plagiat merupakan tindakan tidak terpuji plagiat

advertisement
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA
BARANG DAN JASA MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK SISWA
KELAS EMPAT (IV) SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Thomas Aquinas Bhato Tau
NIM. 111134302
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA
BARANG DAN JASA MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK
SISWA KELAS EMPAT (IV) SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Thomas Aquinas Bhato Tau
NIM. 111134302
RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015
i
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
TuhanYesus
Yang selalu menyertaiku serta memudahkanku dalam kelancaran
mengerjakan penelitian ini
Bunda Maria
Yang selalu membimbingku dan menuntunku ke jalan yang benar
Bapak SiprianusPake
yang menjadikanku sebagai seorang yang kuat
Ibundaku tersayang
IbuAgustina My
Yang selalu setia memberikan kasihsayangnya
Adikku Pangkrasia Epifania Renge Pake danVeronikaMbejoPake
yang selalu memberikanku perhatian dan nasihat yang tulus
Untuk teman-teman seperjuangan PPGT angkatan 1
Yang selalu menemani dan memberikan motivasiu ntuk terus berjuang
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku
Universitas Sanata Dharma
iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
MOTTO
Jangan Pernah ada kata mundur, sebelum berusaha
Apa yang kau tanam, itulah yang kaupetik
Apa yang kau lakukan hari ini itulah yang akan menentukan masa
depanmu
Jangan takut untuk mengambil resiko, ketika kau melewatinya kau
akan terlatih untuk menjadi lebih kuat
v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRAK
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SUBTEMA
BARANG DAN JASA MENGACU KURIKULUM SD 2013 UNTUK
SISWA KELAS EMPAT (IV) SEKOLAH DASAR
Thomas Aquinas Bhato Tau
Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh
perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013. Tujuan utama dari penelitian ini
adalah menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada
Kurikulum SD 2013 dan menggunakan pendekatan tematik integratif, pendekatan saintifik,
pendidikan karakter berbasis budayal okal, serta penilaian secara otentik pada kegiatan
belajarnya.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan perangkat
pembelajaran ini menggunakan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran Jerold E.
Kemp dan prosedur penelitan pengembangan yang dikemukakan oleh Borgdan Gall. Kedua
prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih
sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang
digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2)
pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasiahli, (5) revisi desain, hingga menghasilkan
desain produk final berupa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum 2013 untuk
siswa kelas IV Sekolah Dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan
wawancara, analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis
kebutuhan kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan1, sedangkan kuesioner digunakan untuk
validasi kualitas perangkat pembelajaran oleh seorang pakar kurikulum 2013, dua guru kelas
IV SD.
Berdasarkan validasi seorang pakar kurikulum2013 menghasilkan skor179 (baik), dua
guru kelas IV SD menghasilkan skor183 (baik) dan189 (baik). Perangkat pembelajaran
tersebut memperoleh rerata total 183,67 dan termasuk dalam kategori “baik”. Hasil validasi
tersebut berpedoman pada 11 aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3)
perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6)
pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian, 10)
lembar kerja siswa, 11) bahasa. Dengan demikian perangkat pembelajaran yang
dikembangkan sudah layak diujicoba sebagai perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum
2013.
Kata kunci:Kurikulum SD 2013, perangkat pembelajaran
viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ABSTRACT
THE DEVELOPMENT OF LEARNING ISTRUMENT BASED ON
ELEMENTARYCURRICULUM 2013 SUBTHEME BARANG DAN JASA FOR
FOURTH (IV) GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL
Thomas Aquinas Bhato Tau
Sanata Dharma University
2015
This research was conducted because there are still many teachers who need an
example of the learning instrument that refers to Elementary Curriculum 2013. The purposed
of this research was to produce learning instrument refers to 2013 curriculum using thematic
integrative approach, scientific approach, character education based on local culture, and the
use of authentic asessment in the learning activity.
This is study categorized a Research and Development. The material development was
developed by Jerold E. Kemp and the procedures are adopted by Borg and Gal, the principle
of this research became more simply development model. There are fifth steps in this
research. They are: (1) potential and problem, (2) data gathering, (3) product design, (4)
professionals’ validation, and (5) design revision, in such ways it created a final product in a
form of learning instrument refers to 2013 curriculum for elementary students at first grade.
The research instrument were applied interview and questionnaire. The interview was applied
to analize the teachers need of SD N Kalasan 1, while the questionnaire were used to validate
the learning instrument from someone experts of 2013 curriculum, and two teachers of first
grade.
Based on the someone expert of 2013 curriculum validation score 179means (good), 2
teachers of first grade validation score are 183 (good) and 189 means (good). The learning
instrument gets the average score of 183,67and it is categorized “good”. The validation result
based on eleven aspects, they are: 1) identity of the RPP, 2) formulation of indicators, 3)
formulating learning goals, 4) the selection of teaching materials, 5) selection of learning
resources, 6) selection of learning media, 7) learning method, 8) learning scenarios, 9)
assessment, 10) teaching materials, 11) languages. Therefore the learning intrument that was
developed is appropriate to be tested is limited as the learning intrument refers to 2013
curriculum.
Key words: 2013 curriculum, learning instrument
ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Subtema Barang dan Jasa Mengacu Kurikulum SD 2013 untuk Siswa Kelas IV
Sekolah Dasar dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan
banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun
tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini
peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma.
2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ.B.S.T.MA. selaku Kepala Program Studi PGSD.
3. Rusmawan, S.Pd.,M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan
memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.
5. Dra. MaslichahAsy’ari, M.Pd. Selaku validator PakarKurikulumSD 2013 yang telah
memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk
penelitian.
6. Sarjono, S.Pd. selaku kepala sekolah SD Negeri Kalasan 1 yang telah memberikan
bantuan selama peneliti melakukan penelitian di sekolah
7. Sri Rejeki.Selaku guru kelas IV SDNegeri Kalasan 1 yang telah membantu peneliti
dalam melakukan validasi produk penelitian.
8. Bapak dan ibunda tercinta yang selalu memberikan doa dan dukungan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
9. Adikku Pangkrasia Epifania Renge Pake danVeronika Mbejo Pake yang selalu
memberikan semangat
10. Teman-teman seperjuangan PPGT angkatan 2011 yang telah berjuang bersama
melaksanakan skripsi payung pengembangan bahan ajar mengacu Kurikulum 2013.
x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………………….
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………………...
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………………………………
HALAMAN MOTTO……………………………………………………………………………
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………………………………
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
I
Ii
Iii
Iv
V
Vi
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS……………………………………………
ABSTRAK……………………………………………………………………………………….
vii
Viii
ABSTRACT………………………………………………………………………………...........
Ix
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………...
X
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..
Xii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………………..
Xv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………............
Xvi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………………............
Xvii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………..
1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………………..
6
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………
6
C. Tujuan Penelitian………………………………………………………………………….
6
D. Manfaat Penelitian………………………………………………………………………...
7
E. Batasan Istilah……………………………………………………………………............
8
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan…………………………………………………..
9
BAB II LANDASAN TEORI.............................................................................................
13
A. Kajian Pustaka……………………………………………………………………............
13
1. Kurikulum SD 2013…………………………………………………………………........
17
a. Rasional Kurikulum SD 2013…………………………………………………………….
17
b. Elemen Perubahan Kurikulum SD 2013………………………………………………….
19
c. Pendidikan Karakter………………………………………………………………….......
23
d. Pendekatan tematik integratif….………….…………………………………..................
26
e. Penilaian Otentik………………………………………………………………………….
36
xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menurut Kemp…………………………..
42
a. Silabus…………………………………………………………………...........................
49
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)……………………………………………..
54
c. Penilaian Otentik…………………………………………………………………………...
55
d. Lembar Kerja Siswa (LKS)………………………………………………….....................
57
e. Bahan Ajar……………………………………………………………………...................
60
B. Penelitian yang Relevan……………………………………………………………..........
64
C. Kerangka Pikir…………………………………………………………………………….
66
D. Pertanyaan Penelitian……………………………………………………………………..
67
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………………………..
69
A. Jenis Penelitian……………………………………………………………………………
69
B. Prosedur Pengembangan…………………………………………………………….........
69
1. Potensi dan Masalah………………………………………………………………………
70
2. Pengumpulkan Informasi………………………………………………………………….
70
3. Desain Produk……………………………………………………………………............
70
4. Validasi Desain……………………………………………………………………………
71
5. Perbaikan Desain………………………………………………………………………….
71
C. Jadwal Penelitian……………………………………………………………………........
73
D. Validasi Produk…………………………………………………………………………
74
E. Teknik Pengumpulan Data………………………………………………………………..
75
1. Wawancara………………………………………………………………………………
75
2. Studi Dokumen…………………………………………………………………….........
75
3. Kuesioner………………………………………………………………………………..
75
F. Instrumen Penelitian………………………………………………………………………
76
1. Pedoman Wawancara……………………………………………………………………
76
2. Lembar Kuesioner………………………………………………………………............
78
G. Teknik Analisis Data……………………………………………………………………...
82
1. Data Kualitatif…………………………………………………………………………...
82
2. Data Kuantitatif……………………………………………………………………........
82
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………………………........
87
A. Analisis Kebutuhan……………………………………………………………………………
87
xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan……………………………………………………
88
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan……………………………………… 93
B. Deskripsi Produk Awal………………………………………………………………….........
94
1. Silabus……………………………………………………………………………….........
95
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)…………………….........
96
3. Penilaian…………………………………………………………………………………..
98
4. Lembar Kerja Siswa (LKS)……………………………………………………………….
99
5. Bahan Ajar ………………………………………………………………………………..
100
C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk……………………........
101
D. Data Hasil Validasi Guru Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013…………………………
105
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan………………………………………………………..
110
1. Kajian Produk Akhir………………………………………………………………………
111
2. Pembahasan…………………………………………………………………………........
113
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN
117
SARAN…………………………………………………………………………………..
A. Kesimpulan………………………………………………………………................
117
B. Keterbatasan Pengembangan….……………………………………………………
118
C. Saran…………………………………………………………………………………
119
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………....
120
LAMPIRAN……………………………………………………………………………...
123
xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Daftar Tabel
Tabel1.KesenjanganKurikulum………………………………………………………..
Tabel 2. Perumusan Kurikulum 2004, Kurikulum 2006, dan Kurikulum 2013…………
Tabel 3. Diagram Elemen Perubahan……………………………………………………
Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan Penelitian…………………………………………………
Tabel 5. Instrumen Survei Kebutuhan…………………………………………………...
Tabel 6.Lembar Kuesioner yang digunakan Untuk Validasi Pakar Kurikulum SD dan
Guru SD…………………………………………………....................................
Tabel 7. Konversi Nilai Skala Lima……………………………………………………..
Tabel 8. Kriteria Skor Skala Lima……………………………………............................
Tabel 9. Saran Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi…………………………………
Tabel 10. Saran Ibu KK Guru Kelas IV SD Pelaksana Kurikulum 2013 dan Revisi…...
Tabel 11. Saran Ibu MA Guru Kelas IV SD Pelaksana Kurikulum 2013 dan Revisi…...
Tabel 12. Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Guru SD Kelas IV
Pelaksana Kurikulum 2013…………………………………………………...
xv
15
19
20
73
77
78
83
85
103
107
109
104
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Piramida 3 Ranah……………………………………………………………...
Gambar 2. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik……………………………………...
Gambar 3. Siklus Pengembangan Perangkat Model Kemp……………………………….
Gambar 4. Langkah-langkah Pengembangan Perangkat Pembelajaran…………………...
xvi
34
35
43
72
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Surat Ijin Observasi dan Wawancara……………………………………………………
124
SuratKeterangan Sudah Melakukan Wawancara……………………………………….
127
Keterangan Hasil Wawancara…………………………………………………………...
129
Hasil Mentah Validasi Pakar Kurikulum 2013………………………………………….
133
Hasil Mentah Validasi Guru Pelaksana Kurikulum SD 2013…………………………...
Biodata Penulis…………………………………………………………………………..
138
147
xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang masalah
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menjamin
kehidupan suatu Negara menjadi lebih baik.Di Indonesia pendidikan terus
diprioritaskan dan dikembangkan agar menciptakan peserta didik yang unggul
dalam berbagai hal serta dapat diandalkan oleh bangsa dan Negara.Hal ini
terbukti dengan adanya perubahan-perubahan kurikulum di Indonesia.Tahun
2006 pemerintah mengeluarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP),
namun kurikulum tersebut belum menjamin keberhasilan peserta didik dalam
hal pengetahuan, karakter peserta didik dan keterampilan peserta didik, sehingga
pemerintah mengeluarkan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013. Pemerintah
Indonesia berupaya agar dapat memperbaruhi proses belajar mengajar yang
berlangsung
di
sekolah
dengan
adanya
perubahan
kurikulum
demi
berkembangnya mutu pendidikan di Indonesia.
Bahri (2010:33) mengungkapkan bahwa dalam kegiatan belajar mengajar
terdapat dua hal yang ikut menentukan keberhasilan, yakni pengaturan proses
belajar mengajar, dan pengajaran itu sendiri, keduanya mempunyai saling
ketergantungan satu sama lain. Kemampuan mengatur proses belajar mengajar
yang baik, akan menciptakan situasi yang memungkinkan anak belajar, sehingga
merupakan titik awal keberhasilan pembelajaran. siswa dapat belajar dalam
1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2
susasana wajar, tanpa tekanan dan dalam kondisi yang merangsang untuk
belajar. Pada kenyataan yang terjadi di Indonesia proses belajar mengajar belum
berjalan dengan baik. Siswa belum merasakan suasana wajar yang seharusnya
mereka dapat pada saat pembelajaran.siswa lebih cenderung diam dan kurang
berperan aktif dalam proses pembelajaran. hal tersebut dikarenakan guru belum
bisa membuat pembelajaran yang banyak melibat siswa dalam proses
pembelajaran.
Suyono (2011: 9) berpendapat bahwa belajar merupakan suatu aktivitas
atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan,
memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Pendapat tersebut
jika kita bandingkan dengan kenyataan yang terjadi di dunia pendidikan
Indonesia, belum terlihat hasil yang memuaskan.Pengetahuan, keterampilan
serta karakter generasi mudah Indonesia masih tergolong rendah.Hal tersebut
disebabkan oleh proses belajar mengajar yang belum baik di Indonesia.
kurangnya tenaga guru yang profesional menjadi alasan utama terselenggaranya
proses belajar mengajar yang baik di Indonesia.
Ahmadi (2014:105) mengungkapkan bahwa, peran guru sebagai tenaga
kependidikan tidak hanya sebagai pemegang tonggak peradapan saja, melainkan
juga sebagai rahim peradapan bagi kemajuan zaman.Karena dialah sosok yang
berperan aktif dalam pentransferan ilmu dan pengetahuan bagi anak didiknya
untuk dijadikan bekal sangat vital bagi dirinya kelak.Dari pendapat tersebut
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3
dapat disimpulkan bahwa, guru merupakan media yang paling penting untuk
memajukan mutu pendidikan.Pada kurikulum 2013 ini, guru diharapkan untuk
bisa membawa siswa ke pembelajaran yang lebih baik lagi. Kurikulum 2013
lebih menuntut siswa agar lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Kunandar
(2014:32)
mengungkapkan
bahwa,
kurikulum
2013
dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standar education),
dan
teori
kurikulum
berbasis
kompetensi
(competency-based
curriculum).Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis kompetensi,
di mana pada kurikulum ini peserta didik diharapkan mempunyai kemampuan
dalam bidang religiusitas, sikap, pengetahuan dan keterampilan.Kurikulum 2013
merupakan kurikulum hasil pembaharuan dari kurikulum 2004 kurikulum
berbasis kompetensi (KBK) dan kurikulum 2006 kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP). Kurikulum ini lebih mengedepankan pembentukan
karakter, karena dengan karakter yang baik peserta didik dapat memperoleh
pengetahuan dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-harinya dengan
baik.Kurikulum 2013 dengan kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2006
KTSP tidak berbeda jauh, keduanya sama-sama menerapkan pembelajaran yang
kontekstual atau pembelajaran yang didasarkan dari kehidupan nyata
siswa.Pendekatan yang digunakan pada kurikulum 2013 ini adalah pendekatan
saintifik.Dibutuhkan wawasan guru yang luas untuk bisa memahami dan
menerapkan kurikulum 2013 ini dengan baik. Guru harus memahami proses
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4
yang ada di dalam pendekatan saintifik yakni mengamati, bertanya,
mengklarifikasi, mencoba, menpresentasikan. Pada kurikulum 2013 ini, peran
guru hanya sebagai fasilitator dan siswa berperan aktif dalam setiap proses
pembelajaran. Siswa bukan lagi bekerja secara individu saja, tetapi siswa
bekerja sebagai tim atau dalam kelompok.
Untuk sekolah dasar kurikulum 2013 menerapkan pembelajaran tematik
terpadu untuk semua mata pelajaran. Pembelajaran tidak lagi dipilah menjadi
mata pelajaran-mata pelajaran tertentu, namun digabungkan menjadi satu
dengan tema yang sudah ditentukan dari pemerintah.Pada kurikulum ini, guru
menjadi lebih mudah dalam mendesain perangkat pemelajaran, karena perangkat
pembelajaran sudah disusun pada buku ajar atau buku guru.Namun, dengan hal
tersebut guru juga harus mampu memodifikasi perangkat pembelajaran menjadi
lebih baik lagi dan sesuai dengan kondisi yang ada pada tempat guru tersebut
mengajar.Guru harus benar-benar terampil untuk bisa mendesain kegiatan
pembelajaran sesuai dengan tema dan pembelajaraan yang ada. Pada kenyataan
sekarang, banyak guru yang masih kesulitan dalam mengimplementasikan
kurikulum 2013 yakni pembelajaran tematik di sekolah dasar.
Perangkat pembelajaran dalam kurikulum 2013 meliputi silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, penilaian,media
pembelajaran, bahan ajar dan sumberbelajar. Guru diharapkan untuk dapat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5
mengimplementasikan perangkat pembelajaran kurikulum 2013 ke dalam proses
pembelajaran setiap hari di sekolah.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada guru
kelas IV SDN Kalasan 1 berinisial SR, mengenai survei kebutuhan sekolah
pada tanggal 17 Mei 2014menunjukkan bahwa,
sekolah sudah memiliki
(silabus, RPP,LKS,evaluasi, penilaian,buku guru dan buku siswa), pemahaman
guru tentang kurikulum 2013 sudah dapat dikategorikan baik, namun guru
masih kesulitan dalam hal penilaian dan menyusun instrumen penilaian yang
efektif untuk semua aspek. Guru belum bisa membuat instrument penelitian
yang sesuai dengan kurikulum 2013 yang mencakup semua aspek.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti
tentang “Pengembangan perangkat pembelajaran subtema barang dan jasa
mengacu kurikulum SD 2013untuk siswa kelas IV SD” untuk tulisan ini.
Peneliti mencoba untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dalam
kurikulum 2013 pada sub tema “Barang dan Jasa” di kelas IV ini menjadi lebih
lengkap.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana prosedur pengembangan perangkat pembelajaran subtema 2
Barang dan Jasa untuk siswa kelas IV SD Mengacu kurikulum 2013 tema
Berbagai Pekerjaan untuk siswa kelas IVSekolah Dasar?
2. Bagaimana kualitas produk perangkat pembelajaran subtema 2 Barang dan
Jasa mengacu kurikulum 2013 tema Berbagai Pekerjaan
untuk siswa
kelasIV Sekolah Dasar?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk memaparkan prosedur pengembangan perangkat pembelajaran
subtema 2 Barang dan Jasa mengacu kurikulum SD 2013 tema Berbagai
Pekerjaan untuk siswa kelas IVSekolah Dasar
2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk perangkat pembelajaran subtema 2
Barang dan Jasa mengacu kurikulum SD 2013 tema Berbagai Pekerjaan
untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7
D. Manfaat Penelitian
Penelitian pengembangan ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Bagi Peneliti
Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan
pengalaman dalam pengembangan perangkat pembelajaran mengacu
kurikulum SD 2013.
2. Bagi guru
Bagi guru penelitian ini bermanfaat untuk
memberikan inspirasi dan
merupakan salah satu referensi untuk mengembangkan perangkat
pembelajaran berbasis kurikulum 2013.
3. Bagi siswa
Bagi siswa penelitian ini bermanfaat untuk memberikan pengalaman belajar
yang bermakna bagi siswa kelas IV SD tahun ajaran 2014/2015
4. Bagi Sekolah
Bagi sekolah penelitian ini bermanfaat untuk memberikan inspirasi dan
dapat dijadikan sebagai referensi untuk mengembangkan perangkat
pembelajaran berbasis kurikulum 2013.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8
5. Bagi prodi PGSD
Bagi prodi penelitian ini bermanfaat menambah bahan bacaan terkait
dengan pengembangan perangkat pembelajaran berbasis kurikulum 2013
pada siswa kelas IV SD tahun ajaran 2014/2015
E. Batasan Istilah
1. Pendidikan karakter
Pendidikan karakter merupakan sebuah proses yang terjadi dalam
pembelajaran yaitu proses mendidik agar siswa dapat memetik nilai-nilai
kebenaran dan membentuk sikap atau karakter baik agar siswa dapat
menerapkan dalam kehidupannya sehari-hari dan membawa dampak positif
di lingkungan sekitarnya.
2. Pendekatan tematik integratif
Pembelajaran tematik integratif adalah pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga
dapat memberikan pengelaman bermakna kepada siswa.
3. Pendekatan saintifik adalah
Pendekatan sainstifik merupakan proses pembelajaran yang menggunakan
cara ilmiah yang melibatkan siswa secara langsung untuk melalui tahapan
pembelajaran yakni mengamati ( mengidentifikasi masalah), merumuskan
masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data,
menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan konsep.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9
4. Penilaian Otentik adalah
Penilaian otentik merupakan sebuah system penilaian yang objektif yang
dinilai melibatkan semua aspek mulai dari pengetahuan, sikap,dan
keterampilan.
Kurinasih (2014: 48) mengungkapkan bahwa, penilaian autentik adalah
penilaian yang secara komprehensif untuk menialai mulai dari masukan
(input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
5. Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran adalah Rencana Pembelajaran Tematik Harian
(RPPTH) beserta lampirannya yang terdiri dari bahan ajar/LKS, media
pembelajaran, Instrumen penilaian yang berupa soal dan kunci jawaban
serta tugas dan rubrik penilaian.
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan
1. Komponen RPPTH yang disusun lengkap.
Komponen RPPTH ini memuat komponen-komponen yang terdapat dalam
RPPTH mulai dari Satuan Pendidikan, Kelas/ semester, Tema/ subtema,
Pertemuan ke berapa, Alokasi waktu, KI, KD, Indikator, Tujuan
Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Pendekatan dan Metode, Kegiatan
Pembelajaran, LKS, Sumber dan Bahan, Penilaian, dan Lampiran.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10
2. RPPTH disusun dengan memperhatikan keutuhan perkembangan pribadi siswa
(intelektual, keterampilan, dan karakter) yang nampak dalam perumusan
indikator dan tujuan pembelajaran.
3. RPPTH disusun dengan pendekatan tematik integratif.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan
kurikulum 2013 adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian
(RPPTH).Dalam pendekatan tematik integratif, materi ajar disampaikan dalam
bentuk tema-tema yang mengintegrasikan seluruh mata pelajaran. Kompetensi
dari berbagai mata pelajaran diintegrasikan ke dalam berbagai tema yang
mengintegrasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuan dalam proses
pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Penyusunan
RPPTH dengan menggunakan pendekatan tematik integratif sesuai dengan
karakteristiknya. Di mana pembelajaran harus berpusat pada siswa,
Memberikan pengalaman langsung kepada siswa, Pemisahan mata pelajaran
tidak begitu jelas, Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu
proses pembelajaran, Bersifat fleksibel, dan hasil pembelajaran dapat
berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa.
4. RPPTH disusun berbasis aktivitas siswa dengan menerapkan pendekatan
saintifik.
RPPTH yang disusun dengan menerapkan pendekatan saintifik terdiri dari
mengamati (observating), menanya (questioning), menalar (associating),
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11
mencoba (experimenting), dan membentuk jejaring (networking).Pendekatan
saintifik merupakan pendekatan ilmiah yang diakhir dari setiap pembelajaran
siswa harus suatu karya ilmiah.
5. Penilaian dalam RPPTH menggunakan penilaian autentik.
Penilaian yang digunakan dalam RPPTH adalah penilaian otentik.Penilaian
otentik terdiri dari beberapa jenis yaitu; penilaian kinerja, proyek, portofolio,
dan tertulis.Penilaian kinerja digunakan untuk menilai kemampuan siswa
melalui penugasan.Kinerja siswa dinilai melalui pengamatan menggunakan
lembar pengamatan.Penilaian proyek digunakan untuk menilai tugas-tugas
yang harus diselesaikan oleh siswa menurut periode waktu tertentu.Berupa
investigasi yang dilakukan oleh siswa mulai perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan
penyajian data.Penilaian
portofolio merupakan kumpulan hasil kerja yang sengaja dibuat dan
mencerminkan runtutan upaya siswa.Tes tertulis berbentuk uraian atau esai
menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan,
menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi atas materi yang sudah
dipelajari.Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehensif,
sehingga
mampu
menggambarkan
keterampilan peserta didik.
ranah
sikap,
pengetahuan,
dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12
6. RPPTH disusun sesuai dengan ketentuan EYD.
Penyusunan RPPTH dengan memperhatikan ketentuan EYD.Di mana
penyusunannya memperhatikan tanda baca, penulisan huruf kapital, bakuan
kata, Serta menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1.
Kurikulum SD 2013
Kurinasih (2014:3) menjelaskan bahwa pengertian kurikulum secara
etimologis adalah tempat berlari dengan kata yang berasal dari bahasa latincurir
yaitu pelari, dan curere yang artinya tempat berlari. Pengertian kurikulum dalam
pasal 1 butir 19 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
yaitu kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Edwar A. Krug
(dalam Kurinasih 2014:5) mengungkapkan bahwa kurikulum terdiri dari cara yang
digunakan untuk mencapai atau melaksanakan tujuan yang diberikan sekolah.
Kurinasih (2014:3) mengungkapkan bahwa, terlepas dari silang pendapat di
tengah masyarakat dan parah ahli, kurikulum 2013 merupakan serentetan rangkaian
penyempurnaan terhadap kurikulum yang telah dirintis tahun 2004 yang berbasis
kompetensi lalu diteruskan dengan kurikulum 2006 (KTSP). Kurikulum 2013
merupakan tindak lanjut dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK) 2004.KBK atau
(Competency Based Curriculum) dijadikan acuan dan pedoman bagi pelaksanaan
pendidikan untuk mengembangkan berbagai ranah pendidikan (pengetahuan,
keterampilan, dan sikap) dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan, khususnya
pada jalur pendidikan sekolah. Mulyasa (2014:66)
13
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14
Dari pengertian para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013
merupakan sebuah kurikulum hasil dari penyempurnaan kurikulum 2004 berbasis
kompetensi dan kurikulum 2006 (KTSP) yang lebih menekankan berbagai ranah
mulai dari kognitif, afektif dan psikomotorik demi mempersiapkan lulusan
pendidikan yang unggul menghadapi era globalisasi.
Alasan terjadinya perubahan kurikulum, dari kurikulum KTSP 2006 menjadi
kurikulum 2013;
Mulyasa (2014:60) merumuskan bahwa, perlunya perubahan kurikulum juga karena
adanya beberapa kelemahan yang ditemukan dalam KTSP 2006 sebagai berikut;
(diadaptasi dari materi sosialisasi Kurikulum 2013)
1) Isi dan pesan-pesan kurikulum masih terlalu padat, yang ditunjukan dengan
banyaknya
mata
pelajaran
dan
banyak
materi
yang
keluasan
dan
kesukarannyamelampui tingkat perkembangan usia anak.
2) Kurikulum belum mengembangkan kompetensi secara utuh sesuai dengan visi,
dan tujuan pendidikan nasional.
3) Kompetensi yang dikembangakan lebih didominasi oleh aspek pengetahuan,
belum sepenuhnya menggambarkan pribadi peserta didik (pengetahuan,
keterampilan, dan sikap)
4) Berbagai
kompetensi
yang
diperlukan
sesuai
dengan
perkembangan
masyarakat, seperti pendidikan karakter, kesadaran lingkungan, pendekatandan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15
metode pembelajaran konstruktufistik, keseimbangan soft skills and hard skills
,serta jiwa kewirausahaan, belum terakomodasi di dalam kurikulum.
5) Kurikulum belumpeka dan tanggap terhadap berbabagi perubahan social yang
terjadi pada tingkat local, nasional, maupun global.
6) Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang
rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan
berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.
7) Penilaian belum menggunakan standar penilaian berbasis kompetensi, serta
belum tegas memberikan layanan remedias dan pengayaan secara berkala.
Di samping beberapa kelemahan sebagaimana dikemukakan di atas, perubahan
dan pengembangan kurikulmu diperlukan karena adanya beberapa kesenjangan
kurikulum yang sedang berlaku sekarang (KTSP). Sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan teknologi dan seni yang berlangsung cepat dalam era global
dewasaini, dapat diidentifikasi beberapa kesenjangan kurikulum sebagai berikiut;
Tabel 1. Kesenjangan Kurikulum
1.
2.
3.
B.
1.
KONDISI SAAT INI
A. KOMPETENSI LULUSAN
Belum sepenuhnya menekankan
pendidikan karakter
Belum menghasilkan keterampilan
sesuai kebutuhan
Pengetahuan-pengetahuan lepas
MATERI PEMBELAJARAN
Belum relevan dengan kompetensi
yang dibutuhkan
KONSEP IDEAL
A. KOMPETENSI LULUSAN
1. Berkarakter mulia
2.
Keterampilan yang relevan
3.
B.
1.
Pengetahuan-pengetahuan terkait
MATERI PEMBELAJARAN
Relevan dengan materi yang
dibutuhkan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.
3.
Beban belajar terlalu berat
Terlalu luas, kurang mendalam
2.
3.
16
Materi esensial
Sesuai dengan tingkat
perkembangan anak
C. PROSES PEMBELAJARAN
C. PROSES PEMBELAJARAN
1. Berpusat pada guru
1. Berpusat pada peserta didik
2. Proses pembelajaran berorientasi
2. Sifat pembelajaran yang
pada buku teks
kontekstual
3. Buku teks hanya memuat materi
3. Buku teks memuat materi dan
bahasan
proses pembelajaran, system
penilaian serta kompetensi yang
diharapkan
D. PENILAIAN
D. PENILAIAN
1. Menekankan aspek kognitif
1. Menekankan aspek kognitif, afektif,
psikomotorik secara proporsional
2. Tes menjadi cara penilaian yang
2. Penilaian tes pada portofolio saling
dominan
melengkapi
E. PENDIDIK DAN TENAGA
E. PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
KEPENDIDIKAN
1. Memenuhi kompetensi profesi saja 1. Memenuhi kompetensi profesi,
pedagogi, sosial, dan personal
2. Fokus pada ukuran kinerja PTK
2. Motivasi mengajar
F. PENGELOLAAN KURIKULUM
PENGELOLAAN KURIKULUM
1. Satuan Pendidikan mempunyai
1. Pemerintah pusat dan daerah
pembebasan dalam pengelolaan
memiliki kendali kualitas dalam
kurikulum
pelaksanaankurikulum di tingkat
satuan pendidikan
2. Masih terdapat kecendruan satuan
2. Satuan pendidikan mampu
pendidikan menyusun kurikulum
menyusun kurikulumdengan
tanpa mempertimbangkan kondisi
mempertimbangkan kondisi satuan
satuan pendidikan, kebutuhan
pendidikan, kebutuhan pesrta didik,
peserta didik, dan potensi daerah
dan potensi daerah
3. Pemerintah hanya menyiapkan
3. Pemerintah menyiapkan semua
sampai standar isi mata pelajaran
komponen kurikulum sampai buku
teks dan pedoman
Sumber: Mulyasa (2014:60) “Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013”
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17
Mohamad dalam buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, merumuskan
bahwa Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang dirancang untuk
mengantisipasikebutuhan kompetensi Abad 21. Pada abad ini, sebagaimana dapat
kita bersama saksikan, kemampuankreativitas dan komunikasi akan menjadi sangat
penting. Sejalan dengan itu, rumusan kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dipergunakan dalam Kurikulum 2013 mengedepankan pentingnya
kreativitas dan komunikasi.
a. Rasional dan elemen perubahan Kurikulum SD 2013
Permendikbud kurikulum 2013 merumuskan rasional dan elemen perubahan
kurikulum SD 2013 sebagai berikut;
1) Rasional Kurikulum 2013
(a) Tantangan internal
(1) Tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 standar Nasional Pendidikan yang
meliputi Standar Pengelolahan, Standar Biaya, Standar Sarana prsarana, Standar
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Standar Isi, Standar Proses, Standar
Penialaian, dan Standar Kompetensi Lulusan.
(2) Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan penduduk
Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif.
(b) Tantangan Eksternal
Tantangan Masa Depan
(1) Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18
(2) Masalah lingkungan hidup.
(3) Kemajuan teknologi informasi.
(4) Konvergensi ilmu dan teknologi.
(5) Ekonomi berbasis pengetahuan.
(6) Kebangkitan industri kreatif dan budaya.
(7) Pergeseran kekuatan ekonomi dunia.
(8) Pengaruh dan imbas teknosains.
(9) Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan.
(10)
Materi TIMSS dan PISA.
Kompetensi Masa Depan
(1) Kemampuan berkomunikasi.
(2) Kemampuan berpikir jernih dan kritis.
(3) Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan.
(4) Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab.
(5) Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang
berbeda.
(6) Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal.
(7) Memiliki minat luas dalam kehidupan.
(8) Memiliki kesiapan untuk bekerja.
(9) Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya.
(10) Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19
(c) Pola pikir perumusan kurikulum
Tabel 2. Perumusan Kurikulum 2004, 2006, Dan Kurikulum 2013
No
1.
KBK 2004
KTSP 2006
Standar Kompetensi Lulusan p
diturunkan dari Standar Isi
2.
Standar Isi dirumuskan berdasarkan
Tujuan Mata Pelajaran (Standar
Kompetensi Lulusan Mata
Kompetensi Lulusan melalui
Pelajaran) yang dirinci menjadi
Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar Mata Pelajaran
Pemisahan antara mata pelajaran
pembentuk sikap, pembentuk
keterampilan, dan pembentuk
pengetahuan
3.
Kurikulum 2013
Standar Kompetensi
Lulusan
diturunkan dari kebutuhan
Standar Isi diturunkan dari
Standar Kompetensi
Lulusan melalui
Kompetensi Inti yang
bebas mata pelajaran
Semua mata pelajaran
harus berkontribusi
terhadap pembentukan
sikap, keterampilan, dan
pengetahuan
4.
Kompetensi diturunkan dari mata
Mata pelajaran diturunkan
pelajaran
dari
kompetensi yang ingin
dicapai
5.
Mata pelajaran lepas satu dengan yang Semua mata pelajaran
lain, seperti sekumpulan mata
diikat oleh kompetensi inti
pelajaran terpisah
(tiap kelas) Semua mata
pelajaran diikat oleh
kompetensi inti (tiap kelas)
Sumber: Modul Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Kurikulum 2013
b. Elemen perubahan kurikulum 2013
Uji Publik Kurikulum 2013 dalam Mulyasa (2012:77) merumuskan bahwa,
dalam rangka pengembangan kurikulum 2013, pada tingkat nasional dilakukan
penataan terhadap Standar Nasional Pendidikan (SNP), terutama pada Standar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20
Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian, yang
dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013. Elemen perubahan
tersebut dapat dilihat dalam diagramberikut ini;
Tabel 3.Diagram Elemen Perubahan
Deskripsi
ELEMEN
SD
SMP
SMA
SMK
Kompetensi
Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills
Lulusan
yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan
Kedudukan
Kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah
Mata Pelajaran menjadi mata pelajaran dikembangkan dari kompetensi
Pendekatan
(isi)
Tematik
Mata
Mata
Mata pelajaran
Integratif
pelajaran
pelajaran
wajib, pilihan,
dalam semua
wajib dan
dan vokasi
mata
pilihan
pelajaran
Struktur
-Holistik dan -TIK menjadi -perubahan
-penyesuaian
Kurikulum
integratif
media semua
sistem ada
jenis keahlian
(mata
berfokus
mata pelajaran pada mata
berdasarkan
pelajaran dan
kepada alam, pelajaran
spectrum
alokasi waktu) sosial dan
pengembanga wajib dan ada kebutuhan saat
isi
budaya
n diri
pada mata
ini
terintegrasi
pelajaran
-penyeragaman
Pembelajara pada setiap
pilihan
mata pelajaran
n
mata pelajaran -terjadi
dasar umu
dilaksanakan dan
pengurangan
-produktif
dengan
ekstrakulikule mata pelajaran disesuaikan
pendekatan
r
yang
dengan tren
sains
-jumlah mata
seharusnya
perkembangan
-jumlah mata pelajaran dari diikuti siswa
industry
pelajaran
12 menjadi 10 -jumlah jam
dari 10
-jumlah jam
bertambah 2
pengelompoka
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
menjadi 6
-jumlah jam
bertambah 4
JP/minggu
akibat
perubahan
pendekatan
pembelajara
n
ELEMEN
Proses
pembelajaran
Penilaian
bertambah 6
JP/minggu
akibat
perubahan
pendekatan
pembelajaran
JP/minggu
akibat
perubahan
pendekatan
pembelajarana
21
n
matapelajaran
produktif
sehingga tidak
terlalu rinci
pembagiannya.
Deskripsi
SD
SMP
SMA
SMK
 Standar kompetensi yang semula terfokus pada
eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi dilengkapi dengan
mengamati, menanya, mengolah, menalar, menyajikan,
menyimpulkan, dan mencipta.
 Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di
lingkungan sekolah dan masyarakat.
 Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
 Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh
dan teladan.
Tematik dan
IPA dan IPS
Adanya Kompetensi
terpadu
masing-masing
mata
keterampilan
diajarkan secarah
pelajaran yang sesuai
terpadu
wajib
dengan
pilihan
standar
sesuai
industry
bakat
dan
minatny
a
 Penilaian berbasis kompetensi
 Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur
kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju
penilaian otentik (mengukur semua kompetensi sikap,
ketermpilan dan pengetahuan berdasarkan proses dan
hasil)
 Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22
pencapaian hasil belajar didasarkan pada posisi skor yang
diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)
 Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga pada
kompetensi inti dan SKL
 Mendorong pemanfaattan portofolio yang dibuat siswa
sebagai insrumen utama penilaian
Ekstrakurikule
 Pramuka (wajib)
 Pramuka
r
 UKS
 UKS
 PMR
 PMR
 B. Inggris
 Dll
Perlunya ekstrakurikuler
partisipasi aktif siswa dalam
permasalahan
kemasyarakatan (menjadi
bagian dari pramuka)
Sumber: Uji Publik Kurikulum 2013 (dalam Mulyasa2012:77)
Di samping penataan terhadap SNP di atas, juga dilakukan penataan
terhadap mata pelajaran yakni: Agama, PPKN, Matematika, dan Bahasa
Indonesia. Pada tingkat nasional, pengembangan kurikululum meliputi jalur
pendidikan sekolah dan luar sekolah, baik secarah vertical maupun horizontal
dalam rangka merealisaikan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah
melalui
kegiatan
pembelajaransecara
berjenjang
dan
berkesenambungan.Sedangkan jalur pendidikan luar sekolah merupakan
pendidikan yang diselenggarakan di luar sekolah melalui kegiatan
pembelajaran yang tidak harus berjenjang dan berkesenambungan, termasuk
pendidikan keluarga (UUSPN).
Secara
vertical
berkaitan
dengan
kontinuitas
pengembangan
kurikulum antara berbagai jenjang pendidikan (pendidikan dasar, menengah,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23
dan pendidikan tinggi).Sedangkan secara horisontal berkaitan dengan
keselarasan antar berbagai jenis pendidikan dalam berbagai jenjang.Jenis
pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan
umum, pendidikan kejujuran, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan,
pendidikan keagamaan, pendidikan akademik, dan pendidikan profesional.
c. Pendidikan karakter
1) Pengertian
Maksudin (2013:51), merumuskan kembali dari para aktivis pendidikan
karakter yang mencoba melukiskan pilar-pilar penting dalam pendidikan
karakter meliputi 9 pilar yang kait mengait, yaitu (1) responsibility (tanggung
jawab), (2) respect (rasa hormat), (3) fairness (keadilan), (4) courage
(keberanian), (5) honesty (kejujuran), (6) citizenship (kewarganegaraa), (7)
self- discipline (disiplin diri), (8) caring (peduli), (9) perseverance
(ketekunan). Dalam uraian tersebut, dijelaskan bahwa nilai-nilai dasar
kemanusiaan yang harus dikembangkan melalui pendidikan bervariasi antara
lima sampai sepuluh aspek. Di samping itu, pendidikan karakter memang
harus mulai dibangun dirumah, dan dikembangkan di lembaga pendidikan
sekolah bahkan diterapkan secara nyata di dalam masyarakat. Pendidikan
karakter sangat penting diterapkan dengan alasan (1) karakter adalah bagian
esensial manusia dan karenanya harus dididikkan, (2) saat ini karakter
generasi mudah (bahkan juga generasi tua) mengalami erosi, pudar, dan kering
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24
keberadaanya, (3) terjadi detolisasi kehidupan yang diukur denga uang yag
dicari dengan menghalalkan segalah cara, dan (4) karakter merupakan salah
satu bagian manusia yang menentukan kelangsungan hidup dan perkembangan
warga bangsa.
Ratna Megawangi (dalam Kesuma,dkk. 2011:5) mengungkapkan bahwa
pendidikan karakter merupakan sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar
dapat mengambil keputusan dengan bijakdan mempraktikkannya dalam
kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi positif
kepada lingkungannya. Defenisi lainnya dikemukakan oleh Fakry Gaffer 2010
“sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuhkembangkan
dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku kehidupan
orang itu.
Koesoema (2007:44) mengungkapkan bahwa, jika dilihat dari
pengelaman sejarah bangsa, pendidikan karakter sesunggunya bukan hal baru
dalam tradisi pendidikan di Indonesia.Beberapa pendidik Indonesia modern
yang kita kenal, seperti R. A. Kartini, Ki Hadjar Dewantara, Soekarno, Hatta,
Tan Malaka, Moh. Natsir, dll, telah mencoba menerapkan semangat
pendidikan karakter sebagai pembentuk kepribadian dan identitas bangsa
sesuai dengan konteks dan situasi yang mereka alami.Pendidikan karakter
secara sistematis diterapkan dalam pendidikan dasar dan menengah
merupakan sebuah daya tawar berharga bagi seluruh komunitas.Para siswa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25
mendapatkan keuntungan dengan memproleh perilaku dan kebiasaan positif
yang mampu meningkatkan rasa percaya diri mereka, membuat hidup mereka
lebih bahagia dan lebih produktif.
Kesuma,dkk. (2011:5) mendefinisikan pendidikan karakter dalam seting
sekolah sebagai “pembelajaran yang mengarah pada penguatan dan
pengembangan perilaku anak secara utuh yang didasarkan pada suatu nilai
tertentu yang dirujukoleh sekolah.” Definisi ini mengndung makna:
(a) Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang terintegrasi dengan
pembelajaran yang terjadi pada semua mata pelajaran
(b) Diarahkan pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh.
Asumsi anak merupakan organisme manusia yang memililki potensi untuk
dikuatkan dan dikembangkan
(c) Penguatan dan pengembangan perilaku didasari oleh nilai yang dirujuk
sekolah (lembaga)
`Dari pendapat parah ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan
karakter merupakan sebuah proses yang terjadi dalam pembelajaran yaitu
proses mendidik agar siswa dapat memetik nilai-nilai kebenaran dan
membentuk sikap atau karakter baik agar siswa dapat menerapkan dalam
kehidupannya sehari-hari dan membawa dampak positif di lingkungan
sekitarnya. Dengan adanya pendidikan karkter diharapkan dapat membentuk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26
karakter generasi mudah menjadi lebih baik, sehingga terhindar dari berbagai
hal negative dan membawa dampak positif bagi bangsa Indonesia.
2) Tujuan pendidikan karakter dalam sekolah adalah sebagai berikut;
(a) Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap
penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian/kepemilikan peserta
didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan.
(b) Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilainilai yang dikembangkan oleh sekolah.
(c) Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat
dalam memerankan tanggung jawab pemdidikan karakter secara umum.
Kesuma,dkk. (2011:6) mengungkapkan bahwa, tujuan pertama pendidikan
adalah memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga
terwujud dalam perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun setelah
proses sekolah (setelah lulus dari sekolah).
d. Pendekatan tematik integratif
1) pengertian
Depdiknas 2006 (dalam Trianto 2011: 147) mengungkapkan bahwa
pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran termasuk salah satu
tipe/jenis daripada model pembelajaran terpadu.Istilah pembelajaran tematik
pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema
untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27
pengelaman bermakna kepada siswa. Istilah model pembelajaran terpadu
sebagai konsep sering dipersamakan dengan integrated teaching and
learning,
integrated
curriculum
approach,
a
coherent
curriculum
approach.Jadi berdasarkan istilah tersebut, maka pembelajaran terpadu pada
dasarnya lahir salah satunya dari pola pendekatan kurikulum yang terpadu
(integratedcurriculum approach).
Ahmadi, amri (2014: 94) mengungkapkan bahwa, pembelajaran tematik
integratif adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk
mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengelaman
bermakna kepada siswa.
Kurikulum SD/MI menggunakan pendekatan pembelajaran tematik
integratif dari kelas I sampai kelas VI.Pembelajaran tematik integratif
merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai
kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema.
Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap,
keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi
berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep
dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial.Dengan
demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta
didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28
Dalam pembelajaran tematik integratif, tema yang dipilih berkenaan
dengan alam dan kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III, keduanya
merupakan pemberi makna yang substansial terhadap mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika,
Seni-Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari Ilmu Pengetahuan Alam dan
Ilmu Pengetahuan Sosial yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain
memiliki peran penting sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar
mata pelajaran lainnya. Dari sudut pandang psikologis, peserta didik belum
mampu berpikir abstrak untuk memahami konten mata pelajaran yang
terpisah kecuali kelas IV, V, dan VI sudah mulai mampu berpikir
abstrak.Pandangan psikologi perkembangan dan Gestalt memberi dasar yang
kuat untuk integrasi Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam
pembelajaran tematik. Dari sudut pandang transdisciplinarity maka
pengotakan konten kurikulum secara terpisah ketat tidak memberikan
keuntungan bagii kemampuan berpikir.
Nuryana dalam majalah Fahma mengungkapkan bahwa, Pada jenjang
SD, terdapat dua pendekatan untuk mengorganisasikan pengalaman belajar,
yaitu pendekatan mata pelajaran (subject-matter approach), dan pendekatan
tematik (thematic approach). Selama ini rancangan kurikulum yang berlaku
di Indonesia, tampaknya menggunakan pendekatan mata pelajaran di mana
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29
peserta didik secara terstruktur dan terpisah belajar mata pelajaran tertentu,
seperti bahasa Indonesia, matematika, IPS, IPA dan lain sebagainya.
Pendekatan ini menyebabkan peserta didik banyak mengalami kesulitan
ketika diminta menjelaskan koneksi antara mata pelajaran satu dengan mata
pelajaran lain yang mereka pelajari.Pendekatan kurikulum tematik integratif
ini memberi peluang kepada sekolah dan komite sekolah untuk secara intensif
dan ekstensif memasukkan visi-misi sekolah ke dalam proses pembelajaran
yang mereka selenggarakan. Sehingga peserta didik memiliki nilai tambah,
keunggulan, atau kekhasan yang sangat kuat, selain tentu saja kompetensi
dasar lulusan yang harus dikuasai.
2) Kelebihan Pembelajaran Tematik Integratif
Hosnan (2014:366) merumuskan kelebihan pembelajaran tematik sebagai
berikut;
(a) Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar
(b) Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik
bertolak dari minat dan kebutuhan siswa
(c) Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga
hasil
belajar
dapat
bertahan
keterampilan berpikir siswa
lama,
membantu
mengembangkan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30
(d) Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan
permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya
(e) Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerja sama, toleransi,
komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.
Ahmadi(2014: 95) mengungkapkan bahwa, pembelajaran tematik integratif
mempunyai kelebihan sebagai berikut;
(a) Menyenangkan
(b) Memberikan pengelaman
(c) Hasil belajar dapat bertahan lama, berkesan, dan bermakna
(d) Mengembangkan keterampilan berpikir anak
(e) Menumbuhkan keterampilan sosial
(f) Menumbuhkan sikap toleransi, komunkasi, dan tanggap
(g) Menyajikan kegiatan yang bersifat nyata
3) Karakteristik Pembelajaran Tematik
Hosnan (2014:366) merumuskan karakteristik pembelajaran tematik sebagai
berikut;
(a) Berpusat pada siswa. Pembelajaran tematik berpusat pada siswa (student
centered), hal ini sesuai dengan pendekatan pembelajaran modern yan
lebih banyak menempatkan siswa sebagai subjek belajar, sedang guru
lebuh banyak berperan sebgai fasilitator, yaitu memberikan kemudahankemudahan kepada siswa untuk melakukan aktivitas belajar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
(b) Memberikan
pengelaman
langsung.
Pembelajaran
tematik
31
bisa
memberikan pengelaman langsung kepada siswa. Dengan pengelaman
langsung ini, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai
dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak.
(c) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas. Dalam pembelajaran tematik,
pemisahan antar mata pelajatran menjadi tidak begitu jelas. Fokus
pembelajaran diarahkan kepada pembahasan tema-tema yang paling dekat
berkaitan dengan siswa sesuai dengan kurikulum.
(d) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran. Pembelajaran tematik
menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu
proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa mampu memahami konsepkonsep tersebut secara utuh. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa
dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari.
(e) Bersifat fleksibel. Pembelajaran tematik bersifat fleksibel dimana guru
dapat mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan pelajaran
lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan keadaan
lingkungan di mana sekolah dan siswa berada.
(f) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Siswa
diberikan kesempata untuk mengoptimalkan potensi yang dimilikinya
sesuai dengan minat dan kebuhannya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32
(g) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Pembelajaran di kelas tidak hanya diarahkan pada prinsip belajar
konvensional, yang lebih banyak mengggunakan teknik mengajar
ceramah, tetapi guru lebih utama menggunakan teknik bermain yang
membuat suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
e. Pendekatan saintifik
1) Pengertian
Hosnan (2014:34) mengungkapkan bahwa implementasi kurikulum
2013 dengan menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach) adalah
proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik
secara aktif mengongstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapantahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah),
merumuskan
masalah,
mengajukan
atau
merumuskan
hipotesis,
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
ditemukan. Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan
sainstifik merupakan proses pembelajaran yang menggunakan cara ilmiah
yang melibatkan siswa secara langsung untuk melalui tahapanpembelajaran
yakni mengamati (mengidentifikasi masalah), merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis
data, menarik kesimpulan, dan mengomunikasikan konsep.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33
2) Kriteria Pendekatan Saintifik
(a) Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira,
khayalan, lagenda, atau dogeng semata.
(b) Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas
dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang
menyimpang dari alur berpikir logis.
(c) Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analitis, dan
tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan
mengaplikasikan materi pembelajaran.
(d) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam
melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi
pembelajaran.
(e) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan
mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon
materi pembelajaran.
(f) Berbasis
pada
konsep,
teori,
dan
fakta
empiris
yang
dapat
dipertanggungjawabkan.
(g) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun
menarik sistem penyajiannya.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34
3) Langkah-langkahPendekatan Sainstifik
(Permendikbud kurikulum 2013), Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah,
yaitu: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Berikut akan dipaparkan gambar
piramida dari 3 ranah tersebut;
Sikap (Tahu
mengapa)
Produktif,Inov
atif, Kreatif,
Afektif.
Keterampilan
(tahu
mengapa)
Pengetahuan
(Tahu apa)
Hasil belajar produktif kreatif inovatif
melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif,
dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang terintegrasi.
Gambar 1. Piramida Tiga Ranah
(Sumber: Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan kurikulum 2013)
Langkah-langkanya;
(a) Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta
didik “tahu mengapa.”
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35
(b)Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar
peserta didik “tahu bagaimana”.
(c) Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar
peserta didik “tahu apa.”
(d) Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan
untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki
kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari
peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap pengetahuan, dan
keterampilan
(e) Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogi
modern dalam
pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.
(f) Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana
dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk
jejaringuntuk semua mata pelajaran.
4) Langkah-langkah pembelajaran menggunakan pendekatan sainstifik
Observing
(mengamati)
Questioning
(menanya)
Associating
(menalar)
Experimenting
(mencoba)
Networking
(membentuk
jejaring)
Gambar 2. Langkah-langkah pendekatan saintifik
Sumber: (Kementrian Pendidikan dan KebudayaanKurikulum 2013)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
36
f. Penilaian Otentik
1) Pengertian
Widoyoko (2009:31) mengungkapkan bahwa penilaian merupakansalah
satu kegiatan untuk menilai tinkat pencapaian kurikulum dan berhasil tidaknya
proses pembelajaran. Penilaian dalam dalam konteks hasil belajar diartikan
sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran tentang kecakapan yang
dimiliki siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. “penilaian autentik
adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta
didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan”. Hosnan (2014:387)
Dari pendapat parah ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian
merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengkur berhasil dan tidaknya
proses pembelajaran. Dengan penilaian dapat diketahui sejauh mana tingkat
keberhasilan dari suatu pembelajaran.
Kurinasih (2014: 48) mengungkapkan bahwa, penilaian otentik adalah
penilaian yang secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input),
proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan peserta
didik, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga
komponen (input, proses, output) tersebut akan menggambarkan kapasitas,
gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak
instruksional (instructions effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) dari
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37
pembelajaran.penilaian autentik juga bisa diartikan sebagai upaya pemberian
tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritass dan tantangan yang
ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis,
merevisi dan membahas artikel, memberikan analisis oral terhadap peristiwa,
berkolaborasi antar sesama melalui debat, dan sebagainya. Penilaian otentik
memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific approach)
dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013.Karena penilaian
semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik,
baik dalam rangka mengobservasi, menanya, menalar, mencoba dan
membangun jejaring.Pada penilaian otentik ada kecenderungan yang fokus
pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual atu kontekstual, memungkinkan
peserta didik untuk menunjukan kompetensi mereka yang meliputi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Karenanya, penilaian autentik sangat relevan
dengan pendekatan saintifik.
Kurinasi (2014:49) juga mengungkapkan bahwa, penilaian otentik
merupakan pendekatan dan instrumen penilaian yang memberikan kesempatan
luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas-tugas seperti:
(a) Membaca dan meringkasnya
(b) Eksperimen
(c) Mengamati
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38
(d) Survei
(e) Projek
(f) Makalah
(g) Membuat multi media
(h) Membuat karangan, dan
(i) Diskusi kelas
Kata lain dari penilaian otentik adalah penilaian kinerja, termasuk di
dalamnya penilaian portofolio dan penilaian projek. Penilaian autentik juga
disebut penilaian responsif, suatu metode untuk menilai proses dan hasil
belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang
mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang
jenius. Penilaian otenteik dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu seoerti
seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada
proses dan hasil pembelajaran. hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh
pendidik untuk merencanakan program perbaikan (remedial), pengayaan
(enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik
dapat digunakan sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaranyang
memenuhi Standar Penilaian Pendidikan. Dari pendapat para ahli di atas,
dapat disimpulkan bahwa penilaian autentik merupakan sebuah system
penilaian yang objektif yang dinilai melibatkan semua aspek mulai dari
pengetahuan, sikap,dan keterampilan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39
2) Ciri-ciri Penilaian Otentik
Kunandar (2014: 38) merumuskan ciri-ciri penilaian autentik sebagai berikut;
(a) Harus mengukur setiap aspek pembelajaran, yakni kinerja dan hasil atau
produk. Artinya, dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik harus
mengukur aspek kinerja (performance) dan produk atau hasil yang dikerjakan
oleh peserta didik. Dalam melakukan penilaian kinerja dan produk pastikan
bahwa kinerja dan produk tersebut merupakan cerminan kompetensi dari
peserta didik tersebut secara nyata dan objektif.
(b) Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung. Artinya,
dalam melakukan penilaian terhadap peserta didik, guru dituntut untuk
melakukan penilaian
terhadap kemampuan
atau kompetensi
proses
(kemampuan atau kompetensi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran)
dan kemampuan atau kompetensi peserta didik setelah melakukan kegiatan
pembelajaran.
(c) Menggunakan berbagai cara dan sumber. Artinya, dalam melakukan
penilaian terhadap peserta didik harus menggunakan berbagai teknik
penilaian (disesuaikan dengan tuntutan kompetensi) dan menggunakan
berbagai sumber atau data yang bisa digunakan sebagai informasi yang
menggambarkan penguasaaan kompetensi peserta didik.
(d) Tes hanya salah satu alat pengumpul data penilaian. Artinya, dalam
melakukan penilaian peserta didik terhadap pencapaian kompetensi tertentu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
40
harus secara komprehensif dan tidak hanya mengandalkan hasil tes semata.
Informasi-informasi lain yang mendukung pencapaian kompetensi peserta
didik dapat dijadikan bahan dalam melakukan penilaian.
(e) Tugas-tugas diberikan kepada peserta didik harus mencerminkan bagianbagian kehidupan peserta didik yang nyata setiap hari, mereka harus dapat
menceritakan pengelaman atau kegiatan yang mereka lakukan setiap hari.
(f) Penilaian harus menekankan kedalaman pengetahuan dan keahlian peserta
didik, bukan keluasannya (kuantitas). Artinya, dalam melakukan penilaian
peserta didik terhadap pencapaian kompetensi harus mengukur kedalaman
terhadap penguasaan kompetensi tertentu secara objektif.
3) Karakteristik Penilaian Otentik
Kunandar (2014: 38) mengungkapkan karakteristik penilaian autentik sebagai
berikut;
(a) Bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif. Artinya, penilaian
autentik dapat dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi terhadap
satu atau beberapa kompetensi dasar (formatif) maupun pencapaian
kompetensi terhadap standar kompetensi atau kompetensi inti dalam
semester (sumatif).
(b) Mengukur keterampilan dan performansi, bukan mengikat fakta. Artinya,
penilaian otentik itu ditunjukan untuk mengukur pencapaian kompetensi
yang menekankan aspek keterampilan (skill) dan kinerja (performance),
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41
bukan hanya mengukur kompetensi yang sifatnya mengingat fakta
(hafalan dan ingatan).
(c) Berkesinambungan dan terintegrasi. Artinya, dalam melakukan penilaian
autentik harus secara berkesinambungan (terus menerus) dan merupakan
satu kesatuan secara utuh sebagai alat untuk mengumpulkan informasi
terhadap pencapaian kompetensi peserta didik.
(d) Dapat digunakan sebagai feed back. Artinya, penilaian autentik yang
dilakukan oleh guru dapat digunakan sebagai umpan balik terhadap
pencapaian kompetensi peserta didik secara komprehensif.
Kunandar (2014: 38) menyimpulkan bahwa, ada tiga hal yang harus
diperhatikan oleh guru dalam melakukan penilaian otentik
(a) Otentik dari instrumen yang digunakan. Artinya, dalam melakukan
penilaian otentik perlu menggunakan instrument yang bervariasi (tidak
hanya satu instrument) yang disesuaikan dengan karakteristik atau tuntutan
kompetensi yang ada di kurikulum.
(b) Otentik dari aspek yang diukur. Artinya, dalam melakukan penilaian
autentik guru perlu menilai aspek-aspek hasil belajar secara komprehensif
yang meliputi kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan dan kompetensi
keterampilan.
(c) Otentik dari aspek kondisi peserta didik. Artinya, dalam melakukan
penilaian otentik guru perlu menilai input (kondisi awal) peserta didik,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
42
proses (kinerja dan aktivitas peserta didik dalam proses belajar mengajar),
dan output (hasil pencapaian kompetensi, baik sikap pengetahuan maupun
keterampilan yang dikuasi atau ditampilkan peserta didik setelah
mengikuti proses belajar mengajar).
2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran juga merencanakan
dan melaksanakan penilaian merupakan kompetensi pedagogik yang harus
dimiliki guru. Kemampuan guru untuk
pembelajaran
kemudian
mengembangkan perangkat
mengimplementasikannya
di
dalam
proses
pembelajaran di kelas merupakan wujud nyata dari kompetensi pedagogik
tersebut. Perangkat pembelajaran merupakan perwujudan persiapan guru
sebelum melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas. Peraturan
Pemerintah ( PP ) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pasal 20,
“ Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi
ajar, metode pengajaran,sumber belajar, dan penilaian hasil belajar”.
Perangkat pembelajaran mesti dipersiapkan guru dengan baik dan sekreatif
mungkin. Perangkat pembelajaran dipersiapkan dengan baik karena
perangkat pembelajaran merupakan tolok ukur apa saja yang dilakukan
selama kegiatan belajar mengajar. Persiapan yang matang dan penyusun
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
43
rencana kegiatan pembelajaran yang baik setidaknya dapat membantu
tercapainya tujuan pendidikan.
Peneliti mengembangkan produk ini dengan mengikuti prosedur
penelitian pengembangan hasil modifikasi antara model pengembangan
Kemp dan langkah penelitian pengembangan Borg dan Gall. Menurut Kemp
(1994) dalam Trianto (2010 :81) pengembangan perangkat merupakan suatu
lingkaran yang kontinum. Tiap-tiap langkah pengembangan berhubungan
langsung dengan aktivitas revisi dan dapat dimulai dari titik manapun.
Berikut merupakan siklus pengembangan perangkat model Kemp:
Gambar 3.Siklus Pengembangan Perangkat Model Kemp
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44
Sumber: Trianto, ((2010 :81).Model Pembelajaraan Terpadu : konsep,strategi, dan
implementasinya dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP )
Secara umum pengembangan perangkat pembelajaran dengan model
Kemp meliputi beberapa hal yaitu:
a)
Identifikasi Masalah Pembelajaran (Instructional Problems)
Tahap ini bertujuan utnuk mengidentifikasi adanya kesenjangan antara tujuan
kurikulum dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, baik dalam model,
pendekatan, metode, teknik, maupun strategi yang digunakan oleh guru dalam
pembelajaran. Bahan kajian, pokok bahasan atau materi yang dikembangkan,
selanjutnya dapat disusun dengan cara pembelajaran yang sesuai untuk
mencapai tujuan yang diharapkan dalam kurikulum.
b) Analisis siswa (Learning Characteristics)
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karakter peserta
didik meliputi ciri, kemampuan, dan pengalaman secara individu ataupun
kelompok.Hasil dari analisis peserta didik dapat dijadikan acuan untuk
menyiapkan perangkat pembelajaran. Analisis tersebut antara lain: 1)
Tingkah Laku Awal Peserta didik, menurut Kardi dalam Trianto (2010: 83)
mengatakan bahwa perlunya mengidentifikasi keterampilan peserta didik
sebelum melaksanakan proses pembelajaran.2) Karakteristik Peserta didik,
menurut Ibrahim dalam Trianto (2010: 83) analisis peserta didik sangat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45
penting dilakukan seperti dengan memperhatikan ciri, kemampuan, dan
pengalaman peserta didik baik dalam perseorangan ataupun dalam kelompok.
Analisis peserta didik meliuti karakteristik seperti kemampuan akademik,
usia dan tingkat kedewasaan, motivasi terhadapat mata pelajaran,
pengalaman,
keterampilan
psikomotor,
kemampuan
berkerja
sama,
keterampilan sosial dan lainnya.
c)
Analisis Tugas (Task Analysis)
Kemp dalam Trianto (2010: 83) mengatakan bahwa bahwa analisis tugas
merupakan
kumpulan
dari
langkah
untuk
menentukan
isi
suatu
pengajaran.Analisis tugas bertujuan untuk mengetahui dan menentukan
model pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
Analisis tugas tidak lain dengan analisis isi pelajaran, analisis konsep, analisis
pemrosesan informasi, dan analisis prosedural yang digunakan untuk
memudahkan pemahaman atau penugasan tentang tugas belajar dan tujuan
pembelajaran yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPPTH) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS).
d) Merumuskan Indikator (Intructional Objectives)
Indikator merupakan tujuan pembelajaran yang didapatkan darihasil analisis
tujuan.Tujuan pembelajaran dilakukan untuk mengkonversikan analisis tugas
dan analisis konsep menjadi tujuan pembelajaran khusu yang lebih
operasional. Indikator yang dirumuskan berfungsi sebagai alat untuk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
46
merancang kegiatan pembelajaran, kerangka kerja dalam merencanakan cara
mengevaluasi haisl belajar peserta didik, dan sebagai panduan dalam belajar
untuk peserta didik.
e)
Urutan Isi (Content Sequencing)
Menurut Kemp dalam Trianto (2011: 16-17) urutan isi ditentukan
berdasarkan tingkat kesulitan untuk membantu siswa memahami pelajaran .
f)
Strategi Pembelajaran (Instructional Strategy)
Pada tahap ini dilakukan pemilihan strategi pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan.Kegiatan yang dilakukan yaitu memilih model, pendekatan, metode,
pemilihan format, yang diyakini dapat memberikan pengalaman yang
berguna dalam pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan.
g) Cara penyampaian Pesan atau Isi Pembelajaran (Instructional Delivery)
MenurutKemp dalam Trianto(2011: 16-17) menentuan gambar atau media
yang digunakan dalam pembelajaran dapat membantu siswa memahami
pengetahuan tersebut.
h) Penyusunan Instrumen Evaluasi (Evaluation Instrument)
Penyusunan hasil belajar merupakan alat penilaian yang digunakan untuk
mengukur ketuntasa indikator dan pengusaan peserta didik setelah proses
pembelajaran berlangsung. Kriteria penilaian yang dilakukan adalah penilaian
acuan patokan, sehingga instrumen yang dikembangkan harus dapat
mengukur ketuntasan pencapaian tujuan pembelajaran yang khusu telah
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47
dirumuskan. Menilai hasil belajar merupakan unsur terakhir dalam proses
perancangan pembelajaran.
i)
Pemilihan Media atau Sumber Pembelajaran (Instructional Resourche)
Pemilihan media dan sumber pembelajaran dilakukan berdasarkan hasil
analisis tujuanm analisi karakteristik siswa dan analisis tugas.Keberhasilan
pembelajaran sangat bergantung pada penggunaan media dan sumber
pembelajaran yang digunakan. Pemilihan sumber pembelajaran dengan baik
maka tujuan pembelajaran dapat tercapai seperti dapat memotivasi peserta
didik dengan cara menarik dan menstimulasi perhatina pda materi
pembelajaran, melibatkan peserta didik, menjelaskan dan menggambarkan isi
materi pelajaran dan keterampilan kinerja, membantu pembentukan sikap dan
pengembangan rasa menghargai (apresiasi), serta dapat memberi kesempatan
untuk menganalisis sendiri kinerja perorangan.
j)
Pelayanan Pendukung (Support Services)
Pelayanan pendukung sebenarnya tidak berhubungan langsung dengan
subtansi pengembangan perangkat, tetapi sangat menentukan keberhasilan
dalam pengembangan perangkat. Dalam proses pengembangan perangkat
diperlukan kebijakan sekolah, guru, mitra, tata usaha, tenaga terkait serta
layanan laboratorium dan perlusatakan. Selain itu anggaran, fasilitas, bahan,
perlengkapan, pelayanan tenaga kerja, jadwal penyelesaian tahapan
perencanaan dan pengembangan juga dibutuhkan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48
k) Evaluasi formatif (Formative)
Evaluasi formatif merupakan bagian yang penting dari proses perancangan
pembelajaran dan berfungsi sebagai pemberi informasi kepada pengajar.
Evaluasi formatif dilakukan selama pengembangan dan uji coba.Penilaian ini
berguna untuk menentukan kelemahan dalam perencanaan pengajaran
sehingga berbagai kekurangan dapat di hindari.
l)
Evaluasi Sumatif (Summarative Evaluation)
Evaluasi sumatif secara langsung mengukur tingkat pencapaian tujuan utama
pada akhir pembelajaran.Sumber informasi utama tersebut dapat diketahui
melalui hasil posttes maupun uji akhir pembelajaran.Penilaian sumatif
meliputi hasil uji akhir unit dan ui akhir untuk pelajaran tertentu.
m) Revisi Perangkat Pembelajaran (Revision)
Kegiatan revisi dilakukan secara terus menerus pada setiap tahap
pengembangan.Kegiatan
revisi
dilakukan
untuk
mengevaluasi
dan
memperbaiki rancangan yang dibuat.Revisi dilakukan berdasarkan masukan
dan penilaian yang dilakukan dalam kegiatan validasi perangkat dengan
pakar, simulasi terbatas dan uji coba terbatas.Validasi ini lebih bertujuan pada
kebenaran dan kesesuaian isi pada saat menerapkan perangkat pembelajaran
di sekolah.
Unsur-unsur di atas diperlukan dalam pengembangan perangkat
pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan identifikasi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49
kebutuhan awal akan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
guru kelas IV SD/MI. Model pengembangan Jerold E. Kemp sangat mudah
untuk dipelajari dibandingkan model-model pengembangan yang lain.
Pengembangan perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti yakni Silabus,
RPPTH, Instrumen Penilaian, dan LKS.
a. Silabus
1) Pengertian Silabus
Dwicahyono
(2014:6)
mengungkapkan
bahwa,
silabus
disusun
berdasarkan standar isi, yang di dalamnya berisikan tentang identitas Mata
Pelajaran, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetnsi Dasar (KD), Indikator,
Materi Pokok, Kegiatan pembelajaran, silabus dan dasarnya sumber belajar,
dan penilaian. Dengan demikian, silabus pada dasarnya menjawab
permasalahan-permasalahan sebagai berikut;
(a) Kompetensi apa sajakah yang harus dicapai siswa sesuai dengan yang
dirumuskan oleh Standar Isi (Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar).
(b) Materi pokok apasajakah yang perlu dibahas dan dipelajari peserta didik
untuk mencapai Standar Isi.
(c) Kegiatan
pembelajaran
yang
bagaimanakah
yang
seharusnya
diskenariokan oleh guru sehingga peserta didik berinteraksi dengan
objek belajar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50
(d) Indikator apa sajakah yang harus ditentukan untuk mencapai Standar Isi.
(e) Bagaimanakah cara mengetahui ketercapaian Kompetensi berdasarkan
Indikator sebagai acuan dalam menentukan jenis dan aspek yang akan di
nilai.
(f) Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai Standar Isi tertentu
(g) Sumber Belajar apa sajakah yang dapat diberdayakan untuk mencapai
Standar Isi tertentu.
2) Prinsip Pengembangan Silabus
(a) Ilmiah
Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus
harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secarah keilmuan.
(b) Relevan
Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi
dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual,
social, emosional, dan spiritual peserta didik.
(c) Sistematis
Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional
dalam mencapai kompetensi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
51
(d) Konsisten
Ada hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi
dasar, indikator meteri pokok, kegiatan pembelajaran, sumber
belajar, dan system penilaian.
(e) Memadai
Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber
belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar.
(f) Aktual dan Kontekstual
Cakupan indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan sistem
penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni
mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi
(g) Fleksibel
Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta
didik, pendidikan, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah
dan tuntutan masyarakat.
(h) Menyeluruh
Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi
(kognitif, afektif, psikomotor)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52
(i) Desentralistik
Penggembangan silabus ini bersifat desentralistik.Maksudnya bahwa
kewenangan pengembangan silabus bergantung pada daerah masingmasing, atau bahkan sekolah masing-masing.
3) Tahap-tahap Pengembangan Silabus
(a) Perencanaan
Tim yang ditugaskan untuk menyusun silabus terlebih dahulu perlu
mengumpulkan informasi dan mempersiapkan referensi yang sesuai untuk
mengembangkan
silabus.Pencarian
informasi
dapat
memanfaatkan
perangkat teknoilogi dan informasi seperti multi media dan internet.
(b) Pelaksanaan
Dalam melaksanakan penyusunan silabus perlu memahami semua
perangkat yang berhubungan dengan penyusunan silabus, seperti standar
isi berhubungan dengan mata pelajaran yang bersangkutan dan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan.
(c) Perbaikan
Buram silabus perlu dikaji ulang sebelum digunakan dalam kegiatan
pembelajaran.pengkajian dapat melibatkan parah spesialis kurikulum, ahli
mata
pelajaran,
ahli
didaktik-metodik,
ahli
penilaian,
psikolog,
guru/instruktur, kepala sekolah, pengawas, staf profesional dinas
pendidikan, perwakilan orang tua siswa, dan siswa itu sendiri.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
53
(d) Pemantapan
Masukan dari pengkajian ulang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk
memperbaiki buram awal.
(e) Penilaian silabus
Penilaian pelaksanaan silabus perlu dilakukan secara berkala dengan
menggunakan model-model penilaian kuriklum.
(f) Komponen Silabus Pembelajaran
4) Komponen-komponen Silabus
Dwicahyono (2014:6) merumuskan bahwa, silabus pembelajaran
memuat sekurang-kurangnya komponen-komponen berikut ini;
(a) Identitas Silabus Pembelajaran
(b) Standar Kompetensi
(c) Kompetensi Dasar
(d) Materi Pembelajaran
(e) Kegiatan Pembelajaran
(f) Indikator Pencapaian Kompetensi
(g) Penilaian
(h) Alokasi Waktu
(i) Sumber Belajar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
1) Pengertian RPP
Dwicahyono (2014:87) berpendapat bahwa, RPP pada dasarnya
merupakan suatu bentuk prosedur dan manajemen pembelajaran untuk
mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam standar isi
(standar kurikulum).Pada hakekatnya penyusunan RPP bertujuan
merencanakan pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
2) Ciri-ciri Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang baik adalah
sebagai berikut;
(a) Memuat aktivitas proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan
oleh guru yang akan menjadi pengalaman belajar bagi siswa
(b) Langkah-langkah pembelajaran disusun secara sistematis agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai.
(c) Langkah-langkah pembelajaran disusun serinci mungkin, sehingga
apabila RPP digunakan oleh guru lain (misalnya, ketika guru mata
pelajaran tidak hadir), nudah dipahami dan tidak menimbulkan
penafsiran ganda.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
55
c. Penilaian
1) Pengertian
Dwicahyono (2014:140) mengungkapkan bahwa, penilaian adalah
proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka atau deskripsi
verbal), analisis, dan interpretasi untuk mengambil keputusan. Sedangkan
penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Dari pendapat di
atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian merupakan salah satu cara untuk
dapat mengukur keberhasilan suatu pencapaian hasil belajar lewat
pengumpulan dan pengolahan informasi. Penilaian sangat dibutuhkan untuk
mengetahui sejauh mana perkembangan mutu pendidikan.
2) Prinsip penilaian
(a) Memandang penilaian dan kegiatan pembelajaran secara terpadu.
(b) Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian
sebagai cermin diri.
(c) Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pembelajaran
untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar
peserta didik.
(d) Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik.
(e) Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi
dalam pengamatan kegiatan belajar peserta didik.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56
(f) Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi.
(g) Melakukan penilaian secara berkesinambungan untuk memantau
proses, kemajuan, dan perbaikan hasil, dalam bentuk; ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan
kenaikan kelas. Ulangan harian dapat dilakukan bila sudah
menyelesaikan beberapa KD, ulangan tengah semester dilakukan bila
telah menyelesaika beberapa KD atau Standar Kompetensi (SK),
ulangan akhir semester dilakukan setelah menyelesaikan semua KD
atau SK semester bersangkutan, sedangkan ulangan kenaikan kelas
dilakukan pada akhir semester genap dengan menilai semua SK
semester ganjil dan genap, denganpenekanan pada semester genap.
(h) Penilaian kompetensi pada uji kompetensi melibatkan pihak sekolah
dan institusi pasangan/asosiasi profesi, dan pihak lain terutama
DU/DI. Idealnya, lembaga yang menyelenggarakan uji kompetensi ini
independen; yakni lembaga yang tidak dapat diintervensi oleh unsur
atau lembaga lain.
(i) Kriteria Penilaian
(1) Validitas
Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan
menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57
(2) Reliabilitas
Reliabilitas
berkaitan
dengan
konsistensi
(keajegan)
hasil
penilaian.Penlaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan
yang reliable dan menjamin konsistensi.
(3) Berfokus pada kompetensi
Dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang
berbasis kompetensi, penilaian harus terfokus pada pencapaian
kompetensi (rangkaian kemampuan), bukan hanya pada penguasaan
materi (pengetahuan).
(4) Menyeluruh/komprehensif
Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan
alat untuk menilai beragam kompetensi atau kemampuan peserta
didik, sehingga tergambar profil kemampuan peserta didik.
d. Lembar Kerja Siswa (LKS)
1) Pengertian
Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran yang berisi tugas
yang harus dikerjakan oleh peserta didik. LKS biasanya berupa petunjuk,
langkah untuk menyelesaikan suatu tugas, suatu tugas yang diperintahkan
dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan
dicapainya.(Depdiknas; 2004;18). Trianto (2008 :148) mendefinisikan
bahwa Lembar Kerja Siswa adalah panduan siswa yang digunakan untuk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58
melakukan kegiatan penyelidikan dan pemecahan masalah. Menurut
pengertian di atas maka LKS berwujud lembaran berisi tugas-tugas guru
kepada siswa yang disesuaikan dengan kompetensi dasar dan dengan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.Atau dapat dikatakan juga bahwa
LKS adalah panduan kerja siswa untuk mempermudah siswa dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran.jadi dari pengertian tersbebut, dapat
disimpulkan bahwa LKS merupakan lembar kerja siswa berisikan soal
yang berupa tugas dan petunjuk untuk menyelesaikan suatu permasalahan
untuk diselesaikan siswa.
2) Tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS)
(a) Mengaktifkan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran.
(b) Membantu siswa mengembangkan konsep.
(c) Melatih siswa untuk menemukan dan mengembangkan ketrampilan
proses.
(d) Sebagai pedoman guru dan siswa dalam melaksanakan proses kegiatan
pembelajaran.
(e) Membantu siswa dalam memperoleh informasi tentang konsep yang
dipelajari melalui proses kegiatan pembelajaran secara sistematis.
(f) Membantu siswa dalam memperoleh catatan materi yang dipelajari
melalui kegiatan pembelajaran. (Achmadi:1996:35)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59
3) Syarat-syarat LKS
Agar LKS tepat dan akurat, maka harus dipenuhi syarat-syarat sebagai
berikut:
(a) Susunan kalimat dan kata-kata diutamakan:
(b) Sederhana dan mudah dimengerti.
(c) Singkat dan jelas.Istilah baru hendaknya diperkenalkan terlebih dahulu.
(d) Gambar dan ilustrasi hendaknya dapat membantu siswa memahami
materi, menunjukkan cara dalam menyusun sebuah pengertian,
membantu siswa berpikir kritis, menentukan variabel yang akan
dipecahkan dalam kegiatan pembelajaran.
(e) Tata letak hendaknya membantu siswa memahami materi dengan
menunjukkan urutan kegiatan secara logis dan sistematis, menunjukkan
bagian-bagian yang sudah diikuti dari awal hingga akhir, desain harus
menarik. (Depdikbud, 1996/1997:25-26).
4) Prosedur penyusunan LKS
(a) Menentukan kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran untuk
dimodifikasi ke bentuk pembelajaran dengan LKS.
(b) Menentukan ketrampilan proses terhadap kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60
(c) Menentukan kegiatan yang harus dilakukan siswa sesuai dengan
kompetensi dasar indikator dan tujuan pembelajaran.
(d) Menentukan alat, bahan dan sumber belajar.
(e) Menemukan perolehan hasil sesuai tujuan pembelajaran.
e. Bahan Ajar
1) Pengertian
Dwicahyono (2014:171) mengungungkapkan bahwa, bahan ajar
merupakan informasi, alat dan teks yang diperlakukan guru/intrukstur
untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran.Bahan
ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di
kelas.Bahan ajar juga dapat diartikan sebagai seperangkat materi yang
disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga
tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.
Guru harus memiliki atau menggunakan bahan ajar yang sesuai dengan;
(a) Kurikulum
(b) Karakteristik sasaran, dan
(c) Tuntutan pemecahan masalah belajar.
2) Tujuan dan manfaat penyusunan Bahan Ajar;
Dwicahyono (2014:171) merumuskan bahwa, bahan ajar disusun dengan
tujuan sebagai berikut;
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
61
(a) Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum
dengan memepertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan
ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan
social peserta didik
(b) Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar
disamping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.
(c) Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Manfaat penyusunan bahan ajar adalah sebagai berikut;
(a) bagi guru
Dwicahyono (2014:171) merumuskan bahwa, bahan ajar disusun
dengan manfaat sebagai berikut;
(1) Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan
sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik
(2) Tidak lagi tergantung pada buku teks yang terkadang sulit
diperoleh
(3) Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan
berbagai referensi
(4) Menambah khasana pengetahuan dan pengalaman guru dalam
menulis bahan ajar
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62
(5) Membangun komunikasi pembelajaran yang afektif antara guru
dengan peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih
percaya kepada gurunya
(6) Menambah angka kredit DUPAK (Daftar Usulan Pengusulan
Angka Kredit) jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan
(b) bagi peserta didik
(1) Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik
(2) Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi
ketergantungan terhadap kehadiran guru
(3) Mendapatkan
kemudahan
dalam
mempelajari
setiap
kompetensi yang harus dikuasainya.
3) Prinsip Pengembangan Bahan Ajar
(a) Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang
konkret untuk memahami yang abstrak
(b) Pengulangan akan memperkuat pemahaman
(c) Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap
pemahaman peserta didik.
(d) Motivasi belajar yang tinngi merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan belajar
(e) Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap dem setahap, akhirnya
akan mencapai ketinggian tertentu
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63
(f) Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik
untuk terus mencapai tujuan
4) Jenis-jenis Bahan Ajar
(a) Bahan ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti
antara lainhandout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet,
walchart, foto/gambar, dan non cetak (non prited), seperti
model/maket.
(b) Bahan ajar dengan (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan
compact disk audio.
(c) Bahan ajar pandang dengar (audio visual) sepertivideo compact disk,
film.
(d) Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material)
seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD)
multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web
based learning materials).
5) Cakupan Bahan Ajar
(a) Judul, MP (mata pelajaran), SK (standar kompetensi), KD
(kompetensi dasar), indikator, tempat/kelas di mana siswa belajar
(b) Petunjuk belajar (petunjuk siswa/guru)
(c) Tujuan yang akan dicapai
(d) Informasi pendukung
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64
(e) Latihan-latihan
(f) Petunjuk kerja
Dari uraian tentang bahan ajar di atas dapat disimpulkan bahwa, bahan
ajar merupakan segala sesuatu yang berhubungan pembelajaran yang dapat
digunakan sebagai sumber belajar untuk membantu guru/intrukstur dan peserta
didik memproleh pengetahuan yang dipelajarinya.Bahan ajar memamg sangat
diperlukan agar dapat mempermudah pembelajaran yang dipelajari serta tidak
terpaku pada teks atau buku sumber.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian
pengembanagan
perangkat
pembelajaran
Kurikulum
2013
merupakan hal yang baru, sehingga sedikit yang dapat digunakan sebagai sumber
penelitian yang relevan. Berikut ini 2 penelitian relevan yang sesuai dengan
penelitian pengembangan bahan ajar
Pertama, penelitian yang berjudul “Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Subtema Pengelaman Masa Kecil Mengacu Kurikulum 2013
Untuk Siswa Kelas satu (1) Sekolah Dasar”.Penelitian ini dilakukan oleh
Safitri Eka Ambarwati.Penelitian ini membahas tentangpengembangan
perangkat pembelajaran kurikulum 2013 subtema pengelaman masa
keciluntuk kelas satu.Hasil penelitian dari skripsi ini berupa perangkat
pembelajaran.Kesamaannya terletak pada pembahasan tentang implementasi
perangkat pembelajaran yaitu silabus, RPP, penilaian, LKS, evalusai dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
65
bahan ajar.Perangkat pembelajaran tersebut memperoleh rerata skor 4,73 dan
termasuk dalam kategori “sangatbaik”. Perbedaanya hanya terletak pada
pengembangan perangkatnya. Skripsi yang dibuat Safitri pengembangan
perangkatnya pada subtema Pengelaman Masa Kecil untuk kelas satu (1) SD
mengacu kurikulum 2013, sedangkan penelitian ini pada subtema Barang dan
Jasa untuk kelas IV SD mengacu kurikulum 2013.
Kedua, penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan
Bahan Ajar Mengacu Kurikulum 2013 Subtema Meneladani Sikap Pahlawan
Bangsaku Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar (Skripsi tidak diterbitkan),
yang dilakukan olehVitus Winda Ari Wismantaka (2014). Penelitian ini
menghasilkan produk bahan ajar kelas IV kurikulum 2013.Pengembangan
bahan ajar ini menggunakan prosedur pengembangan bahan ajar Jerold E
Kemp dan prosedur penelitan pengembangan yang dikemukakan oleh Bord
and Gall. Berdasarkan validasi pakar Kurikulum 2013, dua guru kelas IV SD,
dan 10 siswa kelas IV SD Pangudi Luhur Sedayu bahan ajar tersebut
memperoleh rerata skor 4,43 dan termasuk dalam kategori “sangat baik”.
setelah melakukan tahap uji coba di SD Pangudi Luhur Sedayu.
Ketiga, penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan
Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan Pendidikan Karakter untuk
Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas
IV Semester Gasal” yang dilakukan oleh Pungki Martinaningsih (2013).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
66
Penelitian ini menghasilkan produk bahan ajar yang yang terintegrasi dengan
pendidikan karakter yaitu karakter cerdas (sikap cermat, tepat dan cepat) dan
menghargai (sikap mau mendengarkan orang lain) pada mata pelajaraan
Bahasa Indonesia untuk keterampilan berbicara kelas IV SD semester gasal.
Prosedur pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu
memodifikasi langkah-langkah model Kemp yang telah direvisi dan
pengembangan Borg dan Gall. Penelitian tersebut menghasilkan rerata skor
4,07 dan termasuk ke dalam kategori “baik” setelah melakukan tahap uji
coba di SD Negeri Banteng.
C. Kerangka Pikir
Berdasarkan uraian di atas maka disusun kerangka berpikir tentang
pengembangan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 untuk
siswa sekolah dasar kelas IV.Kurikulum 2013 merupakan upaya dari
pemerintah untuk mempersiapkan lulusan penddikan yang mempunyai
kemampuan yang unggul, baik dari aspek kognitif, afektif dan psikomorik
demi menghadapi era globalisasi yang penuh tantangan dan ketidakpastian.
Pemerintah telah merancang perangkat pembelajaran sesuai dengan
kurikulum 2013, akan tetapi masih perlu adanya pengembangan perangkat
pembelajaran mulai dari silabus, RPP, Penilaian,LKS, dan bahan ajar
sehingga dapat memperkaya dan menyempurnakan perangkat pembelajaran
yang sudah disusun pemerintah.Berdasarkan alasan tersebut peneliti berusaha
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
67
mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai Kurikulum 2013 untuk
sekolah dasar kelas IV.Penelitian ini diupayakan untuk dapat mengahasilkan
produk
yang
berupa
perangkat
pembelajaran
mengacu
kurikulum
2013.Kurikulum 2013 menggunakan Pendekatan tematik integratif dan
pendekatan saintifik.Sangat diperlukan pemahaman yang tinggi bagi para
guru untuk bisa menerapkan pendekatan tematik integratif dan pendekatan
sainstifik ke dalam pembelajaran sehari-hari.Dari pernyataan tersebut, maka
peneliti berupaya untuk mengembangkan perangkat pembelajaran kurikulum
2013.
Pengembangan perangkat pembelajaran yang dibuat oleh peneliti
yaitu tema 4 sub tema 2 barang dan jasa. Peneliti mencoba merancang
pengembangan perangkat pembelajaran dengan mengacu pada kurikulum
2013 yaitu menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan
sainstifik serta memakai penilaian autentik.
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian teori diatas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan
penelitian sebagai berikut.
1. Bagaimana
langkah-langkah
penelitian
pengembangan
perangkat
pembelajaran subtema Barang dan Jasa mengacu kurikulum SD 2013 untuk
siswa kelas IV Sekolah Dasar?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
68
2. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran subtema Barang dan
Jasamengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar?
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan atau ressearch and development (R & D).Research and
developmentadalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan
produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono 2010:
407).Dalam penelitian ini produk yang dikembangkan berupa perangkat
pembelajaran mengacu kurikulum 2013 kelas IV.Yang meliputi silabus, RPPTH,
bahan ajar, Lembar kerja, dan penilaian.
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan penelitian ini menghasilkan desain produk final
berupa perangkat pembelajaran.Pengembangan produk ini mengikuti prosedur
penelitian pengembangan yang dikemukakan oleh Sugiyono.Langkah-langkah
pengembangan produk ini meliputi 5 tahap yaitu tahap (1) Potensi dan
masalah,(2)Pengumpulan data, (3)Desain Produk (4)Validitas Desain, (5)
Perbaikan Desain.
Berikut dijelaskan ke 5 langkah-langkah tersebut.
1. Potensi dan Masalah
Penelitian ini berangkat dari adanya potensi dan masalah.Untuk mengetahui
adanya potensi dan masalah peneliti melakukan analisis kebutuhan. Analisis
69
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
70
kebutuhan dilakukan dengan melakukan wawancara langsung dengan Ibu wali
kelas pada hari Selasa tanggal 10 September 2014 di SD Negeri Kalasan 1
yang merupakan salah satu SD yang sudah memakai kurikulum 2013
khususnya kelas II dan IV. Wawancara ini bertujuan untuk mengidentifikasi
adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan menyangkut penguasaan
perangkat pembelajaran.
2. Pengumpulan Informasi
Pengumpulan informasi dilakukan dengan cara wawancara. Hasil wawancara
tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan produk
yang berupa silabus, RPP, Penilaian, dan bahan ajar mengacu Kurikulum 2013
untuk kelas IV Sekolah Dasar. Pengumpulan informasi untuk pengembangan
perangkat pembelajaran dilakukan dengan melakukan studi pustaka, mencari
bahan melalui internet, dan mengumpulkan bahan dari berbagai sumber.
3. Desain Produk
Desain produk dimulai dengan menentukan desain awal bahan ajar. Desain
awal dilakukan dengan menentukan tema, setelah memilih tema kemudian
memilih kompetensi inti dan kompetensi dasar yang sesuai dengan tema.
Peneliti kemudian memilih subtema yang akan dibuat berdasarkan pemetaan
KI dan KD. Berdasarkan KI dan KD tersebut kemudian dilakukan pembuatan
silabus berdasarkan KD.Silabus dibuat berdasarkan indikator dan tujuan
sesuai subtema kemudian silabus diturunkan untuk menyusun Rencana
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
71
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).Setelah membuat RPP peneilti membuat
penilaian yang sesuai dengan kurikulum 2013.Berdasarkan RPP maka dapat
dibuat krangka urutan isi untuk membuat strategi pembelajaran yang akan
digunakan, lalu dilanjutkan dengan membuat kegiatan belajar harian sesuai
dengan RPP, dan Peneliti kemudian mengembangkan sumber belajar. Peneliti
menentukan evaluasi yang berupa instrument penilaian untuk mengetahui
ketercapaian tujuan yang diharapakan dalam bahan ajar.
4. Validasi Desain
Peneliti menggunakan validasi pakar (expert judgment) sebagai evaluasi
formatif terhadap desain bahan produk pengembangan bahan ajar. Produk
yang akan dikembangkan akan divalidasi oleh satu validator ahli dan dua guru
SD kelas IV SD. Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan
saran serta penilaian produk yang dikembangkan oleh penliti. Kritik dan saran
tersebut untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk yang akan
dikembangkan sebagai perbaikan terhadap bahan ajar.
5. Perbaikan Desain
Perbaikan/revisi desain dilakukan, setelah mendapatkan kritik dan saran,
peneliti melakukan revisi terhadap produk yang dibuat berdasarkan hasil
validasi pakar.Revisi dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dari produk
yang telah divalidasi oleh pakar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Langkah 1
Potensi dan masalah
Analisis kebutuhan
Wawancara
Langkah 2
Hasil
Wawancara
Pengumpulan
Data
Langkah 3
Desain Produk
(prototype)
KI-KD
Penilaian
Tema
Silabus
Menyusun RPPTH
Kegiatan belajar
Menyusun LKS
Langkah 4
Validasi Ahli kurikulum 2013 dan guru kelas IV
Evaluasi Formatif
Langkah 5
Revisi Desain
(Prototipe)
Gambar 3.Langkah-langkah Pengembangan Perangkat
72
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
73
C. Jadwal Penelitian
Tabel 4. Jadwal pelaksanaan Penelitian
Bulan
Merumuskan
5
indikator dan tujuan
Menyusun silabus
6
dan RPP
Menyusun urutan isi,
strategi
7
pembelajaran,
kegiatan belajar,
sumber belajar, dan
Februari
dan subtema
Januari
Menentukan KI-KD
4
Desember
Menentukan tema
November
Oktober
3
SeptemBer
Pengumpulan Data
Agustus
2
Juli
PotensidanMasalah
Juni
1
Mei
Kegiatan
April
No
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
74
evaluasi.
8
Validas iahli
Analisis data validasi
9
ahli
10
Revisi Desain
11
Ujian Skripsi
12
Revisi akhir
Pembuatan artikel
13
ilmiah
D. Validasi produk
Validasi produk dilakukan oleh peneliti Peneliti menggunakan validasi
pakar (expert judgment) sebagai evaluasi formatif terhadap desain bahan
produk
pengembangan
perangkat
pembelajaran.
Produk
yang
akan
dikembangkan akan divalidasi oleh seorang validator ahli dan dua orang guru
Kelas IV SD. Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran
serta penilaian produk yang dikembangkan oleh peneliti. Kritik dan saran
tersebut digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk yang
akan dikembangkan sebagai perbaikan terhadap perangkat pembelajaran.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
75
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara, studi dokumen
dan kuesioner
1. Wawancara
Sugiyono (2010:94) mengungkapkan bahwa, wawancara digunakan
sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi
pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlaj respondennya sedikit/kecil.Teknik pengumpulan data
ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau
setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi.
2. Studi dokumen
Menurut Sugiyono (2013: 329) dokumen merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu.Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karyakarya monumental dari seseorang. Hasil penelitian dari wawancara atau
observasi akan lebih kredibel/dapat dipercaya apabila didukung oleh sejarah
pribadi kehidupan di masa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat,
dan autobiografi.
3. Kuesioner
Sugiyono (2010:194) mengungkapkan bahwa, Kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
76
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan yang efisien bila peneliti tahu
denga pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
responden. Selain itu, kuisoner juga cocok digunakan bial jumlah responden
cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.Kuisoner dapat berupa
pertanyaan-pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada
responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau internet.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian pengembangan ini berupa pedoman wawancara dan
kuesioner.Pedoman wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan guru dan
siswa terhadap perangkat pembelajaran tematik kelas IV.Lembar kuesioner berisi
pernyataan yang disusun berdasarkan indikator perangkat pembelajaran untuk
memvalidasi perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti. Kuesioner akan diisi
oleh satu pakar materi, satu pakar perangkat pembelajar tematik, dua guru.
Indikator perangkat pembelajaran dalam kuesioner tersebut.
1. pedoman wawancara
Pedoman wawancara, digunakan untuk analisis kebutuhan guru terhadap
perangkat pembelajaran tematik kelas IV. Instrumen yang digunakan
peneliti dalam melakukan wawancara adalah sebagai berikut;
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
Tabel 5.Instrumen Survei Kebutuhan
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Daftar Pertanyaan
Jawaban Pertanyaan
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu
terhadap Kurikulum SD 2013?
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu
terkait dengan perumusan indikator dan
tujuan
pembelajaran
yang
mempertimbangkan keutuhan pribadi
siswa?
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu
terkait dengan pendekatan tematik
integratif dalam pembelajaran?
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu
terkait dengan penerapan pendekatan
saintifik dalam pembelajaran?
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu
terkait dengan penilaian otentik?
Apakah Bapak/Ibu masih memerlukan
contoh-contoh rubrik penilaian non tes?
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu
terkait dengan penguatan pendidikan
karakter dalam pembelajaran?
Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu
terkait dengan jenis-jenis karakter yang
akan dikembangkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nasional?
Kesulitan-kesulitan apa yang Bapak/Ibu
alami dalam mengembangkan perangkat
pembelajaran mengacu Kurikulum SD
2013? Mengapa?
Apakah
contoh-contoh
perangkat
pembelajaran yang sesuai tuntutan
Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah
Bapak/Ibu?
Apakah Bapak/Ibu masih memerlukan
contoh-contoh perangkat pembelajaran
77
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum
SD 2013?
Karakteristik/ciri-ciri RPPTH yang
mengacu Kurikulum SD 2013 yang
Bapak/Ibu butuhkan?
Saran apa yang dapat Bapak/Ibu berikan
terkait dengan penyusunan perangkat
pembelajaran yang mengacu pada
Kurikulum SD 2013?
12
13
2.
78
Lembar kuesioner
Lembar kuesioner berisi pernyataan yang disusun berdasarkan indikator
perangkat pembelajaran untuk memvalidasi perangkat pembelajaran yang
dibuat peneliti.Kuesioner diisi oleh satu pakar kurikulum SD 2013, dan dua
guru kelas IV SD.
Tabel 6.Instrumen lembar kuesioner yang digunakan untuk validasi
pakar kurikulum SD dan guru SD
No
Komponen
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Indikator
1.
Identitas RPPTH
ï‚·
2.
Perumusan Indikator
ï‚·
ï‚·
Kelengkapan unsur identitas RPP
(satuan pendidikan, kelas, semester,
tema, sub tema, muatan pelajaran terkait,
pembelajaran ke, alokasi waktu)
Kesesuaian rumusan indikator dengan
SKL, KI, dan KD.
Kesesuaian penggunaan kata kerja
operasional dengan kompetensi yang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ï‚·
ï‚·
3.
Perumusan
Pembelajaran
Tujuan ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
4.
Pemilihan Materi Ajar
ï‚·
ï‚·
ï‚·
5.
Pemilihan sumber belajar
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
6.
Pemilihan media belajar
ï‚·
ï‚·
79
diukur.
Kesesuaian dengan aspek sikap spiritual,
sikap sosial, pengetahuan, dan
keterampilan.
rumusan indikator menunjukan
kemampuan berpikir tinggi.
Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan
kompetensi dasar dan indikator.
Kelengkapan komponen ABCD
(audience, behavior, condition, degree)
dalam rumusan tujuan pembelajaran.
Menggunakan kata kerja yang dapat
diamati dan diukur.
Rumusan tujuan hanya mengandung satu
jenis tingkah laku.
Kesesuaian materi ajar dengan
indikator/tujuan pembelajaran.
Kesesuaian materi ajar dengan
lingkungan (kontekstual) dan
karakteristik peserta didik.
Kesesuaian materi ajar dengan alokasi
waktu.
Kesesuaian sumber belajar dengan KI
dan KD.
Kesesuaian sumber belajar dengan
materi pembelajaran dan pendekatan
saintifik.
Kesesuaian sumber belajar dengan
karakteristik peserta didik.
sumber belajar yang dikutip ditulis
dengan tata tulis baku.
Kesesuaian media belajar dengan
indikator /tujuan pembelajaran.
Kesesuaian media belajar dengan materi
pembelajaran dan pendekatan saintifik.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ï‚·
7.
Metode pembelajaran
ï‚·
ï‚·
8.
Skenario Pembelajaran
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
9.
Penilaian
ï‚·
80
Kesesuaian media belajar dengan
karakteristik peserta didik.
Kesesuaian metode pembelajaran
dengan indikator/tujuan pembelajaran.
Kesesuaian metode pembelajaran
dengan pendekatan saintifik.
Menampilkan kegiatan pendahuluan
dengan jelas (apersepsi, motivasi,
orientasi).
Menampilkan kegiatan inti sesuai
dengan pendekatan saintifik (mengamati,
menanya, menalar, mencoba,
mengkomunikasikan).
Menampilkan kegiatan penutup dengan
jelas (menyimpulkan, posttest, refleksi,
tindak lanjut)
Kesesuaian penyajian dengan materi
pembelajaran.
Skenario pembelajaran sesuai dengan
langkah-langkah metode pembelajaran
yang dipilih dan kondisi/proses yang
dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.
Keterpaduan antar muatan pelajaran
tertata dengan baik sehingga
perpindahan antar muatan pelajaran
berjalan landai.
Rumusan skenario pembelajaran
berpotensi untuk terciptanya
pembelajaran yang menyenangkan dan
bermakna.
Pengaturan skenario pembelajaran
dengan alokasi waktu proposional.
penilaian bersifat otentik (kontekstual
dan menggunakan beragam teknik
penilaian) meliputi sikap spiritual, sikap
sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
10.
Lembar Kerja Siswa
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
ï‚·
11.
Bahasa
ï‚·
ï‚·
81
Kesesuaian tekhnik, bentuk dan
instrument penilaian dengan indikator
yang akan dicapai.
Kesesuaian kunci jawaban dengan soal
Kesesuaian tugas dengan rubrik
penilaian
Kesesuaian pedoman penskoran dari soal
dan rubrik penilaian.
Kelengkapan unsure-unsur LKS (tujuan,
petunjuk, kegiatan belajar, dan refleksi)
Rumusan petunjuk LKS sederhana dan
mudah dipahami siswa.
Rumusan kegiatan pembelajaran dalam
LKS singkat, sederhana, dan mudah
dipahami siswa.
Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS
runtut
Kegiatan pembelajaran dalam LKS
memungkinkan tercapainya
indikator/tujuan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dalam LKS
mencerminkan pendekatan saintifik.
Bahasa yang digunakan dalam LKS
sesuai dengan tingkat perkembangan
siswa.
Tersedia beberapa pertanyaan untuk
refleksi
Tampilan LKS indah dan menarik.
RPP menggunakan bahasa yang baik dan
benar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
82
G. Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini akan dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif,
dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Data Kualitatif
Sugiyono (2013:7) mengatakan bahwa metode kualitatif dinamakan
sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama, dinamakan metode
postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Metode ini
disebut juga sebagai metode artistik karena proses penelitian lebih bersifat
seni (kurang terpola), dan disebut sebagai metode interpretive karena data
hasil penelitian lebih berkenaan interprestasi terhadap data yang ditemukan di
lapangan. Dalam penelitian ini data kuantitatif
berupa skor dari pakar
kurikulum SD 2013 dan guru. Data dianalisis sebagai dasar untuk
memperbaiki dan mengetahui kelayakan produk yang dihasilkan.
2. Data Kuantitatif
Sugiyono (2013:7) mengatakan bahwa metode kuantitatif dinamakan
juga metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan
sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian.Metode ini disebut
sebagai
metode
positivistik
karena
berlandaskan
pada
filsafat
positivisme.Metode ini sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidahkaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan
sistematis.Metode ini juga disebut sebagai metode discovery karena dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
83
metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru.Metode ini
disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan
analisis menggunakan statistik.Data berupa skor dari penilaian oleh pakar
kurikulum 2013, dan guru kelas I sekolah dasar.Data yang dianalisis sebagai
dasar dari hasil penilaian kuesioner diubah menjadi data interval.Skala
penilaian terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan yaitu 5
(sangat baik), 4 (baik), 3 (cukup baik), 2 (kurang baik), 1 (sangat kurang baik).
Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala
lima dengan acuan menurut Sukardjo (2008:101) sebagai berikut:
Tabel 7. Konversi Nilai Skala Lima
Interval Skor
X >Ì…i + 1,80 Sbi
Ì…i + 0,60 SBi< X ≤ Ì…i + 1, 80Sbi
Ì…i – 0,60 SBi < X ≤ Ì…i + 0,60Sbi
Ì…i – 1,80 SBi < X ≤ Ì…i – 0,60Sbi
X ≤ Ì…i – 1,80Sbi
Kategori
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Keterangan:
Rerata ideal (Ì…i)
: (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
Simpangan baku ideal (SBi) :
X
(skor maksimal ideal - skor minimal ideal)
: Skor aktual
Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif
dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
84
tersebut.Penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi
sebagai berikut.
Diketahui:
Skor maksimal ideal
: 225
Skor minimal ideal
: 45
Rerata ideal (Ì…i)
:
Simpangan baku ideal (SBi) :
(225+45) = 135
(225-45) = 30
Ditanyakan:
Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang
baik.
Jawaban:
Kategori sangat baik
= X >Ì…i + 1,80 SBi
= X >135 + (1,80 .30)
= X > 135 + 54
= X >189
Kategori baik
= Ì…i + 0,60SBi < X ≤ Ì…i + 1,80SBi
= 135+ (0,60 . 30) < X ≤ 135 + (1,80 .30)
= 135 + 18< X ≤ 135+ 54
= 153< X ≤ 189
Kategori cukup baik
= Ì…i - 0,60SBi < X≤ Ì…i + 0,60SBi
= 135 - (0,60 .30) < X ≤ 135 + (0,60.30)
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
85
= 135 – 18< X≤ 135+ 18
= 117< X≤ 153
= Ì…i - 1,80SBi < X≤ Ì…i - 0,60SBi
Kategori kurang baik
= 135- (1,80 .30) < X ≤ 135- (0,60 .30)
= 135-54 < X ≤ 135 - 18
= 81< X ≤ 117
Kategori sangat kurang baik = ≤ Ì…i – 1,80SBi
= X ≤ 135 - (1,80 . 30)
= X ≤ 135 - 54
= X ≤ 81
Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh konversi data kuantitatif
menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut.
Tabel 8. Kriteria Skor Skala Lima
Interval Skor
X > 189
153< X ≤ 189
117< X≤ 153
81 < X ≤ 117
X ≤ 81
Kriteria
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat Kurang
Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan
dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif ke
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
86
data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor
skala lima.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan
Langkah awal yang dilakukan peniliti dalam penelitian pengembangan
perangkat pembelajaran ini adalah dengan melakukan analisis kebutuhan.
Analisis kebutuhan dilakukan oleh peneliti berdasarkan langkah-langkah
pengembangan perangkat pembelajaran yang telah dijabarkan pada bab III.
Peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara.
Wawancara dilakukan kepada seorang guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1,
kabupaten Sleman, Yogyakarta yaitu dengan Ibu SR, pada hari sabtu tanggal 17
Mei 2014 pada pukul 10.30 WIB sampai dengan 11.00 WIB. Wawancara
tersebut bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi permasalahan yang
dihadapi di lapangan sesuai dengan fakta yang terjadi.Permasalahan tersebut
berkaitan dengan pemahaman mengenai Kurikulum SD 2013 dan berkaitan
dengan ketersediaannya perangkat pembelajaran yang digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran.Dari hasil wawancara tersebut dapat dijadikan
sebagai acuan dalam pengembangan perangkat pembelajaran yang disusun
sesuai dengan upaya pencapaian tujuan seperti yang diharapkan dalam
Kurikulum 2013.
87
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
88
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Wawancara tersebut berpedoman pada 13 butir pertanyaan untuk
melakukan analisis kebutuhan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan
Kurikulum SD 2013. Berikut data hasil wawancara dengan seorang guru SD
Negeri Kalasan 1, Sleman, Yogyakarta yang akan dijelaskan pada setiap butir.
Butir pertanyaan pertama yaitu mengenai pemahaman guru mengenai
Kurikulum
SD
2013.
Guru
tersebut
memberikan
jawaban
tentang
pemahamannya mengenai kurikulum 2013 bahwa kurikulum 2013 merupakan
kurikulum di mana penyampaiannya secara utuh dan keseluruhan atau
holistik.Beliau menjelaskan bahwa kurikulum 2013 ini sangat berbeda dengan
kurikulum 2006 (KTSP), karena kurikulum 2013 penyampaiannya secara
keseluruhan dengan satu kesatuan yang utuh dalam sebuah kemasan tema,
sedangkan kurikulum 2006 (KTSP) penyampaiannya secarah terpisah sesuai
dengan mata pelajarannya masing-masing.
Butir pertanyaan kedua yaitu mengenai pemahaman guru terkait dengan
perumusan indiaktor dan tujuanpembelajaran yang mempertimbangkan
keutuhan pribadi. Guru memberikan jawaban bahwa di mana kurikulum 2013
itu ada 4 aspek (kompetensi inti) yakni kompetensi inti 1 dan 2 menyangkut
kepribadian kompetensi inti 3 menyangkut pengetahuan dan yang ke 4
menyangkut keterampilan. Jadi setiap hari di setiap pembelajaran siswabelajar
utuh 4 aspek tersebut.Siswa diharapkan untuk memiliki pengetahuan,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
89
kepribadian yang baik dan juga bisa menerapkan keterampilan di dalam
kehidupannya sehari-hari. Guru tersebut mengatakan bahwa, perumusan
indikator yang terlihat hanya kompetensi inti pengetahuan dan keterampilan
sedangkan kompetensi inti 1 dan 2 disisipkan di tujuan pembelajaran.
Butir pertanyaan ketiga yaitu mengenai sejauh mana pemahaman guru
terkait dengan pendekatan tematik integratif dalam pembelajaran. Guru
tersebut memaparkan bahwa tematik integratif itu intinya gabungan dari semua
muatan pembelajaran yang disatukan dalam ssbuah kegiatan pembelajaran dan
penyampainnya juga tidak boleh terpisah. Hal tersebut sangat membutuhkan
keahlian guru untuk menyampaikan pendekatan tematik integratif ini sehingga
siswa tidak terbebani dengan beberapa muatan pembelajaran tertentu.
Butir pertanyaan keempat yaitu tentang sejauh mana pemahaman guru
terkait dengan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran.Guru
tersebut memaparkan bahwa pendekatan sainstifik itu ada 5 tahap yaitu;
mengamati,
menanya,
menalar,
mencoba,
menyimpulkan
dan
mengkomunikasikan.Kemudian guru tersebut mengatakan bahwa pendekatan
sainstifik dikatakan berhasil jika dalam 1 pembelajaran penyampaiannya 5
tahap tersebut sudah dilakukan meskipun tidak harus berurutan, yang
terpenting adalah ke 5 tahap tersebut harus terlihat dalam kegiatan 1
pembelajaran sehari.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
90
Butir pertanyaan kelima yaitu tentang pemahaman guru terkait dengan
penilaian otentik. Guru tersebutmemaparkan bahwa penilaian otentik itu adalah
penilaian secara keseluruhan yang mengukur semua aspek yaitu pengetahuan,
keterampilan, sikap dan spiritual. Guru tersebut juga mengatakan bahwa ada 2
jenis penilaian otentik yakni penilaian protes dan penilaian hasil atau
produk.Dengan penilaian ini guru bisa mengetahui perkembangan siswa dari
setiap aspek.
Butir pertanyaan keenam yaitu mengenai keperluan guru tentang contohcontoh rubrik penilaian non tes.Guru tersebut mengatakan bahwa mereka
membutuhkan contoh yang lebih real atau nyata. Alasannya penilaian otentik
sangat sulit bagi guru, karena guru harus menilai secara keseluruhan ke 4
aspek tersebut permuatan. Guru tersebut juga mengatakan bahwa yang menjadi
kendala adalah yang pertama keterbatasan SDM, guru belum mahir dalam
melaksanakan penilaian otentik atau kurang berpengelaman dalam hal
penilaian autentik. Kedua sarana dan prasarananya belum memenuhi dan yang
ketiga yang paling menjadi kendala adalah jumlah murid, karena guru harus
menilai secara keseluruhan ke 4 aspek tersebut untuk setiap anak dalam satu
kelas dalam muatan pelajaran yang berbeda-beda. Hal ini yang menjadi alasan
guru merasa sangat kesulitan dalam menjalankan penilaian otentik.
Butir pertanyaan ketujuh yaitu mengenai pemahaman guru terkait dengan
penguatan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Menurut guru tersebut
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
91
pada kurikulum 2013 ini pendidikan karakter memang setiap hari diterapkan
dalam setiap pemelajaran, jika dibandingkan dengan kurikulum 2006 hanya
terlihat di pelajaran PPKn dan agama. Jadi, dengan adanya kurikulum 2013 di
mana pendidikan karakter itu muncul dalam setiap pembelajaran siswa
diharapkan memiliki karakter yang kuat.Selain pengetahuan yang mereka
miliki, siswa juga mempunyai karakter yang baik agar dalam implikasi di
kehidupan sehari-hari pengetahuannya diterapkan terarah ke hal-hal yang baik.
Butir pertanyaan kedelapan yaitu terkait pemahaman guru dengan jenisjenis karakter yang akan dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
Nasional.
Gurutersebut
menjelaskan
bahwa
kementrian
pendidikan dan kebudayaan memaparkan 18 karakter pilar bangsa, tetapi guru
tersebut tidak menghafal semua 18 karakter tersebut. Dalam pembelajaran guru
tersebut tidak berpatokan pada 18 karakter dari kementrian pendidikan dan
kebudayaanmelainkan karakter baik (sikap-sikap baik) apa saja yang bisa
diberikan pada siswa.
Butir pertanyaan kesembilan yaitu terkait dengan kesulitan-kesulitan
yang dialami guru dalam mengembangakan perangkat pembelajaran mengacu
Kurikulum SD 2013. Guru tersebut mengatakan bahwa ia masih kesulitan
dalam hal instrument atau perangkat penilaian. Guru-guru belum menemukan
daftar penilaian yang efektif untuk kurikulum 2013 serta analisis penilaian dan
daya serapnya masih sangat dibutuhkan oleh guru-guru karena belum ada
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
92
patokan yang jelas. Guru tersebut mengaharapkan adanya intrumen atau
perangkat penilaian yang mudah dan efektif serta cukup mengukur.
Butir pertanyaan kesepuluh yaitu mengenai contoh-contoh perangkat
pembelajaran yang sesuai tuntutan Kurikulum 2013 tersedia di Sekolah
tersebut. Guru menjelaskan bahwa perangkat pembelajaran yang tersedia di
sekolah dan dibuat semampu guru-guru di SD tersebut dan belum maksimal.
Mengenai rubrik penilaian yang sudah tersedia di SD tersebut paling banyak
adalah rubrik penilaian hasil (produk), sebabrubrik tersebut lebih jelas
dibandingkan dengan rubrik penilaian sikap masih minim karena guru masih
kesulitan dalam merancang rubrik penilaian sikap.
Butir pertanyaan kesebelas yaitu mengenai apakah masih memerlukan
contoh-contoh perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum
SD 2013.Gurutersebut
mengatakan bahwa untuk perancangan RPP beliau
sudah bisa walaupun belum maksimal namun beliau masih kesulitan dalam hal
penilaian. Guru tersebut masih sangat membutuhkan contoh-contoh perangkat
penilaian yang mudah, efektif dan cukup mengukur.
Butir pertanyaan keduabelas yaitu mengenai karakteristik atau ciri-ciri
RPPTH yang mengacu Kurikulum SD 2013 yang dibutuhkan. Guru
tersebutmengatakan bahwa untuk karakteristik RPPTH beliau sudah bisa
menguasainya walaupun belum maksimal, yang masih menjadi kesulitannya
adalah dalam hal penilaian.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
93
Butir pertanyaan ketigabelas yaitu mengenai saran yang dapat guru
berikan terkait dengan penyusunan perangkat pembelajaran yang mengacu
pada Kurikulum SD 2013. Guru tersebut memberikan saran agar bisa
memberikan arahan atau bimbingan kepada guru-guru mengenai penilaian
kurikulum 2013. Guru tersebut juga mengatakan bahwa guru-guru lebih
membutuhkan rillnya atau ke praktek ke lapangannya bukan hanya teori.
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dijabarkan di atas, peneliti dapat
menarik kesimpulan bahwa pemahaman guru terhadap Kurikulum SD 2013
hanya sejauh yang diterima dari pemerintah (KEMENDIKBUD) dan
sekemampuan sendiri dari dinas. Guru hanya mengikuti indikator dan tujuan
yang sesuai dengan buku dan mengembangkannya dengan memperhatikan
rambu-rambu yang telah diberikan. Pemahaman guru mengenai pendekatan
tematik integratif dan saintifik juga belum begitu mendalam.Kesulitan yang
dialami oleh guru berkaitan dengan perangkat pembelajaran yaitu penilaian
otentik. Guru sangat mengharapkan adanya perangkat penilaian otentik yang
mudah jelas dan dapat mengukur. Hal tersebut dilihat dari jawaban guru pada
butir pertanyaan ke 6, 9 dan 11 mengenai pemahaman guru tentang penilaian
otentik dan kesulitan yang dialami guru dalam mengembangakan perangkat
pembelajaran serta memerlukan contoh perangkat pembelajaran yang sesuai
dengan tuntutan Kurikulum SD 2013.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
94
Guru telah mampu melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada
Kurikulum SD 2013 tetapi belum begitu memahami secara lebih mendalam.
Guru juga belum dapat mengembangkan materi yang terdapat pada buku. Guru
hanya mengikuti apa yang telah disediakan di dalam buku. Guru masih sangat
membutuhkan contoh perangkat pembelajaran yang baik dan benar terutama
dari pemerintah. Guru merasa sangat kesulitan dalam penilaian otentik
terutama pada penilaian sikap sosial dan penilaian sikap spiritual.
B. Deskripsi Produk Awal
Peneliti melakukan beberapa langkah dalam pengembangan perangkat
pembelajaran ini.Langkah awal yang dilakukan yaitu membagi tema dan
subtema untuk setiap kelompok. Setiap kelompok terdiri dari empat orang
yang akan dibagi menjadi empat subtema. Selanjutnya peneliti menentukan
dan menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar.Peneliti menentukan
indikator dan memetakan indikator secara keseluruhan dalam satu
semester.Kemudian peneliti membuat jaring-jaring subtema pada kompetensi
dasar dan indikator yang telah ditentukan.Langkah selanjutnya yaitu
merancang silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian
(RPPTH)
berdasarkan
indikator
dan
tujuan
pada
setiap
muatan
pelajaran.Kemudian peneliti membuat bahan ajar yang di dalamnya memuat
lembar kerja siswa, materi pokok, soal-soal, evaluasi dan refleksi.Lembar
kerja siswa untuk siswa kelas IV yang menerapkan pendekatan tematik
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
95
integratif dan pendekatan saintifik pada pembelajaran.Dalam lembar kerja
siswa juga diterapkan nilai karakter pada kegiatan pembelajaran.Lembar
Kerja Siswa juga berisikan materi pokok, soal-soal dan kegiatan yang
dilakukan siswa.Langkah terakhir yang dilakukan peneliti yaitu memberikan
evaluasi dan refleksi pada setiap akhir pembelajaran dalam lembar kerja
siswa.
1. Silabus
Silabus merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang dibuat
sebelum menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian
(RPPTH).Silabus pada dasarnya merupakan garis besar dalam pembelajaran.
Silabus merupakan pedoman yang digunakan dalam proses pembelajaran yang
akan dikembangkan dalam RPPTH. Pendekatan tematik dan pendekatan
saintifik dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran.Silabus disusun secara
sistematis dan berisikan rencana pembelajaran pada komponen-komponen
tertentu. Komponen-komponen tersebut antara lain 1) muatan pelajaran terkait,
2) kompetensi dasar, 3) materi pembelajaran, 4) kegiatan pembelajaran, 5)
penilaian, 6) alokasi waktu, dan 7) sumber belajar. Silabus yang dikembangkan
menggunakan format landscape seperti terlihat pada gambar berikut;
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
96
SILABUS
Satuan Pendidikan: ...............
Kelas, Semester: ..................
Tema, sub tema: ..................
Alokasi waktu: .....................
Kompetensi
dasar
Indikator
Materi
Proses
pembelajaran
Alokasi
Waktu
Penilaian
Sumber
Belajar
Gambar 5. Format Silabus
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)
merupakan rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci yang
merupakan turunan dari silabus. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Tematik
Harian
(RPPTH)
menggambarkan
proses
kegiatan
pembelajaran siswa dalam upaya untuk mencapai Kompetensi Dasar
yang
ditentukan.
RPPTH
disusun
secara
sistematis
dengan
menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik.
Dalam RPPTH terdapat beberapa komponen yaitu 1) identitas sekolah
yaitu nama satuan pendidikan, 2) kelas/ semester, 3) identitas
tema/subtema, 4) pembelajaran ke, 5) muatan pelajaran terkait, 6)
alokasi waktu, 7) kompetensi inti, 8) kompetensi dasar dan indikator, 9)
tujuan
pembelajaran,
10)
materi
pembelajaran,
11)
metode
pembelajaran, 12) media, alat dan sumber pembelajaran, 13) langkahlangkah kegiatan pembelajaran, dan 14) penilaian.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
97
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH)
dibuat untuk enam pembelajaran.Setiap pembelajaran memiliki alokasi
waktu 6x35 menit pada setiap harinya.RPPTH ini memiliki desain yang
rinci tetapi sederhana dan mudah dipahami oleh guru untuk
pembelajaran.Setiap pembelajaran dibuat sesuai langkah-langkah yang
baik dan kegiatan yang disusun dengan pendekatan saintifik.Kegiatan
dibuat dengan menarik agar siswa dapat aktif, sehingga guru tidak
hanya memberikan materi disepanjang pembelajaran tetapi hanya
sebagai fasilitator.Pada RPPTH dilampirkan pula penilaian otentik yang
sesuai dengan kegiatan yang telah direncanakan.
RPP Tematik SD
Sekolah
: ................
Kelas/semester
: ................
Muatan pelajaran : ................
Tema/Sub tema : ................
Pertemuan ke: ................
Alokasi waktu
: ................
A.
B.
Kompetensi Inti
1. .................
2. .................
3. .................
4. ................
Kompetensi Dasar
No.
Muatan
Pelajaran
Kompetensi
Dasar
Indikator
Gambar 6. Format RPPTH SD
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
98
3. Penilaian
Penilaian merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengkur
berhasil dan tidaknya proses pembelajaran. Dengan penilaian dapat diketahui
sejauh mana tingkat keberhasilan dari suatu pembelajaran.Jenis penilaian
yang dipakai untuk kurikulum 2013 yaitu penilaian otentik. Penilaian otentik
merupakan penilaian secara keseluruhan mulai dari awal, proses sampai akhir
pembelajaran yang meliputi aspek pengetahun, sikap dan keterampilan.
Peneliti mencoba membuat penilaian autentik dengan memperhatikan tata
cara penilaian otentik yang benar. Peneliti membuat penilaian untuk tiap
muatan
pelajaran
dengan
masing-masing
rana
yaitu
pengetahuan,
keterampilan dan sikap (spiritual dan sosial).Penilaian yang dibuat sebanyak
6 pembelajaran sesuai dengan RPPTH yang sudah dibuat.
PEMBELAJARAN I
A.
Muatan Pelajaran : .........
1. Pengetahuan
Indikator
Teknik
Penilaian
Instrumen
Soal:
1. ....
2. ....
Kunci jawaban:
1. .....
2. .....
Rublik penilaian dan pedoman penskoran
No.
1.
2.
Kriteria Penilaian
Skor
Gambar 7. Format Penilaian
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
99
4. Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa yang dikembangkan pada penelitian ini adalah
lembar kerja siswa untuk siswa kelas IV SD yang mengacu pada tematik
integratif Kurikulum SD 2013.Lembar kerja siswa berisi materi pokok yang
dapat dipahami siswa dengan baik serta sesuai dengan kompetensi dan tujuan
yang telah ditentukan.Kegiatan pembelajaran dalam lembar kerja siswa
dibuat semenarik mungkin sehingga dapat mengaktifikan siswa dalam
pembelajaran.Selain itu pendidikan karakter juga diterapkan pada kegiatan
pembelajaran seperti sikap percaya diri, bertanggung jawab, menghargai
perbedaan serta sikap spiritual yang berhubungan antara kepribadian siswa
dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Lembar kerja siswa berisikan tujuan pembelajaran,materi pokok, soalsoal latihan dan kegiatan yang dilakukan siswa. Refleksi dan evaluasi juga
terdapat pada lembar kerja siswa pada akhir kegiatan pembelajaran.Kegiatan
yang dirancang pada lembar kerja siswa sesuai dengan kegiatan yang telah
dijabarkan pada RPPTH.Evaluasi yang terdapat pada akhir pembelajaran
bertujuan untuk mengukur sejauh mana siswa dapat memahami materi pada
pembelajaran tersebut.Selain evaluasi pada akhir pembelajaran terdapat
refleksi, pada bagian refleksi siswa dapat menyimpulkan materi yang telah
dipahami dan didapatkan pada pembelajaran tersebut, siswa juga dapat
mengungkapkan perasaan dan sikap yang telah dilakukan pada pembelajaran
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
100
tersebut.Dalam lembar kerja siswa juga terdapat kerjasama dengan orang
tua.Kerjasama dengan orangtua bertujuan mengajak orangtua untuk ikut
berperan dalam belajar siswa, sehingga orangtua dapat ikut berperan penting
dalam tugas siswa di rumah.Pada akhir pembelajaran keenam terdapat
ulangan evaluasi formatif.Ulangan evaluasi formatif bertujuan untuk
mengukur sejauh mana siswa dapat memahami materi pembelajaran yang
diberikan dalam satu subtema. Guru dapat mengukur tingkat kesulitan dan
pemahaman yang siswa alami sehingga dapat mengulang kembali atau
menegaskan materi yang masih belum dipahami oleh siswa.
Daftar pustaka juga disertakan pada lembar kerja siswa.Daftar pustaka
digunakan peneliti dalam menyusun lembar kerja siswa.Daftar pustaka
memuat sumber-sumber yang digunakan dalam lembar kerja siswa. Daftar
pustaka disusun sesuai abjad nama depan pengarang buku. Daftar pustaka
yang digunakan antara lain buku, artikel, dan sumber yang mendukung dari
internet.
5. Bahan Ajar dan LKS
Bahan ajar yang dikembangkan peneliti berisikan pemetaan kempetensi
dasar, indikator, tujuan pembelajaran, lembar kerja siswa (LKS), materi pokok,
dan daftar pustaka.Bahan ajar ini berfungsi untuk membuat pembelajaran lebih
menarik dengan lagu, cerita, gambar dan kegiatan yang ditersedia.Dengan
adanya bahan ajar ini, guru tidak mengambil banyak peran dalam
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
101
pembelajaran. Guru hanya berfungsi sebagai fasilitator dan murid yang
berperan aktif dengan kegiatan yang ada.
C. Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk
Produk awal yang telah dibuat oleh peneliti divalidasi oleh seorang
pakar Kurikulum SD 2013 dan dua orang guru SD kelas IV pelaksana
kurikulum 2013.Validasi bertujuan untuk mengetahui kelayakan perangkat
pembelajaran yang dibuat.Validator dapat memberikan saran dan kritik yang
dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan revisi.Peneliti melakukan validasi
produk
yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan perangkat
pembelajaran ini kepada seorang pakar Kurikulum SD 2013.Pakar kurikulum
2013
tersebut
adalah
salah
seorang
dosen
universitas
Sanata
Dharma.Kemudian untuk validasi produk pengembangan pembelajaran
berikutnya adalah kepada dua orang guru kelas IV pelaksana kurikulum
2013.Guru kelas IV pelaksana kurikulum SD 2013 tersebut adalah KK
seorang kepala sekolah SD dan MA seorang guru kelas IV SD pelaksana
kurikulm 2013, produk divalidasi sebanyak satu kali pada tanggal 14dan16
Desember. Terdapatbeberapa aspek dalam instrumen penilaian yang
digunakan. Aspek yang dinilai yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan
indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5)
pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
102
pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian dan 10) lembar kerja
siswa dan 11) penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Berdasarkan hasil validasi pada kedua kompenen tersebut memperoleh
skor total 551dan 183,67dengan kategori “baik”. Perangkat pembelajaran
dinyatakan layak untuk digunakan/uji coba lapangan dengan revisi sesuai
saran. Pakar Kurikulum SD 2013 tersebut memberikan saran perbaikan untuk
perangkat pembelajaran pada beberapa aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2)
perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4) pemilihan media
belajar, 5) skenario pembelajaran, 7) penilaian, dan 8) lembar kerja siswa.
Pakar kurikulum memberikan saran dan masukannya pada aspek
identitas RPPTH yaitu untuk kelengkapan unsur idenitas RPP komponen
penilaian eksplisit masuk di RPP.Untuk aspek perumusan indikator,
kesesuaian dengan aspek spiritual, sikap sosial, pengetahuan,
dan
keterampilan beberapa belum sesuai.Kemudian rumusan indikator masih
dominan menunujukan kemampuan berpikir tingkat rendah.Aspek perumusan
tujuan pembelajaran beliau memberikan masukan untuk kelengkapan
komponen ABCD dalam rumusan tujuan pembelajaran beberapa sulit
diukur.Aspek pemilihan media belajar beliau memberikan catatan untuk
kesesuaian media dengan indikator dan tujuan pembelajaran beberapa kurang
sesuai tujuan.Aspek skenario pembelajaran beliau memberikan catatan
tentang kegiatan inti sesuai dengan pendekatan sainstifik sudah ada namun
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
103
tidak urut dan saran untuk mencek alokasi waktu.Kemudian yang terakhir
aspek lembar kerja siswa (LKS), beliau memberikan masukan untuk rumusan
kegiatan pembelajaran dalam LKS terlalu panjang dan untuk bahasa yang
digunakan pada LKS beberapa kata sulit dimengerti siswa.Saran yang
diberikan pakar kurikulum 2013 dan revisi dari peneliti tersebut dijabarkan
pada tabel berikut:
Tabel 9.Saran Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi
No.
1.
3.
4.
Aspek yang dinilai
Kelengkapakan unsur
identitas RPP (Satuan
pendidikan, kelas,
semester, tema, muatan
pelajaranterkait,
pembelajaran ke, alokasi)
Saran
A. Identitas RPP
Komponen
penilaian
eksplisit
masuk di RPP
Revisi
Memperbaiki komponen
penilaian eksplisit di RPP
B. Pemilihan Materi Ajar
Kesesuaian dengan aspek Bebebrapa
Menyesuaikan materi ajar
sikap spiritual, sikap
belum sesuai
dengan sikap spiritual,
sosial, pengetahuan, dan
sikap sosial,
keterampilan
pengetahuan, dan
keterampilan
Rumusan indikator
menunjukan kemampuan
berpikir tingkat tinggi
Masih
dominan
tingkat rendah
Memperbaiki rumusan
indikator sehingga
menunjukan kemampuan
berpikir tingkat tinggi
C. Perumusan Tujuan Pembelajaran
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2.
1.
2.
104
Kelengkapan komponen
Beberapa sulit Melengkapi komponen
ABCD (Audience,
diukur
ABCD
(Audience,
Behaviour, Condition,
Behaviour,
Condition,
Degree) dalam rumusan
Degree) dalam rumusan
tujuan pembelajaran
tujuan pembelajaran
F. Pemilihan Media Belajar
Kesesuaian media belajar Beberapa
menyesuaikan media
dengan indikator/tujuan
kurang sesuai
belajar dengan
pembelajaran
tujuan
indikator/tujuan
pembelajaran
pembelajaran
H. Skenario Pembelajaran
Menampilkan kegiatan
Ada tapi tidak Mengurutkan kegiatan
inti sesuai pendekatan
urut
inti sesuai pendekatan
scientific (mengamati,
scientific (mengamati,
menanya, menalar,
menanya, menalar,
mencoba/mempraktikkan,
mencoba/mempraktikkan,
mengomunikasikan)
mengomunikasikan)
8.
Pengaturan skenario
pembelajaran dengan
alokasi waktu
proporsional
Menyesuaikan skenario
Cek waktu
pembelajaran dengan
alokasi waktu
proporsional
J. Lembar Kerja (LKS)
3.
Rumusan kegiatan
pembelajaran dalam LKS
singkat, sederhana, dan
mudah dipahami
Terlalu
panjang
Memperbaiki Rumusan
kegiatan pembelajaran
dalam LKS sehingga
singkat, sederhana, dan
mudah dipahami
7.
Bahasa yang
digunakanpada LKS
sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa
Beberapa kata
sulit
dimengerti
siswa
Menyesuaikan bahasa
yang digunakan pada
LKS sesuai dengan
tingkat perkembangan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
105
siswa
D. Data Hasil Validasi Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013
Peneliti juga melakukan validasi produk perangkat pembelajaran
dalam penelitian ini dengan dua orang guru SD kelas IV pelaksana
Kurikulum SD 2013. Guru yang menjadi validator yaitu KKkepala sekolah
serta guru kelas IV SDE Mangunan, Sleman, Yogyakarta dan MA guru kelas
IV SD Negeri Perumnas 1, Sleman, Yogyakarta.Validasi dengan Ibu
KKdilakukan pada tanggal 14Desember 2014 sedangkan dengan Ibu MA
dilakukan pada tanggal 16 Desember 2014. Berdasarkan validasi dengan guru
tersebut, Ibu KK memberikan skor total 183 dengan kategori “baik” dan
perangkat pembelajaran dapat dinyatakan layak untuk digunakan/ uji coba
lapangan dengan revisi sesuai saran. Skor total yang diberikan oleh Ibu MA
yaitu 189 dengan kategori “baik” dan dinyatakan layak untuk digunakan/ uji
coba lapangan dengan revisi sesuai saran.
Pada validasi dengan Ibu KK memberikansaran dan masukan pada
aspek 1) perumusan tujuan pembelajaran, 2) Pemilihan materi ajar, 3)
pemilihan sumber belajar, dan 4) skenario pembelajaran. Pada aspek
perumusan tujuan pembelajaran, guru tersebut memberikan saran untuk
kelengkapan komponen ABCD beberapa tidak menerangkan kondisi (dalam
kegiatan apa) dan untuk rumusan tujuan hanya mengandung 1 tingkah laku
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
106
guru tersebut memberikan masukan bahwa terdapat beberapa yang
menerangkan 2 tingkah laku sikap, seharusnya 1 tingkah laku saja. Untuk
aspek pemilihan materi ajar guru tersebut memberikan catatan mungkin
kesesuian materi ajar dengan alokasi waktu kurang sesuai atau waktunya
kurang. Kemudian untuk aspek pemilihan sumber belajar guru tersebut
memberikan catatan untuk kesesuaian sumber belajar dengan KI dan KD
kurang lengkap dan untuk penulisan sumber belajar yang dikutip belum baku,
dan yang terakhir untuk aspek skenario pembelajaran guru tersebut
memberikan saran untuk keterpaduan antar muatan pelajaran tentang materi
hak dan kewajiban kurang landai serta guru tersebut juga memberikan saran
untuk rumusan skenario pembelajaran
perlu lebih mengarahkan daya
imajinasi siswa.
Sedangkan pada validasi dengan Ibu MA ada beberapa aspek yang
mendapatkan saran untuk perbaikan. Apek-aspek tersebut yaitu 1) perumusan
tujuan pembelajaran, 2) pemilihan sumber belajar, 3) skenario pembelajaran,
4) penilaian, 5) Lembar kerja siswa (LKS), dan 6) bahasa. Pada aspek
perumusan tujuan pembelajaran guru tersebut memberikan catatan bahwa
Degree belum muncul atau belum tercantumkan.Untuk aspek pemilihan
sumber belajar guru tersebut memberikan saran untuk menambahkan
halaman yang digunakan.Kemudian aspek skenario pembelajaran guru
memberikan masukan bahwa sebaiknya siswa yang merangkum materi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
pembelajaran dengan bimbingan guru.Aspek
memberikan
107
penilaian guru tersebut
catatan bahwa untuk penilaian sikap spiritual belum ada
dibagian jenis/teknik penilaian, tuliskan karena diinstrumen sudah ada dan
guru juga memberikan saran untuk bentuk tes dituliskan dulu (menjodohkan,
pilihan ganda, esay, atau uraian). Lembar kerja siswa (LKS) guru
memberikan saran untuk menuliskan tujuan penggunaan LKS, dan yang
terakhir untuk aspek bahasa guru memberikan catatan dan saran bahwa
masih ada penulisan huruf kapital yang kurang sesuai serta perhatikan tanda
baca. Saran perbaikan dari Ibu KK dan ibu MA dapat dijabarkan sebagai
berikut:
Tabel 10. Saran Ibu KK Guru Kelas 1V SD Pelaksana Kurikulum
2013 dan Revisi
No.
2.
6.
Aspek yang dinilai
Saran
D. Tujuan Pembelajaran
Beberapa tidak
menerangkan
Kelengkapan komponen
kondisi (dalam
ABCD (Audience,
kegiatan apa)
Condution, Degree)
dalam rumusan tujuan
pembelajaran
Beberapa
mencantumkan 2
Rumusan tujuan hanya
tingkah laku
mengandung satu (1) jenis (sikap)
tingkah laku
E. Pemilihan Materi Ajar
Revisi
Memperbaiki
beberapa kegiatan
yang tidak
menerangkan
kondisi menjadi
lebis jelas
Memperbaiki
rumusan tujuan
yang
mencantumkan 2
tingkah laku
menjadi 1 jenis
tingkah laku
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
1.
Kesesuaian materi ajar
dengan indikator/tujuan
pembelajar
Dalam ringkasan
materi pada LKS,
materi PJOK tidak
sesuai dengan
gambarnya
3.
Kesesuaian materi ajar
dengan alokasi waktu
Mungkin waktunya
kurang
Sumber belajar yang
dikutip ditulis dengan tata
tulis baku
Belum baku
1.
4.
5.
6.
108
Mengganti gambar
pada ringkasan
materi ajar pada
LKS PJOK dengan
gambar yang sesuai
dengan materi
Menyesuakan
materi ajar dengan
alokasi waktu
F. Pemilihan Sumber Belajar
Kesesuaian sumber
Kurang lengkap
Melengkapi
belajar dengan KI dan KD
sumber belajar
H. Skenario Pembelajaran
Keterpaduan antar muatan Tentang hak dan
pelajaran tertata dengan
kewajiban kurang
baik sehingga
landai
perpindahan antar muatan
pelajaran berjalan landai
Rumusan skenario
pembelajaran berpotensi
untuk memberdayakan
Memperbaiki
penulisan kutipan
sumber belajar
dengan tata tulis
baku
Memperbaiki
Keterpaduan antar
muatan pelajaran
tertata dengan baik
sehingga
perpindahan antar
muatan pelajaran
berjalan landai
khususnya tentang
hak dan kewajiban
kurang landai
Perlu lebih
Memperbaiki
mengarahkan daya rumusan skenario
imajinasi/kreatifitas pembelajaran lebih
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
siswa
109
mengarahkan daya
imajinasi/kreatifitas
anak
Tabel 11.Saran Ibu MA Guru Kelas IVSD Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan
Revisi
No.
2.
4.
1.
6.
1.
Aspek
anak
Saran
Revisi
C. Perumusan Tujuan Pembelajaran
Kelengkapan
Degree belum muncul Melengkapi
Komponen ABCD
komponen ABCD
(Audience,
(Audience, Behaviour,
Behaviour,
Condition, Degree)
Condition, Degree)
dalam rumusan tujuan
dalam rumusan
pembelajaran
tujuan pembelajaran
E. Pemilihan Sumber Belajar
Sumber belajar yang Tambahkan halaman Memperbaiki
dikutip ditulis
yang digunakan
penulisan sumber
dengan tata tulis
belajar yang dikutip
baku
dan tulis dengan tata
tulis baku
A. Skenario Pembelajaran
Menampilkan
Karena ada cerita “pak Menambakan lagu
kegiatan
kusir” siswa dapat
“Naik Delman”
pendahuluan dengan menyajikan lagu
setelah membaca
jelas (apersepsi,
“Naik Delman”
cerita “pak kusir”
motivasi, orientasi)
sebagai apresepsi
siswa dapat sebagai
apresepsi
Rumusan skenario
Siswa yang
pembelajaran
merangkum materi
berpotensi untuk
pembelajaran dengan
memberdayakan
bimbingan guru bukan
siswa
guru yang merangkum
B. Penilaian
Penilaian bersifat
Penilaian sikap
Mencantumkan
otentik (kontekstual spiritual belum adadi
penilaian sikap
dab menggunakan
bagian jenis/teknik
spiritual di bagian
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
beragam teknik
penilaian) meliputi
sikap spiritual, sikap
sosial, pengetahuan,
dan keterampilan
2.
1.
1.
penilaian, tuliskan
karena di instrument
sudah ada.
110
jenis/teknik penilain
Kesesuaian teknik,
Bentuk tes dituliskan
Memperbaiki dengan
bentuk, dan
dulu (menjodohkan,
menuliskan bentuk tes
instrument penilaian PG,Esay, atau uraian) (menjodohkan,
dengan indikator
PG,Esay, atau uraian)
yang akan dicapai
C. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Kelengkapan unsur- Tujuan penggunaan
Memperbaiki dengan
unsur LKS (Tujuan, LKS, tuliskan
mencantumkan tujuan
petunju,
kegiatan
penggunaan LKS
belajar, dan refleksi)
J. Bahasa
RPP menggunakan
Masih ada penulisan
Memperbaiki
Bahasa Indonesia
huruf kapital yang
penulisan sesuai
yang baik dan benar kurang sesuai.
dengan EYD yang
Perhatikan tanda
benar
bacanya juga
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan
Produk akhir diperoleh dari saran perbaikan yang diberikan oleh
kedua validator seorang pakar kurikulum SD 2013 dan dua orang guru kelas
IV SD pelaksana Kurikulum SD 2013.Peneliti melakukan revisi pada produk
awal yang dihasilkan.Revisi dilakukan sesuai dengan saran perbaikan yang
diberikan oleh para validator.Revisi bertujuan untuk menghasilkan produk
akhir yang lebih baik dari pada produk awal.Produk akhir dikemas menjadi
dua jilid Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian beserta
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
111
penilaian satu jilid dan bahan ajar (lembar kerja siswa untuk kelas IV SD)
satu jilid.
1. Kajian Produk Akhir
Produk
akhir
yang
dihasilkan
Pembelajaran Tematik Harian
pada
Rencana
Pelaksanaan
(RPPTH) yaitu telah direvisi sesuai
dengan saran perbaikan yang diberikan oleh validator. Peneliti
menambahkan dan memperbaiki RPPTH beserta penilaian sesuai dengan
saran yang diberikan. Komponen yang terdapat pada RPPTH yaitu (1)
identitas sekolah, (2) Kompetensi inti Kurikulum SD 2013, (3)
Kompetensi dasar, (4) indikator, (5) tujuan pembelajaran, (6) materi
pembelajaran, (7) pendekatan dan metode pembelajaran, (8) media, alat
dan sumber pembelajaran, (9) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran,
(10) penilaian, (11) lampiran-lampiran.
Pertama,
identitas
RPPTH
berisikan
nama
satuan
instansi,
kelas/semester,mata pelajaraan, tema/subtema, pembelajaran ke-, dan
alokasi waktu. Kedua adalah kompetensi inti, kompetensi inti merupakan
gambaran mengenai kompetensi yang harus dipelajari dalam aspek sikap
sosial dan spiritual, pengetahuan dan keterampilan.
Ketiga, kompetensi dasar.Kompetensi dasar adalah kemampuan
khusus yang mencakup sikap sosial dan spiritual, pengetahuan dan
keterampilan.Pada mata pelajaran kompetensi dasar spiritual tidak
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
112
dicantumkan.Kompetensi dasar disusun dengan urutan kompetensi yang
mencakup spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan.Keempat
indikator, indikator dikembangkan sesuai karakter siswa dan digunakan
sebagai alat untuk penilaian.Indikator disusun dengan urutan kompetensi
yang mencangkup pengetahuan, keterampilan dan sikap sosial dan
spiritual.
Kelima, tujuan pembelajaran disusun berdasarkan kompetensi
dasar dan menggunakan kata kerja yang operasional sehingga dapat
diukur dan diamati.Tujuan pembelajaran mengandung ABCD yaitu
Audience, Behavior, Condition, dan Degree.Keenam adalah materi
pembelajaran hanya dituliskan materi pokok saja.Ketujuh metode
pembelajaran dan pendekatan.Metode pembelajaran dituliskan sesuai
dengan kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran.Pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik.
Kedelapan yaitu media, alat dan sumber belajar yang digunakan
pada setiap pembelajaran berbeda-beda disesuaikan dengan kegiatan
pembelajaran
yang
dilakukan.
Kesembilan,
langkah-langkah
pembelajaran yaitu urutan skenario pembelajaran mengenai kegiatan
yang akan dilakukan. Kesepuluh yaitu penilaian, penilaian berisi
jenis/tekhnik penilaian, bentuk instrumen dan pedoman penskoran..
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
113
Kesebelas yaitu, lampiran-lampiran memuat penilaian setiap
muatan pelajaran, LKS (Lembar kerja siswa ) dibuat dengan semenarik
mungkin baik dalam kegaitan maupun tampilannya. Pada lembar kerja
siswa juga terdapat refleksi. Refleksi berisikan beberapa pertanyaan
untuk siswa yang bertujuan sebagai sarana siswa untuk menuangkan apa
yang dirasakan dan apa yang telah dilakukan pada pembelajaran tersebut.
Selain itu pada lembar kerjasiswa juga terdapat evaluasi.Evaluasi
dilakukan pada akhir pembelajaran yang bertujuan untuk mengukur
tingkat pemahaman siswa terkait meteri yang telah diberikan.Pada setiap
akhir pembelajaran juga terdapat kerjasama dengan orangtua yang berupa
kegiatan yang dilakukan siswa dirumah dengan bantuan orangtua.Dalam
pembelajaran ke enam terdapat ulangan evaluasi formatif pada akhir
pembelajaran.Ulangan evaluasi formatif tersebut dilakukan untuk
mengetahui pencapaian kompetensi dalam satu subtema. Daftar pustaka
berisi mengenai buku-buku dan referensi lain yang digunakan dalam
pembuatan lembar kerja siswa yang mengacu Kurikulum SD 2013.
2. Pembahasan
Berdasarkan pembuatan perangkat pembelajaran dan hasil validasi
oleh seorang pakar Kurikulum SD 2013 serta dua orang guru SD Kelas
IV pelaksana Kurikulum SD 2013 diperoleh hasil bahwa perangkat
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
114
pembelajaran tersebut masuk dalam kategori “Baik” dengan rerata total
yaitu 183,67Hasil tersebut peniliti jabarkan pada tabel sebagai berikut:
Tabel 12.
Rekapitulasi Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan
Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013
Perangkat Pembelajaran
No.
Validasi
Skor
Kategori
1.
Pakar Kurikulum SD 2013
179
Baik
2.
Guru SD Kelas IV (A)
183
Baik
3.
Guru SD Kelas IV (B)
189
Baik
Jumlah
Rerata (Jumlah total: Responden)
Kategori
551
183,67
Baik
Hasil validasi tersebut berpedoman pada 11 aspek yaitu 1) identitas
RPP, 2) perumusan indikator, 3) perumusan tujuan pembelajaran, 4)
pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber belajar, 6) pemilihan media
belajar, 7) metode pembelajaran, 8) skenario pembelajaran, 9) penilaian,
10) lembar kerja siswa, 11) bahasa. Pada validasi perangkat
pembelajaran, pakar Kurikulum SD 2013 memberi skor 179 dengan
kategori “baik”.Pada guru SD kelas IV (KK) memberi skor 183 dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
115
kategori “baik”.Guru SD kelas IV (MA) memberi skor 189 dengan
kategori “baik”. Dari keseluruhan hasil validasi tersebut didapatkan
rerata total 183,67dengan kategori “baik”.
Perangkat pembelajaran dikategorikan “baik” dan layak untuk
digunakan/ujicoba lapangan dengan revisi sesuai saran. Dalam RPPTH
yang dibuat memuat 1) identitas RPPTH sudah lengkap, 2) perumusan
indikator sudah sesuai dengan SKL, KI dan KD dan sudah
mencerminkan kegiatan berpikir tingkat tinggi, contohnya: Membuat
bingkai foto dari bubur kertas, 3) perumusan tujuan pembelajaran sudah
mengandung ABCD yaitu Audience, Behavior, Condition, dan Degree
(Permendikbud,2013:40), 4) pemilihan materi ajar sudah sesuai dengan
kegiatan pembelajaran, 5) pemilihan sumber belajar sudah relevan, 6)
pemilihan media belajar sudah menarik dan sesuai, 7) metode
pembelajaran sudah menggunakan pendekatan tematik integratif yaitu
pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa
materi ajar sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna pada
peserta didik (Ahmadi, 2014: 225)dan pendekatan saintifik yaitu proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara
aktif mengongstruk konsep, hokum atau prinsip melalui tahapan-tahapan
mengamati
merumuskan
(untuk
mengidentifikasi
masalah,
mengajukan
atau
menemukan
masalah),
atau
merumuskan
hipotesis,
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
116
mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik
kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
ditemukan. Hosnan (2014:34), 8) skenario pembelajaran sudah
mencerminkan kegiatan saintifik dalam pembelajaran, 9) penilaian sudah
menggunakan penilaian otentik penilaian yang secara komprehensif
untuk menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output)
pembelajaran, yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Kurinasih (2014: 48), 10) lembar kerja siswa dibuat semenarik mungkin
dan sesuai dengan kegiatan pembelajaran, 11) bahasa yang digunakan
sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar.Dari pemaparan di atas,
maka dengan demikian, produk yang dikembangkan dapat dikatakan
memiliki kualitas yang baik dan layak untuk diuji coba sebagai perangkat
pembelajaran
yang
mengacu
pada
kurikulum
SD
2013.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
BAB V
PENUTUP
Bab ini memaparkan kesimpulan, keterbatasan pengembangan dan saran.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Perangkat
pembelajaran
yang
mengacu
Kurikulum
SD
2013
dikembangkan dengan langkah penelitian dan pengembangan dari hasil
modifikasi antara model pengembangan perangkat pembelajaran model
Kemp
dan
prosedur
penelitian
R&D
model
Borg
dan
Gall.
Pengembangan tersebut meliputi lima langkah pengembangan yaitu 1)
potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi
ahli, 5) revisi desain, sampai dihasilkan desain produk akhir yang berupa
perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 subtema Barang
dan Jasa untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
2. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang telah melalui beberapa
tahap antara lain validasi ahli yaitu validasi oleh
seorang pakar
Kurikulum SD 2013 dan dua orang guru SD kelas IV. Pada validasi
perangkat pembelajaran, pakar Kurikulum SD 2013 memberi skor
117
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
118
“179”dengan kategori “baik” Pakar Kurikulum SD 2013. Pada guru SD
kelas IV (A) memberi skor total 183 dengan kategori “baik” dan guru SD
kelas IV (B) memberi skor total189 dengan kategori “baik”. Dari hasil
validasi
tersebut
diperoleh
rerata
total
perangkat
pembelajaran
183,67Skor tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang
mengacu Kurikulum SD 2013 subtema Barang dan Jasa untuk siswa kelas
IV Sekolah Dasar memiliki kualitas “baik”: yang dapat ditinjau pada 11
aspek yaitu 1) identitas RPPTH, 2) perumusan indikator, 3) perumusan
tujuan pembelajaran, 4) pemilihan materi ajar, 5) pemilihan sumber
belajar, 6) pemilihan media belajar, 7) metode pembelajaran,8)skenario
pembelajaran, 9) penilaian, 10) lembar kerja siswa, 11)bahasa.
B. Keterbatasan Penelitian
Perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini memiliki
beberapa keterbatasan yang dapat dipaparkan sebagai berikut:
1. Wawancara untuk analisis kebutuhan hanya dilakukan dengan seorang
guru SD kelas IV sehingga informasi yang peroleh belum maksimal.
2. Tidak dilaksanakannya uji coba lapangan pada perangkat pembelajaran
yang dikembangkan. Hal tersebut dikarenakan perangkat pembelajaran
lebih kepada guru, dan keterbatasan waktu.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
119
C. Saran
Saran yang dapat diberikan kepada peneliti yang akan mengembangkan
perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 selanjutnya adalah
sebagai berikut:
1. Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan kepada
beberapa guru SD kelas IV sehingga data yang dihasilkan lebih jelas
menunjukan permasalahan yang dialami guru kelas IV SD..
2. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan alangkah baiknya dilakukan
uji coba lapangan sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
120
Daftar pustaka
Ahmadi, Amri. 2014. Pengembangan& Model Pembelajaran Tematik Integratif.
Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya
Bahri Djamarah, Zain Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta
Dwicahyono Daryanto. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Yogyakarta:
Penerbit Gava Media
Hosnan M. 2014. Pendekatan Sainstifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad
21 (Kunci
Sukses Implementasi Kurikulum 2013). Bogor: Ghalia Indonesia
Kesuma Dharma. 2011. Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakrya
Offset-Bandung
Koesomo. 2007. Pendidikan Karakter. Jakarta: PT Gramedia Widiasrana Indonesia
Kurinasi.2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan. Surabaya: Kata
Pena
Kunandar. 2014. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: Rajawali Pers
Kesuma Dharma. 2011. Pendidikan Karakter. Bandung:PT Remaja Rosdakrya
Offset-Bandung
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
121
Maksudin H. 2013. Pendidikan Karakter Non-Dikotomik. Yogyakarta: Pustaka
Belajar
Modul:
Kemendiknas.2011.Panduan Pelaksaan Pendidikan Karaketer SMP. Jakarta:
Depdiknas
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Panduan Teknis: Penilaian di
Sekolah Dasar. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Panitia Sertifikasi Guru Rayon 138 Universitas Sanata Dharma. Universitas
Sarjanawiyata Tamansiswa. 2013. Modul Guru Kelas SD. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa.
Permendikbud No 81A lampiran 1-4.2013.implementasi
kementrian pendidikan dan kebdayaan
kurikulum.Jakarta:
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun
2013 tentang Standar Penilaian.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun
2013 tentang Kompetensi Dasar dan Struktur Kurikulum SD-MI.
Permendikbud No 69.2013.kerangka dasar dan struktur kurikulum sekolah
menengah atas / madrasah aliyah.Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan
Pungki Martinaningsih. 2013. Pengembangan Bahan Ajar yang Terintegrasi dengan
Pendidikan Karakter untuk Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia SD Kelas IV Semester Gasal. Yogyakarta.Unversitas Sanata
Dharma
Mulyasa. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Safitri Eka Ambarwati (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema
Pengalaman Masa Kecil Mengacu Kurikulum Sd 2013 Untuk Siswa Kelas Satu
(1) Sekolah Dasar. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
122
Wismantaka, W A Vitus.2013.Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum
2013 Subtema Meneladani Sikap Pahlawan Bangsaku untuk Siswa Kelas IV
Sekolah Dasar:Yogyakarta.Unversitas Sanata Dharma
Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA
Sukardjo. 2008. Kumpulan materi evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Prodi
Teknologi Pembelajaran, Pps UNY.
Suyono, Hariyanto. 2011. “Belajar dan Pembelajaran”. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset
Trianto,
2010.Model
Pembelajaraan
Terpadu
:
konsep,strategi,
dan
implementasinya dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP
).Jakarta : Bumi Aksara
Trianto. 2011. “ Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini
TK/RA & Anak Usia Kelas Awal SD / MI. Jakarta: Kencana
Widoyoko.2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Internet:
https://idid.facebook.com/RIZKYPUSTAKA/posts/332279850190711
http://www.m-edukasi.web.id/2013/05/pembelajaran-tematik-integratif.html
Copyright www.m-edukasi.web.id Media Pendidikan Indonesia
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN
123
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
124
LAMPIRAN 1
SURAT IJIN OBSERVASI DAN
WAWANCARA
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
125
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
126
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN 2
SURAT KETERANGAN SUDAH
MELAKUKAN WAWANCARA
127
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
128
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
129
LAMPIRAN 3
KETERANGAN HASIL WAWANCARA
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
No.
Daftar Pertanyaan
130
Jawaban Pertanyaan
1
Sejauh
mana
pemahaman Kurikulum SD 2013 sejauh yang diterima dan diberikan
Bapak/Ibu terhadap kurikulum dari pemerintah. Guru memahamikurikulum SD 2013
SD 2013?
merupakan kurikulum yang utuh atau holisticyakni
menggunakan pendekatan saintifik, tematik integratef, dan
penilaian autentik. Namun, sebagian besar guru yang
memahami kurikulum 2013, karena mereka telah
mengikuti sosialisasi kurikulum 2013.
2
Sejauh mana pemahaman
Bapak/Ibu terkait dengan
perumusan indikator dan tujuan
pembelajaran yang
mempertimbangkan keutuhan
pribadi siswa?
Penyusunan indikator dan tujuan pembelajaran harus
terdiri dari 4 aspek yakni aspek spiritual, sosial,
pengetahuan dan keterampilan. Guru juga memaparkan
bahwa karakter dan keterampilan juga sangat penting
untuk menilai kemandirian siswa.
3
Sejauh mana pemahaman
Bapak/Ibu terkait dengan
pendekatan tematik integratif
dalam pembelajaran?
Tematik integratif adalah pembelajaran yang memiliki
keterkaitanantara muatan pelajaran yang satu dengan yang
lain. Dalam proses pembelajaran antar muatan sangat
harus sehingga tidak terlalu tampak bahwa dalam proses
pembelajaran tersebut terdapat berbagai muatan pelajaran.
Guru tersebut juga menjelasakan bahwa siswa SD itu
masih belajar secara keseluruhan dan mengurangi rasa
beban siswa pada muatan tertentu. Guru tersebut
memberikan contoh anak-anak sebagian besar memiliki
rasa takut dalam belajar matematika tetapi dengan
menggunakan pendekatan tematik integratif anak-anak
tidak menyadari adanya muatan matematika karena sejak
awal sudah dikemas dengan menarik, dalam proses ini
juga guru memaparkan bahwa yang paling dibutuhkan dari
seorang guru adalah pandai dan kreatif sehingga proses
pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.
4
Sejauh mana pemahaman
Bapak/Ibu terkait dengan
penerapan pendekatan saintifik
dalam pembelajaran?
Pendekatan saintifik meliputi 5 langkah yakni mengamati,
menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan.
Selain itu, menurut guru penggunaan 5 langkah ini dalam
pembelajaran tidak harus berurutan, intinya dalam setiap
kegiatan pembelajaran memuat 5 langkah pendekatan
saintifik tersebut karena menurut guru pembelajaran dapat
berhasil jika kelima langkah atau aspek ini di pakai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
131
5
Sejauh mana pemahaman
Bapak/Ibu terkait dengan
penilaian otentik?
Penilaian autentik adalah penilaian secara keseluruhan
yaitu setiap menilai harus mencakup semua aspek yakni
spiritual, sosial, pengetahuan dan keterampilan. Guru
tersebut juga menjelaskan dalam penilaian autentik
terdapat dua penilaian yakni penilaian proses dan hasil dan
penilaian tersebut harus berkesinambungan karena tiap KD
dalam kurikulum 2013 tidak hanya dihabiskan dalam
sekali pertemuan. Guru tersebut masih sangat merasa
kesulitan mengenai penilaian otentik pada Kurikulum SD
2013 menurut guru terebut penilaian yang cukup sulit itu
terdapat pada aspek spiritual dan sosial.
6
Apakah Bapak/Ibu masih
memerlukan contoh-contoh
rubrik penilaian non tes?
Mereka sangat memahami penilaian otentik tetapi dalam
pelaksanaanya mereka juga menemukan kesulitan karena
keterbatasan SDM dan mereka belum mahir dalam
melakukan penilaian dengan penilaian otentik. Selain itu
kesulitan yang dihadapi guru tersebut berkaitan dengan
penilaian otentikkarena jumlah siswa. Guru tersebut
memberikan contoh jumlah kelas IV ada 40 orang dengan
demikian guru harus menilai 40 siswa yang mencakup 4
aspek pada setiap muatan, maka ini merupakan hal yang
cukup sulit. Guru menjelaskan mereka sangat
membutuhkan penilaian yang efektif atau mudah untuk
dijalankan. Selain itu guru juga memaparkan bahwa sarana
dan prasarana juga sangat dibutuhkan agar proses
pembelajaran menjadi lebih baik.
7
Sejauh mana pemahaman
Bapak/Ibu terkait dengan
penguatan pendidikan karakter
dalam pembelajaran?
Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang terkait
dengan sikap dan moral siswa. Guru menjelaskan dengan
adanya pendidikan karakter siswa itu diimbangi dengan
karakter yang baik selain pengetahuan yang dia dapat
dengan demikian siswa memiliki karakter yang kuat saat
melanjutkan pendidikan kejenjang berikutnya. Guru juga
menjelaskan dengan karakter yang baik siswa mampu
menggunakan pengetahuannya dengan baik pula.
8
Sejauh mana pemahaman
Bapak/Ibu terkait dengan jenisjenis karakter yang akan
dikembangkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Karakter itu terdiri dari 18 karakter pilar bangsa namun
guru kurang mengetahui kedelepanbelas karakter tersebut.
Guru juga menjelaskan dalam mengajar dia kurang
menggunakan pedoman 18 karakter tersebut, menurutnya
karakter yang baik itu sesuatu yang baik dan pantas untuk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
132
Nasional?
diajarkan kepada siswa . Oleh karena itu, dia mengajar
tidak berpatokan pada pedoman permendikbud namun
sikap baik yang cocok atau sesuai dengan konteks
pembelajaran
9
Kesulitan-kesulitan apa yang
Bapak/Ibu alami dalam
mengembangkan perangkat
pembelajaran mengacu
Kurikulum SD 2013? Mengapa?
Guru sangat mengalami kesulitan mengenai perangkat
pembelajaran lebih khusus pada instrumen penilaian.
Gurubelum menemukan penilaian yang cocok untuk
digunakan. Guru menjelaskan saat diklat mereka hanya
diberikan teori tetapi untuk praktek di lapangan belum
maksimal. Guru juga mengalami kesulitan karena jumlah
murid yang banyak. Guru mengatakan “ mungkin butuh
waktu 5 tahun agar kurikulum 2013 tersebut menyatu
dengan jiwa saya “.
10
Apakah contoh-contoh perangkat
pembelajaran yang sesuai
tuntutan Kurikulum 2013
tersedia di Sekolah Bapak/Ibu?
Perangkat pembelajaran yang tersedia di sekolah namun
hanya semampu mereka. Salah satu yang banyak tersedia
adalah penilaian rubrik produk tetapi yang masih minim
dan cukup sulit ialah penilaian rubrik sikap atau karakter
11
Apakah Bapak/Ibu masih
memerlukan contoh-contoh
perangkat pembelajaran yang
sesuai dengan tuntutan
Kurikulum SD 2013?
Masih sangat dibutuhkan contoh-contoh perangkat
pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum SD
2013. Guru mengharapkan pihak pemerintah dapat
memberikan contoh yang baik pada saat diklat atau
sosialisasi sehingga guru tidak mengalami kesulitan dan
merasa bingung, guru juga mengatakan bahwa yang
paling dibutuhkan dari perangkat pembelajaran adalah
penilaian
12
Karakteristik/ciri-ciri RPPTH
yang mengacu Kurikulum SD
2013 yang Bapak/Ibu butuhkan?
RPPTH itu dibuat setiap hari. Guru jugatidak
menjabarkan mengenai karakteristik RPPTH yang
dibutuhkan tetapi guru tersebut memaparkan bahwa sudah
ada karakteristik atau ciri-ciri RPPTH tetapi belum
mengetahui mengenai kebenarannya.
13
Saran apa yang dapat Bapak/Ibu
berikan terkait dengan
penyusunan perangkat
pembelajaran yang mengacu pada
Kurikulum SD 2013?
Guru tersebut memberikan saran kepada pemerintah untuk
mohon diberikan contoh yang lengkap pada perangkat
pembelajaran terutama perangkat penilaian otentik dan
pengisian rapor. Mohon diberikan walaupun sedikit tetapi
lengkap serta dilengkapi dengan media yang dapat
mendukung pada setiap pembelajaran
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN 4
HASIL MENTAH VALIDASI PAKAR
KURIKULUM 2013
133
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
134
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
135
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
136
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
137
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN 5
HASIL MENTAH VALIDASI GURU
PELAKSANA KURIKULUM SD 2013
138
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
139
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
140
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
141
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
142
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
143
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
144
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
145
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
146
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
LAMPIRAN 6
BIODATA PENULIS
147
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
148
BIODATA PENULIS
Tenggara Timur, 28 Januari 1993.Pendidikan dasar
diperoleh di SThomas Aquinas Bhato Tau lahir di Ende
Nusa DK Santa Ursula Ende Flores NTT, tamat pada
tahun 2005.Pendidikan menengah pertama diperoleh di
SMPK Frateran Ndao Ende Flores NTT, tamat pada
tahun 2008. Pendidikan menengah atas diperoleh di SMA Negeri 1 Ende Flores
NTT, tamat pada tahun 2011.
Pada tahun 2011, peneliti melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan terdaftar
sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada Falkutas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.Pendidikan di
pergguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul “Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Subtema Barang dan Jasa Mengacu Kurikulum SD 2013
untuk Siswa kelas IV Sekolah Dasar”.Pengembangan perangkat pembelajaran
tersebut dilakukan karena masih banyak guru yang membutuhkan contoh perangkat
pembelajaran yang baik mengacu Kurikulum SD 2013.
Download