INOVASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK Kelompok 11 : 1. Ary Wibowo 2. Rizki Novita 3. Anggun Octora Yuniar 4. Ida Safitri (11310319) (11310330) (11310347) (11310350) Pengertian Pembelajaran Matematik Realistik Menurut zainurie dalam (Soviawati, 2011) matematika realistik adalah matematika sekolah yang dilaksanakan dengan menempatkan realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal pembelajaran. Masalah-masalah realistik digunakan sebagai sumber munculnya konsep-konsep matematika atau pengetahuan matematika formal. Pembelajaran matematika realistik di kelas berorientasi pada karakteristik-karakteristik Realistic Mathematics Education (RME), sehingga siswa mempunyai kesempatan untuk menemukan kembali konsep-konsep matematika atau pengetahuan matematika formal. Tujuan pembelajaran matematika realistik Menurut Suherman( 2003 :143), dalam pembelajaran sistem RME memiliki beberapa tujuan yang hendak di capai,antara lain: • Menciptakan matematika agar lebih menarik, lebih relevan dan bermakna terhadap kehidupan, tidak terlalu formal dan tidak terlalu abstrak. • Mencapai keberhasilan pembelajaran dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan siswa • Menciptakan belajar matematika yang berdasar pada” learning by doing” • Memunculkan inovasi dalam penyelesaian masalah matematika dengan tanpa menggunakan penyelesaian (algoritma) yang baku • Menciptakan pembelajaran dengan konteks sebagai titik awal pembelajaran tersebut. Karakteristik Pembelajaran Matematika Realistik Menurut Marpaung dalam (Budi, 2008) mengungkapkan beberapa ciri pendidikan matematika realistik antara lain: » pembelajaran berpusat pada siswa » Siswa dilatih untuk aktif berfikir dan berbuat » pembelajaran dimulai dari masalah-masalah yang nyata » siswa diberi kesempatan mengembangkan strategi belajarnya dengan berinteraksi dan bernegosiasi dengan kawan atau gurunya dan guru membantunya » Siswa dibimbing pada pembentukan konsep penyelesaian permasalahan » menekankan proses reinvensi atau rekonstruk » guru hanya berperan sebagai fasilitator atau manejer kelas. Langkah-langkah Pembelajaran Realistik. Menurut Supinah dan Agus D.W (2008), langkah-langkah pembelajaran matematika realistik adalah sebagai berikut : • Memulai pembelajaran dengan mengajukan masalah (soal) yang real bagi siswa sesuai dengan pengalaman dan tingkat pengetahuannya, sehingga siswa segera terlibat dalam pembelajaran secara bermakna. • Permasalahan yang diberikan harus diarahkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut. • Siswa mengembangkan atau menciptakan model-model simbolik secara informal terhadap persoalan/permasalahan yang diajukan. • Pembelajaran berlangsung secara interaktif, siswa menjelaskan dan memberikan alasan terhadap jawaban yang diberikannya, memahami jawaban temannya (siswa lain), setuju terhadap jawaban temannya, menyatakan ketidaksetujuan, mencari alternatif penyelesaian yang lain, dan melakukan refleksi terhadap setiap langkah yang ditempuh atau terhadap hasil pembelajaran Kelebihan pembelajaran realistik diantaranya : 1. Peserta didik dapat membangun sendiri pengetahuannya. 2. Suasana pembelajaran lebih menyenangkan karena menggunakan realitas kehidupan sehingga membuat peserta didik tidak bosan 3. Melatih mental atau keberanian peserta didik untuk mengemukakan jawaban atau pendapatnya. 4. siswa juga lebih aktif dan kreatif dalam menyampaikan idenya, dapat menggali potensi dirinya dalam mengerjakan soal, sementara itu pengetahuan baru yang dibangun siswa berasal dari seperangkat ragam pengalaman sehari hari akan lebih lama di ingat dari pada secara menyeluruh didapat dari guru. Kelemahan pembelajaran realistik diantaranya : 1. Membutuhkan waktu yang lama. 2. Siswa yang pandai kadang tidak sabar menanti jawabannya terhadap teman yang belum selesai. 3. Membutuhkan alat peraga yang sesuai dengan situasi pembelajaran saat itu.