BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Siaran Pers Minat Investasi Transportasi Gas, Investor Korsel Alokasikan US$ 80 Juta Jakarta, 12 Maret 2016 – Investor asal Korea Selatan kembali menyampaikan minat investasi di Indonesia. Kali ini investor membidik sektor perkapalan dengan menyampaikan minat investasi sebesar US$ 80 juta (setara dengan Rp 1 triliun dengan kurs dolar AS Rp 12.500) untuk menyediakan dua kapal transportasi gas. Investor akan segera melakukan site visit ke Indonesia untuk mencari mitra lokal. Minat ini merupakan salah satu hasil tindak lanjut dari kunjungan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani ke Korea Selatan pekan lalu. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyatakan bahwa minat investor Korea Selatan terutama dalam bidang usaha transportasi laut. Untuk merealisasikan minat ini investor akan mengirimkan dua kapal pengangkut komoditas gas bumi dan terbukanya peluang untuk pembangunan terminal gas sebagai storage. “Saat ini tidak hanya besarnya investasi saja yang dicari, tapi adanya nilai tambah bagi Indonesia. Melalui minat investasi tersebut, menunjukkan adanya peluang yang cukup besar dan berkelanjutan di industri transportasi laut. Investor juga menyinggung program Presiden tentang tol laut yang akan memberikan dampak positif bagi Indonesia. Selain itu, terbuka peluang untuk pembangunan terminal gas sebagai storage,” ujarnya dalam keterangan resmi kepada media, Sabtu (12/3). Kepala BKPM Franky Sibarani menambahkan bahwa Korea Selatan merupakan salah satu negara yang aktif berinvestasi di Indonesia. Realisasi investasi Korea Selatan selama tahun 2015 tercatat mencapai Rp 15,1 triliun terdiri dari 2.329 proyek. Sedangkan sejak 20102015, investasi yang telah direalisasikan mencapai angka Rp 79,6 triliun. “Investasi dari Korea Selatan selama lima tahun terakhir selalu berada di peringkat lima teratas, sehingga menjadikan Korea Selatan sebagai salah satu sumber utama investasi di Indonesia. Sementara dari sisi komitmen investasi dari Korea Selatan sepanjang tahun lalu, BKPM mencatat sebesar US$ 4,8 miliar dengan pertumbuhan mencapai 86% dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya,” jelasnya. Pejabat Promosi Investasi Kantor Perwakilan BKPM (IIPC) di Seoul Imam Soejoedi menyatakan bahwa minat investasi ini merupakan hasil proactive marketing IIPC Seoul dengan mendatangi beberapa perusahaan yg menjadi target investor. “Pada 2015 lalu, kami bertemu langsung dengan beberapa perusahaan yang menjadi target investor, yaitu perusahaan besar yang dapat memberikan nilai lebih bagi Indonesia untuk menanamkan modalnya di lima sektor prioritas. Kami menjalankan strategi pro-active marketing dan clearing house agent,” jelas Imam. Korea Selatan termasuk dalam sembilan negara prioritas investasi selain Tiongkok, Taiwan, Timur Tengah, Singapura, Jepang, Amerika Serikat, Australia dan Inggris. Investasi yang masuk dari Korea Selatan tahun 2015 mencapai US$ 1,2 miliar tumbuh sebesar 7,6% dari periode yang sama tahun 2014. Sejak 2010-2015 nilai investasi yang masuk dari Korea Selatan mencapai angka US$ 8 miliar. Dalam periode tersebut sektor yang masuk didominasi oleh sektor industri logam mencapai 45%. --Selesai-- Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi: Ariesta Riendrias Puspasari Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat dan Tata Usaha Pimpinan Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190 Telepon : 021-5269874 E-mail : [email protected]