Kualitas Faktor Kimia Perairan Kolam Ikan-

advertisement
KLTALITAS FAKTOR KIMIA PERAIRAN KOLAM IKAN
Oleh:
Drs.Carmudi,M.Si
T
PENDAHULUAN
Mengingat sebagian besar penduduk
di
negara Indonesia hidup
di
pedesaan tentunya
harus mendapat perhatian demi berhasilnya pembangunan. Untuk menunjang
pembangunan masyarakat
di
pedesaan khususnya pembangunan yang menyangkut
peningkatan gizi, yaitu mengenai usaha terpadu khususnya dalam bidang perikanan
kolam rakyat. Untuk dapat memperoleh hasil usaha tersebut masyarakat khususnya
petani ikan, sangat perlu sekali menambah pengetahuan tentang kualitas
ak
dalam
hubungannya dengan peningkatan hasil budidayalkan kolam rakyat.
Diharapkan dengan adanya kegiatan penyuluhan
tanggap terhadap masalah-masalah yang
ini, maka
masyarakat akan lebih
timbul dan pada akhirnya akan
dapat
mengatasinya.
II.KUALITAS FAKTOR KIMIA PERAIRAN KOLAM IKAN
Kandungan oksigen (Oz) terlarut dalam peratran sangat penting bagi pernapasan
dan merupakan salah satu komponen utama bagr metabolisme ikan dan organisme
akuatik lainnya. Adapun masuknya oksigen ke dalam perairan adalah melalui diffusi
dari
ud,atra
ke permukaan perairan, oleh adanya angin, ahran air yang masuk, adanya
hujan, dan adanya proses fotositesa. Sedangkan penurunan atau pengurangan oksigen
dalam perairan adalah disebabkan adanya oleh proses pernapasan hewan-hewan dan
bio.unsoed.ac.id
bio.unsoed.ac.id
proses penguraian bahan-bahan organik, serta keadaan dasar perairan yang bersifat
mereduksi. Keperluan oksigen pada organisme sangat bervariasi tergantung pada jenis,
stadia serta aktivitasnya. Pada ikan yang diam relatif lebih sedikit kandungan oksigen
yang dibutuhkan dibandingkan dengan pada waktu ikan sedang bergerak dan memijah.
Bila kandungan oksigen dalam peratran kurang dari 3,0 ppm maka akan membahayakan
atau mengganggu kehidupan ikan dan hewan yang lainnya. Apabila kandungan oksigen
terlarut sebesar 5,0 ppm. Maka perairan kurang produktif, serta jika kandungan oksigen
lebih dari 7,0 ppm. Perairan produktif tinggi dengan suasana lingkungan yang sehat.
Lee et
al (1978) mengklasifikasikan kualitas air berdasarkan kandungan oksigen terlarut
seperti pada tabel di bawah ini.
Gol.
Kandungan Oksigen (ppm)
I
Lebih dari 6,5
II
4"5
-
III
2,0
* 4,4
IV
Kualitas air
Tidak tercemar
Kurang darr 2,0
6"5
Tercemar ringan
Setengah tercemar
Tercemar berat
Adanya kandungan oksigen terlarut yang sangat rendah akan mengurangi jumlah jenis
invertebrata yang berukuran besar, sedangkan cacing-cacing, larva-larva dan yang
lainnya didapatkan berlimpah. Kandungan oksigen terlarut 2,0 ppm. Pada perairanyang
tidak mengnadung senyawa beracun, cukup untuk kehidupan masyarakat organisme
secara normal.
Kandungan karbondioksida (COz) bebas adalah salah satu faktor kimia yang
penting untuk kehdupan organisme, bahkan sebagai dasar semuabahanhidup. Sumber
karbondioksida di dalam air berasal dariudara dan tanah, tetapi jumlahnya sangat kecil,
bio.unsoed.ac.id
bio.unsoed.ac.id
sebagian besar berasal dari proses penguraian bahan organik dan proses respirasi hewan
dan tumbuhan air. Kandungan karbondioksida pada perairan alam yang belum tercemar,
akumulasi karbondioksida tidak kan mencapai jumlah yang mematikan, karena mudah
melepaskan
diri ke
udara ataupun bergabung dengan senayawa-senyawa lain.
Kandungan karbondioksida dalam perairan yang mendukung kehidupan organisme alr
tidak lebih dart 12 ppm. beberapa organisme sudah mulai terganggu kehidupannya. Bila
kadar karbondioksida sebesar 15 ppm.merupakan batasan maksimal bagi kehidupan
organisme air, karena pada kadar 12 ppm. akan menyebabkan beberapa organisme
mengalami stres. Sebaiknya kadar karbondiokasida untuk ikan khususnya tidak
melebihi 5 ppm. karena pada kadar 10 ppm. menandakan adanya pencemaran bahan
pada
organik, dan pada kadar 30 ppm. beberapa organisme a6 akan mati, sedangkan
kadar 100 ppm hampir semua kehidupan dalam air akan mati'
Derajat keasaman (pH) air atau pH air merupakan faktor pembatas yang sangat
penting, sehingga pH dijadikan indikator mutlak untuk menentukan kondisi perairan,
yaitu bagi tidak adanya serta distribuasi
organisme-organisme perairan. Setiap
organisme perairan mempunyai toleransi terhadap pH perairan yang bersangkutan,
walaupun bervariasi dalam tingkat toleransinya. Variasi toleransi organisme terhadap
pH dipengaruhi oleh banyak faktor,
arrtara
lain suhu, oksigen terlatut, karbondioksida,
dan adanya berbagai anion dan kation serta jenis atau setadia organisme. Tetapi pada
umumnya batas pH toleransi ikan adalah berkisar arfiara4,0
idealnya bagi perikanan adalah arrt.ara 6,5
kultur invertebrata air tawar antara7,0
mempunyai
pH terlalu tinggi
-
-
-
11,00. Namun untuk
8,5. Disamping itu secara umum untuk
g,A ini termasuk pH yang optimal.
Air yang
maupun terlalu rendah akan sangat merugikan,
juga
karenaselain dapat mengganggu kehidupan ikan yang terdapat dalam perairan,
bio.unsoed.ac.id
bio.unsoed.ac.id
karena air yangmempunyai pH terlalu rendah sangat korosif terhadap baja. Apabila air
danau, kolam, dan sungai, pH yang bergoncang arrtara 4,5
-
6,5 maka masih dapat
diperbaiki dengan menambah kapur (Ca) kedalamnya agar supaya pH nya dapat
dinaikan kira-kira 8,0. Hubungan pH dengan plankton dari Diatomae, yang mafia
disebutkan bahwa Diatomae berkembang biak dan bentuknya indah bila pH perairan 5,5
atau 6,5. Tetapi
ini bukan berarti
perairan yang
pH nya 7,0 - 8,4 tidak terdapat
specimen-specimen Diatomae, hanya disini diataomae yang ada kecil serta kualitatif
dan kuantitatifnya sedikit, juga bentuknya tidak indah. Untuk menilai kesuburan suatu
petatran dalam hubungannya dengan pH ditinjau dari suduk perikanan, Saanin dalanr
Muhie (1976) memberikan penilaian seperti tabel berikut:
Keadaan Produksi Perairan
pH
3,5
- 5,0
Ikan tidak dapat memijah
- 7,0
7,0 - 8,5
8,5 - 9,5
Produksi sedang
-
Produksi rendah
5,5
9,5
10,0
10,0
* 11,0
11,0 -
Produksi tinggi
Produksi sedang
Produksi nihil
Ikan tidak mati
Alkalininitas (DMA), alakalinitas menggambarkan kandungan basa yang dapat di
titrasi dengan asam kuat, seperti basa dari kation Ca, K, Na, NH+ dan Fe yang umumnya
bersenyawa dengan anion karbonat dan bikarbonat, asam lemak dan hidroksil.
Pneyebab lain dari alkaliniatas adalah karena adanya kapur yangyang berepran dalam
pergoncangan pH, dan apabila daya menggabung asam tinggi, maka daya produksinya
secara hayati lumayan dalam batas tertentu.
Air
yang akalis juga netral akan lebih
bio.unsoed.ac.id
bio.unsoed.ac.id
berproduktip dibandingkan dengan air yang bersifat asam. Sehingga dengan demikian
nilai alkalinitas suatu perairan dapat digunakan untuk menduga kesuburan perairan
dan
perairan. Namun pendugaan kesuburan
menunjukan kapasitas penyangg a dari suatu
hujan sedang sampai tinggi, dimana
tersebut hanya berlaku di wilayah yang bercurah
dan magnesium karbonat' Benrjea
komponen alkalinitas yang utamanya adalah kation
alkalinitas sebagai berikut'
(1971) menglasifikasikan suatu peraircfiyangberdasarkan
Kadar DMA (PPm)
Keadaan Perairan
fiOat< produktip atau terlalu asam
0,0
-
0,5
-2,0
Produktivitas sedang
2,0
- 5,Q
Prodrlainitas baik (agak asam)
0,5
Tidak produktiP (terlalu basa)
TII PENUTUP
pengetahuan para
Dengan adanyapenyuluhan ini diharapkan dapat meningkatkan
faktor kimia air atau perairan di
peserta, khususnya pengetahuan tentang kualitas
kolamikansehinggaakandapal,meningkatkanhasilpanenanikannya'
IV. REFERENSI
wardoyo, s.T.H. 1975. Ikrteria Kualitas
Air untuk Keperluan Pertanian dan
perikanan. Seminar pengendalian Pengendalian Pencemaran Air. Dirjen Pengairan,
Dep.Pekerjaan Umum, Bandung'
No'7' Penerbit
1979. Perikanan Darat.seri Indonesia Membangun
Masa Baru Bandung - Jakarta'
Ahyar,
N.
N'v'
of FishPonds in Some
Benerjea, S.H. 1971. Water Quality and Soil Condition
Fisheries'
India in Relation to Fish Prodution. Indian Journal of
of
Swadaya lakarta'
susanto.H. 2003. Budidaya Ikan di Pekarangan. Penebar
J.H.1991. Prinsip- Prinsip Budidaya Ikan'
Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta'
zonneveld
N ; Huisman.E.A dan Boon
bio.unsoed.ac.id
bio.unsoed.ac.id
Keperluan Pertanian dan
wardoyo, s.T.H. 1975. Krrteria Kualitas Air untuk
perikanan. s.Ininu, pengendalian Pengendalian Pencemaran Air. Dirjen Pengairan,
Dep.Pekerjaan Umum, Bandung'
Download