BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jamur tiram yang mempunyai nama latin (Pluerotus ostreatus) merupakan salah satu produk pertanian yang mengandung banyak gizi dan nutrisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam jamur tiram terdapat 19-35 % protein, lebih besar dibandingkan gandum (13,2%) dan beras (7,38%). Menurut Djariah dkk. (2001) kandungan dan komposisi nutrisi setiap 100 gram jamur tiram adalah protein 10,5- 30,5 %, lemak 1,7-2,2 %, karbohidrat 56,6 %, thiamin 0,20 mg, riboflavin 4,7-4,9 mg, niacin 77,2 mg, kalsium 314 mg, kalium 3.793 mg, fosfor 717 mg, natrium 837 mg, besi 3,4-18,2 mg dan kalori 367 kal. Selain itu, jamur tiram mempunyai rasa enak dan gurih seperti rasa daging ayam. Jamur tiram adalah salah satu komoditi produk pertanian yang sangat sensitif terhadap kerusakan. Kerusakan yang terjadi berupa perubahan warna menjadi kekuningan hingga kecoklatan (browning), perubahan kesegaran dan tekstur jamur sehingga menyebabkan penyusutan massa dan luas jamur menjadi mengecil, keriput dan kehilangan massa bobot. Kerusakan yang cukup parah pada jamur adalah timbulnya bau yang tidak sedap, menjadi lembek dan basah serta terdapat ulat dan belatung. Jika sudah pada tahap ini, jamur tersebut tidak pantas dikonsumsi lagi karena akan menyebabkan keracunan. Kerusakan pada jamur tiram menyebabkan penurunan mutu baik secara fisik maupun non fisik yang diikuti dengan penurunan harga jual. Pengamatan parameter mutu fisik jamur tiram dapat dilakukan secara mata telanjang dengan mengamati warna dan luas atau bentuk tudung jamur tiram. 1 2 Seiring dengan perkembangan teknologi, telah banyak dilakukan penelitian dengan menggunakan teknik pengolahan citra untuk mengamati parameter produk-produk pertanian seperti penentuan dimensi buah naga dengan teknik pengolahan citra yang dilakukan oleh Indriana (2008), teknik pengolahan citra untuk menentukan jenis buah naga oleh Janto (2008) dan teknik pengolahan citra untuk mendeteksi cacat kulit pada buah naga merah dan buah naga putih oleh Hidayat (2007). Dari beberapa penelitian tersebut, akan dilakukan penelitian dengan menggunakan program pengolahan citra untuk mengamati parameter luas dan nilai warna jamur tiram selama penyimpanan di beberapa suhu penyimpanan. 1.2 Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Membuat program pengolahan citra yang dapat mengukur parameter kualitas jamur tiram putih secara non destruktif. 2. Mengamati perubahan parameter warna dan luas tudung jamur tiram putih selama penyimpanan menggunakan program pengolahan citra. 1.3 Manfaat Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah menghasilkan program pengolahan citra yang membantu dalam melakukan pengamatan perubahan parameter jamur tiram selama penyimpanan. dengan cepat dan mudah untuk secara non destruktif. 3 1.4 Batasan Masalah Parameter yang diamati adalah nilai warna HSI, Lab dan luas tudung jamur tiram selama penyimpanan dengan intensitas cahaya setiap tempat penyimpanan tetap. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fisika Hayati dan Satuan Operasi, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada.