pengukuran kinerja dan manajemen

advertisement
PENGUKURAN KINERJA DAN MANAJEMEN
PEMERINTAHAN DI DEPAN UMUM ORGANISASI
SEKTOR PELAYANAN PEMERITAHAN DAERAH
KABUPATEN RAJA AMPAT
VONSEN ANGGELOLI
Universitas Padjadjaran
Program Magister. Program Studi Administrasi Publik
Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jl. H Juanda Dago Pojok No 66 Bandung 40135
Abstrak
Kabupaten Raja Ampat adalah daerah otonom baru yang baru dimekarkan
dari kabupaten induk yaitu Kabupaten Sorong. Kabupaten Raja Ampat sebagian
besar adalah kepulauan yang terdiri dari beberapa distrik dan kampung yang
sangat berjauhan sehingga pemerintah berkerja dengan serius. Kabupaten Raja
Ampat dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2013 tentang
pembentukan Kabupaten Raja Ampat di wilayah Propinsi Papua Barat, yang
berdasarkan daerah otonom baru. Sebab itu pemerintah diharapkan untuk
menunjang suatu program kerja untuk membangun daerah dibutuhkan kinerja
seorang kepala daerah atau pegawai untuk menjalankan manajemen pemerintahan
dengan baik sehingga mencapai suatu pembangunan di daerah Kabupaten Raja
Ampat.
Dalam suatu analisis pengukuran kinerja dan manajemen pemerintahan
didepan umum organisasi sektor pemerintah Kabupaten Raja Ampat menggunakan
metode kuantitatif, mendiskipsikan yang berdasarkan pengukuran kinerja
pemerintah didepan umum organisasi sektor pemerintah Kabupaten Raja Ampat
yang menggunakan pendekatan ilmiah melalui analisis data dan informasi tentang
pengukuran kinerja dan manajemen didepan umum organisasi sektor pemerintah
daerah Kabupaten Raja Ampat.
Kata Kunci : Pengukuran Kinerja dan Manajemen (PKM)
Abstract
Raja Ampat Regency is a new autonomous region that has been justly
expanded from a parent regency, Sorong Regency. Raja Ampat Regency is largely
archipelago consisting of several districts and villages that are very distant from
each other such that the government works seriously. Raja Ampat Regency has
been established based on The Law Number 14 of 2013 concerning the formation of
Raja Ampat Regency in the region of West Papua Province, based on a new
autonomous region. Hence, the government is expected to support a work program
to build a region requiring the performance of a regional head or an employee to
undertake a governmental management successfully such that it can achieve a
development in the region of Raja Ampat Regency.
In an analysis of performance measurement and governmental management
to the public of public-sector organization, Raja Ampat Regency uses a quantitative
method, to conduct a description based on the governmental performance to the
public of public-sector organization. Raja Ampat Regency uses a scientific
approach through the analysis of data and information about the measurement of
performance and management to the public of public-sector organization of Raja
Ampat Regency.
Keywords : Work Measurrement And Management (WMM)
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Pada dasarnya kinerja dan manajemen sangat dibutuhkan dalam
melaksanakan roda pemerintahan dimana kemampuan pegawai pada suatu
instansi pemerintah sangat diharapkan untuk menunjang suatu program kerja
yang diturunkan oleh pimpinan baik pimpinan pada instansi tersebut pada
instansi swasta maupun yang lebih tinggi dari pada itu bupati selaku pimpinan
tertinggi yang mengatur suatu daerah tertentu, maka diharapkan semua
pegawai harus memiliki kinerja yang tinggi dan dapat menjalankan suatu tugas
yang diberikan oleh pimpinan kepada seorang pegawai yang ada di Kabupaten
Raja Ampat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa kesuksesan pengelolaan
SDM dan tata kelola organisasi serta sistem kerja yang prima (excellent) akan
memberikan hasil berupa kegiatan operasional yang tepat waktu, tepat guna
dan tepat sasaran dalam lingkup keterbatasan finansial yang dimiliki. Hasilnya
adalah kepuasan pelanggan yang bukan saja dalam arti masyarakat umum, tapi
juga penyandang dana seperti pemerintah, organisasi donor serta organisasi
sosial kemasyarakatan yang memiliki keterlibatan terhadap pelayanan
publik.di Kabupaten Raja Ampat.
Ketika kita berbicara mengenai pengukuran kinerja dan manajemen
kemampuan pegawai dalam menyusun suatu program yang berkaitan dengan
kinerja dari pada pegawai negeri sipil tersebut yang mana sebagai abdi negara
dan sebagai abdi masyarakat dibutuhkan suatu kinerja yang baik yang mana
kinerja itu berkaitan dengan keadaan atau kemampuan berhasilnya kerja yang
dilakukan oleh suatu oknum dalam hal ini seorang pegawai negeri untuk
memberikan hasil yang baik dan berguna seperti yang diharapkan oleh
organisasi tersebut.
Pengukuran kinerja dan manajemen pemerintahan di depan umum
organisasi sektor pemeritahaan daerah Kabupaten Raja Ampat dapat diukur
dengan mengarah kepada pelaksanaan pegawai karena pada hakekatnya
keluaran pemerintah adalah berkaitan dengan pelayanan kepada masyarakat,
untuk mengukur kinerja pegawai dapat dilihat dari perbandingan antara
realisasi dan target yang dicapai. Kemampuan pegawai di lingkungan
Kabupaten Raja Ampat memadai berarti dapat menyelesaikan pekerjaan
dengan baik sesuai dengan waktu maupun target yang telah ditetapkan dalam
progaram pemerintah sehingga akan mempercepat pembangunan di daerah
tersebut.
Kabupaten Raja Ampat adalah daerah otonom baru yang baru
dimekarkan, dari kabupaten induk yaitu Kabupaten Sorong. Kabupaten Raja
Ampat sebagian besar adalah kepulauan yang terdiri dari beberapa distrik dan
kampung yang sangat berjauhan sehingga pemerintah berkerja dengan serius,
Kabupaten Raja Ampat dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14
Tahun 2013 tentang pembentukan Kabupaten Raja Ampat di wilayah Propinsi
Papua Barat yang berdasarkan daerah otonom baru sebab itu pemerintah
diharapkan untuk menunjang suatu program kerja untuk membangun daerah
dibutuhkan kemampuan kinerja seorang kepala daerah atau pegawai untuk
menjalankan manajemen pemerintahan dengan baik sehingga mencapai suatu
pembangunan di daerah Kabupaten Raja Ampat.
Dalam melaksanakan pembangunan di Kabupaten Raja Ampat dimasa
sekarang ini dizaman era globalisasi pegawai negeri di wilayah pemerintahan
Kabupaten Raja Ampat dituntut harus memiliki keterampilan (skill) individu
atau kemampuan kerja yang harus ditunjukkan dengan dedikasi yang tinggi
dan loyalitas yang tinggi kepada pimpinan sehingga kesemuanya itu dapat
mempengaruhi suatu hasil kerja nyata yang dapat diliat dan dapat dirasakan
masyarakat sebagai obyek dari pada pelayanan publik.
Hal-hal yang melatarbelakangi pengukuran kinerja dan manajemen
pemerintahan didepan umum organisasi sektor pemeritahaan daerah
Kabupaten Raja Ampat yaitu ada beberapa hal antara lain:
 Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu faktor utama yang sangat berpengaruh
pada seorang pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah Raja Ampat
yang mana dengan tingkat pendidikan yang menunjang akan berpengaruh
pada kemampuan berpikir serta melakukan atau melaksanakan tugas yang
diberikan dari pimpinan baik dalam mengusulkan suatu program kegiatan
maupun sebagai pelaksanaan kegiatan atau pun juga sebagai suatu
pengawasan kegiatan.
Yang
mana
kegiatan
yang
lebih
dititik-beratkan
untuk
meningkatkan pengukuran kinerja dan manajemen pemerintahan di depan
umum organisasi sektor pelayanan pemeritahaan daerah Kabupaten Raja
Ampat jika pegawai memiliki pendidikan yang memadai maka dalam
pengukuran kinerja dan manajemen bisa berjalan dengan baik, sehingga
menyentuh masyarakat sebagai objek dalam suatu pembangunan khususnya
pembangunan di wilayah Kabupaten Raja Ampat adalah daerah otonom
baru yang baru dimekarkan, dari kabupaten induk yaitu Kabupaten Sorong,
Kabupaten Raja Ampat sebagian besar adalah kepulauan yang terdiri dari
beberapa distrik dan kampung yang sangat berjauhan sehingga pemerintah
bekerja dengan serius.
Kabupaten Raja Ampat dibentuk berdasarkan Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2013 tentang pembentukan Kabupaten Raja Ampat di
wilayah Propinsi Papua Barat yang berdasarkan pada daerah otonom baru
oleh sebab itu, pemerintahan diharapkan untuk menunjang suatu program
kerja untuk membangun daerah dibutuhkan kemampuan kinerja seorang
kepala daerah atau pegawai untuk menjalankan manajemen pemerintahan
dengan baik sehingga mencapai suatu pembangunan di daerah Kabupaten
Raja Ampat.
Pengukuran kinerja dan manajemen pemerintahan di depan umum
organisasi sektor pelayanan pemerintahan daerah Kabupaten Raja Ampat
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pegawai, efesiensi dan kinerja
pegawai dalam mencapai sasaran (Handoko 2007).
Salah satu hal yang biasa digunakan untuk mengukur kemampuan
seseorang pegawai adalah latar belakang pendidikan formalnya di samping
kemampuannya untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan
tugas-tugas yang semakin kompleks maka perlu adanya peningkatan
pegawai karena masih banyak pegawai yang pendidikannya setara SLTP
dan SMU.
 Motivasi kerja
Selain faktor pendidikan dan pengetahuan kerja yang tidak kalah
penting mempengaruhi kemampuan kinerja dari pada seseorang pegawai
adalah faktor motivasi kerja pegawai hal ini mengingat bahwa motivasi
adalah
dorongan
untuk
membuat
semaksimal
mungkin
dalam
melaksanakan tugasnya karena menyakini bahwa dengan keberhasilan
organisasi mencapai tujuan dan berbagai sasarannya, pribadi atau individu
anggota organisasi akan terpilih (Siagian, 1998)
Manusia adalah unsur terpenting yang paling menentukan
kelancarannya suatu organisasi pemerintahan Kabupaten Raja Ampat, oleh
karena itu motivasi kinerja pegawai mempunyai peranan untuk mengelola
manajemen pemerintahan yang sangat penting bagi kinerja manajemen
organisasi
pemerintahan
daerah
Kabupaten
Raja
Ampat
untuk
mengerahkan dan pegawai mampu bekerja optimal.
 Ketrampilan
Pegawai pemerintahan kabupaten tidak saja memiliki pendidikan,
pengalaman serta motivasi kinerja tetapi salah satu faktor lainnya yang
menunjang serta mempengaruhi kemampuan kinerja dari seseorang
pegawai dalam mengusulkan suatu program kegiatan adalah ketrampilan
yaitu peningkatan teori dan ketrampilan yang dimaksud untuk memutuskan
persoalan-persoalan yang menyangkut program kerja dalam rangka untuk
mencapai tujuan dan dapat menyelesaikan pekerjaan yang dilimpahkan
kepadanya hal ini membuat kemampuan kinerja pegawai didalam bekerja
menjadi meningkat sehingga dapat membuat pegawai bekerja dengan lebih
efektif dan efesien.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori
Menurut Mangku Negara Anwar Prabu mendefinisikan kinerja atau
kemampuan yang diartikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Menurut Nawawi H. dari dalam artikelnya yang membahas tentang
pengertian kinerja serta teori pengukuran serta penilaian, yang dimaksud
dengan kinerja adalah hasil dari pelaksanaan satu pekerjaan baik bersifat
fisik/mental maupun non-fisik/non-mental sedangkan Bernade dan Rusel
sebagai mana di kutip oleh Gomes, Faustino Cardoso (2000) mengartikan
kinerja sebagai catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi dari suatu
pekerjaan tertentu atau kegiatan pegawai selama periode waktu tertentu.
Penilaian kinerja atau lebih dari kenal istilah performance appraisal
menurut pendapat Leon C.Megginson, sebagai mana dikutip Mangkunegara
Anwar Prabu suatu proses yang dapat digunakan majikan/pimpinan untuk
menentukan apakah seorang pegawai melakukan pekerjaan sesuai dengan
yang dimaksud.
Penilaian pegawai merupakan evalisuasi yang sistematik dari pekerjaan
pegawai dan potensi yang dapat dikembangkan sedangkan penilain sendiri
proses penaksiran atau penentuan nilai kualitas, atau status dari beberapa objek
ataupun sesuatu, berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat di katakan
bahwa penilaian kinerja adalah suatu proses penilaian kinerja pegawai yang
dilakukan pimpinan secara sistimatis berdasarkan pekerjaan yang ditugaskan
kepadanya, pimpinan yang menilai pekerjaan pegawai yaitu atasan pegawai.
Di samping itu juga kepala bidang ataupun kepala seksi berhak pula
memberikan penilaian prestasi terhadap semua pegawai sesuai dengan data
yang ada pada bagian administrasi pegawai.
Menurut Handoko. Hani pengkatakan penilaian kerja dapat digunakan
untuk perbaikan kinerja supaya mendapat umpan-balik pelaksanaan pekerjaan
yang memungkinkan untuk dapat diberbaikinya kegiatan kegiatan mereka
demi peningkatan prestasi kerja, penyesuaian-penyesuaian gaji, evaluasi
kinerja membantu para pengambil keputusan yaitu pimpinan dalam sebuah
organisasi dalam menentukan upah, pemberian bonus dan bentuk-bentuk
lainnya.
Selain hal-hal tersebut keputusan keputusan penempatan promosi dan
mutasi biasanya didasarkan atas kinerja dari pada pegawai tersebut dalam
melaksanakan tugas, promosi merupakan suatu penghargaan pada hasil kerja
dari pada pegawai pada masa lalu, perencanaan kebutuhan latihan dan
pengembangan kinerja yang jelek mungkin menunjukkan perlunya suatu
latihan.
III. M ETODE PENILITIAN
Metode penilitian kualitatif secara luas adalah meneliti atau ingin
mengetahui tentang hal-hal yang diteliti sebagai berikut:
 Untuk mengetahui sejauh mana pengukuran kinerja dari pada pegawai
pada Kabupaten
Raja
Ampat
dalam
menyusun
suatu
program
pembangunan yang menyentu masyarakat sebagai dari sasaran dari
pelayanan publik.
 Metode penilitian kualitatif secara luas telah dipakai atau digunakan dalam
berbagai penelitian sosial tetapi ada terdapat beberapa kesimpangsiuran
dalam memahami metode kualitatif yang sering dianggap sebagai
pelengkap dari metode kuantitatif.
 Untuk mengetahui apakah tangungjawab yang diberikan oleh seorang
pimpinan dapat dilaksanakan sesuai dengan tingkat kemampuan yang
dimiliki oleh pegawai tersebut berdasarkan pendidikan dan pelatihan serta
motivasi kerja yang tinggi pada Kabupaten Raja Ampat.
3.1 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah supaya dapat mengetahui
sampai sejauh mana kemampuan serta kinerja pegawai pada Kabupaten Raja
Ampat dalam menyusun sebuah program kerja menyangkut pembangunan
infrastruktur dasar yang berkaitan dengan masyarakat sebagai sasaran dari
pada suatu proses pembangunan itu harus disertai dengan pendidikan serta
pelatihan dan motivasi kerja yang tinggi sehinga hasil kerja yang dicapai dapat
berjalan tepat sesuai dengan waktu yang telah ditargetkan dan hasil kerjanya
betul dirasakan oleh masyarakat.
Selain manfaat tersebut di atas adapun manfaat yang lain adalah
menerapkan prinsip-prinsip Good Governance yang baik daripada pemerintah
selaku pengambil-kebijakan dalam suatu program pembangunan di daerah
serta tanggung jawab pegawai sebagai pelaksana kebijakan tersebut yang
sangat berkaitan erat dengan masyarakat luas di wilayah Kabupaten Raja
Ampat.
IV. PEMBAHASAN
4.1 Tujuan pengukuran kinerja dan manajemen pemerintahan di depan umum
organisasi sektor pelayanan pemeritahaan daerah Kabupaten Raja Ampat:
 Pengukuran kinerja dan manajemen pemerintahan di depan umum
organisasi sektor pelayanan pemeritahaan daerah Kabupaten Raja Ampat
adalah daerah otonom baru yang baru dimekarkan dari kabupaten induk
yaitu Kabupaten Sorong, Kabupaten Raja Ampat sebagian besar adalah
kepulauan yang terdiri dari beberapa distrik dan kampung yang sangat
berjauhan sehingga pemerinta berkerja dengan serius, Kabupaten Raja
Ampat dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2013
tentang Pembentukan Kabupaten Raja Ampat di wilayah Propinsi Papua
Barat yang berdasarkan daerah otonom baru, dan oleh sebab itu
pemerintah diharapkan untuk menunjang suatu program kerja untuk
membangun daerah dengan dibutuhkannya kinerja seorang kepala daerah
atau pegawai untuk menjalankan manajemen pemerintahan dengan baik
sehingga mencapai suatu pembangunan di daerah
Kabupaten Raja
Ampat.
Dalam suatu analisis pengukuran kinerja dan manajemen
pemerintahan didepan umum organisasi sektor pemerintah Kabupaten
Raja Ampat mengunakan metode kuantitatif ,mendiskipsikan yang
berdasarkan pengukuran kinerja pemerintah didepan umum organisasi
sektor pemerintah Kabupaten Raja Ampat yang menggunakan pendekatan
ilmia melaliu analisis data dan informasi tentang pengukuran kinerja dan
manajemen didepan umum organisasi sektor pemerintah daerah
Kabupaten Raja Ampat.
Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas
pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan
prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana yang
dimaksudkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Pemerintah daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah
lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan
kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan
masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi
masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Perangkat daerah Propinsi adalah unsur pembantu kepala daerah
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari sekretariat
daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah dan lembaga teknis daerah.
Perangkat daerah kabupaten/kota adalah unsur pembantu kepala daerah
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang terdiri dari sekretariat
daerah, sekretariat DPRD, dinas daerah, lembaga teknis daerah,
kecamatan, dan kelurahan.
Menurut Mangku Negara Anwar prabu mendifinisikan kinerja atu
kemampuan yang di artikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Menurut Nawawi H. dari dalam artikelnya yang membahas tentang
pengertian kinerja serta teori pengukuran serta penilaian, yang dimaksud
dengan kinerja adalah hasil dari pelaksaan satu pekerjaan baik bersifat
fisik/mental maupun non-fisik/non-mental sedangkan Bernade dan Rusel
sebagai mana dikutip oleh Gomes ,Faustino Cardoso( 2000) mengartikan
bahwa kinerja adalah sebagai catatan outcome yang dihasilkan dari fungsi
dari suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan pegawai selama periode waktu
tertentu.
Penilaian kinerja atau lebih dikenal sebagai istilah performance
appraisal menurut pendapat Leon C. Megginson, sebagai mana dikutip
Mangkunegara Anwar Prabu suatu proses yang dapat digunakan
majikan/pimpinan
untuk
menentukan
apakah
seorang
pegawai
melakukan pekerjaan sesuai dengan yang dimaksud, penilaian pegawai
merupakan evalisuasi yang sistematik dari pekerjaan pegawai dan potensi
yang dapat dikembangkan sedangkan penilain sendiri proses penaksiran
atau penentuan nilai kualitas, atau status dari beberapa objek ataupun
sesuatu, berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat dikatakan
bahwa penilaian kinerja adalah suatu proses penilaian kinerja pegawai
yang dilakukan pimpinan secara sistimatis berdasarkan pekerjaan yang
ditugaskan kepadanya, pimpinan yang menilai pekerjaan pegawai yaitu
atasan pegawai di samping itu juga kepala bidang ataupun kepala seksi
berhak pula memberikan penilaian prestasi terhadap semua pegawai
sesuai dengan data yang ada pada bagian administrasi pegawai.
Menurut Handoko. Hani pengkatakan penilaian kerja dapat
digunakan untuk perbaikan kinerja supaya mendapat umpan-balik
pelaksanaan pekerjaan memungkinkan untuk dapat diperbaiki kegiatan
kegiatan mereka demi peningkatan prestasi kerja, penyesuaian-penyesuain
gaji, evaluasi kinerja membantu para pengambil keputusan yaitu pimpinan
dalam sebuah organisasi dalam menentukan upah, pemberian bonus dan
bentuk bentuk lainnya, selain hal-hal itu keputusan keputusan penempatan
promosi dan mutasi biasanya didasarkan atas kinerja dari pada pegawai
tersebut
dalam
melaksanakan
tugas,
promosi
merupakan
suatu
penghargaan pada hasil kerja daripada pegawai pada masa lalu,
perencanaan kebutuhan latihan dan pengembangan kinerja yang jelek
mungkin menunjukkan perlunya latihan.
Yang mana untuk mengukur manajemen kerja dapat digunakan
beberapa ukuran kinerja yang meliputi: kualitas kerja, kuantitas kinerja,
pengetahuan tentang pekerjaan, kemampuan mengemukakan pendapat,
pengambilan keputusan, perencanaan kerja dan daerah organisasi kerja
dan manajemen untuk mengukur prestasi kerja yang lebih disederhanakan,
pengukuran kinerja dan manajemen Pemerintahan Kabupaten Raja
Ampat.
Meningkatkan pengaruh kinerja terhadap pegawai negeri sipil di
pemerintahan Kabupaten Raja Ampat yaitu terakumulasi dalam
pengembangan perencanaan dan teknik manajemen dan sistem seperti
sistem perencanaan penganggaran pemrograman (PPBS ), dan setelah itu,
manajemen berdasarkan sasaran ( MBO ) dan penganggaran berbasis nol (
ZBB, ada penekanan baru pada manajemen kinerja, terutama karena
peningkatan defisit fiskal tetapi sering juga terinspirasi oleh ideologi
menjaga negara sekecil mungkin.
Pada fase ini, tujuan utama dari kinerja pengukuran adalah untuk
mengidentifikasi bagaimana meningkatkan efisiensi dan/atau untuk
memotong pengeluaran.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pengumpulan data bersumber dari berbagai macam analisis berpikir
secara akurat sehingga berbagai macam kendala yang sebelumnya tersusun,
membuat sehingga terselesainya penyusunan ini, perlu diketahui bahwa
tidaklah mudah untuk merangkumkan beberapa data karena sangat
dibutuhkannya waktu serta tenaga dan pikiran untuk dapat menyelesaikan
tugas abtrak ini.
Sesuai dengan rumusan masalah maka yang merupakan kesimpulan
sesuai dengan pemikiran yaitu:
1. Suatu faktor yang sangat mempengaruhi dalam seseorang pegawai negeri
sipil adalah faktor lingkungan, budaya dan upah kerja di Kabupaten Raja
Ampat
2. Kurangnya pengawasan dalam penyusunan program
3. Besarnya pengaruh lingkungan sehingga mempengaruhi pengawasan
pegawai negeri sipil di daerah Kabupaten Raja Ampat
4. Kinerja pegawai negeri sipil didaerah Kabupaten Raja Ampat sangatlah
minim sehingga penyusunan program sangat lambat
DAFTAR PUSTAKA
AA. Anwar Prabu Mangkunegara, kualitas kinerja pegawai Jakarta Ghalia
Indonesia, 2005
Nadra.T. Ilmu Pemerintahan (Kybernologi), PPS IIP -UNPAD, JAKARTA 2001
Handoko, Hani Manajemen sumber daya manusia edisi kedua penerbit
BPFE-UGMYokyakarta
Damora, A Pengaruh Leadership Terhadap Kinerja Pegawai, Jakarta, 2010
Aliwine Thomas C, Manajemen Sumber Daya Manusia Jakarta, 2002
Download