PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - KOREA SELATAN PERIODE : JANUARI - APRIL 2016 A. Perkembangan Perekonomian dan Perdagangan Korea Selatan 1. Total perdagangan Korea Selatan dengan Dunia pada periode Januari - April 2016 sebesar US$ 282,45 miliar atau turun 14,21% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015, yang tercatat sebesar US$ 329,25 miliar. Total perdagangan tersebut terdiri dari ekspor Korea Selatan ke Dunia periode Januari - April 2016 sebesar US$ 156,66 miliar atau turun 12,78% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015, yang tercatat sebesar US$ 179,62 miliar. Sedangkan, impor Korea Selatan dari Dunia sebesar US$ 125,79 miliar atau turun 15,93% apabila dibanding nilai impor periode yang sama tahun 2015 sebesar US$ 149,63 miliar. 2. Neraca perdagangan Korea Selatan dengan Dunia periode Januari - April 2016 surplus sebesar US$ 30,87 miliar atau meningkat sebesar 2,90% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015, yang tercatat surplus sebesar US$ 29,99 miliar. 3. Beberapa komoditi impor Korea Selatan pada periode Januari - April 2016, antara lain: Elektronik dan komponen (pangsa 19,3%; turun 6,1%); Minyak Bumi (pangsa 18,7%; turun 36,7%); Permesinan (pangsa 11,7%; turun 9,9%); Peralatan Optik (pangsa 4,2%; turun 11,1%); Kendaraan bermotor (pangsa 3,9%; naik 0,9%); Besi dan Baja (pangsa 3,3%; turun 27,7%); dan Kimia Organic (pangsa 2,8%; turun 16,0%). 4. Negara tujuan ekspor Korea Selatan pada periode Januari - April 2016 yang menunjukkan peningkatan yang cukup besar antara lain : Marshalls meningkat 54,52%, dari US$ 2,37 miliar menjadi US$ 3,67 miliar; Inggris meningkat 47,19%, yaitu dari hanya US$ 1,71 miliar menjadi US$ 2,52 miliar; Malaysia meningkat 22,44%, yaitu dari hanya US$ 2,11 miliar menjadi US$ 2,59 miliar; Vietnam meningkat sebesar 9,07% yaitu dari US$ 9,03 miliar menjadi US$ 9,85 miliar; Belanda meningkat sebesar 6,05% sehingga menjadi US$ 1,17 miliar; dan Jerman meningkat sebesar 2,23% sehingga menjadi US$ 1,97 miliar. Sementara itu, negaranegara asal impor Korea Selatan pada periode Januari - April 2016 yang tumbuh positif, antara lain Vietnam naik 35,8%, Meksiko (20,1%), Peru (19,4%), Argentina (18,9%), dan Hongaria (15,6%), serta dari Republik Czech dan Irlandia yang masingmasing naik sebesar 12,6% dan 10,4%. B. Perkembangan Perdagangan Bilateral Korea Selatan dengan Indonesia 1. Total perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan pada periode Januari - April 2016 sebesar US$ 4,74 miliar, turun 21,16% dibanding periode Januari - April 2015. Total perdagangan periode Januari - April 2016 tersebut, terdiri dari ekspor Indonesia ke Korea Selatan sebesar US$ 2,66 miliar yang turun 15,21% dibanding periode yang sama tahun 2015, yang tercatat sebesar US$ 3,13 miliar, dan impor Indonesia dari Korea Selatan sebesar US$ 2,08 miliar yang turun 27,64% dibanding periode yang sama tahun 2015 yang mencapai US$ 2,87 miliar. Neraca perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan surplus bagi Indonesia sebesar US$ 576,78 juta, atau naik 123,10% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015, yang tercatat surplus bagi Indonesia sebesar US$ 258,53 juta. 2. Nilai ekspor non-migas Indonesia turun sebesar 8,75% yaitu dari US$ 2,20 miliar pada periode Januari - April 2015 menjadi US$ 2,01 miliar untuk periode yang sama pada tahun 2016. Neraca perdagangannya dengan Korea Selatan pada periode Januari April 2016, tercatat surplus bagi Indonesia sebesar US$ 201,88 juta. Demikian juga, neraca migas antara Indonesia dengan Korea Selatan tercatat surplus sebesar US$ 374,90 juta pada periode ini. 3. Pada periode Januari - April 2016 produk ekspor non-migas Indonesia ke Korea Selatan dengan peningkatan cukup besar adalah scrap logam dan kayu dan article yang meningkat sebesar 222,8% dan 27,9%. C. Informasi Lainnya 1. Partisipasi Pada Pameran Makanan dan Minuman (mamin) Terbesar di Korea ‘Seoul Food and Hotel 2016’ Dalam upaya meningkatkan ekspor produk non migas unggulan Indonesia ke Korea Selatan, khususnya produk makanan dan minuman, Kedutaan Besar RI melalui Atase Perdagangan Seoul, Korea Selatan, bekerja sama dengan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Busan telah berpartisipasi dalam pameran Seoul Food and Hotel 2016 yang berlangsung dari tanggal 10 - 13 Mei 2016 bertempat di KINTEX, Seoul, Korea Selatan. Paviliun Indonesia yang mengusung tema "Trade with Remarkable Indonesia" dibangun di atas lahan seluas 135 m2 dan setiap peserta difasilitasi stan berukuran 3x3 m yang didesain khusus. Paviliun Indonesia menampilkan sebanyak 16 (enambelas) perusahaan makanan dan minuman Indonesia, yaitu PT. Helmigs Prima Sejahtera, PT. Siantar Top, PT. Indowoyang, PT. Manohara Asri, CV. Roemah Snack Mekarsari, PT. Coco Sugar Indonesia, PT. Pondan Pangan Makmur Indonesia, PT. Fruit–Ing Indonesia, PT. STTC, PT. Toba Agro Mandiri, PT. Kalbe Internasional, CV. Intrafood, PT. Altar Mass, PT. Bahtera Wiraniaga Internusa (Pronas), PT. Pacific Eastern Coconut Utama, dan PT. Monde Mahkota Biskuit. Adapun produk yang dipamerkan juga beragam diantaranya : healthy drink, frozen sweet potato, roasted peanuts, wafer, biscuit, banana chips, cassava chips, sweet potatos chips, coconut sugar organic, ice cream mix, pudding mix, coffee mix, coffee bean, instant coffee, canned coffee, tobacco product, red bean, dry radish, hydro coco, organic ginger drink, canned corned beef/chicken dan masih terdapat beberapa makanan kecil lainnya. Partisipasi Indonesia pada pemeran ini mendapat dukungan penuh dari Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan. Korea Selatan adalah negara dengan penduduk sebanyak 51,3 juta jiwa dengan pendapatan per kapita sebesar USD 33.200. Daya beli yang tinggi menjadikan Korea Selatan sebagai pasar yang sangat potensial untuk berbagai macam produk termasuk makanan dan minuman. Dengan memanfaatkan peluang pada pameran ini, produk makanan dan minuman Indonesia akan lebih dikenal secara luas di Korea Selatan. Pameran ini diikuti tidak kurang dari 1.400 perusahaan. Disamping peserta lokal, berbagai perusahaan dari manca negara juga turut berpartisipasi pada pemeran ini. Selain dari Indonesia terdapat juga perusahaan dari sekitar 50 negara lainnya yang juga perpartisipasi pada pameran ini, baik dari Asia, Eropa, Amerika, Australia, Afrika dan juga dari Timur Tengah. Meskipun kondisi perekonomian dunia masih terbilang lesu, namun peminat peserta pada pameran ini tetap tinggi. Acara pembukaan pameran juga berlangsung cukup meriah, selain Presiden dan CEO KOTRA, Mr. Jaehong Kim yang membuka pameran secara resmi, juga turut hadir Duta Besar dari berbagai negara diantaranya Dubes USA, Italy, Spain dan lain-lain. Duta Besar RI untuk Korea Selatan, John A. Prasetio, sangat mendukung keikutsertaan perusahaan Indonesia pada pameran ini, dihapakan dengan berpartisipasi pada pameran ini dapat mendongkrak nilai ekspor produk nonmigas Indonesia ke Korea Selatan yang belakangan ini menunjukan penurunan. Keikutsertaan Indonesia pada pameran ini bertujuan meningkatkan jumlah frekuensi kontak dan kontrak dagang dengan pembeli dari luar negeri, khususnya Korea Selatan. Dengan berpartisipasi pada pameran ini, importir, agen penjualan, distributor produk makanan dan minuman di Korea Selatan dapat bertemu langsung dengan eksportir produk makanan dan minuman terbaik dari Indonesia. Sektor makanan dan minuman salah satu bisnis yang berkembang di Korea Selatan. Produk makanan olahan Indonesia sudah cukup dikenal, oleh karena itu, sektor ini menjadi target pasar bagi pelaku usaha asal Indonesia dan diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekspor ke negara ini. Sumber : Laporan Atdag Seoul, Korea Selatan, Mei 2016