PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) DENGAN TAMPILAN MAJALAH PADA MATERI ZAT ADITIF DAN ZAT ADIKTIF UNTUK SISWA SMP Dessy Mulya Rahmadani, RRP. Megahati dan Meliya Wati Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected] ABSTRACT Based on writer observation result to SMPN 23 Padang can be gotten information that one of material which is used in learning process like LKS. LKS which is used is not interested especially in additive substance and addictive substance. The view of LKS is so simple, picture illustration which is available in LKS is lack of communicative and without variation color just only black and white cause students are not interested and lack of spirit in doing LKS. Related on it, we need to develop LKS by magazine view. This research purpose to produce LKS by magazine view in additive substance and addictive substance for SMP and know validity and practicality. This research is developed research which is used 4-D model, they are define (define), design (design), develop(develop), disseminate. the define level is consist of front analysis, student analysis, and task analysis. In design level, it’s done material design like LKS with magazine view in additive substance and addictive substance material, then develop level is done validity test by validation which is consist of 2 lectures form STKIP PGRI West Sumatera and 2 teachers from SMPN 23 Padang. Practicality test by 2 teachers and 25 students in class IX SMPN 23 Padang. The disseminate level , it’s not done because it’s only until develop. The data research is premier data and validity is analyzed and it’s practicality which is gotten from questionnaire validity and practicality. The result of LKS validity by magazine view from validation show that LKS by magazine view like this is in valid criteria. It’s 87,91% is shown from suitable material, language and view. The result of LKS practicality by magazine view by the teacher and student show that LKS by magazine view in very practicality criteria 96,38% and 88,04% is shown from the easiness in use, advantage and time efficiency. It can be concluded that LKS by magazine view in additive substance and addictive substance which is produced has completed valid criteria and very practice. Keyword: Research and development , LKS, magazine view, material additives and addictive PENDAHULUAN Bahan ajar merupakan salah satu sumber belajar dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Menggunakan bahan ajar Guru akan merasa terbantu dalam melaksanakan pembelajarannya. Bahan ajar juga akan memudahkan siswa memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, dan keterampilan dalam belajar. Bahan ajar yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis dan tidak tertulis Berdasarkan pengalaman praktek lapangan di SMPN 23 Padang, peneliti melihat bahwa setiap siswa memiliki LKS untuk menunjang pembelajaran. LKS yang digunakan adalah LKS berjudul IPA BIOLOGI disusun oleh Tim MGMP IPA Biologi kota Padang. Pada LKS terdapat rangkuman materi pelajaran yang disertai dengan kumpulan soal. LKS yang semestinya dikerjakan di sekolah dalam kegiatan pembelajaran, seringkali harus dikerjakan di rumah sebagai Pekerjaan Rumah (PR). Tampilan LKS yang digunakan begitu sederhana, LKS tidak memiliki warna yang bervariasi hanya warna hitam putih, ilustrasi gambar yang kurang komunikatif dan penuh dengan tulisan menyebabkan siswa kurang tertarik dan kurang bersemangat dalam mengerjakan LKS. Pernyataan tersebut juga sama dengan yang diungkapkan guru SMPN 23 Padang saat penulis melakukan wawancara. Guru mengatakan bahwa, LKS yang digunakan saat ini masih memiliki beberapa kekurangan. Materi yang terdapat pada LKS berupa ringkasan yang harus dikembangkan kembali dan perlu direvisi ulang dalam penyampaian materi maupun dari segi tampilannya agar LKS terlihat menarik sehingga siswa termotivasi dalam pembelajaran. Bahan ajar yang digunakan guru dalam proses pembelajaran biasanya berupa buku paket, LKS dan bahan ajar yang dibuat bersama di MGMP. Sedangkan, siswa menggunakan lembar kerja siswa (LKS) dan buku paket dari sekolah. Pada saat pembelajaran di sekolah guru juga harus pandai memillih bahan ajar yang akan diberikan kepada siswa. Bahan ajar tersebut harus sesuai dengan kurikulum yang digunakan. Saat sekarang ini kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013. Sudjana (2010: 67) menyatakan, “Bahan pelajaran pada hakikatnya adalah isi dari mata pelajaran atau bidang studi yang diberikan kepada siswa sesuai dengan kurikulum yang digunakannya”. Selain itu, bahan ajar yang digunakan guru harus menarik agar meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Berdasarkan hasil angket respon siswa terhadap bahan ajar yang digunakan di sekolah. Siswa memberikan penilaian bahwa LKS yang digunakan tidak menarik. Gambar pada LKS hanya memiliki warna hitam dan putih saja, sehingga siswa tidak termotivasi dalam belajar. Materi yang terdapat di dalam LKS pun hanya berbentuk uraian tanpa adanya penjelasan dari uraian tersebut. Hal ini membuat siswa tidak mengerti dengan materi yang terdapat pada LKS. Salah satu materi yang terdapat dalam mata pelajaran biologi adalah zat aditif dan zat adiktif. Materi ini menuntut siswa untuk mendeskripsikan sifat atau pengaruh zat aditif dan zat adiktif sehingga siswa mampu menghindarkan diri dari pengaruh zat aditif dan zat adiktif tersebut. Materi zat aditif dan zat adiktif merupakan materi yang memiliki karakteristik aplikatif yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam menyampaikan materi ini harus dengan bahan ajar yang cocok agar siswa memahami dan mengerti materi tersebut. Selain itu, materi zat aditif dan zat adiktif sangat perlu disampaikan kepada siswa karena kebanyakan dari siswa ada yang menggunakan atau mengkonsumsinya. Hampir setiap makanan dan minuman, baik hasil produksi industri atau rumah tangga tak luput dari penambahan zat aditif. Siswa harus mengetahui bahwa zat aditif dan zat adiktif merupakan salah satu bahan-bahan yang dapat membahayakan kesehatan. Mengatasi masalah tersebut, maka perlu dikembangkan bahan ajar yang dapat menarik dan memotivasi siswa agar konsep pada indikator yang akan dicapai pada pembelajaran dapat dikuasai dengan baik. Salah satu bahan ajar yang dapat dikembangkan yaitu lembar kerja siswa. Menurut Majid (2011: 177) lembar kerja siswa dapat memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, bagi siswa akan belajar secara mandiri, belajar memahami dan menjalankan suatu tugas tertulis. Lembar kerja siswa akan terlihat menarik jika ditampilkan berbentuk majalah. Menurut Dongoran (2011) Majalah merupakan salah satu media komunikasi massa berusaha menyampaikan pesan kepada khalayak dengan sangat terperinci karena memiliki karakteristik yang berbeda dari media cetak yang lainnya. Karakteristik dari majalah dapat dilihat dari isi pesan yang disajikan sebuah majalah. Dalam penyajian pesannya, majalah menyajikan pesannya lebih mendalam, memiliki nilai aktualitas lebih lama, gambar atau foto yang lebih banyak, memiliki cover/sampul sebagai daya tarik. Pada umumnya majalah ini digemari oleh banyak orang termasuk siswa. Sesuai dengan angket respon siswa yang disebarkan kepada 20 orang pada tanggal 18 Maret 2014, kebanyakan siswa suka membaca majalah dan siswa merasa senang jika LKS dibuat dengan tampilan majalah. Oleh karena itu, jika majalah ini dipakai akan membawa suasana menyenangkan dan menarik bagi siswa terhadap pelajaran tersebut. Didalam suatu majalah banyak terdapat elemen-elemen grafis seperti gambar, warna, ilustrasi dan elemen lainnya yang memperindah isi majalah sehingga siswa tidak merasa bosan untuk membacanya. Penelitian tentang pengembangan pernah dilakukan oleh Suwarti (2013) dengan judul “ Pengembangan Handout Dengan Tampilan Majalah Pada Materi Sistem Pernapasan Manusia Untuk Siswa SMP”. Hasil penelitian yang didapat, siswa berminat menggunakan handout dengan tampilan majalah, sehingga siswa termotivasi dalam belajar. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis telah melakukan penelitian Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan Tampilan Majalah Pada Materi Zat Aditif dan Zat Adiktif untuk siswa SMP. Perumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana validitas dan praktikalitas Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan tampilan majalah pada materi zat aditif dan zat adiktif untuk SMP yang dikembangkan?” METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model prosedural yaitu 4-D Model. Produk yang dihasilkan bisa merupakan produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Produk yang dikembangkan adalah LKS dengan tampilan majalah pada zat aditif dan zat adiktif untuk siswa SMP. LKS dengan tampilan majalah dikembangkan dengan menggunakan model 4-D yang dikembangkan oleh Thiagarajan (dalam Trianto, 2011: 93). Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (pendiseminasian). Pada penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap develop (pengembangan). HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Tahap Pendefenisian (Define) Tujuan tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran. Dalam menentukan dan menetapkan syarat-syarat pembelajaran diawali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang dikembangkan perangkatnya. Tahap ini meliputi 3 langkah pokok yaitu: a. Analisis Ujung Depan Hasil analisis ujung depan yang didapat adalah bahan ajar yang digunakan disekolah berupa buku paket, buku penunjang dan LKS. Sulitnya siswa berkonsentrasi dan memahami materi dalam pembelajaran. Materi yang disajikan di dalam LKS berbentuk ringkasan, warna yang digunakan hitam dan putih sehingga siswa tidak tertarik dalam mempelajari materi yang terdapat di dalam LKS. Berdasarkan kurikulum yang digunakan saat sekarang ini kurikulum 2013, biologi dikelompokkan pada ilmu pengetahuan alam (IPA) yang menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains bagi siswa. b. Hasil Analisis Siswa Analisis siswa dijadikan sebagai gambaran untuk menyiapkan materi pelajaran yang berhubungan dengan pengembangan LKS bertampilan majalah. Usia siswa saat duduk di SMP kelas VIII umumnya berumur 13-14 tahun, siswa tersebut sudah bisa dikategorikan individu yang telah mampu mengembangkan potensi psikomotor sehingga telah terampil menggunakan LKS. Hasil analisis siswa menunjukkan siswa mempunyai bahan ajar berupa LKS. Bahan ajar tersebut kurang dimengerti dan kurang dipahami. LKS yang tersedia tidak menarik, tampilan dan gambar yang tersedia tidak memotivasi Siswa dalam belajar. Siswa juga menyatakan senang membaca majalah dan siswa menginginkan bahan ajar dengan tampilan majalah. c. Hasil Analisis Tugas Analisis tugas dilakukan untuk merinci materi ajar dalam bentuk garis besar. Berdasarkan analisis kurikulum yang telah dilakukan yaitu analisis kompetensi inti dan kompetensi dasar maka dijabarkan indikator pembelajaran. d. Hasil Analisis konsep Konsep-konsep utama pada materi zat aditif dan zat adiktif sebagai berikut.a) Zat aditif, b) Bahan pewarna, c) Pemanis, d) Pengawet, e) Penyedap makanan, f) Zat adiktif, g) Zat adiktif bukan narkotika dan psikotropika, h) Zat adiktif narkotika, i) Zat adiktif psikotropika, j) Upaya pencegahan penyalahgunaan zat adiktif narkotika dan zat adiktif psikotropika. 2. Hasil Tahap Perancangan (Design) Pada tahap perancangan ini, LKS dirancang untuk mempermudah siswa dalam proses pembelajaran. Di dalam LKS ini terdapat 3 kali pertemuan. Hasil dari perancangan LKS dengan tampilan majalah adalah a) cover , b) daftar isi, c) Kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran, d) Uraian materi Zat aditif dan zat adiktif, e) Lembar kerja siswa yaitu berupa aktivitas yang dilakukan oleh siswa yang dilengkapi dengan petunjuk, f) Evaluasi, g) Daftar pustaka 3. Hasil Tahap Pengembangan (Develop) Sesuai dengan tujuan dan prosedur penelitian ini, maka hasil data pembuatan Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan tampilan majalah pada zat aditif dan zat adiktif diperoleh dari : (1) validitas LKS oleh dosen dan guru, (2) praktikalitas oleh guru dan siswa. 1. Hasil validitas LKS dengan tampilan majalah Uji validitas LKS dengan tampilan majalah dilakukan oleh 4 validator, 2 dosen Pendidikan Biologi STKIP PGRI dan 2 guru biologi SMPN 23 Padang. Tabel 1. Hasil Validasi LKS Oleh Dosen Dan Guru Aspek Penilaian Kelayakan Kebahasa an Penyajian 1 Validator 2 3 16 17 15 16 38 38 19 20 Jml 4 20 18 70 71 46 46 168 Total Rata-rata Nilai Validitas (%) Nilai Validasi (%) 87,50% 88,75% Kriteria 87,50% 263,75% 87,91% Valid Hasil validitas LKS meliputi aspek kelayakan, aspek kebahasaan dan aspek penyajian menunjukkan bahwa LKS dengan tampilan majalah yang dihasilkan dikategorikan valid dengan nilai rata-rata validitas adalah 87,91%. Nilai validitas ini merupakan hasil rata-rata dari ketiga aspek tersebut. Dilihat dari aspek kelayakan dengan nilai validitas 87,50% dikategorikan valid yang berarti bahwa materi pada LKS ini sudah dirancang sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan dikembangkan berdasarkan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Hal ini sesuai dengan Depdiknas (2008:8) yang menyatakan bahwa bahan ajar yang dikembangkan harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dari aspek kebahasaan LKS dengan tampilan majalah dikategorikan valid dengan nilai validitas 88,75%. Aspek kebahasaan pada LKS dengan tampilan majalah sudah menggunakan bahasa dan kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga membantu siswa untuk memahami isi dan materi yang dijabarkan dalam LKS. Hal ini dipertegas oleh Depdiknas (2008:18) menyatakan bahwa penulisan LKS juga harus memperhatikan susunan kalimat, penggunaan bahasa yang mudah dipahami serta urutan teks yang berurutan. Ditinjau dari aspek penyajian LKS dikategorikan valid dengan nilai validitas 87,50%. Berarti LKS yang dihasilkan sudah memiliki indikator dan tujuan pembelajaran yang jelas, menggunakan huruf cetak yang jelas, tampilan LKS sudah disajikan dengan tampilan majalah, Valid Valid Valid dilengkapi dengan gambar yang menarik dan berwarna. Sehingga, membangkitkan minat dan keingintahuan siswa dalam belajar. Sesuai dengan pendapat Prastowo (2011:99) bahwa gambar mampu memberikan motivasi, maksudnya gambar apabila dipilih dengan tepat dapat dimanfaatkan untuk memotivasi peserta didik agar belajar den terus belajar. Pada Tabel 4 dapat dilihat hasil praktikalitas LKS dengan tampilan majalah oleh siswa adalah 88,04 % dengan kriteria sangat praktis. Berdasarkan kriteria yang terdapat pada uji praktikalitas, maka LKS yang dihasilkan sudah dikatagorikan dalam ktiteria sangat praktis KESIMPULAN 2. Hasil praktikalitas LKS dengan tampilan majalah Uji praktikalitas dilakukan dengan memberikan angket uji praktikalitas LKS dengan tampilan majalah kepada 25 orang siswa dan 2 orang guru biologi di SMPN 23 Padang. 1) Praktikalitas LKS oleh Guru Hasil uji praktikalitas dari angket yang diberikan kepada 2 orang Guru biologi diperoleh data sebagai berikut. Tabel 2. Hasil Uji Praktikalitas LKS oleh Guru No Aspek Penilaian 1. Kemudahan Penggunaan Efektifitas Waktu Pembelajaran Manfaat 2. 3. Total Rata-rata Nilai Praktikalitas (%) 97,50% 93,75% 87,50% 289,16 96,38% Kriteria Sangat Praktis Sangat Praktis Sangat Praktis Sangat Praktis Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata praktikalitas LKS dengan tampilan majalah oleh guru adalah 96,38% dengan kriteria sangat praktis. Berdasarkan kriteria tersebut, maka LKS dengan tampilan majalah dari segi aspek kemudahan penggunaan, aspek efektifitas waktu pembelajaran, dan aspek manfaat dalam pembelajaran sudah sangat praktis. 2) Praktikalitas LKS oleh Siswa Dari hasil uji praktikalitas dari angket yang diberikan kepada siswa diperoleh data yang terdapat pada Tabel 3. Tabel 3. Hasil Uji Praktikalitas LKS oleh Siswa No Aspek Peniaian 1. Kemudahan Penggunaan Efektifitas Waktu Pembelajaran Manfaat 2. 3. Total Rata-rata Nilai Praktikalitas (%) 87,20% 86,50% 90,42% 264,12% 88,04% Kriteria Sangat Praktis Sangat Praktis Sangat Praktis Sangat Praktis Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dihasilkan produk berupa lembar kerja siswa (LKS) dengan tampilan majalah pada materi zat aditif dan zat adiktif yang valid dan sangat praktis. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Pengembangan Bahan Ajar dan Media. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Dongoran, Sari Ramadhani. 2011. Majalah Trubus dan Peningkatan Pengetahuan. Skripsi. Universitas Sumatera Utara Majid, Abdul. 2011. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA press Sudjana, Nana. 2010. Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung : Remaja Rosda Karya Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakatra: Bumi Aksara