teori dan model komunikasi = pertemuan 3

advertisement
SEMINAR:
SALAH SATU RAGAM
BERBICARA ILMIAH
Kata apa yang dapat anda baca ?
Teori dan Model Komunikasi
• Komunikasi terjadi apabila antara 2 orang / lebih
saling menjalin hubungan satu sama lain.
• Ada interaksi, saling memadukan atau saling
menukar informasi, ide, dan pendapat, saling
menyatakan perasaan.
• Saling mengirim dan menerima pesan, berupa
"ujaran“ "nirujar". Dalam komunikasi penerima
pesan tidak pasif, tetapi juga aktif menyambut
pesan. Penerima pesan dapat menyampaikan
pesan balikan, dan bertukar kedudukan menjadi
pengirim pesan.
• Proses komunikasi mengenai sasarannya apabila
penerima pesan dapat menangkap makna atau
informasi seperti yang dimaksudkan oleh si
pengirim pesan. Namun sebaliknya, bila makna
atau informasi yang dikirim oleh pengirim pesan
menjadi berubah atau tidak dapat ditangkap
komunikasi dapat dikatakan tidak berhasil.
• Apabila diperhatikan kejadian komunikasi adalah
suatu proses yang bergerak sekaligus secara
"linier", "menebar”, "menyusut", dan "berputar".
Sulit untuk dibayangkan - rumit dan kompleks.
Unsur-unsur komunikasi mencakup:
•
•
•
•
•
•
•
orang atau manusia,
pesan,
saluran,
bising,
konteks,
balikan, dan
pengaruh.
Orang atau Manusia.
Setiap kontak komunikasi melibatkan orang / manusia
baik antar pribadi, sekelompok kecil dan komunikasi
umum, terdapat pengirim pesan (sender) serta
penerima pesan (receivers). Setiap kontak
komunikasi merupakan pengiriman dan penerimaan
pesan secara timbal balik.
Apabila hanya sebagai pengirim pesan, maka hanya
mengeluarkan sinyal-sinyal (tanda) tanpa pernah
berhenti untuk mempertimbangkan siapa orang
yang sedang kita pengaruh. Sedangkan jika hanya
sebagai penerima pesan, kita tidak lebih dari
sekadar penampung sinyal-sinyal yang dikirim oleh
orang lain tanpa memberi kesempatan kepada
mereka untuk mengetahui bagaimana pengaruhnya
pada kita.
Komunikasi yang efektif tidak bekerja dengan cara
sedemikian itu. Pesan "ujaran" maupun "nirujar"
yang kita kirimkan sebagian ditentukan atau
dipengaruh oleh pesan yang kita terima dari orangorang lain.
Pesan
• "ujaran" maupun "nirujar" memberikan informasi.
Seseorang tersenyum, meringis, berteriak, atau
berpaling muka, maka itu berarti bahwa seseorang
itu mengkomunikasikan sesuatu dan kamunikasi
yang dilakukannya benar-benar telah berlangsung.
• Dalam komunikasi, kita dapat pula menyatakan
pikiran dan perasaan kita dalam wujud tanda-tanda
atau sistem tanda disebut pesan. Pesan sebagai
sistem tanda dapat berupa sistem tanda bahasa,
sistem tanda rupa (seni rupa), sistem tanda bunyi
(musik), dan sebagainva.
Saluran
Manuasia sebagai multichnanneled communicator.
Menerima pesan bunyi - mendengar, pesan
penglihatan - memandang, menerima pesan rasa
ketika menikmati lezatnya makanan, menerima
pesan bau ketika mencium wewangian yang dipakai
seseorang, dan menerima pesan rabaan.
Kita dapat memilih salah satu saluran dengan
mengabaikan saluran yang lain, atau menggunakan
semua saluran secara sekaligus sesuai dengan
efektifitas komunikasi.
Bising
kebisingan adalah segala sesuatu yang dapat
mengalihkan perhatian atau mengurangi
kemampuan kita untuk mengirim dan menerima
pesan. Jadi kebisingan mencakup segala
"distraksi". yaitu, seperti suara sirine yang keras,
bau yang menusuk, ataupun ruangan yang
panas. Di samping itu, juga faktor-faktor
perseorangan seperti prasangka, lamunan, dan
semacam perasaan tak puas.
Konteks
Komunikasi selalu berada dalam suatu konteks atau
tatanan, yaitu mencakup tatanan lingkungan, dan
budaya. Sekali waktu konteks bersifat sangat alami
sehingga sulit untuk dikenal. Namun di saat yang
lain konteks membuat kesan yang sedemikian rupa
dalam diri kita, yaitu seakan memegang kendala
cukup besar atas perilaku yang kita perbuat. Suatu
fakta yang tak dapat diabaikan adalah tanpa kita
sadari, keadaan tempat dan waktu seringkali
mempengaruhi proses komunikasi.
Balikan
Pada waktu kita berkomunikasi dengan satu
orang atau lebih kita juga menerima informasi
balikan. Isyarat-isyarat ujaran maupun nirujar
yang kita bayangkan sebagai reaksi atau
komunikasi yang kita jalankan, adalah
berfungsi sebagai balikan.
Balikan menyadarkan kepada kita tentang
bagaimana kita berkomunikasi.
Pengaruh
Pengaruh dapat bersifat emosional, fisik, kognitif, atau
kombinasi ketiganya. Setiap komunikasi, baik antar
perseorangan, dalam kelompok kecil, ataupun dalam
komunikasi massa, dapat menimbulkan perasaan
gembira, sedih ataupun marah.
Komunikasi dapat pula melahirkan pemahamanpemahaman baru, meningkatkan pengetahuan,
kebimbangan. Akibat atau hasil dari peristiwa
komunikasi dapat pula berupa kombinasi dari ketiga
pengaruh tersebut.
Referent
Source =
encoder
Comunication
Skill
Attitudes
Experiences
Verbal
Stimuli
Physical
Stimuli
Vocal
stimuli
Feeback
Context
Receiver =
Decoder
Comunication
Attitudes
Experiences
Model tersebut menggambarkan bagaimana
seseorang (source-encoder) mengirimkan pesan
(message) kepada orang lain (receiver-decoder)
mengenai suatu objek keadaan, pengalaman atau
gagasan (referent). Pesan yang dikirim paling
berupa tiga unsur= ujaran (kata), rangsang fisik
(sikap tubuh, ekspresi muka, gerak), dan
rangsang suara (aksen, tinggi rendahnya suara,
tekanan suara). Disadari / tidak telah dikirim oleh
seorang pengirim pesan, akan menanggapi pesan
tersebut dalam berbagai sikap. Baik pesan yang
dikirim (source's message) maupun tanggapan
penerimanya (receiver's response) dipengaruhi
oleh kanteks komunikasi (contest),
Berbicara dalam Situasi Formal
Sering menimbulkan kegugupan sehingga gagasan
yang dikemukakan menjadi tidak teratur. Dengan
demikian diperlukan persiapan dan keterampilan
melalui bimbingan serta latihan yang intensif untuk
mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan
pikiran, gagasan dan perasaan.
Persiapan Pembicaraan Formal
• Topik hendaknya menarik untuk dibicarakan.
• Jangan terlalu luas dan jangan terlalu sempit,
karena akan memudahkan kita mencari informasi
sehingga masalah dapat betul-betul dikuasai.
• Ada manfaatnya, untuk menambah ilmu
pengetahuan atau yang berkaitan dengan profesi.
Rambu-Rambu Berbicara
• Menguasai masalah yang dibicarakan.
• Mulai berbicara kalau situasi sudah mengijinkan.
• Pengaranan yang tepat akan dapat memancing
perhatian pendengar.
• Berbicara harus jelas dan tidak terlalu cepat.
• Pandangan mata dan gerak-gerik harus sesuai
dengan mimik,
• Sopan santun dan memelihara rasa persaudaraan.
• Suara hendaknya dapat didengar oleh pendengar
dalam ruangan dimaksud.
Download