PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNG PINANG TAHUN 2013 TIM PENYUSUN Pengarah Rustam, SKM, M.Si (Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang) Pembina dr. Hardianto (Sekretaris Kota Tanjungpinang) Ketua dr. Yulferi (Kasubag. Penyusunan Program) Sekretaris Nola Novianti, S.Kep (Staf Penyusunan Program) Penanggungjawab Kota Tanjungpinang: Tim Editor: Wirdanaf, SKM, MT (Kabid. Promosi Kesehatan); Mardiliana (Kabid. Kesehatan Keluarga); Hj. Sri Rosniwati, S.Sos (Kabid. Pelayanan Kesehatan); dr. Susi Pitriana (Kabid. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit) Pengumpul Data Kota Tanjungpinang: R. Leila Mutia, SKM, Robby, AMKL, Syarifah Maznah Kontributor: Puskesmas se-Kota Tanjungpinang, Rumah Sakit se-Kota Tanjungpinang, Badan Pusat Statistik, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Pendidikan dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 i PENGESAHAN 1. Rustam, SKM, M.Si (Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang) (.................................) 2. dr. Hardianto (Sekretaris Kota Tanjungpinang) (.................................) 3. Wirdanaf, SKM, MT (Kabid. Promosi Kesehatan); (.................................) 4. Mardiliana (Kabid. Kesehatan Keluarga); (.................................) 5. Hj. Sri Rosniwati, S.Sos (Kabid. Pelayanan Kesehatan); (.................................) 6. dr. Susi Pitriana (Kabid. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit) (.................................) Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 ii KATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur kita Panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya jualah sehingga Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 ini dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Profil Kesehatan ini memuat informasi penting berbagai capaian program dan kegiatan pada tahun 2013. Sehingga dapat dijadikan sebagai bahan monitoring dan evaluasi terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan di sarana kesehatan yang pada akhirnya Mewujudkan Masyarakat Kota Tanjungpinang yang Sehat dan Mandiri. Kami menyadari data dan informasi yang disajikan masih terdapat keterbatasan dan kekurangan. Banyak kendala dan tantangan dalam penyediaan data dan informasi yang tepat waktu. Untuk itulah kami membutuhkan saran dan kritik dari semua pihak agar Profil Kesehatan selanjutnya lebih baik dan berkualitas. Namun dengan segala keterbatasan dan kekurangan ini, kami berharap Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang tahun 2013 ini dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan yang didasari kepada data dan serta digunakan sebagai salah satu rujukan data dan informasi yang terkait dengan bidang kesehatan. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 iii Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada semua pihak, khususnya kepada semua pengelola program yang ada di Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Puskesmas se-Kota Tanjungpinang dan semua lintas sektor yang ada, yang telah membantu dan berkontribusi sehingga memungkinkan tersusunnya Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013. Tanjungpinang, Juli 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG RUSTAM, SKM, M.Si PEMBINA UTAMA MUDA, NIP. 19670401 199101 1 001 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 iv DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ............................................................................. iii DAFTAR ISI ........................................................................................... v DAFTAR TABEL .................................................................................. vii DAFTAR GRAFIK ............................................................................... viii DAFTAR TABEL LAMPIRAN ............................................................... x BAB I. BAB II. BAB III. BAB IV. PENDAHULUAN ........................................................... 1 1.1 Latar Belakang ..................................................... 1 1.2 Tujuan .................................................................. 4 1.3 Sistematika Penulisan .......................................... 4 GAMBARAN UMUM ...................................................... 7 2.1 Sejarah ................................................................. 7 2.2 Geografis ............................................................. 8 2.3 Kependudukan ................................................... 10 2.4 Keadaan Pendidikan .......................................... 14 2.5 Sosial Ekonomi .................................................. 15 2.6 Lingkungan......................................................... 16 SITUASI DERAJAT KESEHATAN ............................... 17 3.1 Mortalitas............................................................ 17 3.2 Morbiditas........................................................... 24 SITUASI UPAYA KESEHATAN .................................... 42 4.1 Pelayanan Kesehatan Dasar.............................. 43 4.2 Pelayanan Kesehatan Rujukan .......................... 62 4.3 Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit ...... 65 4.4 Perbaikan Gizi Masyarakat ................................ 74 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 v BAB V. BAB IV. SITUASI DUMBER DAYA KESEHATAN ...................... 79 5.1 Sarana, Prasarana dan Tenaga Kesehatan ....... 79 5.2 Keuangan dan Penyusunan Program ................ 81 KESIMPULAN .............................................................. 84 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 vi DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Jumlah Penduduk per Kelurahan menurut Jenis Kelamin Kota Tanjungpinang Tahun 2013.................... 12 Tabel 2.2 Data Penduduk Sasaran Program Dinas Kesehatan Per Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 ........ 13 Tabel 2.3 Data Penduduk Sasaran Program Dinas Kesehatan Per Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 ........ 14 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 vii DAFTAR GARFIK Halaman Grafik 2.1 Piramida Penduduk Kota Tanjungpinang Tahun 2013 .............................................................. 11 Grafik 3.1 Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2013 ..................................................... 20 Grafik 3.2 Angka Kematian Balita (AKABA) di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2013 ................ 21 Grafik 3.3 Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2013 ..................................................... 23 Grafik 3.4 Angka Harapan Hidup di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 ..................................................... 24 Grafik 3.5 Pola 10 Besar Penyakit Terbanyak pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas se-Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 ...................................................... 25 Grafik 3.6 Presentase Kasus Gizi Buruk, Gizi Kurang dan Gizi Lebih di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 28 Grafik 3.7 Jumlah Kasus Malaria di Puskesmas se-Kota Tanjungpinang Tahun 2013 ...................................... 31 Grafik 3.8 Jumlah Kasus TB BTA Positif di Puskesmas se- Kota Tanjungpinang Tahun 2013 ........................ 33 Grafik 3.9 Jumlah Kasus Baru HIV, AIDS, dan Infeksi Menular Seksual Lainnya di Kota Tanjungpinang Tahun 2010 - 2013 .................................................... 35 Grafik 3.10 Jumlah Penemuan dan Penanganan Kasus Pneumonia Balita di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 .................................................... 36 Grafik 3.11 Jumlah Kasus Campak di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 .................................................... 38 Grafik 3.12 Jumlah Kasus DBD di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 .................................................... 40 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 viii Grafik 3.13 Jumlah Kasus Diare di Kota Tanjungpinang Tahun 2008 - 2013 .................................................... 41 Grafik 4.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 ............... 45 Grafik 4.2 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 ............... 47 Grafik 4.3 Cakupan Pelayanan Nifas di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 .................................................... 48 Grafik 4.4 Cakupan Neonatal Risti/Kompliksi ditangani di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 ............... 50 Grafik 4.5 Cakupan Kunjungan Bayi di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 .................................................... 53 Grafik 4.6 Cakupan Pelayanan Anan Balita di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 - 2013 .......................... 54 Grafik 4.7 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa dan Setingkat di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 55 Grafik 4.8 Cakupan Imunisasi DPT, HB, dan Campak pada Bayi di Kota Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 55 Grafik 4.9 Presentase Balita Ditimbang di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 ..................................................... 55 Grafik 5.1 Jumlah Penerima dari Jasa Pelayanan Medis dan Non Medis Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 ..................................................... 83 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 ix DAFTAR TABEL LAMPIRAN Tabel 1 : Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 2 : Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin, Dan Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 3 : Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 4 : Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf Menurut Jenis Kelamin Dan Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 5 : Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Dan Kecamatan Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Dan Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 6 : Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 7 : Jumlah Kematian Bayi Dan Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 8 : Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 9 : Jumlah Kasus Afp (Non Polio) Dan Afp Rate (Non Polio) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 10 : Jumlah Kasus Baru Tb Paru Dan Kematian Akibat TB Paru Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 x Tabel 11 : Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus Tb Paru Bta+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 12 : Jumlah Kasus Dan Kesembuhan Tb Paru Bta+ Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 13 : Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 14 : Jumlah Kasus Baru Hiv, Aids, Dan Infeksi Menular Seksual Lainnya Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 15 : Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap Hiv Menurut Jenis Kelamin Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 16 : Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 17 : Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 18 : Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 19 : Jumlah Kasus Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 20 : Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 21 : Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (Pd3i) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 22 : Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (Pd3i) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 xi Tabel 23 : Jumlah Kasus DBD Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 24 : Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 25 : Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 26 : Bayi Berat Badan Lahir Rendah Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 27 : Status Gizi Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 28 : Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan, Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 29 : Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 30 : Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet Fe1 Dan Fe3 Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 31 : Jumlah Dan Persentase Ibu Hamil Dan Neonatus Risiko Tinggi/Komplikasi Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 32 : Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita, Dan Ibu Nifas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 33 : Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 34 : Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 xii Tabel 35 : Jumlah Peserta KB Baru Dan KB Aktif Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 36 : Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 37 : Cakupan Kunjungan Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 38 : Cakupan Desa/Kelurahan Uci Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 39 : Cakupan Imunisasi DPT, HB, Dan Campak Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 40 : Cakupan Imunisasi BCG Dan Polio Pada Bayi Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 41 : Jumlah Bayi Yang Diberi Asi Eksklusif Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 42 : Pemberian Makanan Pendamping Asi Anak Usia 6-23 Bulan Keluarga Miskin Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 43 : Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 44 : Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 45 : Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 46 : Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD & Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 xiii Tabel 47 : Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 48 : Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 49 : Persentase Sarana Kesehatan Dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat (Gadar ) Level I Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 50 : Jumlah Penderita Dan Kematian Pada Klb Menurut Jenis KLB Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 51 : Desa/Kelurahan Terkena Klb Yang Ditangani < 24 Jam Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 52 : Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 53 : Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD Dan Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 54 : Jumlah Kegiatan Penyuluhan Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 55 : Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Menurut Jenis Jaminan, Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 56 : Cakupan Pelayanan Rawat Jalan Masyarakat Miskin (Dan Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 57 : Cakupan Pelayanan Rawat Inap Masyarakat Miskin (Dan Hampir Miskin) Menurut Strata Sarana Kesehatan, Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 58 : Jumlah Kunjungan Rawat Jalan , Rawat Inap, Dan Kunjungan Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Kesehatan Kota xiv Tabel 59 : Angka Kematian Pasien Di Rumah Sakit Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 60 : Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 61 : Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 62 : Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 63 : Persentase Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 64 : Persentase Keluarga Menurut Jenis Sarana Air Bersih Yang Digunakan, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 65 : Persentase Keluarga Menurut Sumber Air Minum Yang Digunakan, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 66 : Persentase Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 67 : Persentase Tempat Umum Dan Pengelolaan Makanan (Tupm) Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 68 : Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 69 : Ketersediaan Obat Menurut Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 70 : Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 71 : Sarana Pelayanan Kesehatan Dengan Kemampuan Labkes Dan Memiliki 4 Spesialis Dasar Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Jenis Obat Kota xv Tabel 72 : Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan, Dan Puskesmas Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 73 : Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (Ukbm) Menurut Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 74 : Jumlah Tenaga Medis Di Sarana Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 75 : Jumlah Tenaga Keperawatan Di Sarana Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 76 : Jumlah Tenaga Kefarmasian Dan Gizi Di Sarana Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 77 : Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Dan Sanitasi Di Sarana Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 78 : Jumlah Tenaga Teknisi Medis Dan Fisioterapis Di Sarana Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Tabel 79 : Anggaran Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 xvi LAMPIRAN TABEL PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan dan harus diperhitungkan secara seksama dengan berbagai dampak positif maupun negatif dari setiap kegiatan terhadap kesehatan masyarakat. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan produktif, serta mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan komitmen yang tinggi terhadap kemanusiaan dan etika, yang dilaksanakan dengan semangat pemberdayaan serta kemitraan yang tinggi. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan baik oleh pemerintah maupun masyarakat termasuk swasta harus diselenggarakan secara adil dan merata. Sebagaimana diamanatkan dalam amandemen UUD 1945 pasal 28 ayat 1 bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan bathin, bertempat tinggal, dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Jaminan pemeliharaan kesehatan dikembangkan terus untuk menjamin terselenggaranya pemeliharaan kesehatan yang lebih merata dan bermutu serta dengan harga yang terkendali. Pembangunan kesehatan di Indonesia terus ditingkatkan dengan melaksanakan berbagai upaya dalam rangka meningkatkan kesehatan dan kesehatan terus kesejahteraan digalakkan masyarakat. untuk Reformasi meningkatkan bidang pelayanan kesehatan yang bermutu, efektif, efisien dan terjangkau masyarakat. Berbagai terobosan baru dilaksanakan pemerintah baik di pusat maupun daerah dengan mengarahkan pembangunan kesehatan yang langsung mendidik sasaran yang menjadi permasalahan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 1 kesehatan. Pelayanan langsung yang menyentuh kebutuhan masyarakat menjadi perhatian utama. Hal ini dapat kita lihat dengan program-program pemerintah yang memberi jaminan pelayanan kesehatan kepada semua lapisan masyarakat, khususnya masyarakat dengan kemampuan ekonomi kurang mampu dengan sistem asuransi kesehatan masyarakat miskin yang saat ini namanya menjadi Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Pelayan Persalinan (Jampersal). Begitu juga Pemerintah Kota Tanjungpinang yang memberikan pelayanan kesehatan gratis yang dinamakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) bagi masyarakat miskin yang tidak dicakup oleh Jamkesmas sebagai bukti kepedulian pemerintah dalam menyediakan pelayanan kesehatan yang terjangkau. Namun demikian, walaupun sudah banyak kemajuan yang dicapai tetapi bila dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, keadaan kesehatan masyarakat Indonesia masih tertinggal. Angka kematian ibu dan anak misalnya, Indonesia berada diurutan atas diantara negara-negara anggota South East Asia Medical Information Center (SEAMIC). Indikator yang digunakan dalam menilai pencapaian Indonesia Sehat 2013 dan juga Kota Tanjungpinang Sehat meliputi (1) Indikator derajat kesehatan sebagai hasil akhir yang terdiri dari indikatorindikator untuk mortalitas, morbiditas dan nutrisional gizi; (2) Indikator hasil yang terdiri atas indikator-indikator untuk keadaan lingkungan, perilaku hidup, akses dan mutu pelayanan kesehatan; serta (3) Indikator proses dan masukan yang terdiri atas indikator-indikator untuk pelayanan kesehatan, sumber daya kesehatan, manajemen kesehatan dan kontribusi sektor terkait. Evaluasi pencapaian pelaksanaan untuk mengetahui perkembangan derajat kesehatan masyarakat perlu dilakukan setiap tahunnya. Hal ini untuk mengetahui manfaat dan dampak dari penyelenggaraan program dan kegiatan pembangunan kesehatan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 2 yang tepat guna dan tepat sasaran. Selain untuk evaluasi hasil, juga dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan menghambat pencapaian hasil pembangunan kesehatan yang diharapkan. Peranan data dan informasi dalam bidang kesehatan semakin memegang peranan penting. Informasi yang tepat waktu akan memungkinkan untuk dapat mengambil keputusan dan kebijakan yang tepat waktu dan tepat sasaran. Informasi yang kurang akurat dan lambat dapat dipastikan akan memperlambat pengambilan keputusan. Akibatnya permasalahan kesehatan akan semakin menumpuk dan berbagai penyakit sudah menyebar luas di masyarakat. Pentingnya data dan informasi ini ditegaskan dalam strategi utama pembangunan kesehatan, dimana salah satunya adalah peningkatan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan. Profil kesehatan Kota Tanjungpinang sebagai salah satu sarana yang dapat digunakan sebagai jendela untuk melihat pencapaian derajat kesehatan Kota Tanjungpinang dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum (SPM) bidang kesehatan. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik serta dilengkapi dengan analisis deskriptif. Keterbatasan dalam menganalisis ini sebagian besar karena kesulitan memperoleh data yang akurat dan konsisten. Sistematika penyusunan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang ini mengacu pada Pedoman Penyusunan Profil Kesehatan yang diterbitkan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2011 dan SKN yang meliputi aspek (1) demografi dan geografi; (2) derajat kesehatan meliputi angka kematian, kesakitan dan nutrisional gizi masyarakat; (3) penyelenggaraan sistem kesehatan, meliputi upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan manajemen kesehatan. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 3 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Tujuan umum penyusunan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 adalah diperolehnya gambaran derajat kesehatan masyarakat Kota Tanjungpinang yang merupakan keluaran dari pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang Tahun 2013. 1.2.2 Tujuan Khusus 1. Diperolehnya gambaran umum keadaan geografis, kependudukan, tingkat pendidikan dan lingkungan di Kota Tanjungpinang Tahun 2013. 2. Diketahuinya Visi, Misi, Kebijakan serta program-program Pembangunan Kesehatan di Kota Tanjungpinang Tahun 2013. 3. Diketahuinya pencapaian pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang Tahun 2013. 4. Diketahuinya situasi sumber daya kesehatan di Kota Tanjungpinang Tahun 2013. 5. Diketahuinya permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang Tahun 2013. 6. Terdokumentasikannya data dan informasi derajat kesehatan masyarakat Kota Tanjungpinang Tahun 2013. 1.3 Sistematika Penulisan Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 ini mengacu kepada Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota yang diterbitkan oleh Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Adapun susunan penulisannya adalah sebagai berikut : Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 4 BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 dan sistematika dari penyajiaannya. BAB II : GAMBARAN UMUM Bab ini berisi tentang gambaran umum Kota Tanjungpinang Tahun 2013. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga membahas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misalnya kependudukan, pendidikan, sosial ekonomi dan lingkungan. BAB III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat. BAB IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kota Tanjungpinang Tahun 2013. BAB V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 5 BAB VI : KESIMPULAN Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, pada bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan. LAMPIRAN Pada lampiran ini berisi resume / angka pencapaian Kota Tanjungpinang Tahun 2013 dan 79 tabel data yang merupakan gabungan tabel indikator Kota Tanjungpinang sehat dan indikator pencapaian kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 6 BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Sejarah Nama Tanjungpinang, diambil dari posisinya yang menjorok ke laut (tanjung) yang banyak ditumbuhi sejenis pohon, yaitu pohon pinang. Pohon yang berada di Tanjung tersebut merupakan petunjuk bagi pelayar yang akan masuk ke Sungai Bintan, dimana terdapat kerajaan Bentan yang berpusat di Bukit Batu. Dengan posisi yang strategis di Pulau Bintan dan pusat kebudayaan melayu serta lalu lintas perdagangan sehingga Tanjungpinang menjadi sangat terkenal. Sejarah Tanjungpinang juga tidak terlepas dari Kerajaan Melayu Johor-Riau. Pada masa Kerajaan Johor masa Sultan Abdul Jalil Syah yang memerintahkan Laksemana Tun Abdul Jamil membuka sebuah Bandar perdagangan yang terletak di Pulau Bintan, tepatnya di Sungai Carang, Hulu Sungai Riau. Bandar baru tersebut menjadi bandar yang ramai dan kemudian dikenal dengan bandar Riau. Peranan Tanjungpinang sangat p[enting sebagai kawasan penyangga dan pintu masuk Bandar Riau. Pada masa Perang Riau pada tahun 1782-1784 antara kerajaan Riau dengan Belanda, Keberadaan Tanjungpinang semakin diperhitungkan yaitu pada masa pemerintahan yang dipertuan Muda Raja Haji Fisabillilah. Peperangan selama 2 tahun ini mencapai puncaknya pada tanggal 6 Januari 1784 dengan kemenangan pada pihak Kerajaan Melayu Riau yang ditandai dengan hancurnya kapal komando Belanda “Malaka’s Wal Faren”. Dan mendesak Belanda untuk mundur dari perairan Riau. Kemudian peristiwa tersebut 6 Januari diabadikan sebagai hari jadi Tanjungpinang. Sejak Belanda menguasai wilayah Kerjaan Riau dan campur tangannya dalam kerajaan, membuat kerajaan Riau mengalami kemunduran, hingga puncaknya terjadi pada saat pemecatan Sultan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 7 Riau oleh Belanda pada tahun 1912. Sultan kala itu tidak mau menandatangani Surat pemberhentian tersebut dan lebih memilih untuk pindah ke Singapura.Dan sejak saat itu berakhirlah Kesultanan Riau-Lingga dari peta Keresidenan Belanda. Dan Keberadaan Tanjungpinang tetap menjadi daerah pusat keresidenan Belanda. Keberadaan Belanda sempat digantikan Jepang dan Tanjungpinang pada waktu itu dijadikan Pusat Pemerintahan Jepang di Wilayah Kepulauan Riau. Dan kemudian kembali lagi dipegang oleh belanda. Kemerdekaan Indonesia tahun 1945 mengakhiri pendudukan Belanda atas wilayah Kepulauan Riau. Tahun 1950, Belanda menyerahkan wilayah Kepulauan Riau Kepada pemerintah Indonesia. Berdasarkan Undang-undang No 19 Tahun 1957 dibentuklah Propinsi Riau dengan Tanjungpinang sebagai ibukota, namun tahun 1959 ibukota dipindahkan ke Pekanbaru. Setelah lama menjadi ibukota Kabupaten Kepulauan Riau, Kemudian dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 1983 tanggal 18 Oktober 1983 Tanjungpinang ditetapkan sebagai Kota Administratif. Selanjutnya pada tahun 2001 sesuai dengan UU nomor 5 tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001, Kota Administratif Tanjungpinang menjadi Kota Tanjungpinang. Dan saat ini Tanjungpinang menjadi Ibukota Provinsi Kepulauan Riau dengan membawahi 4 kecamatan yaitu Kecamatan Bukit Bestari, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kecamatan Tanjungpinang Kota dan Kecamatan Tanjungpinang Barat. 2.2 Geografis Secara geografis Kota Tanjungpinang terletak di Pulau Bintan, dengan posisi koordinat berada pada 0051’ sampai dengan 0059’ Lintang Utara dan 104023’ sampai dengan 104034’ Bujur Timur, dan berada pada elevasi ± 70 m di atas permukaan air laut (mean sea level). Adapun batas-batas wilayah Kota Tanjungpinang sebagai berikut: Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 8 Sebelah Utara : berbatasan dengan Teluk Bintan Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan. Sebelah Selatan : berbatasan dengan Mantang Baru Selat Karas Desa Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan. Sebelah Barat : berbatasan dengan Selat Karas, Kecamatan Galang Kota Batam dan Desa Pangkil Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan. Sebelah Timur : berbatasan dengan Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan. Gambar 2.1 Peta Kota Tanjungpinang Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 9 Kota Tanjungpinang terdiri dari 4 (empat) kecamatan dan 18 (delapan belas) kelurahan diantaranya: 1. Kecamatan Tanjungpinang Barat yang terdiri dari 4 (empat) kelurahan, yaitu : Kelurahan Tanjungpinang Barat, Kelurahan Kemboja, Kelurahan Kampung Baru, dan Kelurahan Bukit Cermin 2. Kecamatan Tanjungpinang Timur yang terdiri dari 5 (lima) kelurahan, yaitu: Kelurahan Melayu Kota Piring, Kelurahan Kampung Bulang, Kelurahan Air Raja, Kelurahan Batu IX, dan Kelurahan Pinang Kencana 3. Kecamatan Tanjungpinang Kota yang terdiri dari 4 (empat) kelurahan, yaitu: Kelurahan Tanjungpinang Kota, Kelurahan Kampung Bugis, Kelurahan Senggarang, dan Kelurahan Penyengat 4. Kecamatan Bukit Bestari yang terdiri dari 5 (lima) kelurahan, yaitu: Kelurahan Tanjungpinang Timur, Kelurahan Dompak, Kelurahan Tanjung Ayun Sakti, Kelurahan Sei Jang, dan Kelurahan Tanjung Unggat. 2.3 Kependudukan Jumlah penduduk Kota Tanjungpinang pada tahun 2013 mengalami penurunan dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh pada tahun 2013 Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Jakarta melakukan Konsolidasi data dengan tujuan untuk menimalisir adanya data ganda di seluruh wilayah Indonesia termasuk data yang ada di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang. Data hasil konsolidasi inilah, tepatnya sejak Agustus 2013 dipakai Kota Tanjungpinang sebagai dasar untuk menentukan jumlah penduduk yang ada di Kota Tanjungpinang. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 10 Jumlah penduduk Kota Tanjungpinang pada tahun 2013 adalah 228.918 jiwa, yang terdiri dari 116.256 jiwa penduduk laki-laki, dan 112.662 jiwa penduduk perempuan. Sedangkan jumlah kepala keluarga sebanyak 70.278 rumah tangga, dengan anggota KK ratarata 3 orang. Sedangkan kepadatan penduduk Kota Tanjungpinang adalah 955 jiwa/km2. LAKI-LAKI PEREMPUAN Sumber : Profil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Grafik 2.1 Piramida Penduduk Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 11 Tabel 2.1 Jumlah Penduduk per Kelurahan Menurut Jenis Kelamin Kota Tanjungpinang Tahun 2013 PENDUDUK NO KECAMATAN / KELURAHAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH 1 TANJUNGPINANG BARAT TANJUNG PINANG BARAT 2 KEMBOJA 8.250 7.960 16.210 3 KAMPUNG BARU 6.060 5.871 11.931 4 BUKIT CERMIN 5.036 5.162 10.198 43.229 41.560 84.789 TANJUNGPINANG TIMUR 29.320 9.974 28.771 9.778 58.091 19.752 1 MELAYU KOTA PIRING 9.516 9.090 18.606 2 KAMPUNG BULANG 4.834 4.848 9.682 3 AIR RAJA 6.156 5.876 12.032 4 BATU IX 10.690 10.082 20.772 5 PINANG KENCANA 12.033 11.664 23.697 TANJUNGPINANG KOTA 12.203 11.211 23.414 1 TANJUNG PINANG KOTA 3.707 3.729 7.436 2 KAMPUNG BUGIS 4.902 4.184 9.086 3 SENGGARANG 2.262 2.032 4.294 4 PENYENGAT 1.332 1.266 2.598 31.504 31.120 62.624 11.211 BUKIT BESTARI 1 TANJUNG PINANG TIMUR 5.666 5.545 2 DOMPAK 1.601 1.479 3.080 3 TANJUNG AYUN SAKTI 6.471 6.504 12.975 4 SEI JANG 9.763 9.723 19.486 5 TANJUNG UNGGAT 8.003 7.869 15.872 116.256 112.662 228.918 TOTAL Persentase Jumlah Penduduk per Kecamatan (%) 25,38% 37,04% 10,23% 27,36% 100% Sumber : Dinas Kependudukan dan Capil Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur mempunyai jumlah penduduk paling banyak yaitu 84.789 atau sekitar 37,04%. Jika dibandingkan dengan data pada Tahun 2012, penduduk yang berdomisili di wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur adalah 36,35%, maka pada Tahun 2013 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan karena wilayah kecamatan Tanjungpinang Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 12 Timur adalah wilayah yang sedang berkembang sampai dengan saat ini. Pembangunan perumahan baru, perkantoran, perdagangan dan transportasi berada di wilayah kecamatan Tanjungpinang Timur. Faktor tersebut menyebabkan penduduk kota Tanjungpinang terutama pendatang lebih memilih untuk bertempat tinggal di wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur. Sebaliknya wilayah Kecamatan Tanjungpinang Kota mempunyai jumlah penduduk paling sedikit yaitu 23.414 jiwa atau 10,23% yang pada Tahun 2012 sebesar 10,24%. Angka tersebut menunjukkan bahwa terjadi pergeseran jumlah penduduk dari wilayah Kecamatan Tanjungpinang Kota ke wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur. Wilayah Kecamatan Tanjungpinang Kota sebagian besar adalah wilayah pesisir pantai. Penduduk cenderung menghindari wilayah tersebut sebagai tempat untuk menetap. Tabel 2.2 Data Penduduk Sasaran Program Dinas Kesehatan per Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Bayi (2,64%) Kecamatan Anak Balita (9,28%) Balita L P ∑ L P ∑ L P ∑ TPI. BARAT 794 777 1.571 2.793 2.733 5.526 3.587 3.510 7.097 TPI. TIMUR 1.126 1.075 2.201 3.958 3.781 7.739 5.084 4.856 9.940 TPI. KOTA 322 297 619 1.132 1.048 2.180 1.454 1.345 2.799 BKT. BESTARI 839 823 1.662 2.949 2.894 5.843 3.788 3.717 7.505 3.081 2.972 6.053 10.832 10.456 21.288 13.913 13.428 27.341 Total Sumber : Bidang Program Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 13 Tabel 2.3 Data Penduduk Sasaran Program Dinas Kesehatan per Kecamatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Bufas Bulin Buteki Bumil (2,64%) (2,77%) (2,64%) (2,9%) L P ∑ L P ∑ TPI. BARAT 1.571 1.650 1.571 1.727 1.406 1.586 2.992 828 1.014 1.842 TPI. TIMUR 2.201 2.309 2.201 2.418 1.095 1.042 2.137 514 503 1.017 TPI. KOTA 619 651 619 681 675 670 1.345 428 499 927 BKT. BESTARI 1.662 1.744 1.662 1.826 1.210 1.226 2.436 596 Total 6.053 6.354 6.053 6.652 4.386 4.524 8.910 2.366 Kecamatan Lansia Lansia Risti 688 1.284 2.704 Sumber : Bidang Program Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Sebaran penduduk di Kota Tanjungpinang adalah sebagai berikut; 58.091 jiwa penduduk Kecamatan Tanjungpinang Barat, 23.414 jiwa penduduk Kecamatan Tanjungpinang Kota, 62.624 jiwa penduduk Kecamatan Bukit Bestari, dan 84.789 jiwa penduduk Kecamatan Tanjungpinang Timur. Prediksi kelompok sasaran utama penduduk pada tahun 2013 adalah; 6.652 ibu hamil, 6.354 ibu bersalin, 6.053 ibu menyusui, 6.053 bayi, 21.288 anak balita usia 1-4 th, dan 27.341 balita. 2.4 Pendidikan Tingkat pendidikan penduduk di atas usia 10 tahun di Kota Tanjungpinang adalah sebagai berikut; 3,31% tidak / belum pernah sekolah; 13.89 % belum/tidak tamat SD; 24,74% berpendidikan SD/MI; 16,31% berpendidikan SMP/MTs; 33,35% berpendidikan SMA/SMK/MA; 3,14% berpendidikan Akademi/Diploma; dan 5,27% berpendidikan DIV/S1/S2/S3. Prasarana pendidikan di Kota Tanjungpinang, terdiri dari; 74 buah SD/MI, 27 SLTP/MTS, 27 SLTA/MA/SMK. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 14 5.070 2.5 Sosial – Ekonomi Tiga sektor unggulan Pembangunan ekonomi Kota Tanjungpinang yaitu perdagangan, industri dan transportasi. Ketiga sektor tersebut diharapkan akan mampu dan dapat merangsang perkembangan serta pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lainnya. Angka Pertumbuhan penduduk Kota Tanjungpinang pada tahun2012 adalah -0,43%. Angka tidak jauh berbeda dengan pada tahun 2013 yaitu sebesar -0,21%. Pada tahun 2012 pertembuhan penduduk mengalami penurunan dikarenakan adnya pengelolaaan data untuk mempersiapkan Data Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) pada Pemilihan Walikota Tanjungpinang. Pada pengelolaan data tersebut, Dinas Kepenudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang melakukan penghapusan terhadap data ganda, data penduduk yang sudah pindah keluar dari Kota Tanjungpinang, dan data orang yang telah mati yang belum dilaporan ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Pertumbhan penduduk tahun 2013 juga mengalami penurunan, hal ini dikarenakan tahun 2013 Direktorat Jenderal Kepundudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Jakarta melakukan Konsolidasi data dengan tujuan untuk meminimalisir adanya data ganda di seluruh wilayah Indonesia termasuk data yang ada di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang. Berdasarkan Instruksi dari Menteri Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil maka Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang menggunakan data pelayanan hasil konsolidasi tersebut tepatnya pada bulan Agustus 2013 yang lalu (Profil Perkembangan Kependudukan Kota Tanjungpinang Tahun 2013). Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 15 2.6 Lingkungan Kota Tanjungpinang berbatasan dengan Kota Batam, negara tetangga Singapura dan Malaysia. Dan merupakan kawasan Segitiga Pengembangan SIJORI (Singapura, Johor, dan Riau). Geografis Kota Tanjungpinang merupakan kawasan pesisir, berbukit-bukit dengan batuan bouksit, beberapa kawasan pantainya masih terdapat rawa dan hutan bakau. Saat ini Kota Tanjungpinang dijadikan sebagai ibukota Provinsi Kepulauan Riau dan masih ada sebagian dinas-dinas Kabupaten Bintan yang menempati kantor di wilayah Kota Tanjungpinang. Selain sebagai pusat kegiatan pemerintahan baik Provinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten Bintan, Kota Tanjungpinang juga memiliki tiga buah Rumah Sakit (RSUD Kota Tanjungpinang, RSAL, dan RSUD Provinsi Kepulauan Riau) yang juga sebagai pusat rujukan dari beberapa Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Kepulauan Riau. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 16 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti pelayanan dan ketersedian sarana dan prasarana kesehatan, melainkan juga dipengaruhi faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial, keturunan, dan faktor lainnya. Situasi derajat kesehatan masyarakat di Kota Tanjungpinang dapat dilihat dari beberapa indikator yang meliputi situasi mortalitas, morbiditas dan status gizi masyarakat. Pada bab ini situasi derajat kesehatan Kota Tanjungpinang digambarkan melalui Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), Angka Kematian Ibu(AKI), dan angka morbiditas beberapa penyakit. 3.1 Mortalitas Mortalitas salah satu diantara atau tiga kematian komponen proses merupakan demografi yang berpengaruh terhadap struktur penduduk selain fertilitas dan migrasi. Tinggi rendahnya tingkat mortalitas di suatu daerah tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan penduduk, tetapi juga bisa dijadikan sebagai barometer dari tinggi rendahnya tingkat kesehatan di daerah tersebut. Kasus kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan. Indikator kematian berguna untuk memonitor kinerja pemerintah pusat maupun lokal dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat (Budi Utomo, 1985). Kematian dewasa umumnya disebabkan karena penyakit menular, penyakit degeneratif, kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap kematian. Kematian bayi dan balita sebagian besar disebabkan oleh BBLR dan Asfiksia. Faktor gizi buruk juga Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 17 menyebabkan anak-anak rentan terhadap penyakit menular, sehingga mudah terinfeksi dan menyebabkan kematian. Faktor sosial ekonomi seperti pengetahuan tentang kesehatan, gizi dan kesehatan lingkungan, kepercayaan dan kemiskinan merupakan faktor individu dan keluarga yang mempengaruhi mortalitas dalam masyarakat. Angka kematian dapat digunakan sebagai salah satu indikator dalam penilaian menggambarkan keberhasilan perkembangan pelayanan derajat kesehatan kesehatan serta masyarakat. Berikut yang akan dijabarkan meliputi Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), dan Angka Kematian Ibu Maternal. 3.1.1 Angka Kematian Bayi (AKB) Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi, dari sisi penyebabnya kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen. Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal yaitu kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan. Umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Kematian bayi eksogen atau kematian post neonatal adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang berkaitan dengan pengaruh lingkungan luar. Angka kematian bayi merupakan indikator penting untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat karena bayi yang baru lahir sangat sensitif dengan keadaan lingkungan tempat tinggal orang tua si bayi dan sangat erat kaitannya dengan keadaan sosial ekonomi orang tuanya. Angka kematian bayi selain berguna untuk memantau dan mengevaluasi keberhasilan program di bidang kesehatan, juga dapat dimanfaatkan sebagai alat Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 18 ukur situasi demografi dan sebagai masukan dalam melakukan perhitungan proyeksi penduduk. Juga dapat dimanfaatkan untuk pengembangan perencanaan program. Dalam hal kematian, Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDGs) untuk menurunkan Angka Kematian Bayi sebesar dua per tiga dari angka di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan usaha yang sungguhsungguh dari berbagai instansi terkait, mulai dari pemerintah pusat maupun daerah, LSM dan masyarakat pada umumnya. Pada tahun 2013, jumlah kelahiran di Kota Tanjungpinang sebanyak 6.367 kelahiran. Dari kelahiran tersebut terjadi kelahiran mati sebanyak 41 kasus. Sedangkan dari yang lahir hidup dilaporkan bahwa sebanyak 40 bayi meninggal. Jika dikonversikan secara langsung dengan perhitungan angka kematian bayi di Kota Tanjungpinang tahun 2013 sebesar 6,32 per 1.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan keadaan tahun 2012 dapat dilihat bahwa jumlah kematian bayi secara angka absolut sama yaitu dari 40 bayi pada tahun 2012 menjadi 40 bayi pada tahun 2013, tetapi secara persentase mengalami penurunan yaitu 6,83 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2012 menjadi 6,32 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2013. Penyebab utama kematian bayi di Kota Tanjungpinang yaitu BBLR dan Aspiksia. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 19 Per 1.000 pddk 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Grafik : 3.1 Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2013 8 6,14 5,6 2008 2009 2010 6,82 2011 6,83 2012 6,32 2013 TAHUN Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 3.1.2 Angka Kematian Balita (AKABA) Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia 0 - 4 tahun selama satu tahun tertentu per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Balita dapat berguna untuk mengembangkan program imunisasi serta program-program pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak, program penyuluhan tentang gizi dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah 5 tahun. Kejadian kematian anak balita di Kota Tanjungpinang secara absolut menunjukkan adanya peningkatan yaitu 3 kematian pada tahun 2012 menjadi 7 kematian pada tahun 2013, namun secara persentase juga terjadi peningkatan yang signifikan dimana pada tahun 2012 angka kematian anak balita sebesar 0,51 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 1,11 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2013. Sedangkan untuk kejadian kematian balita di Kota Tanjungpinang secara absolut menunjukkan adanya peningkatan yaitu 43 kematian pada tahun 2012 menjadi 47 kematian pada tahun 2013 dan secara persentase juga mengalami peningkatan. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 20 9,07 7,58 6,17 Per 1.000 pddk 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Grafik : 3.2 Angka Kematian Anak Balita (AKABA) di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2013 2008 2009 6,8 2010 2011 7,34 2012 7,43 2013 TAHUN Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Pada tahun 2012 angka kematian balita sebesar 7.34 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 7.43 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2013. Jika dibandingkan dengan SDKI 2012 dimana secara nasional angka kematian balita sebesar 40 per 1.000 kelahiran hidup, maka kondisi Angka Kematian Balita di Kota Tanjungpinang sudah jauh dibawah angka nasional. Kondisi ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan lebih baik lagi mengingat masa balita merupakan masa pertumbuhan emas (golden age growth) karena pada masa ini pertumbuhan dan pembentukan organ-organ vital anak mengalami pertumbuhan yang pesat termasuk pertumbuhan otak. Jika kondisi kesehatan anak pada masa balita ini dapat terpelihara dengan baik maka kemungkinan besar generasi yang akan dihasilkan adalah generasi bangsa yang kuat secara fisik dan intelegensia. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 21 3.1.3 Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) Angka Kematian Ibu (AKI) maternal adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu Maternal merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk melihat tingkat kesejahteraan suatu daerah atau negara. Hal ini didasarkan bahwa kondisi kesehatan ibu pada waktu hamil akan menjadi faktor penentu keselamatan ibu pada proses persalinan dan masa nifas. Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan ibu hamil antara lain tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, ibu waktu melahirkan dan masa nifas. Penghitungan AKI sulit dilakukan karena untuk menghitung AKI dibutuhkan sampel yang besar. Angka Kematian Ibu sampai saat ini baru diperoleh dari survey-survey terbatas seperti penelitian dan pencatatan. Dari beberapa hasil survey dan penelitian terlihat bahwa angka kematian ibu maternal secara nasional menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu. Menurut hasil SKRT tahun 1992 angka kematian ibu sebesar 425 per 100.000 kelahiran hidup, hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 1994 menunjukkan angka 390 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada hasil SKRT 1995 angka kematian ibu maternal menurun menjadi 373 per 100.000 kelahiran hidup. Dari hasil SDKI pada tahun 2002 - 2003 kejadian AKI menurun lagi menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2010 turun lagi 259 per 100.000 kelahiran hidup dan tahun 2012 naik 359 per 100.000 kelahiran hidup. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 22 Grafik : 3.3 Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2013 140 Per 1.000 pddk 120 116,09 126,46 121,29 100 60 85,4 82,68 80 52 40 20 0 TAHUN 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Pada tahun 2013 berdasarkan data yang diperoleh diketahui jumlah kematian ibu maternal di Kota Tanjungpinang sebanyak 8 orang dari 6.326 kelahiran hidup. Angka ini jika dikonversikan langsung dengan rumus perhitungan AKI maka diperoleh angka 126,46 per 100.000 kelahiran hidup. Secara absolut terjadi kenaikan jumlah kasus dari tahun 2012 ke tahun 2013, dan setelah dikonversi dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan yang signifikan yaitu 85,40 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012 menjadi 126,46 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2013. Penyebab utama Kematian adalah Pendarahan dan Preeklamsi. 3.1.4 Angka Harapan Hidup Angka Harapan Hidup (AHH) dapat digunakan untuk menilai status derajat kesehatan. Selain itu, AHH juga menjadi salah satu indikator yang diperhitungkan dalam menilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Gambaran AHH di Tanjungpinang selama tahun 2006 – 2013 menunjukkan peningkatan. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 23 Data BPS, menunjukkan bahwa AHH di Tanjungpinang pada tahun 2006 sebesar 68,5 tahun , 2007 sebesar 68,5 tahun , 2008 sebesar 69,51 tahun, tahun 2009 sebesar 69,56 tahun dan tahun 2010 sebesar 69,62 tahun. Tahun 2011, AHH Kota Tanjungpinang kembali naik menjadi 69,67 tahun. Grafik: 3.4 Angka Harapan Hidup di Kota Tanjungpinang Tahun 2009 -2013 69,8 69,75 69,75 69,72 69,7 69,67 69,65 69,62 69,6 69,56 69,55 69,5 69,45 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber : BPS Kota Tanjungpinang 3.2 MORBIDITAS Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 24 3.2.1 Pola 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Pola 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di Puskesmas tahun 2013 menunjukkan bahwa kasus terbanyak merupakan penyakit ISPA dengan jumlah kasus 29.185. Rincian mengenai 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di puskesmas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Grafik 3.5 POLA 10 BESAR PENYAKIT TERBANYAK PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS SE- KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 Penyakit Ginggivitis; 2255 Diabetes Melitus; 2686 Diare; 2809 Anthropaties; 2201 Infeksi pad Kulit; 3362 ISPA; 29185 Penyakit pada Gaster; 3985 Infeksi pada Pulpa; 3731 Gastritis; 4587 Hipertensi; 9125 Sumber: Bidang Yankes Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2015 Dari tabel diatas, terlihat bahwa penyakit tertinggi yaitu ISPA diikuti oleh hipertensi, gastritis, penyakit pulpa dan jaringan periapikal, penyakit kulit infeksi, diare, penyakit sistem otot dan jaringan pengikat, , tonsillitis, serta penyakit kulit alergi. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 25 3.2.2. Status Gizi Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam MDGs adalah status gizi balita. Status gizi balita diukur berdasarkan umur, berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Variabel BB dan TB ini disajikan dalam bentuk tiga indikator antropometri, yaitu : berat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut tinggi badan (BB/TB). Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara umum. Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah gizi yang sifatnya kronis ataupun akut karena berat badan berkolerasi positif dengan umur dan tinggi badan. Dengan kata lain, berat badan yang rendah dapat disebabkan karena anaknya pendek (kronis) atau diare atau penyakit infeksi lainnya (akut). Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama, misalnya : kemiskinan, perilaku hidup sehat dan pola asuh/pemberian makan yang kurang baik dari sejak anak dilahirkan yang mengakibatkan anak menjadi pendek. Indikator BB/TB dan IMT/U memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi dalam waktu yang tidak lama (singkat), misalnya: mengidap penyakit tertentu dan kekurangan asupan gizi yang mengakibatkan anak menjadi kurus. Partisipasi masyarakat (D/S) pada tahun 2013 mengalami peningkatan dimana tahun 2012 48,12 % sedangkan tahun 2013 62,54%, tetapi angkanya masih jauh dari target nasional yaitu 80%. Hal ini menggambarkan bahwa partisipasi masyarakat masih kurang dan dipengaruhi oleh pola pikir masyarakat yang lebih senang membawa balita mereka ke pelayanan kesehatan baik itu Puskesmas, Rumah Sakit ataupun klinik swasta. Selaian itu ketika usia anak lebih dari setahun dimana imunisasi dasar sudah lengkap, masyarakat cenderung malas untuk ke penimbangan. Jika Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 26 balita tidak ditimbang setiap bulan, maka kenaikan berat badan tidak terpantau. Jika berat badan yang tidak terpantau tersebut tidak naik sampai beberapa kali akan menyebabkan timbulnya masalah gizi kurang. Untuk itu perlu dipelajari kenapa mereka tidak dating ke posyandu dan perlu dimotivasi. Selain itu dari kader posyandu sendiri bersama dengan PKK kelurahan juga dihimbau agar lebih memotivasi warganya untuk membawa balita ke posyandu setiap bulan dimana selama D/S belum mencapai 100% maka kasus gizi buruk masih mungkin terjadi. Berdasarkan Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM) Penyelenggaraan Perbaikan Gizi Masyarakat tahun 2005, yang menargetkan balita Bawah Garis Merah (BGM) atau gizi buruk berada pada angka 5% untuk tahun 2013, maka prevalensi Gizi Buruk Kota Tanjungpinang tahun 2013 jauh dibawah target dan cukup memanggakan. Bila dibandingkan jumlah kasus gizi buruk pada tahun 2012 sebanyak 33 orang dengan persentase (0.26%), maka untuk tahun 2013 jumlah kasus gizi buruk sebanyak 25 orang dengan persentase lebih kecil (0,15%), hal ini disebabkan karena partisipasi masyarakat (D/S) lebih tinggi pada tahun 2013 yaitu 62,5% dibandingkan tahun 2012 partisipasi masyarakat 47,2%. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 27 Grafik 3.6 Presentase Kasus Gizi Buruk, Gizi Kurang dan Gizi Lebih di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 4 0,26 0,76 3,5 3 2,61 2,5 2 1,5 0,35 1,36 1 0,5 0,2 1,09 0,15 0,3 1,62 0,41 1,07 Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Lebih 0,75 0,39 0,09 0 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Upaya yang dilakukan selam tahun 2013 dalam rangka mengurangi jumlah gizi kurang dan gizi buruk adalah dengan pelayanan kesehatan, pemberian makanan tambahan bagi balita keluarga miskin, serta upaya penyuluhan gizi seimbang oleh petugas gizi puskesmas. Selain status gizi balita disini juga kami uraikan tentang status gizi ibu hamil. Status gizi ibu hamil dapat kita ketahui dari kegiatan pemantauan pertambahan berat badan selama hamil, mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA) dan mengukur kadar Hb. Pengukuran LILA dimaksudkan untuk mengetahui apakah seseorang menderita Kurang Energi Kronis (KEK), sedangkan pengukuran kadar Hb untuk mengetahui kondisi ibu apakah menderita anemia gizi. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 28 Anemia adalah suatu kondisi dengan kadar Hb berada di bawah normal. Di Indonesia Anemia umumnya disebabkan oleh kekurangan zat besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia Gizi Besi. Anemia Gizi Besi merupakan salah satu gangguan yang sering terjadi selama kehamilan. Anemia gizi besi merupakan suatu kondisi ibu dengan kadar haemoglobin yang rendah. Anemia gizi besi (AGB) pada ibu hamil dapat mengakibatkan kematian pada ibu dan bayi. Hal ini dapat dicegah melalui pemberian tablet penambah darah (Fe) kepada ibu hamil. Selama kehamilan dianjurkan seorang ibu mengkonsumsi tablet zat besi minimal 90 butir. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak. Anemia gizi dapat mengakibatkan kematian janin di dalam kandungan, abortus, cacat bawaan, BBLR dan anemia pada bayi yang dilahirkan. Hal ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu serta kematian perinatal secara bermakna lebih tinggi dan kemungkinan melahirkan bayi BBLR dan prematur juga lebih besar. Cakupan pemberian tablet besi (Fe) kepada ibu hamil selama tahun 2013 tercatat dari 6.652 ibu hamil sebanyak 101,73% mendapat Fe1 dan 95,57% mendapat Fe3. Persentase menunjukkan adanya peningkatan ibu hamil mendapat Fe1 dan Fe3 dibandingkan dengan tahun 2012 (95,22% untuk Fe1 dan 91,87% untuk Fe3). Masih kurangnya cakupan ibu hamil yang mendapat tablet Fe3 bila dibandingkan dengan target nasional (100%) kemungkinan karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan ibu hamil akan bahaya yang diakibatkan jika ibu hamil menderita anemia. Data lebih rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 30. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 29 3.2.3. Penyakit Menular 3.2.3.1. Malaria Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya pengendaliannya menjadikan komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDGs). Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia ditularkan oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina, dapat menyerang semua orang baik laki – laki ataupun perempuan pada semua golongan umur dari bayi, anak – anak dan dewasa. Sekitar 80% dari kabupaten/kota di Indonesia termasuk kategori endemis dan lebih dari 45% penduduknya berdomisili di desa endemis. Wilayah endemis malaria pada umumnya adalah desa – desa terpencil dengan kondisi lingkungan yang tidak baik, sarana transportasi dan komunikasi yang sulit, akses pelayanan kesehatan kurang, tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat yang rendah serta buruknya perilaku masyarakat terhadap kebiasaan hidup sehat. Ditjen PP&PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan stratifikasi endemisitas malaria suatu wilayah di Indonesia menjadi 4 strata yaitu : i. Endemis tinggi bila API > 5 per 1.000 penduduk. ii. Endemis Sedang bila API berkisar antara 1-5 per 1.000 penduduk iii. Endemis Rendah bila API 0-1 per 1.000 penduduk iv. Non Endemis adalah daerah yang tidak terdapat penularan malaria (daerah pembebasan malaria) atau API = 0. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 30 Secara nasional kasus malaria selama tahun 2005 – 2010 cenderung menurun dimana pada tahun 2005 sebesar 4,10 per 1.000 penduduk menjadi 1,96 per 1.000 penduduk pada tahun 2010. Penurunan angka ini cukup bermakna karena diikuti dengan intensifikasi upaya pengendalian malaria yang salah satu hasilnya adalah peningkatan cakupan pemeriksaan sediaan darah atau konfirmasi laboratorium. Pada tahun 2011, telah dilakukan pemeriksaan sediaan darah sebanyak 1.416 preparat (91,18%) dari 1.553 penderita klinis yang ditemukan. Tingginya cakupan pemeriksaan sediaan darah di laboratorium tersebut merupakan pelaksanaan kebijakan nasional pengendalian malaria dalam mencapai eliminasi malaria, yaitu semua kasus malaria klinis harus dikonfirmasi laboratorium. Sejak tahun 2010, Ditjen PP dan PL telah menggunakan indikator API di seluruh provinsi di Indonesia. Pencapaian angka API 2013 di Kota Tanjungpinang masih diatas standar nasional yaitu 0,15 per 1.000 penduduk (standar nasional = 0. karena Kota Tanjungpinang bukan merupakan wilayah endemis malaria). Informasi lebih rinci menurut puskesmas tentang malaria terdapat pada Lampiran table 24. Grafik 3.7 Jumlah Kasus Malaria di Puskesmas se-Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Kota Tanjungpinang 35 Sei Jang 8 Kampung Bugis 3 Mekar Baru 3 Melayu Kota Piring 1 Batu 10 7 Tanjungpinnag 13 0 5 10 15 20 25 30 35 40 Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 31 3.2.3.2 TB Paru Tuberkulasis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui droplet penderita yang telah terinfeksi basil TB. Bersama dengan Malaria dan HIV/AIDS, TB menjadi salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen global dalam MDGs. Pada awal tahun 1995 WHO telah merekomendasikan starategi DOTS (Directly Observed Treatment Short-course) sebagai strategi dalam penanggulangan TB dan telah terbukti sebagai strategi penanggulangan yang secara ekonomis paling efektif (cost-efective), yang terdiri dari 5 komponen kunci : 1) Komitmen politis; 2) Pemeriksaan dahak mikrokopis yang terjamin mutunya; 3) Pengobatan jangka pendek yang standar bagi semua kasus TB dengan tatalaksana kasus yang tepat, termasuk pengawasan langsung pengobatan; 4) Jaminan ketersediaan OAT yang bermutu; 5) Sistem pencatatan dan pelaporan yang mampu memberikan penilaian terhadap hasil pengobatan pasien dan kinerja program secara keseluruhan. Pengembangan strategi DOTS sampai dengan tahun 2010 telah dilaksanakan di seluruh provinsi (33 provinsi) pada 497 kabupaten/kota yang ada. Pada sarana fasilitas kesehatan secara kuantitatif strategi DOTS telah dilaksanakan di seluruh puskesmas dan rumah sakit yang ada di Kota Tanjungpinang. Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang menetapkan target CDR minimal pada tahun 2013 sebesar 70%. Pencapaian CDR pada tahun 2013 sebesar 56,95%. Angka ini Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 32 masih dibawah target minimal yang telah ditetapkan yaitu sebesar 70%. Pada tingkat puskesmas, CDR tertinggi di Puskesmas Batu 10 dan yang terendah di Puskesmas Kampung Bugis. Dalam mengukur keberhasilan pengobatan TB digunakan indikator persentase sembuh, persentase pengobatan lengkap dan angka keberhasilan pengobatan (SR = Success Rate). Pada Tahun 2012, persentase sembuh sebesar 89,40% dan persentase pengobatan lengkap sebesar 4,15%. Succes Rate mengindikasikan persentase pasien baru TB paru BTA positif yang menyelesaikan pengobatan, baik yang sembuh maupun yang menjalani pengobatan lengkap diantara pasien baru TB paru BTA positif yang tercatat. Untuk tahun 2013, Succes Rate untuk Kota Tanjungpinang sebesar 88,04%. Dari hasil tersebut Success Rate (SR) Kota Tanjungpinang sudah memenuhi target yang diharapkan yaitu 85 Grafik 3.8 Jumlah Kasus TB BTA Positif di Puskesmas se-Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Kota TPI 209 Sei Jang 44 Kp. Bugis TPI Batu 10 5 MKP MB 13 MKP MB Kp. Bugis 9 Sei Jang Batu 10 28 TPI Kota TPI 21 0 50 100 150 200 250 Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 33 3.2.3.3. HIV & AIDS HIV & AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain. HIV/AIDS dapat ditularkan melalui beberapa cara penularan, yaitu hubungan seksual lawan jenis (heteroseksual), hubungan sejenis melalui Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL), penggunaan alat suntik secara bergantian, transfusi darah dan perinatal. Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu dinyatakan sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary, Counseling, dan Testing (VCT); sero survey; dan Survey Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP). Pada tahun 2013, terdapat 6.651 orang yang menjalani tes, sebanyak 194 orang dinyatakan HIV positif dan 61 diantaranya AIDS. Selama tahun 2013, penderita HIV/AIDS yang meninggal sebanyak 31 orang. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 34 Grafik 3.9 Jumlah Kasus Baru HIV, AIDS, Dan Infeksi Menular Seksual Lainnya di Kota Tanjungpinang Tahun 2010-2013 1800 1600 1557 1400 1200 1058 1000 HIV 968 AIDS 800 600 400 200 IMS 682 143 147 166 37 42 58 0 2010 2011 2012 194 61 2013 Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 3.2.3.4. Pneumonia Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan olah bakteri, virus maupun jamur. Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang Pneumonia adalah anak – anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun, atau orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan imunologi). Penemuan Pneumonia pada balita pada tahun 2013 sebanyak 322 kasus (11,78%) dari target yang telah ditetapkan. Data cakupan perpuskesmas tertinggi adalah Puskesmas Tanjungpinang sebanyak 164 kasus secara rinci dapat dilihat pada lampiran tabel 13. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 35 Grafik 3.10 Jumlah Penemuan dan Penanganan Kasus Pneumonia Balita di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 400 300 322 200 87 145 87 100 94 0 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 3.2.3.5. Kusta Kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium Leprae. Penatalaksanaan kasus yang buruk menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata. Diagnosis kusta dapat ditegakkan melalui beberapa gejala dan keluhan, seperti : a. Kelainan pada kulit (bercak) putih atau kemerahan disertai mati rasa. b. Penebalan saraf tepi yang disertai gangguan fungsi saraf berupa mati rasa dan kelemahan / kelumpuhan otot. c. Adanya kuman tahan asam di dalam kerokan jaringan kulit (BTA Positif). Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 36 Pada tahun 2013, dilaporkan terdapat kasus baru tipe Multi Basiler (MB) sebanyak 5 kasus dan dengan Newly Case Detection Rate (NCDR) sebesar 0.35 per 100.000 penduduk. Informasi menurut puskesmas terkait penyakit kusta terdapat pada lampiran table 17,18, 19, dan 20. 3.2.4. Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) 3.2.4.1 Tetanus Neonatorum Tetanus Neonatrum (TN) disebabkan oleh basil Clostridium Tetani, yang masuk ke tubuh melalui luka. Penyakit ini menginfeksi bayi baru lahir yang salah satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak steril. Kasus TN banyak ditemukan di negara berkembang khususnya dengan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan rendah. Pada tahun 2013 di Kota Tanjungpinang tidak ditemukan kasus TN. 3.2.4.2. Campak Campak merupakan salah satu penyakit PD3I yang disebabkan oleh virus campak. Sebagian besar kasus campak menyerang anak – anak. Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah terkontaminasi oleh sekret orang yang telah terinfeksi. Pada tahun 2013 ditemukan kasus campak sebanyak 6 orang. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 37 Grafik 3.11 Jumlah Kasus Campak di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 100 83 50 57 37 0 2009 2010 6 0 2012 2011 2013 Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 3.2.4.3. Difteri Penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphtheriace yang menyerang sistem pernafasan bagian atas. Penyakit ini memiliki gejala sakit leher, demam ringan, sakit tekak. Difteri juga kerap ditandai dengan tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernafasan. Pada tahun 2013 ditemukan 1 kasus Difteri di Kota Tanjungpinang. 3.2.4.4. Polio dan AFP (Acute Flaccid Paralysis / Lumpuh Layu Akut) Polio adalah salah satu penyakit menular yang termasuk ke dalam PD3I. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sistem syaraf hingga penderita mengalami kelumpuhan. Penyakit yang pada umumnya menyerang anak berumur 0 – 3 tahun ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher dan sakit di tungkai dan lengan. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 38 Sedangkan AFP merupakan kondisi abnormal ketika seseorang mengalami penurunan kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas kemudian berakibat pada kelumpuhan. Ditjen PP&PL Kementerian Kesehatan telah menetapkan indikator anak usia < 15 tahun. Non Polio AFP Rate pada tahun 2013 sebesar 1,65 per 100.000 anak < 15 tahun. Informasi lebih rinci menurut puskesmas terdapat pada Lampiran tabel 9. 3.2.5. Penyakit Potensial KLB / Wabah Terdapat beberapa penyakit yang berpotensi KLB / Wabah yang sering terjadi di Indonesia, diantaranya adalah Demam Berdarah Dengue (DBD), Diare dan Chikungunya. Seluruh penyakit potensial KLB ini banyak mengakibatkan kematian dan kerugian secara ekonomi. 3.2.5.1. Demam Berdarah Dengue (DBD) Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh vektor nyamuk Aedes Aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur < 15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa. Jumlah kasus DBD pada tahun 2013 sebanyak 168 kasus dan 1 kematian akibat kasus DBD. Dengan demikian, IR DBD pada tahun 2013 adalah 73,39 per 100.000 penduduk dan CFR sebesar 0,60%. IR DBD mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 sebesar 144,29 per 100.000 penduduk. Sedangkan CFR yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 0,30%. Hal ini disebabkan karena kurangnya partisipasi penyakit masyarakat DBD dalam terutama membantu dalam pemberantasan menjaga kebersihan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 39 lingkungannya. Informasi lebih rinci menurut puskesmas terkait dengan penyakit DBD dapat dilihat pada Lampiran tabel 23. Grafik 3.12 Jumlah Kasus DBD di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 350 300 331 312 278 250 200 189 168 150 100 50 0 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 3.2.5.2. Diare Diare adalah penyakit yang terjadi ketika perubahan konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita Diare bila feses lebih berair dari biasanya atau bila buang air besar tiga kali atau lebih, atau buang air besar yang berair tapi tidak berdarah dalam waktu 24 jam. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 40 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 Grafik : 3.13 Jumlah Kasus Diare di Kota Tanjungpinang Tahun 2008-2013 3646 2657 2786 2976 2505 1944 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Pada tahun 2013 jumlah perkiraan kasus Diare di Kota Tanjungpinang sebanyak 9.49 kasus, dan jumlah ditemukan dan ditangani sebanyak 2.976 kasus (31,63%). Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 41 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya – upaya promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan berbahaya serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan. Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta memelihara dan meningkatkan kesehatan serta untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan mencakup upaya – upaya promosi kesehatan, pencegahan kesehatan, pengobatan rawat jalan, pengobatan rawat inap, pemberantasan dan pemulihan kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan. Berikut ini diuraikan upaya yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir, khususnya untuk tahun 2013. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 42 4.1. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan adalah sebagai berikut ini. 4.1.1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis fasilitas pelayanan kesehatan, dari posyandu sampai rumah sakit pemerintah maupun fasilitas pelayanan kesehatan swasta. Kesehatan anak meliputi bayi, balita dan remaja. Angka kematian merupakan salah satu indikator status kesehatan masyarakat. Angka kematian yang berhubungan dengan ibu dan anak adalah Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatus (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA). Dibandingkan dengan negara – negara ASEAN lainnya, AKI, AKB, dan AKABA di Indonesia termasuk tinggi. Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI sebesar per 100.000 kelahiran hidup, AKB 32 per 1.000 kelahiran hidup, AKN 19 per 1.000 kelahiran hidup, dan AKABA 40 per 1.000 kelahiran hidup. Dalam upaya pencapaian MDG’s dan tujuan pembangunan kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan ibu diprioritaskan yaitu dengan menurunkan Angka Kematian Ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992 (SKRT). Untuk menurunkan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 43 Angka Kematian Ibu diperlukan upaya – upaya yang terkait dengan kehamilan, kelahiran dan nifas. Upaya untuk mempercepat penurunan AKI telah dimulai sejak akhir tahun 1980-an melalui program Safe Motherhood Initiative yang mendapat perhatian besar dan dukungan dari berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri. Pada akhir tahun 1990-an telah diperkenalkan lagi upaya untuk menajamkan strategi dan intervensi dalam menurunkan AKI melalui Making Pregnancy Safer (MPS) yang dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2000. 4.1.1.1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K1 dan K4) Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan ditetapkan sesuai dalam standar Standar pelayanan Pelayanan antenatal Kebidanan yang (SPK). Sedangkan tenaga kesehatan yang berkompoten memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain dokter spesialis kebidanan, dokter dan perawat. Pelayanan antenatal yamg sesuai standar meliputi timbangan berat badan, pengukuran tinggi badan, tekanan darah, nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas), tinggi fundus uteri, menentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ), skrining status imunisasi tetanus dan memberikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan, pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan, tes laboratorium (rutin dan khusus), tatalaksana kasus, serta temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB pasca persalinan. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 44 Pelayanan antenal disebut lengkap apabila dilakukan oleh tenaga kesehatan serta memenuhi standar tersebut. Ditetapkan pula bahwa distribusi frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan, dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan yaitu : minimal 1 kali pada triwulan pertama, 1 kali pada triwulan kedua dan 2 kali pada triwulan ketiga. Standar waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan dan penanganan komplikasi. Grafik 4.1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4 di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 250 200 92,33 K4 91,87 90,51 95,57 90,81 150 K1 100 103,61 96,54 97,38 101,73 95,94 50 0 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan K4 yang dihitung dengan membagi jumlah ibu hamil yang dilakukan pemeriksaan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 45 (untuk penghitungan indikator K1) atau jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali sesuai standar oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah pada kurun waktu yang ada di wilayah kerja dalam 1 tahun. Hasil pencapaian cakupan K1 tahun 2013 sebesar 101,73% dan K4 sebesar 95,57%. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya maka terjadi kenaikan capaian yang signifikan terhadap K1 (97,38%) begitu juga dengan K4 (91,87%). 4.1.1.2. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan (Pn) Periode persalinan merupakan salah satu periode yang berkontribusi besar terhadap Angka Kematian Ibu di Indonesia. Kematian saat bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan 60% dari seluruh kematian ibu (Maternal Mortality: who, when, where dan why; Lancet 2006). Sedangkan dalam target MDG’s, salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan kesehatan ibu adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1992 (SKRT) serta meningkatkan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan menjadi 90% pada tahun 2015 dari 40,7% pada tahun 1992 (BPS). Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan. Pada tahun 2013 cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kota Tanjungpinang telah mencapai 99,98%. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya terjadi peningkatan (92,21%). Rincian capaian target perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran table 28. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 46 Grafik 4.2 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 110 105,12 105 100,6 100 95 99,98 94,77 92,21 90 85 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 4.1.1.3. Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas (KF3) Pelayanan kesehatanan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu melahirkan mulai 6 jam sampai 42 hari paska persalinan oleh tenaga kesehatan. Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan melakukan kunjungan minimal 3 kali dengan distribusi waktu: 1) Kunjungan Nifas pertama (KF1) pada 6 jam setelah persalinan sampai 3 hari; 2) Kunjungan Nifas ke dua (KF2) dilakukan dalam waktu hari ke – 4 sampai dengan hari ke 28 setelah persalinan; dan 3) Kunjungan Nifas ketiga (KF3) dilakukan dalam waktu hari ke – 29 sampai dengan hari ke – 42 setelah persalinan. Pelayanan kunjungan Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 47 nifas didefinisikan sebagai kontak ibu nifas dengan tenaga kesehatan baik di dalam maupun di luar gedung fasilitas kesehatan (termasuk bidan di desa / polindes / poskesdes) dan kunjungan rumah. Pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi: 1) pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu; 2) pemeriksaan tinggi fundus uteri; 3) pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam lainnya; 4) pemeriksaan payudara dan anjuran ASI ekskusif 6 bulan; 5) pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali dan 6) pelayanan KB pasca persalinan. Cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2013 adalah 104,96%. Bila dibandingkan dengan tahun 2012 terjadi peningkatan yang sangat signifikan dimana capaian ibu nifas sebesar 96,86%. Rincian lebih detail tentang cakupan perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran table 28. Grafik 4.3 Cakupan Pelayanan Nifas di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 120 110,51 100 96,86 94,77 104,96 80 60,51 60 40 20 0 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 48 Salah satu pelayanan yang diberikan saat pelayanan ibu nifas adalah pemberian vitamin A. Tahun 2013, ibu nifas yang mendapatkan kapsul vitamin A sebanyak 6.353 orang (104,96%). Bila dibandingkan dengan tahun 2012 terjadi penurunan (83,40%). 4.1.1.4. Penanganan Komplikasi Obstetri dan Neonatal Komplikasi kebidanan adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Komplikasi kebidanan antara lain ketuban pecah dini, perdarahan per vaginam, hipertensi dalam kehamilan (sistole > 140 mmHg, diastole > 90 mmHg) dengan atau tanpa edema pre tibial, ancaman persalinan prematur, infeksi berat dalam kehamilan, distosia (persalinan macet, persalinan tidak maju) dan infeksi nifas. Cakupan penanganan komplikasi kebidanan tahun 2013 di Kota Tanjungpinang sebesar 90,87%. Target SPM kesehatan untuk cakupan penanganan komplikasi kebidanan tahun 2015 adalah 80%. Bila dibandingkan dengan tahun 2012 terjadi peningkatan, dimana capaian tahun 2012 sebesar 86,14%. Rincian perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran table 31. Neonatus risti / komplikasi meliputi asfikasia, tetanus neonatorum, sepsis, trauma lahir, BBLR (Berat Badan Lahir < 2.500 gram), sindroma gangguan pernafasan dan kelainan neonatal. Neonatus risti / komplikasi yang ditangani adalah neonatus risti / komplikasi yang mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan yang terlatih yaitu dokter dan bidan di polindes, puskesmas, rumah bersalin dan rumah sakit. Pada tahun 2013 cakupan penanganan neonatal komplikasi yang dilaporkan sebesar 59,96%. Sementara target Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 49 standar pelayanan minimal bidang kesehatan untuk indikator tersebut yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah 80%. Artinya, pada tahun 2013 cakupan penanganan neonatal komplikasi tidak mencapai target. Rincian cakupan penanganan komplikasi neonatal per puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 31. Grafik 4.4 Cakupan Neonatal Risti/Komplikasi Ditangani di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 100 100 68,91 60,83 50 59,96 21,77 0 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 4.1.1.5. Kunjungan Neonatal Neonatus atau bayi baru lahir (0 – 28 hari) merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 50 Berdasarkan Riskesdas tahun 2007, sebagian besar (78,5%) kematian neonatus terjadi pada minggu pertama kehidupan (0 – 6 hari). Mengingat besarnya risiko kematian pada minggu pertama ini, setiap bayi baru lahir harus mendapatkan pemeriksaan sesuai standar lebih sering dalam minggu pertama untuk mendeteksi adanya penyakit atau tanda bahaya sehingga dapat dilakukan intervensi sedini mungkin untuk mencegah kematian. Terkait hal tersebut, tahun 2008 ditetapkan perubahan kebijakan dalam pelaksanakan kunjungan neonatus dari semula 2 kali (satu kali pada minggu pertama dan satu kali pada 8 – 28 hari), menjadi 3 kali (dua kali pada minggu pertama). Dengan perubahan ini, jadwal kunjungan neonatus dilaksanakan pada umur 6 – 48 jam, umur 3 – 7 hari dan umur 8 – 28 hari. Pelayanan pada kunjungan neonatus sesuai dengan standar mengacu pada pedoman Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM) yang meliputi pemeriksaan tanda vital, konseling perawatan bayi baru lahir dan ASI eksklusif, injeksi Vit. K1, Imunisasi (jika belum diberikan saat lahir), penanganan dan rujukan kasus serta penyuluhan perawatan neonatus di rumah dengan menggunakan buku KIA. Pelayanan kesehatan neonatal digambarkan dengan indikator cakupan kunjungan neonatal. Pencapaian cakupan kunjungan neonatal pertama (KN1) berdasarkan laporan rutin tahun 2013 yaitu sebesar 100%. Sedangkan cakupan KN Lengkap sebesar 95,68%. Rincian capaian KN1 dan KN Lengkap per puskesmas dapat dilihat pada lampiran table 36. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 51 4.1.1.6 Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Pelayanan Kesehatan Bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar oleh tenaga kesehatan (Dokter, Bidan dan Perawat) minimal 4 kali dalam setahun, yaitu 1 kali pada umur 29 hari – 3 bulan, 1 kali pada umur 3 – 6 bulan, 1 kali pada umur 6 – 9 bulan, dan 1 kali pada umur 9 – 11 bulan. Pelayanan kesehatan yang diberikan meliputi pemberian imunasasi dasar (BCG, DPT HB1-3, Polio 1-4, dan Campak), stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi. Indikator ini merupakan penilaian terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup bayi. Pada tahun 2013 cakupan pelayanan kesehatan bayi sebesar 50,26%, bila dibandingkan dengan tahun 2012 maka terjadi penurunan yaitu sebesar 39,6%, dimana cakupan kunjungan bayi tahun 2012 sebesar 89,86%. Rincian cakupan kunjungan bayi perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 37. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 52 Grafik 4.5 Cakupan Kunjungan Bayi di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 99,81 92,27 100 80 89,86 60 50,26 60 40 20 0 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 4.1.1.7. Pelayanan Kesehatan pada Balita Pelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan pada anak umur 12-59 tahun sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8x setahun, pemantauan perkembangan minimal 2x setahun dan pemberian vitamin A 2x setahun (Bulan Februari dan Agustus). Pemantauan penimbangan Berat pertumbuhan Badan, dilakukan pengukuran Tinggi melalui Badan di posyandu, Puskesmas dan Rumah Sakit, Bidan Praktik Swasta serta sarana / fasilitas kesehatan lainnya. Pemantauan perkembangan dapat dilakukan melalui SDIDTK (Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang) oleh petugas kesehatan. Pemberian Vitamin A dilaksanakan oleh petugas kesehatan di sarana kesehatan. Pada tahun 2013 cakupan pelayanan kesehatan anak balita (1-4 tahun) sebesar 38,98%. Bila dibandingkan dengan tahun 2012 maka terjadi penurunan, dimana cakupan pelayanan kesehatan anak balita (1-4 tahun) tahun 2012 sebesar 48,94%. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 53 Cakupan pelayanan kesehatan anak balita per puskesmas dapat dilihat pada lampiran table 43. Indikator lain yang cukup sensitif dalam memotret upaya pelayanan kesehatan pada balita adalah cakupan D/S yaitu cakupan balita yang ditimbang terhadap jumlah seluruh balita. Balita yang ditimbang diasumsikan sudah mendapatkan pelayanan-pelayanan kesehatan sesuai standar. Cakupan balita ditimbang tahun 2013 adalah 62,54%, bila dibandingkan dengan tahun 2012 maka terjadi peningkatan yang signifikan, dimana cakupan balita ditimbang tahun 2012 sebesar 47,18%. Rincian cakupan balita yang ditimbang perpuskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 44. Grafik 4.6 Cakupan Pelayanan Anak Balita di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 60 58,24 48,94 50 38,98 40 28,81 30 25,52 20 10 0 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 54 4.1.1.8. Pelayanan Kesehatan Pada Siswa SD dan sederajat Berbagai data menunjukkan bahwa masalah kesehatan anak usia sekolah semakin kompleks. Pada anak usia sekolah dasar biasanya berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti mengosok gigi dengan baik dan benar, mencuci tangan menggunakan sabun. Beberapa masalah kesehatan yang sering dialami anak usia sekolah adalah karies gigi, kecacingan, kelainan refraksi / penurunan ketajaman penglihatan dan masalah gizi. Oleh karena itu, sangat perlu adanya penjaringan kesehatan terhadap murid SD / MI kelas I dimana sebagai indikatornya adalah jumlah sekolah dasar yang melaksanakan penjaringan kesehatan siswa kelas I. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan anak usia sekolah. Grafik 4.7 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setinggat di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 98 96 96,14 94,17 94 92 93,88 91,47 90,14 90 88 86 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber: Bidang Promkes Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 55 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD/MI kelas I tahun 2013 sebesar 90,14%. Dibandingkan dengan tahun 2012 terjadi penurunan, dimana cakupan penjaringan siswa kelas I SD/MI tahun 2012 sebesar 93,88%. Rincian cakupan per puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 46. 4.1.2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya antara 15 – 49 tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan kelahiran, wanita / pasangan ini lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat / metode KB. Tingkat pencapaian pelayanan keluarga berencana dapat dilihat dari cakupan peserta KB yang sedang menggunakan alat / metode kontrasepsi (KB aktif), cakupan peserta KB yang baru menggunakan alat metode kontrasepsi, tempat pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Persentase peserta KB Aktif tahun 2013 sebesar 71,44%. Target SPM bidang kesehatan untuk peserta KB Aktif pada tahun 2013 adalah 70%, dengan demikian target tersebut belum dapat tercapai. Proporsi peserta KB aktif menurut metode kontrasepsi yang sedang digunakan tahun 2013 adalah sebagai berikut : kontrasepsi suntikan (46,46%), Pil KB (34,14%), Kondom (4,63%), Implan (8,17%), IUD (5,37%), MOW (Metode Operasi Wanita) sebesar 1,16% dan MOP (Metode Operasi Pria) yang paling rendah proporsi penggunaannya yaitu hanya sebesar 0,07%. Berdasarkan jenis kelamin, metode kontrasepsi yang digunakan oleh peserta laki – laki adalah MOP dan kondom (dengan mengsumsikan bahwa kondom sebagian besar digunakan oleh laki – laki). Sedang metode kontrasepsi yang digunakan perempuan adalah suntik, pil, IUD, implan, dan MOW. Dengan demikian sebagian besar peserta KB aktif adalah perempuan yaitu Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 56 sebesar 95,16% dan 4,84% lainnya adalah laki-laki. Terdapatnya kesenjangan yang tinggi antara laki -laki dan perempuan dalam partisipasi terhadap penggunaan metode/alat KB. Untuk itu perlu adanya suatu upaya untuk meningkatkan partisipasi laki – laki terhadap penggunaan metode/alat KB. Rincian proporsi peserta KB Aktif, KB Baru dan jumlah peserta KB aktif dan KB baru per kecamatan dapat dilihat pada lampiran tabel 33, 34 dan 35. 4.1.3. Pelayanan Imunisasi Bayi dan anak – anak memiliki risiko yang lebih tinggi terserang penyakit menular yang dapat mematikan, seperti : Difteri, Tetanus, Hepatitis B, radang selaput otak, radang paru – paru dan masih banyak penyakit lainnya. Untuk itu salah satu pencegahan yang terbaik dan sangat vital agar kelompok berisiko ini terlindungi adalah melalui imunisasi. Pada saat pertama kali kuman (antigen) masuk ke dalam tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut dengan antibodi. Pada umumnya, reaksi pertama tubuh membentuk antibodi tidak terlalu kuat, karena tubuh belum mempunyai “pengalaman”. Tetapi pada reaksi yang ke-2, ke-3 dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen tersebut sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak. Itulah sebabnya, pada beberapa jenis penyakit yang dianggap berbahaya, dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi. Hal ini dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit tersebut atau seandainya terkena pun, tidak akan menimbulkan akibat yang fatal. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 57 4.1.3.1. Imunisasi Dasar pada Bayi Program imunisasi dasar lengkap (LIL / Lima Imunisasi dasar Lengkap) pada bayi yang dicanangkan pemerintah meliputi : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, dan 1 dosis Campak. Di antara penyakit pada balita yang dapat dicegah dengan imunisasi, campak adalah penyebab utama kematian pada balita. Oleh karena itu pencegahan campak merupakan faktor penting dalam mengurangi angka kematian balita. Dari beberapa tujuan yang disepakati dalam pertemuan dunia mengenai anak, salah satunya adalah mempertahankan cakupan imunisasi campak sebesar 90%. Diseluruh negara ASEAN dan SEARO, imunisasi campak diberikan pada bayi umur 9 -11 bulan dan merupakan imunisasi terakhir yang diberikan kepada bayi diantara imunisasi wajib lainnya. Pada tahun 2013, Kota Tanjungpinang telah mencapai cakupan imunisasi campak sebesar 93,28%. Dengan demikian Kota Tanjungpinang belum mampu mencapai target imunisasi campak yang telah ditetapkan oleh WHO. Data mengenai cakupan imunisasi dasar pada bayi menurut puskesmas tahun 2013 terdapat pada Lampiran table 39. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 58 Grafik 4.8 Cakupan Imunisasi DPT, HB, dan Campak pada Bayi di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 350 99,81 300 89,95 103,09 93,28 89,86 88,31 250 Campak 95,36 200 93,16 93,29 92,9 150 106,95 DPT2, HB2 98,28 100 93,42 97,05 50 92,86 DPT1, HB1 0 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber: Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Pencapaian Universal Child immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proyeksi terhadap cakupan atas imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan). Desa UCI merupakan gambaran desa / kelurahan dengan ≥ 80% jumlah bayi yang ada di desa tersebut sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun. Target Standar Pelayanan Minimal (SPM) menetapkan target 100% desa / kelurahan UCI pada tahun 2010 untuk setiap kabupaten / kota. Idealnya, seorang anak mendapatkan seluruh imunisasi dasar sesuai umurnya, sehingga kekebalan tubuh terhadap penyakit – penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dapat optimal. Namun kenyataannya, sebagian anak tidak mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap. Anak – anak inilah yang disebut dengan drop out imunisasi. Imunisasi DPT-HB1 adalah jenis imunisasi yang pertama kali diberikan pada bayi. Sebaliknya, Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 59 imunisasi campak adalah imunisasi dasar yang terakhir diberikan pada bayi. Diasumsikan bayi yang mendapatkan imunisasi campak telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Untuk itu maka drop out rate imunisasi bayi dihitung berdasarkan persentase penurunan cakupan imunisasi campak terhadap cakupan imunisasi DPT-HB1. Drop out rate cakupan imunisasi DPT-HB1-Campak tahun 2013 adalah -0.44%. 4.1.3.2. Imunisasi pada Ibu Hamil Tetanus disebabkan oleh toksin yang diproduksi oleh bakteri yang disebut Clostridium Tetani. Tetanus juga bisa menyerang pada bayi baru lahir (Tetanus Neonatorum) pada saat persalinan dan perawatan tali pusat. Tetanus merupakan salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia. Masih banyak calon ibu di masyarakat terutama yang tinggal di daerah – daerah terpencil berada dalam kondisi yang masih jauh dari kondisi steril saat persalinan. Hal inilah yang bisa menimbulkan risiko ibu maupun bayinya terkena tetanus. Maternal and Neonatal Tetanus Elimination (MNTE) merupakan program eliminasi tetanus pada neonatal dan wanita usia subur termasuk ibu hamil. Strategi yang dilakukan untuk mengeliminasi tetanus neonatorum dan maternal adalah 1) pertolongan persalinan yang aman dan bersih; 2) cakupan imunisasi rutin TT yang tinggi dan merata; dan 3) penyelenggaraan surveilans. Beberapa permasalahan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) pada wanita usia subur yaitu pelaksanaan skrining yang belum optimal, pencatatan yang dimulai dari kohort WUS (baik kohort ibu maupun WUS tidak hamil) belum seragam dan cakupan iminisasi TT2 bumil jauh lebih rendah dari cakupan K4. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 60 Pada tahun 2013, cakupan ibu hamil yang mendapat imunisasi TT2+ sebesar 167,60%. Bila dibandingkan dengan tahun 2012 terjadi peningkatan yang sangat signifikan. Cakupan ibu hamil yang mendapat imunisasi TT2+ pada tahun 2012 sebesar 127,93%. Beberapa langkah yang perlu segera dilakukan adalah sosialisasi ke seluruh petugas lapangan agar mengacu pada kriteria Ante Natal Care (ANC) berkualitas, yang salah satunya dengan imunisasi TT dan semua sistem pencatatan dalam pelaksanaan imunisasi TT WUS termasuk ibu hamil memakai sistem pencatatan yang sama, yaitu T1-T5. 4.1.4. Ketersediaan Obat Program peningkatan ketersediaan obat dan vaksin dilaksanakan sebagaimana amanat yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Pembangunan kebutuhan Nomor yang dasar 3 tahun Berkeadilan. dalam 2010 Obat meningkatkan tentang adalah Program salah derajat satu kesehatan masyarakat dan merupakan barang publik yang perlu dijamin ketersediaannya dalam upaya pemenuhan pelayanan kesehatan. Dalam rangka mendukung program tersebut dilakukan pengadaan buffer stock obat untuk menjamin ketersediaan obat, pemerataan pelayanan dan terjaminnya mutu obat dan pembekalan kesehatan sampai ke masyarakat. Dalam hal perencanaan dan penyusunan kebutuhan obat (RKO) buffer stok diperlukan data kebutuhan dari masing – masing puskesmas. Dalam perhitungan tersebut, tingkat kecukupan obat harus dapat tersedia untuk kurun waktu minimal selama 18 bulan dengan asumsi 12 bulan untuk pemenuhan kebutuhan obat selama 1 tahun anggaran dan 6 bulan untuk pemenuhan kebutuhan selama waktu tunggu proses pengadaan obat di tahun anggaran Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 61 selanjutnya. Daftar obat yang disertakan dalam perhitungan tersebut terdiri dari 34 jenis obat. Pada lampiran tabel 69 dapat dilihat tingkat ketersediaannya obat di Kota Tanjungpinang. 4.2. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN Beberapa kegiatan pokok upaya kesehatan perorangan yang diuraikan pada bab ini adalah peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dikelas III di rumah sakit, cakupan pelayanan gawat darurat dan lain – lain. 4.2.1 Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari berbagai segi yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur (Bed Occupancy Rate / BOR), rata – rata lama hari perawatan ( Length of Stay / LOS), rata – rata tempat tidur dipakai (Bed Turn Over / BTO), rata – rata selang waktu pemakaian tempat tidur (Turn of Interval / TOI), persentase pasien keluarga yang meninggal (Gross Death Rate / GDR) dan persentase pasien keluar yang meninggal > 48 jam perawatan (Net Death Rate / NDR). Berdasarkan data dari rumah sakit, tingkat pemanfaatan tempat tidur (BOR) di RSUD Tanjungpinang, RSAL Dr. Midiyato S. Tanjungpinang dan RSU Provinsi Kepulaun Riau pada tahun 2013 belum mencapai angka ideal yang diharapkan yaitu 60-85%. BOR di ketiga rumah sakit tersebut untuk tahun 2013 adalah sebesar 46,24%. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 62 LOS adalah rata-rata lama rawat (hari) seorang pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai LOS yang ideal antara 6-9 hari. LOS di RSUD, RSAL Dr. Midiyato S dan RSU Provinsi Kepulauan Riau untuk tahun 2013 adalah sebesar 4,01 hari. Indikator pelayanan rumah sakit yang lain adalah turn over interval (TOI). TOI saat digunakan kembali (rata-rata lama tempat tidur kosong antar pasien satu dengan pasien berikutnya). Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Selama tahun 2013 TOI di rumah sakit sebesar 4,66 hari. GDR adalah angka kematian umum untuk setiap 1.000 penderita keluar dari rumah sakit. Pada GDR, tidak melihat berapa lama pasien berada di rumah sakit dari masuk sampai meninggal. Nilai ideal GDR adalah < 45 per 1.000 pasien keluar. Pada tahun 2013 angka GDR di Kota Tanjungpinang sebesar 37,52 kematian per 1.000 pasien keluar rumah sakit. NDR adalah angka kematian pasien setelah dirawat > 48 jam per 1.000 pasien keluar. Indikator ini memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Asumsinya jika pasien meninggal setelah mendapatkan perawatan 48 jam berarti ada faktor pelayanan rumah sakit yang telibat dengan kondisi meninggalnya pasien. Namun jika pasien meninggal kurang dari 48 jam masa perawatan, dianggap faktor keterlambatan pasien datang rumah sakit yang menjadi penyebab utama pasien meninggal. Nilai NDR yang ideal adalah <25 per 1.000 pasien keluar. NDR tahun 2013 sebesar 16,64 per 1.000 pasien keluar. Dengan demikian NDR telah mencapai angka ideal yaitu <25 per 1.000 pasien keluar. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 63 4.2.2. Pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat Tujuan penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) yaitu untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan hampir miskin agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien. Melalui Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu, menurun angka kematian bayi dan balita serta menurunkan angka kelahiran di samping terlayaninya kasus – kasus kesehatan bagi masyarakat miskin umumnya. Program ini telah berjalan enam tahun, dan telah memberikan banyak manfaat bagi peningkatan akses pelayanan kesehatan masyarakat miskin dan hampir miskin di puskesmas dan jaringannya serta pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pelaksanan program Jamkesmas 2013 merupakan kelanjutan pelaksanaan tahun 2012 dengan penyempurnaan dan peningkatan terhadap aspek kepesertaan, pelayanan kesehatan, penataan dan organisasi manajemen. Penyelenggarannya diatur dalam Pedoman Pelaksanaan Jamkesmas melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 40 Tahun 2012. Kepesertaan Jamkesmas pada tahun 2013 mengalami peningkatan dari pada tahun sebelumnya yaitu berjumlah 38.472 sedangkan tahun 2012 jiwa masyarakat sangat miskin, miskin dan tidak mampu. Pada tahun 2013, terdapat 44.340 kunjungan peserta Jamkesmas dan Jamkesda ke pelayanan kesehatan rawat jalan, meliputi 32.766 kunjungan rawat jalan tingkat pertama dan 11.574 kunjungan rawat jalan tingkat lanjut. Sedangkan pemanfaatan rawat inap pada peserta Jamkesmas dan Jamkesda pada tahun 2013 sebesar 3.917 kunjungan meliputi 92 kunjungan rawat inap tingkat pertama dan 3.825 kunjungan rawat inap tingkat lanjut. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 64 4.3. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT 4.3.1. Pengendalian Penyakit Polio Pada tahun 1988, sidang ke-14 WHA (World Health Assembly) telah menetapkan program eradikasi polio secara global (global polio eradication initiative) yang ditujukan untuk mengeradikasi penyakit polio pada tahun 2000. Kesepakatan ini diperkuat oleh sidang World Summit for Children pada tahun 1989, dimana Indonesia turut menandatangani kesepakatan tersebut. Eradikasi dalam hal ini bukan sekedar mencegah terjadi penyakit polio, melainkan mempunyai arti yang lebih luas lagi, yaitu menghentikan terjadinya transmisi virus polio liar di seluruh dunia. Pengertian eradikasi Polio adalah apabila tidak ditemukan virus polio liar indigenous selama 3 tahun berturut – turut disuatu region yang dibuktikan dengan surveilans AFP yang sesuai standar sertifikasi. Dasar pemikiran Eradikasi Polio adalah: 1. Manusia satu-satunya reservoir dan tidak ada longterm carrier pada manusia. 2. Sifat virus polio yang tidak tahan lama hidup di lingkungan. 3. Tersedianya vaksin yang mempunyai efektivitas > 90% dan mudah dalam pemberian. 4. Layak dilaksanakan secara operasional. Di Indonesia, selama 10 tahun terakhir tidak ditemukan kasus AFP yang disebabkan virus polio liar. Surveilans AFP di Indonesia dilaksanakan sejak pertengahan tahun 1995. Pencapaian kinerja sampai tahun 2002 berfluktuasi, namun sejak adanya tenaga khusus (surveillance officer) ditingkat provinsi, pencapaian kinerja menunjukkan peningkatan yang cukup bermakna. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 65 Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio telah dilakukan melalui gerakan imunisasi polio. Upaya ini juga di tindaklanjuti dengan kegiatan surveilans epidemiologi secara aktif terhadap kasus – kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) kelompok umur < 15 tahun dalam kurun waktu tertentu, untuk mencari kemungkinan adanya virus polio liar yang berkembang di masyarakat dengan pemeriksaan spesimen tinja dari kasus AFP yang dijumpai. Berdasarkan kegiatan surveilans AFP pada penduduk < 15 tahun tahun 2013, ditemukan 1 kasus AFP Non Polio yang ditemukan. Target untuk non Polio AFP rate ditetapkan sebesar > 2 per 100.000 anak umur < 15 tahun. Sedangkan untuk standar spesimen adekuat adalah > 80%, artinya minimal 80% spesimen tinja penderita harus sesuai dengan persyaratan yaitu diambil < 14 hari setelah kelumpuhan dan suhu spesimen 0-8”C sampai di laboratorium. 4.3.2. Pengendalian TB – Paru Tujuan utama pengendalian TB Paru pada Milllenium Development Goals (MDG’s) adalah : 1) menurunkan insidens TB Paru pada tahun 2015; 2) menurunkan prevalensi TB Paru dan angka kematian akibat TB Paru menjadi setengahnya pada tahun 2015 dibandingkan tahun 1990; 3) sedikitnya 70% kasus TB Paru BTA (+) terdeteksi dan diobati melalui program DOTS (Directly Observed Treatment Shortcource Chemotherapy) atau pengobatan TB Paru dengan pengawasan langsung oleh Pengawasan Menelan Obat (PMO); dan 4) sedikitnya 85% tercapai succes rate. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 66 DOTS adalah strategi penyembuhan TB Paru jangka pendek dengan pengawasan secara langsung. Dengan menggunakan strategi DOTS, maka proses penyembuhan TB Paru dapat berlangsung secara cepat. DOTS menekankan pentingnya pengawasan terhadap penderita TB Paru agar menelan obat secara teratur sesuai ketentuan sampai dinyatakan sembuh. Strategi DOTS direkomendasikan oleh WHO secara global untuk menanggulangi TB Paru. Karena menghasilkan angka kesembuhan yang tinggi yaitu mencapai 95%. 4.3.2.1. Proporsi Pasien TB Paru BTA Positif diantara Suspek yang diperiksa Upaya Pemerintah dalam menanggulangi TB Paru setiap tahunnya semakin menunjukkan kemajuan. Hal ini dapat terlihat dari meningkatnya jumlah penderita yang ditemukan dan disembuhkan setiap tahun. Menurut standar, persentase BTA (+) diperkirakan 10% dari suspek yang diperkirakan di masyarakat dengan nilai yang ditoleransi antara 5-15%. Bila angka ini terlalu besar (>15%) kemungkinan disebabkan kriteria pada penjaringan suspek terlalu longgar. Banyak orang yang tidak memenuhi kriteria suspek atau ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (positif palsu). Sedangkan bila angka ini terlalu kecil (<5%) kemungkinan disebabkan kriteria yang digunakan penjaringan terlalu ketat atau ada masalah dalam pemeriksaan laboratorium (negatif palsu). Dengan demikian, sejak tahun 2006-2011 persentase BTA (+) terhadap suspek masih dalam batas yang ditolerir. Berarti, kriteria yang digunakan dalam penjaringan suspek cukup baik dan petugas kesehatan mampu mendiagnosis kasus BTA(+) sesuai standar dan kriteria. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 67 Pada tahun 2013 sebanyak 1.812 suspek TB Paru diperiksa dan yang BTA (+) sebanyak 209 penderita. 4.3.2.2. Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA (+) (Case Detection Rate / CDR) dan Angka Keberhasilan Pengobatan (Success Rate / SR) Angka penemuan kasus TB Paru BTA (+) memperlihatkan penemuan TB Paru BTA (+) terhadap jumlah perkiraan TB Paru. Standar CDR TB Paru sebesar 70% sedangkan persentase capaian CDR Kota Tanjungpinang untuk tahun 2013 adalah sebesar 56,95%. Ini berarti Kota Tanjungpinang untuk CDR TB Paru belum memenuhi target yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, yaitu sebesar 70%. Keberhasilan pengobatan TB Paru ditentukan oleh kepatuhan dan keteraturan dalam berobat, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Angka keberhasilan pengobatan (Succes Rate) tahun 2013 sebesar 88,04% telah mencapai target keberhasilan pengobatan yang distandarkan oleh WHO yaitu minimal 85%. Angka keberhasilan pengobatan penderita pada tahun 2013 (penderita yang diobati tahun 2012) menurut puskesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 12. 4.3.3. Pengendalian Penyakit ISPA ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) merupakan penyebab kematian terbesar baik pada bayi maupun pada anak balita. Hal ini dapat dilihat melalui hasil survei mortalitas subdit ISPA pada tahun 2005 di 10 provinsi, diketahui bahwa pneumonia merupakan penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia, yaitu sebesar 22,30% dari seluruh kematian bayi. Survei yang sama juga menunjukkan bahwa pneumonia merupakan penyebab kematian Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 68 terbesar pada anak balita yaitu 23,60%. Studi mortalitas pada Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa proporsi kematian pada bayi (post neonatal) karena pneumonia sebesar 23,8% dan pada anak balita sebesar 15,5%. Program Pengendalian Penyakit ISPA mengelompokkan penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu Pneumonia dan bukan Pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya penyakit yaitu Pneumonia berat dan Pneumonia tidak berat. Penyakit Batuk Pilek seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas lainnya digolongkan sebagai bukan Pneumonia. Etiologi dari sebagian besar penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang ditemukan pada balita. Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga akut harus mendapat antibiotik. Program pengendalian ISPA menetapkan bahwa semua kasus yang ditemukan harus ditatalaksana sesuai standar, dengan demikian angka penemuan kasus pneumonia juga menggambarkan penatalaksanaan kasus ISPA. Cakupan penemuan penderita pneumonia pada tahun 2013 sebesar 11,78%. Hal ini disebabkan oleh pengendalian pneumonia balita masih berbasis Puskesmas. 4.3.4. Penanggulangan penyakit HIV / AIDS dan PMS Upaya pelayanan kesehatan dalam rangka penanggulangan penyakit HIV / AIDS di samping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan juga diarahkan pada upaya pencegahan melalui penemuan penderita secara dini dilanjutkan dengan kegiatan konseling. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 69 Upaya penemuan penderita dilakukan melalui skrining HIV / AIDS terhadap darah donor, pemantauan pada kelompok berisiko penderita Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti Wanita Penjaja Seks (WPS), penyalahguna obat dengan suntikan (IDUs), penghuni Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) atau melalui penelitian pada kelompok berisiko rendah seperti ibu rumah tangga dan sebagainya. Hasil pelaksanaan sero survey terhadap ibu hamil yang dilakukan terhadap 818 ibu hamil, ditemukan 4 orang HIV (+) (0,5%). Dalam perjalanan penyakit HIV dikenal istilah “window period” (periode jendela) yaitu 12 minggu sejak virus masuk dalam tubuh sampai terbentuk antibodi. Sering terjadi salah pengertian dimana dianggap “tidak terinfeksi virus HIV” (pemeriksaan saat ini tidak/belum mendeteksi adanya antibodi), padahal periode jendela ini sangat potensial dalam menularkan virus karena saat ini virus berkembang biak sangat cepat. Pada kelompok demikian, dianjurkan memeriksa ulang 12 minggu kemudian. 4.3.5. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang perjalanan penyakitnya cepat dan dapat menyebabkan kematian dalam waktu singkat. Penyakit ini merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 70 Upaya pemberantasan demam berdarah terdiri dari 3 hal yaitu: 1) peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor; 2) diagnosis dini dan pengobatan dini; dan 3) peningkatan upaya pemberantasan vektor penular penyakit DBD. Upaya pemberantasan vektor ini yaitu dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pemeriksaan jentik berkala. Keberhasilan kegiatan PSN antara lain dapat diukur dengan Angka Bebas Jentik (ABJ). Metode yang tepat guna untuk mencegah DBD adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M plus (Menguras, Menutup dan Mengubur) plus menabur larvasida, penyebaran ikan pada tempat penampungan air serta kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat mencegah/memberantas nyamuk Aedes berkembang biak. Angka Bebas Jentik (ABJ) sebagai tolak ukur upaya pemberantasan vektor melalui PSN-3M menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat dalam mencegah DBD. Oleh karena itu pendekatan pemberantasan DBD yang berwawasan kepedulian masyarakat merupakan salah satu alternatif pendekatan baru. Surveilans vektor dilakukan melalui kegiatan pemantauan jentik oleh petugas kesehatan maupun juru/kader pemantauan jentik (Jumantik/Kamantik). Pengembangan sistem surveilans vektor secara berkala perlu terus dilakukan terutama dalam kaitannya dengan perubahan iklim dan pola penyebaran kasus. Angka bebas jentik tahun 2013 yang dilaksanakan pemantauan di Kota Tanjungpinang yang dilakukan oleh Kader Jumantik menunjukkan angka sebesar 84,97% yang artinya ABJ Kota Tanjungpinang masih dibawah standar nasional sebesar 95%. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 71 4.3.6. Pengendalian Penyakit Malaria Di Indonesia kejadian penyakit malaria dan terjadinya Kejadian Luar Biasa malaria sangat berkaitan erat dengan beberapa hal sebagai berikut: 1) Adanya perubahan lingkungan yang berakibat meluasnya tempat perindukan nyamuk menular malaria; 2) Mobilitas penduduk yang cukup tinggi; 3) Perubahan iklim yang menyebabkan musim hujan lebih panjang dari musim kemarau; 4) krisis ekonomi yang berkepanjangan memberikan dampak pada daerah-daerah tertentu dengan adanya masyarakat yang mengalami gizi buruk sehingga lebih rentan untuk terserang malaria; 5) Tidak efektifnya pengobatan karena terjadi Plasmodium falciparum resisten klorokuin dan meluasnya daerah resisten, serta 6) Menurunnya perhatian dan kepedulian masyarakat terhadap upaya penanggulangan malaria secara terpadu. Penggalakan pemberantasan malaria melalui gerakan masyarakat yang dikenal dengan Gerakan Berantas kembali Malaria atau “Gebrak Malaria” telah dicetuskan pada tahun 2000. Gerakan ini merupakan embrio pengendalian malaria yang berbasis kemitraan dengan berbagai sektor dengan slogan “Ayo Berantas Malaria”. Pengendalian malaria di Indonesia yanng tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 293/MENKES/SK/IV/2009 tanggal 28 April 2009 tentang Eliminasi Malaria di Indonesia bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang hidup sehat, yang terbebas dari penularan malaria secara bertahap sampai tahun 2030. Sasaran wilayah eliminasi dilaksanakan secara bertahap sebagai berikut: a. Kepulauan Seribu (Provinsi DKI Jakarta), Pulau Bali, dan Pulau Batam pada tahun 2010; b. Pulau Jawa, Provinsi NAD, dan Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2015; Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 72 c. Pulau Sumatera (Kecuali Provinsi NAD dan Provinsi Kepulauan Riau), Provinsi NTB, Pulau Kalimantan, dan Pulau Sulawesi pada tahun 2020; dan d. Provinsi Papua, Provinsi Papua Barat, Provinsi Maluku, Provinsi NTT dan Provinsi Maluku Utara, pada tahun 2030. 4.3.6.1. Persentase Penderita Malaria yang Diobati Persentase penderita malaria yang diobati merupakan persentase penderita malaria yang diobati sesuai pengobatan standar dalam kurun waktu 1 tahun dibandingkan dengan tersangka malaria dan atau positif malaria yang datang ke sarana pelayanan kesehatan. Persentase penderita malaria yang diobati tahun 2013 sebesar 100%, berarti semua penderita tersangka malaria dan atau positif malaria yang datang ke sarana kesehatan diobati sesuai pengobatan standar. 4.3.6.2. Pencapaian Pemeriksaan Sediaan Darah (Konfirmasi Laboratorium) Berdasarkan cakupan konfirmasi laboratorium semua penderita klinis malaria dilakukan pemeriksaan sediaan darahnya. Pemeriksaan sediaan darah pada tahun 2013 sebesar 469 orang dimana dari yang diperiksa sediaan darah 7,46% positif malaria. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 73 4.3.7. Pengendalian Penyakit Kusta Untuk menilai kinerja petugas dalam penemuan kasus penyakit kusta, digunakan angka proporsi cacat tingkat II (cacat akibat kerusakan syaraf dan cacat terlihat). Tingginya proporsi cacat tingkat II menunjukkan keterlambatan dalam penemuan kasus atau dengan kata lain kinerja petugas yang rendah dalam menemukan kasus serta pengetahuan masyarakat yang rendah. Pada tahun 2013 penderita baru cacat tingkat II tidak ada kasus. 4.4. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Upaya perbaikan gizi masyarakat dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan pemantauan yang telah dilakukan ditemukan beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat antara lain anemia gizi besi, kekurangan vitamin A dan gangguan akibat kekurangan yodium. 4.4.1. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu hamil (Fe) Anemia gizi adalah kekurangan kadar haemoglobin (Hb) dalam darah yang disebabkan karena kekurangan gizi yang diperlukan untuk pembentukan Hb tersebut. Di Indonesia sebagian besar anemia ini disebabkan karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemia kekurangan zat besi atau anemia gizi besi. Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan masalah gizi terutama anemia gizi besi. Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001, prevalensi anemia ibu hamil sebesar 40,1% dan pada tahun 2007 turun menjadi 24,5% (Riskesdas, 2007). Namun demikian keadaan ini menunjukkan bahwa anemia gizi besi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penanggulangan masalah anemia gizi besi saat ini Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 74 terfokus pada pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil. Ibu hamil mendapat tablet tambah darah 90 tablet selama kehamilannya. Cakupan ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah (Fe1) selama tahun 2013 sebesar 101,73% dan Fe3 sebesar 95,57%. Cakupan pemberian tablet tambah darah terkait erat dengan antenatal care (ANC). Pada tahun 2013 cakupan kunjungan K-4 pada ibu hamil sebesar 95,57% sama dengan cakupan ibu hamil yang mendapat Fe-3 sebesar 95,57%. Salah satu kriteria K-4 adalah ibu hamil tersebut mendapatkan tablet Fe sebanyak 90 tablet yang diindikasikan dengan besarnya cakupan Fe-3. Hal ini menunjukan bahwa pencatatan dan pelaporan sudah bagus dikarena cakupan Fe-3 lebih besar atau sama dengan cakupan K4. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kepatuhan ibu hamil menelan tablet Fe. Walaupun dari pelaporan dihasilkan bahwa cakupan ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe-3 cukup baik namun jika tidak dikonsumsi oleh ibu hamil maka efek yang diharapkan tidak akan tercapai sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan kesehatan dari janin. 4.4.2. Pemberian kapsul Vitamin A Tujuan pemberian kapsul vitamin A pada balita adalah untuk menurunkan prevalensi dan pencegahan kekurangan vitamin A pada balita. Kapsul vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk mengatasi masalah kekurangan vitamin A (KVA) pada masyarakat. Bukti – bukti lain menunjukkan peranan vitamin A dalam menurunkan secara bermakna angka kematian anak akibat penyakit menular, mencegah kebutaan. Pentingnya pemberian vitamin A saat ini lebih dikaitkan dengan kelangsungan hidup, Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 75 kesehatan dan pertumbuhan anak. Vitamin A penting untuk kesehatan mata dan mencegah kebutaan, serta meningkatkan daya tahan tubuh. Anak –anak yang mendapat cukup vitamin A, bila terkena diare, campak atau penyakit infeksi lainnya, maka penyakit – penyakit tersebut tidak mudah menjadi parah, sehingga tidak membahayakan jiwa anak. Sasaran pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi adalah bayi (6-11 bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 IU, anak balita (umur 1-4 tahun) diberikan kapsul vitamin A 200.000 IU, dan ibu nifas diberikan kapsul vitamin A 200.000 IU, sehingga bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Pada bayi (6-11 bulan) diberikan pada bulan Februari atau bulan Agustus dan untuk anak balita enam bulan sekali, yang diberikan secara serentak pada bulan Februari dan Agustus. Sedangkan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas, diharapkan dapat dilakukan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan ibu nifas. Namun dapat pula diberikan diluar pelayanan tersebut selama ibu nifas tersebut belum mendapatkan kapsul vitamin A. Persentase cakupan pemberian vitamin A tahun 2013 pada bayi sebesar 83,89%, sedangkan anak balita sebesar 86,71% dan ibu nifas sebesar 104,96%. 4.4.3. Cakupan Pemberiaan ASI Eksklusif Cara pemberian makanan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui bayi secara eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan menyusui anak sampai umur 24 bulan. Mulai umur 6 bulan, bayi mendapat makanan pendamping ASI yang bergizi sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembangnya. Cakupan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi beberapa hal, terutama masih sangat terbatasnya tenaga konselor ASI, belum adanya peraturan perundang-undangan tentang pemberian ASI serta belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi, Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 76 dan kampanye terkait pemberian ASI maupun MP-ASI, masih kurangnya ketersediaan dan sarana / prasarana KIE ASI dan MPASI dan belum optimalnya pembinaan kelompok pendukung ASI dan MP-ASI. Persentase bayi usia 0-6 bulan yang diberi ASI Eksklusif tahun 2013 di Kota Tanjungpinang sebesar 22,17%. Berdasarkan jenis kelamin, bayi perempuan 0-6 bulan lebih sedikit yang mendapatkan ASI eksklusif yaitu sebesar 21,88% dibandingkan dengan bayi laki-laki 0-6 bulan yang sebesar 22,45%. Di sisi lain promosi dan pemasaran yang begitu intensif terkait susu formula yang kadang sulit untuk dikendalikan. Masih banyak Rumah Sakit (RS) yang belum mendukung peningkatan pemberian ASI eksklusif, yang dapat ditandai dengan belum melakukan rawat gabung antara ibu dan bayinya dan belum atau masih rendahnya melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) serta masih beredarnya susu formula di lingkungan RS. Upaya terobosan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif antara lain melalui upaya peningkatan pengetahuan petugas tentang manfaat ASI eksklusif, penyediaan fasilitas/ruangan pemberian ASI di tempat kerja, peningkatan pengetahuan dan keterampilan ibu, peningkatan dukungan keluarga dan masyarakat serta upaya untuk mengendalikan pemasaran susu formula. Selain itu perlu juga penerapan 10 (sepuluh) langkah menuju keberhasilan menyusui (LMKM) di RS dan sarana pelayanan kesehatan lainnya yang melakukan kegiatan persalinan. Sepuluh langkah tersebut meliputi : 1) membuat kebijakan tentang menyusui; 2) melatih staf pelayanan kesehatan; 3) KIE kepada ibu hamil tentang manfaat dan manajemen menyusui; 4) membantu ibu untuk IMD dalam 60 menit pertama persalinan; 5) membantu ibu cara menyusui dan mempertahankan menyusui Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 77 meskipun ibu dipisah dari bayinya; 6) memberikan ASI saja kepada bayi baru lahir kecuali ada indikasi medis; 7) menerapkan rawat gabung ibu dengan bayinya sepanjang waktu (24 jam); 8) menganjurkan menyusui sesuai permintaan bayi; 9) tidak memberi dot kepada bayi; dan 10) mendorong pembentukan kelompok pendukung menyusui dan merujuk ibu kepada kelompok tersebut setelah keluar dari sarana pelayanan kesehatan. 4.4.4. Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu (D/S) Cakupan penimbangan balita di posyandu (D/S) merupakan indikator yang berkaitan dengan pelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta penanganan prevalensi gizi kurang pada balita. Semakin tinggi cakupan D/S, seyogyanya semakin tinggi pula cakupan vitamin A, semakin tinggi cakupan imunisasi dan diharapkan semakin rendah prevalensi gizi kurang. Berdasarkan laporan dari Puskesmas seKota Tanjungpinang tahun 2013 cakupan penimbangan balita di posyandu sebesar 62,54 %. Grafik 4.9 Presentase Balita Ditimbang di Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 70 60 62,5 58,8 51,6 47,2 50 40 25,6 30 D/S 20 10 0 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber: Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 78 BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 5.1. SARANA, PRASARANA DAN TENAGA KESEHATAN Dalam menjalankan kegiatan program pokok maupun program pengembangan Dinas Kesehatan ditunjang oleh beberapa sarana, prasarana dan tenaga kesehatan sebagai berikut: 5.1.1. SARANA: a. Rumah Sakit : 3 buah b. Puskesmas : 6 buah c. Puskesmas Pembantu : 12 buah d. Pondok bersalin desa : e. Rumah Bersalin : 10 buah f. Balai Pengobatan/Klinik : 15 buah g. Laboratorium : h. Optikal : 12 buah i. Apotik : 38 buah j. Toko Obat : 52 buah k. Poskeskel 5 buah 9 buah : 18 buah (6 bangunan sendiri) 5.1.2. PRASARANA Puskesmas Keliling : 5 buah Ambulance : 12 buah Puskesmas Keliling Laut : 1 buah Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 79 5.1.3. SUMBER DAYA MANUSIA Secara umum tenaga medis di Kota Tanjungpinang sebanyak 229 orang, yang terdiri-dari; 55 orang dokter spesialis (spesialis : penyakit dalam, anak, kebidanan, bedah umum, bedah tulang, syaraf, jiwa, anestesi, mata, THT, dokter gigi spesialis, jantung, kulit kelamin, dan radiologi), 140 orang dokter umum, 34 orang dokter gigi. Paramedis perawatan sebanyak; 789 orang, yang terdiri dari 575 orang perawat dan 214 bidan. Paramedis non-perawatan sebanyak : 302 orang, yang terdiri dari S2 dan S1 kesehatan masyarakat 47 orang, D3 kesehatan masyarakat 7 orang, Tenaga Sanitasi 30 orang, Apoteker 49 orang, D3 Farmasi dan Asisten Apoteker 83 orang, Tenaga Gizi 32 orang, Analis Laboratorium 32 orang, Teknis Elektro Medis dan P. Rontgen 11 orang, Pranata Anastesi 5 orang dan Fisioterapis 6 orang Khusus Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang didukung oleh 82 orang tenaga, yang terdiri dari; 2 orang S2 kesehatan masyarakat, 1 orang S2 Umum, 4 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 4 orang apoteker, 8 orang S1 kesehatan masyarakat, 11 orang bidan, 16 orang perawat, 3 orang analis kesehatan, 1 orang tenaga gizi, 5 orang sanitarian, 1 orang asisten apoteker, dan 25 orang tenaga umum. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 80 5.2. KEUANGAN DAN PENYUSUNAN PROGRAM 5.2.1. Belanja: Pelaksanaan kegiatan Dinas Kesehatan, dibiayai dengan biaya langsung maupun tidak langsung yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Tanjungpinang serta Pinjaman Luar Negeri dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Pada Tahun Anggaran 2013, kegiatan Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang didukung dana sebesar Rp. 28.284.897.759,(Dua puluh delapan miliyar dua ratus delapan puluh empat juta delapan ratus sembilan puluh tujuh ribu tujuh ratus lima puluh sembilan rupiah) yang terdiri dari : Dinas Kesehatan : 1) Belanja Langsung Rp. 23.010.405.780,- 2) Belanja Tidak Langsung Rp. 5.274.491.979,- 3) Belanja Kegiatan APBN Rp. 1.297.824.500,- 4) Belanja Anggaran PHLN Rp. 462.434.231,- 5) Belanja Sumber Pemerintah Lainnya Rp. 14.203.000,- Perincian penggunaan dana tersebut adalah sebagai berikut : 1) Belanja Kegiatan Langsung bersumber APBD Kota sebesar Rp. ,- terdiri dari : a) Program Pelayanan Administrasi Rp. 2.312.836.890,- Rp. 513.681.000,- Perkantoran b) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur c) Program Peningkatan Disiplin Aparatur Rp. 79.000.000,- d) Program Peningkatan Kapasitas Rp. 40.000.000,- Sumber Daya Aparatur Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 81 e) Program Obat dan Pembekalan Rp. 1.238.770.610,- Kesehatan f) Program Upaya Kesehatan Masyarakat Rp. 10.714.782.700,- g) Program Promosi Kesehatan dan Rp. 1.489.744.200,- Pemberdayaan Masyarakat h) Program Perbaikan Gizi Masyarakat Rp. 614.412.400,- i) Program Pengembangan Lingkungan Rp. 131.712.000,- Rp. 1.483.737.440,- Sehat j) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular k) Program Pengadaan, Peningkatan dan Rp. 3.151.361.200,- Perbaikan Sarana-Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu l) Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rp. 463.735.220,- Rp. 231.395.000,- Rp. 111.731.920,- Rp. 247.320.000,- Rp. 186.176.200,- Anak Balita m) Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia n) Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan o) Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak p) Kebijakan dan Manajemen Kesehatan 2) Belanja Proyek bersumber dari PLN/APBN dan Sumber Pemerintah Lainnya sebesar Rp.1.774.461.731,- terdiri dari: a) GF ATM (HIV-AIDS) Rp. 440.652.231,- b) GF ATM (TBC) Rp. c) Jaminan Kesehatan 21.782.000,- Masyarakat Rp. 182.250.000,- (Jamkesmas) Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 82 d) Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Rp. 577.700.000,- e) Bantuan Penanggulangan TKI Rp. f) Rp. 477.825.000,- Jaminan Persalinan (Jampersal) g) Badan Penelitian 60.049.500,- Pengmbangan Rp. 14.203.000,Kesehatan Pusat Humonaria, Kebijakan Kesehatan dan dan Pemberdayaan Masyarakat 5.2.2. Penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan Total penerimaan retribusi pelayanan kesehatan tahun 2013 sebesar 420.453.000,- yang terdiri dari; 1) penerimaan retribusi Puskesmas Tanjungpinang sebesar Rp. 108.341.000,- 2) penerimaan retribusi Puskesmas Batu 10 sebesar Rp. 99.752.000,3) penerimaan retribusi Puskesmas Sei Jang sebesar Rp. 126.018.000,- 4) penerimaan retribusi Puskesmas Kampung Bugis sebesar Rp. 48.350.000,- 5) penerimaan retribusi Puskesmas Melayu Kota Piring sebesar Rp. 24.108.000,- 6) penerimaan retribusi Puskesmas Mekar Baru Rp. 32.125.000,- dan 7) penerimaan retribusi pelayanan kesehatan non-medik di Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang sebesar Rp. 12.600.000,-. Grafik 5.1 Jumlah Penerimaan Dari Jasa Pelayanan Medis dan Non-medis Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2009-2013 600.000 564.472 474.737,5 511.236 400.000 200.000 420.453 394.472 0 2009 2010 2011 2012 2013 Sumber: Subbag. Keuangan Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 83 BAB VI KESIMPULAN Secara umum, pencapaian program pembangunan kesehatan di Kota Tanjungpinang pada tahun 2013 mengalami peningkatan, walaupun beberapa program/kegiatan ada penurunan dibandingkan pada tahun sebelumnya. Capaian program/kegiatan Kota Tanjungpinang merupakan kontribusi positif dan kerja keras dari 6 Puskesmas yang ada di Kota Tanjungpinang Indikator-indikator makro pencapaian program kesehatan telah/hampir mencapai target yang telah ditetapkan, secara nyata telah dibuktikan melalui Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang telah dilaksanakan pada tahun 2010 diseluruh Indonesia termasuk Kota Tanjungpinang. Selain keberhasilan, masih terdapat hal-hal yang belum maksimal dalam pembangunan kesehatan seperti peran serta masyarakat dan peran sektor swasta yang masih rendah dalam pembangunan kesehatan, peran dan fungsi lintas sektor terkait dalam pembangunan kesehatan. Pada tahun 2010 sampai dengan 2015, seluruh capaian program/kegiatan difokuskan pada target dan capaian Milenium Development Goals (MDG’s). Oleh sebab itu seluruh jajaran dilingkungan Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, lintas sektor dan stakeholders terkait menyatukan gerak dan langkah dalam mencapai target MDGS’s. Profil Kesehatan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 84 RESUME PROFIL KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 INDIKATOR L P ANGKA/NILAI L+P Satuan No. Lampiran GAMBARAN UMUM Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Rata-rata jiwa/rumah tangga Kepadatan Penduduk /Km2 Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi SMP+ B. B.1 10 11 12 13 14 15 16 17 DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Angka Lahir Mati (dilaporkan) Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati Angka Kematian Balita (dilaporkan) Jumlah Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (dilaporkan) B.2 18 19 20 Angka Kesakitan AFP Rate (non polio) < 15 th Angka Insidens TB Paru Angka Prevalensi TB Paru 116256 112662 87,53 86,88 60,23 55,90 3182 8,10 24 7,54 30 9,43 3144 4,75 16 5,09 17 5,41 8,00 126,46 117,84 117,84 63,91 63,91 239,50 18,00 228918 3,26 955,82 45,20 103,19 86,28 Km2 Desa/Kel Jiwa Jiwa Jiwa/Km2 Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 1 % Tabel 1 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 4 58,07 % Tabel 5 6326 6,44 40 6,32 47 7,43 Bayi Bayi per 1.000 KH Balita per 1.000 KH Ibu per 100.000 KH 1,62 per 100.000 pend <15thn 91,30 per 100.000 penduduk 91,30 per 100.000 penduduk Tabel 6 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 8 Tabel 9 Tabel 10 Tabel 10 NO 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 INDIKATOR Angka kematian akibat TB Paru Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) Success Rate TB Paru Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani Jumlah Kasus Baru HIV Jumlah Kasus Baru AIDS Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya Jumlah Kematian karena AIDS Donor darah diskrining positif HIV Persentase Diare ditemukan dan ditangani Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Prevalensi Kusta Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) Jumlah Kasus Difteri Case Fatality Rate Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum Jumlah Kasus Campak Case Fatality Rate Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B Incidence Rate DBD Case Fatality Rate DBD L P 4,30 73,26 92,31 12,08 86 37 71 17 0,06 30,64 2,00 0,00 1,72 0,00 0,00 0,43 0,00 100,00 1,00 1,78 40,00 80,60 11,47 108 24 1486 14 0,00 32,65 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,27 0,00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2 4 0,00 0,00 84,30 10,00 0,00 0,00 62,13 0,00 ANGKA/NILAI L+P 3,06 56,95 88,04 11,78 194 61 1557 31 0,06 31,63 2,00 0,00 0,87 0,00 0,00 0,35 0,00 100,00 1,00 0,00 0,00 0,00 6 0,00 0,00 0,00 73,39 0,60 Satuan per 100.000 penduduk % % % Kasus Kasus Kasus Jiwa % % Kasus Kasus per 100.000 penduduk % % per 10.000 Penduduk % % Kasus % Kasus Kasus % Kasus % Kasus % Kasus Kasus per 100.000 penduduk % No. Lampiran Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 17 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 23 NO INDIKATOR 52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 53 Case Fatality Rate Malaria 54 Angka Kesakitan Filariasis B.3 55 56 57 58 59 Status Gizi Bayi baru lahir ditimbang Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Balita Gizi Baik Balita Gizi Kurang Balita Gizi Buruk C. C.1 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Pelayanan Ibu Nifas Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 Bumil Risti/Komplikasi ditangani Neonatal Risti/Komplikasi ditangani Bayi Mendapat Vitamin A Anak Balita Mendapat Vitamin A Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi L P 0,22 0,00 0,00 0,09 0,00 0,00 100,00 1,89 97,90 0,37 0,17 100,00 1,59 97,96 0,24 0,12 60,55 83,51 87,19 100,00 95,79 51,15 101,73 95,57 99,98 104,96 167,60 95,57 90,87 59,37 84,29 86,22 104,96 100,00 95,58 49,33 ANGKA/NILAI L+P Satuan 0,15 per 1.000 penduduk 0,00 % 0,00 per 100.000 penduduk 100,00 1,74 97,93 0,30 0,15 59,96 83,89 86,71 11,77 71,44 100,00 95,68 50,26 100,00 93,28 No. Lampiran Tabel 24 Tabel 24 Tabel 25 % % % % % Tabel 26 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 27 Tabel 27 % % % % % % % % % % % % % % % % % % Tabel 28 Tabel 28 Tabel 28 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 32 Tabel 32 Tabel 35 Tabel 35 Tabel 36 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 39 NO INDIKATOR 78 79 80 81 82 83 84 85 86 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) Balita ditimbang Balita berat badan naik Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap SD/MI yang melakukan sikat gigi massal SD/MI yang mendapat pelayanan gigi Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup Askeskin/Jamkesmas 99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1 100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3 L P 22,45 100,00 38,17 62,40 57,00 0,52 100,00 89,50 21,88 100,00 39,81 62,68 56,98 0,45 100,00 90,84 15,70 14,67 79,68 86,49 0,13 0,18 ANGKA/NILAI L+P -0,44 22,17 100,00 38,98 62,54 56,99 0,49 100,00 90,14 Satuan No. Lampiran % % % % % % % % % Tabel 39 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 44 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 46 15,19 % Tabel 47 83,14 100,00 100,00 0,16 72 72 13,98 36,47 36,47 % % % sekolah sekolah % % % Tabel 48 Tabel 49 Tabel 51 Tabel 52 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 Tabel 53 14,52 28,32 28,32 13,42 45,27 45,27 31,71 113,40 32,64 110,12 32,17 % 111,78 % Tabel 55 Tabel 56 82,75 107,93 95,20 % Tabel 56 31,46 35,85 33,63 % Tabel 56 NO INDIKATOR 101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1 102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3 103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 105 Gross Death Rate (GDR) di RS 106 Nett Death Rate (NDR) di RS 107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 108 Length of Stay (LOS) di RS 109 Turn of Interval (TOI) di RS C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 110 Rumah Tangga ber-PHBS C.4 111 112 113 114 115 116 117 118 Keadaan Lingkungan Rumah Sehat Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes Keluarga dengan sumber air minum terlindung Keluarga memiliki Jamban Sehat Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat TUPM Sehat Institusi dibina kesehatan lingkungannya D. D.1 119 120 121 122 SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Perawatan Jumlah Puskesmas non-Perawatan 0,29 0,25 ANGKA/NILAI L+P 0,27 % 10,88 11,36 11,11 % Tabel 57 80,31 5,54 40,28 18,64 107,92 7,57 35,00 14,82 93,90 6,54 37,52 16,64 46,24 4,01 4,66 Tabel 58 Tabel 58 Tabel 59 Tabel 59 Tabel 60 Tabel 60 Tabel 60 L P Satuan % % per 100.000 pasien keluar per 100.000 pasien keluar % Hari Hari No. Lampiran Tabel 57 53,37 % Tabel 61 89,20 84,97 76,67 98,88 94,80 96,66 95,75 57,00 Tabel 62 Tabel 63 Tabel 65 Tabel 66 Tabel 66 Tabel 66 Tabel 67 Tabel 68 3 0 1 5 % % % % % % % % Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 NO INDIKATOR 123 124 125 126 127 128 129 130 131 Jumlah Apotek Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar Jumlah Posyandu Posyandu Aktif Rasio posyandu per 100 balita Jumlah Desa Siaga Desa Siaga Aktif Jumlah Poskesdes D.2 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 Tenaga Kesehatan Jumlah Dokter Spesialis Rasio Dokter Spesialis Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter Umum Jumlah Dokter Gigi Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Gizi Jumlah Tenaga Kesmas Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Teknisi Medis Jumlah Fisioterapis D.3 146 147 148 Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita L ANGKA/NILAI L+P 38 100,00 100,00 124 61,29 0,45 18 100,00 18 P 48 41 56 45 7 134 34 6 20 19 16 1 7 6 84 70 27 214 159 441 98 26 34 11 32 5 55 24,03 140 57,23 34 214 575 132 32 54 30 48 6 Satuan % % Posyandu % per 100 balita Desa % Poskesdes Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang 110490690090,93 Rp 10,59 % 482664,93 Rp No. Lampiran Tabel 70 Tabel 71 Tabel 71 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 75 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 76 Tabel 77 Tabel 77 Tabel 78 Tabel 78 Tabel 79 Tabel 79 Tabel 79 TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JUMLAH LUAS NO KECAMATAN WILAYAH 2 (km ) 1 2 3 DESA KELURAHAN DESA+KEL. 4 5 6 JUMLAH PENDUDUK 7 JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN RUMAH TANGGA JIWA/RUMAH TANGGA PENDUDUK 8 9 10 per km 2 1 TANJUNGPINANG BARAT 34,50 0 4 4 58.091 18.367 3,16 1683,80 2 TANJUNGPINANG TIMUR 83,50 0 5 5 84.789 25.801 3,29 1015,44 3 TANJUNGPINANG KOTA 52,50 0 4 4 23.414 7.034 3,33 445,98 4 BUKIT BESTARI 69,00 0 5 5 62.624 19.076 3,28 907,59 JUMLAH (KAB/KOTA) 239,50 0 18 18 228.918 70.278 3,26 Sumber : - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang Tahun 2013 955,82 TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JUMLAH PENDUDUK NO 1 KECAMATAN 2 JUMLAH PENDUDUK 3 LAKI-LAKI PEREMPUAN 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 RASIO BEBAN TANG GUNGAN RASIO JENIS KELAMIN 16 17 1 TANJUNGPINANG BARAT 58.091 2.175 5.199 14.970 5.448 1.528 29.320 2.090 4.808 14.664 5.354 1.855 28.771 43,66 101,91 2 TANJUNGPINANG TIMUR 84.789 3.975 9.221 22.310 6.641 1.082 43.229 3.829 8.684 22.414 5.592 1.041 41.560 48,86 104,02 3 TANJUNGPINANG KOTA 23.414 881 1.968 6.178 2.416 760 12.203 757 1.787 5.545 2.298 824 11.211 42,45 108,85 4 BUKIT BESTARI 62.624 2.624 5.790 16.267 5.647 1.176 31.504 2.488 5.421 16.326 5.587 1.298 31.120 42,89 101,23 JUMLAH (KAB/KOTA) 228.918 9.655 22.178 59.725 20.152 4.546 116.256 9.164 20.700 58.949 18.831 5.018 112.662 45,20 103,19 Sumber : - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang Tahun 2013 Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar: 228.918 TABEL 3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 0-4 5-9 10 - 14 15 - 19 20 - 24 25 - 29 30 - 34 35 - 39 40 - 44 45 - 49 50 - 54 55 - 59 60 - 64 65 - 69 70 - 74 75+ 7.697 11.400 11.076 9.045 8.803 9.154 11.873 11.302 9.608 7.628 6.133 4.539 3.119 1.954 1.470 1.455 7.294 10.555 10.433 8.548 8.347 9.376 12.471 11.356 9.050 6.912 5.678 4.144 3.108 2.105 1.496 1.789 14.991 21.955 21.509 17.593 17.150 18.530 24.344 22.658 18.658 14.540 11.811 8.683 6.227 4.059 2.966 3.244 116.256 112.662 228.918 JUMLAH Sumber : - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Tanjungpinang Tahun 2013 TABEL 4 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS NO LAKI-LAKI KECAMATAN PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF % 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 1 TANJUNGPINANG BARAT 2.962 2.547 85,99 2.743 2.377 86,66 5.705 4.924 86,31 2 TANJUNGPINANG TIMUR 5.655 4.791 84,72 4.423 3.802 85,96 10.078 8.593 85,26 3 TANJUNGPINANG KOTA 1.310 1.038 79,24 1.264 1.012 80,06 2.574 2.050 79,64 4 BUKIT BESTARI 6.024 5.386 89,41 6.387 5.779 90,48 12.411 11.165 89,96 15.951 13.762 86,28 14.817 12.970 87,53 30.768 26.732 86,88 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang Tahun 2013 TABEL 5 PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 LAKI-LAKI NO 1 KECAMATAN 2 TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI 3 PEREMPUAN TIDAK/ SD/MI SMP/ MTs SMA/ SMK/ MA 8 9 10 11 TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI SD/MI 12 13 SMP/ MTs 14 SMA/ SMK/ MA AK/ DIPLO MA 15 16 TIDAK/ BELUM SD/MI SMP/ MTs SEKOLA H TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI SMA/ SMK/ MA AK/ DIPLO MA UNIVER SITAS 19 20 21 22 23 24 25 UNIVER JUMLAH PERNAH SITAS 17 18 JUMLAH 4 5 6 1 TANJUNGPINANG BARAT 2,44 10,91 23,30 15,84 39,42 2,41 5,68 100,00 3,06 10,40 28,43 15,22 34,89 3,48 4,52 100,00 2,75 10,66 25,87 15,53 37,16 2,95 5,10 100,00 2 TANJUNGPINANG TIMUR 3,21 14,90 17,26 17,63 37,45 2,86 6,69 100,00 3,58 15,14 20,40 17,43 33,68 4,40 5,37 100,00 3,40 15,02 18,83 17,53 35,57 3,63 6,03 100,00 3 TANJUNGPINANG KOTA 3,76 16,09 39,01 15,50 22,67 0,77 2,20 100,00 5,21 16,62 42,13 13,10 19,96 1,20 1,78 100,00 4,49 16,36 40,57 14,30 21,32 0,99 1,99 100,00 4 BUKIT BESTARI 3,04 14,51 23,38 16,19 33,67 2,87 6,34 100,00 3,51 14,47 27,23 16,23 29,35 4,11 5,10 100,00 3,28 14,49 25,31 16,21 31,51 3,49 5,72 100,00 3,03 13,90 22,84 16,55 35,33 2,52 5,83 100,00 3,59 13,87 26,64 16,07 31,37 3,75 4,71 100,00 3,31 13,89 24,74 16,31 33,35 3,14 5,27 100,00 9628 589 1386 24426 739 2513 6873 3680 8433 24172 1336 5178 12565 7549 18061 1431 2478 48598 JUMLAH (KAB/KOTA) 7 AK/ UNIVERSI BELUM DIPLOM JUMLAH PERNAH TAS A SEKOLAH LAKI-LAKI + PEREMPUAN 26 Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tanjungpinang 2013 597 2665 5692 3869 842 1092 TABEL 6 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JUMLAH KELAHIRAN NO 1 NAMA PUSKESMAS KECAMATAN 2 3 LAKI-LAKI HIDUP MATI HIDUP + MATI 4 5 6 PEREMPUAN HIDUP + HIDUP MATI MATI 7 8 9 LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP + HIDUP MATI MATI 10 11 12 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 753 5 758 878 2 880 1.631 7 1.638 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 476 5 481 483 3 486 959 8 967 Melayu Kota Piring 376 1 377 377 2 379 753 3 756 Mekar Baru 280 2 282 267 4 271 547 6 553 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 317 10 327 326 1 327 643 11 654 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 980 3 983 813 3 816 1.793 6 1.799 3.182 26 3.208 3.144 15 3.159 6.326 41 6.367 JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) 8,10 4,75 Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Keterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi 6,44 TABEL 7 JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JUMLAH KEMATIAN NO 1 KECAMATAN LAKI - LAKI PUSKESMAS 2 3 PEREMPUAN LAKI - LAKI + PEREMPUAN BAYI ANAK BALITA BALITA BAYI ANAK BALITA BALITA BAYI ANAK BALITA BALITA 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 4 0 4 2 0 2 6 0 6 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 3 1 4 1 0 1 4 1 5 Melayu Kota Piring 9 11 5 0 5 14 2 16 Mekar Baru 2 2 4 3 1 4 5 3 8 2 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 2 0 2 3 0 3 5 0 5 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 4 1 5 2 0 2 6 1 7 30 16 1 17 40 7 47 9,43 5,09 5,41 6,32 JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) 24 7,54 6 1,89 0,32 Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Keterangan : Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi 1,11 7,43 TABEL 8 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JUMLAH KEMATIAN IBU NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH LAHIR HIDUP 1 2 3 4 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2 TANJUNGPINANG TIMUR KEMATIAN IBU HAMIL KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn ≥35 Thn JUMLAH < 20 Thn 20-34 Thn 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 ≥35 Thn JUMLAH 19 20 1.631 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 Batu 10 959 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 Melayu Kota Piring 753 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 1 1 2 Mekar Baru 547 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2 1 3 0 3 1 4 643 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1.793 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6.326 0 2 0 2 0 0 0 0 0 4 2 6 0 6 2 8 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 BUKIT BESTARI Sei Jang JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi 126,46 TABEL 9 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) AFP RATE (NON POLIO) 1 2 4 5 6 1 TANJUNGPINANG BARAT 14.272 0 0,00 2 TANJUNGPINANG TIMUR 25.709 1 3,89 3 TANJUNGPINANG KOTA 5.393 0 0,00 4 BUKIT BESTARI 16.323 0 0,00 JUMLAH (KAB/KOTA) 61.697 1 1,62 Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS Catatan : Jumlah kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 3, yaitu sebesar: 58.455 TABEL 10 JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JUMLAH KASUS TB PARU NO KECAMATAN PUSKESMAS 1 2 3 JUMLAH PENDUDUK KASUS BARU L P L+P L P L+P L P L+P 4 5 6 7 8 9 10 11 12 PREVALENSI (PER 100.000 PENDUDUK) KASUS BARU + KASUS LAMA L+P L P KASUS LAMA 13 14 15 JUMLAH KEMATIAN AKIBAT TB PARU L P L+P L P 16 17 18 19 20 L+P 21 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 29.320 28.771 58.091 16 5 21 0 0 0 16 5 21 54,57 17,38 36,15 0 0 0 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 18.189 17.540 35.729 20 8 28 0 0 0 20 8 28 109,96 45,61 78,37 0 0 0 Melayu Kota Piring 14.350 13.938 28.288 4 5 9 0 0 0 4 5 9 27,87 35,87 31,82 1 0 1 Mekar Baru 10.690 10.082 20.772 5 8 13 0 0 0 5 8 13 46,77 79,35 62,58 0 0 0 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 12.203 11.211 23.414 2 3 5 0 0 0 2 3 5 16,39 26,76 21,35 0 0 0 4 BUKIT BESTARI 31.504 31.120 62.624 30 14 44 0 0 0 30 14 44 95,23 44,99 70,26 1 0 1 RSUD Kota TPI 30 10 40 30 10 40 2 1 3 RUMKITAL 16 6 22 16 6 22 1 1 2 RSUD Prov. Kepri 14 13 27 14 13 27 0 0 0 137 72 209 Sei Jang JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA INSIDENS PER 100.000 PENDUDUK 116.256 112.662 228.918 137 72 209 117,84 63,91 91,30 0 Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS Catatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 228918 0 0 KEMATIAN PER 100.000 PENDUDUK 117,84 63,91 91,30 5 2 7 4,30 1,78 3,06 TABEL 11 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS 1 2 3 TB PARU JUMLAH PERKIRAAN KASUS BARU KLINIS (SUSPEK) BTA (+) L P L+P L P L+P L P L+P 4 5 6 7 8 9 10 11 12 ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR) L P L+P 13 14 15 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 48 47 95 85 75 160 16 5 21 33,33 10,64 22,11 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 29 27 56 69 50 119 20 8 28 68,97 29,63 50,00 Melayu Kota Piring 23 23 46 74 61 135 4 5 9 17,39 21,74 19,57 Mekar Baru 16 15 31 23 27 50 5 8 13 31,25 53,33 41,94 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 20 18 38 27 23 50 2 3 5 10,00 16,67 13,16 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 51 50 101 165 104 269 30 14 44 58,82 28,00 43,56 RSUD Kota TPI 354 212 566 30 10 40 RUMKITAL 140 111 251 16 6 22 RSUD Prov. Kepri 134 78 212 14 13 27 1.071 741 1.812 137 72 209 73,26 40,00 56,95 JUMLAH (KAB/KOTA) 187 180 367 Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS TABEL 12 JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 TB PARU KESEMBUHAN BTA (+) DIOBATI NO KECAMATAN L P L L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH 1 PENGOBATAN LENGKAP ANGKA KESUKSESAN (SUCCESS RATE/SR) PUSKESMAS 2 3 4 5 6 7 P L+P L P L+P % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 23 17 40 20 86,96 14 82,35 34 85,00 1 4,35 0 0,00 1 2,50 91,30 82,35 87,50 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 22 7 29 22 100 7 100,00 29 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100 100,00 100,00 4 6 10 3 75 5 83 8 80 0 0,00 0 0,00 0 0,00 75 83 80 10 7 17 10 100 6 86 16 94 0 0,00 1 14,29 1 5,88 100 100 100 1 1 2 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 100,00 1 100,00 1 50,00 100 100,00 50,00 34 13 47 32 94 13 100 45 96 0 0,00 0 0,00 1 2,13 94 100 98 5 6 11 2 40 1 17 3 27 1 20,00 0 0,00 1 9,09 60 17 36 15 9 24 15 100 4 44 19 79 0 0,00 2 22,22 2 8,33 100 67 88 3 1 4 - 1 - 0 - 1 - - - - 117 67 184 83,70 4 3,42 4 5,97 8 4,35 92,31 80,60 88,04 Melayu Kota Piring Mekar Baru 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 BUKIT BESTARI Sei Jang RSUD Kota TPI RUMKITAL RSUD Prov. Kepri JUMLAH (KAB/KOTA) 104 88,89 50 74,63 Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS 154 TABEL 13 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 PNEUMONIA PADA BALITA NO KECAMATAN PUSKESMAS 1 2 3 JUMLAH BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 3587 3510 7.097 359 351 710 87 24,3 77 21,9 164 23,1 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2126 2044 4.170 213 204 417 21 9,9 20 9,8 41 9,8 Melayu Kota Piring 1748 1684 3.432 175 168 343 16 9,2 11 6,5 27 7,9 Mekar Baru 1210 1128 2.338 121 113 234 21 17,4 18 16,0 39 16,7 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 1454 1345 2.799 145 135 280 5 3,4 2 1,5 7 2,5 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 3788 3717 7.505 379 372 751 18 4,8 26 7,0 44 5,9 27.341 1.391 1.343 2.734 168 12,08 154 11,5 322 11,78 JUMLAH (KAB/KOTA) 13.913 13.428 Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS TABEL 14 JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JUMLAH KASUS BARU NO 1 1 HIV KABUPATEN/KOTA 2 KOTA TANJUNGPINANG JUMLAH (KAB/KOTA) INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA AIDS JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 86 108 194 37 24 61 71 1.486 1.557 17 14 31 86 108 194 37 24 61 71 1.486 1.557 17 14 31 Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Ket: Jumlah kasus baru adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS TABEL 15 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 DONOR DARAH NO UNIT TRANSFUSI DARAH 1 1 2 UTD JUMLAH SAMPEL DARAH DIPERIKSA JUMLAH PENDONOR L L P L+P 3 4 5 JUMLAH 6 P JUMLAH % 7 8 POSITIF HIV L+P JUMLAH % 9 10 L JUMLAH % 11 P % 12 13 JUMLAH % 14 15 L+P JUMLAH 16 % 17 4.652 402 5.054 4.652 100 402 100 5.054 100 3 0,06 0 0,00 3 0,06 4.652 402 5.054 4.652 100 402 100 5.054 100 3 0,06 0 0,00 3 0,06 Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 16 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 DIARE JUMLAH PENDUDUK NO 1 KECAMATAN PUSKESMAS 2 3 DIARE DITANGANI JUMLAH PERKIRAAAN KASUS L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 29.320 28.771 58.091 1.205 1.182 2.388 364 30,21 326 27,57 690 28,90 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 18.189 17.540 35.729 748 721 1.468 200 26,75 203 28,16 403 27,44 Melayu Kota Piring 14.350 13.938 28.288 590 573 1.163 227 38,49 199 34,74 426 36,64 Mekar Baru 10.690 10.082 20.772 439 414 854 197 44,84 189 45,61 386 45,21 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 12.203 11.211 23.414 502 461 962 171 34,09 159 34,51 330 34,29 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 31.504 31.120 62.624 1.295 1.279 2.574 296 22,86 425 33,23 721 28,01 Luar Daerah ( Bintan) JUMLAH (KAB/KOTA) 9 483.207 112.662 228.918 4.778 4.630 9.409 1.464 Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS 11 30,64 1.512 20 32,65 2.976 31,63 TABEL 17 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 KASUS BARU NO KECAMATAN PUSKESMAS 1 2 3 Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN L P L+P L P L+P L JUMLAH P L+P Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah 0-14 TAHUN ≥ 15 TAHUN L P L+P L P L+P L JUMLAH P PB + MB L+P L P L+P 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Melayu Kota Piring 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Mekar Baru 0 0 0 2 0 2 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 1,72 0,00 0,87 JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 18 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS 1 2 3 KASUS BARU PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN L P L+P JUMLAH JUMLAH JUMLAH % % % PENDERITA KUSTA L P L+P 4 5 6 7 8 9 10 11 L 12 JUMLAH % 13 14 CACAT TINGKAT 2 P L+P JUMLAH JUMLAH % % 15 16 17 18 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Melayu Kota Piring 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Mekar Baru 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 2 0 2 TABEL 19 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 KASUS TERCATAT NO KECAMATAN PUSKESMAS 1 2 3 PB MB JUMLAH L P L+P L P L+P L P L+P 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 0 0 0 1 0 1 0 1 1 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 1 1 2 1 1 2 Melayu Kota Piring 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Mekar Baru 2 0 2 0 0 0 2 0 2 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 1 0 1 1 0 1 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 1 0 1 0 1 1 1 1 2 3 0 3 3 2 5 5 3 8 0,43 0,27 0,35 JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 20 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO 1 KECAMATAN PUSKESMAS 2 3 KUSTA (PB) PENDERITA PB L -1 JUMLAH L P L+P % KUSTA (MB) PENDERITA MB L -2 JUMLAH L P L+P % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH 4 5 6 7 8 9 10 % 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 RFT PB P L+P RFT MB P L+P 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 1 0 1 100 2 100 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 100 0 0 1 100 Melayu Kota Piring 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Mekar Baru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 2 1 3 2 100 1 100 3 100 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Keterangan : Penderita PB tahun X - 1, Penderita MB tahun X - 2 X = tahun data. TABEL 21 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS DIFTERI L 1 2 3 PERTUSIS JUMLAH KASUS P 4 L+P 5 6 MENINGGAL L 7 P 8 9 JUMLAH KASUS PD3I TETANUS (NON NEONATORUM) JUMLAH KASUS L+P L 10 11 P L+P 12 13 TETANUS NEONATORUM JUMLAH KASUS MENINGGAL L 14 P 15 L+P 16 17 MENINGGAL 18 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Melayu Kota Piring 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Mekar Baru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 - - - TABEL 22 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JUMLAH KASUS PD3I NO KECAMATAN CAMPAK PUSKESMAS POLIO JUMLAH KASUS HEPATITIS B MENINGGAL 1 2 3 L P L+P 4 5 6 7 L P L+P L P L+P 8 9 10 11 12 13 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1 2 3 0 0 0 0 0 0 0 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Melayu Kota Piring 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 Mekar Baru 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 4 6 0 0 0 0 0 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 0 TABEL 23 JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO KECAMATAN PUSKESMAS 1 2 3 JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%) L P L+P L P L+P L P L+P 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 36 15 51 0 0 0 0 0 0 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 20 14 34 0 0 0 0 0 0 4 8 12 0 0 0 0 0 0 10 10 20 1 0 1 10,00 0 5 2 5 7 0 0 0 0 0 0 26 18 44 0 0 0 0 0 0 98 70 168 1 0 1 10,00 0,00 0,60 84,30 62,13 73,39 Melayu Kota Piring Mekar Baru 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 BUKIT BESTARI Sei Jang JUMLAH (KAB/KOTA) INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Ket: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS TABEL 24 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 MALARIA SEDIAAN DARAH NO 1 KECAMATAN PENDERITA PUSKESMAS 2 3 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 DIPERIKSA POSITIF % POSITIF 4 5 6 TANPA PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH MENINGGAL DENGAN PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH POSITIF CFR L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 64 13 20,31 0 0 0 11 2 13 0 0 0 0,00 0,00 0,00 126 7 5,56 0 0 0 4 3 7 0 0 0 0,00 0,00 0,00 Melayu Kota Piring 35 1 2,86 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0,00 0,00 Mekar Baru 47 3 6,38 0 0 0 3 0 3 0 0 0 0,00 31 3 9,68 0 0 0 1 2 3 0 0 0 0,00 0,00 0,00 166 8 4,82 0 0 0 6 2 8 0 0 0 0,00 0,00 0,00 469 35 7,46 0 0 0 25 10 35 0 0 0 0,00 0,22 0,09 0,15 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 BUKIT BESTARI Sei Jang JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN (API) PER 1.000 PENDUDUK Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 #DIV/0! #DIV/0! 0,00 0,00 0,00 TABEL 25 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 PENDERITA FILARIASIS NO KECAMATAN PUSKESMAS 1 2 3 KASUS BARU DITEMUKAN JUMLAH SELURUH KASUS L P L+P L P 4 5 6 7 8 L+P 9 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 0 0 0 0 0 0 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0 0 0 0 0 Melayu Kota Piring 0 0 0 0 0 0 Mekar Baru 0 0 0 0 0 0 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0 0 0 0 0 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 26 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO 1 KECAMATAN PUSKESMAS 2 3 BAYI BARU LAHIR DITIMBANG JUMLAH LAHIR HIDUP L L P L+P JUMLAH 4 5 6 7 P % JUMLAH 8 9 BBLR L+P % JUMLAH 10 11 L % JUMLAH 12 13 P % JUMLAH 14 15 L+P % JUMLAH % 16 17 18 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 753 878 1.631 753 100,00 878 100,00 1.631 100,00 10 1,33 9 1,03 19 1,16 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 476 483 959 476 100,00 483 100,00 959 100,00 11 2,31 7 1,45 18 1,88 Melayu Kota Piring 376 377 753 376 100,00 377 100,00 753 100,00 3 0,80 10 2,65 13 1,73 Mekar Baru 280 267 547 280 100,00 267 100,00 547 100,00 10 3,57 7 2,62 17 3,11 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 317 326 643 317 100,00 326 100,00 643 100,00 7 2,21 1 0,31 8 1,24 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 980 813 1.793 980 100,00 813 100,00 1.793 100,00 19 1,94 16 1,97 35 1,95 3.182 3.144 6.326 3.182 100,00 3.144 100,00 6.326 100,00 60 1,89 50 1,59 110 1,74 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 27 STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 BALITA NO KECAMATAN BALITA DITIMBANG PUSKESMAS GIZI LEBIH BB/TB L 1 2 3 GIZI BAIK BB/TB P L+P L GIZI KURANG BB/TB P L+P L GIZI BURUK BB/TB P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 TANJUNGPINANG BARATTanjungpinang 2.232 2.282 4.514 60 2,69 57 2,50 117 2,59 2.167 97,09 2.222 97,37 4.389 97,23 5 0,22 3 0,13 8 0,18 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2 TANJUNGPINANG TIMURBatu 10 1.415 1.189 2.604 14 0,99 24 2,02 38 1,46 1.386 97,95 1.161 97,65 2.547 97,81 10 0,71 4 0,34 14 0,54 5 0,35 0 0,00 5 0,19 Melayu Kota Piring 1.151 1.139 2.290 40 3,48 43 3,78 83 3,62 1.107 96,18 1.088 95,52 2.195 95,85 3 0,26 5 0,44 8 0,35 1 0,09 3 0,26 4 0,17 834 812 1.646 16 1,92 12 1,48 28 1,70 816 97,84 797 98,15 1.613 98,00 2 0,24 2 0,25 4 0,24 0 0,00 1 0,12 1 0,06 324 301 625 1 0,31 3 1,00 4 0,64 314 96,91 294 97,67 608 97,28 5 1,54 3 1,00 8 1,28 4 1,23 1 0,33 5 0,80 2.726 2.694 5.420 4 0,15 3 0,11 7 0,13 2.710 99,41 2.683 99,59 5.393 99,50 7 0,26 3 0,11 10 0,18 5 0,18 5 0,19 10 0,18 8.682 8.417 17.099 135 1,55 142 1,69 277 1,62 8.500 97,90 8.245 97,96 16.745 97,93 32 0,37 20 0,24 52 0,30 15 0,17 10 0,12 25 0,15 Mekar Baru 3 TANJUNGPINANG KOTAKampung Bugis 4 BUKIT BESTARI JUMLAH (KAB/KOTA) Sei Jang Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 28 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 IBU HAMIL NO KECAMATAN PUSKESMAS 1 2 3 IBU BERSALIN DITOLONG JUMLAH NAKES JUMLAH K1 % K4 % 4 5 6 7 8 9 10 IBU NIFAS % JUMLAH 11 12 MENDAPAT YANKES % 13 14 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1.727 1.718 99,48 1.609 93,17 1.650 1.640 99,39 1.571 1.640 104,39 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1.014 1.155 113,91 991 97,73 969 963 99,38 923 963 104,33 Melayu Kota Piring 835 831 99,52 792 94,85 797 759 95,23 760 759 99,87 Mekar Baru 569 577 101,41 541 95,08 543 548 100,92 518 548 105,79 681 677 99,41 647 95,01 651 644 98,92 619 644 104,04 1.826 1.809 99,07 1.777 97,32 1.744 1.799 103,15 1.662 1.799 108,24 6.652 6.767 101,73 6.357 95,57 6.354 6.353 99,98 6.053 6.353 104,96 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 BUKIT BESTARI Sei Jang JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 29 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL 1 2 3 4 TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+ JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1.727 1.713 99,2 1.713 99,2 1.582 91,6 1.555 90,0 1.586 91,8 6.436 372,7 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1.014 1.092 107,7 880 86,8 256 25,2 99 9,8 401 39,5 1.636 161,3 Melayu Kota Piring 835 755 90,4 706 84,6 0 706 84,6 Mekar Baru 569 106 18,6 133 23,4 34 681 96 14,1 77 11,3 0 1.826 1.805 98,8 1.153 63,1 208 11,4 205 6.652 5.567 83,69 4.662 70,08 2.080 31,27 1.906 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 BUKIT BESTARI Sei Jang JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 0 6,0 0 0 47 0 0 8,3 0 0 81 14,2 295 51,8 217 31,9 294 43,2 11,2 216 11,8 1.782 97,6 28,65 2.501 37,60 11.149 167,60 0 TABEL 30 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET) NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL JUMLAH % JUMLAH % 1 2 3 4 5 6 7 8 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1727 1718 99,48 1615 93,51 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1014 1155 113,91 1066 105,13 Melayu Kota Piring 835 831 99,52 830 99,40 Mekar Baru 569 577 101,41 478 84,01 681 677 99,41 613 90,01 1826 1809 99,07 1755 96,11 6652 6767 101,73 6357 95,57 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 BUKIT BESTARI Sei Jang JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 31 JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 BUMIL BUMIL NO KECAMATAN PUSKESMAS RISTI/KOMPLIKASI JUMLAH RISTI/ DITANGANI KOMPLIKAS IBU HAMIL I 1 2 3 4 5 JUMLAH LAHIR HIDUP PERKIRAAN NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI L P L+P S % L P L+P L P L+P S % S % S % 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 1727 345 349 101,04 753 878 1631 113 132 245 111 98,27 116 88,08 227 92,79 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1014 203 112 55,23 476 483 959 71 72 144 23 32,21 16 22,08 39 27,11 Melayu Kota Piring 835 167 184 110,18 376 377 753 56 57 113 20 35,46 12 21,22 32 28,33 Mekar Baru 569 114 63 55,36 280 267 547 42 40 82 9 21,43 12 29,96 21 25,59 681 136 71 52,13 317 326 643 48 49 96 11 23,13 12 24,54 23 23,85 1826 365 430 117,74 980 813 1793 147 122 269 115 78,23 112 91,84 227 84,40 6652 1330 1209 90,87 3.182 3144 6326 477 472 949 289 60,55 280 59 569 59,96 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 BUKIT BESTARI Sei Jang JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 32 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 BAYI NO KECAMATAN PUSKESMAS ANAK BALITA (1-4 TAHUN) BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A JUMLAH L 1 2 3 P IBU NIFAS MENDAPAT VIT A 2X JUMLAH L+P L MENDAPAT P JUMLAH L+P VIT A L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S % S 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 % 23 24 5.526 2758 98,75 2583 94,51 5341 96,65 1.571 1.640 104,39 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 794 777 1.571 610 76,83 616 79,28 1226 78,04 2.793 2.733 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 471 452 923 383 81,32 354 78,32 737 79,85 1.655 1.592 3247 1395 84,29 1244 78,14 2639 81,28 923 963 104,33 Melayu Kota Piring 387 373 760 344 88,89 342 91,69 686 90,26 1.361 1.311 2672 1235 90,74 1215 92,68 2450 91,69 760 759 99,87 Mekar Baru 268 250 518 268 100,00 250 100,00 518 100,00 942 878 1820 602 63,91 588 66,97 1190 65,38 518 548 105,79 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 322 297 619 227 70,50 221 74,41 448 72,37 1.132 1.048 2180 932 82,33 883 84,26 1815 83,26 619 644 104,04 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 839 823 1.662 741 88,32 722 87,73 1463 88,03 2.949 2.894 5843 2522 85,52 2502 86,45 5024 85,98 1.662 1.799 108,24 3.081 2.972 6.053 2573 83,51 2505 84,29 5078 83,89 10.832 10.456 21.288 9444 87,19 9015 86,22 18459 86,71 6.053 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 6353 104,96 TABEL 33 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI PER KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 PESERTA KB AKTIF NON MKJP MKJP NO KECAMATAN % MKJP + MKJP NON + NON MKJP MKJP IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KON DOM % OBAT VAGINA % LAIN NYA % JUMLAH % 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 1 2 1 TANJUNGPINANG BARAT 311 2,86 22 0,20 114 1,05 490 4,50 937 8,60 5.401 49,60 4.283 39,33 269 2,47 0 0,00 0 0,00 9.953 91,40 10.890 100 2 TANJUNGPINANG TIMUR 375 3,17 1 0,01 126 1,07 518 4,38 1.020 8,62 6.410 54,19 4.250 35,93 149 1,26 0 0,00 0 0,00 10.809 91,38 11.829 100 3 TANJUNGPINANG KOTA 297 7,79 1 0,03 20 0,52 504 13,21 822 21,55 1.684 44,14 1.207 31,64 102 2,67 0 0,00 0 0,00 2.993 78,45 3.815 100 4 BUKIT BESTARI 1.071 9,16 3 0,03 182 1,56 1.610 13,78 2.866 24,52 4.262 36,47 3.309 28,31 1.250 10,70 0 0,00 0 0,00 8.821 75,48 11.687 100 JUMLAH (KAB/KOTA) 2.054 5,37 27 0,07 442 1,16 3.122 8,17 5.645 14,77 17.757 46,46 13.049 34,14 1.770 4,63 0 0,00 0 0,00 32.576 85,23 38.221 100 Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Keterangan : MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang 27 TABEL 34 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI PER KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 PESERTA KB BARU NON MKJP MKJP NO KECAMATAN IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM % OBAT VAGINA 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 % LAIN NYA % JUMLAH % 21 22 23 24 25 % MKJP + MKJP + NON NON MKJP MKJP 1 2 1 TANJUNGPINANG BARAT 34 1,30 0 0,00 0 0,00 64 2,46 98 3,76 1.566 60,09 850 32,62 92 3,53 0 0,00 0 0 2.508 96,24 2.606 100 2 TANJUNGPINANG TIMUR 23 1,30 1 0,06 6 0,34 52 2,94 82 4,64 956 54,04 712 40,25 19 1,07 0 0,00 0 0 1.687 95,36 1.769 100 3 TANJUNGPINANG KOTA 20 1,81 0 0,00 0 0,00 153 13,85 173 15,66 877 79,37 54 4,89 1 0,09 0 0,00 0 0 932 84,34 1.105 100 4 BUKIT BESTARI 96 15,12 0 0,00 3 0,47 53 8,35 152 24 383 60,31 100 15,75 0 0,00 0 0,00 0 0 483 76,06 635 100 JUMLAH (KAB/KOTA) 173 2,83 1 0,02 9 0,15 322 5,27 505 8,26 3.782 61,85 1.716 28,06 112 1,83 0 0,00 0 0 5.610 91,74 6.115 100 Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang 26 27 TABEL 35 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO KECAMATAN 1 2 JUMLAH PUS JUMLAH 5 4 PESERTA KB AKTIF PESERTA KB BARU % 6 JUMLAH 7 % 8 1 TANJUNGPINANG BARAT 13.268 2.606 19,64 10.890 82,08 2 TANJUNGPINANG TIMUR 19.288 1.769 9,17 11.829 61,33 3 TANJUNGPINANG KOTA 4.950 1.105 22,32 2.703 54,61 4 BUKIT BESTARI 14.440 635 4,40 11.687 80,93 JUMLAH (KAB/KOTA) 51.946 6.115 11,77 37.109 71,44 Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 36 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS 1 2 3 KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1) JUMLAH BAYI LAHIR HIDUP L P KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP) L+P L P L+P L P L +P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 753 878 1.631 753 100,00 878 100,00 1.631 100,00 708 94,02 847 96,47 1.555 95,34 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 476 483 959 476 100,00 483 100,00 959 100,00 460 96,64 460 95,24 920 95,93 Melayu Kota Piring 376 377 753 376 100,00 377 100,00 753 100,00 353 93,88 353 93,63 706 93,76 Mekar Baru 280 267 547 280 100,00 267 100,00 547 100,00 260 92,86 250 93,63 510 93,24 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 317 326 643 317 100,00 326 100,00 643 100,00 289 91,17 300 92,02 589 91,60 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 980 813 1.793 980 100,00 813 100,00 1.793 100,00 978 99,80 795 97,79 1.773 98,88 3.182 3.144 6.326 3.182 100,00 3.144 100,00 6.326 100,00 3.048 3.005 95,58 6.053 95,68 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 95,79 TABEL 37 CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO 1 KECAMATAN 2 3 KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI) JUMLAH BAYI PUSKESMAS L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 794 777 1.571 216 27,20 190 24,45 406 25,84 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 471 452 923 420 89,17 372 82,30 792 85,81 Melayu Kota Piring 387 373 760 173 44,70 172 46,11 345 45,39 Mekar Baru 268 250 518 196 73,13 198 79,20 394 76,06 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 322 297 619 243 75,47 211 71,04 454 73,34 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 839 823 1.662 328 39,09 323 39,25 651 39,17 3.081 2.972 6.053 1.576 51,15 1.466 49,33 3.042 50,26 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 38 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI 1 2 3 4 5 6 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 4 4 100 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2 2 100 Melayu Kota Piring 2 2 100 Mekar Baru 1 1 100 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 4 100 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 5 5 100 18 18 100 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 39 CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 BAYI DIIMUNISASI NO KECAMATAN JUMLAH BAYI PUSKESMAS L L 1 2 3 DPT1+HB1 P L+P JUMLAH 6 7 P % JUMLAH 8 9 L+P % 10 DO RATE (%) DPT3+HB3 JUMLAH 11 L % JUMLAH 12 13 CAMPAK P % JUMLAH 14 15 L+P % 16 JUMLAH 17 L % JUMLAH 18 19 P % JUMLAH 20 21 L+P % 22 JUMLAH % 23 24 L P L+P 4 5 25 26 27 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 794 777 1.571 714 89,924 700 90,09 1.414 90,01 702 88,413 685 88,16 1.387 88,29 702 88,413 685 88,16 1.387 88 1,68 2,14 1,91 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 471 452 923 424 90,021 408 90,265 832 90,14 424 90,021 408 90,265 832 90,14 422 89,597 407 90,044 829 90 0,47 0,25 0,36 Melayu Kota Piring 387 373 760 351 90,698 334 89,544 685 90,13 349 90,181 341 91,421 690 90,79 328 84,755 327 87,668 655 86 6,55 2,10 4,38 Mekar Baru 268 250 518 277 103,36 266 106,4 543 104,83 283 105,6 267 106,8 550 106,18 302 112,69 273 109,2 575 111 -9,03 -2,63 -5,89 1,91 -1,46 0,19 4,48 -13,67 -3,35 1,97 -0,44 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 322 297 619 262 81,366 274 92,256 536 86,59 246 76,398 295 99,327 541 87,40 257 79,814 278 93,603 535 86 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 839 823 1.662 916 109,18 695 84,447 1.611 96,93 908 108,22 731 88,821 1.639 98,62 875 104,29 790 95,99 1.665 100 3081 2972 2.944 95,55 2.677 90,07 5.621 92,86 2.912 94,51 2.727 91,76 5.639 93,16 2.886 93,67 2.760 92,87 5.646 93,28 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 6053 -3,10 TABEL 40 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 BAYI DIIMUNISASI BCG JUMLAH BAYI NO KECAMATAN PUSKESMAS 1 2 3 L POLIO3 P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 794 777 1.571 729 91,81 746 96,01 1.475 93,89 707 89,04 692 89,06 1.399 89,05 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 471 452 923 450 95,54 433 95,80 883 95,67 424 90,02 406 89,82 830 89,92 Melayu Kota Piring 387 373 760 373 96,38 355 95,17 728 95,79 349 90,18 335 89,81 684 90,00 Mekar Baru 268 250 518 268 100,00 266 106,40 534 103,09 286 106,72 279 111,60 565 109,07 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 322 297 619 260 80,75 259 87,21 519 83,84 257 79,81 294 98,99 551 89,01 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 839 823 1.662 925 110,25 792 96,23 1.717 103,31 925 110,25 747 90,77 1.672 100,60 3.081 2.972 6.053 3.005 97,53 2.851 95,93 5.856 96,75 2.948 95,68 2.753 92,63 5.701 94,18 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 41 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF JUMLAH BAYI NO 1 KECAMATAN PUSKESMAS 2 3 L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 765 750 1515 33 4,31 32 4,27 65 4,29 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 423 397 820 263 62,17 249 62,72 512 62,44 Melayu Kota Piring 359 353 712 180 50,14 173 49,01 353 49,58 Mekar Baru 241 219 460 21 8,71 26 11,87 47 10,22 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 213 198 411 46 21,60 29 14,65 75 18,25 4 BUKIT BESTARI 747 715 1462 74 9,91 67 9,37 141 9,64 2748 2632 5380 617 22,45 576 21,88 1193 22,17 Sei Jang JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 42 PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 ANAK 6-23 BULAN NO 1 KECAMATAN PUSKESMAS 2 3 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 DARI KELUARGA MISKIN % MENDAPAT MP-ASI L P L+P L P L+P L P L+P 4 5 6 7 8 9 10 11 12 4 3 7 4 3 7 100,00 100,00 100,00 10 2 12 10 2 12 100,00 100,00 100,00 Melayu Kota Piring 5 5 10 5 5 10 100,00 100,00 100,00 Mekar Baru 2 1 3 2 1 3 100,00 100,00 100,00 5 1 6 5 1 6 100,00 100,00 100,00 10 5 15 10 5 15 100,00 100,00 100,00 36 17 53 36 53 100,00 100,00 100,00 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 BUKIT BESTARI Sei Jang JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 17 TABEL 43 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 ANAK BALITA (12-59 BULAN) NO KECAMATAN MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI) JUMLAH PUSKESMAS L 1 2 3 P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2.793 2.733 5.526 828 29,65 888 32,49 1.716 31,05 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1.655 1.592 3.247 1.306 78,91 1.215 76,32 2.521 77,64 Melayu Kota Piring 1.361 1.311 2.672 252 18,52 248 18,92 500 18,71 942 878 1.820 663 70,38 716 81,55 1.379 75,77 Mekar Baru 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 1.132 1.048 2.180 579 51,15 553 52,77 1.132 51,93 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 2.949 2.894 5.843 507 17,19 543 18,76 1.050 17,97 10.832 10.456 21.288 4.135 38,17 4.163 39,81 8.298 38,98 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 44 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 BALITA NO 1 KECAMATAN PUSKESMAS 2 3 BB NAIK DITIMBANG BALITA YANG ADA L P L+P L L P L+P JUMLAH % JUMLA H % JUMLA H % JUMLA H 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 BGM P % JUMLA H 14 15 L+P % JUMLA H 16 17 L % JUMLA H 18 19 P % JUMLA H 20 21 L+P % JUMLA H % 22 23 24 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 3.587 3.510 7.097 2.232 62,22 2.282 65,01 4.514 63,60 890 39,87 978 42,86 1.868 41,38 12 0,54 9 0,39 21 0,47 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2.126 2.044 4.170 1.415 66,56 1.189 58,17 2.604 62,45 1.079 76,25 865 72,75 1.944 74,65 13 0,92 2 0,17 15 0,58 Melayu Kota Piring 1.748 1.684 3.432 1.151 65,85 1.139 67,64 2.290 66,72 900 78,19 923 81,04 1.823 79,61 2 0,17 8 0,70 10 0,44 Mekar Baru 1.210 1.128 2.338 834 68,93 812 71,99 1.646 70,40 405 48,56 389 47,91 794 48,24 2 0,24 2 0,25 4 0,24 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 1.454 1.345 2.799 324 22,28 301 22,38 625 22,33 178 54,94 158 52,49 336 53,76 5 1,54 8 2,66 13 2,08 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 3.788 3.717 7.505 2.726 71,96 2.694 72,48 5.420 72,22 1.497 54,92 1.483 55,05 2.980 54,98 11 0,40 9 0,33 20 0,37 13.913 13.428 27.341 8.682 62,40 8.417 62,68 17.099 62,54 4.949 57,00 4.796 56,98 9.745 56,99 45 0,52 38 83 0,49 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 0,45 TABEL 45 CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 BALITA GIZI BURUK NO KECAMATAN PUSKESMAS MENDAPAT PERAWATAN JUMLAH L 1 2 3 P L+P L P L+P S % S % S % 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 5 0 5 5 100,00 0 0,00 5 100,00 Melayu Kota Piring 1 3 4 1 100,00 3 100,00 4 100,00 Mekar Baru 0 1 1 0 0,00 1 0,00 1 100,00 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 1 5 4 100,00 1 100,00 5 100,00 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 5 5 10 5 100,00 5 100,00 10 100,00 15 10 25 15 100,00 10 100,00 25 100,00 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 46 CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT NO KECAMATAN PUSKESMAS MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN JUMLAH L 1 2 3 P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 442 422 864 394 89,14 382 90,52 776 89,81 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 372 357 729 353 94,89 332 93,00 685 93,96 Melayu Kota Piring 288 261 549 260 90,28 249 95,40 509 92,71 Mekar Baru 243 247 490 222 91,36 224 90,69 446 91,02 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 219 193 412 159 72,60 171 88,60 330 80,10 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 731 627 1.358 666 91,11 556 88,68 1.222 89,99 2.295 2.107 4.402 2.054 89,50 1.914 90,84 3.968 90,14 JUMLAH (KAB/KOTA) CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT Sumber: 1. Bidang Promosi Kesehatan Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 89,50 90,84 90,14 TABEL 47 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 MURID SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH L 1 2 3 P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 4 5 6 7 8 9 10,00 11 12 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2.515 2.356 4.871 394 28,04 382 27,66 776 15,93 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1.871 1.812 3.683 353 18,87 332 18,32 685 18,60 Melayu Kota Piring 1.629 1.452 3.081 260 15,96 249 17,15 509 16,52 Mekar Baru 1.283 1.206 2.489 222 17,30 224 18,57 446 17,92 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 1.405 1.381 2.786 191 13,59 171 12,38 362 12,99 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 4.584 4.837 9.421 666 14,53 556 11,49 1.222 12,97 13.287 13.044 26.331 2.086 15,70 1.914 14,67 4.000 15,19 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Promosi Kesehatan Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 48 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 USILA (60TAHUN+) NO 1 KECAMATAN PUSKESMAS 2 3 JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN L P L+P L % P % L+P % 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2.778 2.249 5.027 2.316 83,37 1.941 86,31 4.257 84,68 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1.784 1.601 3.385 1.097 61,49 1.517 94,75 2.614 77,22 Melayu Kota Piring 1.224 1.561 2.785 912 74,51 1.284 82,25 2.196 78,85 889 1.008 1.897 442 49,72 642 63,69 1.084 57,14 Mekar Baru 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 2.320 2.731 5.051 1.898 81,81 2.298 84,15 4.196 83,07 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 2.902 3.187 6.089 2.814 96,97 2.988 93,76 5.802 95,29 11.897 12.337 24.234 9.479 79,68 10.670 86,49 20.149 83,14 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluarga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 49 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA JUMLAH % 1 2 3 4 5 1 RUMAH SAKIT UMUM 3 3 100 2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0 3 RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA 0 0 0 4 PUSKESMAS PERAWATAN 1 1 100 5 SARANA YANKES.LAINNYA 0 0 0 4 4 100,00 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan TABEL 50 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 YANG TERSERANG NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA 1 1 JUMLAH PENDUDUK TERANCAM JUMLAH PENDERITA ATTACK RATE (%) JUMLAH KEMATIAN CFR (%) JUMLAH KEC JUMLAH DESA L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Suspect Difteri 1 1 8 8 16 1 0 1 12,5 0 6,25 0 0 0 0 0 0 Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 51 DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 DESA/KELURAHAN TERKENA KLB NO 1 KECAMATAN PUSKESMAS 2 3 JUMLAH DESA/KELURAHAN 4 JUMLAH RATA2 KEJADIAN DESA/KELURAHAN KLB PER JUMLAH DESA/KELURAHAN DITANGANI <24 JAM % 5 6 7 8 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 4 1 0,25 1 0 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2 0 0,00 0 0 Melayu Kota Piring 2 0 0,00 0 0 Mekar Baru 1 0 0,00 0 0 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 0 0,00 0 0 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 5 0 0,00 0 0 18 1 0,06 1 100 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 52 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS 1 2 3 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT RASIO TUMPATAN/ TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP PENCABUTAN L P L+P L P L+P L P L+P 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 30 61 91 184 241 425 0,16 0,25 0,21 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 26 48 74 150 262 412 0,17 0,18 0,18 0 10 10 39 53 92 0,00 0,19 0,11 36 75 111 128 180 308 0,28 0,42 0,36 1 4 5 40 50 90 0,03 0,08 0,06 30 39 69 380 541 921 0,08 0,07 0,07 123 237 360 921 1327 2248 0,13 0,18 0,16 Melayu Kota Piring Mekar Baru 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 BUKIT BESTARI Sei Jang JUMLAH (KAB/ KOTA) Sumber: 1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 53 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF) NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH JUMLAH SD/MI DGN SD/MI SIKAT GIGI % JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI % 6 7 8 MASSAL 1 2 3 1 TANJUNGPINANG Tanjungpinang BARAT 2 TANJUNGPINANG Batu TIMUR 10 4 5 JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN L P L+P L % P % L+P % L P L+P L % P % L+P % 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 17 17 100 17 100 2515 2356 4871 438 17,42 404 17,15 842 17,29 55 50 105 30 54,55 8 8 100 8 100 1871 1812 3683 353 18,87 332 18,32 685 18,60 50 44 94 117 234,00 Melayu Kota Piring 7 7 100 7 100 1629 1452 3081 260 15,96 249 17,15 509 16,52 60 27 87 16 26,67 5 Mekar Baru 8 8 100 8 100 1283 1206 2489 2,41 20 30 50 13 65,00 21 1,64 39 3,23 60 22 44,00 52 49,52 218 495,45 335 356,38 18,52 21 24,14 21 70,00 34 68,00 3 TANJUNGPINANG Kampung KOTA Bugis 12 12 100 12 100 1405 1381 2786 191 13,59 171 12,38 362 12,99 32 37 69 10 31,25 8 21,62 18 26,09 4 BUKIT BESTARI 20 20 100 20 100 4584 4837 9421 666 14,53 556 11,49 1222 12,97 468 446 914 8 1,71 13 2,91 21 2,30 72 72 100,00 72 100 13287 13044 26331 3680 685 634 1319 194 28,32 287 45,27 481 36,47 Sei Jang JUMLAH (KAB/ KOTA) Sumber: 1. Bidang Promosi Kesehatan Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 1929 14,52 1751 13,42 13,98 TABEL 54 JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 PENYULUHAN KESEHATAN NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH SELURUH KEGIATAN PENYULUHAN KELOMPOK JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN MASSA 1 2 3 4 5 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 159 9 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 313 11 Melayu Kota Piring 92 10 Mekar Baru 50 11 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 409 17 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 274 16 1297 74 SUB JUMLAH I 1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 25 0 2 Rumah Sakit 0 0 1322 74 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Promosi Kesehatan Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 55 CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR NO KECAMATAN PUSKESMAS 1 2 3 JUMLAH PENDUDUK ASKES JAMSOSTEK JAMKESDA ASKESKIN/JAMKESMAS JUMLAH % L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 29.320 28.771 58.091 3.463 3.463 6.926 1.353 1.354 2.707 4.306 4.007 8.313 1.133 1.150 2.283 10.255 9.974 20.229 34,98 34,67 34,82 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 18.189 17.540 35.729 3.741 3.863 7.604 0 0 0 3.381 3.204 6.585 302 332 634 7.424 7.399 14.823 40,82 42,18 41,49 Melayu Kota Piring 14.350 13.938 28.288 554 727 1.281 0 0 0 2.291 2.254 4.545 277 292 569 3.122 3.273 6.395 21,76 23,48 22,61 Mekar Baru 10.690 10.082 20.772 478 552 1.030 0 0 0 1.829 1.722 3.551 266 244 510 2.573 2.518 5.091 24,07 24,98 24,51 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 12.203 11.211 23.414 131 160 291 0 0 0 3.465 3.176 6.641 271 250 521 3.867 3.586 7.453 31,69 31,99 31,83 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 31.504 31.120 62.624 3.549 4.165 7.714 248 177 425 4.465 4.372 8.837 1.360 1.309 2.669 9.622 10.023 19.645 30,54 32,21 31,37 116.256 112.662 228.918 11.916 12.930 24.846 1.601 1.531 3.132 19.737 18.735 38.472 3.609 3.577 7.186 36.863 36.773 73.636 31,71 32,64 32,17 JUMLAH (KAB/KOTA) PERSENTASE (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 10,25 11,48 10,85 1,38 1,36 1,37 16,98 16,63 16,81 3,10 3,17 3,14 31,71 32,64 32,17 TABEL 56 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN NO KECAMATAN PUSKESMAS DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS JUMLAH YANG ADA L 1 2 3 P PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1) L+P L P PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3) L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 3.793 3.772 7.565 4.306 113,52 4.007 106,23 8.313 109,89 3.500 92,28 3.602 95,49 7.102 93,88 1.245 32,82 1.567 41,54 2.812 37,17 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2.815 2.811 5.626 3.381 120,11 3.204 113,98 6.585 117,05 2.692 95,63 3.230 114,91 5.922 105,26 465 16,52 548 19,49 1.013 18,01 Melayu Kota Piring 1.798 1.762 3.560 2.291 127,42 2.254 127,92 4.545 127,67 1.541 85,71 2.368 134,39 3.909 109,80 318 17,69 340 19,30 658 18,48 Mekar Baru 1.486 1.407 2.893 1.829 123,08 1.722 122,39 3.551 122,74 1.069 71,94 1.668 118,55 2.737 94,61 203 13,66 260 18,48 463 16,00 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 2.970 2.718 5.688 3.465 116,67 3.176 116,85 6.641 116,75 1.802 60,67 2.299 84,58 4.101 72,10 132 4,44 162 5,96 294 5,17 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 4.543 4.544 9.087 4.465 98,28 4.372 96,21 8.837 97,25 3.798 83,60 5.197 114,37 8.995 98,99 600 13,21 710 15,63 1.310 14,42 17.405 17.014 34.419 19.737 113,40 18.735 110,12 38.472 82,75 18.364 107,93 32.766 95,20 2.512 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 111,78 14.402 5.475 31,46 2.512 5.024 6.099 35,85 11.574 33,63 TABEL 57 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN MENDAPAT YANKES RAWAT INAP NO KECAMATAN PUSKESMAS PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1) JUMLAH YANG ADA L 1 2 3 L P L+P JUMLAH 4 5 6 7 P % JUMLAH 8 9 PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3) L+P % JUMLAH 10 11 L % JUMLAH 12 13 P % JUMLAH 14 15 L+P % JUMLAH % 16 17 18 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 3.793 3.772 7.565 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2.815 2.811 5.626 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 Melayu Kota Piring 1.798 1.762 3.560 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 Mekar Baru 1.486 1.407 2.893 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 2.970 2.718 5.688 50 1,68 42 1,55 92 1,62 25 0,84 63 2,32 88 1,55 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 4.543 4.544 9.087 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1.868 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 17.405 17.014 34.419 50 0,29 42 0,25 92 0,27 1.893 1.869 10,88 1.932 3.737 11,36 3.825 11,11 TABEL 58 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO SARANA PELAYANAN KESEHATAN L 1 2 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN RAWAT INAP P L+P L P L+P 3 4 5 6 7 KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA JUMLAH L P L+P 8 9 10 11 1 Puskesmas Tanjungpinang 22.222 28.523 50.745 0 228 228 4 0 4 2 Puskesmas Batu 10 10.429 11.184 21.613 0 0 0 0 0 0 3 Puskesmas Melayu Kota Piring 3.780 6.400 10.180 0 0 0 6 1 7 4 Puskesmas Mekar Baru 5.433 6.234 11.667 0 0 0 2 0 2 5 Puskesmas Kampung Bugis 5.656 6.141 11.797 33 91 124 1 1 2 6 Puskesmas Sei Jang 20.989 35.981 56.970 0 0 0 0 0 0 68.509 94.463 162.972 33 319 352 13 2 15 14.004 1.103 9.747 13.968 986 12.166 27.972 2.089 21.913 2.182 2.914 1.316 2.428 3.712 2.075 4.610 6.626 3.391 0 713 0 0 673 0 0 1.386 0 SUB JUMLAH II 24.854 27.120 51.974 6.412 8.215 14.627 713 673 1.386 JUMLAH (KAB/KOTA) 93.363 121.583 214.946 6.445 8.534 14.979 726 675 1.401 116.256 112.662 228.918 116.256 112.662 228.918 80,31 107,92 93,90 5,54 7,57 6,54 SUB JUMLAH I 1 2 3 RSUD Kota Tanjungpinang RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani RSUD Prov. Kepri JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA CAKUPAN KUNJUNGAN (%) Sumber: 1. Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 Sumber: 3. RS se-Kota Tanjungpinang Tahun 2013. TABEL 59 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO NAMA RUMAH SAKIT JENIS RS JUMLAH TEMPAT TIDUR 1 2 3 4 a b PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI) PASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM DIRAWAT GDR NDR L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 1 RSUD Kota Tanjungpinang Umum 155 3.739 3.738 7.477 168 168 336 69 69 138 44,9 44,9 44,9 18,5 18,5 18,5 2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani Umum 165 2.973 3.111 6.084 82 62 144 40 36 76 27,6 19,9 23,7 13,5 11,6 12,5 3 RSUD Prov. Kepri 78 1.283 1.922 3.205 72 77 149 40 25 65 56,1 40,1 46,5 31,2 13,0 20,3 398 7.995 8.771 16.766 322 307 629 149 130 279 40,28 35,00 37,52 18,64 14,82 16,64 KABUPATEN/KOTA Umum Sumber: RSUD Kota Tanjungpinang, RUMKITAL dan RSUD Prov. Kepri Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll) TABEL 60 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JUMLAH PASIEN NO NAMA RUMAH SAKIT 1 2 a JENIS RS 3 b JUMLAH TEMPAT TIDUR 4 PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI) 5 PASIEN KELUAR MATI 6 PASIEN KELUAR MATI ≥ 48 JAM 7 JUMLAH HARI PERAWATAN BOR LOS TOI 8 9 10 11 1 RSUD Kota Tanjungpinang Umum 155 7.477 336 138 35.399 62,57 4,73 2,83 2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani Umum 165 6.084 144 76 18.754 31,14 3,08 6,82 3 RSU Prov. Kepri Umum 78 3.205 149 65 13.017 45,72 4,06 4,82 398 16.766 629 279 67.170 46,24 4,01 4,66 KABUPATEN/KOTA Sumber: RSUD dan RSAL Kota Tanjungpinang a Keterangan: termasuk rumah sakit swasta b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll) TABEL 61 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 RUMAH TANGGA NO 1 KECAMATAN PUSKESMAS 2 3 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 JUMLAH JUMLAH DIPANTAU % DIPANTAU BER PHBS * % 4 5 6 7 8 12.967 8.159 62,92 3.640 44,61 8.674 8.440 97,30 5.742 68,03 Melayu Kota Piring 6.528 3.374 51,69 1.853 54,92 Mekar Baru 5.056 4.050 80,10 2.938 72,54 5.909 5.535 93,67 3.557 64,26 14.334 12.587 87,81 4.762 37,83 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 BUKIT BESTARI Sei Jang JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Promosi Kesehatan Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 53.468 42.145 78,82 22.492 53,37 TABEL 62 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 RUMAH NO KECAMATAN PUSKESMAS 1 2 3 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2 TANJUNGPINANG TIMUR JUMLAH YANG JUMLAH YANG ADA DIPERIKSA 4 5 % DIPERIKSA JUMLAH YANG SEHAT % RUMAH SEHAT 6 7 8 11.432 2.338 20,45 2.130 91,10 Batu 10 9.044 7.638 84,45 6.995 91,58 Melayu Kota Piring 5.753 2.410 41,89 2.410 100,00 Mekar Baru 4.824 1.897 39,32 1.873 98,73 3.791 1.363 35,95 796 58,40 12.746 1.972 15,47 1.511 76,62 47.590 17.618 37,02 15.715 89,20 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 BUKIT BESTARI Sei Jang JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 63 PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH RUMAH/BANGUNAN YANG ADA 1 2 3 4 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2 TANJUNGPINANG TIMUR RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA* RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK JUMLAH % JUMLAH % 5 6 7 8 11.419 48.095 421,18 39.955 83,08 Batu 10 8.071 24.740 306,53 21.858 88,35 Melayu Kota Piring 5.173 23.971 463,39 21.778 90,85 Mekar Baru 4.824 11.688 242,29 9.711 83,09 5.463 40.822 747,25 34.330 84,10 15.163 55.454 365,72 46.358 83,60 50.113 204.770 408,62 173.990 84,97 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 BUKIT BESTARI Sei Jang JUMLAH ( KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 * Jumlah kunjungan pemeriksaan TABEL 64 PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS 1 2 3 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2 TANJUNGPINANG TIMUR JUMLAH JUMLAH KELUARGA % KELUARGA DIPERIKSA KELUARGA YANG ADA SUMBER AIR DIPERIKSA BERSIHNYA 4 5 6 JENIS SARANA AIR BERSIH KEMASAN LEDENG SPT SGL MATA AIR PAH LAINNYA JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 16621 3157 18,99 0 0,00 875 27,72 0 0,00 2248 71,21 0 0,00 0 0,00 34 1,08 3157 100,00 Batu 10 6942 1663 23,96 0 0,00 50 3,01 0 0,00 1275 76,67 0 0,00 38 2,29 0 0,00 1363 81,96 Melayu Kota Piring 8339 2410 28,90 0 0,00 801 33,24 0 0,00 1609 66,76 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2410 100,00 Mekar Baru 4824 1897 39,32 0 0,00 236 12,44 0 0,00 1661 87,56 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1897 100,00 6479 1478 22,81 0 0,00 523 35,39 0 0,00 790 53,45 0 0,00 1 0,07 164 11,10 1478 100,00 14319 2331 16,28 0 0,00 190 8,15 0 0,00 1763 75,63 0 0,00 0 0,00 378 16,22 2331 100,00 57524 12936 22,49 0 0,00 2675 20,68 0 0,00 9346 72,25 0 0,00 39 0,30 576 4,45 12636 97,68 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 BUKIT BESTARI Sei Jang JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 65 PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO 1 KECAMATAN PUSKESMAS 2 JUMLAH KELUARG A AIR KEMASAN AIR ISI ULANG DIPERIKSA SUMBER JUMLAH % JUMLAH % AIR 3 5 6 7 8 9 SUMBER AIR MINUM KELUARGA LEDING METERAN LEDING ECERAN SUMUR TERLINDUNG POMPA MATA AIR TERLINDUNG AIR HUJAN SUMUR TAK TERLINDUNG MATA AIR TAK TERLINDUNG AIR SUNGAI LAIN-LAIN KELUARGA DENGAN SUMBER AIR MINUM TERLINDUNG JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 3157 98 3,10 1665 52,74 447 14,16 0 0,00 0 0,00 857 27,15 0 0,00 1 0,03 6 0,19 0 0,00 0 0,00 83 2,63 3067 97,15 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1363 46 3,37 1150 84,37 5 0,37 0 0,00 0 0,00 82 6,02 0 0,00 0 0,00 80 5,87 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1283 94,13 Melayu Kota Piring 2410 20 0,83 1061 44,02 125 5,19 0 0,00 0 0,00 1204 49,96 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2410 100,00 Mekar Baru 1897 0 0,00 1665 87,77 0 0,00 0 0,00 0 0,00 232 12,23 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1897 100,00 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 3791 0 0,00 220 5,80 0 0,00 0 0,00 0 0,00 261 6,88 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 0,03 481 12,69 4 BUKIT BESTARI 2331 19 0,82 1894 81,25 0 0,00 0 0,00 0 0,00 403 17,29 7 0,30 2 0,09 6 0,26 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2323 99,66 14949 183 1,22 7655 51,21 577 3,86 0 0,00 0 0,00 3039 20,33 7 0,05 3 0,02 92 0,62 0 0,00 0 0,00 84 0,56 11461 76,67 Sei Jang JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 66 PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JAMBAN NO 1 KECAMATAN PUSKESMAS 2 JUMLAH KELUARGA 3 1 TANJUNGPINANG BARATTanjungpinang 2 TANJUNGPINANG TIMURBatu 10 4 KELUARGA DIPERIKSA TEMPAT SAMPAH KELUARGA MEMILIKI KELUARGA DIPERIKSA SEHAT PENGELOLAAN AIR LIMBAH KELUARGA MEMILIKI KELUARGA DIPERIKSA SEHAT KELUARGA MEMILIKI SEHAT JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLA H % 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 16.621 3.157 18,99 2.970 94,08 2.969 99,97 3.157 18,99 3.074 97,37 3.072 99,93 3.157 18,99 3.106 98,38 3.104 99,94 7.159 1.408 19,67 1.405 99,79 1.405 100,00 1.408 19,67 1.375 97,66 1.375 100,00 1.408 19,67 1.385 98,37 1.385 100,00 Melayu Kota Piring 8.339 2.410 28,90 2.410 100,00 2.410 100,00 2.410 28,90 2.410 100,00 2.410 100,00 2.410 28,90 2.410 100,00 2.410 100,00 Mekar Baru 4.824 1.897 39,32 1.885 99,37 1.885 100,00 1.897 39,32 1.897 100,00 1.882 99,21 1.897 39,32 1.853 97,68 1.853 100,00 6.479 1.478 22,81 864 58,46 864 100,00 1.478 22,81 186 12,58 186 100,00 1.478 22,81 32 2,17 5 15,63 14.319 2.331 16,28 1.854 79,54 1.727 93,15 2.331 16,28 2.029 87,04 1.476 72,75 2.331 16,28 1.707 73,23 1.386 81,20 57.741 12.681 21,96 11.388 89,80 11.260 98,88 12.681 21,96 10.971 86,52 10.401 94,80 12.681 21,96 10.493 82,75 10.143 96,66 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 BUKIT BESTARI Sei Jang JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 67 PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2 TANJUNGPINANG TIMURBatu 10 JUMLAH SEHAT % SEHAT JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT 3 JUMLAH DIPERIKSA 2 JUMLAH YG ADA 1 JUMLAH TUPM % SEHAT PUSKESMAS TUPM LAINNYA JUMLAH SEHAT KECAMATAN PASAR JUMLAH DIPERIKSA NO RESTORAN/R-MAKAN JUMLAH YG ADA HOTEL 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 20 21 22 23 24 13 0 8 0 8 0 100,00 0 116 88 88 100,00 0 0 0 0,00 136 90 90 100,00 265 186 186 100,00 35 35 35 100,00 1 1 1 100,00 40 25 25 100,00 76 61 61 100,00 Melayu Kota Piring 6 4 4 100,00 27 8 8 100,00 0 0 0 0,00 182 182 182 100,00 215 194 194 100,00 Mekar Baru 2 2 2 100,00 17 7 6 85,71 0 0 0 0,00 71 66 45 68,18 90 75 53 70,67 18 3 3 100,00 108 43 40 93,02 1 0,00 145 272 46 43 93,48 3 3 1 33,33 54 54 52 96,30 0 0 0 0,00 64 64 64 100,00 121 121 117 96,69 42 20 18 90,00 357 235 229 97,45 2 1 1 638 427 406 95,08 1.039 683 654 95,75 3 TANJUNGPINANG KOTAKampung Bugis 4 BUKIT BESTARI Sei Jang JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 0 0 100,00 0 0 0,00 TABEL 68 PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLA DIBINA H 1 2 3 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM SARANA PELAYANAN KESEHATAN 4 5 JUMLA DIBINA H % 6 4 5 % 6 SARANA PENDIDIKAN JUMLA DIBINA H 7 8 SARANA IBADAH JUMLA DIBINA H % 9 10 11 % 12 17 100,00 PERKANTORAN JUMLA DIBINA H 13 14 26 % 15 44 44 100 20 20 100 27 27 100 17 26 100,00 6 6 100 27 27 100 22 12 54,545 44 0 0,00 10 3 Melayu Kota Piring 24 0 0 20 20 100 13 8 61,538 25 1 4,00 10 Mekar Baru 14 0 0 24 24 100 14 0 0 17 0 0,00 SARANA LAIN JUMLA DIBINA H 16 17 JUMLAH % 18 JUMLA DIBINA H 19 20 % 21 0 0 0,00 134 134 100,00 30,00 73 30 41,10 182 78 42,86 0 0,00 0 0 0,00 92 29 31,52 7 0 0,00 9 0 0,00 85 24 28,24 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 15 0 0 5 5 100 17 17 100 48 0 0,00 18 0 0,00 0 0 0,00 103 22 21,36 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 42 36 85,71 21 21 100 43 43 100 77 48 62,34 13 7 53,85 22 22 100 218 177 81,19 145 86 59,31 117 117 100 136 107 78,68 228 66 28,95 84 36 42,86 104 52 50,00 814 464 57,00 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang P2P Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 TABEL 69 KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 NAMA OBAT 2 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Amoksisilin kapsul 500 mg Antasida DOEN tablet Antalgin tablet 500 mg Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Dekstrometorfan Sirup 10 mg/5ml Dekstrometorfan Tab 15 mg Difenhidramin HCl inj 10 mg/ml-1ml Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Glukosa Larutan Infus 5 % steril Ibuprofen tablet 200 mg Kloramfenikol kapsul 250 mg Kotrimoksazol tablet 480 mg Kotrimoksazol tablet 120 mg Kotrimoksazol Sirup Klorfeniramini Maleat tab 4 mg Kloroquin tablet Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Parasetamol Tablet 500 mg Ringer Laktat Infus steril Vitamin B Kompleks Kapsul Retinol 200.000 IU Tablet Tambah darah Multivitamin Sirup Garam Oralit OAT Kat 1 OAT Kat 2 OAT Kat 3 OAT Kat Sisipan OAT Kat Anak Pyrantel Pamoat 125 mg tablet Salep 2-4 Infus set dewasa Infus set anak Sumber: Instansi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang SATUAN 3 Btl 60 ml Ktk @ 120 tab btl @ 1000 tab Btl @ 1000 tab Ktk @ 100 ampul Btl 60 ml Btl @ 1000 tab Ktk @ 30 ampul Btl @ 1000 tab Btl 500 ml Btl @ 100 tab Btl @ 250 Kapsul Btl @ 100 tab Btl @ 100 tab Btl 60 ml Tablet Tablet Btl 500 ml Btl @ 1000 tab Btl 500 ml Btl @ 1000 Kapsul Btl @ 50 Kapsul Bks @ 30 Tablet Botol Bungkus Pkt Pkt Pkt Pkt Pkt Btl @ 1000 Tablet Pot Kantong Kantong STOCK OBAT PEMAKAIAN RATARATA/ BULAN TINGKAT KECUKUPAN PERSENTASE TINGKAT (BULAN) KECUKUPAN 4 5 6 7 24.325 11.143 595 100 29 2.690 55 62 343 390 606 15 837 7.687 699.800 845 1.063 1.841 515 18.950 12.067 1975 52.700 818 41 17 34 15 1.824 575 160 1.422 367 22 4 1 133 2 3 20 17 22 1 28 407 34.483 42 52 72 30 9.475 974 164 1.775 40 4 0,5 2 0,5 150 42 3 17,11 30,36 26,66 25,00 29,00 20,23 27,50 18,09 17,15 22,94 27,55 30,00 29,89 18,89 20,29 20,12 20,44 25,57 17,17 2,00 12,39 12,04 29,69 20,45 10,25 34 17,00 30,40 12,16 13,69 53,33 95,03 168,68 148,11 138,89 161,11 112,36 152,78 100,49 95,28 127,45 153,03 166,67 166,07 104,93 112,74 111,77 113,57 142,05 95,37 100,00 68,83 66,90 164,95 113,61 56,94 188,89 94,44 168,89 67,56 76,06 296,30 TABEL 70 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 PEMILIKAN/PENGELOLA NO FASILITAS KESEHATAN 1 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT JIWA RUMAH SAKIT BERSALIN RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA PUSKESMAS PERAWATAN PUSKESMAS NON PERAWATAN PUSKESMAS KELILING PUSKESMAS PEMBANTU RUMAH BERSALIN BALAI PENGOBATAN/KLINIK PRAKTIK DOKTER BERSAMA PRAKTIK DOKTER PERORANGAN PRAKTK PENGOBATAN TRADISIONAL POSKESKEL POSYANDU APOTEK TOKO OBAT GFK INDUSTRI OBAT TRADISIONAL INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2013 KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH 3 4 5 6 7 8 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 5 5 12 0 0 0 0 0 18 148 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 15 51 38 225 0 0 38 52 0 0 0 3 0 0 0 1 5 5 12 10 15 51 38 225 18 148 38 52 0 0 0 TABEL 71 SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO SARANA KESEHATAN JUMLAH 1 2 3 LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR JUMLAH % JUMLAH % 4 5 6 7 1 RUMAH SAKIT UMUM 3 3 100,00 2 RUMAH SAKIT JIWA 0 0 0,00 3 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0,00 4 PUSKESMAS 6 6 100,00 9 9 100,00 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2013 3 100 TABEL 72 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 POSYANDU NO 1 KECAMATAN PUSKESMAS 2 3 PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI POSYANDU AKTIF JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 0 0,00 16 41,03 17 43,59 6 15,38 39 100 23 58,97 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 0 0,00 10 62,50 4 25,00 2 12,50 16 100 6 37,50 Melayu Kota Piring 1 6,25 9 60,00 4 26,67 1 6,67 15 100 5 33,33 Mekar Baru 0 0,00 1 14,29 3 42,86 3 42,86 7 100 6 85,71 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 0 0,00 2 13,33 8 53,33 5 33,33 15 100 13 86,67 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 0 0,00 9 28,13 16 50,00 7 21,88 32 100 23 71,88 1 0,81 47 37,90 52 41,94 24 19,35 124 100 76 61,29 JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO POSYANDU PER 100 BALITA Sumber: 1. Bidang Promosi Kesehatan Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 0,45 TABEL 73 UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 JUMLAH NO 1 KECAMATAN PUSKESMAS 2 3 DESA SIAGA DESA/ KELURAHAN JUMLAH 4 5 DESA SIAGA AKTIF % JUMLAH % 6 7 POSKESKEL POSYANDU 8 9 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 4 4 100,00 4 100,00 4 39 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 2 2 100,00 2 100,00 2 16 Melayu Kota Piring 2 2 100,00 2 100,00 2 15 Mekar Baru 1 1 100,00 1 100,00 1 7 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 4 100,00 4 100,00 4 15 4 BUKIT BESTARI Sei Jang 5 5 100,00 5 100,00 5 32 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Promosi Kesehatan Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013 18 18 100,00 18 100,00 18 124 TABEL 74 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO UNIT KERJA 1 2 DR SPESIALIS a DOKTER GIGI b JUMLAH DOKTER UMUM L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 3 4 5 6 7 8 12 13 14 9 10 11 1 Puskesmas Tanjungpinang 0 0 0 1 2 3 1 2 3 1 2 3 2 Puskesmas Batu 10 0 0 0 0 4 4 0 4 4 0 1 1 3 Puskesmas Melayu Kota Piring 0 0 0 1 2 3 1 2 3 0 1 1 4 Puskesmas Mekar Baru 0 0 0 1 2 3 1 2 3 0 1 1 5 Puskesmas Kampung Bugis 0 0 0 2 2 4 2 2 4 0 1 1 6 Puskesmas Sei Jang 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 2 2 SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 RSUD Kota Tanjungpinang 2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani 3 RSUD Prov. Kepri 0 14 12 17 0 2 1 3 0 16 13 20 5 5 2 7 15 9 3 7 20 14 5 14 5 19 14 24 15 11 4 10 20 30 18 34 1 0 3 0 8 3 1 2 9 3 4 2 SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 43 6 49 14 19 33 57 25 82 3 6 9 5 1 6 33 45 78 38 46 84 3 12 15 22,36 14,42 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 41,29 6,21 24,03 44,73 70,12 57,23 92,90 106,66 81,25 6,02 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 2 3 5 2 3 5 0 0 0 DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 0 0 0 2 2 4 2 2 4 0 1 1 48 7 55 56 84 140 104 91 195 7 27 34 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian Keterangan : a termasuk S3 b termasuk Dokter Gigi Spesialis 55 131 TABEL 75 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 BIDAN NO UNIT KERJA 1 2 PERAWAT BIDAN DIII/DIV BIDAN JUMLAH 3 4 5 PERAWAT b a SARJANA KEPERAWATAN JUMLAH L P L+P L P L+P L P 6 7 8 9 10 11 12 13 L+P 14 1 Puskesmas Tanjungpinang 7 13 20 0 1 1 1 4 5 1 5 6 2 Puskesmas Batu 10 6 12 18 0 1 1 3 9 12 3 10 13 3 Puskesmas Melayu Kota Piring 1 12 13 0 1 1 1 8 9 1 9 10 4 Puskesmas Mekar Baru 4 6 10 0 1 1 1 10 11 1 11 12 5 Puskesmas Kampung Bugis 3 19 22 0 1 1 7 6 13 7 7 14 6 Puskesmas Sei Jang 3 18 21 0 2 2 3 16 19 3 18 21 SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 24 80 104 7 7 16 53 69 16 60 76 0 1 RSUD Kota Tanjungpinang 6 11 17 4 12 16 18 121 139 22 133 155 2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani 1 12 13 3 17 20 49 124 173 52 141 193 3 RSUD Prov. Kepri 0 21 21 5 8 13 11 44 55 16 52 68 SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 7 44 51 12 37 49 78 289 367 90 326 416 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 1 29 30 1 23 24 1 23 24 92,04 363,03 225,41 RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 0 0 0 159,13 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 19 19 7 19 26 11 6 17 18 25 43 DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 9 10 1 3 4 8 4 12 9 7 16 33 181 214 20 66 86 114 375 489 134 441 575 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bagian Umum dan Kepengawaian Keterangan : a termasuk S2 dan S3 b termasuk SLTA, D-I, dan D-III 185,00 516 TABEL 76 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 TENAGA KEFARMASIAN NO UNIT KERJA 1 2 APOTEKER DAN a SARJANA FARMASI TENAGA GIZI D-III FARMASI DAN ASS APOTEKER JUMLAH D-IV/SARJANA GIZI a JUMLAH DI DAN D-III GIZI L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 1 Puskesmas Tanjungpinang 0 1 1 0 1 1 0 2 2 0 0 0 0 2 2 0 2 2 2 Puskesmas Batu 10 0 0 0 1 1 2 1 1 2 0 0 0 0 1 1 0 1 1 3 Puskesmas Melayu Kota Piring 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 0 0 0 1 1 0 1 1 4 Puskesmas Mekar Baru 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 0 0 0 1 1 0 1 1 5 Puskesmas Kampung Bugis 1 1 0 1 1 1 1 2 0 0 0 0 3 3 0 3 3 6 Puskesmas Sei Jang 0 1 1 0 2 2 0 3 3 0 0 0 1 2 3 1 2 3 SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 2 11 13 0 0 0 1 10 11 1 10 11 15 15 0 0 0 1 8 9 1 8 9 0 0 2 1 3 2 1 3 0 1 2 3 1 RSUD Kota Tanjungpinang 0 1 1 2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani 1 2 3 3 RSUD Prov. Kepri 4 1 11 SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 9 10 14 14 2 5 7 3 7 10 0 4 2 5 7 2 9 11 0 0 0 0 5 5 0 5 5 7 8 4 24 28 5 31 36 0 0 0 3 14 17 3 14 17 20 31 12 28 40 23 48 71 0 25,81 79,88 52,42 0 RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 0 0 0 0 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 2 2 1 0 1 1 2 3 0 0 0 1 DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 4 5 2 2 4 3 6 9 0 0 0 1 14 35 49 20 63 83 34 98 132 0 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bagian Umum dan Kepengawaian Keterangan : a termasuk S2 dan S3 0 0 6 0 2 0 26 0 3 1 32 0 0 0 3,44 21,30 12,23 1 2 3 1 6 0 26 1 32 TABEL 77 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 TENAGA KESMAS NO UNIT KERJA SARJANA KESMAS L 1 2 P 3 a D-III KESMAS L+P 4 L 5 P 6 TENAGA b JUMLAH L+P 7 L 8 P 9 Puskesmas Tanjungpinang 0 1 1 0 0 0 2 Puskesmas Batu 10 1 1 2 0 0 0 3 Puskesmas Melayu Kota Piring 0 1 1 0 0 0 0 4 Puskesmas Mekar Baru 1 1 2 0 0 0 5 Puskesmas Kampung Bugis 0 1 1 0 0 6 Puskesmas Sei Jang 0 1 1 0 0 SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 6 8 0 0 1 3 0 1 0 6 2 3 6 1 2 0 4 0 0 4 7 11 3 4 1 2 3 RSUD Kota Tanjungpinang RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani RSUD Prov. Kepri SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 7 12 19 0 DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 4 5 9 0 17 30 47 JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian Keterangan: a termasuk S2 dan S3 b termasuk D-I 3 0 11 P 12 L+P 13 14 1 0 2 2 1 2 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 2 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 2 6 8 1 6 7 5 2 0 2 5 0 5 0 6 7 5 6 0 4 0 1 0 0 1 4 0 7 7 18 4 1 5 0 0 0 L 1 RASIO TERHADAP 100.000 PDDK INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT L+P 10 1 SANITASI 1 11 0 0 0 0 0 0 7,74 15,09 11,36 4,30 6,2 5,2 7 12 19 11 1 12 0 0 4 5 9 3 3 6 4 7 20 34 54 19 11 30 TABEL 78 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO TENAGA TEKNISI MEDIS UNIT KERJA ANALIS LAB. L 1 2 P 3 4 TEM & P.RONTG L+P L 5 6 P 7 L+P L 8 9 P 10 FISIOTERAPIS JUMLAH P.ANESTESI L+P L P 11 12 13 L+P L 14 15 P L+P 16 17 1 Puskesmas Tanjungpinang 1 1 2 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0 2 Puskesmas Batu 10 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 3 Puskesmas Melayu Kota Piring 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 4 Puskesmas Mekar Baru 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 5 Puskesmas Kampung Bugis 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 2 2 0 0 0 6 Puskesmas Sei Jang 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 2 5 7 0 1 1 0 0 0 2 6 8 0 0 0 1 RSUD Kota Tanjungpinang 1 6 7 1 4 5 1 2 3 3 12 15 0 2 2 2 RUMKITAL Dr. Midiyato Suratani 2 4 6 2 0 2 2 0 2 6 4 10 1 2 3 3 RSUD Prov. Kepri 1 6 7 1 2 3 0 0 0 2 8 10 0 1 1 SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 16 20 4 6 10 3 2 5 11 24 35 1 5 6 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 RASIO TERHADAP 100.000 PDDK 11,18 INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 2 0 2 0 0 0 0 0 0 2 DINAS KESEHATAN KAB/KOTA 1 2 3 0 0 0 0 0 0 1 JUMLAH (KAB/KOTA) 9 23 32 4 7 11 3 2 5 16 Sumber: Bagian Umum dan Kepegawaian 26,63 0 18,78 0,86 4,44 2,62 0 0 2 0 2 3 0 0 0 32 48 1 5 6 TABEL 79 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 NO SUMBER BIAYA 1 2 ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah % 3 4 ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD Kota Tanjungpinang 108.730.431.360 98,41 a APBD Dinas Kesehatan 28.284.897.759 25,60 a. Belanja Langsung 23.010.405.780 b b. Belanja Tidak Langsung 5.274.491.979 APBD PKM Tanjungpinang 2.990.714.825 a. Belanja Langsung c d b. Belanja Tidak Langsung 2.652.972.721 APBD PKM Batu 10 3.263.815.581 a. Belanja Langsung 382.450.000 b. Belanja Tidak Langsung 2.881.365.581 APBD PKM Melayu Kota Piring 2.538.111.145 a. Belanja Langsung e b. Belanja Tidak Langsung 2.172.811.145 APBD PKM Mekar Baru 2.657.092.154 b. Belanja Tidak Langsung 2.174.692.154 APBD PKM Kampung Bugis 2.879.222.108 2 b. Belanja Tidak Langsung 2.471.712.108 APBD PKM Sei Jang 3.814.147.063 a. Belanja Langsung 466.466.850 62.302.430.725 a. Belanja Langsung 37.227.679.856 b. Belanja Tidak Langsung 25.074.750.869 APBN : 3,45 56,39 1.297.824.500 1,17 182.250.000 0,16 * Pkm Tanjungpiang 37.475.000 * PKM Batu 10 25.960.000 * PKM Melayu Kota Piring 18.763.000 * Pkm MB 17.136.000 * PKM Kampung Bugis 33.854.000 * PKM Sei Jang 49.062.000 - Jampersal 477.825.000 * Pkm Tanjungpiang 130.480.000 * PKM Batu 10 2.140.000 * PKM Melayu Kota Piring 3.760.000 * Pkm MB 3.180.000 * PKM Kampung Bugis 52.005.000 * PKM Sei Jang - * BPS 286.260.000 - TP (BOK) 577.700.000 * Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang 127.700.000 * Pkm Tanjungpiang 100.400.000 * PKM Batu 10 72.800.000 * PKM Melayu Kota Piring 53.000.000 * Pkm MB 41.200.000 * PKM Kampung Bugis 0,52 67.600.000 * PKM Sei Jang 115.000.000 - Bantuan Penanggulangan TKI 60.049.500 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) - GF ATM TB Paru 462.434.231 0,42 21.782.000 - GF ATM HIV 5 2,61 3.347.680.213 RSUD - Jamkesmas 4 2,40 407.510.000 b. Belanja Tidak Langsung h 2,30 482.400.000 a. Belanja Langsung g 2,95 365.300.000 a. Belanja Langsung f 2,71 337.742.104 440.652.231 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00 - Badan Penelitian Kesehatan dan Pengembangan Kesehatan Pusat Humonaria, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyrakat 14.203.000 TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 110.490.690.091 TOTAL APBD KAB/KOTA 1.027.006.993.733 % APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber: 1. Bagian Keuangan Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tanjungpinang Tahun 2013 100,00 10,59 482.664,93 TABEL 27 STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KOTA TANJUNGPINANG TAHUN 2013 BALITA NO KECAMATAN PUSKESMAS BALITA DITIMBANG GIZI LEBIH BB/U L 1 2 3 GIZI BAIK BB/U P L+P L GIZI KURANG BB/U P L+P L GIZI BURUK BB/U P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 TANJUNGPINANG BARAT Tanjungpinang 2.232 2.282 4.514 60 2,69 57 2,50 117 2,59 2.053 91,98 2.139 93,73 4.192 92,87 107 4,79 77 3,37 184 4,08 12 0,54 9 0,39 21 0,47 2 TANJUNGPINANG TIMUR Batu 10 1.415 1.189 2.604 14 0,99 24 2,02 38 1,46 1.377 97,31 1.153 96,97 2.530 97,16 11 0,78 10 0,84 21 0,81 13 0,92 2 0,17 15 0,58 1.151 1.139 2.290 40 3,48 43 3,78 83 3,62 1.048 91,05 1.027 90,17 2.075 90,61 61 5,30 61 5,36 122 5,33 2 0,17 8 0,70 10 0,44 834 812 1.646 16 1,92 12 1,48 28 1,70 768 92,09 749 92,24 1.517 92,16 48 5,76 49 6,03 97 5,89 2 0,24 2 0,25 4 0,24 324 301 625 1 0,31 3 1,00 4 0,64 311 95,99 272 90,37 583 93,28 7 2,16 18 5,98 25 4,00 5 1,54 8 2,66 13 2,08 2.726 2.694 5.420 4 0,15 3 0,11 7 0,13 2.696 98,90 2.667 99,00 5.363 98,95 15 0,55 15 0,56 30 0,55 11 0,40 9 0,33 20 0,37 8.682 8.417 17.099 135 1,55 142 1,69 277 1,62 8.253 95,06 8.007 95,13 16.260 95,09 249 2,87 230 2,73 479 2,80 45 0,52 38 0,45 83 0,49 Melayu Kota Piring Mekar Baru 3 TANJUNGPINANG KOTA Kampung Bugis 4 BUKIT BESTARI Sei Jang JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: 1. Bidang Kesehatan Keluaraga Tahun 2013 Sumber: 2. Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2013