KEUNGGULAN MANAJEMEN GAYA JEPANG, KOREA SELATAN, CINA, AMERIKA SERIKAT DAN INDONESIA SEBAGAI TOLAK UKUR PERSAINGAN BISNIS DI ERA GLOBALISASI Sunandar Email: [email protected] Dosen pada Politeknik Harapan Bersama Mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen (DIM) Universitas Jenderal Soedirman Abstract Management is the science and art. As a science, management has the general principles that are universal, but the art aspect of the application stage so that the color stands out overall managerial process. Hence the emergence of management style is a reflection of the adjustment application of the general principles of management of the environment in which the managerial process takes place. Management style in Japan, South Korea, China, United States and Indonesia have different advantages depending on factors such as the characteristics of employees, work activities involved in the organizational culture. In a further development excellence enrich the management style of management science it self. Keywords: Excellence, Management, Management Style, Culture organization. latar belakang kondisi sosial politik dan PENDAHULUAN Manajemen di era globalisasi ekonomi masa lalu negara yang seperti ini adalah salah satu isu yang bersangkutan. Di samping itu, tentu saja, paling sentral sepanjang suatu organisasi karakteristik warganya dan budaya yang atau spesifik perusahaan ingin tetap eksis. juga mempengaruhi Banyak organisasi atau perusahaan yang keanekaragaman kebijakan manajerial menganggap manajemen adalah mesin yang diterapkan oleh masing-masing penggerak negara. tegaknya organisasi atau bisnis yang mereka jalankan. Berbagai Manajemen bukan sekedar suatu perusahaan atau organisasi menerapkan alat atau metode, tapi manajemen adalah gaya nilai hidup dan kepercayaan. Inti teori manajemen yang berbeda. Kebijakan manajerial di berbagai negara manajemen pun cukup beragam. Sebagian besar Metode untuk mencapai produktivitas faktor yang mempengaruhinya tak lain dapat di tempuh dengan berbagai titik Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014 adalah produktivitas. 65 penekanan. Kerja sama, spesialisasi ini merupakan tantangan bagi suatu kerja, merupakan negara atau bangsa yang ingin maju. dan kekeluargaan penekanan atau fokus dalam usaha untuk Manajemen adalah seni dan ilmu mengarahkan, mengatur orang pada mengatur manusia agar mencapai tujuan suatu melalui tujuan. Individualime dan produktivitas. Produktivitas sosialisme dan ilmiah ditambah moral memicu output suatu bangsa, dimana merupakan output klasifikasi dari sudut dapat berupa informasi Mahluk ekonomis dan mahluk sosial berbanding ditambah religius merupakan klasifikasi Teknologi akan berbanding lurus dengan berdasar orientasi “Hidup manusia”. peningkatan kualitas Master of destiny produk. Disinilah dengan alam berdasar merupakan klasifikasi kemampuan manajemen. teknologi. jasa, pandang yang berbeda secara universal. dan harmonisasi dan barang, lurus Peradaban dengan teknologi. dan kuantitas pentingnya Manajemen merupakan manusia kebanggaan dan pegangan bagi suatu menaklukkan alam. Pengklasifikasian ini bangsa dalam berkembang. Mengetahui didasari dari perbedaan sudut pandang manajemen suatu bangsa secara otomatis baik dari segi diri manusia, manusia akan mengetahui pola budaya, sosial dan dengan reliugis yang membentuk kepribadian, alam dan manusia dengan Tuhan. Dan merupakan hasil perwujudan keyakinan dari bangsa. Apabila kita mengetahui gaya nilai sosial., budaya dan kepercayaan. kesuksesan kepercayaan suatu manajemen yang berlaku di negara- Manajemen merupakan salah satu indikator dan suatu negara besar maka kita dapat bangsa. membandingkan dan dijadikan landasan Posisi manajemen berada dalam kajian gaya manajemen mana yang paling ekonomi cocok diterapkan di perusahaan atau mikro. Seperti kata John Neisbit dalam bukunya “mega trend organisasi di negara kita. 2000” yang menyatakan bahwa semakin PEMBAHASAN kuat perekonomian suatu bangsa maka Pada semua lembaga manajemen semakin hebat pemain terkecilnya. Itu merupakan alat yang aktif dan efektif, berarti bahwa pengusaha dan sistem tanpa manajemen dapat berpengaruh besar manajemen, terhadap perekonomian dan standart kerjasama. Tetapi alat itu tidak pernah hidup suatu peradaban suatu bangsa. Hal ditentukan Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014 lembaga tidak akan ekonomi oleh apa yang ada maupun mereka 66 kerjakan, juga bahkan oleh bagaimana Dalam hal ini Drucker (1984) mereka mengerjakannya, alat ditentukan berpendapat, oleh sumbanganya. Dan manajemenlah pelaksanaan manajemen global pada yang memungkinkan lembaga untuk organisasi sangat dipengaruhi oleh ciri- menyumbang. Manajemen adalah tugas, ciri juga merupakan suatu disiplin.” Setiap nasional karya manajemen adalah karya seorang ditentukan oleh hal-hal itu. Dengan manajer. Yang mengelola adalah orang, demikian dalam prakteknya, patriotisme bukan kekuatan atau fakta. Pandangan, dan budaya bangsa serta lingkungan pengabdian dan integritas para manajer turut menentukan apakah ada manajemen diabaikan agar manajemen global dapat ataukah diterapkan dan berjalan secara efektif. yang mismanagement. ada hanyalah Persepsi nasional, dan bahwa dalam tradisional, sejarah kadang-kadang mempengaruhinya cara tak juga dapat kebenaran Indonesia termasuk salah satu inilah yang diakui dan berlaku secara Negara ASEAN, tidak hanya cukup universal pada semua organisasi di dunia bangga bergabung dengan mereka, tetapi internasional. harus memacu diri bagi kemajuan dalam Manajemen global adalah olah manajemen secara professional manusia dalam dengan tanpa mengabaikan cirri budaya organisasi dengan menggunakan bantuan kekhasan Indonesia yang positif. Oleh sumber-sumber daya dan fasilitas yang Putti dinyatakan dengan tegas bahwa diperlukan untuk mencapai tujuan secara mengapa terjadi sukses di Negara-negara keseluruhan. Manajer itu adalah orang industri baru seperti : Amerika, Jepang, yang aktif dan bertanggung jawab dalam Korea melakukan manajemen menarik perhatian dunia, karena : “A organisasi. single most important factor which can berperan be identified as the main reason for their mengatur dan mengalokasikan sumber- success is the style of management”. Di sumber daya tersebut seoptimal mungkin Negara-negara maju manajemen dihargai secara efektif dan efisien sehingga tinggi secara khusus dan professional. mencapai produktivitas dan kepuasan Dari budaya itu mempengaruhi gaya bagi semua orang yang bekerjasama (style) dengannya. keberhasilan dalam pelaksanaan praktek segenap untuk aktivitas tugas-tugas mencapai Manajer tujuan berfungsi dan Selatan dan manajemen Cina yang sehingga membawa manajemen. Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014 67 Terlepas dari definisi manajemen perbudakan manajemen. Memperhatikan di atas, para ahli mengakui pada gaya ini apa menunjukkan bahwa selalu ada dasarnya manajemen merupakan ilmu satu cara komunikasi di mana komandan dan seni (art and science). Sebagai memberikan perintah dan mengharapkan sebuah ilmu , manajemen mempunyai untuk dilakukan tanpa pertanyaan. Bahkan prinsip-prinsip yang bersifat hingga saat ini gaya ini masih ada dan dalam tahap efektif dalam mengelola lingkungan seperti aplikasinya aspek seni nampak menonjol angkatan bersenjata situasi darurat krisis dan sehingga mewarnai keseluruhan proses lain-lain. manajerial. Oleh karena itu timbulnya waktu untuk menunggu gaya manajemen merupakan refleksi dari saran dan gaya otokratis manajemen yang penyesuaian penerapan prinsip-prinsip paling efektif. manajemen dengan lingkungan dimana Demokrat universal, umum namun proses manajerial itu berlangsung. Manajemen di mana tidak ada umpan balik atau Berlawanan dengan gaya manajemen Gaya manajemen adalah cara di otokratis tugas melaksanakan hanya setelah mana organisasi mengelola karyawan mendapatkan dan aktivitas kerja mereka dan akan pemerintahan oleh suara mayoritas. Sebuah bervariasi tergantung pada faktor-faktor contoh yang sangat jelas adalah pemilihan seperti karakteristik karyawan, aktivitas umum kerja budaya tertentu dalam sebuah organisasi masyarakat. organisasi. Sebuah gaya manajemen Namun gaya manajemen yang demokratis yang dapat dan sering diterapkan dalam bisnis yang terlibat sukses secara dalam efektif harus suatu pendapat negara manajer masyarakat pemilihan membuat dan pejabat membangun tim dan mampu memotivasi ketika keputusan karyawan yang ada diorganisasi. berdasarkan kesepakatan mayoritas. Namun Beberapa jenis gaya manajemen : gaya manajemen biasanya dipandu oleh Otokratis manajer yang telah membuat evaluasi Otokratis adalah gaya manajemen tertentu dari solusi yang mungkin dan tertua dalam mengelola sekelompok orang membiarkan karyawan memilih satu di antara untuk pilihan terbaik. menyelesaikan manajemen sangat perbudakan di jelas mana sesuatu. di Gaya masa lalu hanya Partisipatif master Gaya manajemen sangat mirip dengan memberikan perintah dan budak hanya jenis mengikuti. Namun tidak berarti adalah jenis mendapatkan Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014 demokratis manajemen pendapat dari dalam karyawan 68 massal. Namun tidak perlu utama dan terpenting dalam perusahaan. Apa yang Dalam konteks ini manajer-manajer Jepang dilakukan adalah untuk mencari masukan dan menggunakan sistem seumur hidup bagi para pendapat dari karyawan dan kemudian pekerja. membuat keputusan sendiri. perusaan Laissez Faire memperkejakan para pekerja selama 34 mengikuti keputusan suara Gaya mayoritas. Jepang perusahaan- berharap bisa sampai 40 tahun, sampai mereka berhenti. manajemen gaya tangan bebas di mana Sistem pekerjaan seumur hidup mempunyai manajer tidak membuat keputusan atau dua mengganggu tersebut menjamin kontinuitas dan kekuatan tetapi tersebut ini umumnya, adalah masalah manajemen Pada hanya membiarkan berkembang dengan pengaruh positif. Pertama, sistem pekerja serta mendorong para pekerja untuk sendirinya apakah akan lebih baik atau berpartisipasi buruk. perusahaan. Kedua, ketika para pekerja Gaya dan Keunggulan Manajemen Jepang mempunyai rasa aman dalam perusahaan, Dalam mempelajari dalam area manajemen manajemen sikap mereka terhadap inovasi dan teknologi Jepang tidak boleh tidak membutuhkan adalah positif. Tidak seperti di Negara Barat, pengertian yang cermat terhadap dimensi dan di Jepang penggunaan robot dalam pabrik konsep kerja masyarakat Jepang. Orang dapat diterima dengan baik oleh para pekerja. Jepang terkenal dengan kerja kerasnya. Hal Karakateristik industri Jepang yang ini disebabkan oleh lahannya yang relatif menyolok dan merupakan pelajaran yang jarang, penduduknya yang banyak dan padat, berharga memiliki cuaca yang buruk, dan tidak antara para pekerja dan manajemen. Di mempunyai sumberdaya alam. Jepang juga Jepang tidak ada konflik yang berarti antara menghubungkan etika kerja mereka dengan buruh dan manajer atau antara perusahaan kepercayaan Zen dengan pemerintah. Dimensi budaya juga mengajarkan bahwa melalui kerja dan kreasi memainkan peran utama dalam bisnis orang mereka kesempurnaan Jepang dan industri dunia. Keselarasan dan pembangunan watak. Oleh karena itu, bagi kesatuan adalah karakteristik masyarakat orang Jepang pekerjaan mempunyai nilai dan Jepang secara keseluruhan. Keselarasan ini memberikan juga agamanya. akan Budha mencapai arti yang mendalam bagi kehidupan mereka. Manajemen adalah terasa dikarenakan Jepang memberikan tekanan kepada para pekerja sebagai modal harmonisnya kuat filosopi dalam hubungan perusahaan dan nilai-nilai persaudaraan dan perasaaan kesetiakawanan yang Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014 diterima oleh seluruh anggota 69 perusahaan. Oleh karena itu, hubungan antara memiliki tujuan yang sama. Dalam kondisi manajer dan pekerja berdasarkan filosopi, lingkungan seperti ini para pekerja akan pada dasarnya perusahaan adalah sebuah terdorong bekerja lebih keras dan kreatif, keluarga besar di mana para anggotanya sehingga produktivitas dan tujuan perusahaan hidup bersama secara harmonis. dapat tercapai. Dalam masyarakat Jepang “diri” tidak Karakteritik atau sifat dan sikap ini penting yang paling penting adalah semangat muncul dari kesadaran kelompok yang kerja tim, sebuah ide, di mana semangat berakar kuat berdasarkan naluri kekeluargaan tersebut telah mengakar begitu dalam dalam yang kental. Masyarakat Korea Selatan keluarga orang Jepang dan merupakan hal terikat pada konsep keluarga yang besar dari terbesar dalam kelompok. Ide ini juga pada sekedar hubungan kontrak bisnis yang berlaku di perusahaan. Buktinya adalah didasari pada orientasi mencari keuntungan setiap pengakuan prestasi atau distribusi semata-mata. tugas langsung ditujukan kepada kelompok daripada individu. Begitu juga, setiap Keakraban bagi mereka adalah manusia dan persaudaran antar kesalahan dari seorang pekerja menjadi tanggungjawab tim tanggungjawab kelompok. dijunjung Gaya dan Keunggulan Manajemen Korea Mereka lebih mempercayai pimpinan atau Selatan. atasan yang menunjukkan sikap kepedulian tinggi moral antar yang sesama harus mereka. Myon-Woo Lee dalam bukunya “ yang tulus dan rela untuk berbagi rasa dalam Let’s Create the “W” Theory”: menyarankan kesenangan dibanding dengan taat atas pengembangan aspek budaya teknologi dan pimpinan industri khas ala Korea Selatan untuk memanfaatkan kekuasaan. yang semata-mata hanya menjadikan Korea Selatan sebagai salah satu Pemecahan masalah secara bersama- adidaya ekonomi di dunia. Budaya Korea sama adalah wujud kegairahan kerja baru. selatan aspek Jadi pada singkatnya , manajemen harus kekeluargaan dan aspek solidaritas antar membangun suatu iklim dan suasana kerja warga. Solidaritas ini berbetuk solidaritaas (morale) yang bisa membangkitan rasa antar keluarga dan antar teman atau mitra kekeluargaan bisnis. Konsep orang Korea Selatan dalam bersama. Manajemen haruslah juga mampu berbisnis mirip dengan Jepang : “ sukses mendorong inisiatif dan kreativitas. Kondisi hanya dapat dicapai jika setiap orang yang ini yang selanjutnya menciptakan antusiasme terlibat semangat kerja yang tinggi untuk bersatu yang dalam menonjolkan organiasi masing-masing Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014 untuk mencapai tujuan 70 dalam organisasi perusahaan untuk mencapai maupun yang dimiliki pendatang pertama di tujuan dengan sukses besar. asia Timur dan Asia tenggara, mulanya Gaya dan Keunggulan Manajemen Cina. membawa sikap hidup tersebut. Jadi jenjang Widyahartono (1999: 3-13) kendalinya sangat terbatas dan hanya menyatakan bahwa kebanyakan prinsip- dipercayakan pada sekelompok kecil orang prinsip manajemen gaya Cina memberikan dalam tekanan pada perilaku manajernya. Dalam keluarga memanajemen berinteraksi perusahaan yang telah bertumbuh menjadi dengan mereka, para manajer menganggap rakasasa cenderung memilih pola organisasi apakah mereka sendiri suka atau tidak yang memyukai perlakukan yang meraka terapkan mempunyai kandungan saling percaya yang pada bawahan mereka. Dalam budaya Cina, tinggi akan lebih berhasil ketimbang yang konsep ini dikenal sebagai “ kemanusiaan”, kandungan ide sentralnya adalah konfusianisme. Menurut Paramita dan munandar Marbun Ajaran orang atau Konfusianis yang biasanya terdekat. belum Bahkan matang saling adalah anggota masih masyarakat percayanya ada yang rendah. memegang (190: 182-183) Nilai-nilai pada manajemen asumsi mengenai sifat manusia. Manajer Cina yaitu : 1). Memegang janji, 2). Ulet, Konfusian memberi tekanaan mempengaruhi 3).Tekun, 4). Hemat, dan 5). Solidaritas antar orang melalui kepatuhan moral dalam arti kelompok. seorang manajer yang memanajemen dirinya dengan baik maka dia dapat menajemen Gaya orang Amerika Serikat. lain. Disini manajer harus membimbing dan mendidik bawahannya, dan Dikenal menghormati dan mempercayai bawahan demokratis serta perusahaan memperlakukan mereka secara manusiawi. Keunggulan di Manajemen sebagai negara paling dunia, sebagian besar jalan bagi memberikan manajemen dan pekerja untuk bernegosiasi Konsep manajemen gaya Cina sangat sebelum dilakukan perjanjian. Kebijakan dipengaruhi oleh aspek historis bangsa Cina, untuk langsung berhubungan dengan top sejak terjadi management tersedia dan terbuka, namun pergerseran politik dan sosial yang telah terbatas. Kendati demikian, dapat dikatakan membuat orang Cina memiliki sikap praktis bahwa yang keras, yang dapat disarikan dalam manajemen sistem nilai bertahan hidup dalam segala manajemen cuaca. Perusahaan Cina baik di Daratan efesien dan efektivitas dan profitabilitas abad ke-5 SM, banyak Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014 Amerika sudah partisipatif. negara ini menerapkan Keunggulan yaitu sosialitas, 71 dalam menjalankan organisasinya. penerimaan terhadap orang lain sangat Disamping itu juga negara ini menggunakan penting. Tanpa saling percaya maka tidak ada Sistem ekonomi Kapitalis Kolektif yaitu kerjasama. Kerjasama bukan semata-mata kepentingan buruh diutamakan. “bekerja bersama” tetapi lebih merupakan “ Gaya dan Keunggulan Manajemen spirit of life ”. Kerjasama dengan dilandasai saling percaya akan menimbulkan rasa Indonesia. Manajemen atau memiliki dan tanggungjawab kerja yang manajemen di Indonesia”. Kesamaan arti ini tinggi. Tangungjawab kerja yang tinggi akan didasari pada landasan pemikiran bahwa di membuat seseorang untuk bekerja dengan Indonesia tidak memiliki pola manajemen keras, rela berkorban, berdasarkan mutu yang unik. Manajemen KKR (KKR = sehingga hasil kerjanya merupakan hasil Kerjasama, Kekeluargaan kerja tim yang semakin hari semakin baik merupakan gaya “kegiatan Indonesia Religius) sistematis dalam (konsep inti produktivitas dan produktivitas merencanakan, mengorganisir, memimpin merupakan dan mengendalikan Kekeluargaan merupakan landasan ekonomi manusia atau pekerja dengan melibatkan dan fasafat hidup orang Indonesia. Keluarga nilai-nilai dan sangat dihormati oleh anggota keluarga, religius agar mau bekerja atau mencapai maka jangan heran kalau sistem paternalistik tujuan menjadi landasan utama dalam berbisnis dan mengarahkan, serta kerjasama, yang telah kekeluargaan ditetapkan, dengan produktif. Kerjasama tujuan akhir manajemen). berpengaruh pada pola manajemen. Rasa merupakan ciri budaya asli bangsa Indonesia, kerjasama sepadan kekeluargaan memiliki akan dan rela menimbulkan berkorban rasa untuk dengan kata “gotong royong (Jawa)”, gugur kemakmuran gunung, Mapalus (Manado)” dan banyak merupakan syarat utama bagi terciptanya istilah lainnya di Indonesia. Kerjasama produktivitas. masa Sifat depan. Dan kekeluargaan ini akan merupakan wujud bahwa manusia Indonesia berpengaruh pada pola manajemen. Seorang adalah mahluk sosial yang tidak mungkin manajer akan memandang karyawan sebagai hidup tampa bantuan orang lain. Falsafah ini “elemen penting” bagi perusahaan. Oleh juga memberikan makna bahwa kerjasama karenanya manajemen akan memberikan dapat menghasilkan output yang maksimal jaminan kemakmuran lewat kompensasi pada karena ada sinergi. Orang dapat berkerja karyawan dan karyawan akan memberikan sama apabila ada saling percaya, untuk itu seluruh kemampuannya bagi perusahaan. bangsa Kerjasama, Indonesia harus sadar bahwa Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014 kekeluargaan dan religius 72 merupakan hal unik bagi bangsa Indonesia manajemen Indonesia dibandingkan dengan dan ini merupakan gaya dan keunggulan negara-negara yang lain. Tabel 1. Keunggulan gaya manajemen Jepang, Korea Selatan, Cina, Amerika dan Indonesia No Jepang Korea Selatan Solidiritas tinggi Kreatif Disiplin Taat pimpinan 1 Solidaritas tinggi 2 3 4 Dedikasi; Kesetiaan; Disiplin diri 5 Nasionalisme yang Bekerja tinggi lebih Keras Penghormatan Team Work terhadap yang lebih senior 6 Cina Amerika Indonesia Memegang teguh janji Ulet Tekun Hormat Efesien dan Efektif Disiplin Sadar akan waktu Penghormatan terhadap inisiatif individu Menghormati Buruh Profitabilitas Paternalistik Solidaritas kelompok Praktis gaya Saling percaya Saling Menolong masyarakat. Apalagi belum ditemukannya PENUTUP Keunggulan Kerjasama Kekeluargaan Religius manajemen di Jepang yaitu solidiritas yang tinggi, dedikasi, kesetiaan, disiplin diri, penghormatan yang lebih senior. Korea Selatan yaitu solidiritas yang tinggi, kreatif, disiplin, taat pimpinan, bekerja lebih keras dan team work . Keunggulan gaya manajemen Cina yaitu memegang tegung janji, ulet, tekun, hormat, solidiritas dan praktis. Amerika Serikat yaitu efesien, disiplin, sadar waktu, penghormatan secara pas bentuk manajemen Indonesia, menjadikan manajemen yang dijalankan selama ini mencampurkan berbagai macam bentuk atau gaya yang ada, serta ditambah dengan faktor budaya di mana organisasi tersebut berada. Namun gaya manajemen Indonesia secara umum bercirikan diantaranya kerja sama, paternalistik, kerja sama , kekeluargaan, religius dan saling percaya. inisiatif atas individu, menghormati buruh dan profitabilitas. Sedangkan manajemen Indonesia yang banyak mengadopsi manajemen barat yaitu Amerika dan timur yaitu Jepang, Korea Selatan dan Cina. Hal ini tampaknya tidak luput dari pengaruh faktor budaya tradisional yang ada di tengah-tengah Jurnal Fokus Bisnis, Volume 13, No 01, bulan Juli 2014 73 DAFTAR PUSTAKA Manulang, 2008. Dasar-Dasar Manajemen. Edisi 20. Gajahmada University Press Hal 19 – 35. Marbun, B.N., Penyunting. 1992. Pusparagam Manajemen Indonesia & Bisnis Cina di Asia Tenggara . PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Joubert B Maramis, 2002. Manajemen KKR (Kerjasama, Kekeluargaan, Religius) : Suatu Pemikiran Untuk mencari Manajemen Gaya Indonesia. Universitas Sam Ratulangi Manado. Joedono, S.B., 1987. Perkembangan Manajemen Indonesia Survey Sebagian Literatur, Makalah yang dibawakan pada Kongres ISEI di Bali September 1987. Terry, George R.. 1972. Principles of Management, Richard D. Irwin, Inc. Homewood, Illionis. http://www.portalhr.com. mengulik gaya manajemen di berbagai negara. *) Penulis adalah dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSOED