bio.unsoed.ac.id - Fakultas Biologi

advertisement
III. METODE PENELITIAN
A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Materi Penelitian
a. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah Erlenmeyer 100 ml,
AAS, Timbangan Digital, Oven, Pipet ukur, Muffle furnace, Labu
Destruksi, botol film, corong, beaker glass, Labu ukur, Soil Tester dan
Hot Plate.
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah tanah, daun
tanaman bayam, kangkung, labu, talas, larutan H2O2, larutan HNO3 pekat,
aquades dan kertas Whatman No. 42
Spesifikasi alat dan bahan dilihat pada lampiran 1.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Sampel penelitian diambil dari TPA Gunung Tugel Purwokerto. TPA
Gunung Tugel berlokasi di RT 04 RW 06 Desa Kedung Randu Kecamatan
Patikraja Kabupaten Banyumas dengan titik koordinat 7°28'2"S dan
109°14'23"E (Pudyawardhana, 2006) (Lampiran 2). Pembuatan filtrat untuk
menentukan kadar logam Hg pada tanaman Kangkung (Ipomoea sp.), Bayam
(Amaranthus spinosus), Talas (Colocasia giganteum), dan Labu (Cucurbita
moschata) serta tanah dilaksanakan di Laboratorium Lingkungan Fakultas
Biologi, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, sedangkan pengukuran
kadar Hg dalam sampel dilakukan di Laboratorium Wahana Semarang.
Penelitian dilakukan pada bulan Juni - Agustus 2014.
B. Metode Penelitian
bio.unsoed.ac.id
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan teknik
pengambilan sampel secara Purposive Sampling. Variabel penelitian yang
digunakan adalah variabel bebas berupa jenis tanaman dan tanah tempat tumbuh
tanaman tersebut (lampiran 3). Masing-masing perlakuan diulang 6 (enam) kali
dengan selang waktu 96 jam. Sementara itu, variabel pendukungnya adalah
kandungan logam berat Hg yang terakumulasi pada masing-masing sampel.
8
Parameter utama yang diukur adalah jumlah logam Hg pada masingmasing sampel dan pH tanah, sedangkan variable tergantung adalah cuaca saat
pengambilan sampel.
1. Cara Kerja
1.1. Pengambilan sampel daun tanaman dan tanah
a. Pengambilan Sampel Daun Tanaman (Sukmabuana & Tjahaja,
2009).
Sampel tanaman yang diambil adalah bagian daun. Daun yang
diambil adalah daun yang sudah cukup tua. Pengambil sampel
dilakukan dengan menggunakan tangan. Cara pengambilan sampel
sebagai berikut:
1) Sampel daun tanaman diambil dengan cara daun dipetik.
2) Sampel dicuci dengan menggunakan air.
3) Sampel dimasukan ke dalam plastik dan diberi label, kemudian
dimasukkan kedalam ice box dan dibawa ke Laboratorium
Lingkungan Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto untuk didestruksi. Pemeriksaan kandungan Hg
dilakukan di Laboratorium Wahana Semarang.
b. Pengambilan Sampel Tanah (Siaka et.al, 1998)
Sampel tanah diambil dari tempat tanaman tumbuh dengan cara
sebagai berikut:
1) Sampel tanah diambil dengan menggunakan alat keruk dengan
kedalam 10 – 15 cm dari permukaan.
2) Sampel dimasukkan ke dalam plastik.
3) Diberi label dan dimasukkan ke dalam ice box kemudian dibawa
ke Laboratorium Lingkungan Fakultas Biologi Universitas
Soedirman Purwokerto untuk
bio.unsoed.ac.id
Jenderal
untuk
didestruksi.
Pemeriksaan kandungan Hg dilakukan di Laboratorium Wahana
Semarang.
9
1.2. Pengukuran Kandungan Logam Hg pada Daun Tanaman dan
Tanah
a. Pembuatan Filtrat Daun Tanaman (Herlich, 1991)
1) Daun tanaman kangkung, bayam, labu dan talas dijemur
selama 2x24 jam kemudian dikeringkan menggunakan oven
hingga berat konstan.
2) Sampel yang telah kering diambil sebanyak lima gram,
kemudian sampel dipotong menjadi kecil – kecil, dimasukkan
kedalam cawan porselen dan diabukan dalam muffle furnance
pada suhu 600OC.
3) Abu yang terbentuk dimasukkan ke dalam gelas ukur,
kemudian ditambahkan HNO3 pekat sebanyak 10 ml dan
H2O2 sebanyak 5 ml.
4) Larutan yang terbentuk disaring menggunakan kertas
Whatmann No.42 ke dalam labu destruksi.
5) Larutan yang sudah disaring, diencerkan dengan akuades
sampai 50 ml kemudian dikocok sampai tercampur.
Dimasukkan ke dalam botol film dan diberi label.
6) Filtrat dibaca kandungan logam Hg menggunakan AAS
dengan panjang gelombang 253,7 nm dan kuat arus 30 mA.
b. Pembuatan Filtrat Tanah (Siaka et al, 1998)
1) Sampel tanah kering ditimbang satu gram lalu dimasukkan
ke dalam beaker glass.
2) Sampel ditambahkan 10 ml HNO3 dan 10 ml H2O2.
3) Sampel dipanaskan selama 3 jam pada suhu 120oC di atas
Hot Plate.
4) Sampel disaring menggunakan kertas Whatmann No.42 ke
bio.unsoed.ac.id
dalam Erlenmeyer 100 ml.
5) Larutan yang sudah disaring, diencerkan dengan akuades
sampai 50 ml kemudian dikocok sampai tercampur.
Dimasukkan ke dalam botol 60 ml dan diberi label.
6) Filtrat dibaca kandungan logam Hg menggunakan AAS
dengan panjang gelombang 253,7 nm dan kuat arus 30 mA.
10
C. Metode Analisis
Data yang diperoleh dari hasil pengukuran kandungan logam Hg dalam
daun tanaman kangkung, bayam, labu, dan talas serta tanah dideskripsikan dalam
bentuk narasi dan diagram, kemudian dianalisis dengan menggunakan ANOVA
pada taraf kepercayaan 95% dan 99%, kemudian dilanjutkan dengan uji BNT
pada tingkat kesalahan 5% dan 1% (Nainggolan et al., 2013).
D. Bagan Alir Penelitian
Persiapan alat dan bahan
yang akan digunakan
dalam penelitian
Pengambilan sampel
tanaman dan tanah di
lokasi penelitian
Informasi data kondisi
lapangan (cuaca dan
intensitas cahaya matahari)
dicatat
Kandungan logam Hg
dalam sampel dianalisis
di laboratorium
Data dianalisis secara
deskriptif dan ANOVA
Hasil
bio.unsoed.ac.id
11
Download