SEMINAR: SALAH SATU RAGAM BERBICARA ILMIAH Kata apa yang dapat anda baca ? Teori dan Model Komunikasi • Komunikasi terjadi apabila antara 2 orang / lebih saling menjalin hubungan satu sama lain. • Ada interaksi, saling memadukan atau saling menukar informasi, ide, dan pendapat, saling menyatakan perasaan. • Saling mengirim dan menerima pesan, berupa "ujaran“ "nirujar". Dalam komunikasi penerima pesan tidak pasif, tetapi juga aktif menyambut pesan. Penerima pesan dapat menyampaikan pesan balikan, dan bertukar kedudukan menjadi pengirim pesan. • Proses komunikasi mengenai sasarannya apabila penerima pesan dapat menangkap makna atau informasi seperti yang dimaksudkan oleh si pengirim pesan. Namun sebaliknya, bila makna atau informasi yang dikirim oleh pengirim pesan menjadi berubah atau tidak dapat ditangkap komunikasi dapat dikatakan tidak berhasil. • Apabila diperhatikan kejadian komunikasi adalah suatu proses yang bergerak sekaligus secara "linier", "menebar”, "menyusut", dan "berputar". Sulit untuk dibayangkan - rumit dan kompleks. Unsur-unsur komunikasi mencakup: • • • • • • • orang atau manusia, pesan, saluran, bising, konteks, balikan, dan pengaruh. Orang atau Manusia. Setiap kontak komunikasi melibatkan orang / manusia baik antar pribadi, sekelompok kecil dan komunikasi umum, terdapat pengirim pesan (sender) serta penerima pesan (receivers). Setiap kontak komunikasi merupakan pengiriman dan penerimaan pesan secara timbal balik. Apabila hanya sebagai pengirim pesan, maka hanya mengeluarkan sinyal-sinyal (tanda) tanpa pernah berhenti untuk mempertimbangkan siapa orang yang sedang kita pengaruh. Sedangkan jika hanya sebagai penerima pesan, kita tidak lebih dari sekadar penampung sinyal-sinyal yang dikirim oleh orang lain tanpa memberi kesempatan kepada mereka untuk mengetahui bagaimana pengaruhnya pada kita. Komunikasi yang efektif tidak bekerja dengan cara sedemikian itu. Pesan "ujaran" maupun "nirujar" yang kita kirimkan sebagian ditentukan atau dipengaruh oleh pesan yang kita terima dari orangorang lain. Pesan • "ujaran" maupun "nirujar" memberikan informasi. Seseorang tersenyum, meringis, berteriak, atau berpaling muka, maka itu berarti bahwa seseorang itu mengkomunikasikan sesuatu dan kamunikasi yang dilakukannya benar-benar telah berlangsung. • Dalam komunikasi, kita dapat pula menyatakan pikiran dan perasaan kita dalam wujud tanda-tanda atau sistem tanda disebut pesan. Pesan sebagai sistem tanda dapat berupa sistem tanda bahasa, sistem tanda rupa (seni rupa), sistem tanda bunyi (musik), dan sebagainva. Saluran Manuasia sebagai multichnanneled communicator. Menerima pesan bunyi - mendengar, pesan penglihatan - memandang, menerima pesan rasa ketika menikmati lezatnya makanan, menerima pesan bau ketika mencium wewangian yang dipakai seseorang, dan menerima pesan rabaan. Kita dapat memilih salah satu saluran dengan mengabaikan saluran yang lain, atau menggunakan semua saluran secara sekaligus sesuai dengan efektifitas komunikasi. Bising kebisingan adalah segala sesuatu yang dapat mengalihkan perhatian atau mengurangi kemampuan kita untuk mengirim dan menerima pesan. Jadi kebisingan mencakup segala "distraksi". yaitu, seperti suara sirine yang keras, bau yang menusuk, ataupun ruangan yang panas. Di samping itu, juga faktor-faktor perseorangan seperti prasangka, lamunan, dan semacam perasaan tak puas. Konteks Komunikasi selalu berada dalam suatu konteks atau tatanan, yaitu mencakup tatanan lingkungan, dan budaya. Sekali waktu konteks bersifat sangat alami sehingga sulit untuk dikenal. Namun di saat yang lain konteks membuat kesan yang sedemikian rupa dalam diri kita, yaitu seakan memegang kendala cukup besar atas perilaku yang kita perbuat. Suatu fakta yang tak dapat diabaikan adalah tanpa kita sadari, keadaan tempat dan waktu seringkali mempengaruhi proses komunikasi. Balikan Pada waktu kita berkomunikasi dengan satu orang atau lebih kita juga menerima informasi balikan. Isyarat-isyarat ujaran maupun nirujar yang kita bayangkan sebagai reaksi atau komunikasi yang kita jalankan, adalah berfungsi sebagai balikan. Balikan menyadarkan kepada kita tentang bagaimana kita berkomunikasi. Pengaruh Pengaruh dapat bersifat emosional, fisik, kognitif, atau kombinasi ketiganya. Setiap komunikasi, baik antar perseorangan, dalam kelompok kecil, ataupun dalam komunikasi massa, dapat menimbulkan perasaan gembira, sedih ataupun marah. Komunikasi dapat pula melahirkan pemahamanpemahaman baru, meningkatkan pengetahuan, kebimbangan. Akibat atau hasil dari peristiwa komunikasi dapat pula berupa kombinasi dari ketiga pengaruh tersebut. Referent Source = encoder Comunication Skill Attitudes Experiences Verbal Stimuli Physical Stimuli Vocal stimuli Feeback Context Receiver = Decoder Comunication Attitudes Experiences Model tersebut menggambarkan bagaimana seseorang (source-encoder) mengirimkan pesan (message) kepada orang lain (receiver-decoder) mengenai suatu objek keadaan, pengalaman atau gagasan (referent). Pesan yang dikirim paling berupa tiga unsur= ujaran (kata), rangsang fisik (sikap tubuh, ekspresi muka, gerak), dan rangsang suara (aksen, tinggi rendahnya suara, tekanan suara). Disadari / tidak telah dikirim oleh seorang pengirim pesan, akan menanggapi pesan tersebut dalam berbagai sikap. Baik pesan yang dikirim (source's message) maupun tanggapan penerimanya (receiver's response) dipengaruhi oleh kanteks komunikasi (contest), Berbicara dalam Situasi Formal Sering menimbulkan kegugupan sehingga gagasan yang dikemukakan menjadi tidak teratur. Dengan demikian diperlukan persiapan dan keterampilan melalui bimbingan serta latihan yang intensif untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Persiapan Pembicaraan Formal • Topik hendaknya menarik untuk dibicarakan. • Jangan terlalu luas dan jangan terlalu sempit, karena akan memudahkan kita mencari informasi sehingga masalah dapat betul-betul dikuasai. • Ada manfaatnya, untuk menambah ilmu pengetahuan atau yang berkaitan dengan profesi. Rambu-Rambu Berbicara • Menguasai masalah yang dibicarakan. • Mulai berbicara kalau situasi sudah mengijinkan. • Pengaranan yang tepat akan dapat memancing perhatian pendengar. • Berbicara harus jelas dan tidak terlalu cepat. • Pandangan mata dan gerak-gerik harus sesuai dengan mimik, • Sopan santun dan memelihara rasa persaudaraan. • Suara hendaknya dapat didengar oleh pendengar dalam ruangan dimaksud.