Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada

advertisement
1
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan Pada PT. Food Station Tjipinang Jaya
Oleh
Dr. Darma Tintri E S, SE, AK, MBA.1 dan Fitriatin2
1
Staff Pengajar Universitas Gunadarma
2
Mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya No.100, Depok, Jawa Barat
Abstract
Dalam era globalisasi saat ini, segala aspek kehidupan dituntut untuk
menunjukan yang terbaik maka dalam hal ini, sebuah perusahaan seharusnya
mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang ada, dan sejatinya manusia yang
memegang peran besar dalam sebuah organisasi/ perusahaan. Untuk melakukan
perubahan ke arah yang positif, maka dibutuhkan manusia – manusia handal dalam
kepentingannya manusia harus ditata dalam sebuah manajemen yaitu Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM). Kualitas karyawan dapat dilihat dari disiplin kerja
yang dilakukan sehari-hari. Dengan memacu disiplin kerja tinggi diharapkan dapat
meningkatkan input perusahaan yang mendatangkan profit. Menurut pernyataan
Sinungan (2003:148) “disiplin mendorong produktivitas/ disiplin merupakan sarana
penting untuk mencapai produktivitas“. Tujuan penelitian ini Untuk menganalisis
pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas karyawan PT. Food Station Tjipinang
Jaya.
Metode pengolahan data sampling dilakukan dengan pendekatan non probability
sampling yaitu metode pengambilan sampel yang tidak semua anggota populasi
diberikan kesempatan untuk dipilih menjadi sampel penelitian. Analisis data yang
dilakukan secara uji validitas dan reabilitas, uji Normalitas, uji P-Plot, dan uji asumsi
klasik, Setelah itu uji regresi linier sederhana
Maka dapat disimpulkan variabel disiplin kerja mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Food Station Tjipinang Jaya
dengan melihat hasil penelitian yaitu nilai signifikan sebesar 0,00 sedangkan nilai alpha
yang digunakan adalah 0,05 atau 5 % berarti 0,000 < 0,05 maka Ho Ditolak dan Ha
diterima dan diperoleh persamaan regresi adalah Y = 10,159 + 0,738 X. Hal ini berarti
apabila penambahan rata-rata terhadap produktivitas (Y) sebesar 10,159 untuk setiap
perubahan satu satuan dalam variabel disiplin kerja (X) dan konstanta dianggap tetap.
Kata Kunci: Disiplin Kerja, Produktivitas Kerja.
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi saat ini,
segala aspek kehidupan dituntut untuk
bersaing menunjukan yang terbaik,
karena yang terbaiklah yang akan dipilih,
untuk dapat bersaing dalam pasar. Sebuah
perusahaan seharusnya mempersiapkan
diri menghadapi tantangan yang ada, dan
sejatinya manusia yang memegang peran
besar dalam sebuah organisasi atau
perusahaan.
2
Untuk melakukan perubahan ke
arah yang positif, maka dibutuhkan
manusia – manusia handal dalam
kepentingannya manusia harus ditata
dalam
sebuah
manajemen
yaitu
Manajemen Sumber Daya Manusia
(MSDM). Seperti diketahui dalam
organisasi terdapat salah satu unsur yaitu
; manusia yang merupakan sumber daya
penggerak tujuan suatu organisasi dan
paling
banyak
berperan
untuk
menentukan berhasil atau tidaknya tujuan
perusahaan tersebut. Sumber daya
manusia atau disebut karyawan berperan
dalam
perencanaan,
pelaksanaan,
pengawasan, dan pengendalian organisasi
agar perusahaan mencapat misi dengan
baik. Dalam suatu ulasan empiris praktek
manajemen sumber daya manusia pada
penelitian sejenis (oleh Ani Fuaziah,
2005) yaitu pengaruh disiplin kerja
terhadap produktivitas kerja karyawan
perusahaan rokok di kudus disebutkan
variabel disiplin kerja memberikan
pengaruh terhadap produktivitas kerja.
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
pembahasan penelitian tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja
mempunyai pengaruh signifikan terhadap
produktivitas kerja karyawan.
Menurut
pernyataan
Sinungan
(2003:148)
“disiplin
mendorong
produktivitas atau disiplin merupakan
sarana
penting
untuk
mencapai
produktivitas“. Dalam kondisi ini maka
tindakan yang diseharusnya perusahaan
dalam meminimumkan biaya dari
pelatihan dan prektek tadi, juga harus bisa
meningkatkan
kualitas
perusahaan
misalnya dari segi interen perusahaan itu
sendiri antara lain peningkatan kualitas
karyawan yaitu disiplin kerja.
Kualitas karyawan dapat dilihat dari
disiplin kerja yang dilakukan sehari-hari.
Dengan memacu disiplin kerja yang
tinggi diharapkan dapat meningkatkan
input perusahaan yang mendatangkan
profit. Menurut Hasibuan (2003:193)
kedisiplinan adalah operatif keenam dari
manajemen Sumber Daya manusia.
Namun peningkatan produktivitas
bagi PT. Food Station Tjipinang Jaya
lebih
banyak
dilakukan
melalui
peningkatan
pengetahuan
dan
ketrampilan, padahal untuk meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan tersebut
perlu dilakukan latihan atau training yang
memerlukan adanya pengorbanan biaya
dan waktu yang tidak sedikit, selain cara
tersebut dilakukan demi mendapat
sumber daya manusia yang handal,
peningkatan kedisiplin kerja merupakan
faktor yang perlu dan penting untuk
diperhatikan dalam usaha mencapai
produktivitas yang tinggi.
Masalah adalah penyimpangan
antara yang seharusnya dengan apa yang
benar-benar terjadi (Sugiyono, 2001:35)
Berdasarkan latar belakang masalah
diatas,
maka
dapat
dirumuskan
permasalahan penelitian ini adalah
adakah pengaruh disiplin kerja terhadap
produktivitas kerja karyawan PT. Food
Station Tjipinang Jaya?. Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengaruh disiplin kerja
terhadap produktivitas karyawan PT.
Food Station Tjipinang Jaya.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Kedisiplinan
Disiplin yang baik mencerminkan
besarnya rasa tanggung jawab seseorang
terhadap tugas–tugas yang
diberikan
kepadanya. Hal ini mendorong gairah
kerja, semangat kerja, terwujudnya suatu
tujuan bagi perusahaan dan karyawan.
Menurut
Hasibuan
(2003:193)
kedisiplinan adalah operatif keenam dari
manajemen Sumber Daya manusia.
Kedisiplinan merupakan fungsi operatif
MSDM yang terpenting karena semakin
3
baik disiplin karyawan, semakin tinggi
prestasi kerja yang dapat dicapainya.
Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit
bagi organisasi perusahaan mencapai
hasil yang optimal.
Oleh karena itu, peningkatan
disiplin menjadi bagian yang penting
dalam manajemen sumber daya manusia,
sebagai faktor penting dalam peningkatan
produktivitas. Disiplin kerja adalah suatu
alat yang digunakan para manajer untuk
berkomunikasi dengan karyawan agar
mereka bersedia untuk mengubah suatu
perilaku serta sebagai suatu upaya untuk
meningkatkan kesadaran dan kesediaan
seseorang mentaati semua peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku. (Rivai, 2005:444)
Menurut pendapat ahli yang lain
Kedisiplinan adalah kesadaran dan
kesediaan seseorang mentaati semua
peraturan-peraturan
perusahaan
dan
norma
yang
berlaku
(Hasibuan,
2003:193).
Kedisiplinan
diartikan
bilamana karyawan selalu datang dan
pulang tepat pada waktunya, mengerjakan
semua pekerjaannya dengan baik,
mematuhi semua peraturan perusahaan
yang berlaku. Dan dalam kedisiplinan
karyawan diperlukan peraturan dan
hukuman. Peraturan itu sangat diperlukan
untuk memberikan bimbingan dan
penyuluhan bagi karyawan, dalam
menciptakan tata tertib yang baik di
perusahaan. Hal ini akan mendukung
tercapainya tujuan perusahaan, dan
karyawan. Perusahaan sulit mencapai
tujuannya, jika karyawan tidak mematuhi
peraturan-peraturan perusahaan tersebut.
Kedisiplinan suatu perusahaan dikatakan
baik, jika sebagian besar karyawan
mematuhi peraturan-peraturan yang ada.
Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa disiplin pada
perusahaan adalah kesadaran dan
kesediaan seseorang mentaati semua
peraturan perusahaan yang dibuat
manajemen yang mengikat setiap anggota
perusahaan
agar
terdapat
standar
organisasi yang dapat dijalankan semua
karyawan baik dengan kesadaran sendiri
maupun dengan paksaan dan adanya
hukuman.
Peranan pegawai dilingkungan baik
dalam kedudukannya sebagai bawahan
maupun pimpinan sangat penting dalam
menentukan keberhasilan unit kerjanya.
Menurut (Malayu S.P. Hasibuan,
2003:212) dalam bukunya “Manajemen
Sumber Daya Manusia” adalah :
Kasadaran dan kesediaan seseorang
mentaati peraturan-peraturan perusahaan
dan
norma-norma
sosial
yang
berlaku”.Sedangkan menurut moekijat
dalam
bukunya
:
“manajemen
kepegawaian” (2000: 139) menyatakan :
“disiplin kerja adalah latihan dan
pendidikan kesopanan dan kerohanian
dan pengembangan tabiat”
Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa disiplin pada
perusahaan adalah kesadaraan dan
kesediaan seseorang mentaati semua
peraturan perusahaan yang dibuat
manajemen yang mengikat setiap anggota
perusahaan
agar
terdapat
standar
organisasi yang dapat dijalankan semua
karyawan baik dengan kesadaran sendiri
maupun dengan paksaan.
Produktivitas Kerja
“ Produktifitas adalah kemampuan
seperangkat sumber-sumber ekonomi
untuk menghasilkan sesuatu sebagai
perbandingan antara pengorbanan (input)
dengan menghasilkan (output)” (Drs.
Muchdarsyah Sinungan 2003: 12)
Dalam
pengertian
sederhana
mengenai produktifitas diatas bisa
diungkapkan
dalam
arti
bahwa
produktifitas
adalah
rasio
dan
pengeluaran serta pemasukan yang
terpakai.“Produktifitas adalah hasil yang
didapat dari setiap proses produksi
4
dengan menggunakan satu atau lebih
faktor produksi” (Mauled Mulyono, SE
2004:3)
Teori – teori yang membahas
tentang produktivitas kerja sangatlah
bervariasi tetapi makna pokok dari
produktivitas kerja adalah kemampuan
seorang tenaga kerja dalam menghasilkan
suatu pekerjaan keadaan tersebut tercapai
apabila karyawan tersebut mendapat
perhatian yang besar dari pimpinan atas
segala kebutuhannya. Ada beberapa
definisi mengenai produktifitas kerja
antara lain :
Menurut Hasibuan (2003:105)
“produktivitas kerja adalah perbandingan
antara output dengan input dimana output
harus mempunyai nilai tambah dan teknik
pengerjaannya
yang
lebih
baik“.
Sedangkan menurut Kusriyanto (2000:2)
“produktivitas kerja adalah perbandingan
antara hasil yang dicapai dengan peran
serta tenaga kerja persatuan waktu“.
Istilah produktivitas mempunyai arti yang
berlainan untuk tiap orang yang berbeda,
hal ini berarti lebih banyak hasil dengan
mempertahankan biaya yang tetap,
mengerjakan segala sesuatu dengan
benar, bekerja lebih cerdik dan lebuh
keras. Pengoperasian secara otomatis
untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat
dan lebih baik. Sinungan (2003:12)
mengemukakan bahwa “produktivitas
adalah kemampuan seperangkat sumbersumber ekonomi untuk menghasilkan
sesuatu sebagai perbandingan
antara
pengorbanan
(input)
dengan
menghasilkan output”.
Dalam
arti
yang
sederhana
pengertian mengenai produktivitas seperti
yang telah dijelaskan diatas sering
diungkapkan
dalam
arti
bawah
produktivitas
adalah
rasio
dari
pengeluaran dan pemasukan yang
terpakai. Mulyono (2004: 3) berpendapat
bahwa “produktivitas adalah hasil yang
terdapat dari setiap proses produksi
dengan menggunakan satu atau lebih
faktor produksi”.
Sebagaimana
dinyatakan
oleh
Sinungan (2003: 72) disebutkan “kualitas
kerja juga harus diperhatikan dalam
menilai produktivitas tenaga kerja, sebab
sekalipun dalam segi waktu tugas yang
dibebankan
kepada
pekerja
atau
perusaaan itu tercapai, kalau mutu
kerjanya tidak baik, maka produktivitas
kerja itu tidak bermakna”.
Uraian di atas pada hakekatnya
menunjuk pada pengukuran produktivitas
secara kualitatif sebagaimana di atas,
inilah yang pada dasarnya dipakai sebagai
acuan untuk melihat tingkat produktivitas
kerja karyawan. Jadi dapat disimpulkan
bahwa produktivitas kerja adalah
perbandingan antara output per input,
dimana output adalah hasil penjualan
yang dicapai pertahun sedangkan input
adalah jumlah karyawan pertahun.
METODE PENELITIAN
Objek penelitian ini adalah disiplin
kerja karyawan dan produktivitas kerja
karyawan. Unit penelitiannya adalah
sebuah perusahaan yang bergerak dalam
bidang
jasa
pergudangan
dan
perdagangan beras yaitu
PT. Food
Station Tjipinang Jaya. Unit analisis yang
digunakan adalah karyawan pada
perusahaan tersebut dengan sampel
sebanyak
50
karyawan
sebagai
responden, sedangkan lokasi dari
penelitian ini pada kantor pusat yang
beralamat di Jl. Pisangan Lama Selatan
No. 1 Cipinang Jakarta Timur. Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas, objek/subjek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulan.
(Sugiyono, 2001:57).
Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan yang bergerak dalam bidang
5
jasa pergudangan dan perdagangan beras
yaitu PT. Food Station Tjipinang Jaya.
Peneliti mengambil data pada perusahaan
ini karena dikenal memiliki reputasi yang
baik sebagai Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) dan telah lama bertahan dalam
empat puluh tahun ini. Pengambilan
sampel dilakukan dengan pendekatan non
probability sampling yaitu metode
pengambilan sampel yang tidak semua
anggota populasi diberikan kesempatan
untuk dipilih menjadi sampel penelitian.
Teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah acak sederhana dengan
kerangka sampel sebagai berikut:
1. Karyawan - karyawan yang bekerja
hanya di kantor pusat PT. Food
Station Tjipinang Jaya karena terdiri
dari bagian – bagian atau unit – unit
usaha yang banyak bernaung
dibawahnya
seperti
Unit
Perdagangan dan Unit Pasarnya
tidak mungkin diikut sertakan
sehingga ditentukan sedikit yang
dapat mewakilinya.
2. Karyawan – karyawan yang bekerja
berada dalam beberapa divisi atau
bidang – bidang kerja dalam
perusahaan PT. Food Station
Tjipinang Jaya, seperti bidang
keuangan dan akuntansi, bidang
Satuan Pengawas Intern, bidang
perencanaan, ataupun direksi.
Data yang digunakan dalam penelitian
kali ini merupakan data data primer yaitu
data yang berasal langsung dari
narasumber seperti data kuesioner dan
data sekunder yaitu data yang berasal dari
data yang telah diolah terlebih dahulu
atau berasal dari dokumentasi seperti data
profil perusahaan, penelitian sejenis dan
yang berasal dari browsing internet (data
unduh). Data tersebut diperoleh dari data
yang pengisian kuesioner oleh karyawan
yang bekerja di kantor pusat PT. Food
Station Tjipinang Jaya yang beralamat Jl.
Pisangan Lama Selatan No. 1 Jakarta
Selatan, dikarenakan perusahaan ini
memiliki banyak unit – unit usaha yang
bernaung dibawahnya. Dalam penulisan
skripsi ini akan jelaskan bahwa hanya ada
satu variabel independen dan variabel
dependen yang akan diteliti, variabel
tersebut adalah :
1. Variabel
Bebas
(independent
variable) atau variabel X dalam hal
ini
disiplin
kerja
dengan
pengukuran sebagai berikut :
a. Ketepatan waktu
b. Mampu
memanfatkan
dan
menggunakan
perlengkapan
dengan baik
c. Mengikuti cara kerja yang
ditentukan oleh perusahaan
d. Memiliki tanggung jawab yang
tinggi (Sinungan, 1995 : 135)
2. Variabel Tidak Bebas (dependent
variable) atau variabel Y dalam hal
ini produktivitas kerja karyawan
dengan pengukuran sebagai berikut
:
a. Hasil kerja
b. Kualitas kerja
Sedangkan skala pengukuran yang
dipakai adalah skala likert yaitu dengan
cara mengumpulkan pertanyaan –
pertanyaan yang berkaitan dengan
masalah yang akan diteliti, responden
diharuskan memilih salah satu dari
sejumlah
jawaban
yang
tersedia
kemudian masing – masing jawaban
diberi nilai. Berdasarkan skala likert
menurut Sugiono (2003 : 87) yaitu,
memiliki penilaian dari sangat positif
sampai negatif, sebagai berikut :
Jawaban a akan diberi nilai 5
Jawaban b akan diberi nilai 4
Jawaban c akan diberi nilai 3
Jawaban d akan diberi nilai 2
Jawaban e akan diberi nilai 1
Dari informasi yang terkumpul kemudian
disusun dan dilakukan evaluasi untuk
membuat kesimpulan dari hasil tanggapan
6
atau respon yang diberikan oleh
karyawan. Sesuai keterangan yang ingin
dijelaskan dalam kuesioner maka interval
kelas dikelompokan dengan skala
pengukuran variabelnya sebagai berikut :
1 – 10
= Sangat Tidak Setuju
11 – 20
= Tidak Setuju
21 – 30
= Kurang Setuju
31 – 40
= Setuju
41 – 50
= Sangat Setuju
Data yang diperoleh dari suatu
penelitian harus dianalisis terlebih dahulu
secara uji validitas dan reabilitas untuk
mengetahui apakah butir – butir
pertanyaan yang ada sudah memenuhi
batas alfa yang ada. Kemudian uji
Normalitas untuk mengetahui data
tersebut berdistribusi normal dan layak
untuk digunakan sebagai penelitian,
dilanjutkan uji P-Plot untuk mengetahui
garis sebaran data yang mengikuti garis
normal, selanjutnya uji asumsi klasik
untuk mengetahui aoutokorelasi, dan
homoskedastisitas untuk kelayakan data
tersebut. Setelah itu dilanjutkan dengan
melakukan uji regresi linier sederhana.
Dalam statistik deskriptif dijelaskan data
– data baik dilihat dari nilai minimum
variabel, maksimum variabel, nilai rata –
rata hitung dari variabel yang ada dan
jumlah responden.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil analisis dengan melihat
karakteristik
demografis
dapat
disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Berdasarkan jenis kelamin dari
jumlah 50 responden yang mengisi
kuesioner terdiri dari pria sebanyak 29
orang dengan prosentase 58 %
sedangkan wanita 21 orang dengan
prosentase 42 %.
2. Berdasarkan usia responden maka
didapat responden berusia < 20 tahun
terdapat sebanyak 6 orang atau 12 %,
responden berusia 21 – 30 tahun dan
31 – 40 tahun sebanyak 16 orang
dengan prosentase 32 % masing –
masingnya, dan diikuti dengan usia >
40 tahun sebanyak 12 orang atau 24
%.
3. Berdasarkan
tingkat
pendidikan
responden maka didapat data dengan
latar belakang pendidikan sarjana (S1)
sebanyak 25 orang dengan prosentase
50 % dan pendidikan diploma (D3)
sebanyak 12 orang atau 24 %
kemudian 7 orang dengan latar
pendidikan SMU dengan prosentase
14 % dan S2 sebanyak12 %.
4. Berdasarkan lama bekerja pada
perusahaan < 5 tahun sebanyak 12
orang atau 24 %, 5 – 10 tahun
sebanyak 15 orang atau 30 %, 10 – 15
tahun sebanyak 17 orang atau 34 %,
dan > 15 tahun sebanyak 6 orang atau
12 %.
5. Berdasarkan penghasilan per bulan
maka didapat data 15 orang atau 30 %
dengan penghasilan Rp.500.000 –
Rp.1000.000 dan lebih didomonasi
oleh
penghasilan
>Rp.1000.000
sebanyak 29 orang atau 58 % serta >
Rp 2.000.000 sebanyak 6 orang atau
dengan prosentase 12 %.
Uji Reliability dan Validitas
Validitas menunjukan ukuran yang
benar – benar mengukur apa yang akan
diukur. Jadi dapat dikatakan, semakin
tinggi validitas suatu alat tes tersebut
menunjukan apa yang seharusnya diukur.
Suatu tes dapat dikatakan mempunyai
validitas tinggi apabila tes tersebut
menjalankan fungsi ukurannya atau
memberikan hasil ukuran yang sesuai
dengan makna dan tujuan di adakannya
tes tersebut. Jika peneliti menggunakan
kuesoiner dalam pengumpulan data, maka
item – item yang disusun pada kuesioner
tersebut merupakan alat tes yang harus
mengukur apa yang menjadi tujuan
peneliti.
7
Uji reliability merupakan ukuran
suatu kestabilan dan konsisten responden
dalam menjawab hal yang berkaitan
dengan butir pertanyaan yang merupakan
dimensi suatu variabel dan disusun dalam
bentuk kuesioner. Uji reliability dapat
dilakukan secara bersama-sama terhadap
seluruh butir pertanyaan, jika nilai α >
0,60 maka data tersebut reliable.
Tabel 1. Analisis Uji Validitas Disiplin
kerja
Tabel 2. Analisis Uji Validitas
Produktivitas
Butir
Pertan
yaan
B1
Corrented r table
Kesimpulan
0,1843 < 0,612
Valid
B2
0,1843 < 0,241
Valid
B3
0,1843 < 0,505
Valid
B4
0,1843 < 0,281
Valid
B5
0,1843 < 0,477
Valid
Kesimpula
n
B6
0,1843 < 0,377
Valid
0,1843 < 0,627
Valid
B7
0,1843 < 0,273
Valid
A2
0,1843 < 0,647
Valid
B8
0,1843 < 0,527
Valid
A3
0,1843 < 0,690
Valid
B9
0,1843 < 0,462
Valid
A4
0,1843 < 0,469
Valid
B10
0,1843 < 0,319
Valid
A5
0,1843 < 0,552
Valid
A6
0,1843 < 0,619
Valid
A7
0,1843 < 0,449
Valid
A8
0,1843 < 0,657
Valid
A9
0,1843 < 0,542
Valid
A10
0,1843 < 0,447
Valid
Butir
Pertan
yaan
A1
Corrented r tabel
Masing-masing pertanyaan valid
pada tabel yang ditanyakan dalam A1A10 dan B1-B10, yang dapat dilihat dari
nilai corrected item-total correlation.
Dengan jumlah responden sebanyak 50,
maka nilai r tabel diperoleh melalui df
(degree of freedom) yaitu {n-2 (sig 0,05,
dimana n = jumlah responden)} jadi nilai
df 50-2 = 48, maka r tabel adalah
0,1843.
Hasil analisis diatas menunjukan
pada setiap butir pertanyaan dari variabel
periklanan menunjukan data tersebut
valid.
Berdasarkan hasil perhitungan
menggunakan SPSS 17.0 dapat diketahui
bahwa
Tabel
disiplin
reliability
menunjukan Cronbach's Alpha adalah
sebesar 0,860 dan 0,744 pada table
produktivitas reliability ini menunjukan
bahwa reliability suatu variabel adalah
sangat reliable, karena nilai Cronbach's
Alpha lebih besar ( > ) dari 0,60. dan
dapat disimpulkan pada setiap butir
pertanyaan adalah sangat reliable.
Uji P-P Plot
Uji P-P Plot digunakan untuk
mengetahui kenormalan penyebaran dari
variabel yang dipertanyakan dalam
kuesioner, apakah penyebaran itu
dipenuhi atau tidak dilanggar dan
penyebaranya itu tidak dipenuhi atau
dilanggar. Berikut P-P Plot untuk variabel
8
disiplin (X)/ Independent adalah sebagai
berikut :
variabel
disiplin
(X)
cenderung
membentuk garis lurus dan titik data
tersebar di persekitaran garis lurus. Hal
ini
mengindikasikan
asumsi
kenormalan/berdistribusi normal dari
variabel disiplin kerja (X) dipenuhi atau
tidak dilanggar.
Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi
antara variabel dependen dengan variabel
independent
mempunyai
distribusi
normal atau tidak.
Tabel.3
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
x
Gambar .1
Sedangkan uji P-P Plot untuk
variabel produktivitas kerja (Y) /
dependent adalah sebagai berikut :
N
Normal Parametersa,,b
50
y
50
Mean
38.94 38.94
Std.
4.510 3.605
Deviation
Most Extreme
Absolute
.093 .096
Differences
Positive
.083 .075
Negative
-.093 -.096
Kolmogorov-Smirnov Z
.657 .680
Asymp. Sig. (2-tailed)
.781 .744
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : hasil pengolahan SPSS ver.17
Gambar.2
Uji p-p plot menunjukan kenormalan
nampak bahwa sebaran data diatas
variabel produktivitas kerja (Y) dan
Untuk Skor Z Kolmogorov Smirnov
yang
signifikan
lebih
dari
5%
menjelaskan bahwa model regresi antara
variabel dependen dengan variabel
independen mempunyai distribusi normal.
Maka dijelaskan dalam tabel nilai
signifikannya sebesar 0,781 atau 78,1 %
> 5 % artinya model regresi berdistribusi
normal.
9
Uji Asumsi Klasik
Penyimpangan asumsi klasik yang
dibahas adalah non multikolinearitas, non
autokorelasi, homoskedastisitas. Uji
penyimpangan asumsi digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya autokorelasi,
homoskedastisitas, dan multikolinieritas
dalam model regresi.
1. Uji Multikolinearitas
Tabel.4
Collinearity
Statistics
Toleranc
e
VIF
1.000
1.000
Tabel. 5 Autokorelasi
DurbinModel
1
Watson
2.050
Berdasarkan tabel 5 di atas diperoleh
autokorelasi sebesar 2,05 maka tidak
terjadi autokorelasi karena berada pada
angka 2.
3. Uji Homoskedastisitas
Pada uji ini dapat di lihat dari grafik
scatterplot berikut ini:
Sumber : hasil pengolahan SPSS ver.17
Pada uji multikolinearitas atau
terjadinya kolinearitas diantara variabel.
Jika nilai VIF ( Variance Inflation Factor)
>
10
menandakan
adanya
multikolinearitas. Karena berdasarkan
hasil yang diperoleh VIF = 1,000 < 10
maka tidak terjadi multikolinearitas pada
variabel independent atau variabel
disiplin kerja.
2. Uji Autokorelasi dengan model
Durbin Watson
Untuk menguji variabel yang diteliti,
apakah terjadi autokorelasi atau tidak,
dapat digunakan uji Durbin-Watson.
Model regresi linier terbebas dari
autokorelasi jika nilai Durbin Watson
hitung mendekati angka 2 atau di sekitar
angka 2.
Gambar.3
Dari gambar scatterplot di atas tampak
titik-titik tidak membentuk pola tertentu.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
regresi tidak mengalami gangguan
homoskedastisitas atau data bersifat
heteroskedastisitas
sehingga
model
regresi tersebut layak dipakai untuk
memprediksi pemprosesan informasi
berdasarkan masukan variabel bebas.
Uji Regresi Linier Sederhana
Uji regresi digunakan untuk menguji
pengaruh antara kedua variabel yang
saling mempengaruhi, variabel yang
dipengaruhi disebut variabel tidak bebas
10
atau dependent, sedangkan variabel yang
mempengaruhi disebut variabel bebas
atau independent. Berdasarkan hasil
plotting diketahui bahwa data yang
diperoleh
dari
hasil
penelitian
menunjukkan data yang linier karena
membentuk garis yang lurus dan hanya
terdapat satu variabel bebas yaitu disiplin
atau variabel X dan satu variabel tidak
bebas yaitu produktivitas kerja atau
variabel Y sehingga digunakan uji regresi
linier sederhana.
Tabel.6
Model Summary
Model
1
R
.934a
Std. Error
R Adjusted of the
Square R Square Estimate
.872
.870
1.302
a. Predictors: (Constant), X
Sumber : hasil pengolahan SPSS ver.17
Dari tabel.6 Model Summary di atas
Adjusted R square menunjukan koefisien
determinasi (Df) dalam perhitungan di
atas didapat sebesar 0,870 atau sama
dengan 87 artinya sebesar 87 % variabel
tidak bebas (Y) dapat diterangkan oleh
variabel disiplin kerja, sedangkan sisanya
(100% - 87% = 13%) diterangkan dari
faktor lainnya yang berasal dari luar
model regresi linear sederhana.
Tabel.7 Anova
ANOVAb
Model
Sum
Mea
of
n
Squa
Squa
Sig
res Df re F .
1 Regr 555.4
essi
46
on
1 555. 327 .00
446 .64 0a
1
Resi 81.37 48 1.69
dual
4
5
Tota 636.8 49
l
20
a. Predictors: (Constant), X
b. Dependent Variable: Y
Sumber : hasil pengolahan SPSS ver.17
Hipotesis :
Ho: Tidak ada hubungan antara
variabel disiplin kerja terhadap
produktivitas kerja.
Ha: Ada hubungan antara variabel
disiplin kerja terhadap produktivitas
kerja
Syarat:
H0 : Sig > α maka Diterima Ho
Ha : Sig < α maka Diterima Ha
Berdasarkan tabel 7. Anova di atas
didapat nilai F hitung sebesar 327.641
jika dilihat dari nilai signifikannya maka
diperoleh nilai sig 0,00 < α = 0,05 maka
Ho Ditolak dan Ha Diterima. Artinya ada
hubungan antara variabel disiplin /
independent (X) terhadap variabel
produktivitas / dependent (Y).
11
Tabel.8 Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients
Coefficients
Std.
Model
B
Error
1 (Constant) 10.159 1.601
X
.738
.041
Beta
T
Sig.
6.347 .000
.934 18.101 .000
: Sig > α maka Diterima Ho
: Sig < α maka Diterima Ha
Berdasarkan hasil tabel 8 diatas
maka didapat t-hitung sebesar 6,347
dilihat dari tingkat signifikan pada tabel
sebesar 0,00 yang artinya 0,00 < 0,05
maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti
dapat diketahui bahwa disiplin kerja
secara
signifikan
mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan PT. Food
Station Tjipinang Jaya pada tingkat
standar koefisiennya sebesar 0,934 atau
93,4%.
Dan didapat persamaan regresi
linier sederhana adalah Y = 10,159 +
0,738 X dengan standar error sebesar
0,041 atau 4,1 %. Sesuai dengan
persamaan garis regresi linear yang
diperoleh, a sebesar 10,159 dan b sebesar
0,738 maka model regresi tersebut dapat
di interprestasikan adalah ; Harga
koefisien konstanta = 10,159 hal ini
berarti bahwa, apabila X = 0, maka
tingkat
atau
besarnya
variabel
produktivitas (Y) akan sebesar 10.159 %.
Berarti ada penambahan rata-rata
terhadap produktivitas (Y) sebesar 10,159
untuk setiap perubahan satu satuan dalam
variabel disiplin kerja (X) dan konstanta
dianggap tetap.
H0
Ha
Pembahasan
Setelah
melakukan
observasi
dengan menggunakan kuesioner sebagai
media pengumpulan data yang kemudian
di analisis dengan menggunakan uji
regresi linear dengan menggunakan
komputer program SPSS ver.17. Tujuan
dilakukan analisis tersebut adalah untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh
signifikan disiplin kerja karyawan
terhadap produktivitas kerja keryawan
pada PT. Food Station Tjipinang Jaya.
Dengan
demikian
diperoleh
koefisien variabel disiplin kerja (X)
adalah 0,738. Sedangkan konstanta
sebesar 10,159 dengan demikian dapat
diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut Y = 10,159 + 0,738 X. Hal ini
berarti apabila ada penambahan rata-rata
terhadap produktivitas (Y) sebesar 10,159
untuk setiap perubahan satu satuan dalam
variabel disiplin kerja (X) dan konstanta
dianggap tetap. Atau dapat dijelaskan
bahwa apabila produktivitas seorang
karyawan berubah disebabkan karena
setiap satuan disiplin dilakukan karyawan
tersebut mengalami perubahan, disiplin
mempengaruhi
nilai
produktivitas
karyawan.
Berdasarkan hasil perhitungan
tersebut, dapat diketahui adanya pengaruh
signifikan
sumbangan
variabel
independen (X) terhadap variabel
dependen (Y) dilihat pada hipotesisi yang
diajukan oleh penulis disebutkan bahwa :
Hipotesis :
Ho : Tidak ada hubungan antara
variabel disiplin kerja terhadap
produktivitas kerja.
Ha : Ada hubungan antara variabel
disiplin kerja terhadap produktivitas
kerja
Syarat: H0: Sig > α maka diterima
Ha: Sig < α maka diterima
12
Maka didapat nilai signifikan
sebesar 0,00 sedangkan nilai alpha yang
digunakan adalah 0,05 atau 5 % berarti
0,000 < 0,05 maka Ho Ditolak dan Ha
diterima. Artinya ada pengaruh antara
variabel disiplin / independent (X)
terhadap
variabel
produktivitas
/
dependent (Y). Hal tersebut menunjukan
bahwa, untuk peningkatan produktivitas
dapat
dilakukan
dengan
menjaga
kedisiplinan karena memiliki pengaruh
terhadap tingkat produktivitas karyawan
pada PT. Food Station Tjipinang Jaya
dengan melihat hasil kerja yang telah
dicapai baik kualitas maupun dari segi
kuantitasnya, namun menjaga kualitas
kerja tersebut berarti memiliki kesungguh
– sungguhan untuk mengerjakan tugas
dengan penuh tanggung jawabnya dan hal
tersebut yang lebih menjaga produktivitas
kerja seorang karyawan.
Disiplin dapat dilakukan dengan
tetap menjaga ketetapan waktu kerja yang
ada, memanfaatkan dan menggunakan
perlengkapan atau peralatan dengan tertib
karena
meminimalkan
kerusakan,
meningkatkan kerja dengan tetap
mengikuti cara atau ketentuan kerja pada
perusahaan, dan meningkatkan rasa
tanggung jawab pada karyawan pada
tugas – tugas yang dimiliki masing –
masing demi meningkatnya produktivitas
kerja.
Dengan demikian berdasarkan hasil
perhitungan diatas maka dapat dibuktikan
konsisten dengan kedua penelitian
terdahulu yaitu ; Ani Fauziah (2005) yang
melakukan
penelitian
dengan
menggunakan variabel bebas (disiplin
kerja) penelitian tersebut berjudul
“Pengaruh Disiplin Kerja terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Bagian
Produksi Pelintingan di Perusahaan
Rokok Kretek Sukun Mc Wartono
Kudus” bahwa hasil penelitian ini
menunjukkan
variabel
disiplin
mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap produktivitas kerja karyawan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil
analisis
dan
pembahasan
maka
peneliti
dapat
disimpulkan sebagai berikut :
Dari hasil analisis dan pembahasan
didapat nilai signifikan sebesar 0,00 <
0,05 maka Ho Ditolak dan Ha diterima,
artinya ada pengaruh antara disiplin
terhadap
produktivitas,
hal
ini
menjelaskan tujuan dari penelitian ini,
serta dari model regresi Y = 10,159 +
0,738 X yang memberi penjelasan apabila
ada penambahan rata-rata terhadap
produktivitas (Y) sebesar 10,159 untuk
setiap perubahan satu satuan dalam
variabel disiplin kerja (X) dan konstanta
dianggap tetap. Atau dapat dijelaskan
bahwa apabila produktivitas seorang
karyawan berubah disebabkan karena
setiap satuan disiplin dilakukan karyawan
tersebut mengalami perubahan, disiplin
mempengaruhi
nilai
produktivitas
karyawan.dapat memberi arti bahwa
setiap adanya perubahan pada tingkat
disiplin kerja karyawan (variabel X) maka
akan memberi dampak pada tingkat
produktivitas kerja (variabel Y) seorang
karyawan PT. Food Station Tjipinang
Jaya.
Saran
Berdasarkan
hasil
analisis
dan
pembahasan
maka,
peneliti
menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Kedisiplinan kerja karyawan PT.
Food Station Tjipinang Jaya sudah
baik, harus tetap dipertahankan
karena karyawan yang disiplin
dengan loyalitas kerja baik akan
menambah nilai profit perusahaan
dan merupakan penggerak tujuan
perusahaan.
13
2. Peraturan yang ada perlu dijaga,
dipertahankan dan dilaksanakan
oleh semua pihak di perusahaan
tanpa kecuali, serta dikelola dalam
pengawasan sebuah manajemen
personalia. Karena bila terjadi
kelengahan bukan tidak mungkin
akan kehilangan hasil kerja yang
diharapkan perusahaan.
3. Pengawasan terhadap kedisiplinan
karyawan seperti halnya absensi
karyawan dilakukan secara modern
dengan menggunakan alat bantu
atau sistem amino untuk menjamin
kejujuran dalam penilaiannya.
DAFTAR PUSTAKA
BZ,
Leo.2008. Hubungan Disiplin
Dengan Produktivitas. Diambil dari
http://www.kumpulanbook.com/index
.html. (16 Februari 2009)
Chang. P., dan W. Chen (2002). “Akibat
dari Manajemen sumber daya
Manusia Praktek pada Kinerja
Firma: “Bukti empiris dari Teknik
Tinggi Perkokoh di Taiwan.” Jurnal
internasional dari Manajemen 19 (4
), 622 - 632.
Hasibuan,
S.P.
Malayu.
2003.
Manajemen Sumber Daya Manusia,
Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara.
Kusriyanto,Bambang.
2000.
Meningkatkan Efektifitas Karyawan.
Jakarta: Pustaka Binama Pressindo.
Mauled, Mulyono. 2004. Penerapan
Produktivitas Dalam Organisasi.
Jakarta:Bumi Aksara.
Moekijat. 2000. Manajemen Tenaga
Kerja
dan
Hubungan
Kerja.
Bandung : Pioner Jaya
Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen
Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan. Jakarta:Muri Kencana.
Siagian,
Sondang.
2003.
Kiat
Meningkatkan Produktivitas Kerja.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sinungan,
Muchdarsyah.
2003.
Mnajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Bumi Aksara.
Soejono. 1997. Sistem dan Prosedur
Kerja. Jakarta : Bumi Aksara
Sudarsono, Dharma Tintri dan Alfiatun
Sarasati (2005) ” Penataan Gantirugi ke Achive Makin Baik hasil
Keuangan,
“
Akuntansi
dan
Keuangan VIII /2006:25 -35,
Sugiono. 2003. Metode Penelitian Bisnis,
CV.ALFABETA, Bandung.
Download