KOMUNIKASI BAHASA Pengertian komunikasi Menurut Websters New Collegiate Dictionary (1981:225), komunikasi adalah proses pertukaran informasi antarindividu melalui sistem simbol, tanda, atau tingkah laku yang umum. Tiga syarat dalam proses komunikasi: (a) pihak yang berkomunikasi, yaitu pengirim (sender) dan penerima (receiver) (b) informasi yang dikomunikasikan (komunikan), dan (c) alat yang digunakan dalam komunikasi. Pengertian komunikasi (Lanjutan) Suatu tindakan dikatakan komunikatif bila perbuatan itu dilakukan dengan sadar dan ada pihak lain yang bertindak sebagai penerima pesan dari perbuatan itu. Pengertian komunikasi (Lanjutan) Komunikasi ada 2, yaitu komunikasi verbal atau komunikasi bahasa (komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai alatnya) dan komunikasi nonverbal (komunikasi yang menggunakan alat selain bahasa, seperti peluit, cahaya, alat komunikasi untuk hewan, dll). Komunikasi Bahasa Proses komunikasi bahasa adalah sebagai berikut. Gangguan Pengirim pesan → enkoding →pesan ujaran → decoding →penerima pesan Umpan balik Keterangan: 1) sender merumuskan kerangka ide yang akan diujarkan (proses semantic encoding) 2) ide disusun dalam kalimat yang gramatikal, proses pemindahan ide ke dalam bentuk kalimat gramatikal disebut dengan proses grammtical encoding Keterangan: 4) kalimat yang gramatikal tersebut diucapkan (proses phonological encoding) 5) ujaran tersebut diterjemahkan oleh receiver (proses decoding) 6) pada mulanya ujaran tersebut merupakan stimulus untuk diterjemahkan (phonological decoding) → grammatical decoding → semantic decoding 7) umpan balik berfungsi sebagai sistem pengecek respon (komunikasi dua arah) Jenis Komunikasi Bahasa Ada dua macam komunikasi bahasa, yaitu komunikasi searah dan komunikasi dua arah. Dalam komunikasi searah pengirim tetap sebagai pengirim dan penerima tetap sebagai penerima, misalnya: dalam pemberitahuan, khotbah, ceramah yang tidak diikuti tanya jawab, dll. Dalam komunikasi dua arah, pengirim dan penerima secara bergantian bisa beralih peran, seperti dalam rapat, debat, diskusi, perundingan, dsb. Bahasa sebagai alat komunikasi terdiri dari dua aspek, yaitu linguistics aspect dan non-linguistics aspect. Linguistics aspect→mencakup tataran fonologi, morfologi, sintaksis yang ketiga tataran ini mendukung terbentuknya semantik yang mencakup makna, gagasan, atau konsep. Non-linguistics aspect mancakup: (a) kualitas ujaran, yaitu pola ujaran seseorang (falseto→suara tinggi, staccato→suara terputus-putus, dll), (b) unsur suprasegmental (tekanan, nada, dan intonasi), (c) jarak dan gerak tubuh (gerakan tangan, anggukan, gelengan), dan (d) rabaan yang berkaitan dengan indera perasa. Aspek linguistik dan non linguistik (paralinguistik) berfungsi sebagai alat komunikasi bersama-sama dengan konteks situasi membentuk situasi tertentu dalam proses komunikasi. Keistimewaan Bahasa Manusia bahasa itu menggunakan jalur vokal auditif bahasa dapat tersiar ke segala arah, tetapi penerimanya terarah lambang bahasa yang berupa bunyi itu cepat hilang partisipan dalam komunikasi bahasa dapat saling berkomunikasi lambang bahasa itu dapat menjadi umpan balik yang lengkap Lanjutan komunikasi bahasa mempunyai spesialisasi lambang bunyi dalam komunikasi bahasa merujuk pada hal-hal tertentu hubungan antara lambang bahasa dan maknanya bukan ditentukan oleh adanya suatu ikatan antara keduanya, tetapi ditentukan oleh suatu persetujuan atau konvensi di antara para penutur suatu bahasa. Lanjutan Bahasa sebagai alat komunikasi manusia dapat dipisahkan menjadi unit-unit satuan, yaitu: kalimat, kata, morfem, dan fonem Referensi yang sedang dibicarakan dalam bahasa tidak harus selalu ada pada tempat dan waktu kini. Bahasa bersifat terbuka Lanjutan Kepandaian dan kemahiran untuk menguasai aturan dan kebiasaan berbahasa manusia diperoleh dari belajar Bahasa dapat dipelajari Bahasa dapat digunakan untuk menyatakan yang benar dan yang tidak benar Lanjutan Bahasa memiliki dua subsistem, yaitu subsistem bunyi dan subsistem makna Bahasa dapat digunakan untuk membicarakan bahasa itu sendiri