PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA BARANG DAN JASA MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS EMPAT (IV) SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Thomas Aquinas Bhato Tau NIM. 111134302 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA BARANG DAN JASA MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS EMPAT (IV) SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Thomas Aquinas Bhato Tau NIM. 111134302 RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI iii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini kupersembahkan untuk: TuhanYesus Yang selalu menyertaiku serta memudahkanku dalam kelancaran mengerjakan penelitian ini Bunda Maria Yang selalu membimbingku dan menuntunku ke jalan yang benar Bapak SiprianusPake yang menjadikanku sebagai seorang yang kuat Ibundaku tersayang IbuAgustina My Yang selalu setia memberikan kasihsayangnya Adikku Pangkrasia Epifania Renge Pake danVeronikaMbejoPake yang selalu memberikanku perhatian dan nasihat yang tulus Untuk teman-teman seperjuangan PPGT angkatan 1 Yang selalu menemani dan memberikan motivasiu ntuk terus berjuang Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma iv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI MOTTO Jangan Pernah ada kata mundur, sebelum berusaha Apa yang kau tanam, itulah yang kaupetik Apa yang kau lakukan hari ini itulah yang akan menentukan masa depanmu Jangan takut untuk mengambil resiko, ketika kau melewatinya kau akan terlatih untuk menjadi lebih kuat v PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI vi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI vii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRAK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA BARANG DAN JASA MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA KELAS EMPAT (IV) SEKOLAH DASAR Thomas Aquinas Bhato Tau Universitas Sanata Dharma 2015 Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 dan menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik, pendidikan karakter berbasis budayal okal, serta penilaian secara otentik pada kegiatan belajarnya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan perangkat pembelajaran ini menggunakan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran Jerold E. Kemp dan prosedur penelitan pengembangan yang dikemukakan oleh Borgdan Gall. Kedua prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasiahli, (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara, analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan1, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas perangkat pembelajaran oleh seorang pakar kurikulum 2013, dua guru kelas IV SD. Berdasarkan validasi seorang pakar kurikulum2013 menghasilkan skor179 (baik), dua guru kelas IV SD menghasilkan skor183 (baik) dan189 (baik). Perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rerata total 183,67 dan termasuk dalam kategori “baik”. Hasil validasi tersebut berpedoman pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11) bahasa. Dengan demikian perangkat pembelajaran yang dikembangkan sudah layak diujicoba sebagai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013. Kata kunci:Kurikulum SD 2013, perangkat pembelajaran viii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRACT THE DEVELOPMENT OF LEARNING ISTRUMENT BASED ON ELEMENTARYCURRICULUM 2013 SUBTHEME BARANG DAN JASA FOR FOURTH (IV) GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL Thomas Aquinas Bhato Tau Sanata Dharma University 2015 This research was conducted because there are still many teachers who need an example of the learning instrument that refers to Elementary Curriculum 2013. The purposed of this research was to produce learning instrument refers to 2013 curriculum using thematic integrative approach, scientific approach, character education based on local culture, and the use of authentic asessment in the learning activity. This is study categorized a Research and Development. The material development was developed by Jerold E. Kemp and the procedures are adopted by Borg and Gal, the principle of this research became more simply development model. There are fifth steps in this research. They are: (1) potential and problem, (2) data gathering, (3) product design, (4) professionals’ validation, and (5) design revision, in such ways it created a final product in a form of learning instrument refers to 2013 curriculum for elementary students at first grade. The research instrument were applied interview and questionnaire. The interview was applied to analize the teachers need of SD N Kalasan 1, while the questionnaire were used to validate the learning instrument from someone experts of 2013 curriculum, and two teachers of first grade. Based on the someone expert of 2013 curriculum validation score 179means (good), 2 teachers of first grade validation score are 183 (good) and 189 means (good). The learning instrument gets the average score of 183,67and it is categorized “good”. The validation result based on eleven aspects, they are: 1) identity of the RPP, 2) formulation of indicators, 3) formulating learning goals, 4) the selection of teaching materials, 5) selection of learning resources, 6) selection of learning media, 7) learning method, 8) learning scenarios, 9) assessment, 10) teaching materials, 11) languages. Therefore the learning intrument that was developed is appropriate to be tested is limited as the learning intrument refers to 2013 curriculum. Key words: 2013 curriculum, learning instrument ix PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema Barang dan Jasa Mengacu Kurikulum SD 2013 untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ.B.S.T.MA. selaku Kepala Program Studi PGSD. 3. Rusmawan, S.Pd.,M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 4. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik. 5. Dra. MaslichahAsy’ari, M.Pd. Selaku validator PakarKurikulumSD 2013 yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian. 6. Sarjono, S.Pd. selaku kepala sekolah SD Negeri Kalasan 1 yang telah memberikan bantuan selama peneliti melakukan penelitian di sekolah 7. Sri Rejeki.Selaku guru kelas IV SDNegeri Kalasan 1 yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian. 8. Bapak dan ibunda tercinta yang selalu memberikan doa dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Adikku Pangkrasia Epifania Renge Pake danVeronika Mbejo Pake yang selalu memberikan semangat 10. Teman-teman seperjuangan PPGT angkatan 2011 yang telah berjuang bersama melaksanakan skripsi payung pengembangan bahan ajar mengacu Kurikulum 2013. x PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………………………. HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………………... HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………………………… HALAMAN MOTTO…………………………………………………………………………… PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………………………… LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA I Ii Iii Iv V Vi ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS…………………………………………… ABSTRAK………………………………………………………………………………………. vii Viii ABSTRACT………………………………………………………………………………........... Ix KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………... X DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….. Xii DAFTAR TABEL……………………………………………………………………………….. Xv DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………............ Xvi DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………………............ Xvii BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………….. 1 A. Latar Belakang Masalah………………………………………………………………….. 6 B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………… 6 C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………………………. 6 D. Manfaat Penelitian………………………………………………………………………... 7 E. Batasan Istilah……………………………………………………………………............ 8 F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan………………………………………………….. 9 BAB II LANDASAN TEORI............................................................................................. 13 A. Kajian Pustaka……………………………………………………………………............ 13 1. Kurikulum SD 2013…………………………………………………………………........ 17 a. Rasional Kurikulum SD 2013……………………………………………………………. 17 b. Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013…………………………………………………. 19 c. Pendidikan Karakter…………………………………………………………………....... 23 d. Pendekatan tematik integratif….………….………………………………….................. 26 e. Penilaian Otentik…………………………………………………………………………. 36 xii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menurut Kemp………………………….. 42 a. Silabus…………………………………………………………………........................... 49 b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)…………………………………………….. 54 c. Penilaian Otentik…………………………………………………………………………... 55 d. Lembar Kerja Siswa (LKS)…………………………………………………..................... 57 e. Bahan Ajar……………………………………………………………………................... 60 B. Penelitian yang Relevan…………………………………………………………….......... 64 C. Kerangka Pikir……………………………………………………………………………. 66 D. Pertanyaan Penelitian…………………………………………………………………….. 67 BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………………………….. 69 A. Jenis Penelitian…………………………………………………………………………… 69 B. Prosedur Pengembangan……………………………………………………………......... 69 1. Potensi dan Masalah……………………………………………………………………… 70 2. Pengumpulkan Informasi…………………………………………………………………. 70 3. Desain Produk……………………………………………………………………............ 70 4. Validasi Desain…………………………………………………………………………… 71 5. Perbaikan Desain…………………………………………………………………………. 71 C. Jadwal Penelitian……………………………………………………………………........ 73 D. Validasi Produk………………………………………………………………………… 74 E. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………………………….. 75 1. Wawancara……………………………………………………………………………… 75 2. Studi Dokumen……………………………………………………………………......... 75 3. Kuesioner……………………………………………………………………………….. 75 F. Instrumen Penelitian……………………………………………………………………… 76 1. Pedoman Wawancara…………………………………………………………………… 76 2. Lembar Kuesioner………………………………………………………………............ 78 G. Teknik Analisis Data……………………………………………………………………... 82 1. Data Kualitatif…………………………………………………………………………... 82 2. Data Kuantitatif……………………………………………………………………........ 82 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………………………........ 87 A. Analisis Kebutuhan…………………………………………………………………………… 87 xiii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan…………………………………………………… 88 2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan……………………………………… 93 B. Deskripsi Produk Awal…………………………………………………………………......... 94 1. Silabus………………………………………………………………………………......... 95 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)……………………......... 96 3. Penilaian………………………………………………………………………………….. 98 4. Lembar Kerja Siswa (LKS)………………………………………………………………. 99 5. Bahan Ajar ……………………………………………………………………………….. 100 C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk……………………........ 101 D. Data Hasil Validasi Guru Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013………………………… 105 E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan……………………………………………………….. 110 1. Kajian Produk Akhir……………………………………………………………………… 111 2. Pembahasan…………………………………………………………………………........ 113 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN 117 SARAN………………………………………………………………………………….. A. Kesimpulan………………………………………………………………................ 117 B. Keterbatasan Pengembangan….…………………………………………………… 118 C. Saran………………………………………………………………………………… 119 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….... 120 LAMPIRAN……………………………………………………………………………... 123 xiv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Daftar Tabel Tabel1.KesenjanganKurikulum……………………………………………………….. Tabel 2. Perumusan Kurikulum 2004, Kurikulum 2006, dan Kurikulum 2013………… Tabel 3. Diagram Elemen Perubahan…………………………………………………… Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Penelitian………………………………………………… Tabel 5. Instrumen Survei Kebutuhan…………………………………………………... Tabel 6.Lembar Kuesioner yang digunakan Untuk Validasi Pakar Kurikulum SD dan Guru SD………………………………………………….................................... Tabel 7. Konversi Nilai Skala Lima…………………………………………………….. Tabel 8. Kriteria Skor Skala Lima……………………………………............................ Tabel 9. Saran Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi………………………………… Tabel 10. Saran Ibu KK Guru Kelas IV SD Pelaksana Kurikulum 2013 dan Revisi…... Tabel 11. Saran Ibu MA Guru Kelas IV SD Pelaksana Kurikulum 2013 dan Revisi…... Tabel 12. Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum 2013…………………………………………………... xv 15 19 20 73 77 78 83 85 103 107 109 104 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Piramida 3 Ranah……………………………………………………………... Gambar 2. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik……………………………………... Gambar 3. Siklus Pengembangan Perangkat Model Kemp………………………………. Gambar 4. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran…………………... xvi 34 35 43 72 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN Surat Ijin Observasi dan Wawancara…………………………………………………… 124 SuratKeterangan Sudah Melakukan Wawancara………………………………………. 127 Keterangan Hasil Wawancara…………………………………………………………... 129 Hasil Mentah Validasi Pakar Kurikulum 2013…………………………………………. 133 Hasil Mentah Validasi Guru Pelaksana Kurikulum SD 2013…………………………... Biodata Penulis………………………………………………………………………….. 138 147 xvii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menjamin kehidupan suatu Negara menjadi lebih baik.Di Indonesia pendidikan terus diprioritaskan dan dikembangkan agar menciptakan peserta didik yang unggul dalam berbagai hal serta dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara.Hal ini terbukti dengan adanya perubahan-perubahan kurikulum di Indonesia.Tahun 2006 pemerintah mengeluarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), namun kurikulum tersebut belum menjamin keberhasilan peserta didik dalam hal pengetahuan, karakter peserta didik dan keterampilan peserta didik, sehingga pemerintah mengeluarkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013. Pemerintah Indonesia berupaya agar dapat memperbaruhi proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah dengan adanya perubahan kurikulum demi berkembangnya mutu pendidikan di Indonesia. Bahri (2010:33) mengungkapkan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar terdapat dua hal yang ikut menentukan keberhasilan, yakni pengaturan proses belajar mengajar, dan pengajaran itu sendiri, keduanya mempunyai saling ketergantungan satu sama lain. Kemampuan mengatur proses belajar mengajar yang baik, akan menciptakan situasi yang memungkinkan anak belajar, sehingga merupakan titik awal keberhasilan pembelajaran. siswa dapat belajar dalam 1 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2 susasana wajar, tanpa tekanan dan dalam kondisi yang merangsang untuk belajar. Pada kenyataan yang terjadi di Indonesia proses belajar mengajar belum berjalan dengan baik. Siswa belum merasakan suasana wajar yang seharusnya mereka dapat pada saat pembelajaran.siswa lebih cenderung diam dan kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran. hal tersebut dikarenakan guru belum bisa membuat pembelajaran yang banyak melibat siswa dalam proses pembelajaran. Suyono (2011: 9) berpendapat bahwa belajar merupakan suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Pendapat tersebut jika kita bandingkan dengan kenyataan yang terjadi di dunia pendidikan Indonesia, belum terlihat hasil yang memuaskan.Pengetahuan, keterampilan serta karakter generasi mudah Indonesia masih tergolong rendah.Hal tersebut disebabkan oleh proses belajar mengajar yang belum baik di Indonesia. kurangnya tenaga guru yang profesional menjadi alasan utama terselenggaranya proses belajar mengajar yang baik di Indonesia. Ahmadi (2014:105) mengungkapkan bahwa, peran guru sebagai tenaga kependidikan tidak hanya sebagai pemegang tonggak peradapan saja, melainkan juga sebagai rahim peradapan bagi kemajuan zaman.Karena dialah sosok yang berperan aktif dalam pentransferan ilmu dan pengetahuan bagi anak didiknya untuk dijadikan bekal sangat vital bagi dirinya kelak.Dari pendapat tersebut PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3 dapat disimpulkan bahwa, guru merupakan media yang paling penting untuk memajukan mutu pendidikan.Pada kurikulum 2013 ini, guru diharapkan untuk bisa membawa siswa ke pembelajaran yang lebih baik lagi. Kurikulum 2013 lebih menuntut siswa agar lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran. Kunandar (2014:32) mengungkapkan bahwa, kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standar education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum).Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis kompetensi, di mana pada kurikulum ini peserta didik diharapkan mempunyai kemampuan dalam bidang religiusitas, sikap, pengetahuan dan keterampilan.Kurikulum 2013 merupakan kurikulum hasil pembaharuan dari kurikulum 2004 kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dan kurikulum 2006 kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Kurikulum ini lebih mengedepankan pembentukan karakter, karena dengan karakter yang baik peserta didik dapat memperoleh pengetahuan dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya dengan baik.Kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2006 KTSP tidak berbeda jauh, keduanya sama-sama menerapkan pembelajaran yang kontekstual atau pembelajaran yang didasarkan dari kehidupan nyata siswa.Pendekatan yang digunakan pada kurikulum 2013 ini adalah pendekatan saintifik.Dibutuhkan wawasan guru yang luas untuk bisa memahami dan menerapkan kurikulum 2013 ini dengan baik. Guru harus memahami proses PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4 yang ada di dalam pendekatan saintifik yakni mengamati, bertanya, mengklarifikasi, mencoba, menpresentasikan. Pada kurikulum 2013 ini, peran guru hanya sebagai fasilitator dan siswa berperan aktif dalam setiap proses pembelajaran. Siswa bukan lagi bekerja secara individu saja, tetapi siswa bekerja sebagai tim atau dalam kelompok. Untuk sekolah dasar kurikulum 2013 menerapkan pembelajaran tematik terpadu untuk semua mata pelajaran. Pembelajaran tidak lagi dipilah menjadi mata pelajaran-mata pelajaran tertentu, namun digabungkan menjadi satu dengan tema yang sudah ditentukan dari pemerintah.Pada kurikulum ini, guru menjadi lebih mudah dalam mendesain perangkat pemelajaran, karena perangkat pembelajaran sudah disusun pada buku ajar atau buku guru.Namun, dengan hal tersebut guru juga harus mampu memodifikasi perangkat pembelajaran menjadi lebih baik lagi dan sesuai dengan kondisi yang ada pada tempat guru tersebut mengajar.Guru harus benar-benar terampil untuk bisa mendesain kegiatan pembelajaran sesuai dengan tema dan pembelajaraan yang ada. Pada kenyataan sekarang, banyak guru yang masih kesulitan dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 yakni pembelajaran tematik di sekolah dasar. Perangkat pembelajaran dalam kurikulum 2013 meliputi silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, penilaian,media pembelajaran, bahan ajar dan sumberbelajar. Guru diharapkan untuk dapat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5 mengimplementasikan perangkat pembelajaran kurikulum 2013 ke dalam proses pembelajaran setiap hari di sekolah. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada guru kelas IV SDN Kalasan 1 berinisial SR, mengenai survei kebutuhan sekolah pada tanggal 17 Mei 2014menunjukkan bahwa, sekolah sudah memiliki (silabus, RPP,LKS,evaluasi, penilaian,buku guru dan buku siswa), pemahaman guru tentang kurikulum 2013 sudah dapat dikategorikan baik, namun guru masih kesulitan dalam hal penilaian dan menyusun instrumen penilaian yang efektif untuk semua aspek. Guru belum bisa membuat instrument penelitian yang sesuai dengan kurikulum 2013 yang mencakup semua aspek. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Pengembangan perangkat pembelajaran subtema barang dan jasa mengacu kurikulum SD 2013untuk siswa kelas IV SD” untuk tulisan ini. Peneliti mencoba untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dalam kurikulum 2013 pada sub tema “Barang dan Jasa” di kelas IV ini menjadi lebih lengkap. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana prosedur pengembangan perangkat pembelajaran subtema 2 Barang dan Jasa untuk siswa kelas IV SD Mengacu kurikulum 2013 tema Berbagai Pekerjaan untuk siswa kelas IVSekolah Dasar? 2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema 2 Barang dan Jasa mengacu kurikulum 2013 tema Berbagai Pekerjaan untuk siswa kelasIV Sekolah Dasar? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk memaparkan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran subtema 2 Barang dan Jasa mengacu kurikulum SD 2013 tema Berbagai Pekerjaan untuk siswa kelas IVSekolah Dasar 2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk perangkat pembelajaran subtema 2 Barang dan Jasa mengacu kurikulum SD 2013 tema Berbagai Pekerjaan untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7 D. Manfaat Penelitian Penelitian pengembangan ini diharapkan bermanfaat bagi : 1. Bagi Peneliti Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum SD 2013. 2. Bagi guru Bagi guru penelitian ini bermanfaat untuk memberikan inspirasi dan merupakan salah satu referensi untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis kurikulum 2013. 3. Bagi siswa Bagi siswa penelitian ini bermanfaat untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa kelas IV SD tahun ajaran 2014/2015 4. Bagi Sekolah Bagi sekolah penelitian ini bermanfaat untuk memberikan inspirasi dan dapat dijadikan sebagai referensi untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis kurikulum 2013. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8 5. Bagi prodi PGSD Bagi prodi penelitian ini bermanfaat menambah bahan bacaan terkait dengan pengembangan perangkat pembelajaran berbasis kurikulum 2013 pada siswa kelas IV SD tahun ajaran 2014/2015 E. Batasan Istilah 1. Pendidikan karakter Pendidikan karakter merupakan sebuah proses yang terjadi dalam pembelajaran yaitu proses mendidik agar siswa dapat memetik nilai-nilai kebenaran dan membentuk sikap atau karakter baik agar siswa dapat menerapkan dalam kehidupannya sehari-hari dan membawa dampak positif di lingkungan sekitarnya. 2. Pendekatan tematik integratif Pembelajaran tematik integratif adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengelaman bermakna kepada siswa. 3. Pendekatan saintifik adalah Pendekatan sainstifik merupakan proses pembelajaran yang menggunakan cara ilmiah yang melibatkan siswa secara langsung untuk melalui tahapan pembelajaran yakni mengamati ( mengidentifikasi masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan konsep. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9 4. Penilaian Otentik adalah Penilaian otentik merupakan sebuah system penilaian yang objektif yang dinilai melibatkan semua aspek mulai dari pengetahuan, sikap,dan keterampilan. Kurinasih (2014: 48) mengungkapkan bahwa, penilaian autentik adalah penilaian yang secara komprehensif untuk menialai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 5. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran adalah Rencana Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari bahan ajar/LKS, media pembelajaran, Instrumen penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik penilaian. F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan 1. Komponen RPPTH yang disusun lengkap. Komponen RPPTH ini memuat komponen-komponen yang terdapat dalam RPPTH mulai dari Satuan Pendidikan, Kelas/ semester, Tema/ subtema, Pertemuan ke berapa, Alokasi waktu, KI, KD, Indikator, Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Pendekatan dan Metode, Kegiatan Pembelajaran, LKS, Sumber dan Bahan, Penilaian, dan Lampiran. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10 2. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa (intelektual, keterampilan, dan karakter) yang nampak dalam perumusan indikator dan tujuan pembelajaran. 3. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan kurikulum 2013 adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH).Dalam pendekatan tematik integratif, materi ajar disampaikan dalam bentuk tema-tema yang mengintegrasikan seluruh mata pelajaran. Kompetensi dari berbagai mata pelajaran diintegrasikan ke dalam berbagai tema yang mengintegrasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Penyusunan RPPTH dengan menggunakan pendekatan tematik integratif sesuai dengan karakteristiknya. Di mana pembelajaran harus berpusat pada siswa, Memberikan pengalaman langsung kepada siswa, Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran, Bersifat fleksibel, dan hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa. 4. RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik. RPPTH yang disusun dengan menerapkan pendekatan saintifik terdiri dari mengamati (observating), menanya (questioning), menalar (associating), PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11 mencoba (experimenting), dan membentuk jejaring (networking).Pendekatan saintifik merupakan pendekatan ilmiah yang diakhir dari setiap pembelajaran siswa harus suatu karya ilmiah. 5. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian autentik. Penilaian yang digunakan dalam RPPTH adalah penilaian otentik.Penilaian otentik terdiri dari beberapa jenis yaitu; penilaian kinerja, proyek, portofolio, dan tertulis.Penilaian kinerja digunakan untuk menilai kemampuan siswa melalui penugasan.Kinerja siswa dinilai melalui pengamatan menggunakan lembar pengamatan.Penilaian proyek digunakan untuk menilai tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh siswa menurut periode waktu tertentu.Berupa investigasi yang dilakukan oleh siswa mulai perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data.Penilaian portofolio merupakan kumpulan hasil kerja yang sengaja dibuat dan mencerminkan runtutan upaya siswa.Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi atas materi yang sudah dipelajari.Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehensif, sehingga mampu menggambarkan keterampilan peserta didik. ranah sikap, pengetahuan, dan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12 6. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD. Penyusunan RPPTH dengan memperhatikan ketentuan EYD.Di mana penyusunannya memperhatikan tanda baca, penulisan huruf kapital, bakuan kata, Serta menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Kurikulum SD 2013 Kurinasih (2014:3) menjelaskan bahwa pengertian kurikulum secara etimologis adalah tempat berlari dengan kata yang berasal dari bahasa latincurir yaitu pelari, dan curere yang artinya tempat berlari. Pengertian kurikulum dalam pasal 1 butir 19 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Edwar A. Krug (dalam Kurinasih 2014:5) mengungkapkan bahwa kurikulum terdiri dari cara yang digunakan untuk mencapai atau melaksanakan tujuan yang diberikan sekolah. Kurinasih (2014:3) mengungkapkan bahwa, terlepas dari silang pendapat di tengah masyarakat dan parah ahli, kurikulum 2013 merupakan serentetan rangkaian penyempurnaan terhadap kurikulum yang telah dirintis tahun 2004 yang berbasis kompetensi lalu diteruskan dengan kurikulum 2006 (KTSP). Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK) 2004.KBK atau (Competency Based Curriculum) dijadikan acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk mengembangkan berbagai ranah pendidikan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan, khususnya pada jalur pendidikan sekolah. Mulyasa (2014:66) 13 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14 Dari pengertian para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum hasil dari penyempurnaan kurikulum 2004 berbasis kompetensi dan kurikulum 2006 (KTSP) yang lebih menekankan berbagai ranah mulai dari kognitif, afektif dan psikomotorik demi mempersiapkan lulusan pendidikan yang unggul menghadapi era globalisasi. Alasan terjadinya perubahan kurikulum, dari kurikulum KTSP 2006 menjadi kurikulum 2013; Mulyasa (2014:60) merumuskan bahwa, perlunya perubahan kurikulum juga karena adanya beberapa kelemahan yang ditemukan dalam KTSP 2006 sebagai berikut; (diadaptasi dari materi sosialisasi Kurikulum 2013) 1) Isi dan pesan-pesan kurikulum masih terlalu padat, yang ditunjukan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan kesukarannyamelampui tingkat perkembangan usia anak. 2) Kurikulum belum mengembangkan kompetensi secara utuh sesuai dengan visi, dan tujuan pendidikan nasional. 3) Kompetensi yang dikembangakan lebih didominasi oleh aspek pengetahuan, belum sepenuhnya menggambarkan pribadi peserta didik (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) 4) Berbagai kompetensi yang diperlukan sesuai dengan perkembangan masyarakat, seperti pendidikan karakter, kesadaran lingkungan, pendekatandan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15 metode pembelajaran konstruktufistik, keseimbangan soft skills and hard skills ,serta jiwa kewirausahaan, belum terakomodasi di dalam kurikulum. 5) Kurikulum belumpeka dan tanggap terhadap berbabagi perubahan social yang terjadi pada tingkat local, nasional, maupun global. 6) Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru. 7) Penilaian belum menggunakan standar penilaian berbasis kompetensi, serta belum tegas memberikan layanan remedias dan pengayaan secara berkala. Di samping beberapa kelemahan sebagaimana dikemukakan di atas, perubahan dan pengembangan kurikulmu diperlukan karena adanya beberapa kesenjangan kurikulum yang sedang berlaku sekarang (KTSP). Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni yang berlangsung cepat dalam era global dewasaini, dapat diidentifikasi beberapa kesenjangan kurikulum sebagai berikiut; Tabel 1. Kesenjangan Kurikulum 1. 2. 3. B. 1. KONDISI SAAT INI A. KOMPETENSI LULUSAN Belum sepenuhnya menekankan pendidikan karakter Belum menghasilkan keterampilan sesuai kebutuhan Pengetahuan-pengetahuan lepas MATERI PEMBELAJARAN Belum relevan dengan kompetensi yang dibutuhkan KONSEP IDEAL A. KOMPETENSI LULUSAN 1. Berkarakter mulia 2. Keterampilan yang relevan 3. B. 1. Pengetahuan-pengetahuan terkait MATERI PEMBELAJARAN Relevan dengan materi yang dibutuhkan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. 3. Beban belajar terlalu berat Terlalu luas, kurang mendalam 2. 3. 16 Materi esensial Sesuai dengan tingkat perkembangan anak C. PROSES PEMBELAJARAN C. PROSES PEMBELAJARAN 1. Berpusat pada guru 1. Berpusat pada peserta didik 2. Proses pembelajaran berorientasi 2. Sifat pembelajaran yang pada buku teks kontekstual 3. Buku teks hanya memuat materi 3. Buku teks memuat materi dan bahasan proses pembelajaran, system penilaian serta kompetensi yang diharapkan D. PENILAIAN D. PENILAIAN 1. Menekankan aspek kognitif 1. Menekankan aspek kognitif, afektif, psikomotorik secara proporsional 2. Tes menjadi cara penilaian yang 2. Penilaian tes pada portofolio saling dominan melengkapi E. PENDIDIK DAN TENAGA E. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEPENDIDIKAN 1. Memenuhi kompetensi profesi saja 1. Memenuhi kompetensi profesi, pedagogi, sosial, dan personal 2. Fokus pada ukuran kinerja PTK 2. Motivasi mengajar F. PENGELOLAAN KURIKULUM PENGELOLAAN KURIKULUM 1. Satuan Pendidikan mempunyai 1. Pemerintah pusat dan daerah pembebasan dalam pengelolaan memiliki kendali kualitas dalam kurikulum pelaksanaankurikulum di tingkat satuan pendidikan 2. Masih terdapat kecendruan satuan 2. Satuan pendidikan mampu pendidikan menyusun kurikulum menyusun kurikulumdengan tanpa mempertimbangkan kondisi mempertimbangkan kondisi satuan satuan pendidikan, kebutuhan pendidikan, kebutuhan pesrta didik, peserta didik, dan potensi daerah dan potensi daerah 3. Pemerintah hanya menyiapkan 3. Pemerintah menyiapkan semua sampai standar isi mata pelajaran komponen kurikulum sampai buku teks dan pedoman Sumber: Mulyasa (2014:60) “Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013” PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17 Mohamad dalam buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, merumuskan bahwa Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang dirancang untuk mengantisipasikebutuhan kompetensi Abad 21. Pada abad ini, sebagaimana dapat kita bersama saksikan, kemampuankreativitas dan komunikasi akan menjadi sangat penting. Sejalan dengan itu, rumusan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dipergunakan dalam Kurikulum 2013 mengedepankan pentingnya kreativitas dan komunikasi. a. Rasional dan elemen perubahan Kurikulum SD 2013 Permendikbud kurikulum 2013 merumuskan rasional dan elemen perubahan kurikulum SD 2013 sebagai berikut; 1) Rasional Kurikulum 2013 (a) Tantangan internal (1) Tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 standar Nasional Pendidikan yang meliputi Standar Pengelolahan, Standar Biaya, Standar Sarana prsarana, Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penialaian, dan Standar Kompetensi Lulusan. (2) Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. (b) Tantangan Eksternal Tantangan Masa Depan (1) Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18 (2) Masalah lingkungan hidup. (3) Kemajuan teknologi informasi. (4) Konvergensi ilmu dan teknologi. (5) Ekonomi berbasis pengetahuan. (6) Kebangkitan industri kreatif dan budaya. (7) Pergeseran kekuatan ekonomi dunia. (8) Pengaruh dan imbas teknosains. (9) Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan. (10) Materi TIMSS dan PISA. Kompetensi Masa Depan (1) Kemampuan berkomunikasi. (2) Kemampuan berpikir jernih dan kritis. (3) Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan. (4) Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab. (5) Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda. (6) Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal. (7) Memiliki minat luas dalam kehidupan. (8) Memiliki kesiapan untuk bekerja. (9) Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya. (10) Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19 (c) Pola pikir perumusan kurikulum Tabel 2. Perumusan Kurikulum 2004, 2006, Dan Kurikulum 2013 No 1. KBK 2004 KTSP 2006 Standar Kompetensi Lulusan p diturunkan dari Standar Isi 2. Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Kompetensi Lulusan melalui Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan 3. Kurikulum 2013 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan 4. Kompetensi diturunkan dari mata Mata pelajaran diturunkan pelajaran dari kompetensi yang ingin dicapai 5. Mata pelajaran lepas satu dengan yang Semua mata pelajaran lain, seperti sekumpulan mata diikat oleh kompetensi inti pelajaran terpisah (tiap kelas) Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas) Sumber: Modul Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Kurikulum 2013 b. Elemen perubahan kurikulum 2013 Uji Publik Kurikulum 2013 dalam Mulyasa (2012:77) merumuskan bahwa, dalam rangka pengembangan kurikulum 2013, pada tingkat nasional dilakukan penataan terhadap Standar Nasional Pendidikan (SNP), terutama pada Standar PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20 Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian, yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013. Elemen perubahan tersebut dapat dilihat dalam diagramberikut ini; Tabel 3.Diagram Elemen Perubahan Deskripsi ELEMEN SD SMP SMA SMK Kompetensi Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills Lulusan yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan Kedudukan Kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah Mata Pelajaran menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi Pendekatan (isi) Tematik Mata Mata Mata pelajaran Integratif pelajaran pelajaran wajib, pilihan, dalam semua wajib dan dan vokasi mata pilihan pelajaran Struktur -Holistik dan -TIK menjadi -perubahan -penyesuaian Kurikulum integratif media semua sistem ada jenis keahlian (mata berfokus mata pelajaran pada mata berdasarkan pelajaran dan kepada alam, pelajaran spectrum alokasi waktu) sosial dan pengembanga wajib dan ada kebutuhan saat isi budaya n diri pada mata ini terintegrasi pelajaran -penyeragaman Pembelajara pada setiap pilihan mata pelajaran n mata pelajaran -terjadi dasar umu dilaksanakan dan pengurangan -produktif dengan ekstrakulikule mata pelajaran disesuaikan pendekatan r yang dengan tren sains -jumlah mata seharusnya perkembangan -jumlah mata pelajaran dari diikuti siswa industry pelajaran 12 menjadi 10 -jumlah jam dari 10 -jumlah jam bertambah 2 pengelompoka PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI menjadi 6 -jumlah jam bertambah 4 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajara n ELEMEN Proses pembelajaran Penilaian bertambah 6 JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran JP/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajarana 21 n matapelajaran produktif sehingga tidak terlalu rinci pembagiannya. Deskripsi SD SMP SMA SMK  Standar kompetensi yang semula terfokus pada eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta.  Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat.  Guru bukan satu-satunya sumber belajar.  Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan. Tematik dan IPA dan IPS Adanya Kompetensi terpadu masing-masing mata keterampilan diajarkan secarah pelajaran yang sesuai terpadu wajib dengan pilihan standar sesuai industry bakat dan minatny a  Penilaian berbasis kompetensi  Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju penilaian otentik (mengukur semua kompetensi sikap, ketermpilan dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil)  Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22 pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)  Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga pada kompetensi inti dan SKL  Mendorong pemanfaattan portofolio yang dibuat siswa sebagai insrumen utama penilaian Ekstrakurikule  Pramuka (wajib)  Pramuka r  UKS  UKS  PMR  PMR  B. Inggris  Dll Perlunya ekstrakurikuler partisipasi aktif siswa dalam permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari pramuka) Sumber: Uji Publik Kurikulum 2013 (dalam Mulyasa2012:77) Di samping penataan terhadap SNP di atas, juga dilakukan penataan terhadap mata pelajaran yakni: Agama, PPKN, Matematika, dan Bahasa Indonesia. Pada tingkat nasional, pengembangan kurikululum meliputi jalur pendidikan sekolah dan luar sekolah, baik secarah vertical maupun horizontal dalam rangka merealisaikan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan pembelajaransecara berjenjang dan berkesenambungan.Sedangkan jalur pendidikan luar sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan pembelajaran yang tidak harus berjenjang dan berkesenambungan, termasuk pendidikan keluarga (UUSPN). Secara vertical berkaitan dengan kontinuitas pengembangan kurikulum antara berbagai jenjang pendidikan (pendidikan dasar, menengah, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23 dan pendidikan tinggi).Sedangkan secara horisontal berkaitan dengan keselarasan antar berbagai jenis pendidikan dalam berbagai jenjang.Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan umum, pendidikan kejujuran, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan, pendidikan akademik, dan pendidikan profesional. c. Pendidikan karakter 1) Pengertian Maksudin (2013:51), merumuskan kembali dari para aktivis pendidikan karakter yang mencoba melukiskan pilar-pilar penting dalam pendidikan karakter meliputi 9 pilar yang kait mengait, yaitu (1) responsibility (tanggung jawab), (2) respect (rasa hormat), (3) fairness (keadilan), (4) courage (keberanian), (5) honesty (kejujuran), (6) citizenship (kewarganegaraa), (7) self- discipline (disiplin diri), (8) caring (peduli), (9) perseverance (ketekunan). Dalam uraian tersebut, dijelaskan bahwa nilai-nilai dasar kemanusiaan yang harus dikembangkan melalui pendidikan bervariasi antara lima sampai sepuluh aspek. Di samping itu, pendidikan karakter memang harus mulai dibangun dirumah, dan dikembangkan di lembaga pendidikan sekolah bahkan diterapkan secara nyata di dalam masyarakat. Pendidikan karakter sangat penting diterapkan dengan alasan (1) karakter adalah bagian esensial manusia dan karenanya harus dididikkan, (2) saat ini karakter generasi mudah (bahkan juga generasi tua) mengalami erosi, pudar, dan kering PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24 keberadaanya, (3) terjadi detolisasi kehidupan yang diukur denga uang yag dicari dengan menghalalkan segalah cara, dan (4) karakter merupakan salah satu bagian manusia yang menentukan kelangsungan hidup dan perkembangan warga bangsa. Ratna Megawangi (dalam Kesuma,dkk. 2011:5) mengungkapkan bahwa pendidikan karakter merupakan sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijakdan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi positif kepada lingkungannya. Defenisi lainnya dikemukakan oleh Fakry Gaffer 2010 “sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuhkembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku kehidupan orang itu. Koesoema (2007:44) mengungkapkan bahwa, jika dilihat dari pengelaman sejarah bangsa, pendidikan karakter sesunggunya bukan hal baru dalam tradisi pendidikan di Indonesia.Beberapa pendidik Indonesia modern yang kita kenal, seperti R. A. Kartini, Ki Hadjar Dewantara, Soekarno, Hatta, Tan Malaka, Moh. Natsir, dll, telah mencoba menerapkan semangat pendidikan karakter sebagai pembentuk kepribadian dan identitas bangsa sesuai dengan konteks dan situasi yang mereka alami.Pendidikan karakter secara sistematis diterapkan dalam pendidikan dasar dan menengah merupakan sebuah daya tawar berharga bagi seluruh komunitas.Para siswa PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25 mendapatkan keuntungan dengan memproleh perilaku dan kebiasaan positif yang mampu meningkatkan rasa percaya diri mereka, membuat hidup mereka lebih bahagia dan lebih produktif. Kesuma,dkk. (2011:5) mendefinisikan pendidikan karakter dalam seting sekolah sebagai “pembelajaran yang mengarah pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh yang didasarkan pada suatu nilai tertentu yang dirujukoleh sekolah.” Definisi ini mengndung makna: (a) Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang terintegrasi dengan pembelajaran yang terjadi pada semua mata pelajaran (b) Diarahkan pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh. Asumsi anak merupakan organisme manusia yang memililki potensi untuk dikuatkan dan dikembangkan (c) Penguatan dan pengembangan perilaku didasari oleh nilai yang dirujuk sekolah (lembaga) `Dari pendapat parah ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter merupakan sebuah proses yang terjadi dalam pembelajaran yaitu proses mendidik agar siswa dapat memetik nilai-nilai kebenaran dan membentuk sikap atau karakter baik agar siswa dapat menerapkan dalam kehidupannya sehari-hari dan membawa dampak positif di lingkungan sekitarnya. Dengan adanya pendidikan karkter diharapkan dapat membentuk PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26 karakter generasi mudah menjadi lebih baik, sehingga terhindar dari berbagai hal negative dan membawa dampak positif bagi bangsa Indonesia. 2) Tujuan pendidikan karakter dalam sekolah adalah sebagai berikut; (a) Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian/kepemilikan peserta didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan. (b) Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilainilai yang dikembangkan oleh sekolah. (c) Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab pemdidikan karakter secara umum. Kesuma,dkk. (2011:6) mengungkapkan bahwa, tujuan pertama pendidikan adalah memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun setelah proses sekolah (setelah lulus dari sekolah). d. Pendekatan tematik integratif 1) pengertian Depdiknas 2006 (dalam Trianto 2011: 147) mengungkapkan bahwa pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran termasuk salah satu tipe/jenis daripada model pembelajaran terpadu.Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27 pengelaman bermakna kepada siswa. Istilah model pembelajaran terpadu sebagai konsep sering dipersamakan dengan integrated teaching and learning, integrated curriculum approach, a coherent curriculum approach.Jadi berdasarkan istilah tersebut, maka pembelajaran terpadu pada dasarnya lahir salah satunya dari pola pendekatan kurikulum yang terpadu (integratedcurriculum approach). Ahmadi, amri (2014: 94) mengungkapkan bahwa, pembelajaran tematik integratif adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengelaman bermakna kepada siswa. Kurikulum SD/MI menggunakan pendekatan pembelajaran tematik integratif dari kelas I sampai kelas VI.Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial.Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28 Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III, keduanya merupakan pemberi makna yang substansial terhadap mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya. Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum mampu berpikir abstrak untuk memahami konten mata pelajaran yang terpisah kecuali kelas IV, V, dan VI sudah mulai mampu berpikir abstrak.Pandangan psikologi perkembangan dan Gestalt memberi dasar yang kuat untuk integrasi Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran tematik. Dari sudut pandang transdisciplinarity maka pengotakan konten kurikulum secara terpisah ketat tidak memberikan keuntungan bagii kemampuan berpikir. Nuryana dalam majalah Fahma mengungkapkan bahwa, Pada jenjang SD, terdapat dua pendekatan untuk mengorganisasikan pengalaman belajar, yaitu pendekatan mata pelajaran (subject-matter approach), dan pendekatan tematik (thematic approach). Selama ini rancangan kurikulum yang berlaku di Indonesia, tampaknya menggunakan pendekatan mata pelajaran di mana PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29 peserta didik secara terstruktur dan terpisah belajar mata pelajaran tertentu, seperti bahasa Indonesia, matematika, IPS, IPA dan lain sebagainya. Pendekatan ini menyebabkan peserta didik banyak mengalami kesulitan ketika diminta menjelaskan koneksi antara mata pelajaran satu dengan mata pelajaran lain yang mereka pelajari.Pendekatan kurikulum tematik integratif ini memberi peluang kepada sekolah dan komite sekolah untuk secara intensif dan ekstensif memasukkan visi-misi sekolah ke dalam proses pembelajaran yang mereka selenggarakan. Sehingga peserta didik memiliki nilai tambah, keunggulan, atau kekhasan yang sangat kuat, selain tentu saja kompetensi dasar lulusan yang harus dikuasai. 2) Kelebihan Pembelajaran Tematik Integratif Hosnan (2014:366) merumuskan kelebihan pembelajaran tematik sebagai berikut; (a) Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar (b) Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa (c) Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan keterampilan berpikir siswa lama, membantu mengembangkan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30 (d) Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya (e) Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain. Ahmadi(2014: 95) mengungkapkan bahwa, pembelajaran tematik integratif mempunyai kelebihan sebagai berikut; (a) Menyenangkan (b) Memberikan pengelaman (c) Hasil belajar dapat bertahan lama, berkesan, dan bermakna (d) Mengembangkan keterampilan berpikir anak (e) Menumbuhkan keterampilan sosial (f) Menumbuhkan sikap toleransi, komunkasi, dan tanggap (g) Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata 3) Karakteristik Pembelajaran Tematik Hosnan (2014:366) merumuskan karakteristik pembelajaran tematik sebagai berikut; (a) Berpusat pada siswa. Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student centered), hal ini sesuai dengan pendekatan pembelajaran modern yan lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedang guru lebuh banyak berperan sebgai fasilitator, yaitu memberikan kemudahankemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI (b) Memberikan pengelaman langsung. Pembelajaran tematik 31 bisa memberikan pengelaman langsung kepada siswa. Dengan pengelaman langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak. (c) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas. Dalam pembelajaran tematik, pemisahan antar mata pelajatran menjadi tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan siswa sesuai dengan kurikulum. (d) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran. Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsepkonsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. (e) Bersifat fleksibel. Pembelajaran tematik bersifat fleksibel dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan pelajaran lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan di mana sekolah dan siswa berada. (f) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Siswa diberikan kesempata untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan kebuhannya. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32 (g) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. Pembelajaran di kelas tidak hanya diarahkan pada prinsip belajar konvensional, yang lebih banyak mengggunakan teknik mengajar ceramah, tetapi guru lebih utama menggunakan teknik bermain yang membuat suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. e. Pendekatan saintifik 1) Pengertian Hosnan (2014:34) mengungkapkan bahwa implementasi kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach) adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengongstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapantahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan sainstifik merupakan proses pembelajaran yang menggunakan cara ilmiah yang melibatkan siswa secara langsung untuk melalui tahapanpembelajaran yakni mengamati (mengidentifikasi masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan konsep. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33 2) Kriteria Pendekatan Saintifik (a) Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, lagenda, atau dogeng semata. (b) Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. (c) Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. (d) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. (e) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. (f) Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. (g) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34 3) Langkah-langkahPendekatan Sainstifik (Permendikbud kurikulum 2013), Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Berikut akan dipaparkan gambar piramida dari 3 ranah tersebut; Sikap (Tahu mengapa) Produktif,Inov atif, Kreatif, Afektif. Keterampilan (tahu mengapa) Pengetahuan (Tahu apa) Hasil belajar produktif kreatif inovatif melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Gambar 1. Piramida Tiga Ranah (Sumber: Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan kurikulum 2013) Langkah-langkanya; (a) Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.” PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35 (b)Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. (c) Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa.” (d) Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap pengetahuan, dan keterampilan (e) Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogi modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. (f) Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaringuntuk semua mata pelajaran. 4) Langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan sainstifik Observing (mengamati) Questioning (menanya) Associating (menalar) Experimenting (mencoba) Networking (membentuk jejaring) Gambar 2. Langkah-langkah pendekatan saintifik Sumber: (Kementrian Pendidikan dan KebudayaanKurikulum 2013) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36 f. Penilaian Otentik 1) Pengertian Widoyoko (2009:31) mengungkapkan bahwa penilaian merupakansalah satu kegiatan untuk menilai tinkat pencapaian kurikulum dan berhasil tidaknya proses pembelajaran. Penilaian dalam dalam konteks hasil belajar diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran tentang kecakapan yang dimiliki siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. “penilaian autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan”. Hosnan (2014:387) Dari pendapat parah ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengkur berhasil dan tidaknya proses pembelajaran. Dengan penilaian dapat diketahui sejauh mana tingkat keberhasilan dari suatu pembelajaran. Kurinasih (2014: 48) mengungkapkan bahwa, penilaian otentik adalah penilaian yang secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input, proses, output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional (instructions effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37 pembelajaran.penilaian autentik juga bisa diartikan sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritass dan tantangan yang ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisis oral terhadap peristiwa, berkolaborasi antar sesama melalui debat, dan sebagainya. Penilaian otentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013.Karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menanya, menalar, mencoba dan membangun jejaring.Pada penilaian otentik ada kecenderungan yang fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual atu kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukan kompetensi mereka yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Karenanya, penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan saintifik. Kurinasi (2014:49) juga mengungkapkan bahwa, penilaian otentik merupakan pendekatan dan instrumen penilaian yang memberikan kesempatan luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas-tugas seperti: (a) Membaca dan meringkasnya (b) Eksperimen (c) Mengamati PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38 (d) Survei (e) Projek (f) Makalah (g) Membuat multi media (h) Membuat karangan, dan (i) Diskusi kelas Kata lain dari penilaian otentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian portofolio dan penilaian projek. Penilaian autentik juga disebut penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Penilaian otenteik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seoerti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses dan hasil pembelajaran. hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaranyang memenuhi Standar Penilaian Pendidikan. Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian autentik merupakan sebuah system penilaian yang objektif yang dinilai melibatkan semua aspek mulai dari pengetahuan, sikap,dan keterampilan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39 2) Ciri-ciri Penilaian Otentik Kunandar (2014: 38) merumuskan ciri-ciri penilaian autentik sebagai berikut; (a) Harus mengukur setiap aspek pembelajaran, yakni kinerja dan hasil atau produk. Artinya, dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik harus mengukur aspek kinerja (performance) dan produk atau hasil yang dikerjakan oleh peserta didik. Dalam melakukan penilaian kinerja dan produk pastikan bahwa kinerja dan produk tersebut merupakan cerminan kompetensi dari peserta didik tersebut secara nyata dan objektif. (b) Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung. Artinya, dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik, guru dituntut untuk melakukan penilaian terhadap kemampuan atau kompetensi proses (kemampuan atau kompetensi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran) dan kemampuan atau kompetensi peserta didik setelah melakukan kegiatan pembelajaran. (c) Menggunakan berbagai cara dan sumber. Artinya, dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik harus menggunakan berbagai teknik penilaian (disesuaikan dengan tuntutan kompetensi) dan menggunakan berbagai sumber atau data yang bisa digunakan sebagai informasi yang menggambarkan penguasaaan kompetensi peserta didik. (d) Tes hanya salah satu alat pengumpul data penilaian. Artinya, dalam melakukan penilaian peserta didik terhadap pencapaian kompetensi tertentu PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40 harus secara komprehensif dan tidak hanya mengandalkan hasil tes semata. Informasi-informasi lain yang mendukung pencapaian kompetensi peserta didik dapat dijadikan bahan dalam melakukan penilaian. (e) Tugas-tugas diberikan kepada peserta didik harus mencerminkan bagianbagian kehidupan peserta didik yang nyata setiap hari, mereka harus dapat menceritakan pengelaman atau kegiatan yang mereka lakukan setiap hari. (f) Penilaian harus menekankan kedalaman pengetahuan dan keahlian peserta didik, bukan keluasannya (kuantitas). Artinya, dalam melakukan penilaian peserta didik terhadap pencapaian kompetensi harus mengukur kedalaman terhadap penguasaan kompetensi tertentu secara objektif. 3) Karakteristik Penilaian Otentik Kunandar (2014: 38) mengungkapkan karakteristik penilaian autentik sebagai berikut; (a) Bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif. Artinya, penilaian autentik dapat dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi terhadap satu atau beberapa kompetensi dasar (formatif) maupun pencapaian kompetensi terhadap standar kompetensi atau kompetensi inti dalam semester (sumatif). (b) Mengukur keterampilan dan performansi, bukan mengikat fakta. Artinya, penilaian otentik itu ditunjukan untuk mengukur pencapaian kompetensi yang menekankan aspek keterampilan (skill) dan kinerja (performance), PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41 bukan hanya mengukur kompetensi yang sifatnya mengingat fakta (hafalan dan ingatan). (c) Berkesinambungan dan terintegrasi. Artinya, dalam melakukan penilaian autentik harus secara berkesinambungan (terus menerus) dan merupakan satu kesatuan secara utuh sebagai alat untuk mengumpulkan informasi terhadap pencapaian kompetensi peserta didik. (d) Dapat digunakan sebagai feed back. Artinya, penilaian autentik yang dilakukan oleh guru dapat digunakan sebagai umpan balik terhadap pencapaian kompetensi peserta didik secara komprehensif. Kunandar (2014: 38) menyimpulkan bahwa, ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam melakukan penilaian otentik (a) Otentik dari instrumen yang digunakan. Artinya, dalam melakukan penilaian otentik perlu menggunakan instrument yang bervariasi (tidak hanya satu instrument) yang disesuaikan dengan karakteristik atau tuntutan kompetensi yang ada di kurikulum. (b) Otentik dari aspek yang diukur. Artinya, dalam melakukan penilaian autentik guru perlu menilai aspek-aspek hasil belajar secara komprehensif yang meliputi kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan. (c) Otentik dari aspek kondisi peserta didik. Artinya, dalam melakukan penilaian otentik guru perlu menilai input (kondisi awal) peserta didik, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42 proses (kinerja dan aktivitas peserta didik dalam proses belajar mengajar), dan output (hasil pencapaian kompetensi, baik sikap pengetahuan maupun keterampilan yang dikuasi atau ditampilkan peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar). 2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran juga merencanakan dan melaksanakan penilaian merupakan kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru. Kemampuan guru untuk pembelajaran kemudian mengembangkan perangkat mengimplementasikannya di dalam proses pembelajaran di kelas merupakan wujud nyata dari kompetensi pedagogik tersebut. Perangkat pembelajaran merupakan perwujudan persiapan guru sebelum melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas. Peraturan Pemerintah ( PP ) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pasal 20, “ Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran,sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”. Perangkat pembelajaran mesti dipersiapkan guru dengan baik dan sekreatif mungkin. Perangkat pembelajaran dipersiapkan dengan baik karena perangkat pembelajaran merupakan tolok ukur apa saja yang dilakukan selama kegiatan belajar mengajar. Persiapan yang matang dan penyusun PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43 rencana kegiatan pembelajaran yang baik setidaknya dapat membantu tercapainya tujuan pendidikan. Peneliti mengembangkan produk ini dengan mengikuti prosedur penelitian pengembangan hasil modifikasi antara model pengembangan Kemp dan langkah penelitian pengembangan Borg dan Gall. Menurut Kemp (1994) dalam Trianto (2010 :81) pengembangan perangkat merupakan suatu lingkaran yang kontinum. Tiap-tiap langkah pengembangan berhubungan langsung dengan aktivitas revisi dan dapat dimulai dari titik manapun. Berikut merupakan siklus pengembangan perangkat model Kemp: Gambar 3.Siklus Pengembangan Perangkat Model Kemp PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44 Sumber: Trianto, ((2010 :81).Model Pembelajaraan Terpadu : konsep,strategi, dan implementasinya dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP ) Secara umum pengembangan perangkat pembelajaran dengan model Kemp meliputi beberapa hal yaitu: a) Identifikasi Masalah Pembelajaran (Instructional Problems) Tahap ini bertujuan utnuk mengidentifikasi adanya kesenjangan antara tujuan kurikulum dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, baik dalam model, pendekatan, metode, teknik, maupun strategi yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Bahan kajian, pokok bahasan atau materi yang dikembangkan, selanjutnya dapat disusun dengan cara pembelajaran yang sesuai untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam kurikulum. b) Analisis siswa (Learning Characteristics) Tahap ini dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karakter peserta didik meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman secara individu ataupun kelompok.Hasil dari analisis peserta didik dapat dijadikan acuan untuk menyiapkan perangkat pembelajaran. Analisis tersebut antara lain: 1) Tingkah Laku Awal Peserta didik, menurut Kardi dalam Trianto (2010: 83) mengatakan bahwa perlunya mengidentifikasi keterampilan peserta didik sebelum melaksanakan proses pembelajaran.2) Karakteristik Peserta didik, menurut Ibrahim dalam Trianto (2010: 83) analisis peserta didik sangat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45 penting dilakukan seperti dengan memperhatikan ciri, kemampuan, dan pengalaman peserta didik baik dalam perseorangan ataupun dalam kelompok. Analisis peserta didik meliuti karakteristik seperti kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadapat mata pelajaran, pengalaman, keterampilan psikomotor, kemampuan berkerja sama, keterampilan sosial dan lainnya. c) Analisis Tugas (Task Analysis) Kemp dalam Trianto (2010: 83) mengatakan bahwa bahwa analisis tugas merupakan kumpulan dari langkah untuk menentukan isi suatu pengajaran.Analisis tugas bertujuan untuk mengetahui dan menentukan model pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Analisis tugas tidak lain dengan analisis isi pelajaran, analisis konsep, analisis pemrosesan informasi, dan analisis prosedural yang digunakan untuk memudahkan pemahaman atau penugasan tentang tugas belajar dan tujuan pembelajaran yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPPTH) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). d) Merumuskan Indikator (Intructional Objectives) Indikator merupakan tujuan pembelajaran yang didapatkan darihasil analisis tujuan.Tujuan pembelajaran dilakukan untuk mengkonversikan analisis tugas dan analisis konsep menjadi tujuan pembelajaran khusu yang lebih operasional. Indikator yang dirumuskan berfungsi sebagai alat untuk PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46 merancang kegiatan pembelajaran, kerangka kerja dalam merencanakan cara mengevaluasi haisl belajar peserta didik, dan sebagai panduan dalam belajar untuk peserta didik. e) Urutan Isi (Content Sequencing) Menurut Kemp dalam Trianto (2011: 16-17) urutan isi ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan untuk membantu siswa memahami pelajaran . f) Strategi Pembelajaran (Instructional Strategy) Pada tahap ini dilakukan pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan.Kegiatan yang dilakukan yaitu memilih model, pendekatan, metode, pemilihan format, yang diyakini dapat memberikan pengalaman yang berguna dalam pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan. g) Cara penyampaian Pesan atau Isi Pembelajaran (Instructional Delivery) MenurutKemp dalam Trianto(2011: 16-17) menentuan gambar atau media yang digunakan dalam pembelajaran dapat membantu siswa memahami pengetahuan tersebut. h) Penyusunan Instrumen Evaluasi (Evaluation Instrument) Penyusunan hasil belajar merupakan alat penilaian yang digunakan untuk mengukur ketuntasa indikator dan pengusaan peserta didik setelah proses pembelajaran berlangsung. Kriteria penilaian yang dilakukan adalah penilaian acuan patokan, sehingga instrumen yang dikembangkan harus dapat mengukur ketuntasan pencapaian tujuan pembelajaran yang khusu telah PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47 dirumuskan. Menilai hasil belajar merupakan unsur terakhir dalam proses perancangan pembelajaran. i) Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran (Instructional Resourche) Pemilihan media dan sumber pembelajaran dilakukan berdasarkan hasil analisis tujuanm analisi karakteristik siswa dan analisis tugas.Keberhasilan pembelajaran sangat bergantung pada penggunaan media dan sumber pembelajaran yang digunakan. Pemilihan sumber pembelajaran dengan baik maka tujuan pembelajaran dapat tercapai seperti dapat memotivasi peserta didik dengan cara menarik dan menstimulasi perhatina pda materi pembelajaran, melibatkan peserta didik, menjelaskan dan menggambarkan isi materi pelajaran dan keterampilan kinerja, membantu pembentukan sikap dan pengembangan rasa menghargai (apresiasi), serta dapat memberi kesempatan untuk menganalisis sendiri kinerja perorangan. j) Pelayanan Pendukung (Support Services) Pelayanan pendukung sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan subtansi pengembangan perangkat, tetapi sangat menentukan keberhasilan dalam pengembangan perangkat. Dalam proses pengembangan perangkat diperlukan kebijakan sekolah, guru, mitra, tata usaha, tenaga terkait serta layanan laboratorium dan perlusatakan. Selain itu anggaran, fasilitas, bahan, perlengkapan, pelayanan tenaga kerja, jadwal penyelesaian tahapan perencanaan dan pengembangan juga dibutuhkan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48 k) Evaluasi formatif (Formative) Evaluasi formatif merupakan bagian yang penting dari proses perancangan pembelajaran dan berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar. Evaluasi formatif dilakukan selama pengembangan dan uji coba.Penilaian ini berguna untuk menentukan kelemahan dalam perencanaan pengajaran sehingga berbagai kekurangan dapat di hindari. l) Evaluasi Sumatif (Summarative Evaluation) Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan utama pada akhir pembelajaran.Sumber informasi utama tersebut dapat diketahui melalui hasil posttes maupun uji akhir pembelajaran.Penilaian sumatif meliputi hasil uji akhir unit dan ui akhir untuk pelajaran tertentu. m) Revisi Perangkat Pembelajaran (Revision) Kegiatan revisi dilakukan secara terus menerus pada setiap tahap pengembangan.Kegiatan revisi dilakukan untuk mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat.Revisi dilakukan berdasarkan masukan dan penilaian yang dilakukan dalam kegiatan validasi perangkat dengan pakar, simulasi terbatas dan uji coba terbatas.Validasi ini lebih bertujuan pada kebenaran dan kesesuaian isi pada saat menerapkan perangkat pembelajaran di sekolah. Unsur-unsur di atas diperlukan dalam pengembangan perangkat pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan identifikasi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49 kebutuhan awal akan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan guru kelas IV SD/MI. Model pengembangan Jerold E. Kemp sangat mudah untuk dipelajari dibandingkan model-model pengembangan yang lain. Pengembangan perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti yakni Silabus, RPPTH, Instrumen Penilaian, dan LKS. a. Silabus 1) Pengertian Silabus Dwicahyono (2014:6) mengungkapkan bahwa, silabus disusun berdasarkan standar isi, yang di dalamnya berisikan tentang identitas Mata Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetnsi Dasar (KD), Indikator, Materi Pokok, Kegiatan pembelajaran, silabus dan dasarnya sumber belajar, dan penilaian. Dengan demikian, silabus pada dasarnya menjawab permasalahan-permasalahan sebagai berikut; (a) Kompetensi apa sajakah yang harus dicapai siswa sesuai dengan yang dirumuskan oleh Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar). (b) Materi pokok apasajakah yang perlu dibahas dan dipelajari peserta didik untuk mencapai Standar Isi. (c) Kegiatan pembelajaran yang bagaimanakah yang seharusnya diskenariokan oleh guru sehingga peserta didik berinteraksi dengan objek belajar. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50 (d) Indikator apa sajakah yang harus ditentukan untuk mencapai Standar Isi. (e) Bagaimanakah cara mengetahui ketercapaian Kompetensi berdasarkan Indikator sebagai acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan di nilai. (f) Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai Standar Isi tertentu (g) Sumber Belajar apa sajakah yang dapat diberdayakan untuk mencapai Standar Isi tertentu. 2) Prinsip Pengembangan Silabus (a) Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secarah keilmuan. (b) Relevan Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, social, emosional, dan spiritual peserta didik. (c) Sistematis Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51 (d) Konsisten Ada hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator meteri pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan system penilaian. (e) Memadai Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar. (f) Aktual dan Kontekstual Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi (g) Fleksibel Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta didik, pendidikan, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat. (h) Menyeluruh Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52 (i) Desentralistik Penggembangan silabus ini bersifat desentralistik.Maksudnya bahwa kewenangan pengembangan silabus bergantung pada daerah masingmasing, atau bahkan sekolah masing-masing. 3) Tahap-tahap Pengembangan Silabus (a) Perencanaan Tim yang ditugaskan untuk menyusun silabus terlebih dahulu perlu mengumpulkan informasi dan mempersiapkan referensi yang sesuai untuk mengembangkan silabus.Pencarian informasi dapat memanfaatkan perangkat teknoilogi dan informasi seperti multi media dan internet. (b) Pelaksanaan Dalam melaksanakan penyusunan silabus perlu memahami semua perangkat yang berhubungan dengan penyusunan silabus, seperti standar isi berhubungan dengan mata pelajaran yang bersangkutan dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. (c) Perbaikan Buram silabus perlu dikaji ulang sebelum digunakan dalam kegiatan pembelajaran.pengkajian dapat melibatkan parah spesialis kurikulum, ahli mata pelajaran, ahli didaktik-metodik, ahli penilaian, psikolog, guru/instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf profesional dinas pendidikan, perwakilan orang tua siswa, dan siswa itu sendiri. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53 (d) Pemantapan Masukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk memperbaiki buram awal. (e) Penilaian silabus Penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berkala dengan menggunakan model-model penilaian kuriklum. (f) Komponen Silabus Pembelajaran 4) Komponen-komponen Silabus Dwicahyono (2014:6) merumuskan bahwa, silabus pembelajaran memuat sekurang-kurangnya komponen-komponen berikut ini; (a) Identitas Silabus Pembelajaran (b) Standar Kompetensi (c) Kompetensi Dasar (d) Materi Pembelajaran (e) Kegiatan Pembelajaran (f) Indikator Pencapaian Kompetensi (g) Penilaian (h) Alokasi Waktu (i) Sumber Belajar PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54 b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1) Pengertian RPP Dwicahyono (2014:87) berpendapat bahwa, RPP pada dasarnya merupakan suatu bentuk prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam standar isi (standar kurikulum).Pada hakekatnya penyusunan RPP bertujuan merencanakan pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. 2) Ciri-ciri Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang baik adalah sebagai berikut; (a) Memuat aktivitas proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan oleh guru yang akan menjadi pengalaman belajar bagi siswa (b) Langkah-langkah pembelajaran disusun secara sistematis agar tujuan pembelajaran dapat dicapai. (c) Langkah-langkah pembelajaran disusun serinci mungkin, sehingga apabila RPP digunakan oleh guru lain (misalnya, ketika guru mata pelajaran tidak hadir), nudah dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran ganda. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55 c. Penilaian 1) Pengertian Dwicahyono (2014:140) mengungkapkan bahwa, penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka atau deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi untuk mengambil keputusan. Sedangkan penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian merupakan salah satu cara untuk dapat mengukur keberhasilan suatu pencapaian hasil belajar lewat pengumpulan dan pengolahan informasi. Penilaian sangat dibutuhkan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan mutu pendidikan. 2) Prinsip penilaian (a) Memandang penilaian dan kegiatan pembelajaran secara terpadu. (b) Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian sebagai cermin diri. (c) Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pembelajaran untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta didik. (d) Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik. (e) Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi dalam pengamatan kegiatan belajar peserta didik. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56 (f) Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi. (g) Melakukan penilaian secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil, dalam bentuk; ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Ulangan harian dapat dilakukan bila sudah menyelesaikan beberapa KD, ulangan tengah semester dilakukan bila telah menyelesaika beberapa KD atau Standar Kompetensi (SK), ulangan akhir semester dilakukan setelah menyelesaikan semua KD atau SK semester bersangkutan, sedangkan ulangan kenaikan kelas dilakukan pada akhir semester genap dengan menilai semua SK semester ganjil dan genap, denganpenekanan pada semester genap. (h) Penilaian kompetensi pada uji kompetensi melibatkan pihak sekolah dan institusi pasangan/asosiasi profesi, dan pihak lain terutama DU/DI. Idealnya, lembaga yang menyelenggarakan uji kompetensi ini independen; yakni lembaga yang tidak dapat diintervensi oleh unsur atau lembaga lain. (i) Kriteria Penilaian (1) Validitas Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57 (2) Reliabilitas Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian.Penlaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang reliable dan menjamin konsistensi. (3) Berfokus pada kompetensi Dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang berbasis kompetensi, penilaian harus terfokus pada pencapaian kompetensi (rangkaian kemampuan), bukan hanya pada penguasaan materi (pengetahuan). (4) Menyeluruh/komprehensif Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat untuk menilai beragam kompetensi atau kemampuan peserta didik, sehingga tergambar profil kemampuan peserta didik. d. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1) Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKS biasanya berupa petunjuk, langkah untuk menyelesaikan suatu tugas, suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya.(Depdiknas; 2004;18). Trianto (2008 :148) mendefinisikan bahwa Lembar Kerja Siswa adalah panduan siswa yang digunakan untuk PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58 melakukan kegiatan penyelidikan dan pemecahan masalah. Menurut pengertian di atas maka LKS berwujud lembaran berisi tugas-tugas guru kepada siswa yang disesuaikan dengan kompetensi dasar dan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.Atau dapat dikatakan juga bahwa LKS adalah panduan kerja siswa untuk mempermudah siswa dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.jadi dari pengertian tersbebut, dapat disimpulkan bahwa LKS merupakan lembar kerja siswa berisikan soal yang berupa tugas dan petunjuk untuk menyelesaikan suatu permasalahan untuk diselesaikan siswa. 2) Tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS) (a) Mengaktifkan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran. (b) Membantu siswa mengembangkan konsep. (c) Melatih siswa untuk menemukan dan mengembangkan ketrampilan proses. (d) Sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses kegiatan pembelajaran. (e) Membantu siswa dalam memperoleh informasi tentang konsep yang dipelajari melalui proses kegiatan pembelajaran secara sistematis. (f) Membantu siswa dalam memperoleh catatan materi yang dipelajari melalui kegiatan pembelajaran. (Achmadi:1996:35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59 3) Syarat-syarat LKS Agar LKS tepat dan akurat, maka harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut: (a) Susunan kalimat dan kata-kata diutamakan: (b) Sederhana dan mudah dimengerti. (c) Singkat dan jelas.Istilah baru hendaknya diperkenalkan terlebih dahulu. (d) Gambar dan ilustrasi hendaknya dapat membantu siswa memahami materi, menunjukkan cara dalam menyusun sebuah pengertian, membantu siswa berpikir kritis, menentukan variabel yang akan dipecahkan dalam kegiatan pembelajaran. (e) Tata letak hendaknya membantu siswa memahami materi dengan menunjukkan urutan kegiatan secara logis dan sistematis, menunjukkan bagian-bagian yang sudah diikuti dari awal hingga akhir, desain harus menarik. (Depdikbud, 1996/1997:25-26). 4) Prosedur penyusunan LKS (a) Menentukan kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran untuk dimodifikasi ke bentuk pembelajaran dengan LKS. (b) Menentukan ketrampilan proses terhadap kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60 (c) Menentukan kegiatan yang harus dilakukan siswa sesuai dengan kompetensi dasar indikator dan tujuan pembelajaran. (d) Menentukan alat, bahan dan sumber belajar. (e) Menemukan perolehan hasil sesuai tujuan pembelajaran. e. Bahan Ajar 1) Pengertian Dwicahyono (2014:171) mengungungkapkan bahwa, bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlakukan guru/intrukstur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.Bahan ajar juga dapat diartikan sebagai seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Guru harus memiliki atau menggunakan bahan ajar yang sesuai dengan; (a) Kurikulum (b) Karakteristik sasaran, dan (c) Tuntutan pemecahan masalah belajar. 2) Tujuan dan manfaat penyusunan Bahan Ajar; Dwicahyono (2014:171) merumuskan bahwa, bahan ajar disusun dengan tujuan sebagai berikut; PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61 (a) Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan memepertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan social peserta didik (b) Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar disamping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh. (c) Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Manfaat penyusunan bahan ajar adalah sebagai berikut; (a) bagi guru Dwicahyono (2014:171) merumuskan bahwa, bahan ajar disusun dengan manfaat sebagai berikut; (1) Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik (2) Tidak lagi tergantung pada buku teks yang terkadang sulit diperoleh (3) Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi (4) Menambah khasana pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62 (5) Membangun komunikasi pembelajaran yang afektif antara guru dengan peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya (6) Menambah angka kredit DUPAK (Daftar Usulan Pengusulan Angka Kredit) jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan (b) bagi peserta didik (1) Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik (2) Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru (3) Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya. 3) Prinsip Pengembangan Bahan Ajar (a) Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang konkret untuk memahami yang abstrak (b) Pengulangan akan memperkuat pemahaman (c) Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman peserta didik. (d) Motivasi belajar yang tinngi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar (e) Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap dem setahap, akhirnya akan mencapai ketinggian tertentu PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63 (f) Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk terus mencapai tujuan 4) Jenis-jenis Bahan Ajar (a) Bahan ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara lainhandout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, walchart, foto/gambar, dan non cetak (non prited), seperti model/maket. (b) Bahan ajar dengan (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. (c) Bahan ajar pandang dengar (audio visual) sepertivideo compact disk, film. (d) Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials). 5) Cakupan Bahan Ajar (a) Judul, MP (mata pelajaran), SK (standar kompetensi), KD (kompetensi dasar), indikator, tempat/kelas di mana siswa belajar (b) Petunjuk belajar (petunjuk siswa/guru) (c) Tujuan yang akan dicapai (d) Informasi pendukung PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64 (e) Latihan-latihan (f) Petunjuk kerja Dari uraian tentang bahan ajar di atas dapat disimpulkan bahwa, bahan ajar merupakan segala sesuatu yang berhubungan pembelajaran yang dapat digunakan sebagai sumber belajar untuk membantu guru/intrukstur dan peserta didik memproleh pengetahuan yang dipelajarinya.Bahan ajar memamg sangat diperlukan agar dapat mempermudah pembelajaran yang dipelajari serta tidak terpaku pada teks atau buku sumber. B. Penelitian yang Relevan Penelitian pengembanagan perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 merupakan hal yang baru, sehingga sedikit yang dapat digunakan sebagai sumber penelitian yang relevan. Berikut ini 2 penelitian relevan yang sesuai dengan penelitian pengembangan bahan ajar Pertama, penelitian yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema Pengelaman Masa Kecil Mengacu Kurikulum 2013 Untuk Siswa Kelas satu (1) Sekolah Dasar”.Penelitian ini dilakukan oleh Safitri Eka Ambarwati.Penelitian ini membahas tentangpengembangan perangkat pembelajaran kurikulum 2013 subtema pengelaman masa keciluntuk kelas satu.Hasil penelitian dari skripsi ini berupa perangkat pembelajaran.Kesamaannya terletak pada pembahasan tentang implementasi perangkat pembelajaran yaitu silabus, RPP, penilaian, LKS, evalusai dan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65 bahan ajar.Perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rerata skor 4,73 dan termasuk dalam kategori “sangatbaik”. Perbedaanya hanya terletak pada pengembangan perangkatnya. Skripsi yang dibuat Safitri pengembangan perangkatnya pada subtema Pengelaman Masa Kecil untuk kelas satu (1) SD mengacu kurikulum 2013, sedangkan penelitian ini pada subtema Barang dan Jasa untuk kelas IV SD mengacu kurikulum 2013. Kedua, penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum 2013 Subtema Meneladani Sikap Pahlawan Bangsaku Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar (Skripsi tidak diterbitkan), yang dilakukan olehVitus Winda Ari Wismantaka (2014). Penelitian ini menghasilkan produk bahan ajar kelas IV kurikulum 2013.Pengembangan bahan ajar ini menggunakan prosedur pengembangan bahan ajar Jerold E Kemp dan prosedur penelitan pengembangan yang dikemukakan oleh Bord and Gall. Berdasarkan validasi pakar Kurikulum 2013, dua guru kelas IV SD, dan 10 siswa kelas IV SD Pangudi Luhur Sedayu bahan ajar tersebut memperoleh rerata skor 4,43 dan termasuk dalam kategori “sangat baik”. setelah melakukan tahap uji coba di SD Pangudi Luhur Sedayu. Ketiga, penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter untuk Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal” yang dilakukan oleh Pungki Martinaningsih (2013). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66 Penelitian ini menghasilkan produk bahan ajar yang yang terintegrasi dengan pendidikan karakter yaitu karakter cerdas (sikap cermat, tepat dan cepat) dan menghargai (sikap mau mendengarkan orang lain) pada mata pelajaraan Bahasa Indonesia untuk keterampilan berbicara kelas IV SD semester gasal. Prosedur pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu memodifikasi langkah-langkah model Kemp yang telah direvisi dan pengembangan Borg dan Gall. Penelitian tersebut menghasilkan rerata skor 4,07 dan termasuk ke dalam kategori “baik” setelah melakukan tahap uji coba di SD Negeri Banteng. C. Kerangka Pikir Berdasarkan uraian di atas maka disusun kerangka berpikir tentang pengembangan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa sekolah dasar kelas IV.Kurikulum 2013 merupakan upaya dari pemerintah untuk mempersiapkan lulusan penddikan yang mempunyai kemampuan yang unggul, baik dari aspek kognitif, afektif dan psikomorik demi menghadapi era globalisasi yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Pemerintah telah merancang perangkat pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013, akan tetapi masih perlu adanya pengembangan perangkat pembelajaran mulai dari silabus, RPP, Penilaian,LKS, dan bahan ajar sehingga dapat memperkaya dan menyempurnakan perangkat pembelajaran yang sudah disusun pemerintah.Berdasarkan alasan tersebut peneliti berusaha PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67 mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai Kurikulum 2013 untuk sekolah dasar kelas IV.Penelitian ini diupayakan untuk dapat mengahasilkan produk yang berupa perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013.Kurikulum 2013 menggunakan Pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik.Sangat diperlukan pemahaman yang tinggi bagi para guru untuk bisa menerapkan pendekatan tematik integratif dan pendekatan sainstifik ke dalam pembelajaran sehari-hari.Dari pernyataan tersebut, maka peneliti berupaya untuk mengembangkan perangkat pembelajaran kurikulum 2013. Pengembangan perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti yaitu tema 4 sub tema 2 barang dan jasa. Peneliti mencoba merancang pengembangan perangkat pembelajaran dengan mengacu pada kurikulum 2013 yaitu menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan sainstifik serta memakai penilaian autentik. D. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1. Bagaimana langkah-langkah penelitian pengembangan perangkat pembelajaran subtema Barang dan Jasa mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar? PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68 2. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran subtema Barang dan Jasamengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar? PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau ressearch and development (R & D).Research and developmentadalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono 2010: 407).Dalam penelitian ini produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran mengacu kurikulum 2013 kelas IV.Yang meliputi silabus, RPPTH, bahan ajar, Lembar kerja, dan penilaian. B. Prosedur Pengembangan Prosedur pengembangan penelitian ini menghasilkan desain produk final berupa perangkat pembelajaran.Pengembangan produk ini mengikuti prosedur penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Sugiyono.Langkah-langkah pengembangan produk ini meliputi 5 tahap yaitu tahap (1) Potensi dan masalah,(2)Pengumpulan data, (3)Desain Produk (4)Validitas Desain, (5) Perbaikan Desain. Berikut dijelaskan ke 5 langkah-langkah tersebut. 1. Potensi dan Masalah Penelitian ini berangkat dari adanya potensi dan masalah.Untuk mengetahui adanya potensi dan masalah peneliti melakukan analisis kebutuhan. Analisis 69 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70 kebutuhan dilakukan dengan melakukan wawancara langsung dengan Ibu wali kelas pada hari Selasa tanggal 10 September 2014 di SD Negeri Kalasan 1 yang merupakan salah satu SD yang sudah memakai kurikulum 2013 khususnya kelas II dan IV. Wawancara ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan menyangkut penguasaan perangkat pembelajaran. 2. Pengumpulan Informasi Pengumpulan informasi dilakukan dengan cara wawancara. Hasil wawancara tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan produk yang berupa silabus, RPP, Penilaian, dan bahan ajar mengacu Kurikulum 2013 untuk kelas IV Sekolah Dasar. Pengumpulan informasi untuk pengembangan perangkat pembelajaran dilakukan dengan melakukan studi pustaka, mencari bahan melalui internet, dan mengumpulkan bahan dari berbagai sumber. 3. Desain Produk Desain produk dimulai dengan menentukan desain awal bahan ajar. Desain awal dilakukan dengan menentukan tema, setelah memilih tema kemudian memilih kompetensi inti dan kompetensi dasar yang sesuai dengan tema. Peneliti kemudian memilih subtema yang akan dibuat berdasarkan pemetaan KI dan KD. Berdasarkan KI dan KD tersebut kemudian dilakukan pembuatan silabus berdasarkan KD.Silabus dibuat berdasarkan indikator dan tujuan sesuai subtema kemudian silabus diturunkan untuk menyusun Rencana PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71 Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).Setelah membuat RPP peneilti membuat penilaian yang sesuai dengan kurikulum 2013.Berdasarkan RPP maka dapat dibuat krangka urutan isi untuk membuat strategi pembelajaran yang akan digunakan, lalu dilanjutkan dengan membuat kegiatan belajar harian sesuai dengan RPP, dan Peneliti kemudian mengembangkan sumber belajar. Peneliti menentukan evaluasi yang berupa instrument penilaian untuk mengetahui ketercapaian tujuan yang diharapakan dalam bahan ajar. 4. Validasi Desain Peneliti menggunakan validasi pakar (expert judgment) sebagai evaluasi formatif terhadap desain bahan produk pengembangan bahan ajar. Produk yang akan dikembangkan akan divalidasi oleh satu validator ahli dan dua guru SD kelas IV SD. Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian produk yang dikembangkan oleh penliti. Kritik dan saran tersebut untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk yang akan dikembangkan sebagai perbaikan terhadap bahan ajar. 5. Perbaikan Desain Perbaikan/revisi desain dilakukan, setelah mendapatkan kritik dan saran, peneliti melakukan revisi terhadap produk yang dibuat berdasarkan hasil validasi pakar.Revisi dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dari produk yang telah divalidasi oleh pakar. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Langkah 1 Potensi dan masalah Analisis kebutuhan Wawancara Langkah 2 Hasil Wawancara Pengumpulan Data Langkah 3 Desain Produk (prototype) KI-KD Penilaian Tema Silabus Menyusun RPPTH Kegiatan belajar Menyusun LKS Langkah 4 Validasi Ahli kurikulum 2013 dan guru kelas IV Evaluasi Formatif Langkah 5 Revisi Desain (Prototipe) Gambar 3.Langkah-langkah Pengembangan Perangkat 72 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73 C. Jadwal Penelitian Tabel 4. Jadwal pelaksanaan Penelitian Bulan Merumuskan 5 indikator dan tujuan Menyusun silabus 6 dan RPP Menyusun urutan isi, strategi 7 pembelajaran, kegiatan belajar, sumber belajar, dan Februari dan subtema Januari Menentukan KI-KD 4 Desember Menentukan tema November Oktober 3 SeptemBer Pengumpulan Data Agustus 2 Juli PotensidanMasalah Juni 1 Mei Kegiatan April No PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74 evaluasi. 8 Validas iahli Analisis data validasi 9 ahli 10 Revisi Desain 11 Ujian Skripsi 12 Revisi akhir Pembuatan artikel 13 ilmiah D. Validasi produk Validasi produk dilakukan oleh peneliti Peneliti menggunakan validasi pakar (expert judgment) sebagai evaluasi formatif terhadap desain bahan produk pengembangan perangkat pembelajaran. Produk yang akan dikembangkan akan divalidasi oleh seorang validator ahli dan dua orang guru Kelas IV SD. Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian produk yang dikembangkan oleh peneliti. Kritik dan saran tersebut digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk yang akan dikembangkan sebagai perbaikan terhadap perangkat pembelajaran. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75 E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, studi dokumen dan kuesioner 1. Wawancara Sugiyono (2010:94) mengungkapkan bahwa, wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlaj respondennya sedikit/kecil.Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. 2. Studi dokumen Menurut Sugiyono (2013: 329) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karyakarya monumental dari seseorang. Hasil penelitian dari wawancara atau observasi akan lebih kredibel/dapat dipercaya apabila didukung oleh sejarah pribadi kehidupan di masa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat, dan autobiografi. 3. Kuesioner Sugiyono (2010:194) mengungkapkan bahwa, Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76 pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan yang efisien bila peneliti tahu denga pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuisoner juga cocok digunakan bial jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.Kuisoner dapat berupa pertanyaan-pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian pengembangan ini berupa pedoman wawancara dan kuesioner.Pedoman wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan guru dan siswa terhadap perangkat pembelajaran tematik kelas IV.Lembar kuesioner berisi pernyataan yang disusun berdasarkan indikator perangkat pembelajaran untuk memvalidasi perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti. Kuesioner akan diisi oleh satu pakar materi, satu pakar perangkat pembelajar tematik, dua guru. Indikator perangkat pembelajaran dalam kuesioner tersebut. 1. pedoman wawancara Pedoman wawancara, digunakan untuk analisis kebutuhan guru terhadap perangkat pembelajaran tematik kelas IV. Instrumen yang digunakan peneliti dalam melakukan wawancara adalah sebagai berikut; PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 5.Instrumen Survei Kebutuhan No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terhadap Kurikulum SD 2013? Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan perumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa? Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran? Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran? Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penilaian otentik? Apakah Bapak/Ibu masih memerlukan contoh-contoh rubrik penilaian non tes? Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran? Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan jenis-jenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional? Kesulitan-kesulitan apa yang Bapak/Ibu alami dalam mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013? Mengapa? Apakah contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah Bapak/Ibu? Apakah Bapak/Ibu masih memerlukan contoh-contoh perangkat pembelajaran 77 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013? Karakteristik/ciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang Bapak/Ibu butuhkan? Saran apa yang dapat Bapak/Ibu berikan terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013? 12 13 2. 78 Lembar kuesioner Lembar kuesioner berisi pernyataan yang disusun berdasarkan indikator perangkat pembelajaran untuk memvalidasi perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti.Kuesioner diisi oleh satu pakar kurikulum SD 2013, dan dua guru kelas IV SD. Tabel 6.Instrumen lembar kuesioner yang digunakan untuk validasi pakar kurikulum SD dan guru SD No Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Indikator 1. Identitas RPPTH ï‚· 2. Perumusan Indikator ï‚· ï‚· Kelengkapan unsur identitas RPP (satuan pendidikan, kelas, semester, tema, sub tema, muatan pelajaran terkait, pembelajaran ke, alokasi waktu) Kesesuaian rumusan indikator dengan SKL, KI, dan KD. Kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ï‚· ï‚· 3. Perumusan Pembelajaran Tujuan ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· 4. Pemilihan Materi Ajar ï‚· ï‚· ï‚· 5. Pemilihan sumber belajar ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· 6. Pemilihan media belajar ï‚· ï‚· 79 diukur. Kesesuaian dengan aspek sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. rumusan indikator menunjukan kemampuan berpikir tinggi. Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan kompetensi dasar dan indikator. Kelengkapan komponen ABCD (audience, behavior, condition, degree) dalam rumusan tujuan pembelajaran. Menggunakan kata kerja yang dapat diamati dan diukur. Rumusan tujuan hanya mengandung satu jenis tingkah laku. Kesesuaian materi ajar dengan indikator/tujuan pembelajaran. Kesesuaian materi ajar dengan lingkungan (kontekstual) dan karakteristik peserta didik. Kesesuaian materi ajar dengan alokasi waktu. Kesesuaian sumber belajar dengan KI dan KD. Kesesuaian sumber belajar dengan materi pembelajaran dan pendekatan saintifik. Kesesuaian sumber belajar dengan karakteristik peserta didik. sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku. Kesesuaian media belajar dengan indikator /tujuan pembelajaran. Kesesuaian media belajar dengan materi pembelajaran dan pendekatan saintifik. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ï‚· 7. Metode pembelajaran ï‚· ï‚· 8. Skenario Pembelajaran ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· 9. Penilaian ï‚· 80 Kesesuaian media belajar dengan karakteristik peserta didik. Kesesuaian metode pembelajaran dengan indikator/tujuan pembelajaran. Kesesuaian metode pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Menampilkan kegiatan pendahuluan dengan jelas (apersepsi, motivasi, orientasi). Menampilkan kegiatan inti sesuai dengan pendekatan saintifik (mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengkomunikasikan). Menampilkan kegiatan penutup dengan jelas (menyimpulkan, posttest, refleksi, tindak lanjut) Kesesuaian penyajian dengan materi pembelajaran. Skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode pembelajaran yang dipilih dan kondisi/proses yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Keterpaduan antar muatan pelajaran tertata dengan baik sehingga perpindahan antar muatan pelajaran berjalan landai. Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk terciptanya pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Pengaturan skenario pembelajaran dengan alokasi waktu proposional. penilaian bersifat otentik (kontekstual dan menggunakan beragam teknik penilaian) meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· 10. Lembar Kerja Siswa ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· ï‚· 11. Bahasa ï‚· ï‚· 81 Kesesuaian tekhnik, bentuk dan instrument penilaian dengan indikator yang akan dicapai. Kesesuaian kunci jawaban dengan soal Kesesuaian tugas dengan rubrik penilaian Kesesuaian pedoman penskoran dari soal dan rubrik penilaian. Kelengkapan unsure-unsur LKS (tujuan, petunjuk, kegiatan belajar, dan refleksi) Rumusan petunjuk LKS sederhana dan mudah dipahami siswa. Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat, sederhana, dan mudah dipahami siswa. Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya indikator/tujuan pembelajaran Kegiatan pembelajaran dalam LKS mencerminkan pendekatan saintifik. Bahasa yang digunakan dalam LKS sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Tersedia beberapa pertanyaan untuk refleksi Tampilan LKS indah dan menarik. RPP menggunakan bahasa yang baik dan benar. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82 G. Teknik Analisis Data Data dalam penelitian ini akan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif, dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Data Kualitatif Sugiyono (2013:7) mengatakan bahwa metode kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistik karena proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenaan interprestasi terhadap data yang ditemukan di lapangan. Dalam penelitian ini data kuantitatif berupa skor dari pakar kurikulum SD 2013 dan guru. Data dianalisis sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengetahui kelayakan produk yang dihasilkan. 2. Data Kuantitatif Sugiyono (2013:7) mengatakan bahwa metode kuantitatif dinamakan juga metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian.Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme.Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidahkaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.Metode ini juga disebut sebagai metode discovery karena dengan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83 metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru.Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.Data berupa skor dari penilaian oleh pakar kurikulum 2013, dan guru kelas I sekolah dasar.Data yang dianalisis sebagai dasar dari hasil penilaian kuesioner diubah menjadi data interval.Skala penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu 5 (sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup baik), 2 (kurang baik), 1 (sangat kurang baik). Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima dengan acuan menurut Sukardjo (2008:101) sebagai berikut: Tabel 7. Konversi Nilai Skala Lima Interval Skor X >Ì…i + 1,80 Sbi Ì…i + 0,60 SBi< X ≤ Ì…i + 1, 80Sbi Ì…i – 0,60 SBi < X ≤ Ì…i + 0,60Sbi Ì…i – 1,80 SBi < X ≤ Ì…i – 0,60Sbi X ≤ Ì…i – 1,80Sbi Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Keterangan: Rerata ideal (Ì…i) : (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) Simpangan baku ideal (SBi) : X (skor maksimal ideal - skor minimal ideal) : Skor aktual Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84 tersebut.Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut. Diketahui: Skor maksimal ideal : 225 Skor minimal ideal : 45 Rerata ideal (Ì…i) : Simpangan baku ideal (SBi) : (225+45) = 135 (225-45) = 30 Ditanyakan: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Jawaban: Kategori sangat baik = X >Ì…i + 1,80 SBi = X >135 + (1,80 .30) = X > 135 + 54 = X >189 Kategori baik = Ì…i + 0,60SBi < X ≤ Ì…i + 1,80SBi = 135+ (0,60 . 30) < X ≤ 135 + (1,80 .30) = 135 + 18< X ≤ 135+ 54 = 153< X ≤ 189 Kategori cukup baik = Ì…i - 0,60SBi < X≤ Ì…i + 0,60SBi = 135 - (0,60 .30) < X ≤ 135 + (0,60.30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85 = 135 – 18< X≤ 135+ 18 = 117< X≤ 153 = Ì…i - 1,80SBi < X≤ Ì…i - 0,60SBi Kategori kurang baik = 135- (1,80 .30) < X ≤ 135- (0,60 .30) = 135-54 < X ≤ 135 - 18 = 81< X ≤ 117 Kategori sangat kurang baik = ≤ Ì…i – 1,80SBi = X ≤ 135 - (1,80 . 30) = X ≤ 135 - 54 = X ≤ 81 Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut. Tabel 8. Kriteria Skor Skala Lima Interval Skor X > 189 153< X ≤ 189 117< X≤ 153 81 < X ≤ 117 X ≤ 81 Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif ke PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86 data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala lima. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan Langkah awal yang dilakukan peniliti dalam penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini adalah dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran yang telah dijabarkan pada bab III. Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara. Wawancara dilakukan kepada seorang guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1, kabupaten Sleman, Yogyakarta yaitu dengan Ibu SR, pada hari sabtu tanggal 17 Mei 2014 pada pukul 10.30 WIB sampai dengan 11.00 WIB. Wawancara tersebut bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi di lapangan sesuai dengan fakta yang terjadi.Permasalahan tersebut berkaitan dengan pemahaman mengenai Kurikulum SD 2013 dan berkaitan dengan ketersediaannya perangkat pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.Dari hasil wawancara tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan perangkat pembelajaran yang disusun sesuai dengan upaya pencapaian tujuan seperti yang diharapkan dalam Kurikulum 2013. 87 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88 1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Wawancara tersebut berpedoman pada 13 butir pertanyaan untuk melakukan analisis kebutuhan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum SD 2013. Berikut data hasil wawancara dengan seorang guru SD Negeri Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta yang akan dijelaskan pada setiap butir. Butir pertanyaan pertama yaitu mengenai pemahaman guru mengenai Kurikulum SD 2013. Guru tersebut memberikan jawaban tentang pemahamannya mengenai kurikulum 2013 bahwa kurikulum 2013 merupakan kurikulum di mana penyampaiannya secara utuh dan keseluruhan atau holistik.Beliau menjelaskan bahwa kurikulum 2013 ini sangat berbeda dengan kurikulum 2006 (KTSP), karena kurikulum 2013 penyampaiannya secara keseluruhan dengan satu kesatuan yang utuh dalam sebuah kemasan tema, sedangkan kurikulum 2006 (KTSP) penyampaiannya secarah terpisah sesuai dengan mata pelajarannya masing-masing. Butir pertanyaan kedua yaitu mengenai pemahaman guru terkait dengan perumusan indiaktor dan tujuanpembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi. Guru memberikan jawaban bahwa di mana kurikulum 2013 itu ada 4 aspek (kompetensi inti) yakni kompetensi inti 1 dan 2 menyangkut kepribadian kompetensi inti 3 menyangkut pengetahuan dan yang ke 4 menyangkut keterampilan. Jadi setiap hari di setiap pembelajaran siswabelajar utuh 4 aspek tersebut.Siswa diharapkan untuk memiliki pengetahuan, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89 kepribadian yang baik dan juga bisa menerapkan keterampilan di dalam kehidupannya sehari-hari. Guru tersebut mengatakan bahwa, perumusan indikator yang terlihat hanya kompetensi inti pengetahuan dan keterampilan sedangkan kompetensi inti 1 dan 2 disisipkan di tujuan pembelajaran. Butir pertanyaan ketiga yaitu mengenai sejauh mana pemahaman guru terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran. Guru tersebut memaparkan bahwa tematik integratif itu intinya gabungan dari semua muatan pembelajaran yang disatukan dalam ssbuah kegiatan pembelajaran dan penyampainnya juga tidak boleh terpisah. Hal tersebut sangat membutuhkan keahlian guru untuk menyampaikan pendekatan tematik integratif ini sehingga siswa tidak terbebani dengan beberapa muatan pembelajaran tertentu. Butir pertanyaan keempat yaitu tentang sejauh mana pemahaman guru terkait dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran.Guru tersebut memaparkan bahwa pendekatan sainstifik itu ada 5 tahap yaitu; mengamati, menanya, menalar, mencoba, menyimpulkan dan mengkomunikasikan.Kemudian guru tersebut mengatakan bahwa pendekatan sainstifik dikatakan berhasil jika dalam 1 pembelajaran penyampaiannya 5 tahap tersebut sudah dilakukan meskipun tidak harus berurutan, yang terpenting adalah ke 5 tahap tersebut harus terlihat dalam kegiatan 1 pembelajaran sehari. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90 Butir pertanyaan kelima yaitu tentang pemahaman guru terkait dengan penilaian otentik. Guru tersebutmemaparkan bahwa penilaian otentik itu adalah penilaian secara keseluruhan yang mengukur semua aspek yaitu pengetahuan, keterampilan, sikap dan spiritual. Guru tersebut juga mengatakan bahwa ada 2 jenis penilaian otentik yakni penilaian protes dan penilaian hasil atau produk.Dengan penilaian ini guru bisa mengetahui perkembangan siswa dari setiap aspek. Butir pertanyaan keenam yaitu mengenai keperluan guru tentang contohcontoh rubrik penilaian non tes.Guru tersebut mengatakan bahwa mereka membutuhkan contoh yang lebih real atau nyata. Alasannya penilaian otentik sangat sulit bagi guru, karena guru harus menilai secara keseluruhan ke 4 aspek tersebut permuatan. Guru tersebut juga mengatakan bahwa yang menjadi kendala adalah yang pertama keterbatasan SDM, guru belum mahir dalam melaksanakan penilaian otentik atau kurang berpengelaman dalam hal penilaian autentik. Kedua sarana dan prasarananya belum memenuhi dan yang ketiga yang paling menjadi kendala adalah jumlah murid, karena guru harus menilai secara keseluruhan ke 4 aspek tersebut untuk setiap anak dalam satu kelas dalam muatan pelajaran yang berbeda-beda. Hal ini yang menjadi alasan guru merasa sangat kesulitan dalam menjalankan penilaian otentik. Butir pertanyaan ketujuh yaitu mengenai pemahaman guru terkait dengan penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Menurut guru tersebut PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91 pada kurikulum 2013 ini pendidikan karakter memang setiap hari diterapkan dalam setiap pemelajaran, jika dibandingkan dengan kurikulum 2006 hanya terlihat di pelajaran PPKn dan agama. Jadi, dengan adanya kurikulum 2013 di mana pendidikan karakter itu muncul dalam setiap pembelajaran siswa diharapkan memiliki karakter yang kuat.Selain pengetahuan yang mereka miliki, siswa juga mempunyai karakter yang baik agar dalam implikasi di kehidupan sehari-hari pengetahuannya diterapkan terarah ke hal-hal yang baik. Butir pertanyaan kedelapan yaitu terkait pemahaman guru dengan jenisjenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. Gurutersebut menjelaskan bahwa kementrian pendidikan dan kebudayaan memaparkan 18 karakter pilar bangsa, tetapi guru tersebut tidak menghafal semua 18 karakter tersebut. Dalam pembelajaran guru tersebut tidak berpatokan pada 18 karakter dari kementrian pendidikan dan kebudayaanmelainkan karakter baik (sikap-sikap baik) apa saja yang bisa diberikan pada siswa. Butir pertanyaan kesembilan yaitu terkait dengan kesulitan-kesulitan yang dialami guru dalam mengembangakan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Guru tersebut mengatakan bahwa ia masih kesulitan dalam hal instrument atau perangkat penilaian. Guru-guru belum menemukan daftar penilaian yang efektif untuk kurikulum 2013 serta analisis penilaian dan daya serapnya masih sangat dibutuhkan oleh guru-guru karena belum ada PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92 patokan yang jelas. Guru tersebut mengaharapkan adanya intrumen atau perangkat penilaian yang mudah dan efektif serta cukup mengukur. Butir pertanyaan kesepuluh yaitu mengenai contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah tersebut. Guru menjelaskan bahwa perangkat pembelajaran yang tersedia di sekolah dan dibuat semampu guru-guru di SD tersebut dan belum maksimal. Mengenai rubrik penilaian yang sudah tersedia di SD tersebut paling banyak adalah rubrik penilaian hasil (produk), sebabrubrik tersebut lebih jelas dibandingkan dengan rubrik penilaian sikap masih minim karena guru masih kesulitan dalam merancang rubrik penilaian sikap. Butir pertanyaan kesebelas yaitu mengenai apakah masih memerlukan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013.Gurutersebut mengatakan bahwa untuk perancangan RPP beliau sudah bisa walaupun belum maksimal namun beliau masih kesulitan dalam hal penilaian. Guru tersebut masih sangat membutuhkan contoh-contoh perangkat penilaian yang mudah, efektif dan cukup mengukur. Butir pertanyaan keduabelas yaitu mengenai karakteristik atau ciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang dibutuhkan. Guru tersebutmengatakan bahwa untuk karakteristik RPPTH beliau sudah bisa menguasainya walaupun belum maksimal, yang masih menjadi kesulitannya adalah dalam hal penilaian. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93 Butir pertanyaan ketigabelas yaitu mengenai saran yang dapat guru berikan terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013. Guru tersebut memberikan saran agar bisa memberikan arahan atau bimbingan kepada guru-guru mengenai penilaian kurikulum 2013. Guru tersebut juga mengatakan bahwa guru-guru lebih membutuhkan rillnya atau ke praktek ke lapangannya bukan hanya teori. 2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Berdasarkan hasil wawancara yang telah dijabarkan di atas, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa pemahaman guru terhadap Kurikulum SD 2013 hanya sejauh yang diterima dari pemerintah (KEMENDIKBUD) dan sekemampuan sendiri dari dinas. Guru hanya mengikuti indikator dan tujuan yang sesuai dengan buku dan mengembangkannya dengan memperhatikan rambu-rambu yang telah diberikan. Pemahaman guru mengenai pendekatan tematik integratif dan saintifik juga belum begitu mendalam.Kesulitan yang dialami oleh guru berkaitan dengan perangkat pembelajaran yaitu penilaian otentik. Guru sangat mengharapkan adanya perangkat penilaian otentik yang mudah jelas dan dapat mengukur. Hal tersebut dilihat dari jawaban guru pada butir pertanyaan ke 6, 9 dan 11 mengenai pemahaman guru tentang penilaian otentik dan kesulitan yang dialami guru dalam mengembangakan perangkat pembelajaran serta memerlukan contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94 Guru telah mampu melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013 tetapi belum begitu memahami secara lebih mendalam. Guru juga belum dapat mengembangkan materi yang terdapat pada buku. Guru hanya mengikuti apa yang telah disediakan di dalam buku. Guru masih sangat membutuhkan contoh perangkat pembelajaran yang baik dan benar terutama dari pemerintah. Guru merasa sangat kesulitan dalam penilaian otentik terutama pada penilaian sikap sosial dan penilaian sikap spiritual. B. Deskripsi Produk Awal Peneliti melakukan beberapa langkah dalam pengembangan perangkat pembelajaran ini.Langkah awal yang dilakukan yaitu membagi tema dan subtema untuk setiap kelompok. Setiap kelompok terdiri dari empat orang yang akan dibagi menjadi empat subtema. Selanjutnya peneliti menentukan dan menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar.Peneliti menentukan indikator dan memetakan indikator secara keseluruhan dalam satu semester.Kemudian peneliti membuat jaring-jaring subtema pada kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan.Langkah selanjutnya yaitu merancang silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) berdasarkan indikator dan tujuan pada setiap muatan pelajaran.Kemudian peneliti membuat bahan ajar yang di dalamnya memuat lembar kerja siswa, materi pokok, soal-soal, evaluasi dan refleksi.Lembar kerja siswa untuk siswa kelas IV yang menerapkan pendekatan tematik PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 95 integratif dan pendekatan saintifik pada pembelajaran.Dalam lembar kerja siswa juga diterapkan nilai karakter pada kegiatan pembelajaran.Lembar Kerja Siswa juga berisikan materi pokok, soal-soal dan kegiatan yang dilakukan siswa.Langkah terakhir yang dilakukan peneliti yaitu memberikan evaluasi dan refleksi pada setiap akhir pembelajaran dalam lembar kerja siswa. 1. Silabus Silabus merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang dibuat sebelum menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH).Silabus pada dasarnya merupakan garis besar dalam pembelajaran. Silabus merupakan pedoman yang digunakan dalam proses pembelajaran yang akan dikembangkan dalam RPPTH. Pendekatan tematik dan pendekatan saintifik dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran.Silabus disusun secara sistematis dan berisikan rencana pembelajaran pada komponen-komponen tertentu. Komponen-komponen tersebut antara lain 1) muatan pelajaran terkait, 2) kompetensi dasar, 3) materi pembelajaran, 4) kegiatan pembelajaran, 5) penilaian, 6) alokasi waktu, dan 7) sumber belajar. Silabus yang dikembangkan menggunakan format landscape seperti terlihat pada gambar berikut; PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96 SILABUS Satuan Pendidikan: ............... Kelas, Semester: .................. Tema, sub tema: .................. Alokasi waktu: ..................... Kompetensi dasar Indikator Materi Proses pembelajaran Alokasi Waktu Penilaian Sumber Belajar Gambar 5. Format Silabus 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci yang merupakan turunan dari silabus. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) menggambarkan proses kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya untuk mencapai Kompetensi Dasar yang ditentukan. RPPTH disusun secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik. Dalam RPPTH terdapat beberapa komponen yaitu 1) identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan, 2) kelas/ semester, 3) identitas tema/subtema, 4) pembelajaran ke, 5) muatan pelajaran terkait, 6) alokasi waktu, 7) kompetensi inti, 8) kompetensi dasar dan indikator, 9) tujuan pembelajaran, 10) materi pembelajaran, 11) metode pembelajaran, 12) media, alat dan sumber pembelajaran, 13) langkahlangkah kegiatan pembelajaran, dan 14) penilaian. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) dibuat untuk enam pembelajaran.Setiap pembelajaran memiliki alokasi waktu 6x35 menit pada setiap harinya.RPPTH ini memiliki desain yang rinci tetapi sederhana dan mudah dipahami oleh guru untuk pembelajaran.Setiap pembelajaran dibuat sesuai langkah-langkah yang baik dan kegiatan yang disusun dengan pendekatan saintifik.Kegiatan dibuat dengan menarik agar siswa dapat aktif, sehingga guru tidak hanya memberikan materi disepanjang pembelajaran tetapi hanya sebagai fasilitator.Pada RPPTH dilampirkan pula penilaian otentik yang sesuai dengan kegiatan yang telah direncanakan. RPP Tematik SD Sekolah : ................ Kelas/semester : ................ Muatan pelajaran : ................ Tema/Sub tema : ................ Pertemuan ke: ................ Alokasi waktu : ................ A. B. Kompetensi Inti 1. ................. 2. ................. 3. ................. 4. ................ Kompetensi Dasar No. Muatan Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator Gambar 6. Format RPPTH SD PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 98 3. Penilaian Penilaian merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengkur berhasil dan tidaknya proses pembelajaran. Dengan penilaian dapat diketahui sejauh mana tingkat keberhasilan dari suatu pembelajaran.Jenis penilaian yang dipakai untuk kurikulum 2013 yaitu penilaian otentik. Penilaian otentik merupakan penilaian secara keseluruhan mulai dari awal, proses sampai akhir pembelajaran yang meliputi aspek pengetahun, sikap dan keterampilan. Peneliti mencoba membuat penilaian autentik dengan memperhatikan tata cara penilaian otentik yang benar. Peneliti membuat penilaian untuk tiap muatan pelajaran dengan masing-masing rana yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap (spiritual dan sosial).Penilaian yang dibuat sebanyak 6 pembelajaran sesuai dengan RPPTH yang sudah dibuat. PEMBELAJARAN I A. Muatan Pelajaran : ......... 1. Pengetahuan Indikator Teknik Penilaian Instrumen Soal: 1. .... 2. .... Kunci jawaban: 1. ..... 2. ..... Rublik penilaian dan pedoman penskoran No. 1. 2. Kriteria Penilaian Skor Gambar 7. Format Penilaian PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 99 4. Lembar Kerja Siswa Lembar kerja siswa yang dikembangkan pada penelitian ini adalah lembar kerja siswa untuk siswa kelas IV SD yang mengacu pada tematik integratif Kurikulum SD 2013.Lembar kerja siswa berisi materi pokok yang dapat dipahami siswa dengan baik serta sesuai dengan kompetensi dan tujuan yang telah ditentukan.Kegiatan pembelajaran dalam lembar kerja siswa dibuat semenarik mungkin sehingga dapat mengaktifikan siswa dalam pembelajaran.Selain itu pendidikan karakter juga diterapkan pada kegiatan pembelajaran seperti sikap percaya diri, bertanggung jawab, menghargai perbedaan serta sikap spiritual yang berhubungan antara kepribadian siswa dengan Tuhan Yang Maha Esa. Lembar kerja siswa berisikan tujuan pembelajaran,materi pokok, soalsoal latihan dan kegiatan yang dilakukan siswa. Refleksi dan evaluasi juga terdapat pada lembar kerja siswa pada akhir kegiatan pembelajaran.Kegiatan yang dirancang pada lembar kerja siswa sesuai dengan kegiatan yang telah dijabarkan pada RPPTH.Evaluasi yang terdapat pada akhir pembelajaran bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa dapat memahami materi pada pembelajaran tersebut.Selain evaluasi pada akhir pembelajaran terdapat refleksi, pada bagian refleksi siswa dapat menyimpulkan materi yang telah dipahami dan didapatkan pada pembelajaran tersebut, siswa juga dapat mengungkapkan perasaan dan sikap yang telah dilakukan pada pembelajaran PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100 tersebut.Dalam lembar kerja siswa juga terdapat kerjasama dengan orang tua.Kerjasama dengan orangtua bertujuan mengajak orangtua untuk ikut berperan dalam belajar siswa, sehingga orangtua dapat ikut berperan penting dalam tugas siswa di rumah.Pada akhir pembelajaran keenam terdapat ulangan evaluasi formatif.Ulangan evaluasi formatif bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa dapat memahami materi pembelajaran yang diberikan dalam satu subtema. Guru dapat mengukur tingkat kesulitan dan pemahaman yang siswa alami sehingga dapat mengulang kembali atau menegaskan materi yang masih belum dipahami oleh siswa. Daftar pustaka juga disertakan pada lembar kerja siswa.Daftar pustaka digunakan peneliti dalam menyusun lembar kerja siswa.Daftar pustaka memuat sumber-sumber yang digunakan dalam lembar kerja siswa. Daftar pustaka disusun sesuai abjad nama depan pengarang buku. Daftar pustaka yang digunakan antara lain buku, artikel, dan sumber yang mendukung dari internet. 5. Bahan Ajar dan LKS Bahan ajar yang dikembangkan peneliti berisikan pemetaan kempetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, lembar kerja siswa (LKS), materi pokok, dan daftar pustaka.Bahan ajar ini berfungsi untuk membuat pembelajaran lebih menarik dengan lagu, cerita, gambar dan kegiatan yang ditersedia.Dengan adanya bahan ajar ini, guru tidak mengambil banyak peran dalam PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101 pembelajaran. Guru hanya berfungsi sebagai fasilitator dan murid yang berperan aktif dengan kegiatan yang ada. C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk Produk awal yang telah dibuat oleh peneliti divalidasi oleh seorang pakar Kurikulum SD 2013 dan dua orang guru SD kelas IV pelaksana kurikulum 2013.Validasi bertujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran yang dibuat.Validator dapat memberikan saran dan kritik yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan revisi.Peneliti melakukan validasi produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini kepada seorang pakar Kurikulum SD 2013.Pakar kurikulum 2013 tersebut adalah salah seorang dosen universitas Sanata Dharma.Kemudian untuk validasi produk pengembangan pembelajaran berikutnya adalah kepada dua orang guru kelas IV pelaksana kurikulum 2013.Guru kelas IV pelaksana kurikulum SD 2013 tersebut adalah KK seorang kepala sekolah SD dan MA seorang guru kelas IV SD pelaksana kurikulm 2013, produk divalidasi sebanyak satu kali pada tanggal 14dan16 Desember. Terdapatbeberapa aspek dalam instrumen penilaian yang digunakan. Aspek yang dinilai yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102 pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian dan 10) lembar kerja siswa dan 11) penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Berdasarkan hasil validasi pada kedua kompenen tersebut memperoleh skor total 551dan 183,67dengan kategori “baik”. Perangkat pembelajaran dinyatakan layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Pakar Kurikulum SD 2013 tersebut memberikan saran perbaikan untuk perangkat pembelajaran pada beberapa aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan media belajar, 5) skenario pembelajaran, 7) penilaian, dan 8) lembar kerja siswa. Pakar kurikulum memberikan saran dan masukannya pada aspek identitas RPPTH yaitu untuk kelengkapan unsur idenitas RPP komponen penilaian eksplisit masuk di RPP.Untuk aspek perumusan indikator, kesesuaian dengan aspek spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan beberapa belum sesuai.Kemudian rumusan indikator masih dominan menunujukan kemampuan berpikir tingkat rendah.Aspek perumusan tujuan pembelajaran beliau memberikan masukan untuk kelengkapan komponen ABCD dalam rumusan tujuan pembelajaran beberapa sulit diukur.Aspek pemilihan media belajar beliau memberikan catatan untuk kesesuaian media dengan indikator dan tujuan pembelajaran beberapa kurang sesuai tujuan.Aspek skenario pembelajaran beliau memberikan catatan tentang kegiatan inti sesuai dengan pendekatan sainstifik sudah ada namun PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103 tidak urut dan saran untuk mencek alokasi waktu.Kemudian yang terakhir aspek lembar kerja siswa (LKS), beliau memberikan masukan untuk rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS terlalu panjang dan untuk bahasa yang digunakan pada LKS beberapa kata sulit dimengerti siswa.Saran yang diberikan pakar kurikulum 2013 dan revisi dari peneliti tersebut dijabarkan pada tabel berikut: Tabel 9.Saran Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi No. 1. 3. 4. Aspek yang dinilai Kelengkapakan unsur identitas RPP (Satuan pendidikan, kelas, semester, tema, muatan pelajaranterkait, pembelajaran ke, alokasi) Saran A. Identitas RPP Komponen penilaian eksplisit masuk di RPP Revisi Memperbaiki komponen penilaian eksplisit di RPP B. Pemilihan Materi Ajar Kesesuaian dengan aspek Bebebrapa Menyesuaikan materi ajar sikap spiritual, sikap belum sesuai dengan sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan sikap sosial, keterampilan pengetahuan, dan keterampilan Rumusan indikator menunjukan kemampuan berpikir tingkat tinggi Masih dominan tingkat rendah Memperbaiki rumusan indikator sehingga menunjukan kemampuan berpikir tingkat tinggi C. Perumusan Tujuan Pembelajaran PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. 1. 2. 104 Kelengkapan komponen Beberapa sulit Melengkapi komponen ABCD (Audience, diukur ABCD (Audience, Behaviour, Condition, Behaviour, Condition, Degree) dalam rumusan Degree) dalam rumusan tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran F. Pemilihan Media Belajar Kesesuaian media belajar Beberapa menyesuaikan media dengan indikator/tujuan kurang sesuai belajar dengan pembelajaran tujuan indikator/tujuan pembelajaran pembelajaran H. Skenario Pembelajaran Menampilkan kegiatan Ada tapi tidak Mengurutkan kegiatan inti sesuai pendekatan urut inti sesuai pendekatan scientific (mengamati, scientific (mengamati, menanya, menalar, menanya, menalar, mencoba/mempraktikkan, mencoba/mempraktikkan, mengomunikasikan) mengomunikasikan) 8. Pengaturan skenario pembelajaran dengan alokasi waktu proporsional Menyesuaikan skenario Cek waktu pembelajaran dengan alokasi waktu proporsional J. Lembar Kerja (LKS) 3. Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat, sederhana, dan mudah dipahami Terlalu panjang Memperbaiki Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS sehingga singkat, sederhana, dan mudah dipahami 7. Bahasa yang digunakanpada LKS sesuai dengan tingkat perkembangan siswa Beberapa kata sulit dimengerti siswa Menyesuaikan bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat perkembangan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 105 siswa D. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 Peneliti juga melakukan validasi produk perangkat pembelajaran dalam penelitian ini dengan dua orang guru SD kelas IV pelaksana Kurikulum SD 2013. Guru yang menjadi validator yaitu KKkepala sekolah serta guru kelas IV SDE Mangunan, Sleman, Yogyakarta dan MA guru kelas IV SD Negeri Perumnas 1, Sleman, Yogyakarta.Validasi dengan Ibu KKdilakukan pada tanggal 14Desember 2014 sedangkan dengan Ibu MA dilakukan pada tanggal 16 Desember 2014. Berdasarkan validasi dengan guru tersebut, Ibu KK memberikan skor total 183 dengan kategori “baik” dan perangkat pembelajaran dapat dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Skor total yang diberikan oleh Ibu MA yaitu 189 dengan kategori “baik” dan dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran. Pada validasi dengan Ibu KK memberikansaran dan masukan pada aspek 1) perumusan tujuan pembelajaran, 2) Pemilihan materi ajar, 3) pemilihan sumber belajar, dan 4) skenario pembelajaran. Pada aspek perumusan tujuan pembelajaran, guru tersebut memberikan saran untuk kelengkapan komponen ABCD beberapa tidak menerangkan kondisi (dalam kegiatan apa) dan untuk rumusan tujuan hanya mengandung 1 tingkah laku PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106 guru tersebut memberikan masukan bahwa terdapat beberapa yang menerangkan 2 tingkah laku sikap, seharusnya 1 tingkah laku saja. Untuk aspek pemilihan materi ajar guru tersebut memberikan catatan mungkin kesesuian materi ajar dengan alokasi waktu kurang sesuai atau waktunya kurang. Kemudian untuk aspek pemilihan sumber belajar guru tersebut memberikan catatan untuk kesesuaian sumber belajar dengan KI dan KD kurang lengkap dan untuk penulisan sumber belajar yang dikutip belum baku, dan yang terakhir untuk aspek skenario pembelajaran guru tersebut memberikan saran untuk keterpaduan antar muatan pelajaran tentang materi hak dan kewajiban kurang landai serta guru tersebut juga memberikan saran untuk rumusan skenario pembelajaran perlu lebih mengarahkan daya imajinasi siswa. Sedangkan pada validasi dengan Ibu MA ada beberapa aspek yang mendapatkan saran untuk perbaikan. Apek-aspek tersebut yaitu 1) perumusan tujuan pembelajaran, 2) pemilihan sumber belajar, 3) skenario pembelajaran, 4) penilaian, 5) Lembar kerja siswa (LKS), dan 6) bahasa. Pada aspek perumusan tujuan pembelajaran guru tersebut memberikan catatan bahwa Degree belum muncul atau belum tercantumkan.Untuk aspek pemilihan sumber belajar guru tersebut memberikan saran untuk menambahkan halaman yang digunakan.Kemudian aspek skenario pembelajaran guru memberikan masukan bahwa sebaiknya siswa yang merangkum materi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI pembelajaran dengan bimbingan guru.Aspek memberikan 107 penilaian guru tersebut catatan bahwa untuk penilaian sikap spiritual belum ada dibagian jenis/teknik penilaian, tuliskan karena diinstrumen sudah ada dan guru juga memberikan saran untuk bentuk tes dituliskan dulu (menjodohkan, pilihan ganda, esay, atau uraian). Lembar kerja siswa (LKS) guru memberikan saran untuk menuliskan tujuan penggunaan LKS, dan yang terakhir untuk aspek bahasa guru memberikan catatan dan saran bahwa masih ada penulisan huruf kapital yang kurang sesuai serta perhatikan tanda baca. Saran perbaikan dari Ibu KK dan ibu MA dapat dijabarkan sebagai berikut: Tabel 10. Saran Ibu KK Guru Kelas 1V SD Pelaksana Kurikulum 2013 dan Revisi No. 2. 6. Aspek yang dinilai Saran D. Tujuan Pembelajaran Beberapa tidak menerangkan Kelengkapan komponen kondisi (dalam ABCD (Audience, kegiatan apa) Condution, Degree) dalam rumusan tujuan pembelajaran Beberapa mencantumkan 2 Rumusan tujuan hanya tingkah laku mengandung satu (1) jenis (sikap) tingkah laku E. Pemilihan Materi Ajar Revisi Memperbaiki beberapa kegiatan yang tidak menerangkan kondisi menjadi lebis jelas Memperbaiki rumusan tujuan yang mencantumkan 2 tingkah laku menjadi 1 jenis tingkah laku PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1. Kesesuaian materi ajar dengan indikator/tujuan pembelajar Dalam ringkasan materi pada LKS, materi PJOK tidak sesuai dengan gambarnya 3. Kesesuaian materi ajar dengan alokasi waktu Mungkin waktunya kurang Sumber belajar yang dikutip ditulis dengan tata tulis baku Belum baku 1. 4. 5. 6. 108 Mengganti gambar pada ringkasan materi ajar pada LKS PJOK dengan gambar yang sesuai dengan materi Menyesuakan materi ajar dengan alokasi waktu F. Pemilihan Sumber Belajar Kesesuaian sumber Kurang lengkap Melengkapi belajar dengan KI dan KD sumber belajar H. Skenario Pembelajaran Keterpaduan antar muatan Tentang hak dan pelajaran tertata dengan kewajiban kurang baik sehingga landai perpindahan antar muatan pelajaran berjalan landai Rumusan skenario pembelajaran berpotensi untuk memberdayakan Memperbaiki penulisan kutipan sumber belajar dengan tata tulis baku Memperbaiki Keterpaduan antar muatan pelajaran tertata dengan baik sehingga perpindahan antar muatan pelajaran berjalan landai khususnya tentang hak dan kewajiban kurang landai Perlu lebih Memperbaiki mengarahkan daya rumusan skenario imajinasi/kreatifitas pembelajaran lebih PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI siswa 109 mengarahkan daya imajinasi/kreatifitas anak Tabel 11.Saran Ibu MA Guru Kelas IVSD Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan Revisi No. 2. 4. 1. 6. 1. Aspek anak Saran Revisi C. Perumusan Tujuan Pembelajaran Kelengkapan Degree belum muncul Melengkapi Komponen ABCD komponen ABCD (Audience, (Audience, Behaviour, Behaviour, Condition, Degree) Condition, Degree) dalam rumusan tujuan dalam rumusan pembelajaran tujuan pembelajaran E. Pemilihan Sumber Belajar Sumber belajar yang Tambahkan halaman Memperbaiki dikutip ditulis yang digunakan penulisan sumber dengan tata tulis belajar yang dikutip baku dan tulis dengan tata tulis baku A. Skenario Pembelajaran Menampilkan Karena ada cerita “pak Menambakan lagu kegiatan kusir” siswa dapat “Naik Delman” pendahuluan dengan menyajikan lagu setelah membaca jelas (apersepsi, “Naik Delman” cerita “pak kusir” motivasi, orientasi) sebagai apresepsi siswa dapat sebagai apresepsi Rumusan skenario Siswa yang pembelajaran merangkum materi berpotensi untuk pembelajaran dengan memberdayakan bimbingan guru bukan siswa guru yang merangkum B. Penilaian Penilaian bersifat Penilaian sikap Mencantumkan otentik (kontekstual spiritual belum adadi penilaian sikap dab menggunakan bagian jenis/teknik spiritual di bagian PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI beragam teknik penilaian) meliputi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan 2. 1. 1. penilaian, tuliskan karena di instrument sudah ada. 110 jenis/teknik penilain Kesesuaian teknik, Bentuk tes dituliskan Memperbaiki dengan bentuk, dan dulu (menjodohkan, menuliskan bentuk tes instrument penilaian PG,Esay, atau uraian) (menjodohkan, dengan indikator PG,Esay, atau uraian) yang akan dicapai C. Lembar Kerja Siswa (LKS) Kelengkapan unsur- Tujuan penggunaan Memperbaiki dengan unsur LKS (Tujuan, LKS, tuliskan mencantumkan tujuan petunju, kegiatan penggunaan LKS belajar, dan refleksi) J. Bahasa RPP menggunakan Masih ada penulisan Memperbaiki Bahasa Indonesia huruf kapital yang penulisan sesuai yang baik dan benar kurang sesuai. dengan EYD yang Perhatikan tanda benar bacanya juga E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan Produk akhir diperoleh dari saran perbaikan yang diberikan oleh kedua validator seorang pakar kurikulum SD 2013 dan dua orang guru kelas IV SD pelaksana Kurikulum SD 2013.Peneliti melakukan revisi pada produk awal yang dihasilkan.Revisi dilakukan sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh para validator.Revisi bertujuan untuk menghasilkan produk akhir yang lebih baik dari pada produk awal.Produk akhir dikemas menjadi dua jilid Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian beserta PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 111 penilaian satu jilid dan bahan ajar (lembar kerja siswa untuk kelas IV SD) satu jilid. 1. Kajian Produk Akhir Produk akhir yang dihasilkan Pembelajaran Tematik Harian pada Rencana Pelaksanaan (RPPTH) yaitu telah direvisi sesuai dengan saran perbaikan yang diberikan oleh validator. Peneliti menambahkan dan memperbaiki RPPTH beserta penilaian sesuai dengan saran yang diberikan. Komponen yang terdapat pada RPPTH yaitu (1) identitas sekolah, (2) Kompetensi inti Kurikulum SD 2013, (3) Kompetensi dasar, (4) indikator, (5) tujuan pembelajaran, (6) materi pembelajaran, (7) pendekatan dan metode pembelajaran, (8) media, alat dan sumber pembelajaran, (9) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran, (10) penilaian, (11) lampiran-lampiran. Pertama, identitas RPPTH berisikan nama satuan instansi, kelas/semester,mata pelajaraan, tema/subtema, pembelajaran ke-, dan alokasi waktu. Kedua adalah kompetensi inti, kompetensi inti merupakan gambaran mengenai kompetensi yang harus dipelajari dalam aspek sikap sosial dan spiritual, pengetahuan dan keterampilan. Ketiga, kompetensi dasar.Kompetensi dasar adalah kemampuan khusus yang mencakup sikap sosial dan spiritual, pengetahuan dan keterampilan.Pada mata pelajaran kompetensi dasar spiritual tidak PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 112 dicantumkan.Kompetensi dasar disusun dengan urutan kompetensi yang mencakup spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan.Keempat indikator, indikator dikembangkan sesuai karakter siswa dan digunakan sebagai alat untuk penilaian.Indikator disusun dengan urutan kompetensi yang mencangkup pengetahuan, keterampilan dan sikap sosial dan spiritual. Kelima, tujuan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi dasar dan menggunakan kata kerja yang operasional sehingga dapat diukur dan diamati.Tujuan pembelajaran mengandung ABCD yaitu Audience, Behavior, Condition, dan Degree.Keenam adalah materi pembelajaran hanya dituliskan materi pokok saja.Ketujuh metode pembelajaran dan pendekatan.Metode pembelajaran dituliskan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran.Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik. Kedelapan yaitu media, alat dan sumber belajar yang digunakan pada setiap pembelajaran berbeda-beda disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Kesembilan, langkah-langkah pembelajaran yaitu urutan skenario pembelajaran mengenai kegiatan yang akan dilakukan. Kesepuluh yaitu penilaian, penilaian berisi jenis/tekhnik penilaian, bentuk instrumen dan pedoman penskoran.. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 113 Kesebelas yaitu, lampiran-lampiran memuat penilaian setiap muatan pelajaran, LKS (Lembar kerja siswa ) dibuat dengan semenarik mungkin baik dalam kegaitan maupun tampilannya. Pada lembar kerja siswa juga terdapat refleksi. Refleksi berisikan beberapa pertanyaan untuk siswa yang bertujuan sebagai sarana siswa untuk menuangkan apa yang dirasakan dan apa yang telah dilakukan pada pembelajaran tersebut. Selain itu pada lembar kerjasiswa juga terdapat evaluasi.Evaluasi dilakukan pada akhir pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terkait meteri yang telah diberikan.Pada setiap akhir pembelajaran juga terdapat kerjasama dengan orangtua yang berupa kegiatan yang dilakukan siswa dirumah dengan bantuan orangtua.Dalam pembelajaran ke enam terdapat ulangan evaluasi formatif pada akhir pembelajaran.Ulangan evaluasi formatif tersebut dilakukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi dalam satu subtema. Daftar pustaka berisi mengenai buku-buku dan referensi lain yang digunakan dalam pembuatan lembar kerja siswa yang mengacu Kurikulum SD 2013. 2. Pembahasan Berdasarkan pembuatan perangkat pembelajaran dan hasil validasi oleh seorang pakar Kurikulum SD 2013 serta dua orang guru SD Kelas IV pelaksana Kurikulum SD 2013 diperoleh hasil bahwa perangkat PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 114 pembelajaran tersebut masuk dalam kategori “Baik” dengan rerata total yaitu 183,67Hasil tersebut peniliti jabarkan pada tabel sebagai berikut: Tabel 12. Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 Perangkat Pembelajaran No. Validasi Skor Kategori 1. Pakar Kurikulum SD 2013 179 Baik 2. Guru SD Kelas IV (A) 183 Baik 3. Guru SD Kelas IV (B) 189 Baik Jumlah Rerata (Jumlah total: Responden) Kategori 551 183,67 Baik Hasil validasi tersebut berpedoman pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPP, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11) bahasa. Pada validasi perangkat pembelajaran, pakar Kurikulum SD 2013 memberi skor 179 dengan kategori “baik”.Pada guru SD kelas IV (KK) memberi skor 183 dengan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 115 kategori “baik”.Guru SD kelas IV (MA) memberi skor 189 dengan kategori “baik”. Dari keseluruhan hasil validasi tersebut didapatkan rerata total 183,67dengan kategori “baik”. Perangkat pembelajaran dikategorikan “baik” dan layak untuk digunakan/ujicoba lapangan dengan revisi sesuai saran. Dalam RPPTH yang dibuat memuat 1) identitas RPPTH sudah lengkap, 2) perumusan indikator sudah sesuai dengan SKL, KI dan KD dan sudah mencerminkan kegiatan berpikir tingkat tinggi, contohnya: Membuat bingkai foto dari bubur kertas, 3) perumusan tujuan pembelajaran sudah mengandung ABCD yaitu Audience, Behavior, Condition, dan Degree (Permendikbud,2013:40), 4) pemilihan materi ajar sudah sesuai dengan kegiatan pembelajaran, 5) pemilihan sumber belajar sudah relevan, 6) pemilihan media belajar sudah menarik dan sesuai, 7) metode pembelajaran sudah menggunakan pendekatan tematik integratif yaitu pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa materi ajar sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna pada peserta didik (Ahmadi, 2014: 225)dan pendekatan saintifik yaitu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengongstruk konsep, hokum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati merumuskan (untuk mengidentifikasi masalah, mengajukan atau menemukan masalah), atau merumuskan hipotesis, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 116 mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan. Hosnan (2014:34), 8) skenario pembelajaran sudah mencerminkan kegiatan saintifik dalam pembelajaran, 9) penilaian sudah menggunakan penilaian otentik penilaian yang secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kurinasih (2014: 48), 10) lembar kerja siswa dibuat semenarik mungkin dan sesuai dengan kegiatan pembelajaran, 11) bahasa yang digunakan sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar.Dari pemaparan di atas, maka dengan demikian, produk yang dikembangkan dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik dan layak untuk diuji coba sebagai perangkat pembelajaran yang mengacu pada kurikulum SD 2013. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB V PENUTUP Bab ini memaparkan kesimpulan, keterbatasan pengembangan dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 dikembangkan dengan langkah penelitian dan pengembangan dari hasil modifikasi antara model pengembangan perangkat pembelajaran model Kemp dan prosedur penelitian R&D model Borg dan Gall. Pengembangan tersebut meliputi lima langkah pengembangan yaitu 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi ahli, 5) revisi desain, sampai dihasilkan desain produk akhir yang berupa perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 subtema Barang dan Jasa untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. 2. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang telah melalui beberapa tahap antara lain validasi ahli yaitu validasi oleh seorang pakar Kurikulum SD 2013 dan dua orang guru SD kelas IV. Pada validasi perangkat pembelajaran, pakar Kurikulum SD 2013 memberi skor 117 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 118 “179”dengan kategori “baik” Pakar Kurikulum SD 2013. Pada guru SD kelas IV (A) memberi skor total 183 dengan kategori “baik” dan guru SD kelas IV (B) memberi skor total189 dengan kategori “baik”. Dari hasil validasi tersebut diperoleh rerata total perangkat pembelajaran 183,67Skor tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 subtema Barang dan Jasa untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar memiliki kualitas “baik”: yang dapat ditinjau pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran,8)skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11)bahasa. B. Keterbatasan Penelitian Perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat dipaparkan sebagai berikut: 1. Wawancara untuk analisis kebutuhan hanya dilakukan dengan seorang guru SD kelas IV sehingga informasi yang peroleh belum maksimal. 2. Tidak dilaksanakannya uji coba lapangan pada perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Hal tersebut dikarenakan perangkat pembelajaran lebih kepada guru, dan keterbatasan waktu. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 119 C. Saran Saran yang dapat diberikan kepada peneliti yang akan mengembangkan perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan kepada beberapa guru SD kelas IV sehingga data yang dihasilkan lebih jelas menunjukan permasalahan yang dialami guru kelas IV SD.. 2. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan alangkah baiknya dilakukan uji coba lapangan sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 120 Daftar pustaka Ahmadi, Amri. 2014. Pengembangan& Model Pembelajaran Tematik Integratif. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya Bahri Djamarah, Zain Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Dwicahyono Daryanto. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Yogyakarta: Penerbit Gava Media Hosnan M. 2014. Pendekatan Sainstifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21 (Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013). Bogor: Ghalia Indonesia Kesuma Dharma. 2011. Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakrya Offset-Bandung Koesomo. 2007. Pendidikan Karakter. Jakarta: PT Gramedia Widiasrana Indonesia Kurinasi.2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan. Surabaya: Kata Pena Kunandar. 2014. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: Rajawali Pers Kesuma Dharma. 2011. Pendidikan Karakter. Bandung:PT Remaja Rosdakrya Offset-Bandung PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 121 Maksudin H. 2013. Pendidikan Karakter Non-Dikotomik. Yogyakarta: Pustaka Belajar Modul: Kemendiknas.2011.Panduan Pelaksaan Pendidikan Karaketer SMP. Jakarta: Depdiknas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Panduan Teknis: Penilaian di Sekolah Dasar. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Panitia Sertifikasi Guru Rayon 138 Universitas Sanata Dharma. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. 2013. Modul Guru Kelas SD. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Permendikbud No 81A lampiran 1-4.2013.implementasi kementrian pendidikan dan kebdayaan kurikulum.Jakarta: Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kompetensi Dasar dan Struktur Kurikulum SD-MI. Permendikbud No 69.2013.kerangka dasar dan struktur kurikulum sekolah menengah atas / madrasah aliyah.Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Pungki Martinaningsih. 2013. Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter untuk Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal. Yogyakarta.Unversitas Sanata Dharma Mulyasa. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Safitri Eka Ambarwati (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema Pengalaman Masa Kecil Mengacu Kurikulum Sd 2013 Untuk Siswa Kelas Satu (1) Sekolah Dasar. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 122 Wismantaka, W A Vitus.2013.Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum 2013 Subtema Meneladani Sikap Pahlawan Bangsaku untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar:Yogyakarta.Unversitas Sanata Dharma Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA Sukardjo. 2008. Kumpulan materi evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Prodi Teknologi Pembelajaran, Pps UNY. Suyono, Hariyanto. 2011. “Belajar dan Pembelajaran”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset Trianto, 2010.Model Pembelajaraan Terpadu : konsep,strategi, dan implementasinya dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP ).Jakarta : Bumi Aksara Trianto. 2011. “ Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA & Anak Usia Kelas Awal SD / MI. Jakarta: Kencana Widoyoko.2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Internet: https://idid.facebook.com/RIZKYPUSTAKA/posts/332279850190711 http://www.m-edukasi.web.id/2013/05/pembelajaran-tematik-integratif.html Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 123 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 124 LAMPIRAN 1 SURAT IJIN OBSERVASI DAN WAWANCARA PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 125 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 126 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 2 SURAT KETERANGAN SUDAH MELAKUKAN WAWANCARA 127 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 128 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 129 LAMPIRAN 3 KETERANGAN HASIL WAWANCARA PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI No. Daftar Pertanyaan 130 Jawaban Pertanyaan 1 Sejauh mana pemahaman Kurikulum SD 2013 sejauh yang diterima dan diberikan Bapak/Ibu terhadap kurikulum dari pemerintah. Guru memahamikurikulum SD 2013 SD 2013? merupakan kurikulum yang utuh atau holisticyakni menggunakan pendekatan saintifik, tematik integratef, dan penilaian autentik. Namun, sebagian besar guru yang memahami kurikulum 2013, karena mereka telah mengikuti sosialisasi kurikulum 2013. 2 Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan perumusan indikator dan tujuan pembelajaran yang mempertimbangkan keutuhan pribadi siswa? Penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran harus terdiri dari 4 aspek yakni aspek spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan. Guru juga memaparkan bahwa karakter dan keterampilan juga sangat penting untuk menilai kemandirian siswa. 3 Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran? Tematik integratif adalah pembelajaran yang memiliki keterkaitanantara muatan pelajaran yang satu dengan yang lain. Dalam proses pembelajaran antar muatan sangat harus sehingga tidak terlalu tampak bahwa dalam proses pembelajaran tersebut terdapat berbagai muatan pelajaran. Guru tersebut juga menjelasakan bahwa siswa SD itu masih belajar secara keseluruhan dan mengurangi rasa beban siswa pada muatan tertentu. Guru tersebut memberikan contoh anak-anak sebagian besar memiliki rasa takut dalam belajar matematika tetapi dengan menggunakan pendekatan tematik integratif anak-anak tidak menyadari adanya muatan matematika karena sejak awal sudah dikemas dengan menarik, dalam proses ini juga guru memaparkan bahwa yang paling dibutuhkan dari seorang guru adalah pandai dan kreatif sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. 4 Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran? Pendekatan saintifik meliputi 5 langkah yakni mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan. Selain itu, menurut guru penggunaan 5 langkah ini dalam pembelajaran tidak harus berurutan, intinya dalam setiap kegiatan pembelajaran memuat 5 langkah pendekatan saintifik tersebut karena menurut guru pembelajaran dapat berhasil jika kelima langkah atau aspek ini di pakai PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 131 5 Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penilaian otentik? Penilaian autentik adalah penilaian secara keseluruhan yaitu setiap menilai harus mencakup semua aspek yakni spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan. Guru tersebut juga menjelaskan dalam penilaian autentik terdapat dua penilaian yakni penilaian proses dan hasil dan penilaian tersebut harus berkesinambungan karena tiap KD dalam kurikulum 2013 tidak hanya dihabiskan dalam sekali pertemuan. Guru tersebut masih sangat merasa kesulitan mengenai penilaian otentik pada Kurikulum SD 2013 menurut guru terebut penilaian yang cukup sulit itu terdapat pada aspek spiritual dan sosial. 6 Apakah Bapak/Ibu masih memerlukan contoh-contoh rubrik penilaian non tes? Mereka sangat memahami penilaian otentik tetapi dalam pelaksanaanya mereka juga menemukan kesulitan karena keterbatasan SDM dan mereka belum mahir dalam melakukan penilaian dengan penilaian otentik. Selain itu kesulitan yang dihadapi guru tersebut berkaitan dengan penilaian otentikkarena jumlah siswa. Guru tersebut memberikan contoh jumlah kelas IV ada 40 orang dengan demikian guru harus menilai 40 siswa yang mencakup 4 aspek pada setiap muatan, maka ini merupakan hal yang cukup sulit. Guru menjelaskan mereka sangat membutuhkan penilaian yang efektif atau mudah untuk dijalankan. Selain itu guru juga memaparkan bahwa sarana dan prasarana juga sangat dibutuhkan agar proses pembelajaran menjadi lebih baik. 7 Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran? Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang terkait dengan sikap dan moral siswa. Guru menjelaskan dengan adanya pendidikan karakter siswa itu diimbangi dengan karakter yang baik selain pengetahuan yang dia dapat dengan demikian siswa memiliki karakter yang kuat saat melanjutkan pendidikan kejenjang berikutnya. Guru juga menjelaskan dengan karakter yang baik siswa mampu menggunakan pengetahuannya dengan baik pula. 8 Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait dengan jenisjenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Karakter itu terdiri dari 18 karakter pilar bangsa namun guru kurang mengetahui kedelepanbelas karakter tersebut. Guru juga menjelaskan dalam mengajar dia kurang menggunakan pedoman 18 karakter tersebut, menurutnya karakter yang baik itu sesuatu yang baik dan pantas untuk PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 132 Nasional? diajarkan kepada siswa . Oleh karena itu, dia mengajar tidak berpatokan pada pedoman permendikbud namun sikap baik yang cocok atau sesuai dengan konteks pembelajaran 9 Kesulitan-kesulitan apa yang Bapak/Ibu alami dalam mengembangkan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013? Mengapa? Guru sangat mengalami kesulitan mengenai perangkat pembelajaran lebih khusus pada instrumen penilaian. Gurubelum menemukan penilaian yang cocok untuk digunakan. Guru menjelaskan saat diklat mereka hanya diberikan teori tetapi untuk praktek di lapangan belum maksimal. Guru juga mengalami kesulitan karena jumlah murid yang banyak. Guru mengatakan “ mungkin butuh waktu 5 tahun agar kurikulum 2013 tersebut menyatu dengan jiwa saya “. 10 Apakah contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah Bapak/Ibu? Perangkat pembelajaran yang tersedia di sekolah namun hanya semampu mereka. Salah satu yang banyak tersedia adalah penilaian rubrik produk tetapi yang masih minim dan cukup sulit ialah penilaian rubrik sikap atau karakter 11 Apakah Bapak/Ibu masih memerlukan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013? Masih sangat dibutuhkan contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD 2013. Guru mengharapkan pihak pemerintah dapat memberikan contoh yang baik pada saat diklat atau sosialisasi sehingga guru tidak mengalami kesulitan dan merasa bingung, guru juga mengatakan bahwa yang paling dibutuhkan dari perangkat pembelajaran adalah penilaian 12 Karakteristik/ciri-ciri RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang Bapak/Ibu butuhkan? RPPTH itu dibuat setiap hari. Guru jugatidak menjabarkan mengenai karakteristik RPPTH yang dibutuhkan tetapi guru tersebut memaparkan bahwa sudah ada karakteristik atau ciri-ciri RPPTH tetapi belum mengetahui mengenai kebenarannya. 13 Saran apa yang dapat Bapak/Ibu berikan terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013? Guru tersebut memberikan saran kepada pemerintah untuk mohon diberikan contoh yang lengkap pada perangkat pembelajaran terutama perangkat penilaian otentik dan pengisian rapor. Mohon diberikan walaupun sedikit tetapi lengkap serta dilengkapi dengan media yang dapat mendukung pada setiap pembelajaran PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 4 HASIL MENTAH VALIDASI PAKAR KURIKULUM 2013 133 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 134 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 135 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 136 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 137 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 5 HASIL MENTAH VALIDASI GURU PELAKSANA KURIKULUM SD 2013 138 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 139 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 140 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 141 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 142 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 143 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 144 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 145 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 146 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN 6 BIODATA PENULIS 147 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 148 BIODATA PENULIS Tenggara Timur, 28 Januari 1993.Pendidikan dasar diperoleh di SThomas Aquinas Bhato Tau lahir di Ende Nusa DK Santa Ursula Ende Flores NTT, tamat pada tahun 2005.Pendidikan menengah pertama diperoleh di SMPK Frateran Ndao Ende Flores NTT, tamat pada tahun 2008. Pendidikan menengah atas diperoleh di SMA Negeri 1 Ende Flores NTT, tamat pada tahun 2011. Pada tahun 2011, peneliti melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Falkutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.Pendidikan di pergguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema Barang dan Jasa Mengacu Kurikulum SD 2013 untuk Siswa kelas IV Sekolah Dasar”.Pengembangan perangkat pembelajaran tersebut dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh perangkat pembelajaran yang baik mengacu Kurikulum SD 2013.