I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

advertisement
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan dunia kesehatan dalam era globalisasi akhir-akhir ini
terus
meningkat
baik secara kualitas maupun
kuantitas. Begitu juga
tingkat kesadaran masyarakat pentingnya kesehatan semakin tinggi.
Tentunya hal ini merupakan suatu peluang yang sangat menarik bagi para
pengusaha atau investor yang ingin menanamkan modalnya dalam bisnis
jasa kesehatan. Sehubungan dengan itu, dampak dari adanya kesepakatan
ekonomi antara negara-negara di Asia Tenggara dan Cina atau yang lebih
dikenal dengan Asean Free China Trade Aggreement (AFCTA) yang di
mulai sejak 01 Januari 2010 secara langsung mendorong
para pemilik
modal asing memanfaatkan peluang pada saat seperti ini terutama yang
berniat mengembangkan modalnya dalam usaha jasa rumah sakit. Hal ini
bisa dilihat dari indikasi berkembangnya usaha jasa rumah sakit di dalam
negeri. Bahkan hampir di setiap kota-kota besar di Indonesia bermunculan
rumah sakit dengan nama label (brand) internasional di belakangnya. Para
pemodal yang datang dari luar negeri tersebut antara lain Siloam Group
(Siloam Hospital), Premier (Premier Jatinegara), Royal Group (Royal
Hospital), Woman And Children, SOS International, dan masih banyak
lagi.
Rumah sakit sebagai usaha yang bergerak dalam bentuk padat
modal memiliki kebutuhan dan tuntutan akan pengembangan pelayanan jasa
dan teknologi kesehatan yang mendukungnya. Jasa layanan yang diberikan
oleh rumah sakit tidak hanya dalam bentuk pelayanan kesehatan saja tetapi
juga pelayanan administrasi yang baik. Di sinilah sumber daya manusia
(SDM) yang ada dalam jasa rumah sakit menjadi tulang punggung utama
dalam pelayanan jasa ini. Perkembangan teknologi kedokteran yang
semakin canggih memberikan tuntutan tersendiri bagi bisnis jasa rumah
sakit agar dapat memenuhi layanan yang dibutuhkan oleh para pasien yang
datang ke rumah sakit. Dua hal di atas menjadi modal utama yang sangat
penting dalam menentukan kualitas pelayanan rumah sakit.
2
Peningkatan kualitas jasa layanan rumah sakit memerlukan sistem
manajemen yang bisa menggerakkan semua sumber daya yang ada di dalam
rumah sakit. Sumber daya tersebut adalah sumber daya manusia yang
memiliki kemampuan yang sesuai dengan yang dibutuhkan dan selalu
melakukan pembaruan sesuai dengan perkembangan industri jasa layanan
rumah sakit itu sendiri. Sistem ini tentu membutuhkan berbagai perencanaan
manajemen yang bersifat jangka panjang sehingga dapat mengikuti standar
layanan yang prima dengan terus meningkatkan kualitas pelayanan.
Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang bisnis jasa rumah
sakit, manajemen perusahaan rumah sakit, layaknya layanan jasa yang lain
juga memerlukan program pendidikan dan pelatihan (Diklat) bagi setiap
sumber daya manusia (SDM) secara terus menerus agar memiliki
kemampuan yang handal dalam era globalisasi. Selain itu tujuan diklat
diadakan berfungsi untuk menyatukan persepsi antara pihak manajemen
perusahaan dengan karyawan dalam pencapaian tujuan serta visi dan
misi perusahaan. Hal ini penting mengingat bahwa hubungan yang baik
antara staf perawat (karyawan) dan manajemen akan semakin kompak yang
akhirnya akan berdampak pada pencapaian tujuan dan kelangsungan
perusahaan itu sendiri.
Sebagai salah satu layanan jasa rumah sakit yang ada di Indonesia,
Rumah Sakit Medistra, Jakarta, dalam proses seleksi ataupun rekruitmen
karyawan, tentunya pihak manajemen memiliki standar mutu staf perawat
yang akan diterimanya. Karyawan yang memiliki kompetensi dan
berkualitas tidak mungkin hanya diperoleh melalui rekruitmen saja, tetapi
harus juga didukung melalui program pelatihan yang berkelanjutan. Dengan
diberikannya program pendidikan dan pelatihan ini kepada karyawan dan
staf perawat yang sudah lama bekerja maupun yang baru saja bekerja
diharapkan mampu bekerja secara efektif dan efisien dalam melakukan
pekerjaannya dengan lebih baik sehingga akan tercipta suatu pelayanan jasa
yang baik sesuai dengan kebutuhan serta keinginan para pasien yang
berkunjung ke Rumah Sakit Medistra.
3
Berawal dari data yang didapatkan dalam prastudi di Rumah Sakit
Medistra Jakarta, penulis mendapatkan informasi dan data pada semester I
(pertama) tahun 2011 pada divisi keperawatan ditemukan beberapa kasus
medis keperawatan yang berkaitan dengan ketidakpuasan pasien terhadap
pelayanan perawatan. Kasus-kasus tersebut berkaitan dengan berberapa hal
seperti pemberian dosis obat kepada pasien, teknis perawatan yang kurang
sesuai penerapannya di ruangan perawatan, waktu pelayanan terhadap
pasien yang kurang cepat atau pasien menunggu terlalu lama, dan masalah
teknis lain, salah satunya dalam mengangkat pasien dari tempat tidur karena
posisi pasien salah mengangkat atau bisa terjatuh dari tempat tidur.
Situasi ini dapat terjadi karena adanya kurang komunikasi yang baik
antara atasan atau penanggung jawab shift dengan bawahan atau dalam
istilah komunikasi (asertif) yaitu situasi pada saat melakukan pekerjaanya di
lapangan dilakukan dengan perasaan kurang menyenangkan, begitu juga
pengawasan (monitoring) yang kurang dari
atasan kepada bawahan.
Kejadian tersebut sebenarnya dapat ditanggulangi jika semua staf perawat
menjalankan peran dan fungsinya sikap profesionalisme yang tinggi.
Sehubungan dengan hal
tersebut, divisi keperawatan
Rumah
Sakit
Medistra sebagai pelaksana operasional paling terdepan dalam melayani
pasien mengadakan evaluasi dan mengajukan perlunya diadakan program
pelatihan
diantaranya
Pelatihan
Manajemen
Mutu
Keperawatan.
Program pelatihan ini secara umum bertujuan untuk menyediakan tenaga
keperawatan
yang
handal di tingkat manajemen yang bisa terus
meningkatkan kinerjanya baik sebagai divisi maupun secara keseluruhan di
dalam manajemen Rumah Sakit Medistra.
Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis
evaluasi pengaruh pelatihan manajemen
mutu
melakukan penelitian
keperawatan
terhadap
kinerja staf perawat pada divisi keperawatan Rumah Sakit Medistra yang
telah mengikuti pelatihan tersebut.
1.2. Perumusan Masalah
Peningkatan kinerja atau kemampuan ketrampilan staf perawat divisi
keperawatan sebagai lini terdepan menjadi harapan besar bagi manajemen
4
Rumah Sakit Medistra melalui program pelatihan. Melalui pelatihan ini
diharapkan muncul perubahan kinerja yang nyata terutama dalam hal
pengetahuan, etos kerja, ketrampilan dalam melaksanakan tugasnya,
melakukan kerja yang efektif, mandiri, dan mampu bekerja sebagai tim
kerja yang kompak.
Setelah mengikuti program pelatihan ini para staf perawat di divisi
keperawatan, perlu dievaluasi untuk mengetahui dampak yang diberikan
terhadap kinerja staf perawat pasca pendidikan dan pelatihan terutama
dalam beberapa hal yang berhubungan dengan peningkatan kualitas dan
mutu pelayanan di Rumah Sakit Medistra Jakarta.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan yang
akan diteliti sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan pelatihan manajemen
mutu keperawatan
yang sudah dilaksanakan di Rumah Sakit Medistra selama ini?
2. Bagaimana persepsi karyawan terhadap Pelatihan Manajemen Mutu
di Rumah Sakit Medistra?
3. Bagaimana pengaruh pelatihan terhadap kinerja staf perawat di Rumah
Sakit Medistra?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian
disusun sebagai berikut:
1. Mengetahui pelaksanaan Pelatihan Manajemen Mutu Keperawatan
yang sudah dilaksanakan di Rumah Sakit Medistra
2. Menganalisis persepsi karyawan terhadap Pelatihan Manajemen
Mutu di Rumah Sakit Medistra
3. Menganalisis pengaruh pelatihan terhadap
kinerja staf perawat di
Rumah Sakit Medistra.
1.4. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian
ini
membatasi
ruang
lingkup
penelitian
dengan
memfokuskan pada masalah evaluasi pelatihan karyawan di Rumah Sakit
Medistra khususnya bagi staf divisi keperawatan yang sudah mengikuti
5
program pelatihan manajemen mutu keperawatan pada bulan Januari 2011.
Penelitian akan
dilakukan dengan metode kuesioner dan
wawancara
terhadap Manajer, Kasub Divisi Pelatihan, Kepala Bagian Keperawatan dan
Staf perawat.
1.5. Kegunaan Penelitian
Penelitian
ini
diharapkan
dapat
menjadi
bahan
acuan
atau
pertimbangan ataupun masukan kepada pihak-pihak yang membaca hasil
penelitian ini.
1. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran
dalam pelaksanaan program pelatihan yang efektif bagi Perusahaan
pada masa yang akan datang.
2. Hasil penelitian dapat menjadi suatu karya ilmiah umum yang dapat
dijadikan refrensi atau pembanding untuk penelitian berikutnya.
3. Diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi penulis khususnya di
bidang SDM dan mengaplikasikannya dalam bidang pekerjaan yang akan
ditekuni.
Download