PANGAN FUNGSIONAL DARI JAMUR TIRAM Oleh : Drs. Uki Dwi Putranto, M.Sc. PENDAHULUAN Indonesia sangat tertinggal dalam mengembangkan produk-produk berbasis jamur apabila dibandingkan dengan beberapa Negara produsen jamur lain, seperti Thailand. Kemajuan ini didukung oleh mesyarakatnya yang gemar mengonsumsi jamur dan menggunakan bahan-bahan berbasis jamur untuk melengkapai makanan utam. Produk-produk yang dihasilkan sering tidak mempunyai citarasa jamur lagi, tetapi tetap digemari oleh masyarakat Thailand karena kamur telah dikenal sebagai pangan fungsional. Jamur mempunyai kesempatan lebih besar untuk dikembangkan sebagai pangan fungsional dengan keragaman produk yang lebih banyak dibandingkan bahan pangan lainnya karena disamping mempunyai zat-zat gizi dan non-gizi yang baik bagi kesehatan, juga dapat diolah dari tiga sumber yaitu tubuh buah, miselium dan metabolit hasil fermentasinya. Jamur tiram termasuk salah satu jamur yang sebaiknya dikembangkanmenjadi produk lain dengan pertimbangan mudah dibudidayakan, tubuh buahnya cepat membusuk dan apabila diawetkan maka citarasa tubuh buahnya berubah. JAMUR TIRAM SEBAGAI BAHAN PANGAN FUNGSIONAL Pengertian tentang pangan fungsional adalah sebagai pangan yang memberikan manfaat kesehatan di luar zat-zat gizi dasar. Manfaat tersebut berasal dari komponen aktif yang dikandung pangan fungsional tersebut tetapi tidak dikemas dalam bentuk kapsul, tablet, atau bubuk. Pangan fungsional dibedakand ari suplemen makanan dan obat berdasarkan penampakan dan pengaruhnya terhadap kesehatan. bio.unsoed.ac.id Jika fungsi obat terhadap penyakit bersifat kuratif, pangan fungsional hanya bersifatmembantu pencegahan suatu penyakit. Pangan fungsional dapat dikonsumsi tanpa dosis tertentu, dapat dinikmati sebagaimana makanan pada umumya, sebagai diet ataumenu sehari-hari, lezat dan bergizi. * = Disampaikan pada Penyuluhan Jamur pangan di Desa Argo peni, Kecamatan Ayah, Kabupaten kebumen. Rabu, 18 Februari 2015 ** = Dosen Tetap Fak. Biologi Unsoed Pangan fungsional didefinisikan noleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai pangan alamiah, bisa juga diperoleh melalui penambahan dari luar atau telahmelalui proses, mengandung satu atau lebih senyawa yang terbukti secara ilmiah mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan, dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan dan minuman, mempunyai sensori berupapenampakan, warna, tekstur dan citarasa yang dapat diterima oleh konsumen, tidak memberikan kontraindikasi dan tidak memberi efek samping pada jumlah penggunaan yang dianjurkan terhadap metabolisme zat gizi lainnya. Jadi ada tiga criteria penting pada pangan fungsional yaitu sensory, nutritional dan physiological. Fungsi fisiologis pangan fungsional antara lain adalah mencegah timbulnya penyakit, meningkatkan daya tahan tubuh, regulasi kondisi ritme fisik tubuh, memperlambat proses penuaan dan menyehatkankembali (recovery). Sehubungan dengan jamur, disebutkan bahwa jamur berperan sebagai adaptogens dan immune stimulants. Adaptogens mempunyai sifat-sifat : 1) tidak menyebabkan rasa sakit atau merusak tubuh dan tidak memberikan stress tambahan pada tubuh, 2) dapat membantu tubuh beradaptasi terhadap stress psikologis dan lingkungan yang beragam, dan 3) mempunyai aktivitas non-spesifik terhadap tubuh, mendukung semua system utama, seperti syaraf, system hormone, system kekebalan, dan juga fungsi regulasi (seperti gula darah) yaitu apabila terlalu tinggi maka adaptogen akan menurunkannya. Golongan senyawa yang dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu di dalam pangan fungsional adalah senyawa-senyawa alami di luar zat gizi dasar, diantaranya adalah serat (dietary fiber), oligosakarida, gula alcohol (polyol), asam lemak tak jenuh, peptide dan protein tertentu, glikosida dan isoprenoid, polifenol dan isoflavon, kolin dan lesitin, bakteri asam laktat, phyosterol, vitamin dan mineral tertentu. Jamur tiram (Pleurotus spp.) dengan jenis yang beragam juga mengandung bio.unsoed.ac.id senyawa-senyawa yang dianggap dan beberapa terbukti mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu diantaranya dapat dilihat pada tabel berikut. Banyak senyawa yang bertanggungjawab terhadap khasiat tersebut belum teridentifikasi. Jenis Pleurotus P. ostreatus Senyawa Acidic polysaccharide fraction Polysaccharide Plovastin -tocopherol, phenolic compounds ? P. sajor-caju ? P. tuber-regium ? Khasiat Menghambat tumor 95% (uji pada sarcoma-180) Menurunkan kolesterol Menurunkan kolesterol, mencegah kelainan jantung (aterosklerosis) Antioksidan Sistem pernapasan, memperkuat pembu;luh darah, melemaskan urat atau oto, sendi, menghalau dingin, lumbago Hypotensive action, decreased glomerular infiltration pada ginjal tikus, meningkatkan kandungan hemoglobin, antioksidan. Sakit perut, sembelit, demam, tekanan darah, cacar PENUTUP Banyak khasiat yang dapat diperoleh dari kandungan jamur tiram, sehingga perannya sebagai pangan fungsional cukup membantumenunjang kesehatan bagi yang mengkonsumsinya. Selain itu ternyata masih banyak khasit lain yang dapat dimanfaatkan dari jamur tiram. PUSTAKA Astawan, M., danWresdiyati. 2004. Diet dengan Makanan Berserta. Tiga Serangkai, Solo. Yoshiuka, Y. 1972. Studies on Antitumor Activity of Some Fraction from Basidiomycete. I. An antitumor acidic polysaccharide fraction of P. ostreatus. Chem. Pharm. Bull. 20 : 1175-1180. bio.unsoed.ac.id