BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Tindak kekerasan terhadap anak telah menjadi permasalahan serius di berbagai negara termasuk di Korea Selatan. Bentuk kekerasan terhadap anak yang merupakan cerminan dari kejahatan yang ada dalam kehidupan nyata saat ini dapat ditemukan dalam adegan-adegan yang muncul dalam film ini. Tindak kekerasan yang tercemin dalam film ini dimunculkan dengan tindak kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah luar biasa. Tanggung jawab yang besar pada guru untuk mendidik siswanya membuat hukuman fisik menjadi salah satu cara untuk mendisiplinkan siswa dalam pendidikan di Korea, apabila siswa berperilaku nakal dan tidak hormat kepada guru maka hukuman fisik dapat diberikan. Meskipun hukuman fisik menjadi perdabatan di Korea, kebanyakan orangtua yakin jika hukuman fisik merupakan salah satu cara agar siswa tidak berperilaku nakal. Berdasarkan pada analisis mengenai kekerasan terhadap anak dalam film Dogani (도가니), maka dapat disimpulkan jika terdapat tiga bentuk kekerasan terhadap anak yang dimunculkan dalam film tersebut : a. Representasi kekerasan terhadap anak dimunculkan dengan adanya tindak kekerasan fisik dalam film Dogani (도가니), ini ditunjukkan dengan 68 69 adanya tindak pemukulan oleh guru Park terhadap Min Soo, kekerasan fisik ini bahkan terjadi di dalam ruang guru, yang artinya kasus pemukulan ini terjadi di dalam lingkungan sekolah. kekerasan fisik dalam film ini juga terjadi di dalam lingkungan asrama, yang mana pelaku dari tindak kekerasan tersebut adalah penanggung jawab asrama yang bernama Yun Ja Ae. Yun Ja Ae melakukan kekerasan fisik pada Yeon Du di dalam ruangan mencuci asrama. b. Tindak kekerasan seksual juga terlihat dalam film Dogani (도가니) , kekerasan ini ditunjukkan dengan adanya tindak pemerkosaan dan pelecehan terhadap murid. Terlihat jika kekerasan seksual dilakukan oleh tiga orang yang seharusnya bertanggung jawab mengasuh anak-anak di sekolah, mereka adalah kepala sekolah, kepala administrasi dan guru Park. Murid yang menjadi korban atas tindak kejahatan seksual ini pun berjumlah tiga orang, mereka adalah Yeon Du, Yu ri, Min Soo, dan mereka adalah murid dari sekolah luar biasa Ja Ae. c. Kekerasan emosional dalam film Dogani (도가니) dimunculkan dalam bentuk ancaman pada anak-anak. Kekerasan non-fisik ini ditunjukkan pada ancaman pembunuhan yang dilakukan oleh Yun Ja Ae dan kepala sekolah kepada muridnya yang bernama Yeon Du. Yun Ja Ae memberikan ancaman pada Yeon Du saat ia menyiksanya di dalam ruang mencuci asrama, sedangkan kepala sekolah mengancam saat Yeon Du memergoki kepala sekolah sedang melakukan hal buruk pada Yu Ri di dalam ruang kepala sekolah. Bentuk lainnya adalah cemoohan yang ditujukan pada Min 70 Soo oleh guru Park saat ia melakukan kekerasan fisik di ruang kepala sekolah. d. Penelantaran terlihat pada kemunculan Min Soo dengan wajah yang biru lebam karena perilaku kejam dan kasar dari seorang guru yang bernama Park Boo Hyun. Tindak penelantaran juga terlihat saat Min Soo yang sedang mengalami tindak pemukulan di dalam ruangan guru, dan tidak ada seorang pun yang mencoba menghentikan tindakan tersebut. 4.2 Saran Berdasarkan pada penelitian mengenai kekerasan terhadap anak yang tergambar dalam film Dogani (도가니) dengan kajian sosiologi sastra, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : a. Kekerasan terhadap anak ini sebenarnya dapat dicegah, dan orangtua memegang peranan penting dalam pencegahan kekerasan terhadap anak. Orangtua harus dapat memberikan edukasi seksual pada anak, serta menjalin komunikasi yang baik pada anak sehingga anak dapat berbicara jika mengalami masalah. b. Penelitian ini hanyalah salah satu jalan dalam mengeksplor tindak kekerasan terhadap anak yang tidak hanya terjadi dalam masyarakat Korea, namun masyarakat di seluruh dunia, dan tentu saja masih terdapat berbagai cara untuk dapat membahas lebih banyak pengetahuan yang terkait dengan Korea lainnya. 71 c. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menjadikan inspirasi untuk dapat menggali lebih dalam lagi fenomena-fenomena sosial dalam masyarakat Korea melalui sebuah film. d. Penelitian mengenai kekerasan terhadap anak yang tergambar dalam film Dogani (도가니) dengan menggunakan teori sosiologi sastra ini, diharapkan dapat memicu peneliti lain dengan objek penelitian selain film.