mempersiapkan
siswa. Agar soal cerita bisa dengan mudah
siswa untuk bersaing di luar sekolah. Oleh
dipahami oleh siswa.
karena itu, sekolah dasar merupakan
Dalam
observasi
SDN
Kalitengah
siswa untuk diberikan pemahaman lebih
melihat bahwa guru masih menggunakan
lanjut tentang pembelajaran matematika,
pembelajaran
siswa tidak hanya mengetahui rumusnya
membahas materi tentang penyelesaian
saja, tetapi siswa juga diberikan cara
soal cerita pada keliling dan luas bangun
untuk mencari darimana asal rumus yang
persegi panjang. Hal tersebut memang
telah
sudah
Karena
pondasi
2
harus
Tanggulangin
di
langkah awal sekaligus sebagai pondasi
digunakan.
1
kami
yang
klasik
ditinggalkan,
Sidoarjo
ketika
karena
Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD
Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd
S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
mengingat persaingan di dunia pendidikan
dengan kondisi riil kehidupan sehari-hari
sangat ketat, dan untuk menciptakan siswa
siswa.
yang cerdas serta terampil. Padahal dalam
aktivitas siswa sangat terbatas sehingga
soal cerita yang terdapat dalam mata
siswa
pelajaran matematika, terdiri dari berbagai
menunggu bola, sedangkan guru lebih
macam
yang
aktif dalam pembelajaran. Sehingga yang
sangat
terjadi yakni siswa hanya mendengarkan
bentuk
menggunakan
soal
kalimat
cerita
yang
Dalam
pembelajaran
menjadi
pasif,
dikelas,
siswa
panjang. Sehingga siswa perlu perhatian
penjelasan
guru,
dan keterampilan yang khusus ketika
mempelajari
rumus-rumus
membaca dan mencerna isi dari bacaan
secara lansung (sesuai yang ada dibuku
soal cerita. Pembelajaran klasik yakni
pelajaran). Proses pembelajaran dikelas
guru yang lebih menguasai pembelajaran
masih cenderung teacher centered dan
di kelas, sehingga siswa menjadi kurang
belum banyak yang menerapkan student
aktif dan guru hanya berpegangan kepada
centered. Dapat diketahui bahwa guru di
soal-soal cerita yang ada dibuku pegangan
Indonesia
siswa.
mencatat
lebih
dan
matematika
masih banyak yang mengajar siswa
Dalam pembelajaran khususnya dalam
dengan mengabiakan kemampuan berpikir
pembelajaran matematika, kemampuan
siswa dan metode mengajar serta media
yang harus diberikan oleh seorang guru
yang digunakan kurang bervariasi dan
harus bisa memunculkan kemampuan
kurang menarik, Muldash (2011).
pemecahan masalah melalui cara dan
strategi
yang
tepat
pertanggungjawabkan
dan
serta
bisa
Amir
(2015)
menjelaskan
bahwa
di
gurulah yang harus mengetahui keadaan
harus
siswanya dalam menyelesaikan soal cerita,
dipertahankan sebagai ciri yang khas.
sehingga
Namun dalam pengamatan masih banyak
kekurangan
guru yang tidak tertarik untuk mengelola
memecahkan soal cerita. maka dari itu
proses pembelajaran matematika karena
guru dapat memilih metode dan model
berbagai macam faktor Arifin (2010:112).
pembelajaran
Selain itu pembelajaran di sekolah dasar
siswanya. Apabila hal tersebut tidak
cenderung berorientasi pada buku teks
dilakukan
mata pelajaran sehingga sangat jauh
3
guru
bisa
dan
kesalahan
yang
maka
mengidentifikasi
lebih
tingkat
tepat
dalam
bagi
keberhasilan
Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD
Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd
S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
siswa tidak bisa mencapai yang di
mempunyai ciri bahwa, dalam proses
inginkan.
pembelajaran
Oleh karena itu, sebagai seorang guru
siswa
harus
diberikan
kesempatan untuk menemukan kembali
ketika menjumpai penyelesaian masalah
(to
dengan soal cerita yang panjang, maka
bimbingan guru dan penemuan kembali
guru harus menggunakan pembelajaran
(reinvention) ide dan konsep matematika
matematika
realistik.
Guru
harus
tersebut harus dimulai dari penjajahan
menyangkut
pautkan
masalah
yang
berbagai situasi dan persoalan “dunia riil”
terdapat dalam soal cerita dengan keadaan
(de Lange, 1995) dalam (Daryanto, 2013:
riil siswa. Selain itu, guru juga harus bisa
161).
membuat
soal-soal
dibanyangkan
oleh
yang
siswa.
METODE PENELITIAN
Dalam
penelitian
ini,
Sehingga,
sedangkan sampel dalam penelitian ini
Fakta di kelas III B SDN Kalitengah I
yakni siswa kelas III B sebagai kelas
Kecamatan Tanggulangin, yang terdiri
eksperimen dan kelas kontrol. Tujuannya
dari 30 siswa. Menunjukkan bahwa ketika
yakni agar data yang diperoleh peneliti
menggunakan pembelajaran yang klasik
bisa menjadi akurat. Karena jika peneliti
dan konvensional dan tidak berpusat pada
diberi
menggunakan kelas yang berbeda, maka
pretest
hasil yang diteliti tidak akan akurat. Hal
diperoleh data terdapat 19 siswa yang
tersebut bisa terjadi karena kemampuan
mendapatkan nilai kurang dari KKM. Dan
setiap siswa yang ada di setiap kelas
yang lainnya mendapat nilai sedang.
Oleh
karena
itu
berbeda-beda, kemampuan kelas III A
pembelajaran
berbeda dengan yang ada di kelas III B,
matematika sebaiknya dilakukan dengan
dunia
nyata
atau
riil,
begitu juga kemampuan siswa yang ada di
dengan
kelas III A dan B berbeda dengan yang
memanfaatkan apa yang ada dilingkungan
siswa,
seperti
yang
terdapat
peneliti
III A sampai III C SDN Kalitengah I,
bermakna dapat diingat selalu oleh siswa.
ketika
melalui
menggambil populasi seluruh siswa kelas
dengan penuh makna. Karena belajar yang
maka,
matematika
bisa
pembelajaran matematika bisa berjalan
siswa
reinvent)
ada dikelas III C.
dalam
pembelajaran
matematika
realistik.
Pembelajaran
Matematika
Realistik
Sampel dalam penelitan ini yaitu kelas
III B sebagai kelas kontrol sebanyak 30
4
Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD
Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd
S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
siswa dan kelas eksperimen yaitu kelas III
peneliti
B sebanyak 30 siswa.
konvensional
Kelompok
eksperimen
adalah
harinya
kelompok siswa yang mendapat perlakuan
dengan
menggunakan
menggunakan
pembelajaran
sedangkan
peneliti
ke
esokan
menggunakan
pembelajaran matematika realistik.
pembelajaran
Setelah siswa diberi pembelajaran,
matematika realistik. Sedangkan untuk
maka siswa kembali diberi soal post-test
kelompok kontrol adalah kelompok yang
untuk mengetahui tingkat keberhasilan
mendapat
dari hasil pembelajaran yang diberikan
perlakuan
dengan
model
konvensional.
Untuk
penelitian
kepada siswa.
memperoleh
kali
ini
data
yaitu
pada
Skema penelitian
dengan
Kondisi Awal
menggunakan tes. Karena tes merupakan
serentetan pertanyaan atau latihan serta
Hasil Ulangan Matematika Kelas III B
Belum memenuhi KKM
alat lain yang digunakan, untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan, sikap dan
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu
atau
kelompok,
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Pre-test
Pre-test
Pembelajaran
Matematika
Realistik
Pembelajaran
Konvensional
Post-test
Post-test
Hasil Belajar Siswa
Meningkat
Mencapai KKM
Hasil Belajar Siswa
Belum Mencapai
KKM
sehingga
mendapatkan suatu data atau hasil yang
akurat dan dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya.
Pada awalnya siswa diberi soal pre-test
oleh peneliti, lalu siswa diberi suatu
pembelajaran di dalam kelas dengan di
bedakan
kelas
pembelajaran
sedangkan
eksperimen
diberikan
matematika
realistik
kelas
kontrol
diberikan
pembelajaran konvensional. Mengingat
kelas
eksperimen
dan
kelas
control
A
B
Keterangan :
Diagram A : Pembelajaran Realistik
Diagram B : Pembelajaran konvensional
peneliti menggunakan kelas yang sama,
maka peneliti menggunakan dua hari
untuk melakukan penelitian. Hari pertama
5
Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD
Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd
S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Data yang didapat dari hasil penelitian
hasil pre-test dan post-test untuk menjadi
adalah berupa angka yang didapatkan dari
variabel
X
yaitu
hasil post-test kepada kelompok kontrol
konvensional
dan kelompok eksperimen. Pada analisis
pembelajaran matematika realistik untuk
dilakukan uji normalitas, dan uji t.
variabel Y dari hasil tes yang telah
a) Uji Normalitas
dilaksanakan (post-test), dengan jumlah
(pretest)
pembelajaran
dan
hasil
Uji normalitas ini digunakan untuk
30 siswa.
mengetahui apakah hasil belajar siswa
Tabel 1. Analisa Data Pretest dan Postest
No
X
Y
X2
Y2
XY
1
8
9
64
81
72
2
7
9
49
81
63
3
9
8
81
64
72
4
7
8
49
64
56
5
6
8
36
64
48
6
5
7
25
49
35
7
6
8
36
64
48
8
6
9
36
81
54
9
7
9
49
81
63
10
4
8
16
64
32
11
5
7
25
49
35
12
6
8
36
64
48
13
7
8
49
64
56
14
5
7
25
49
35
15
6
7
36
49
42
16
7
9
49
81
63
17
3
6
9
36
18
18
6
6
36
36
36
19
7
7
49
49
49
20
8
9
64
81
72
21
9
9
81
81
81
22
8
9
64
81
72
23
6
8
36
64
48
24
6
7
36
49
42
25
5
6
25
36
30
26
3
6
9
36
18
27
5
7
25
49
35
28
5
6
25
36
30
29
4
8
16
64
32
30
4
7
16
49
28
Jumlah 180 230 1152 1796 1413
pada suatu kelas berdistribusi normal
atau tidak.
b) Uji Hipotesis 1
Gunanya yakni untuk mengetahui
adanya
pengaruh
pembelajaran
matematika realistik terhadap hasil
belajar pada penyelesaian masalah
yang terdapat dalam soal cerita yang
berkaitan dengan keliling dan luas
bangun persegi panjang pada siswa
kelas III B SDN Kalitengah I
Tanggulangin.
c) Uji Hipotesis 2
Uji ini untuk mengetahui rata-rata
hasil belajar antara kelas kontrol dan
kelas
eksperimen.
Uji
ini
menggunakan uji t pihak kanan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penyajian data didapatkan dari datadata hasil penelitian terhadap kajian yang
menjadi fokus penelitian. Data yang
menjadi fokus penelitian ini diperoleh dari
6
Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD
Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd
S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
∑
b=
∑
∑
∑
r = 0,68
∑
Jadi terjadi hubungan korelasi positif
antara penyelesaian soal cerita pada
=
keliling dan luas bangun persegi panjang
menggunakan pembelajaran matematika
=
relistik terhadap hasil belajar pada siswa
=
kelas III B.
= 0,458
a = ȳ - bx , ȳ=7,67
Pengujian hipotesis koefisien korelasi
= 7,67 - (0,458) (6)
1. Hipotesis
H0 : ρ = 0 Vs H1 : ρ ≠ 0
= 7,67 - 2,75
= 4,92
2. Statistik uji Z
Persamaan regresi yang terbentuk
ŷ = 4,92-0,458x
Zhit=
interpretasi:
setiap
menggunakan
pembelajaran
matematika
realistik
maka
akan
menaikkan nilai hasil belajar 4,58.
r=
∑
√
∑
∑
∑
ln
3. α yang di gunakan 5% (0,05)
4. Hipotesis alternatif >> dua arah
∑
∑
√
∑
Z0,05 = 1,96
Daerah kritis (Daerah penolakan H0)
r=
r=
r=
√
Z<-1,96 dan Z>1,96
√
Gambar Kurva
√
r=
√
-1,96
r=
7
1,96
Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD
Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd
S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
5. Perhitungan statistik uji
Zhit =
√
khususnya penyelesaian masalah pada
soal cerita yang berkaitan dengan keliling
ln
dan luas bangun persegi panjang, dengan
=
√
menggunakan
ln
sehingga
= 2,59 ln 5,45
cara-cara
tingkat
yang
kecapaian
klasik,
hasilnya
kurang maksimal, oleh karena itu peneliti
= 4,39
6. Karena Zhit (3,17) berada di daerah
memberikan
suatu
pembelajaran
dengan
solusi
yaitu
menggunakan
penolakan H0 maka keputusan adalah
matematika realistik. Berdasarkan analisa
tolak H0
hasil data maka dapat diperoleh bahwa
7. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
95%
sudah
cukup
bukti
sudah cukup bukti untuk menyatakan
untuk
bahwa
ada
hubungan
linier
antara
menyatakan bahwa ada hubungan
penyelesaian masalah pada keliling dan
linier antara penyelesaian masalah
luas
pada keliling dan luas bangun persegi
menggunakan pembelajaran matematika
panjang menggunakan pembelajaran
relistik terhadap hasil belajar pada siswa
matematika relistik terhadap hasil
kelas III B.
bangun
persegi
panjang
belajar pada siswa kelas III B.
DAFTAR PUSTAKA
Amir, M. F. (2015). Proses Berpikir Kritis
Siswa
Sekolah
Dasar
dalam
Memecahkan Masalah Berbentuk Soal
Cerita Matematika Berdasarkan Gaya
belajar. JURNAL MATH EDUCATOR
NUSANTARA: Wahana Publikasi
Karya Tulis Ilmiah di Bidang
Pendidikan Matematika, 1(2).
SIMPULAN
Serangkain kegiatan penelitian sudah
dilakukan oleh peneliti, dari menentukan
masalah, menentukan metode penelitian
yang digunakan, menentukan langkahlangkah penelitian, sampai mendapatkan
Daryanto. (2013). Inovasi Pembelajaran
Efektif. Cet-2. Bandung: Yrama
Widya.
Lapono, Nabisi. (2008). Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Direktorat
Jenderal
Pendidikan
Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional.
data yang sangat akurat dan bisa di
pertanggungjawabkan.
Dari
dilakukan
hasil
oleh
penelitian
yang
telah
peneliti
maka
dapat
diketahui bahwa sampai saat ini masih
banyak guru yang mengajar matematika
8
Tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran Matematika SD
Dosen Pengampu Mohammad Faizal Amir, M.Pd
S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Munib, Achmad, dkk. (2010). Pengantar
Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT
UNNES Press.
Nazir, Moh. (2014). Metode Penelitian.
Cet-10. Bogor: Ghalia Indonesia
Pornomo
Yoppy Wahyu.
(2015).
Pembelajaran Matematika Untuk
PGSD. Jakarta: Erlangga.
Rusman. (2015). Pembelajaran Tematik
Terpadu Teori, Praktik, dan Penilaian.
Cet-1. Jakarta: Rajawali Pers.
Setiani, Fatimah. (2011). Pengembangan
asesmen
alternatif
dalam
pembelajaran matematika dengan
pendekatan realistik di sekolah
dasar. Jurnal penelitian dan
evaluasi pendidikan. 15: 2.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhi. Jakarta:
Rineka Cipta
Winarni Endang S, & Harmini Sri.
(2012). Matematika Untuk PGSD.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
9
Download