Tugas Dasar-Dasar Periklanan "Museum Bank Indonesia" dibuat oleh : Jesslyn Eleazar (915130215/kelas B) Velika(915130235/ kelas B) BAB 1 Latar Belakang Museum Bank Indonesia adalah sebuah museum di Jakarta, Indonesia yang terletak di Jl. Pintu Besar Utara No.3, Jakarta Barat (depan stasiun Beos Kota), dengan menempati area bekas gedung Bank Indonesia Kota yang merupakan cagar budaya peninggalan De Javasche Bank yang beraliran neo-klasikal, dipadu dengan pengaruh lokal, dan dibangun pertama kali pada tahun 1828. Museum ini menyajikan informasi peran Bank Indonesia dalam perjalanan sejarah bangsa yang dimulai sejak sebelum kedatangan bangsa barat di Nusantara hingga terbentuknya Bank Indonesia pada tahun 1953 dan kebijakan-kebijakan Bank Indonesia, meliputi pula latar belakang dan dampak kebijakan Bank Indonesia bagi masyarakat sampai dengan tahun 2005. Banyak sekali informasi yang bisa kita dapatkan di dalam Museum Bank Indonesia ini. Ditambah konsep yang sangat menarik yang disajikan. Dengan konsep futuristik, yaitu penyajiannya dikemas sedemikian rupa dengan memanfaatkan teknologi modern dan multimedia, seperti display elektronik, panel statik, televisi plasma, dan diorama, menciptakan kenyamanan pengunjung dalam menikmati Museum Bank Indonesia dengan lebih baik dan lebih tervisualisasi. Selain itu terdapat pula fakta dan koleksi benda bersejarah pada masa sebelum terbentuknya Bank Indonesia, seperti pada masa kerajaan-kerajaan Nusantara, antara lain berupa koleksi uang numismatik yang ditampilkan juga secara menarik. Walaupun demikian, Museum Bi masih belum menjadi tempat tujuan utama para pelajar maupun mahasiswa untuk berekreasi ataupun sekedar menambah pengetahuan. Bahkan masih banyak yang belum mengetahui apa itu Museum BI, apa saja yang terdapat di dalamnya. Padahal, informasi-informasi dan fasilitas-fasilitas yang diberikan sudah sangat baik. Sangat disayangkan dengan interior yang begitu bagus, konsep yang sangat menarik dan mendidik, serta fasilitas pendukung kenyamanan lainnya, yang sudah tersedia seakan mubazir karena kurangnya perhatian masyarakat atas Museum BI. Hal inilah yang menjadi sudut pandang penulis untuk memilih dan meneliti Museum BI sebagai kajian dalam tugas Mata Kuliah Dasar-dasar Periklanan. BAB II Metodologi Penelitian 1. Bentuk Penelitian Dalam penelitian ini, bentuk penelitian atau metode penilitian yang digunakan olehbpenulis adalah metode penilitian kualitatif yang dimana menggunakan analisis deskriptif. Analisis Deskriptif adalah bentuk penelitian yang dilakukan melalui pengamatan untuk mendapatkan keterangan-keterangan akan masalah yang hendak diteliti serta untuk mendapat gambaran tentang bagaimana Museum Bank Indonesia dapat berdiri dan apa yang menjadi daya tarik pengunjung. Kecenderungan menggunakan metode ini, karena dianggap relevan dengan materi penulisan laporan kunjungan ke Museum Bank Indonesia. Penelitian dilakukan secara deskriptif, yaitu menggambarkan apa adanya dari kejadian yang diteliti. Selain itu, dipergunakan juga untuk memperoleh data yang objektif dan valid sehingga dapat memecahkan beberapa rumusan masalah yang ada. 2. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh informasi guna melengkapi laporan penelitian kunjungan Museum Bank Indonesia ini, maka penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu: a. Kepustakaan Teknik penelitian ini dilakukan dengan cara, mencari beberapa referensi dari buku yang mengkaji teori-teori dalam memecahkan permasalahan yang hendak diteliti dan juga dengan menggunakan media elektronik berupa internet guna memperoleh informasi sebanyak-banyaknya untuk mendukung hasil laporan penelitan. b. Tinjauan lapangan Peninjauan langsung terkait dengan penelitian yang dilakukan, yakni: i. Wawancara Penulis melakukan serangkaian wawancara dengan para pengunjung yang ada dikawasan sekitar Kota Tua, mengenai minat mereka terhadap Museum Bank Indonesia. Penulis juga melakukan wawancara terhadap masyarakat luas, mengenai pengetahuannya dan minatnya akan Museum Bank Indonesia ii. Observasi Kegiatan pengamatan langsung terhadap Museum Bank Indonesia, guna mengetahui secara langsung akan daya tarik yang dimiliki oleh Museum Bank Indonesia. BAB III Hasil Penelitian 1. Analisis penelitian Museum Bank Indonesia Museum Bank Indonesia merupakan gedung kantor pertama yang digunakan oleh bank Indonesia. Gedung Bank Indonesia Kota adalah sebuah bangunan monumental yang sarat dengan nilai sejarah serta keindahan arsitektur sebagai sebuah bangunan yang monumental, gedung bank indonesia kota menjadi aset sejarah yang harus dilestarikan berdasarkan UU Cagar Budaya nomor 5/1992,Pemerintah Daerah DKI Jakarta telah menetapkan Gedung Bank Indonesia Kota sebagai bangunan cagar budaya. Bank Indonesia sangat peduli dengan kelestarian Gedungnya, dengan nerevitalisasi dan menjadikan bangunan ini sebagai Museum Bank Indonesia. Koleksi yang ditampilkan di Museum Bank Indonesiaantara lain berupa mata uang, emas cadangab bank sentral,serta informasi yang didukung dengan teknik penyajian informasi menggunakan sarana multimedia. 2. Minat Pengunjung terhadap Bank Indonesia Walaupun fasilitas, sarana dan prasarana yang terdapat di gedung Museum Bank Indonesia begitu beragam dan bagus. Tetapi, pengunjung yang datang berkunjung ke Museum Bank Indonesia relatif sedikit. Dari hasil survei maupun wawancara, ditemukan bahwa hanya sedikit yang pernah mengunjungi Museum Bank Indonesia. Sedangkan, kebanyakan dari mereka mengaku belum pernah mengunjungi Museum Bank Indonesia karena dianggap tidak menarik. 3. Kekurangan Museum Bank Indonesia Sedikitnya minat pengunjung terhadap Museum Bank Indonesia ini merupakan salah satu kekurangan dari Museum ini. Padahal, suasana dan informasi yang diberikan oleh Museum Bank Indonesia ini sangatlah baik. Bahkan, lebih baik diantara museum-museum lainnya yang terdapat di sekitar Kota. Kurangnya akan promosi membuat Museum Bank Indonesia ini menjadi sepi pengunjung. 4. Menanggulangi Kekurangan Museum Bank Indonesia Terdapat beberapa cara dalam menanggulangi kekurangan Museum BI untuk menarik banyak minat pengunjung dengan menambahkan tata ruang seperti taman, dan dekorasi yang unik di luar gedung seperti hiasan patung Mata uang Indonesia dari masa ke masa. Sehingga, ketika orang-orang yang melewati gedung Museum Bank Indonesia akan tertarik untuk berkunjung kesana. Selain itu terdapat beberapa konsep beriklan yang dapat digunakan untuk menarik minat pengunjung dalam jangkauan yang lebih luas, seperti: a. Melakukan promosi melalui media sosial, dengan menampilkan testimony dari para pengunjung. b. Menggunakan teknik promosi mouth to mouth. c. Membuat video promosi, dapat di sebarkan melalui media social d. Bekerja sama dengan pihak sekolah atau universitas, sehingga dapat dilakukan kunjungan-kunjungan, guna menyebarkan informasi mengenai Bank BI. BAB IV Landasan Teori I. Teori Umum A. Komunikasi Pemasaran Komunikasi Pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk dipasar. Konsep yang secara umum sering digunakan untuk menyampaikan pesan adalah apa yang disebut sebagai bauran promosi. Disebut bauran promosi karena biasanya pemasar sering menggunakan berbagai jenis promosi secara simultan dan terintegrasi dalam suatu renca promosi produk. Terdapat lima jenis promosi yang biasa disebut sebagai bauran promosi yaitu iklan, hubungan masyarakat, promosi penjualan, penjualan langsung, pemasaran langsung. (Setiadi, 2003:250-251) Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Dalam decade terakhir ini, komponen komunikasi pemasaran dalam bauran pemasaran menjadi semakin penting. Bahkan telah diklaim bahwa pemasaran di era 1990-an adalah komunikasi dan komunikasi adalah pemasaran. (Shimp, 2003:4) Dengan adanya proses komunikasi pemasaran dapat membantu perusahaan dalam mempublikasikan atau memperkenalkanya kepada publik di pasaran. Dalam memasarkan sebuah produk diperlukan suatu konsep bauran promosi yang dapat memperkenalkan produk. B. Komunikasi Organisasi Komunikasi Organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Bila organisasi semakin besar dan kompleks maka akan mengakibatkan semakin kompleks pula proses komunikasinya. Komunikasi organisasi dapat bersifat formal dan informal. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. (Wiryanto,2006:54-55). Menurut (Dahlan,2008:278)Dari analisis factor diketahui bahwa komunikasi berdiri lepas sebagai sebuah factor dan terpisah dari factor-faktor dari dimensi-dimensi iklan lainnya, sehingga dianggap logis kalau didalam studi tentang efektivitas organisasi dan motivasi karyawan dalam rangka pencapaian tujuan, iklim komunikasi digunakan sebagai konsep terpisah. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahawa komunikasi dalam suatu organisasi sangat penting untuk menjadi keefektifan dalam menjalankan suatu pekerjaan. Komunikasi dalam organisasi juga menjadi pendukung untuk kesuksesan sebuah perusahaan dalam meraih sales dan revenue. C. Promosi Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksudkan dengan komunikasi pemasaran adalah aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi / membujuk dan meningatkan atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono,2008:219). Era persaingan global pasar yang sedang tumbuh, meningkatnya compatibility technology, convergence technology communication, serta berbagai tantangan persaingan, mengharuskan perusahaan untuk berinovasi dan kreatif dalam menyusun strategi dan program-program promosi agar menang bersaing.(Rangkuti,2009:1). Promosi merupakan alat yang dapat mensukseskan program-program baru atau perkenalan akan sebuah produk yang banyak belum diketahui oleh masyrakat. Tujuan melakukan promosi agar masyarakat tertarik dengan adanya produk baru dari sebuah perusahaan, sehingga masyarakat tertarik dan melakukan pembelian. D. Bauran Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran adalah aspek yang paling dalam keseluruhan nilai pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Dalam decade terakhir ini, komponen komunikasi pemasaran dalam bauran pemasaran menjadi semakin penting. Bentuk utama dari komunikasi pemasaran meliputi : iklan, tenaga penjualan, papan nama took, display ditempat pembelian, kemasan produk, direct mail, sampel produk gratis, kupon, publisitas, dan alat-alat komunikasi lainnya. Secara keseluruhan aktivitas-aktivitas yang disebutkan diatas merupakan komponen promosi dalam bauran pemasaran (marketingmix). (Shimp, 2003:4). Bauran pemasaran dapat dipandang dari sudut penjual dengan nama 4P yang merupakan alat untuk mempengaruhi pelanggan. Hal ini akan diperjelas di dalam bagian keempat dari bauran pemasaran yakni, promotion. Kegiatan promosi diperlukan perusahaan untuk memperkenalkan produk yang dihasilkannya kepada masyarakat. Perusahaan yang mengingikan komunikasi yang efektif dan efisien harus memilih dan menentukan variabel yang akan digunakan dari sekian banyak bauran komunikasi pemasran tersebut. (Wardana, 2008,12-13). Dapat dikatakan bahwa bauran komunikasi pemasaran sangat diperlukan oleh perusahaan dalam memasarkan produk maupun jasanya. Bauran komunikasi pemasaran menggunakan 4P yang terdiri dari produk, price, promosi, and place. E. Attention, Interest, Desire, Action (AIDA) Menurut (Cannon dkk, 2009:77) Mendapatkan perhatian diperlukan untuk membuat konsumen sadar akan penawaran yang dilakukan perusahaan. Meraih ketertarikan memberikan peluang bagi komunikasi untuk membangun ketertarikan konsumen terhadap produk. Membangkitkan keinginan mempengaruhi proses evaluasi, mungkin membangun preferensi. Terakhir, mengahasilkan tindakan mencakup tindakan percobaan, yang dapat mengarah pada keputusan pembelian. Promosi lanjutan diperlukan untuk menegakan serta mendorong adanya hubungan berkelanjutan dan pembelian tambahan. AIDA terdiri dari empat variabel pokok dan saling berhubungan dengan tugastugas promosi, yaitu untuk mendapatkan perhatian (attention, mempertahankan minat (interest), menimbulkan keinginan (desire), dan memperoleh perlakuan (action). (Halim, 2005:28-29). Dalam melakukan sebuah pengiklanan produk kita harus menggunakan AIDA demi tercapainya tujuan perusahaan. AIDA adalah sebuah proses adopsi agar dapat menarik perhatian konsumen, membuat konsumen yakin, dan melakukan tindakan dengan melakukan pembelian pada produk perusahaan. F. Public Relation Public Relation adalah displin dalam menjaga reputasi dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman dan dukungan, opini dan prilaku yang mempengaruhi. Praktik public relation adalah usaha terus menerus dan terencana untuk membangun dan mempertahankan goodwill serta saling pengertian antara sebuah organisasi dengan publiknya. (Oliver, 2007:105). Kegiatan PR adalah mediator yang menjembatani kepentingan organisasi, lembaga atau perusahaan dengan publiknya yang terkait dengan kegiatan PR itu sendiri. Berbagai aktivitas senantiasa menciptakan, menjaga, dan meningkatkan citra positif. Ketergantungan antarindividu dengan perusahaan telah menciptakan kebutuhan akan filsafat dan fungsi baru dalam manajemen. Fungsi itulah yang disebut sebagai hubungan masyarakat (humas/PR). (Ardianto, 2011:73). Public Relation adalah suatu proses yang continue dari usaha manajemen untuk memperoleh good will dan pengertian dari pelanggan, konsumen, publik pada umumnya. Publik Relation harus membuat perencanaan yang sistematis dan terarah dengan target yang dituju jelas, agar tercapainya keuntungan bagi perusahaan. Suatu perusahaan akan berjalan dengan sukses jika publik relationnya dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan ketepatan waktu. Perubahan dimensi hubungan masyarakat, karena efek globalisasi terhadap perusahaan bisnis, luar biasa. Dengan cara ini, hubungan public relations dengan reengineering, manajemen kualitas total, enam sigma pendekatan, krisis manajemen acara, manajemen, manajemen reputasi, manajemen pengetahuan dan hubungan pelanggan manajemen dievaluasi dalam penelitian ini. Apalagi, setelah membangun interaksi ini, hubungan antara PR dan manajemen merek akan dievaluasi juga.(E.Peylin,2008:17) G. Media Online Menurut (Simandjuntak, dkk 2003:45) media online sebagai media baru memiliki kemampuan dan karakteristik yang berbeda dengan media konvensional yang ada. Kehadiran media online menjadi pilihan banyak organisasi atau perusahaan dalam memacu kegiatan pemasaran. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi dapat membuat industri media massa mengalami perubahan yang sangat cepat, sehingga komunikasi massa modern seperti radio, televisi, surat kabar menjadi ketinggalan jaman dan dianggap sebagai media tradisisonal dan konvensional. Media online didefinisikan sebagai jaringan dari computer yang luas, yang saling terkoneksi satu sama lain secara luas. Media online sangatlah penting bagi masyarakat modern terutama sebagai alat komunikasi antara individu atau kelompok. Media online merupakan media yang didesain untuk memudahkan interaksi social, bersifat interaktif, dan berbasis teknologi internet dengan mengubah pola penyebaran informasi baik dari satu ke banyak audiens maupun banyak audiens kebanyak audiens. Dimana banyak perusahaan yang memanfaatkan media online guna kepentingan bisnis. (Oroh,2011: 87). Mengembangkan Strategi Media Online, yaitu: Semua orang memerlukan strategi, dalam dunia persaingan bisnis semua orang berlomba-lomba untuk mencapai hasil yang diinginkan. (Oroh, 2011:103). Strategi dalam mempromosikan media online terdiri dari: a. Promosi Untuk menarik pengunjung agar masuk kedalam website sangatlah sulit, tetapi itu semua tidak menjadi masalah sepanjang kita bisa membuat mereka terikat dan mau terlibat. Pengunjung sedikit namun suka berinteraksi jauh lebih bagus dibanding pengunjung yang banyak namun tidak memberikan respon. b. Konten Selalu mengupdate status dengan topic yang menarik sangat penting agar dapat terlibat secara efektif dengan pengunjung. Banyak perusahaan yang mepromosikan media online, namun dalam media online tersebut hanya memerintahkan untuk melihat tampilan baru atau produk baru, bukan melakukan interaksi. Jadi sebaiknya banyak melakukan interaksi untuk menjalin hubungan dengan pengunjung. Teknologi komunikasi pada saat ini semakin canggih dan menjadi trend yang banyak diminati oleh masyarakat umum. Karena munculnya media komunikasi baru seperti internet sebagai media online. Media online didefinisikan sebagai jaringan computer yang luas, yang saling terkoneksi satu sama lain secara luas. Media online seperti internet sangatlah penting bagi masyarakat modern terutama sebagai alat komunikasi antara individu atau kelompok. II. Teori Khusus A. Promotion mix Bauran promosi (promotion mix) merupakan aspek atau kombinasi dari alat-alat marketing mix yang terdiri dari: periklanan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan publik, dan pemasaran langsung. Berdasarkan definisi bauran promosi merupakan seperangkat alat yang melengkapi dan saling mendukung yang dapat digunakan dalm kegiatan promosi. Elemen- elemen dari Bauran Komunikai Pemasaran (Sumber: All Marketing Excellence, 2012:90) Strategi yang dibuat dengan baik akan memberikan hasil akhir yang diingikan, sebelum melangkah untuk mempromosikan produk, diperlukan strategi-strategi yang baik agar mencapai sasaran audiens. Strategi adalah sebagai arah yang dipilih oleh perusahaan untuk mencapai target dan harapan yang diinginkan. Adapun penejelasan lebih lanjut mengenai komposisi bauran promosi adalah sebagai berikut: 1. Hubungan Publik (Public Relation) Kegiatan yang menjalin hubungan baik dengan publik internal/eksternal untuk membangun atau bahkan meningkatkan image baik perusahaan. Public relation dalam bauran promosi melakukan publisitas yang sifatnya tidak perorangan terhadap permintaan akan suatu produk dan jasa. Public relation membuat bagaimana promosi semestinya diorientasikan pada nilai-nilai korporasi secara keseluruhan. Nilai-nilai korporasi dimaksud berkenan dengan pembetukan persepsi publik atas perusahaan atau sering disebut dengan pencitraan perusahaan. (Suryadi, 2011:79) Menurut (Gaspersz, 2012:91-92) Publik relation membangun hubungan baik dengan publik melalui cara untuk memperoleh publisitas yang diinginkan, meningkatkan citra perusahaan di mata publik serta menangkal berbagai isu atau kejadian negative yang tidak diharapkan. Hubungan publik dapat dibangun dengan berbagai bentuk: memlalui berita media massa, fitur berita berbagai acara sponsorship, dll. Public Relation adalah displin dalam menjaga reputasi dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman dan dukungan, opini dan prilaku yang mempengaruhi. Praktik public relation adalah usaha terus menerus dan terencana untuk membangun dan mempertahankan goodwill serta saling pengertian antara sebuah organisasi dengan publiknya.(Oliver,2007:105). Segala bentuk aktivitas PR, tidak hanya ditujukan untuk konsumen saja, akan tetapi terdapat beberapa elemen publik yang menjadi target sasaran dalam pelaksanaan kegiatan PR, antara lain: (Brannan, 2004:54). a. Masyarakat di sekitar. b. Karyawan Perusahaan. c. Pers, Radio, Televisi. d. Konsumen dan pemasok. e. Investor. f. Distributor g. Pemuka pendapat (opinion Leader). Bauran promosi publik relation, publicity sangat diperlukan bagi perusahaan yang menginginkan produk atau brandnya dipromosikan. Perusahaan hendaknya memiliki referensi yang cukup lengkap mengenai karekteristik pelanggannya, kemudian mengasosiasikan diri dengan karekter tersebut. Penasosiasian tidak akan efektif jika tidak dilakukan secara konsisten dan tidak memiliki nilai publisitas tinggi atau tidak memiliki nilai berita. 2. Periklanan (Advertising) Secara sederhana periklanan suatu bentuk presentasi non-personal atau promosi ide, barang dan jasa dalam media masa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu. Menurut (Setiadi 2008:253) terdapat tiga tujuan utama dari periklanan yaitu menginformasikan, mempengaruhi, dan mengingatkan. Diantara fungsi-fungsi promosi fungsi utama iklan antara lain: 1. Informative: Menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk dan sejarah produk. 2. Persuading: Mempengaruhi khalayak untuk membeli. 3. Reminding: Menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak. 4. Entertainment: Menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak menerima informasi (entertainment). Terdapat ruang lingkup periklanan untuk mencapai sasaran, para pengiklan akan mempergunakan berbagai jenis media, baik cetak maupun elektronik, berikut ini adalah media-media iklan yang paling sering digunakan yaitu (Brannnan, 2005:54) a. Televisi Televisi dapat digunakan sebagai media nasional maupun regional. Televis sangat fleksibel dalam menyampaikan pesan sponsor, mulai dari pemilihan waktu sampai adanya jaminan penyampaian ulasan informasi untuk audiens tertentu. Televisi merupakan salah satu media iklan yang potensial, karena jangkauannya yang luas. b. Radio Media ini dapat berfungsi sebagai media local, regional dan nasional. Pada masa ini radio telah menawarkan tantangan kreatif yang menarik di mana kita harus mengundang para pendengar untuk menciptakan image tertentu. Dengan menggunakan radio, akan sedikit membantu menekan biaya iklan serendah mungkin. c. Surat Kabar Dengan menggunakan media surat kabar, dapat memungkinkan dalam penyampaian pesan akan lebih kompleks dan lebih panjang dibandingkan dengan televisi maupun radio. Pembaca lebih suka memanfaatkan waktu luang dengan membaca surat kabar lebih rinci. d. Majalah Media ini dapat dikatakan lebih bersifat khusus, karena majalah secara khusus dirancang untuk media perorangan dengan mengekspos hanya pada satu objek tertentu saja. Oleh karena itu, bagi para pemasang iklan disarankan untuk memilih majalah sesuai produk yang ditawarkan. Sehingga dapat dikatakan, bahwa media yang bersifat khusus ini sangat ideal sebagai media iklan. e. Iklan Outdoor Media ini banyak memiliki ragam dan tingkatan. Poster-poster besar yang berukuran 48sheet merupakan versi iklan outdoor yang paling menonjol. Akan tetapi iklan yang berukuran besar bukan merupakan satu-satunya pilihan. Terdapat juga alat transportasi, seperti Bus atau taksi yang dapat menjadi media iklan yang sangat menarik, karena pesan-pesan yang dibuat dapat dibawa kemana pun alat transportasi tersebut berjalan. Advertising berfungsi sebagai persentasi non personal untuk mempromosikan produk melalui berbagai saluran media. Advertising juga berfungsi untuk menginformasikan kepada khalayak tentang suatu produk, mempengaruhinya, menciptakan informasi agar khalayak tertarik dan menciptakan suasana yang menyenangkan. 3. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Kegiatan promosi lainnya adalah promosi penjualan yang memiliki ciri persuasif langsung melalui penggunaan berbagai insentif jangka pendek yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan dan untuk mendukung penjualan suatu produk (barang dan/atau jasa) tertentu. Promosi penjualan dapat menggunakan berbagai format: premi, kupon, event, kontes, dll. Promosi penjualan akan merangsang respon yang cepat dari konsumen, bersifat jangka pendek. (Gaspersz,2012:9) Walau alat promosi penjualan seperti kupon, kontes, premi, dan lain-lain sangat berbeda, kesemua jenis promosi ini sama-sama menawarkan tiga benefit antara lain: a. Komunikasi: promosi biasanya mengundang minat dan umumnya menyajikan informasi agar konsumen terdorong membeli. b. Insentif: mereka menawarkan koneksi, ransangan atau kontribusi yang baik bagi konsumen dan bisa merupakan value tersendiri. c. Undangan: promosi bersifat mengundang agar seketika dapat terjadi transaksi. Secara umum terdapat tiga tujuan dari promosi penjualan, yaitu (Setiadi, 2008:257) Merangsang permintaan oleh pengguna industri atau konsumen rumah tangga. Memperbaiki kinerja pemasaran dari penjual kembali. Sebagai suplemen periklanan, penjualan tatap muka, hubungan masyarakat dan pemasaran langsung. Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan sebuah produk/jasa. Dan promosi penjualan dengan menggunakan event, kontes, kupon, dan premi jika dibuat dengan menarik maka akan membuat konsumen atau pelanggan yakin dengan produk-produk yang di promosikan. 4. Penjualan Pribadi (Personal Selling) Presentasi personal oleh tenaga penjualan sebuah perusahaan dengan tujuan mengahasilkan transaksi penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan baik itu presentasi penjualan, pameran dagang, dan promosi insentif dan pada umumnya promosi penjualan dilakukan secara efektif, dan publisitas dikembangkan secara kontinue dan konsisten. Penjualan secara personal memiliki kelebihan antara lain: (Suryadi, 2011:84-86). 1. Konfrontasi personal Penjual personal mencakup hubungan yang hidup, bersifat langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-masing pihak dapat melihat kebutuhan dan karekteristik pihak lain secara lebih dekat dan segera melakukan penyesuaian. 2. Mempererat Penjualan personal memungkinkan timbulnya berbagai jenis hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai hubungan yang lebih dekat seperti hubungan persahabatan. 3. Tanggapan Penjualan personal membuat pembeli merasa berkewajiban untuk mendengarkan apa yang disampaikan oleh penjual. Sedangkan menurut (Kennedy, 2006:33), personal selling adalah improvisasi dari penjualan dengan menggunakan komunikasi person to person. Personal selling sangat dominant dalam industry, karena dalam marketing communication, personal selling merupakan mitra penting yang tidak dapat digantikan dengan unsure promosi lainnya. Dalam penjualan personal terjadi komunikasi pribadi secara langsung antara penjual dan pembeli, dimana penjual dapat membujuk, mempengaruhi konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Tujuan akhir dari personal selling tidak hanya sebatas pembelian, tetatpi membiasakan prospek menggunakan produk/jasa secara terus menurus sehingga terjadinya hubungan relationship. Dalam melaksanakan aktivitas personal selling harus benar-benar memahami produk/jasa seakurat mungkin. 5. Pemasaran Langsung ( Direct Marketing) Pemasaran langsung adalah sebuah proses melakukan komunikasi secara langsung secara hati-hati dengan konsumen individual yang menjadi target penjualan untuk memperoleh tanggapan langsung serta membangun hubungan dengan konsumen. Pemasaran langsung dapat dilakukan dengan berbagai bentuk: melalui telepon dan surat langsung. Memiliki karekteristik non-publik, bersifat segera, customized, dan interaktif. (Gaspersz, 2012:92). Sifat pemasaran langsung menurut (Gaspersz, 2012:92): 1. Nonpublik: pesan ditujukan kepada orang tertentu. 2. Disesuaikan: pesan dapat disiapkan untuk menarik orang yang dituju. 3. Terbaru: pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat dan akurat 4. Interaktif: pesan dapat diubah tergantung pada tanggapan orang tersebut. Menurut (Brannan,2004:63) Direct Marketing merupakan suatu teknik komunikasi yang mengalami pertumbuhan sangat pesat sejak abad 18, karena bagi sebagian besar pelaku pasar, direct marketing merupakan teknik komunikasi yang paling mudah diukur daripada teknik-teknik lainnya. Pemasaran langsung adalah hubungan langsung dengan pelanggan yang ditargetkan secara tepat dengan tujuan mendapatkan tanggapan sesegera mungkin untuk menciptakan hubungan baik dengan pelanggan yang langgeng. Meliputi telemarketing, catalog, poster, dan pemasangan iklan di internet. BAB V Kesimpulan Dengan menggunakan Teori-teori yang ada, kita dapat melakukan proses pemasaran untuk mempromosikan suatu produk. Dalam konteks penulisan makalah ini, produk di sini adalah Musem Bank BI. Dari teori yang ada, terdapat beberapa proses pemasaran, tetapi tidak semuanya dapat efektif untuk kita aplikasikan dalam proses pemasaran terhadap produk Museum Bank Indonesia. Hal yang perlu diperhatikan adalah audiens, sebagai konsumen kita, dan kekuatan produk itu sendiri untuk di promosikan. Oleh sebab itu, kita harus benar-benar mengetahui pangsa pasar atau calon konsumen yang tepat untuk Museum Bank BI, lalu kita dapat melakukan kegiatan promosi yang tepat sasaran dan efektif. Itulah kesimpulan yang penulis dapatkan sehubungan penulisan makalah ini. Daftar Pustaka http://id.m.wikipedia.org/wiki/Museum_Bank_Indonesia http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01627-MC%20Bab2001.pdf Eagle, L. (2004) Review of Shimp, T. A. (2003). Advertising, Promotion and Supplemental Aspects of Integrated Marketing Communications. Mason, Ohio: Thomson Southwestern. Journal of Marketing Communications, 10 (4). pp. 289-290. ISSN1352-7266 Alwi Dahlan, M (2008). Manusia Komunikasi, Komunikasi Manusia. Rangkuti, Freddy. ((2009). Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communication. Jakarta: PT.GramediaPustakaUtama Kotler, Philip. (2002). Marketing Management, Millenium Edition. New Jersey: Pearson Custom Publishing Alma, Buchari. 2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 1997. Sumarni, Prenhallindo, Murti, & Soeprihanto, John. (2010). Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid 1. Alih Bahasa: Alexander Sindoro. Jakarta Tjiptono, Fandy. 2008. Pengantar Bisnis (Dasar-dasar Ekonomi Perusahaan). Edisi ke 5. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta Strategi Pemasaran. Edisi ke 3. Yogyakarta: Andi