MODUL PERKULIAHAN Psikologi Kepribadian I Personologi (Henry Murray) Fakultas Program Studi Psikologi Psikologi Tatap Muka 14 Kode MK Disusun Oleh MK61014 Yoanita Eliseba, M. Psi Abstract Kompetensi Penjelasan teori personologi Henry Murray dan alat tes kepribadian yang dibuat berdasarkan teorinya Pemahaman teori Personology Murray sebagai konsep dasar dari alat tes kepribadian (EPPS, TAT) HENRY MURRAY Henry Murray lahir di New York pada Mei 1893, dan bersekolah di Groton School dan Harvard College dengan jurusan sejarah. Minat awalnya pada psikologi muncul pada kelas pengenalan Hugo Munsterberg. Setelah lulus dari Harvard, ia mendaftar di Columbia College of Physicians and Surgeons dimana ia menamatkannya pada tahun 1919. Pada tahun 1920 ia menerima gelar MA untuk bidang studi biologi. Ia bergabung dengan Rockefeller Institute for Medical Research di New York dan kemudian mengambil gelar Ph.D dari jurusan biokimia dari Cambrige pada tahun 1927. Minat Murray pada psikologi diawali oleh ketertarikannya pada tulisan-tulisan Freud dan Jung, dan terkonfirmasi setelah bertemu langsung dengan Jung pada tahun 1925. Murray merupakan salah satu anggota pendiri Boston Psychoanalitic Society, dan pada tahun 1935 menyelesaikan training pada psikoanalisa oleh Franz Alexander dan Hans Sachs. Pandangan mengenai struktur kepribadian sangat dipengaruhi oleh teori psikoanalisa, namun demikian dalam banyak hal pandangan Murray berbeda dari pandangan Freudian ortodoks. Berikut ini merupakan kesimpulan definisi kepribadian Murray: 1. Kepribadian individu merupakan sebuah abstraksi (intisari) yang diformulasikan oleh para ahli dan bukan sekedar deskripsi dari perilaku individu 2. Kepribadian individu mengacu pada serangkaian kejadian yang berlangsung selama rentang hidupnya 3. Definisi kepribadian idealnya merefleksikan elemen perilaku menetap dan berulang, dan juga unik 4. Kepribadian merupakan agen organisasi dari individu, yang berfungsi untuk mengintegrasikan konflik dan ketegangan yang dihadapi individu, untuk memuaskan kebutuhan individu dan membuat rencana untuk tujuan di masa datang 5. Kepribadian terletak di otak: “Tanpa otak, tidak ada kepribadian” Pada tahun 1930, Murray menciptakan istilah personologi untuk menjelaskan cabang ilmu psikologi yang mempelajari kehidupan manusia individual dan faktor-faktor yang mempengaruhi perjalanannya. Dengan keyakinan kuat bahwa untuk memahami makna 2014 2 Psikologi Kepribadian I Yoanita Eliseba, M. Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id satu proses apapun dari kepribadian, seseorang harus memiliki pemahaman terhadap keseluruhan, Murray menekankan keperluan akan “studi individu yang sistematik dan berjangka panjang.” Dia telah berulang kali menegaskan kesia-siaan banyaknya data yang diperoleh tanpa laboratorium, dengan tetap bersikeras bahwa kita tidak akan maju selama kita mempelajari orang di luar konteks dan dalam kondisi-kondisi yang tidak asli. Pembentukan Kepribadian Meskipun kita menerima kepribadian sebagai fenomena yang dapat berubah, tetap ada kestabilan atau struktur tertentu yang muncul terus menerus dan penting dalam memahami perilaku. Dalam menampilkan struktur mental ini, Murray meminjam istilah ego, id dan superego dari psikoanalisa tetapi memperkenalkan elemen khusus tertentu dalam perkembangan konsep-konsep ini. Murray setuju dengan Freud dalam pandangan tentang Id sebagai sumber dorongan-dorongan primitive dan yang tidak dapat diterima. Di sinilah asal energy sumber semua motif terberi, diri yang tidak dilihat dan tidak ditampilkan.Tetapi lebih dari itu, Murray menyatakan bahwa Id mencakup dorongan yang dapat diterima oleh diri dan masyarakat. Tidak hanya mengandung dorongan baik dan buruk, tetapi kekuatan dari tendensi Id bervariasi antar individual. Rekonseptualisasi Murray mengenai Id secara mendasar mengubah model Freud akan dinamika Id-Ego. Seperti yang dikemukakan Murray, bahwa adalah lebih baik untuk berpikir bahwa Id mencakup semua energi, emosi, dan kebutuhan dasar dari kepribadian, dimana beberapa dapat diterima dan yang lain tidak dapat diterima secara kultur. Sebagai konsekuensinya, Ego tidak semata-mata sebagai penghalang atau repressor. Ego tidak hanya menahan atau merepresi impuls atau motif tertentu, tetapi yang terpenting adalah mengatur dan mengendalikan kemunculan motif-motif tersebut. Seperti pandangan Psikoanalisa, Ego merupakan pengatur sentral dan penyatu perilaku. Superego dalam teori Murray, seperti pada Freud, dianggap sebagai hal yang ditanamkan oleh budaya. Subsistem yang diinternalisasikan dalam diri individu untuk meregulasi perilaku mirip dengan yang dilakukan oleh control eksternal (dari luar diri, seperti orang tua, guru, dll). Berbeda dengan Freud, superego berkembang secara strata, bervariasi dari representasi infantile sampai prinsip etis yang rasional. Dalam revisi selanjutnya, Murray (1959) menekankan pembentukan kepribadian yang lebih positif. Ia meyakini bahwa proses formatif dan konstruktif tidak hanya berguna 2014 3 Psikologi Kepribadian I Yoanita Eliseba, M. Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id untuk mempertahankan hidup atau bertahan dari kecemasan, tetapi adanya energy, tujuan dan pemenuhannya sendiri. Seseorang butuh untuk menjadi kreatif dan imajinatif untuk merancang, membangun dan mengkonstruksikan apakah ia akan tetap sehat secara psikologis. Dinamika Kepribadian Dalam mempertimbangkan teori motivasi Murray, kita harus memahami konsep Need, yang dari awal telah menjadi focusnya. Selain itu, konsep lain yang penting juga adalah Press. Konsep Need Meskipun konsep Need telah digunakan secara luas dalam psikologi, tidak ada ahli yang menggunakan dengan seksama seperti Murray. Berikut ini merupakan definisi Need dari Murray: ‘‘A need is a construct (a convenient fiction or hypothetical concept) which stands for a force… in the brain region, a force which organizes perception, apperception, intellection, conation and action in such a way as to transform in a certain direction an existing, unsatisfying situation.’’ Di daerah otak, suatu kekuatan yang mengatur persepsi, apersepsi, intelektual dan tindakan konasi mengubah situasi tidak memuaskan. Sebuah kebutuhan diprovokasi oleh internal akan tetapi (bila dalam keadaan siap) terjadi dengan tekanan lingkungan. Sebuah kebutuhan adalah khas disertai dengan perasaan atau emosi tertentu dan cenderung untuk menggunakan metode tertentu. Kebutuhan ini mungkin lemah atau kuat, atau bias juga bersifat sesaat atau bertahan lama Asumsi utama teori Murray adalah bahw perilaku didorong oleh keadaan disekuilibrium internal. Dengan kata lain kita memiliki KEKURANGAN dari sesuatu dan ini yang mendorong kita. Manusia selalu merasa tidak puas dan menginginkan sesuatu. Murray mengatakan bahwa adanya kebutuhan dapat disimpulkan atas dasar: 2014 - Efek atau hasil akhir perilaku - Pola tertentu atau cara perilaku yang terlibat - Perhatian selektif 4 Psikologi Kepribadian I Yoanita Eliseba, M. Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id - Ekspresi emosi tertentu - Ekspresi kepuasan ketika efek tertentu dicapai atau kekecewaan bila tidak tercapai Kebutuhan diklasifikasikan sebagai salah satu dari: - Kebutuhan primer / viscerogenic needs (yang berbasis biologis), terdiri dari makanan, air, udara, sex, menghindari rasa sakit - Kebutuhan sekunder / psychogenic needs (yang awalnya berasal dari kebutuhan biologis yang telah melewati suatu proses pembelajaran) Murray percaya bahwa kebutuhan yang lebih kuat dinyatakan lebih sering dari waktu ke waktu dan mengarah pada perilaku yang lebih intens. Jenis-jenis Need Murray • ACHIEVEMENT: untuk berbuat sebaik mungkin; untuk menyelesaikan tugastugas yang sukar dan menarik; untuk mengatasi tantangan dan melebihi orang lain. • ABASEMENT: untuk tunduk secara pasif pada kekuatan eksternal; untuk menerima kritik, rasa bersalah; untuk mengakui kelemahan; menerima fitnahan, merasa takut dan rendah diri. • AFFILIATION: untuk baik hati dan setia pada teman; untuk ikut ambil bagian dengan teman-teman sekelompok; untuk bekerja bersama atau berbuat sesuatu dengan orang lain. • AGGRESSION: untuk menghadapi pihak yang berlawanan dengan kekerasan, melawan, membalas dendam, menyerang, mencelakakan atau menghukum orang yang berlawanan dengannya. • AUTONOMY: untuk bebas, berdiri sendiri dalam membuat keputusan; untuk menghindari campur tangan atau pembatasan dari orang lain. • COUNTERACTION: untuk menguasai atau menghadapi kegagalan dengan perjuangan, untuk mengatasi kelemahan, merepresi ketakutan, mempertahankan self-respect dan kebanggaan diri pada tingkat yang tinggi. • DEFENDANCE: untuk mempertahankan diri melawan kritik, serangan, penyalahan. Untuk menutupi atau membenarkan perilakunya yang salah, kegagalan. Untuk mempertahankan ego. 2014 5 Psikologi Kepribadian I Yoanita Eliseba, M. Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id • DEFERENCE: untuk mengagumi orang yang lebih superior; menghormati; untuk mengikuti dan tunduk. • DOMINANCE: untuk mengendalikan lingkungan; mengatasi dan mempengaruhi orang lain; untuk memerintah orang lain; untuk ingin diperlakukan sebagai pemimpin. • EXHIBITION: untuk menjadi pusat perhatian; untuk dilihat atau didengar, untuk menonjolkan sesuatu prestasi atau menyatakan keberhasilannya, membuat impresi pada orang lain. • HARMAVOIDANCE: untuk menghindari rasa nyeri, kecelakaan fisik, penyakit dan kematian. Untuk menyelamatkan diri dari situasi berbahaya. • INFAVOIDANCE: untuk menghindari perlakuan merendahkan, untuk memberhentikan situasi memalukan atau untuk menghindari kondisi yang dapat merendahkan dirinya. • NURTURANCE: untuk menolong teman dan orang lain; untuk membantu orang lain yang mengalami kesulitan; untuk mengampuni dan berlaku dermawan terhadap orang lain. • ORDER: untuk berbuat secara teratur dan rapih dengan perencanaan sebelumnya; mencapai keteraturan, keseimbangan, kerapihan dan ketepatan. • PLAY: untuk bersenang-senang, tanpa tujuan lebih lanjut, untuk tertawa dan berkelakar, untuk mencari relaksasi yang menyenangkan, berpartisipasi dalam permainan, olahraga, pesta, dll. • REJECTION: untuk menjauhkan diri dari pihak yang negative, menolak orang lain • SENTINENCE: untuk mencari dan menikmati kesan yang menyenangkan • SEX: untuk mencapai kepuasan seksual • SUCCORANCE: untuk menerima bantuan atau afeksi dari orang lain; untuk dilindungi, diarahkan, dihibur, dimaafkan; untuk tetap memiliki pendukung. • UNDERSTANDING: untuk bertanya atau menjawab pertanyaan, untuk tertarik pada teori, formula, analisa dan generalisasi. Kebutuhan-kebutuhan tidak berdiri sendiri, tetapi berinteraksi atau saling mempengaruhi. 2014 6 Psikologi Kepribadian I Yoanita Eliseba, M. Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Konsep Press Seperti konsep Need mewakili penentu signifikan perilaku dari individu yang bersangkutan, maka konsep Press mewakili penentu signifikan perilaku yang berasal dari lingkungan. Dalam istilah sederhana, Press merupakan suatu atribut dari objek lingkungan atau orang lain yang memfasilitasi atau menghalangi upaya individu untuk mencapai tujuannya. Press terkait dengan orang lain atau objek yang memiliki implikasi langsung terhadap upaya individu untuk memenuhi kebutuhan (Need). Murray mengembangkan berbagai daftar Press untuk tujuan khusus. Adalah penting untuk membedakan antara pengaruh objek lingkungan seperti yang dipersepsikan atau diinterpretasi individu (beta press), dan bagian atau objek dari lingkungan seperti yang ada di kenyataan (alpha press). Perilaku individu lebih berkorelasi dengan beta press, tetapi penting untuk menelaah situasi dimana terdapat kesenjangan yang lebar antara beta press (yang dipersepsi) dengan alpha press (yang sesungguhnya ada). List press: 1. Family insupport Cultural discord Family discord Capricious discipline Parental separation Absence of parents Parental illness Death of parents Inferior parents Dissimilar parents Poverty Unsettled home 2. Danger or misfortune Physical insupport Water Aloneness, darkness Inclement weather, lightning Fire, Accident Animal 3. Lack or loss Of nourishment Of possessions Of companionship Of variety 4. Retention, withholding objects 5. Rejection, unconcern, and scorn 6. Rival, competing contemporary 7. Birth of sibling 2014 7 Psikologi Kepribadian I Yoanita Eliseba, M. Psi 8. Aggression Maltreatment by elder male, elder female Maltreatment by contemporaries Quarrelsome contemporaries 9. Dominance, coercion and prohibition discipline Religious training 10. Nurturance, indulgence 11. Succorance, demands for tenderness 12. Deference, praise, recognition 13. Affiliation, friendship 14. Sex Exposure Seduction: homosexual, heterosexual Parental intercourse 15. Deception or betrayal 16. Inferiority Physical Social Intellectual Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Thema suatu tema merupakan unit perilaku yang mencakup situasi pemicu (press) dan kebutuhan (need) yang beroperasi. Tema bervariasi dari formulasi sederhana dari interaksi subjek-objek tunggal sampai formulasi yang lebih umum dari transaksi yang lebih panjang. PENGURANGAN KETEGANGAN (TENSION REDUCTION) Seperti Freud dan yang lainnya, Murray mengatakan bahwa secara umum ketika satu kebutuhan muncul, kita berada dalam tekanan/ ketegangan dan memenuhi kebutuhan itu menurunkan ketegangan kita. Secara bertahap, saat seorang anak berkembang dia belajar untuk berurusan dengan objek dan melakukan tindakan yang di masa lalunya Nampak mengurangi ketegangan. Bagi Murray, meski demikian, hal ini bukan akhir cerita. Pertama kali, orang sering berusaha secara aktif untuk mengembangkan atau meningkatkan ketegangan untuk menambah kesenangan yang diperoleh setelah pengurangan ketegangan (tension reduction). Misalnya, dalam beberapa jenis kebutuhan, seperti yang berhubungan dengan pertunjukkan atau kegiatan seni, kesenangan yang menyertai kegiatan yang terlibat dalam memenuhi kebutuhan; oleh karenanya kebahagiaan tidaklah mesti sebuah fungsi meningkatkan atau mengurangi ketegangan Aplikasi Teori Murray telah menjadi dasar bagi pengembangan alat ukur kepribadian yang dikenal dengan EPPS. EPPS adalah singkatan dari Edwards Personal Preference Schedule, suatu alat inventori yang dikembangkan oleh Allen L. Edwards dari universitas Washington, Amerika. Tujuan awal dari alat ini didesain sebagai alat penelitian dan konseling untuk menyediakan pengukuran yang sesuai terhadap berbagai variable independen kepribadian. EPPS menyediakan 15 variabel kepribadian yang berupa ragam kebutuhan (need). Selain itu, teori Murray juga diaplikasikan pada alat ukur kepribadian proyeksi yaitu TAT. Bersama dengan Christiana Morgan, Henry Murray mengembangkan 2014 8 Psikologi Kepribadian I Yoanita Eliseba, M. Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Thematic Apperception Test (TAT) sebagai sebuah alat ukur kepribadian. Lebih spesifik, Murray dan Morgan menciptakan TAT untuk mengukur kebutuhan / "need" dan tekanan / "press," yang merupakan penekanan dari teori kepribadian Murray. TAT terdiri dari 30 kartu dimana asesor memilih subset tertentu untuk subjek tertentu. Kartu TAT menampilkan berbagai gambar situasi, yang sangat melibatkan situasi interpersonal. Subjek diminta untuk membuat cerita mengenai gambar yang ia lihat pada kartu, dan cerita mencakup apa yang terjadi, apa yang menyebabkan peristiwa tersebut terjadi, kejadian apa yang terjadi setelahnya, dan apa yang dirasakan atau dipikirkan orang yang berada dalam situasi tersebut. Asesor menggunakan tema yang muncul dari cerita buatan subjek untuk menyimpulkan karakteristik kepribadian subjek. TAT merupakan tes kepribadian proyektif. Semua tes proyeksi memiliki hipotesis dasar yang sama, yaitu persepsi dan penjelasan individu dari stimulus ambigu mengungkap hal penting mengenai kepribadian individu. Dengan kata lain, dalam upaya kita memaknai sesuatu yang tidak pasti atau tidak jelas, kita (bahkan secara tidak sadar) memproyeksikan karakteristik pribadi kita sendiri. Tes proyeksi. Peran variable budaya juga mendapat perhatian signifikan dalam konteks TAT. Secara khusus, kritik bahwa TAT menampilkan ras Kaukasian pada mayoritas gambar kartu, dan gambar lebih menampilkan budaya Amerika pada abad 20 awal (ketika TAT dibuat). Budaya juga berperan penting dalam bagaimana individu mempersepsikan atau memahami dari situasi ambigu. DAFTAR PUSTAKA Hall, C.S., Lindzey, G. & Campbell, J.B. (1998).Theories of Personality (4thed.). New York: John Wiley & Sons, Inc. Pervin, L.A. & John, O.P. (1997).Personality Theory and Research (7thed.). New York: John Wiley & Sons, Inc. Diktat Psikologi Kepribadian.Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. 2014 9 Psikologi Kepribadian I Yoanita Eliseba, M. Psi Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id