sihir pesona daerah tertinggal.

advertisement
Sihir Pesona Daerah Tertinggal
HARIAN SINDO, Tuesday, 20 April 2010
Selama kurang lebih sepekan saya melakukan kunjungan kerja di beberapa daerah
tertinggal di Provinsi Papua Barat.
Seperti kunjungan kerja di daerahdaerah lain, tujuan kunjungan kerja ini guna melihat
kondisi riil daerah-daerah tertinggal, belanja masalah, serta menyerap aspirasi, masukan
dari masyarakat dan pemerintah daerah setempat, selain secara seremonial meresmikan
dan/atau memberikan bantuan kepada kelompok-kelompok sasaran. Dalam setiap
kunjungan kerja selalu ada yang menjadi daya tarik. Ternyata daerah-daerah tertinggal
memiliki potensi yang begitu luar bisa.Kerap saya mengatakan bahwa mereka
sesungguhnya adalah “mutiara-mutiara terpendam”.Begitu juga dengan daerah-daerah
tertinggal yang ada di Provinsi Papua Barat ini.
Di daerah kepala burung ini bukan hanya mutiaramutiara terpendam saja, tetapi lebih dari
sekadar itu: ada sesuatu yang “menyihir”saya,yakni sejuta pesona keindahan alam surgawi.
SepertitanahPapuapadaumumnya, pesona keindahan alam surgawi ini sungguh tak bisa
terucapkan. Sukar sekali rasanya menggambarkannya dengan kata-kata. Betapa tidak.
Rangkaian gunung,gugusan pulau-pulau besar dan kecil, hamparan laut biru yang
membentang dan melingkari gugusan pulau semuanya begitu eksotik.Sempurnalah lukisan
Ilahi di bumi surgawi. Benar-benar paripurna. Lihat saja, kunjungan saya ke Kabupaten Fak
Fak memberikan kenangan yang tak terlupakan.
Saya dan rombongan disuguhi pemandangan alam yang begitu indah. Sejauh mata
memandang, alangkah menawan dan eloknya pemandangan darat dan laut yang
dipancarkan dari bumi Fak Fak ini. Keindahan pantai di Fak Fak di senja hari tidak jauh
dari keindahan senja di Kaimana seperti digambarkan oleh Alfian dalam syair lagu Senja di
Kaimana. “Kan kuingat slalu/Kan kukenang slalu/Senja indah senja di Kaimana/Seiring
surya/Meredupkan sinar....” Lain lagi dengan Raja Ampat, rangkaian empat gugusan pulau
yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian kepala burung (vogelkoop) Pulau
Papua.Wilayah Raja Ampat terdiri atas gugusan pulau besardankecil.Jumlahkeseluruhan
pulau yang ada di Raja Ampat sekitar 610 pulau.
Saking banyaknya pulau-pulau tersebut, orang Papua sering menyebutnya sebagai
kabupaten kepulauan. Dari jumlah tersebut, hanya sekitar 35 pulau yang ada penduduknya
dan empat pulau dengan penduduk terbesar adalah Pulau Misool,Pulau Salawati,Pulau
Batanta,dan Pulau Waigeo. Mengunjungi Raja Ampat bagaikan kita melihat panorama
surgawi, pancaran pesona keindahan alam yang tak terkira. Eksotik dan menakjubkan.Sebut
saja misalnya saat saya mengunjungi Kampung Warsandim, Distrik Mayalibit di
Kepulauan Waigeo.Panoramanya begitu indah dan eksotik saat mengarungi birunya laut
dan melihat gugusan pulau kecil yang bertebaran di hamparan laut biru. Begitu indah,
begitu cantik, dan begitu eksotik. Saya hanya bisa berucap: Subhanallah.
Begitu agung Tuhan menciptakan pemandangan alam di negeri tercinta ini. Selain
pemandangan alam yang indah dan eksotik,Raja Ampat merupakan kawasan wisata bahari
yang prospektif.Wisata bahari Raja Ampat merupakan kawasan wisata bahari terbaik di
Indonesia. Raja Ampat bisa menjadi pilihan utama wisata bahari di Indonesia dibandingkan
kawasan wisata bahari lain karena memiliki hamparan terumbu karang yang cukup
baik.KawasanRaja Ampatjugamemilikipanorama dan keragaman ekosistem yang cukup
banyak.
Hasil penelitian Conservation International Indonesia (CII) menyebutkan bahwa Raja
Ampat atau kawasan bentangan kepala burung (bird’s head seascape) memiliki kekayaan
1.200 spesies ikan dan 600 spesies terumbu karang yang masih utuh dan jumlah jenisnya
sebanyak 75% dari keanekaragaman spesies hayati bawah laut yang ada di dunia.Perairan
Kepulauan Raja Ampat menurut berbagai sumber merupakan salah satu dari 10 perairan
terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Ada beberapa kawasan terumbu karang yang
masih sangat baik kondisinya.Tipe dari terumbu karang di Raja Ampat umumnya adalah
terumbu karang tepi dengan konturlandaihinggacuram.Spesies yang unik yang bisa
dijumpai adalah beberapa jenis kuda laut katai, wobbegong,dan ikan pari manta.
Intervensi KPDT
Dengan potensi yang dimiliki daerah-daerah tertinggal,saya memiliki keyakinan bahwa
mereka akan cepat terentaskan dari ketertinggalannya. Umumnya daerahdaerah tertinggal
yang ada memiliki sumber daya alam yang dapat didayagunakan untuk kesejahteraan dan
kemakmuran yang sebesar- besarnya bagi rakyat. Dalam berbagai kesempatan saya kerap
mengatakan sebuah postulat terkait dengan sumber daya alam (SDA) yang kita miliki
dengan jumlah penduduk negeri kita tercinta ini.Adapun postulat yang saya kemukakan
adalah: jumlah SDA dibagi jumlah penduduk sama dengan kesejahteraan.
Dengan SDA yang kita memiliki, baik di darat maupun di laut seperti yang tergambar pada
daerah-daerah tertinggal di atas,seharusnya tidak ada rakyat miskin di negeri ini.Namun,
faktanya, masihbanyaksaudarakitayang hidup dalam garis kemiskinan sehingga pemerintah
kemudian melakukan berbagai terobosan kebijakan untuk mengurangi angka kemiskinan.
Di antara kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah adalah melalui pemberian
subsidi (seperti subsidi pangan, pupuk, benih,dan kredit program) serta bantuan sosial
seperti program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Bantuan Operasional
Sekolah (BOS), dan Program Keluarga Harapan( PKH).
Selainitu,pemerintah memberikan bantuan melalui bantuan langsung masyarakat sebagai
bagian dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri dan dana
penjaminan kredit/ pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) dan koperasi
melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dengan serangkaian kebijakan ini
diharapkan angka kemiskinan menjadi berkurang dari sekitar 14% pada tahun ini menjadi
8% pada akhir 2014. Sementara itu, usaha yang telah, sedang, dan akan dilakukan
Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) untuk mengurangi angka
kemiskinan di daerah-daerah tertinggal dan untuk mempercepat pengentasan daerah-daerah
tertinggal adalah dengan membentuk berbagai instrumen untuk mengakselerasinya.
Di antaranya melalui kebijakan percepatan pembangunan sosial ekonomi daerah tertinggal,
percepatan pembangunan infrastruktur perdesaan daerah tertinggal, percepatan
pembangunan kawasan produksi daerah tertinggal, dan percepatan pembangunan pusat
pertumbuhan daerah tertinggal. Kebijakan-kebijakan ini dilakukan sebagai bentuk
intervensi KPDT dalam upaya mempercepat pengentasan daerah-daerah tertinggal agar
sejajar dengan daerah-daerah lain yang sudah maju.(*)
A Helmy Faishal Zaini
Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal
Download