PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN KONSEP BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 MALANG Nomaliza Gandry Yani, Ibrohim, Dahlia Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang Jl. Semarang No.5 Malang E-mail: [email protected] Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, keterampilan proses, dan penguasaan konsep biologi melalui penerapan strategi pembelajaran inkuiri dalam Lesson Study. Adapun pelaksanaannya dengan Tindakan Kelas (PTK) dengan tahapan yaitu, plan, do, dan see. Penerapannya dalam 5 siklus, 3 siklus pada pertemuan pertama dan 2 siklus pada pertemuan kedua. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas VII D SMP Negeri 8 Malang. Berdasarkan hasil penelitian terdapat peningkatan keterampilan proses dan penguasaan konsep siswa. Hal ini menunjukkan kualitas pembelajaran melalui perangkat dalam Lesson Study. Kata Kunci: Inkuiri, Lesson Study, Keterampilan Proses, Penguasaan Konsep Biologi Pendidikan adalah salah satu sektor pembangunan nasional yang memiliki peran yang sangat strategis dalam rangka mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Peran pendidikan di dalam kehidupan penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas. Pembaharuan pendidikan harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Pembelajaran yang berkualitas mencetak peserta didik yang berkualitas. Pembelajaran berkualitas yaitu pembelajaran yang efektif sehingga siswa berperan aktif dalam proses belajar. Salah satu komponen pembelajaran yang berpengaruh terhadap prestasi siswa adalah guru. Guru yang kreatif dan professional mampu membuat suasana pembelajaran menjadi efektif dan menyenangkan (Nurhadi, 2004). Pada proses belajar mengajar siswa terlibat dan berperan aktif di dalam proses pembelajaran, agar siswa memperoleh banyak pengalaman dari proses tersebut. Pembelajaran Sains membangun pemahaman tentang fenomena alam yang diamati pada pengalaman belajar sebelumnya sehingga siswa diharapkan dapat menjadi lebih aktif. Susanto (2000) menjelaskan bahwa pendidikan Sains mengajarkan siswa untuk tidak sekedar menerima informasi, tetapi juga ikut melakukan proses ilmiah untuk menemukan fakta dan membangun konsep, prinsip di bidang Sains. Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan uji pendahuluan oleh penulis pada kelas VII SMP Negeri 8 Malang terdapat beberapa permasalahan yaitu siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Adapun beberapa permasalahan yang ditemukan pada siswa yaitu : 1) kurang memperhatikan materi yang disampaikan; 2) pasif dalam proses pembelajaran; 3) sulit menguasai konsep pelajaran; 4) sibuk dengan kegiatan lain dikelas; 5) sulit menyimpulkan dan menyelesaikan tugas yang diberikan guru; 6) kemampuan dalam berdiskusi masih rendah. 1 2 Keterampilan proses terkait dengan strategi pembelajaran inkuiri, karena terdapat proses berpikir siswa meliputi: observasi, bertanya, hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data dan kesimpulan. Proses ini merupakan proses berpikir ilmiah, siswa harus mencari solusi dari masalah berdasar fenomena yang diamati. Inkuiri terbimbing memfasilitasi terjadinya kegiatan ilmiah sehingga dapat mengembangkan keterampilan proses sains Biologi Dimyati (2006). Pada pasal I Undang-Undang nomor 14 tahun 2005, bahwa : guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, membimbing, mengarahkan, mengajar, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa peran guru sangat penting di dalam dunia pendidikan, karena kualitas pendidikan di Indonesia dipengaruhi oleh guru. METODE Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk penerapan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dalam Lesson Study. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dilakukan dengan mengamati tindakan siswa dalam proses pembelajaran di kelas untuk meningkatkan keterampilan proses dan penguasaan konsep biologi. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Malang, dilaksanakan di kelas VII D. Tahapan pengumpulan data yaitu observasi dilakukan bersamaan dengan implementasi tindakan. Proses observasi menggunakan lembar observasi yang meliputi lembar keterlaksanaan pembelajaran Inkuiri oleh guru dan siswa, lembar monitoring tahap perencanaan, pelaksanaan, refleksi dalam Lesson Study dan lembar observasi keterampilan proses. Tes dilakukan setelah pemberian tindakan penerapan strategi pembelajaran Inkuiri pada tiap akhir pokok bahasan. Tes berupa soal objektif dan soal esai. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis kualitatif yang terdiri dari tiga komponen yaitu mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. HASIL Peningkatan Keterampilan Proses Data yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan dan observasi siklus I dan siklus II kemudian dianalisis. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan keterampilan proses belajar siswa. Peningkatan keterampilan proses belajar siswa ditunjukkan pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Keterampilan Proses Siswa pada Siklus I dan II No 1 2 3 4 5 Aspek Keterampilan Proses Mengamati/observasi Mengumpulkan data Menganalisis data Mengkomunikasikan Menyimpulkan Rata-rata Persentase Siklus I 69,1 63,9 58,1 64,5 59,3 Persentase Siklus II 70,3 70,9 72,0 72,0 73,2 Peningkatan (%) 1,2 6,9 13,9 7,5 13,9 Keterangan 63 71,7 8,7 Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat 3 Gambar 4.1 Keterampilan Proses Siswa pada Siklus I dan II Dapat dilihat dalam tabel di atas bahwa terjadi peningkatan pada setiap aspek keterampilan proses dari siklus I ke siklus II. Hal ini ditandai dengan meningkatnya kegiatan mengamati/observasi sebesar 1,2%, mengumpulkan data mengalami peningkatan sebesar 6,9%, menganalisis data mengalami peningkatan sebesar 13,9%, mengkomunikasikan mengalami peningkatan sebesar 7,5%, menyimpulkan mengalami peningkatan sebesar 13,9%. Kemudian dari hasil rata-rata semua aspek keterampilan proses siswa mengalami peningkatan sebesar 8,7%. Peningkatan Hasil Belajar Hasil belajar diperoleh dari rata-rata nilai tes yang diadakan pada setiap akhir siklus. Hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus I dan siklus II dianalisis kemudian dibandingkan, kemudian terdapat peningkatan ketuntasan belajar dan hasil belajar siswa. Ringkasan peningkatan persentase ketuntaan belajar pada siklus I dan II ditunjukkan pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Peningkatan Persentase Ketuntasan Belajar pada Siklus I dan II Persentase Tuntas Belajar Siklus I Persentase Tuntas Belajar Siklus II Peningkatan (%) 72 86 13,9 4 Gambar 4.2 Ketuntasan Belajar pada Siklus I dan II Tabel di atas menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 13,9%. PEMBAHASAN Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri dalam Kegiatan Lesson Study untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dan Keterampilan Proses Siswa Pada penelitian ini tahapan Lesson Study yaitu plan, do, dan see, dimasukkan pada tiap tahap pada PTK. Pelaksanaan Lesson Study dalam penelitian ini dilakukan sebanyak lima kali siklus, yaitu tiga kali pada siklus I dan dua kali pada siklus II. Observer pada penelitian ini sebanyak lima orang yaitu empat observer dari mahasiswa biologi dan satu observer adalah guru bidang studi biologi kelas VII D SMP Negeri 8 Malang. Pada tahap do guru model melaksanakan pembelajaran dengan mengacu pada perangkat pembelajaran yang telah dibuat oleh tim. Pada tahap ini para observer mengamati dan mencatat aktivitas siswa selama pembelajaran dan mengisi lembar observasi. Setelah proses pembelajaran selesai dilakukan see, para observer memberikan hasil pengamatannya dan saran untuk perbaikan pembelajaran di pertemuan selanjutnya. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh fakta bahwa pembelajaran dari tindakan siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan keterampilan proses siswa sebesar 8,7% dan hasil belajar siswa sebesar 13, 9%, berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa kualitas pembelajaran mengalami peningkatan. Guru membuat perangkat pembelajaran pada tahap plan, mendiskusikan bersama anggota tim tersebut. Observer dapat memberi saran untuk perbaikan 5 pembelajaran. Hal ini didukung dengan pernyataan Syamsuri (2008) beberapa manfaat studi pembelajaran (Lesson study) antara lain membantu guru dalam belajar mengobservasi dan memberi saran, membuat guru lebih memahami kurikulum, urutan dan kedalaman materi, membantu guru untuk menolong agar semua siswa belajar, memahami bagaimana siswa berpikir dan belajar. Perangkat pembelajaran yang dibuat oleh guru model kemudian didiskusikan dengan tim, mendapatkan saran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kegiatan Lesson Study di kelas selama proses pembelajaran, catatan hasil observasi dari observer membantu guru untuk refleksi, sehingga kualitas semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan pernyataan Widhiartha (2008) observer mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan memfokuskan pada kinerja siswa sehingga permasalahan yang terjadi di kelas dapat dianalisis dan dicarikan solusi yang tepat, dengan demikian masalah yang terjadi di kelas pada saat kegiatan pembelajaran dapat dipecahkan secara bersama-sama dan kegiatan belajar selanjutnya dapat berjalan dengan baik dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Keterampilan proses yang diukur dalam penelitian ini yaitu mengamati, mengumpulkan data, menganalisis data, mengkomunikasikan, dan menyimpulkan. Berdasarkan hasil analisis data, keterampilan proses mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Peningkatan dapat dilihat dari setiap aspek, mengamati mengalami peningkatan sebesar 1,2%, mengumpulkan data 6,9%, menganalisis data 13,9%, mengkomunikasikan 7,6%, menyimpulkan 13,9%. Hal ini menunjukkan adanya keberhasilan penerapan strategi pembelajaran inkuiri yang dilaksanakan dengan tim. Dalam penelitian ini penerapan strategi pembelajaran inkuiri meningkatkan keterampilan proses karena siswa dilatih untuk menemukan konsep berdasarkan masalah atau fenomena yang disajikan oleh guru. Aktifitas siswa dalam proses pembelajaran bertambah aktif, siswa melakukan kegiatan mengobservasi, merumuskan masalah, membuat hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, mengkomunikasikan, dan menyimpulkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Zaini, dkk (2008) bahwa belajar aktif dapat mengajak peserta didik untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental tetapi juga melibatkan fisik. Siswa menjadi terlatih untuk bertanya dan berusaha menjawab pertanyaan melalui proses diskusi. Peningkatan keterampilan proses siswa secara menyeluruh dilihat dari perbandingan rata-rata skor keterampilan proses belajar siswa yaitu pada siklus I mencapai 63% dan siklus II sebesar 71,7%, peningkatan tersebut sebesar 8,7%. Hal ini diperkuat dengan penelitian Sofa (2008) bahwa pendekatan inkuiri dapat meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar siswa. Strategi inkuiri dapat membentuk pengetahuan awal dari siswa melalui masalah atau fenomena yang diberikan oleh guru, sehingga siswa menjadi terlatih dalam mengobservasi untuk menemukan suatu konsep dari masalah. Pembelajaran ini guru bertindak sebagai pemberi fenomena yang nanti pemecahannya akan ditemukan oleh siswa, sehingga keterampilan proses siswa lebih terlihat. 6 Penerapan Strategi Inkuiri dalam Kegiatan Lesson Study untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Biologi Siswa Pemahaman konsep biologi dilihat dari hasil belajar siswa. Hasil belajar yang diukur dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukkan persentase hasil kemampuan kognitif siswa mengalami peningkatan pada persentase ketuntasan belajar. Persentase ketuntasan belajar klasikal pada siklus I sebesar 72% dengan ketuntasan individu sebanyak 31 siswa dari 43 siswa. Pada siklus II hasil ketuntasan belajar klasikal sebesar 86% dengan ketuntasan individu sebanyak 37 siswa dari 43 siswa. Peningkatan persentase ketuntasan belajar dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 13,9%. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan karena siswa telah melakukan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan baik, karena pada setiap pertemuan aktivitas guru semakin meningkat dalam membimbing dan memberikan penguatan motivasi kepada siswa, membuat siswa lebih terpacu dalam proses pembelajaran. Dengan demikian proses pembelajaran berjalan baik, siswa akan aktif dalam belajar, mudah memahami materi, dan mudah menjawab soal-soal pada waktu tes. Upaya meningkatkan keterampilan proses juga dapat meningkatkan penguasaan konsep yang diukur dengan hasil belajar siswa. Nurhadi (2004) menyatakan hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku siswa yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Ketiga ranah tersebut berhubungan dengan kemampuan siswa untuk melakukan proses ilmiah sebagaimana cara ilmuan bekerja untuk membentuk pemahaman atau aspek kognitifnya terlebih dahulu. Dalam penelitian ini peningkatan hasil belajar tersebut juga dipengaruhi dari penerapan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dalam kegiatan Lesson Study. PENUTUP Kesimpulan Penerapan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dalam Lesson Study dapat meningkatkan kualitas pembelajaran: 1) Peningkatan ini ditandai dengan adanya persentase peningkatan pada keterampilan proses siswa secara klasikal sebesar 9% dan hasil belajar siswa sebesar 14%. Peningkatan persentase aspek mengamati sebesar 1,2%, mengumpulkan data 7%, menganalisis data 14%, mengkomunikasikan 7,5%, dan menyimpulkan 14%; 2) Meningkatkan penguasaan konsep biologi siswa. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan persentase ketuntasan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 14%. Saran Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian ini, maka penulis menyarankan sebagai berikut: Guru maupun mahasiswa sebagai calon guru dapat menerapkan pembelajaran inkuiri terbimbing sebagai salah satu alternatif pembelajaran biologi dalam meningkatkan keterampilan proses dan penguasaan konsep biologi, Guru sebaiknya menerapkan Lesson Study secara berkala, agar guru dapat mengetahui 7 kekurang yang ada dalam kegiatan pembelajaran dan mendapatkan masukan dari observer. DAFTAR RUJUKAN Ambarsari, W., Santosa S., Maridi. 2013. Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Keterampilan Proses Sains Dasar Pada Pelajaran Biologi Siswa Kelas VII SMP Negeri 7 Surakarta. Jurnal Pendidikan Biologi, ( Online), 5 (1) : 81-95. Dimyati., Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Nurhadi. Yasin, Burhan. Senduk. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang: UM Press. Orlich, Donald C., dkk. 1998. Teaching Strategies. New York : Houghton Mifflin Company Rokhmawati, Ana. 2011. Implementasi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Berbasis Lesson Study untuk Meningkatkan Ketrampilan Mahasiswa Pendidikan Biologi FMIPA UM dalam Memanfaatakan Media Pembelajaran dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Negeri 9 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang Sofa, Nurus. 2008. Penerapan Pembelajaran dengan Pendekatan Inkuiri untuk Meningkatkan Keterampilan Proses dan Kemampuan Kognitif Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 12 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang. Susilo, Herawati. 2009. Lesson Study Berbasis Sekolah. Malang: Bayumedia Publishing. Syamsuri, I., Ibrohim. 2008. Lesson Study (Studi Pembelajaran). Malang: JICA Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik: Konsep Landasan Teoritis Praktis dan Komplementasinya. Jakarta: Prestasi Pustaka publisher Widhiartha, Putu Ashinta. 2008. Lesson Study: Sebuah Upaya Peningkatan Mutu Pendidik Pendidikan Nonformal. Surabaya: Balai Pengembangan pendidikan Nonformal dan informal (BPPNFI). Zaini, H., Munthe, B., & Aryani, S. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani