peranan guru tik dalam implementasi kurikulum 2013 di

advertisement
PERANAN GURU TIK
DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
DI SMA NEGERI 4 TEGAL
SKRIPSI
Disajikan sebagai salah satu syarat
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
oleh
Septyawan Sukma Yudhanegara
1102411099
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
iii
iv
MOTTO
Perjuangan hanya dapat mencapai hasil apabila berpedoman kepada suatu cita-cita
besar yang umurnya lebih lama dan lebih lanjut daripada umur manusia. ( Bung
Hatta)
Berfikirlah sebelum berbicara, karena dengan begitu kamu akan mengurangi
kesalahan dan masalah yang nantinya akan terjadi. (Septyawan Sukma
Yudhanegara)
PERSEMBAHAN
1. Universitas Negeri Semarang Almamater
yang kubangga.
2. SMA Negeri 4 Tegal tempat saya
penelitian.
3. Orang tuaku yang menjadi pendidik
sejatiku serta sodara-sodaraku yang ku
cintai.
4. Teman-teman seperjuangan.
v
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya penulis bisa menyelesaikan skripsi dengan judul “Peranan Guru TIK
dalam Implementasi Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Tegal”. Skripsi ini
disusun dalam rangka memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan di Universitas Negeri Semarang.
Dalam penyusunan Skripsi ini penulis menemui banyak kendala, akan
tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini dapat penulis selesaikan.
Atas segala bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1.
Prof. Dr. Fathurokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang
telah memberikan kesempatan serta pelayanan akademik kepada penulis
selama menempuh pendidikan di Universitas Negeri Semarang.
2.
Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Semarang yang telah memberikan pelayanan akademik dan fasilitas
pendidikan kepada penulis.
3.
Dra. Nurussa'adah, M.Si., Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan yang telah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk
melakukan penelitian mengenai peranan guru TIK dalam implementasi
kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Tegal.
vi
4.
Heri Triluqman BS, M.Kom., Dosen pembimbing sekaligus dosen wali yang
senantiasa bersedia meberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
5.
Dr. Kustiono, M.Pd., sebagai dosen penguji I, yang telah menguji skripsi ini
dengan penuh keikhlasan dan ketulusan dalam memberikan pengarahan dan
masukan.
6.
Dr. Yuli Utanto, M.Si., sebagai dosen penguji II, yang telah menguji skripsi
ini dengan penuh keikhlasan dan ketulusan dalam memberikan pengarahan
dan masukan.
7.
Seluruh dosen di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang telah
memberikan bekal ilmu kepada penulis selama belajar di Universitas Negeri
Semarang.
8.
Bapak Sukirno S.Pd dan Ibunda Nur Alimah yang selalu mendidik, menjaga,
melindungi, mendukung, dan membesarkan anak yang diharapkan mampu
menjadi seorang yang bisa dibanggakan.
9.
Saudara-saudaraku, kakak Redy Zaky Oktama, dan adik tercinta Renanthera
ASF, M.Fadhlinaufal SR yang selalu mendukung dan mendorongku kepada
kebaikan.
10. Keluarga besar Teknologi Pendidikan 2011, yang telah menjadi saudara
seperguruan, motivator terbaik, serta guru hidup yang baik dalam pelajaran
saling memahami.
11. Laeli Mubaridah yang telah memberikan semangat dan dukungannya dalam
menyelesaikan karya tulis ini.
vii
viii
ABSTRAK
Septyawan Sukma Yudhanegara. 2015. Peranan Guru TIK dalam Implementasi
Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Tegal. Skripsi Program Studi Teknologi
Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing Heri Triluqman BS S.Pd., M.Kom.
Kata Kunci : bimbingan, fasilitator, implementasi kurikulum 2013, peranan guru
TIK.
Guru TIK berperan sebagai penyedia layanan bimbingan dan fasilitasi
yang mana tugas dan peranannya telah terangkum dalam Permendikbud Nomor
38 tahun 2014 tentang peranan guru TIK dalam Implementasi Kurikulum 2013 di
Sekolah. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengamati,
mendeskripsikan dan menganalisis mengenai peran guru TIK di SMA Negeri 4
Tegal yang mana dalam melaksanakan program layanan bimbingan dan fasilitasi
guru TIK memilki 3 tugas pokok yaitu (1) Program pelaksanaan layanan
bimbingan dan fasilitasi yang berisi rancangan dalam melaksanakan layanan
bimbingan dan fasilitasi (2) Layanan bimbingan dan fasilitasi dimana guru TIK
bertanggung jawab membimbing dan memfasilitasi sesama guru, staf
kependidikan dan siswa (3) Melaksanakan pengembangan diri. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Data yang
dikumpulkan melalui wawancara secara mendalam, studi dokumentasi dan
observasi mengenai pendekatan sifat perilaku dan situasi, selanjutnya dianalisasi
melau teknik triangulasi dengan empat kriteria pengujian yakni (1) Kepercayaan;
(2) keteralihan; kebergantungan; dan (4) kepastian yang kemudian dianalisis
melalui tiga prosedur yaitu: (1) reduksi; (2) penyajian data; dan (3) penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Adapun infoman yang mendukung dalam penelitian ini
yakni, Kepala sekolah, Guru TIK, Guru mapel, staf kependidikan, dan siswa SMA
Negeri 4 Tegal. Analisis penelitian ini, peranan baru guru TIK telah terlaksana
dengan pedoman yang ada belum bisa dikatakan optimal karena masih belum
sesuai dengan pedoman yang digunakan. Dalam kaitannya layanan bimbingan dan
fasilitasi, rancangan program layanan tersebut belum terselesaikan secara
menyeluruh, sehingga dalam proses pemberian layanan bimbingan dan fasilitasi
data yang terkumpul belum tercatat dalam administrasi sekolah. Belum lamanya
juknis yang diturunkan juga menjadi salah satu faktor terhambatnya proses
layanan ini terlaksana dengan optimal. Saran: Berdasarkan kesimpulan, guru TIK
diharapkan mampu melaksanakan beban berat yang diberikan dengan segera
menyelesaikan rancangan program layanan sehingga pelaksanaan program
layanan bimbingan dan fasilitasi bisa segera terlaksana dengan baik dan optimal
serta tercatat dalam administrasi sekolah sehingga dapat meningkatkan kualitas
sekolah dalam pemanfaatan TIK dalam pembelajaran dan sistem manajemen
sekolah.
ix
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................. ii
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................. iii
PERNYATAAN ........................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. v
KATA PENGANTAR ................................................................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Fokus Penelitian ........................................................................ 6
1.3 Pertanyaan Penelitian ................................................................ 6
1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................... 6
1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................... 7
1.6 Cakupan Penelitian .................................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Guru/Tenaga Pendidik ............................................................... 9
2.2 Peran Guru TIK di Sekolah ....................................................... 13
x
2.3 Program Penyedia Layanan Bimbingan .................................... 15
2.3.1 Fasilitator .......................................................................... 16
2.3.2 Layanan Bimbingan .......................................................... 18
2.3.3 Rancangan Program Layanan ........................................... 21
2.3.1 Tolak Ukur Penilaian ........................................................ 22
2.3.1 Evaluasi Layanan Bimbingan dan Fasilitasi ..................... 24
2.4 Konsep Dasar Kurikulum 2013 ................................................. 26
2.4.1 Pengertian Kurikulum 2013.............................................. 26`
2.4.2 Prinsi-prinsip dalam Pengembangan Kurikulum 2013 ..... 30
2.4.3 Tahapan Integrasi TIK ...................................................... 31
2.4.4 Pemetaan Model Integrasi TIK ke Belajar dan Mengajar 34
2.4.5 Kerangka Berpikir ........................................................... 37
BAB III METOLOGI PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian ................................................................ 39
3.2 Desain Penelitian ....................................................................... 40
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 41
3.4 Data, Sumber Data, dan Teknik Pengumpulan Data ................. 41
3.5 Pengujian Keabsahan Data ........................................................ 46
3.6 Teknik Ansalisis Data ................................................................ 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian .......................................................................... 51
4.2 Pembahasan ............................................................................... 68
xi
4.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................. 76
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 77
5.2 Saran .......................................................................................... 77
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 79
LAMPIRAN ................................................................................................. 82
xii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
3.1 Sumber Data ............................................................................................ 44
4.1 Daftar Siswa ............................................................................................ 53
4.2 Sarana dan Prasarana............................................................................... 55
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Model Kontinum Tahapan Integrasi TIK di Pendidikan dan
Sekolah (UNESCO)....................................................................................... 32
2.2 Model Tahapan Pembelajaran dengan TIK (UNESCO) ......................... 34
2.3 Kerangka Berfikir.................................................................................... 38
3.1 Triangulasi Data ...................................................................................... 46
3.2 Komponen-komponen Analisis Data ...................................................... 48
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Pedoman Observasi dan Wawancara ............................................. 82
2. Daftar Informan dan Kode Frekuensi Observasi ........................... 85
3. Frekuensi Observasi ....................................................................... 86
4. Catatan Hasil Observasi ................................................................. 87
5. Instrumen Wawancara .................................................................... 93
6. Frekuensi Wawancara .................................................................... 98
7. Catatan Lapangan Hasil Wawancara ............................................. 99
8. Reduksi Data .................................................................................. 116
9. Foto-foto Pendukung...................................................................... 127
10. Data-data Pendukung ..................................................................... 129
11. Surat Izin Penelitian ....................................................................... 165
12. Surat Telah Melakukan Penelitian ................................................. 166
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Secara definisi kata “guru” bermakna sebagai pendidik professional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal. Sedangkan
guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan guru yang memiliki
kualifikasi akademik S1/D-IV bidang teknologi informasi dan sejenisnya yang
telah memilki sertifikat pendidikan Teknologi dan Informasi.
Peran guru menjadi sangat penting dalam mengajar dan mendidik siswa,
serta dalam memajukan dunia pendidikan yang selalu berkembang dari tahun
ketahun. Oleh karena itu guru harus memiliki kompetensi yang sesuai standar
nasional pendidikan agar ia dapat menjalankan tugas dan perannya dengan baik
dan berhasil karena mutu siswa dan pendidikan bergantung pada mutu dari
seorang guru. Seorang guru harus mampu menjalankan tugas dan perannya sesuai
kualifikasi
guru
tersebut,
karena
seorang
guru
harus
memilki
sikap
profesionalisme dalam menjalankan tugas dan peranannya.
Tuntutan profesionalitas dalam bekerja/mengajar sebenarnya telah
diisyaratkan dalam Al-Qur’an QS. Al-An’am [6]: 135 dinyatakan:
1
2
Katakanlah: “Hai kaumku, berbuatlah sesuai kemampuanmu, sesungguhnya
aku pun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui, siapakah (di antara
kita) yang akan memperoleh hasil yang baik di dunia ini. Sesungguhnya
orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapatkan keberuntungan”.
Kedudukan
guru
sebagai
tenaga
professional
bertujuan
untuk
melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan
nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga Negara yang demokratis dan
bertanggungjawab.
Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan dari Pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dirintis pada tahun 2004 dan KTSP atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
pada tahun 2006 memberikan otonomi penuh kepada lembaga sekolah itu sendiri
untuk mengembangkan kurikulumnya sesuai kemampuan dan kesanggupan
masing-masing satuan pendidikan. Sedangkan kurikulum 2013 mencoba kembali
pada masa pemerintah dahulu, yaitu kurikulum dikendalikan oleh pemerintah atau
bersentral pada pemerintah pusat.
Kurikulum sebagai suatu rancangan dalam pendidikan memilki posisi
yang strategis, karena seluruh kegiatan pendidikan bermuara kepada kurikulum.
Begitu pentingnya kurikulum sebagaimana sentra kegiatan pendidikan, maka
dalam penyusunannya memerlukan landasan datau fondasi yang kuat, melalui
pemikiran dan penelitian secara mendalam. Pada dasarnya kurikulum merukan
suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen. Setiap komponen yang
3
menyusun kurikulum harus memperoleh perhatian yang sama besarnya.
Komponen tersebut yaitu komponen tujuan, isi, metode, serta komponen evaluasi.
Dalam kurikulum 2013, telah banyak perubahan yang dilakukan
pemerintah guna meningkatkan mutu pendidikan dalam setiap jenjang pendidikan
diantaranya yaitu guru TIK yang memilki perubahan dalam peranannya dalam
pendidikan disekolah. Guru TIK sudah tak lagi mengajar seperti dalam
kurikulum-kurikulum sebelumnya, akan tetapi guru TIK berperan sebagai
fasilitator dan penyedia layanan bimbingan berkaitan tentang TIK. Berdasarkan
Permendikbud nomor 68 tahun 2014 BAB I Pasal 1 yang mana guru TIK beralih
menjadi pembimbing disekolah dalam rangka implementasi kurikulum 2013.
Dalam kurikulum 2013 guru TIK dan KKPI difungsikan menjadi guru TIK yang
berperan membimbing peserta didik dalam mencapai standar kompetensi lulusan
dan memfasilitasi sesama guru dalam penggunaan TIK untuk persiapan,
pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran serta memfasilitasi tenaga kependidikan
dalam mengembangkan sistem manajemen sekolah berbasis TIK. Dengan peranan
baru tersebut, guru TIK tanggungjawab serta pengaruh yang sangat besar dalam
proses pembelajaran, manajemen sekolah serta dalam meningkatkan mutu
pendidikan disekolah.
Dalam UNESCO disebutkan bahwa pengintegrasian TIK di sekolah
sangatlah penting guna mendukung dimensi pedagogi sehingga hasil belajar dapat
optimal. UNESCO juga menjelaskan bahwa terdapat 4 tahapan dalam
pengintegrasian TIK di sekolah yaitu (1) Emerging yang dicirikan dengan
pemanfaatan TIK oleh sekolah pada tahap permulaan, dimana sekolah baru
4
memulai membeli atau membiayai infrastruktur TIK. (2) Applying
dimana
seluruh komponen sekolah telah memahami dan memanfaatkan TIK guna
mendukung pekerjaanya di sekolah. (3) Infusing pada tahap ini sekolah telah
dengan serius memanfaatkan TIK dengan menerapkan teknologi berbasis
komputer di laboratorium, kelas, dan bagian administrasi. (4) Transforming disini
TIK telah menjadi bagian itegral dengan kegiatan pribadi dan profesional seharihari di sekolah.
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 (UU RI
No 20 Tahun 2003) tentang sistem pendidikan Nasional berbunyi, pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan,
akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara. Dari pengertian tersebut bisa disimpulkan bahwa pendidikan berfungsi
mewujudkan peserta didik yang berkualitas melalui perwujudan suasana belajar
dan proses belajar yang baik dan berkesan.
Sesuai yang tercantum dalam kurikulum 2013, TIK diintegrasikan
kedalam pembelajaran. Hal ini menjadikan seorang guru diwajibkan untuk
menguasai TIK dalam pembelajaran. Peran TIK sangat penting dalam proses
pembelajaran karena mempermudah peserta didik dalam memahami materi yang
diajarkan. Selain itu dengan TIK peserta didik akan lebih antusias dalam
pembelajaran, sehingga berimplikasi pada pembelajaran yang menyenangkan dan
5
tidak membosankan, hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan ada dalam Undangundang Republik Indonesia No. 20 Pasal 1 Tahun 2003 diatas.
SMA Negeri 4 Tegal merupakan salah satu sekolah yang sudah
menerapkan Kurikulum 2013. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru
di SMA Negeri 4 Tegal, dalam implementasi Kurikulum 2013 sekolah sudah
menyiapkan fasilitas berupa komputer, liquid crystal display (LCD) dan beberapa
laptop/netbook baik milik pribadi guru maupun milik sekolah. Walaupun media
pembelajaran berbasis TIK sudah tersedia, namun pemanfaatan TIK sebagai
fasilitas penunjang dalam kegiatan pembelajaran masih sangat minim dan belum
maksimal.
Dari hasil observasi masih banyak guru yang belum menguasai Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan baik. Siswa pun banyak yang hanya
menggunakan jaringan internet untuk membuka situs sosial media. Guru TIK
yang diharapkan mampu memberikan layanan atau bimbingan terlihat belum
berjalan karena jika dilihat hanya ada sekitar tiga dari sepuluh guru yang mau
berkonsultasi dengan tim ICT (sebutan guru TIK), padahal dalam implementasi
kurukulum 2013 guru TIK berperan sangat penting dalam kaitannya peningkatan
mutu guru dan siswa dalam penggunaan TIK dalam pembelajaran.
Berdasarkan uraian tersebut, dilakukan penelitian dengan judul “Peranan
Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Implementasi Kurikulum
2013 di SMA Negeri 4 Tegal”.
6
1.2
FOKUS PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian penulis fokuskan pada
peranan guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam implementasi
Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Tegal.
1.3
PERTANYAAN PENELITIAN
Berdasarkan fokus masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
pertanyaan penelitian adalah:
1. Bagaimana kondisi guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di
SMA Negeri 4 Tegal?
2. Sejauh mana pemahaman guru Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) SMA Negeri 4 Tegal tentang Kurikulum 2013?
3. Bagaimanakah peran guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
dalam implementasi kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Tegal?
1.4
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan
yang
ingin
dicapai
dari
penelitian
ini
adalah
untuk
mendeskripsikan:
1. Kondisi guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMA Negeri
4 Tegal?
2. Pemahaman guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) SMA
Negeri 4 Tegal tentang Kurikulum 2013?
7
3. Peran guru Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam
implementasi kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Tegal?
MANFAAT PENELITIAN
1.5
Dari penelitian ini diharapkan bermanfaat baik dalam segi teoritis maupun
manfaat praktisnya, adalah sebagai berikut:
1.5.1
Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis yang diharapkan dalam penelitian ini adalah dapat
memberi tambahan wawasan mengenai peranan guru TIK dalam implementasi
kurikulum 2013.
1.5.2
Manfaatan Praktis
Manfaat yang juga diharapakan dalam penelitian ini adalah manfaat
praktis yaitu sebagai berikut:
1. Bagi peneliti : Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
peneliti dengan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang
peranan guru TIK dalam mengkaji lebih jauh peranan guru TIK dan
peningkatan layanan serta pembelajaran dalam implementasi kurikulum
2013 di sekolah.
2. Bagi guru : Diharapkan hasil dari penelitian ini, dapat menjadi salah bahan
evaluasi guru dalam mengimplementasikan peran guru dan fungsi guru
TIK dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, sehingga sekolah
mampu mengoptimalkan segala potensi yang ada untuk menjaga dan
mengembangkan mutu pendidikan di sekolah.
8
1.6
Cakupan Penelitian
Cakupan Penelitian ini adalah :
1. Substansi penelitian ini adalah mengenai bagaimana peranan guru TIK dalam
implementasi kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Tegal.
2. Penelitian ini hanya dilakukan satu unit tertentu yaitu Sekolah Menengah Atas
Negeri 4 Tegal. Maka, temuan hasil penelitian ini terbatas pada unit kerja
tertentu. Kemungkinan ada hasil yang berbeda ketika melakukan penelitian ini
di unit yang berbeda
3. Sebagai instrumen penelitian, penelitian ini pada pendekatan kualitatif ini
dapat menghindari akan adanya kemungkinan bias. Oleh karena itu triangulasi
data digunakan untuk kemungkinan bias tersebut.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1
Guru/Tenaga Pendidik
2.1.1
Pengertian Guru
Menurut UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 "Guru
adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, dasar, dan menengah".
2.1.2
Peran Guru
Banyak orang berpandangan bahwa guru berperan hanya untuk mendidik
dan mengajar saja, namun sebenarnya mengajar merukapan salah satu isi dari
mendidik dan merupakan kekeliruan besar dengan mengatakan bahwa tugas
mendidik adalah satu-satunya tugas bagi guru. Guru sesunguhnya memilki tugas
dan peran yang sangat luas seperti yang diungkapkan oleh Adam dan Dickey
dalam Hamalik (2013: 123) sebagai berikut :
2.1.2.1 Guru sebagai pengajar
Guru bertugas memberikan pengajaran didalam sekolah (kelas). Ia
menyampaikan pelajaran agar murid memahami dengan baik semua pengetahuan
yang telah disampaikan itu. Selain itu ia juga berusaha agar terjadi perubahan
sikap, ketrampilan, kebiasaan hubungan social, apresiasi, dan sebagainya melalui
pengajaran yang diberikannya. Untuk mencapai tujuan-tujuan itu maka guru perlu
9
10
memahami sedalam-dalamnya pengetahuan yang akan menjadi tanggung
jawabnya dan menguasai dengan baik metode dan teknik mengajar.
2.1.2.2 Guru sebagai Pembimbing
Guru berkewajiban memberikan bantuan kepada murid agar mereka
mampu menemukan masalahnya sendiri, memecahkan masalahnya sendiri,
mengenal diri sendiri, dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Muridmurid membutuhkan bantuan guru dalam hal mengatasi kesulitan-kesulitan
pribadi, kesulitan pendidikan, kesulitan memilih pekerjaan, kesulitan dalam
hubungan social, dan interpersonal. Karena itu setiap guru perlu memahami
dengan baik tentang teknik bimbingan kelompok, penyuluhan individual, teknik
mengumpulkan keterangan, teknik evaluasi, statistik penelitian, psikologi
kepribadian, dan psikologi belajar.
2.1.2.3 Guru sebagai Pemimpin
Sekolah dan kelas adalah suatu organisasi, dimana murid adalah sebagai
pimpinannya. Guru berkewajiban mengadakan supervisi atas kegiatan belajar
murid, membuat rencana pengajaran bagi kelasnya, mengadakan manajemen
belajar sebaik-baiknya, melakukan manajemen kelas, mengatur disiplin kelas
secara demokratis. Dengan kegiatan manajemen ini guru ingin menciptakan
lingkungan belajar yang serasi, menyenangkan, dan merangsang dorongan belajar
para anggota kelas.
2.1.2.4 Guru sebagai Ilmuan
Guru dipandang sebgai orang yang paling berpengetahuan. Dia bukan saja
berkewajiban menyampaikan pengetahuan yang dimilikinya kepada murid, tetapi
11
juga berkewajiban mengembangkan pengetahuan itu dan terus-menerus memupuk
pengetahuan yang telah dimilikinya. Dalam abad ini, dimana pengetahuan dan
teknologi berkembang dengan pesat, guru harus mengikuti dan menyesuaikan diri
dengan perkembangan tersebut. Banyak cara yang dapat dilakukan, misalnya
belajar sendiri, mengadakan penelitian, mengikuti kursus, mengarang buku, dan
membuat tulisan-tulisan ilmiah sehingga peranannya sebagai ilmuan terlaksana
dengan baik.
2.1.2.5 Guru sebagai Pribadi
Sebagai pribadi setiap guru harus memilki sifat-sifat yang disenangi oleh
murid-muridnya, oleh orang tua, dan oleh masyarakat. Sifat-sifat itu sangat
diperlukan agar dapat melaksanakan pengajaran secara efektif. Karena itu guru
wajib berusaha memupuk sifat-sifat pribadinya sendiri dan mengembangkan sifatsifat pribadi yang disenangi oleh pihak luar. Tegasnya setiap guru perlu sekali
memilki sifat-sifat pribadi, baik untuk kepentingan jabatannya maupun untuk
kepentingan dirinya sendiri sebagai warga Negara masyarakat.
2.1.2.6 Guru sebagai Penghubung
Sekolah berdiri diantara dua lapangan, yakni di satu pihak mengemban
tugas menyampaikan dan mewariskan ilmu, teknologi, dan kebudayaan yang
terus-menerus berkembang dengan lajunya, dan di lain pihak ia bertugas
menampung aspirasi, masalah, kebutuhan, minat, dan tuntutan masyarakat.
Diantara kedua lapangan inilah sekolah memegang peranannya sebagai
penghubung dimana guru berfungsi sebagi pelaksana.
12
2.1.2.7 Guru sebagai Pembaharu
Pembaharu dimasyarakat terjadi berkat masukny pengaruh-pengaruh dari
ilmu dan teknologi modern, yang datang dari negara-negara yang sudah
berkembang. Masuknya pengaruh-pengaruh itu, ada yang secara langsung
kedalam masyarakat da ada yang melalui lembaga pendidikan.
Guru memegang peranan sebagai pembaharu, oleh karena melalui kegiatan
guru penyampaian ilmu dan teknologi, contoh-contoh yang baik, dan lain-lain
maka akan menanamkan jiwa pembaharu dikalangan murid. Karena sekolah
dalam hal ini bertindak sebagai agent modernization maka guru harus senantiasa
mengikuti usaha-usaha pembaharuan disegala bidang dan menyampaikan kepada
masyarakat dalam batas-batas kemampuan dan aspirasi masyarakat itu. Hubungan
dua arah harus diciptakan oleh guru sedemikian rupa, sehingga usaha
pembaharuan yang disodorkan kepada masyarakat dapat diterima secara tepat dan
dilaksanakan oleh masyarakat secara baik.
2.1.2.8 Guru sebagai Aset Pembangunan
Sekolah turut serta memperbaiki masyarakat dengan jalan menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat dan dengan turut melakukan
kegiatan-kegiatan pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh masyarakat. Guru
baik secara pribadi maupun sebagai guru professional dapat menggunakan setiap
kesempatan yang ada untuk membantu berhasilnya rencana pembangunan
masyarakat, seperti kegiatan keluarga berencana, bimas, koperasi, pembangunan
jalan-jalandan sebagainya. Partisipasinya didalam masyarakat akan turut
13
mendorong masyarakat lebih bergairah untuk membangun. Dan dipihak lain akan
lebih mengembangkan kualifikasinya sebagai guru.
Sementara dalam Permendikbud Nomor 68 tahun 2014 BAB 1 Ayat 2
ketentuan umum, pengertian guru TIK/KKPI pada kurikulum 2013 adalah guru
yang memiliki kualifikasi akademik S1/D-IV bidang teknologi informasi atau
sejenisnya yang telah memilki sertifikat pendidik bidang teknologi informasi dan
komunikasi/ketrampilan computer dan pengolahan informasi. Dalam itegrasi
kueikulum tersebut dimana guru TIK berperan sebagai pembimbing bidang IT
yang mana didalamnya bertugas sebagai fasilitator dan pemberi layanan
bimbingan bidang IT.
2.2
Peran Guru TIK disekolah
Guru TIK adalah guru yang memiliki kualifikasi akademik S1/D-IV
bidang Teknologi Informasi atau sejenisnya yang telah memilki sertifikat pendidik
bidang
Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi.
Dengan
dikeluarkannya
Permendikbud Nomor 68 tahun 2014 tentang peranan guru TIK dalam
implementasi kurikulum 2013 menjadikan posisi guru TIK sebagai konselor IT
yang mana peran dan tugasnya sebagai berikut:
Tugas dan Tanggung jawab Guru TIK dalam Implementasi Kurikulum
2013.
2.2.1. Guru TIK memilki tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan
pembimbingan dan pelayanan TIK terhadap peserta didik, guru, dan tenaga
kependidikan.
14
2.2.2. Guru TIK melaksanakan layanan bimbingan TIK kepada peserta didik pada
SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau yang sederajat dalam rangka:
1. Mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, serta menyebarkan data
dan informasi dalam rangka untuk mendukung kelancaran proses
pembelajaran.
2. pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan,
potensi,
bakat,
minat,
dan
kepribadian
peserta
didik
di
sekolah/madrasah dengan memanfaatkan TIK sebagai sarana sebagai
sumber belajar.
3. Guru TIK melaksanakan layanan bimbingan TIK kepada sesama guru
pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau yang sederajat dalam
rangka:
a) pengembangan sumber belajar dan media pembelajaran
b) persiapan pembelajaran
c) proses pembelajaran
d) penilaian pembelajaran dan
e) pelaporan hasil belajar
4. Guru TIK melaksanakan fasilitasi kepada tenaga kependidikan pada
SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau yang sederajat dalam rangka
meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem manajemen sekolah.
Sedangkan rincian kegiatan guru TIK dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut :
a) menyusun rancangan pelaksanaan layanan dan bimbingan TIK.
15
b) melaksanakan layanan dan bimbingan TIK per tahun.
c) menyusun alat ukur/lembar kerja program layanan bimbingan TIK.
d) mengevaluasi proses dan hasil layanan dan bimbingan.
e) menganalisis hasil layanan dan bimbingan.
f) melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi dengan memperbaiki
layanan dan bimbingan TIK.
g) menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil
belajar tingkat sekolah dan nasional.
h) membimbing peserta didik dalam kegiatan extrakurikuler.
i) membimbing guru dalam penggunaan TIK.
j) membimbing tenaga kependidikan dalam penggunaan TIK.
k) melaksanakan pengembangan diri.
l) melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau membuat karya inovatif
Dengan perubahan yang terjadi dalam peran tersebut posisi guru TIK
menjadi sangat penting bagi sekolah. Guru TIK menjadi kunci berhasil atau
tidaknya pengembangan guru, peserta didik, serta tenaga kependidikan dalam
penggunaan dan pemanfaatan TIK guna mensukseskan implementasi Kurikulum
2013 di sekolah.
2.3
Program Penyedia Layanan Bimbingan
Program guru TIK dalam implementasi kurikulum 2013 merupakan
kegiatan bimbingan dan fasilitasi yang akan dilaksanakan secara terjadwal bagi
peserta didik, sesama guru, dan tenaga kependidikan di sekolah. Program layanan
16
pembimbingan dan fasilitasi TIK untuk setiap periode disusun dengan
memperhatikan unsur-unsur tertentu sesuai dengan program yang ingin dicapai
setiap satuan pendidikan.
2.3.1
Fasilitator
Fasilitator berasal dari kata facilitate yang memilki arti membantu,
mempermudah, membuatnya menjadi mudah, dan membebaskan kesulitan atau
hambatansehingga jika dikaitkan dengan kegiatan pelatihan, memilki pengertian
sebagai seseorang yang membantu memberikan kemudahan kepada orang yang
dilatih agar dapat terlibat penuh dalam proses belajar. Ada beberapa tugas
fasilitator dalam kegiatan pelatihan (Burhanudin 2007: 3) yaitu:
2.3.1.1. Fasilitator sebagai sumber belajar
Sebagai sumber belajar, faslitator harus mampu berperan dalam proses
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelatihan. Keterlibatan fasilitator sebagai
sumber belajar akan berjalan efektif, jika fasilitator memilki keterlibatan dalam
ketiga tahapan tersebut secara menyeluruh. Berikut uraian tahapan tersebut.
1. Tahap perencanaan
a. Keterlibatan dalam kegiatan identifikasi
kebutuhan, sumber dan
kemungkinan hambatan dalam pelatihan.
b. Keterlibatan dalam penentuan tujuan program, baik tujuan umum (goals),
maupun tujuan khusus (objectives) dari kegiatan pelatihan.
c. Keterlibatan dalam penentuan komponen program pembelajaran seperti:
penentuan peserta pelatihan, sumber dan bahan belajar, proses belajar,
penyusunan alat evaluasi, sarana dan prasaranan, serta biaya.
17
2. Tahap pelaksanaan
Keterlibatan dalam kegiatan pelatihan yang akan berperan sebagai sumber
belajar untuk membawa peserta pelatihan melakukan kegiatan belajar di pelatihan.
3. Tahap evaluasi
Dalam kegiatan evaluasi fasilitator hanya terlibat secara parsial. Hal ini
bisa dilakukan dengan catatan fasilitator harus memastikan diri mengenali dan
mendalami data yang diperoleh dan dihasilkan dalam identifikasi kebutuhan. Jika
akan terlibat dalam pelaksanaan pelatihan, salah satu tugasnya adalah mengkaji
dan menganalisis kembali temuan yang diperoleh dalam proses identifikasi yang
telah dilakukan sebelumnya.
2.3.1.2. Fasilitator sebagai pengajar
Dalam sebuah pelatihan, seorang fasilitator tidak dapat menghindari
dirinya untuk menjadi seorang pengajar. Meskipun peserta pelatihan terkadang
tidak suka untuk diajar (digurui), disaat mereka memerlukan informasi yang tidak
diketahui sebelmnya atau saat mereka memerlukan ketrampilan atau kemampuan
baru yang bermanfaat bagi mereka.
2.3.1.3. Fasilitator sebagai motivator
Tugas sebagi motivator akan dapat berjalan dengan baik saat fasilitator
memilki kemauan untuk peduli, peka dan memilki empati terhadap peserta
pelatihan. Tanpa memilki rasa tersebut akan sulit bagi motivator dalm
memberikan motivasi terhadap peserta.
2.3.1.4. Fasilitator sebagai mediator
18
Suatu yang biasa dalam kegiatan pelatihan muncul berbagai perbedaan ide,
opini, wacana, dan cara memecahkan masalah dari peserta. Seorang fasilitator
memilki tugas untuk tampil menjadi mediator dan membantu peserta untuk
menengahi perbedaan agar terhindar dari konflik yang berkelanjutan.
Saat memfasilitasi kegiatan pelatihan, seorang fasilitator dituntut memilki
peran dalam mewujudkan pelatihan yang berhasil. Fasilitator perlu membangun
atmosfir positif, saling percaya, memberi daya dukung, terbuka, berbagi ide dan
opini, jujur dalam bersikap, serta jujur dalam berprilaku.
2.3.2
Layanan Bimbingan
Bimbingan merupakan terjemahan dari istilah "Guidance" dalam bahasa
inggris, sehingga dapat diartikan secara umum sebagai suatu "bantuan", dengan
kata lain bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan yang terus
menerus dan sistematis untuk menyelesaikan suatu masalah. H. Koestuer
Partowisastro dalam Krisna (2013), mengemukakan bahwa bimbingan adalah
bantuan yang diberikan kepada seseorang agar memperkembangkan potensipotensi yang dimilki, mengenal dirinya sendiri, mengatasi persoalan-persoalannya
sehingga dapat menentukan sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab
tanpa tergantung orang lain. Dalam dunia pendidikan, bimbingan merupakan salah
satu bidang dan program dari pendidikan, dan program ini ditujukan untuk
membantu mengoptimalkan perkembangan peserta didik. Menurut Tolbert dalam
Hikmawati (2014: 1), bimbingan adalah seluruh program atau semua kegiatan dan
layanan dalam lembaga pendidikan yang diarahkan pada membantu individu agar
mereka dapat menyusun dan melaksanakan rencana serta melakukan penyesuaian
19
diri dalam semua aspek kehidupan sehari-hari. Bimbingan merupakan layanan
khusus yang berbeda dengan pendidikan lainnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan merupakan upaya
memberikan bantuan yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki keahlian dan
pengalaman dalam memberikan bantuan atau pertolongan kepada individu agar
dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Didalam layanan atau bimbingan, terdapat penggolongan terkait dengan
jumlah penerima layanan atau bimbingan. Krisna (2013), mengemukakan terdapat
pendekatan dalam bimbingan yaitu: (1) bimbingan secara individu, dimana proses
bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh pembimbing atau konselor kepada
seoarang individu agar individu dapat menemukan dan memecahkan masalahnya;
(2) bimbingan secara kelompok, dimana bimbingan dilaksanakan apabila peserta
didik yang dibimbing jumlahnya lebih dari 1 orang. Dalam kaitannya pendekatan
bimbingan adapula bimbingan yang dilakukan secara klasikal, bimbingan klasikal
merupakan salah satu pelayanan dasar bimbingan yang dirancang menuntut
konselor untuk melakukan kontak langsung dengan para peserta didik dikelas
secara terjadwal.
Layanan dan bimbingan yang dilakukan oleh guru TIK dalam
implementasi kurikulum 2013 berbeda dengan konselor seperti biasanya, memang
guru TIK beralih peran menjadi konselor, akan tetapi konselor IT mengarah pada
peningkatan kompetensi-kompetensi yang berkaitan dengan TIK.
20
Di dalam program layanan dan bimbingan TIK terdapat unsur-unsur yang
harus diperhatikan sesuai petunjuk yang telah diterangkan dalam Permendikbud
Nomor 68 Tahun 2014 yaitu :
1. Kebutuhan peserta didik,sesama guru, dan tenaga kependidikan di sekolah.
2. Jumlah peserta didik yang wajib dibimbing oleh guru pembimbing paling
sedikit 150, sedangkan kepala sekolah yang berasal dari guru TIK/KKPI
melaksanakan pembimbingan peserta didik paling sedikit 40 orang dan wakil
kepala sekolah yang berasal dari guru TIK/KKPI melaksanakan bimbingan
kepada peserta didik paling sedikit 80 orang.
3. Bidang-bidang bimbingan meliputi hal-hal terkait dengan peningkatan
kompetensi TIK/KKPI
4. Jenis Layanan : layanan klasikal, kelompok, dan individu.
5. kegiatan pendukung : video TIK atau KKPI.
6. Frekuensi layanan : setiap peserta didik mendapatkan berbagai layanan
minimal 5 kali dalam setia semester, baik layanan dalam format perorangan,
kelompok, maupun klasikal.
7. Lama kegiatan : setiap kegiatan (kegiatan layanan dan pendukung)
berlangsung sekitar 2 jam.
8. Waktu kegiatan : kegiatan dan pendukung dilaksanakan pada jam pelajaran
sekolah dan/atau diluar jam pelajaran sekolah.
9. Kegiatan khusus : pada semester pertama setiap tahun ajaran baru
diselenggarakan layanan orientasi kelas/sekolah bagi peserta didik baru terkait
dengan kemampuan TIK.
21
Dari karakteristik diatas, menjelaskan bahwa terdapat perbedaan dalam
konseling dibidang TIK dengan BK dimana tugas guru TIK berperan sebagai
konselor IT. Konselor IT menekankan pada pemecahan intelektual yang terwujud
dalam tindakan serta mampu meningkatkan kompetensi baik guru, staf
kependidikan maupun peserta didik dalam pemanfaatan TIK. Hal inilah yang
membuat peran guru TIK berbeda dengan guru BK disekolah, dimana guru BK
menekankan pada perubahan sikap yang dilihat dari perbuatan yang bersifat
emosional sedangkan guru tik dituntut mampu memberikan perubahan sikap dan
pengetahuan atau ketrampilan dalam pemecahan masalah intelektual dalam
pemanfaatan TIK.
2.3.3 Rancangan Program Layanan
Rancangan adalah hasil dari suatu perencanaan yang disusun sedemikian
rupa sehingga menjadi sebuah program atau rancangan. Dalam Sutomo (2011: 12)
mengemukakan bahwa perencanaan adalah proses penentuan tujuan atau sasaran
yang hendak dicapai dan menetapkan jalan atau sumber yang untuk mencapai
tujuan itu seefektif mungkin. Perencanaan merupakan tindakan merumuskan apa,
bagaimana, siapa dan bilamana suatu kegiatan akan dilakukan, dengan begitu
adanya perencanaan yang baik, tujuan dari kegiatan tersebut dapat tercapai.
Dalam program layanan bimbingan dan fasilitasi pun membutuhkan perencanaan
yang matang agar program tersebut dapat berjalan dengan lancar, seperti dalam
penyusunan rancangan kegiatan, penyusunan tolak ukur penilaian, evaluasi dan
tindak lanjut yang diperlukan dalam program layanan.
22
2.3.4 Tolak Ukur Penilaian
Penilaian didefinisikan sebagai dasar yang sistematis untuk membuat
kesimpulan tentang pembelajaran dan pengembangan siswa. Lebih khusus,
penilaian adalah proses mendefinisikan, memilih, merancang, mengumpulkan,
menganalisis, menafsirkan, dan menggunakan informasi untuk meningkatkan
siswa dalam pembelajaran dan pengembangan (Swan, 2013: 6)
Menurut Permendikbud No.66 Tahun 2013 Standar Penilaian Pendidikan
adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik
mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio,
ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester,
ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan
ujian sekolah/madrasah, yang diuraikan sebagai berikut.
1. Penilaian
otentik
merupakan
komprehensif untuk menilai
penilaian
mulai
yang
dari masukan
dilakukan
(input),
secara
proses,dan
keluaran (output) pembelajaran.
2. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik
secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria
yang telah ditetapkan.
3. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk
menilai
keseluruhan
entitas
proses
belajar
peserta
didik termasuk
23
penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar
kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
4. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran,
untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik.
5. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi
Dasar (KD) atau lebih.
6. Ulangan
tengah
semester merupakan kegiatan
yang
dilakukan
oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah
melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan
tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh
KD pada periode tersebut.
7. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua
KD pada semester tersebut.
8. Ujian Tingkat
Kompetensi yang selanjutnya
disebut UTK merupakan
kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi
sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada
tingkat kompetensi tersebut.
24
9. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK
merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk
mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi
sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada
tingkat kompetensi tersebut.
10. Ujian Nasional
yang
selanjutnya
disebut
UN merupakan kegiatan
pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka
menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara
nasional.
Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan
pendidikan.
2.3.5 Evaluasi Layanan Bimbingan dan Fasilitasi
Evaluasi menunjuk pada suatu tindakan atau suatu proses untuk
menentukan nilai dari sesuatu. Suchman dalam Wiyani (2013: 179) berpendapat
bahwa evaluasi adalah proses untuk menentukan hasil yang telah dicapai dar
beberapa kegiatan yang telah direncanakan untuk mendukung tercapainya
kegiatan-kegiatan tersebut. Terdapat 2 teknik yang dapat digunakan dalam
evaluasi pembelajaran (Wiyani 2013: 183). Kedua teknik tersebut adalah sebagai
berikut :
25
1. Teknik Evaluasi pembelajaran Tes
Pada umumnya guru di sekolah menggunakan tes tertulis, tes lisan dan tes
perbuatan saat melakukan evaluasi pembelajaran.
a. Tes Tertulis
Merupakan tes yang dilakukan secara tertulis baik itu pertanyaan maupun
jawabannya dan dapat digunakan untuk individu maupun kelompok.
b. Tes Lisan
Tes lisan merupakan tes yang dilakukan secara lisan, tes ini disebut juga dengan
oral test karena dalam pelaksanaannya guru menuntut jawaban peserta didik
secara lisan.
c. Tes Perbuatan (Psikomotorik)
Tes perbuatan ini pada umumnya digunakan untuk mengukur domain
psikomotorik peserta didik dimana penilaiannya dilakukan terhadap proses
penyelesaian tugas dan hasil akhir peserta didik.
2. Teknik Evaluasi Pembelajaran Nontes
Evaluasi pembelajaran ini digunakan untuk mengevaluasi domain afektif (sikap)
peserta didik. Evaluasi ini terbagai dalam 4 cara dalam pelaksanaannya.
a. Observasi, digunakan untuk mengamati kegiatan peserta didik baik secara
langsung maupun tidak langsung.
b. Wawancara, dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab dengan peserta
didik baik secara langsung maupun tidak langsung.
c. Sekala Sikap
26
Sikap berhubungan dengan perilaku manusia, dalam skala sikap ini perilaku
peserta didik dievaluasi melalui kegiatan pengukuran sikap.
d. Daftar Cek
Merupakan suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-aspek yang akan diamati.
2.4
Konsep dasar kurikulum 2013
2.4.1
Pengertian kurikulum 2013
Terdapat banyak pengertian kurikulum menurut para pakar kurikulum,
namun esensinya adalah menghantarkan peserta didik melalui pengalaman belajar
agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Hamalik (2008)
menyatakan kurikulum adalah program pendidikan yang disediakan oleh lembaga
pendidikan (sekolah) bagi peserta didik. kurikulum tidak terbatas pada sejumlah
mata pelajaran namun hal yang dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik.
kurikulum merupakan suatu perencanaan yang memuat isi dan bahan pelajaran,
cara,
metode
atau
strategi
pembelajaran,
dan
merupakan
pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.
Sedangkan menurut Loeloek dan Sofan (2013: 2) kurikulum dimaksud
dengan jarak yang harus ditempuh oleh pelari atau kereta dalam perlombaan, dari
awal sampai akhir. Kurikulum juga berarti “chariot” semacam kereta pacu pada
zaman dahulu, yakni suatu alat yang membawa seseorang dari “start” sampai
“finish”. Kurikulum juga dapat diartikan sebagai segala usaha untuk
mempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruang kelas, di halaman sekolah atau
diluar sekolah termasuk kurikulum. Dibawah ini beberapa pengertian kurikulum
menurut beberapa ahli kurikulum :
27
1. J. Galen dan Taylor Wiliam M. Alexander dalam buku : Curriculum planning
for better teaching and learning (1956). Menjelaskan kurikulum sebagai
berikut “Segala usaha untuk mempengaruhi anak belajar, apakah dalam
ruangan kelas, dihalaman sekolah atau diluar sekolah termasuk kurikulum.
2. Harold B. Albertycs Dalam “Reorganizing the high school curriculum”
(1956). Memeandang kurikulum sebagai “all school”. Seperti halnya dengan
definisi Taylor dan Alexander, kurikulum tidak terbatas pada mata pelajaran
akan tetapi juga meliputi kegiatan lain, didalam dan diluar kelas, yang berada
dibawah tanggung jawab.
3. Wiliam B. Ragan, dalam buku “Modern Elementary Curriculum” (1956)
menjelaskan arti kurikulum sebagai berikut :
Ragan menggunakan kurikulum dalam arti luas, yang meliputi seluruh
program dan kehidupan dalam sekolah, yakni segala pengalaman anak
dibawah tanggung jawab sekolah.Berbagai tafsiran tentang kurikulum dapat
kita tinjau dari segi lain, sehingga kita peroleh penggolongan sebagai berikut :
a. Kurikulum dapat dilihat sebagai produk, yakni sebagai hasil karya para
pengembang kurikulum, biasanya dalam suatu panitia.
b. Kurikulum yang pula dipandang sebagai program, yakni alat yang
dilakukan oleh sekolah untuk mencapai tujuannya.
c. Kurikulum dapat pula dipandang sebagai hal-hal yang diharapkan akan
dipelajari peserta didik, yakni pengetahuan, sikap, dan ketrampilan
tertentu.
28
Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh
Departemen Pendidikan Nasional mulai tahun 2013 ini sebagai bentuk
pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan secara terpadu. Hal ini senada dengan apa yang ditegaskan dalam
pasal 1 ayat 29 Undang-Undang no. 20 tahun 2003 bahwa kurikulum merupakan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan dari pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dirintis pada tahun 2004 dan KTSP atau
Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
memberikan otonomi penuh kepada lembaga sekolah itu sendiri untuk
mengembangkan kurikulumnya sesuai kemampuan dan kesanggupan masingmasing sekolah. Sedangkan Kurikulum 2013 mencoba kembali pada masa
pemerintahan dahulu, yaitu kurikulum dikendalikan oleh pemerintah atau
bersentral pada pemerintah.
Implementasi kurikulum 2013 berdampak pada beberapa mata pelajaran
seperti TIK. Dalam dokumen paparan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
R.I Bidang Pendidikan, tentang Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013,
disebutkan bahwa konsekuensi implementasi kurikulum 2013 salah satunya
adalah guru TIK. TIK digunakan di semua mata pelajaran dalam kurikulum 2013,
dan sebagai persiapan solusinya adalah Guru TIK dapat berfungsi sebagai guru
29
BK atau pindah sesuai dengan prodi asalnya. Di berbagai media, Kemdikbud juga
mengatakan bahwa tidak ada penghapusan mata pelajaran dalam kurikulum 2013,
yang ada hanya pengintegrasian mata pelajaran. Mata pelajaran TIK menurut
Kurikulum 2013 akan diintegrasikan ke dalam sebuah mata pelajaran. Menurut
pemerintah pengintegrasian ini dilakukan karena penting, serta menyesuaikan
zaman yang terus mengalami perkembangan pesat. Maksud bahwa mata pelajaran
TIK tidak dihilangkan melainkan diintegrasikan dengan semua mata pelajaran
adalah bahwa pembelajaran semua mata pelajaran selain dengan tatap muka gurumurid juga (lebih banyak) dilakukan dengan interaksi melalui media internet.
Dimana guru TIK lah yang akan mengabil peran sangat besar. Dengan kata lain
jika sebelumnya TIK hanya sebatas membuka, mengetik, dan pembelajaran
browsing maka yang diinginkkan oleh kurikulum 2013 adalah kemampuan
tersebut langsung diaplikasikan untuk kegiatan belajar mengajar.
Dalam struktur kurikulum sebelum kurikulum 2013 yaitu kurikulum 2004
(KBK) dan kurikulum 2006 (KTSP), mata pelajaran TIK ada di jenjang SMP dan
SMA sebagai mata pelajaran wajib dan SD sebagai muatan lokal (mulok), dan
dalam kurikulum 2013 mata pelajaran tersebut tidak ada, yang disahkan dalam PP
Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, yang menunjukan bahwa mata
pelajaran TIK dihapus (tidak ada) dalam struktur kurikulum sebagai sebuah mata
pelajaran.
30
2.4.2 Prinsip-Prinsip dalam Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum adalah sebuah proses yang merencanakan,
menghasilkan sesuatu alat yang lebih baik dengan didasarkan pada hasil penilaian
terhadap kurikulum yang telah berlaku, sehingga dapat memberikan kondidi
belajar mengajar yang baik. dengan kata lain pengembangan kurikulum adalah
kegiatan
untuk
menghasilkan
kurikulum
baru
melalui
langkah-langkah
penyusunan kurikulum atas dasar hasil penilaian yang dilakukan selama periode
waktu
tertentu.
Pada
umumnya
ahli
kurikulum
memandang
kegiatan
pengembangan kurikulum sebagai suatu proses yang kontinu, merupakan suatu
siklus yang menyangkut beberapa kurikulum yaitu komponen tujuan, bahan,
kegiatan dan evaluasi.
Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan
kurikulum pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan
menjiwai suatu kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum, dapat menggunakan
prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru
menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi
kurikulum di suatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan
prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di lembaga
pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip yang
digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum.
Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengetengahkan
prinsip-prinsip pengembangan kurikulum yang dibagi ke dalam dua kelompok:
(1) prinsip-prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektif;
31
(2) prinsip-prinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip
berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan
proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian.
Sedangkan menurut Loeloek dan Sofan (2013: 37), Ada lima prinsip yang
digunakan dalam pengembangan kurikulum 2013, yaitu :
1. Prinsip relevansi, kurikulum dan pengajaran harus disusun sesuai dengan
tuntutan kebutuhan dan kehidupan peserta didik.
2. Prinsip efektifitas,berkaitan dengan tingkat pencapaian hasil pelaksanaan
kurikulum.
3. Prinsip efisiensi, berkaitan dengan perbandingan antara tenaga, waktu, dana,
dan sarana yang dipakai dengan hasil yang diperoleh.
4. Prinsip kontinuitas, kueikulum berbagai tingkat kelas dan jenjang pendidikan
disusun secara berkesinambungan.
5. Prinsip fleksibilitas, disamping program yang berlaku untuk semua anak
terdapat pula kesempatan bagi anak mengambil program-program pilihan.
6. Prinsip integritas, kurikulum hendaknya memperhatikan hubungan antara
berbagai program pendidikan dalam rangka pembentukan kepribadian yang
terpadu.
2.4.3
Tahapan Integrasi TIK
Model integrasi TIK seperti pada gambar di bawah memiliki dua dimensi:
teknologi dan pedagogi. Teknologi merujuk untuk semua teknologi informasi dan
komunikasi (TIK), dan pedagogi adalah seni dan ilmu mengajar.
32
Dimensi teknologi adalah sebuah kontinum yang mewakili jumlah dari
penggunaan TIK yang semakin meningkat/beragam. Dimensi pedagogi juga
sebuah kontinum dan mewakili perubahan praktek mengajar yang dihasilkan dari
penerapan TIK. Dalam dua dimensi ini terdapat empat tahapan model integrasi
TIK pada sistem pendidikan dan sekolah. Keempat tahapan ini merupakan
tahapan kontinum, yang oleh UNESCO diistilahkan dengan Emerging, Applying,
Infusing, dan Transforming.
Gambar 2.1 Model Kontinum Tahapan Integrasi TIK di Pendidikan dan
Sekolah (UNESCO)
1. Tahap Emerging dicirikan dengan pemanfaatan TIK oleh sekolah pada tahap
permulaan. Pada tahapan ini, sekolah baru memulai membeli atau membiayai
infrastruktur TIK, baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak.
Kemampuan TIK guru-guru dan staf administrasi sekolah masih berada pada
tahap memulai eksplorasi penggunaan TIK untuk tujuan manajemen dan
menambahkan TIK pada kurikulum. Pada tahap ini sekolah masih menerapkan
sistem pembelajaran konvensional, akan tetapi sudah ada kepedulian tentang
bagaimana pentingnya penggunaan TIK tersebut dalam konteks pendidikan.
Pada tahap ini, fokus di kelas sering belajar keterampilan TIK dasar dan
mengidentifikasi komponen TIK. Guru pada tahap ini sering menggunakan
peralatan yang tersedia untuk tujuan profesional mereka sendiri, seperti
33
pengolah kata untuk mempersiapkan lembar kerja, spreadsheet untuk
mengelola daftar kelas dan, jika internet juga tersedia, untuk mencari
informasi atau berkomunikasi melalui e-mail. Dengan cara ini, guru
mengembangkan keterampilan literasi TIK mereka dan belajar bagaimana
menerapkan TIK untuk berbagai tugas profesional dan pribadi. Penekanannya
adalah pada belajar menggunakan berbagai tools dan aplikasi, dan menjadi
sadar akan potensi TIK dalam pengajaran kedepannya . Pada tahap Emerging,
praktek kelas masih sangat banyak berpusat pada guru.
2. Tahap Applying dicirikan dengan sudah adanya pemahaman tentang kontribusi
dan upaya menerapkan TIK dalam konteks manajemen sekolah dan
pembelajaran. Dan biasanya di negara-negara tersebut sudah ada kebijakan
nasional TIK. Para tenaga pendidik dan kependidikan telah menggunakan TIK
untuk tugas-tugas yang berkaitan dengan manajemen sekolah dan tugas-tugas
berdasarkan kurikulum. Sekolah juga sudah mencoba mengadaptasi kurikulum
agar dapat lebih banyak menggunakan TIK dalam berbagai mata pelajaran
dengan piranti lunak yang tertentu.
3. Tahap Infusing menuntut adanya upaya untuk mengintegrasikan dan
memasukkan TIK ke dalam kurikulum. Pada pendekatan ini, sekolah telah
menerapkan teknologi berbasis komputer di laboratorium, kelas, dan bagian
administrasi. Guru berada pada tahap mengeksplorasi cara atau metode baru di
mana TIK mengubah produktivitas dan pekerjaan profesional mereka untuk
meningkatkan belajar peserta didik dan pengelolaan pembelajaran.
34
4. Tahap Transforming dicirikan dengan adanya upaya sekolah untuk
merencanakan dan memperbaharui organisasinya dengan cara yang lebih
kreatif. TIK menjadi bagian integral dengan kegiatan pribadi dan kegiatan
profesional sehari-hari di sekolah. TIK sebagai alat yang digunakan secara
rutin untuk membantu belajar sedemikian rupa sehingga sepenuhnya
terintegrasi di semua pembelajaran di kelas. Fokus kurikulum mengacu pada
learner-centered (berpusat pada peserta didik) dan mengintegrasikan mata
pelajaran dengan dunia nyata. TIK diajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri
dengan level profesional dan disesuaikan dengan bidang-bidang pekerjaan
sekaligus sebagai ilmu untuk mendukung model pembelajaran berbasis TIK
dan menciptakan karya TIK. Untuk menyimpulkan, ketika tahap transformasi
tercapai, seluruh etos lembaga tersebut berubah: guru dan staf pendukung
lainnya menganggap TIK sebagai bagian alami dari kehidupan sehari-hari
lembaga mereka, yang telah menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat.
2.4.4
Pemetaan Model Integrasi TIK ke Belajar dan Mengajar
Dalam konteks belajar mengajar dan kaitannya dengan keempat tahap
yang disebutkan sebelumnya, terdapat pula 4 tahap yang berkaitan dengan
bagaimana guru dan peserta didik mempelajari dan menemukan percaya diri
mereka dalam menggunakan TIK. Keempat tahap tersebut adalah menyadari
(becoming aware of ICT), belajar bagaimana (learning how to use ICT), mengerti
bagaimana dan kapan (understanding how and when to use ICT), dan menjadi ahli
(specializing in the use of ICT) dalam penggunaan TIK. Berikut ini adalah
ilustrasi keempat tahap tersebut:
35
Gambar 2.2 Model Tahapan Pembelajaran dengan TIK (UNESCO)
Pada tahap pertama, guru dan peserta didik baru mencoba mengenali
fungsi dan kegunaan perangkat TIK. Tahap ini berkaitan dengan tahap emerging,
yang menekankan pada kemelekan TIK (ICT literacy) dan keterampilan dasar.
Tahap selanjutnya, belajar bagaimana menggunakan perangkat TIK, menekankan
pada bagaimana memanfaatkan perangkat-perangkat TIK tersebut dalam berbagai
disiplin. Tahap ini meliputi penggunaan aplikasi umum dan khusus TIK, dan
berkaitan dengan tahap applying. Tahap ketiga mengacu pada pemahaman
bagaimana dan kapan menggunakan perangkat TIK untuk mencapai tujuan
tertentu, seperti menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Ini menekankan pada
kemampuan membaca situasi kapan TIK dapat membantu, memilih perangkat
yang sesuai untuk tugas tertentu, dan menggunakan perangkat ini untuk
memecahkan masalah yang sebenarnya. Tahap ini berkaitan dengan tahap
infusing dan transforming dalam hal pengembangan TIK. Tahap keempat
mengacu pada bagaimana menjadi ahli dalam penggunaan perangkat TIK. Pada
tahap ini, peserta didik mempelajari TIK sebagai mata pelajaran yang membawa
mereka untuk menjadi ahli. Hal ini lebih mengarah kepada pendidikan kejuruan
atau profesional dan berbeda dengan tahap sebelumnya.
36
Yang seharusnya terjadi adalah sambil belajar tentang TIK (learning about
ICT), peserta didik juga belajar dengan menggunakan atau melalui TIK (learning
with and or through ICT) dan guru mengajar dengan menggunakan atau melalui
TIK (teaching with and through ICT). Ingat, yang dimaksud dengan TIK tidak
hanya komputer dan internet tapi segala jenis media informasi dan komunikasi
lainnya.
Dalam konteks kemampuan menggunakan TIK di masyarakat, UNESCO
mengemukakan beberapa alasan untuk mengembangkan penggunaan TIK dalam
sistem pendidikan, yaitu:untuk mengembangkan atribut pengetahuan-masyarakat
bagi peserta didik, termasuk pengembangan keterampilan berfikir tingkat tinggi,
kebiasaan belajar sepanjang hayat, dan kemampuan berfikir secara kritis,
mengkomunikasikan dan mengkolaborasikan, mengakses, mengevaluasi dan
mensintesis informasi untuk mengembangkan keterampilan dan kompetensi TIK
pada diri peserta didik, sebagai bekal yang dapat digunakan untuk memanfaatkan
TIK dalam duania kerja dan masyarakat,untuk mengatasi masalah dalam dunia
pendidikan, antara lain termasuk penggunaan TIK untuk meningkatkan efesiensi
kegiatan administrasi dan pengajaran, mengatasi keterbatasan sumber bahan
dalam bidang tertentu (misalnya kekurangan buku teks atau sumber belajar),
mengatasi isu pemerataan melalui perluasan akses terhadap pengetahuan, sumber
dan keahlian, atau bahkan membantu guru-guru yang mungkin kurang
diperlengkapi dengan sumber belajar yang cukup.
37
2.5
Kerangka Berpikir
Guru (dalam bahasa jawa) adalah seorang yang harus digugu dan harus
ditiru oleh semua muridnya (Suyanto, 2013: 17). Harus digugu artinya segala
sesuatu yang disampaikan olehnya senantiasa dipercaya dan diyakini sebagai
kebenaran oleh semua muridnya. Guru dianggap sebagai komponen yang paling
penting karena guru mampu memahami, menadalami, melaksanakan, dan
akhirnya mencapai tujuan dari pendidikan. Guru TIK dimana peranannya telah
berubah menjadi guru BK bidang IT disekolah diharapkan mampu meningkatkan
kualitas dari sekolah baik untuk murid maupun guru, karena fungsi guru TIK
bukan hanya untuk meningkatkan kemampuan murid tetapi juga diharapkan
mampu meningkatkan kualitas guru dalam integrasi TIK dalam semua mata
pelajaran disekolah. Guru TIK berperan sebagai fasilitator dan penyedia leyanan
bimbingan dimana sangat berperan dalam meningkatkan proses dan evaluasi
pembelajaran dalam implementasi kurikulum 2013.
Fasilitator merupakan upaya bantuan untuk memberikan kemudahan
kepada peserta pembelajaran atau pelatihan agar dapat terlibat secara penuh dalam
proses belajar (Burhanudin, 2007: 3). semakin baik guru tik memfasilitasi baik
untuk peserta didik maupun guru semakin baik pula kualitas yang dihasilkan oleh
sekolah tersebut, karena posisi guru TIK sangat penting untuk meningkatkan
kualitas guru dan peserta didik disekolah.
Selain sebagai fasilitator guru TIK juga memilki peran untuk memberikan
pelayanan bimbingan kepada setiap komponen disekolah baik guru, peserta didik,
staff tata usaha, maupun kepala sekolah. Bimbingan merupakan salah satu bidang
38
dan program dari pendidikan, dan program ini ditujukan untuk membantu
mengoptimalkan perkembangan peserta didik. Menurut Tolbert dalam Hikmawati
(2014: 1), bimbingan adalah seluruh program atau semua kegiatan dan layanan
dalam lembaga pendidikan yang diarahkan pada membantu individu agar mereka
dapat menyusun dan melaksanakan rencana serta melakukan penyesuaian diri
dalam semua aspek kehidupan sehari-hari.
GURU TIK
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
Fasilitator
Layanan
bimbingan
GURU MAPEL
Tenaga Kependidikan
Pengembangan
sumber & media
belajar.
Persiapan
pembelajaran.
Pelaksanaan
pembelajaran.
Penilaian
pembelajaran.
Pelaporan hasil
belajar.
Meningkatkan
manajemen sekolah
berbasis TIK
PESERTA DIDIK
1.
2.
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir
Upaya mencari,
mengolah, mengolah,
menyajikan, dan
menyebarkan data
melalui TIK untuk
meningkatkan proses
pembelajaran.
Pengembangan diri.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Pendekatan Penelitian
Metode penelitian menurut Sugiyono (2010: 1), diartikan sebagai cara
ilmiah mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dari pengertian
tersebut kita dapat menarik empat kata kunci, yaitu cara, ilmiah, data, dan tujuan.
Cara ilmiah berarti penelitian tersebut harus berdasarkan pada ciri-ciri keilmuan,
yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional yaitu penelitian tersebut haruslah
bisa di terima oleh akal. Empiris yaitu cara yang dilakukan dapat diamati oleh
indera manusia, sehinga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara
yang digunakan. Sedangkan sistematis yaitu prosesnya harus memenuhi langkahlangkah tertentu yang masuk logika.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif atau naturalistik karena
dilakukan pada kondisi alamiah. Sugiyono (2013: 15) motede penelitian kualitatif
adalah metode penelitian yang berlandasakan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya
adalah eksperimen) dimana peneliti adalah instrument kunci, pengambilan sampel
sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan
dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Oleh sebab
itu peneliti sifatnya tidak mengatur kondisi lapangan akan tetapi peneliti akan
39
40
menjadi bagian dari kelompok tersebut sehingga data yang terkumpul menjadi
bermakna. Pendekatan kualitatif juga sering disebut pendekatan humanistik.
3.2 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah studi kasus atau
penelitian lapangan, dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif tentang latar
belakang masalah keadaan dan posisi suatu peristiwa yang sedang berlangsung
saat ini, serta interaksi lingkungan unit sosial yang bersifat apa adanya (given).
Subjek penelitian dapat berupa individu, kelompok, institusi atau masyarakat.
Penelitian studi kasus merupakan studi mendalam mengenai unit sosial tertentu
dan hasil penelitian tersebut memberikan gambaran luas serta mendalam
mengenai unit sosial tertentu. Menurut Yin dalam Subagyo (2004: 114) Studi
kasus ialah penelitian empiris yang menyelidiki gejala di dalam konteksnya, yaitu
di dalam kehidupan nyata, khususnya ketika garis batas antara gejala dan konteks
tidak jelas. Oleh karenanya menurut peneliti desain penelitian yang paling tetap
adalah studi kasus karena penelitian tidak mengetahui kejelasan mengenai
penyebab fenomena.
Fenomena yang menjadi penelitian lapangan ini adalah kepala sekolah
yang mampu memajukan sekolah yang dirintisnya, hanya dalam waktu empat
tahun sekolah sudah menunjukan pembangunan-pembangunan insfrastruktur. Hal
tersebut menjadi menarik guna menggali model kepemimpinan yang digunakan
oleh kepala sekolah tersebut.
41
3.3
Lokasi dan Waktu Penelitian
3.3.1
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah objek penelitian dimana kegiatan
penelitian
dilakukan. Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 4 Kota Tegal, yang
beralamat di jalan Dr. Setiabudi No. 32 Kota Tegal 52122.
Lokasi tersebut dipilih karena SMA Negeri 4 Kota Tegal merupakan salah
satu sekolah yang ditunjuk pemerintah untuk melaksanakan kurikulum 2013.
3.3.2
Waktu Penelitian
Waktu Penelitian dimulai pada bulan Juli 2015 sampai dengan selesai
(mengikuti kondisi lapangan), dengan tahapan sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Analisis Data
4. Tahap Penyusunan Laporan
3.4
Data, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
3.4.1
Data
Data meliputi bahan-bahan yang direkam secara aktif oleh orang yang
melakukan studi, seperti transkip wawancara dan catatan dari lapangan hasil
observasi pelibatan. Data juga meliputi segala sesuatu yang diciptakan orang lain
dan yang ditemukan periset, misalnya buku harian, foto, dokumen resmi, dan
artikel surat kabar.
42
Data yang dikumpulkan ialah data yang berhubungan dengan rincian fokus
peneliti yaitu pengelolaan kurikulum. Jenis data dalam penelitian ini dibedakan
menjadi dua macam yaitu: (1) data primer, yaitu berupa data hasil
observasi/pengamatan awal terhadap fenomena lapangan, kegiatan guru TIK,
guru, tenaga kependidikan, dan siswa yang berkaitan dengan peran guru TIK,
layanan yang dilakukan serta hambatan-hambatan dalam pelaksanaannya. (2) data
skunder merupakan data lain penguat dari data primer yang mencakup segala jenis
kegiatan guru TIK yang berupa rekaman atau dokumen. Data primer didapat
langsung dari sumbernya secara langsung, yaitu kepela sekolah, guru, dll. Sumber
data sekunder berupa dokumen yang disiapkan untuk melaksanakan pengelolaan
program-program, foto-foto, rekaman kegiatan dan catatan lain yang berkaitan
dengan kegiatan kepala sekolah.
Bogdan dan Biglen (1990: 92) berpendapat bahwa yang dimaksud dengan
data adalah bahan-bahan kasar (mentah) yang dikumpulkan para periset dari dunia
(lapangan) yang ditelitinya, bahan-bahan itu berupa hal-hal khusus yang menjadi
dasar analisa. Sukardi (2006: 47) berpendapat agar informasi atau data lapangan
dari responden dapat dikumpulkan, peneliti kualitatif naturalistik dianjurkan untuk
melakukan sendiri atau terjun dan berinteraksi dengan responden. Tujuannya
adalah agar diperoleh data primer yaitu data yang berasal dari orang yang
mengalami sendiri atau dari orang pertama yaitu responden yang bersangkutan
secara maksimal.
43
Penulis ingin mendapatkan data dari data yang peneliti butuhkan berupa
data primer maupun sekunder yang dikumpukan melalui observasi, wawancara,
dan dokumentasi.
3.4.2
Sumber Data
Menurut Lofland dan Lofland dalam Buku Moleong (2007: 157) bahwa
sumber utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya
adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Oleh karenanya data yang
dimaksudkan adalah prilaku dan perkataan dari orang yang akan menjadi sumber
data untuk penunjang penelitian. Sumber data dalam hal ini adalah informan.
Selain menggunakan informan sebagai sumber data, guna menunjang terpenuhnya
data maka digunakan data-data penunjang penelitian, diantaranya buku, majalah,
yang berguna sebagai informasi-informasi penunjang penelitian, termasuk arsiparsip, foto dan sebagainya. Menurut Sugiyono (2009: 308) bila di lihat dari
sumber datanya, maka pengumpulan data dapat dapat menggunakan sumber
primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan
sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya
lewat orang lain atau lewat dokumen.
Untuk lebih mudahnya, peneliti mebuat tabel mengenai sumber data yang
akan digunakan sebagai penunjang penelitian ini.
44
Tabel 3.1 Sumber Data
No
Sumber Data
1
Primer
Teknik Yang Data Yang diperoleh
dipakai
Observasi
Pengamatan awal
terhadap fenomena
lapangan peranan
guru TIK disekolah.
Wawancara
 Peran guru tik
dalam
implementasi
kurikulum 2013.
 Layanan
bimbingan seperti
apa yang pernah
dilakukan.
 Kompetensi yang
dimiliki guru TIK.
Analisis
Dokumen layanan
Dokumen
bimbingan, Program
kerja, Foto, film, dll.
2
Sekunder
3.4.3
Teknik Pengumpulan Data
Subyek
Penelitian
Kepala
Sekolah, Guru
TIK, dan Siswa.
Kepala
Sekolah, Guru
TIK, petugas
Tata Usaha,
Guru kelas,
Siswa.
Kepala
Sekolah, Guru
TIK, petugas
Tata Usaha,
Guru kelas,
Siswa.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data
(Sugiyono, 2009: 308). Maka dari itu sebuah penelitian akan mendapatkan hasil
yang maksimal jika dalam proses pengumpulan data yang mendukung proses
penelitian terencana dengan baik. Dalam penelitian kulitatif ini peneliti akan
menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi yang diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan informasi melalui data-data yang didapatkan :
45
3.4.3.1 Observasi
Nasution dalam (Sugiyono, 2009: 310) menyatakan bahwa, observasi
adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja
berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melaui
observasi. Penelitian ini mengunakan observasi partisipatif yaitu peneliti ikut
terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang
digunakan sebagai sumber data penelitian.
3.4.3.2 Wawancara
Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2009: 317) mendefinisikan interview
sebagai berikut. “a meeting of two persons to exchange information and idea
throught question and responses, resulting in communication and joint
construction of meaning about of particular topic”. Wawancara adalah merupakan
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,
sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam sebuah topik.
Wawancara digunakan sebagai teknik mencari data apabila peneliti ingin
melakukan sebuah penelitian, tetapi juga wawancara bisa digunakan sebagai
teknik untuk mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam.
3.4.3.3 Dokumentasi
Hasil penelitian akan dapat dipercaya apabila didukung oleh foto-foto
atau kerya tulis akademik dan seni yang telah ada (Sugiyono, 2009: 329). Oleh
karena itu penelitian akan disebut kredibel (terpercaya) jika ada data pendukung
berupa dokumentasi. Dokumentasi sendiri adalah catatan yang sudah berlalu,
46
dokumen tersebut bisa berupa tulisan, foto, gambar atau karya-karya monumental
dari seseorang.
3.5
Pengujian Keabsahan Data
Untuk pemeriksaan keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi data.
Wiliam Wiersma (Sugiyono, 2007: 372) bahwa triangulation is qualitative crossvalidation. It assesses the sufficiency of the data according to the convergence of
multiple data collection procedures. Traingulasi dalam pengujian kredibilitas ini
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan
berbagai waktu.
Triangulasi Menurut definisi dapat diartikan sebagai kombinasi beberapa
metode atau sumber data dalam sebuah studi tunggal. Moleong (2007: 330)
menyebutkan trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu.
Wawancara
Observasi
Kuesioner/ Dokumen
Gambar 3.1 Triangulasi Data
47
Sukardi (2006: 107), berpendapat penggunaan trianggulasi dalam
penelitian kualitatif sangat dianjurkan karena memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
(1) Trianggulasi memberikan hasil yang tidak menimbulkan keragu-raguan
informasi dari fenomena yang diseleksi; (2) Trianggulasi menyediakan
kemungkinan tambahan metode bagi para peneliti yang menekuni bidang
penelitian sosial; (3) Dengan menggunakan lebih dari satu metode dimungkinkan
bagi para peneliti untuk menggunakan norma dan teknik interprestasi yang
bervariasi.
3.6
Teknik Analisis Data
Analisis
data
dalam
penelitian
kualitatif,
dialakukan
pada
saat
pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam
periode tertentu
(Sugiyono, 2007: 337). Menurut Miles and Huberman
(Sugiyono, 2007: 337) bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan
secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga
datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu reduksi data (data
reduction), penyajian data (data Display), data penarikan kesimpulan dan
verifikasi (conclusion drawing/verification). Kompenen dalam aktivitas tersebut
digambarkan sebagai berikut:
48
Pengumpulan
data
Reduksi data
Penyajian data
Kesimpulan-kesimpulan
penarikan/verifikasi
Gambar 3.2 Komponen-Kompoen Analisis Data
3.6.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk
mencatat semua data secara objektif dan mandalam dengan tanpa mengubah
kondisi dilapangan. Teknik yang digunakan adalah wawancara, observsi dan studi
dokumentasi, mengenai apa saja kegiatan yang dilakukan oleh guru TIK. Adapaun
dalam mencari informasi, peneliti memilih informan dari siswa, guru mapel, staf
kependidikan, kepala sekolah sebagai supervisor pendidikan serta guru TIK itu
sendiri sehingga dalam informasi yang didapat memenuhi syarat keterpercayaan.
Hasil observasi didokumentasikan dengan baik dalam bentuk gambar yang
dibutuhkan, semua hasil yang telah didapat kemudian digunakan untuk
mendukung hasil penelitian.
3.6.2 Reduksi Data
Data yang diperoleh dilapangan jumlahnya sangat banyak, sangat rumit dan
tidak teratur. Untuk itu perlulah mencatat hasil data yang ditemukan dilapngan
49
secara teliti dan terperincini yang kemudian dapat memudahkan dalam
pemimlihan data. Data-data yang sudah dikumpulkan, dicatat secara teperinci dan
teliti tersebut kemudian direduksi, yang artinya data dipilih dan dipusatkan
perhatiannya kepada fokus masalah penelitian sehingga konsistensi penelitian
tetap terjaga.
Data yang sudah difokuskan dapat membantu terjawabnya penelitian
pertanyaan, kemudian dirangkum, ditonjolkan
dan diberi kode-kode tertentu
sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih tajam mengenai Peranan Guru
TIK dalam Implementasi Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Tegal.
Dari data kasar (pengumpulan data) dari Guru TIK, Kepala Sekolah, Guru
Mapel, Staf Kependidikan dan Siswa di SMA Negeri 4 Tegal, dipilih sesuai kodekode yang disediakan, selanjutnya data tersebut dihubungkan sehingga saling
terhubung antara satu data dengan data yang lain.
3.6.3 Penyajian Data
Setelah data direduksi sesuai dengan kode dan telah terhubung satu sama
lain, langkah selanjutnya adalah dengan menyajikan data. Dengan menyajikan
data, maka peneliti akan mudah untuk memahami apa yang terjadi,merencanakan
apa yang akan dilakukan selanjutnya berdasarkan apa yang sudah dipahami. Data
yang disajikan bisa berupa uraian singkat, bagan, hubungan antara kategori dan
sebagainya. Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang didapat dan telah
tersusun sehingga memungkinkan peneliti dapat menarik kesimpulan mengenai
Peranan Guru TIK SMA Negeri 4 Tegal.
50
Saat melakukan penelitian mengenai peran yang dilakukan oleh guru TIK
SMA Negeri 4 Tegal, data yang diterima akan selalu berkembang dan data yang
diterima tidak semuanya terpakai, untuk itu jika pada saat melakukan
pengumpulan data peneliti menemukan gambaran mengenai peranan guru TIK
maka hal tersebut akan berkembang menjadi teori Grounded. Teori grounded
adalah teori yang ditemukan secara induktif, berdasarkan data-data yang
ditemukan di lapangan, dan selanjutnya diuji melalui pengumpulan data yang
terus-menerus (Sugiyono, 2009: 342).
3.6.4 Penarikan Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan saat dilapangan harus menjawab pertanyaan
mengenai peranan guru TIK disekolah. ketika data pertama yang diambil dapat
menjawab pertanyaan penelitian yang didukung oleh bukti-bukti yang kuat maka
hal tersebut bisa dijadikan acuan sebagai kesimpulan awal penelitian, yang nanti
akan dilanjutkan oleh pengambilan data selanjutnya dan terbukti data tersebut
konsisten menjawab pertanyaan penelitian mengenai peran guru TIK di sekolah
maka dapat ditarik kesimpulan yang kredibel.
Kesimpulan yang ditarik oleh peneliti merupakan bagian dari proses analisis
penelitian yakni, pengambilan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan mengenai peranan guru TIK dalam implementasi kurikulum 2013 di
SMA Negeri 4 Tegal.
BAB V
PENUTUP
5.1
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti
laksanakan di SMA Negeri 4 Tegal,
1. Kondisi guru TIK di SMA Negeri 4 Tegal telah memiliki kualifikasi sebagai
guru TIK dan telah melakukan pelatihan guna mendukung implementasi
Kurikulum 2013.
2. Pemahaman guru TIK tentang Kurikulum 2013 belum sepenuhnya memahami
tentang peranannya dalam implementasi Kurikulum 2013.
3. Peran guru TIK di SMA Negeri 4 Tegal belum terlaksana sesuai dengan
Permendikbud No.68 Tahun 2014 tentang Peranan Guru TIK dalam
Implementasi Kurikulum 2013 yang mana dari 11 kegiatan yang ada baru 6
yang terlaksana.
5.2
Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai peranan guru TIK dalam
implementasi kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Tegal maka saran yang dapat
diberikan adalah sebagai berikut :
1. Bagi Sekolah
Mengingat sangat pentingnya guru TIK dalam implementasi kurikulum
2013 disekolah, perlu ditingkatkanya fasilitas yang mendukung proses
77
78
terlaksananya program pelayanan bimbingan dan fasilitasi mengingat masih
banyak guru-guru mata pelajaran yang belum menguasai TIK khususnya dalam
penggunaan komputer agar dapat berjalan dan terlaksana secara optimal.
2. Bagi Guru TIK
Guru TIK sebagai kunci suksesnya implementasi kurikulum 2013 harus lebih
mengoptimalkan segala kemungkinan yang terjadi dan penyelesaian
rancangan layanan bimbingan dan fasilitasi sangat di butuhkan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti yang akan datang disarankan untuk lebih mempersiapkan
penelitian dengan baik,terutama ketrampilan dalam memperoleh data yang
akurat dan lengkap. Tingkat pengetahuan tentang materi penelitian harus
maksimal untuk bisa lebih memahami bagaimana peranan guru TIK dalam
implementasi kurikulum 2013 ini.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Krisna. 2013. Layanan Bimbingan Belajar. http://artikel4u.blogspot.com/
(diunduh pada 1 mei 2015 20:55).
CAPUK, Suat. 2015. ICT Integration Models into Middle and High School
Curriculum in The USA. Journal of Social and Behavioral Sciences. Vol
191, page 1218-1224. http://www.sciencedirect.com. (diunduh pada 13
September 2015).
Danim, Sudarmawan. 2011. Profesi Kependidikan. Jakarta : Alfabeta.
Danyl Sasmita. 2013. Tugas suci guru TIK dan KKPI pada kurikulum.
http://mtsnpasiripis.sch.id/ (diunduh16 Februari 2015, 20:36).
Hamalik O. 2008. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Hamalik. Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar. Edisi ke-15. Jakarta: Bumi
Aksara.
Hidayati, Aeni N. Integrasi Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi,
Mungkinkah. http://bdksemarang.kemenag.go.id/ (diunduh 21 Mei 2015,
20:50).
Hikmawati, Fenti. 2014. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rajawali Pers.
ICT Transforming Education: A Regional Guide. http://www.unesco.org/ (di pada
unduh 30 Mei 2015, 22:00).
Kebijakan TIK dalam Kurikulum 2013 bagian 1. (http://video.kemdikbud.go.id/
diunduh 20 mei 2015, 19:28).
Kebijakan TIK dalam Kurikulum 2013 bagian 2. (http://video.kemdikbud.go.id/
diunduh 20 mei 2015, 19:50).
Moleong, L.J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset.
Musfah, Jejen. 2011. Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan
Sumber Belajar. Jakarta: Kencana.
Naufal U, Irfan., dan Sazali AH, Amat. 2015. Malaysian Teachers' Levels of ICT
Integration An its Perceived Impact on Teaching and Learning. Journal of
79
80
Social and Behavioral Sciences. Vol 197, page 2015-2021.
http://www.sciencedirect.com. (diunduh pada 13 September 2015).
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68
Tahun 2014 Tentang Peran Guru TIK dan Guru KKPI dalam
Implementasi Kurikulum 2013.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66
Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Poerwati, Loloek E., dan Sofan Amri. 2013. Panduan Memahami Kurikulum
2013. Jakarta: Prestasi Pustakarya.
Subagyo, A.B. 2004. Pengantar Riset Kuantitatif dan Kualitatif Termasuk Riset
Teologi dan Keagamaan. Bandung: Kalam Hidup.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif,dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif,dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sukardi. 2006. Penelitian Kualitatif Naturalistik Dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Usaha Keluarga.
Sukmadinata, Nana. S. 1997. Pengembangan Kurikulum; Teori dan Praktek.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sutomo. 2011. Manajemen Sekolah. Semarang: UPT UNNES PRES.
Suyanto., dan A. Jihad. 2013. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Erlangga
Group.
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS
(Sistem Pendidikan Nasional).
Undang-undang Republik Indonesia No.14 Tahun 2005 tentang GURU dan
DOSEN.
UNESCO. 2009.Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan.
Terjemahan Rusli. Jakarta: Gaung Persada.
Website SMA Negeri 4 Kota Tegal. http://www.sman4tegal.sch.i/ (diunduh 23
Mei 2015. 01.00 WIB).
81
Wiyani, Novan A. 2013. Desain Pembelajaran Pendidikan Tata Rancang
Pembelajaran Menuju Pencapaian Kompetensi. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
Yasak, Zurina., dan Alias, Maizam. 2015. ICT Integration in TVET: it is up to
Expectations?. Journal of Social and Behavioral Sciences. Vol 204, page
88-97. http://www.sciencedirect.com. (diunduh pada 13 September 2015).
Lampiran 1
PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI
PERANAN GURU TIK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
(Studi Kasus Di SMA NEGERI 4 TEGAL)
Judul Penelitian
: Peran Guru TIK dalam Implementasi Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Tegal.
Tujuan Penelitian
: Untuk mengetahui bagaimana peranan guru TIK dalam implementasi kurikulum 2013 di SMA
Negeri 4 Tegal.
Wawancara ke
(Responden)
: 1. Kepala Sekolah
2. Guru TIK
3. Guru Mapel
4. Staf Tata Usaha
5. Siswa
Observasi pada
(Item)
Aspek Observasi
: 1. Dokumen
2. Proses pelayanan dan bimbingan
: 1. Peranan guru TIK disekolah
82
No
1
Variabel
Sub variabel
Indikator
metode
Peranan guru
Pelaksanaan program layanan 1. Pengetahuan Kepala sekolah dan
Observasi
TIK disekolah
bimbingan dan fasilitasi
guru mengenai peranan guru TIK
,wawancara
disekolah dalam implementasi
dan
kurikulum 2013.
dokumentasi
Item
responden
1,2
1,2
2. Rancangan pelayanan bimbingan
yang telah di buat.
3. Pedoman yang dijadikan acauan
dalam memberikan layanan
bimbingan dan fasilitasi.
4. Intensitas bimbingan yang
dilakukan.
5. Strategi yang digunakan dalam
melaksanakan bimbingan.
6. Tindak lanjut bimbingan dan
fasilitasi.
7. Evaluasi bimbingan dan fasilitasi.
83
Pelayanan bimbingan dan
1. Bentuk layanan yang digunakan.
Observasi,
fasilitasi
2. Hal seperti apa yang dibimbingkan.
wawancara
3. Pengaruh yang dirasakan dengan
dan
adanya bimbingan TIK.
Pengembangan diri
1. Pengembangan diri yang telah
dilakukan
1,2
2,3,4,5
1
1,2
dokumentasi
Observasi,
wawancara
dan
dokumentasi
84
Lampiran 2
DAFTAR INFORMAN DAN KODE SMA NEGERI 4 TEGAL
No
INFORMAN
KODE
KETERANGAN
1
Kepala Sekolah
KS/01
Bertanggung Jawab pada pengelolaan Sekolah
2
Guru TIK 1
GT/02
Penyedia layanan bimbingan dan fasilitasi TIK
3
Guru TIK 2
GT/03
Penyedia layanan bimbingan dan fasilitasi TIK
4
Guru Kelas
GK/04
Mengajar di kelas
4
Staf Tata Usaha
TU/05
Bertanggung jawab pada administrasi sekolah
5
Siswa
SW/06
Siswa yang bersekolah di SMA Negeri 4 Tegal
85
86
Lampiran 3
FREKUENSI OBSERVASI
NO
KEGIATAN
TGL
KETERANGAN
1
Observasi Awal
30-4-2015
Perijinan penelitian
2
Observasi Kegiatan
Guru TIK
18-5-2015
Mengikuti kegiatan Guru TIK
3
Observasi Sarana
dan Prasarana
pendukung TIK
19-5-2015
Melihat langsung
prasarana sekolah
4
Observasi
Pelaksanaan
Layanan Bimbingan
dan Fasilitasi
21-5-2015
Melihat
Langsung
Pelaksanaan
Layanan Bimbingan dan Fasilitasi
kondisi
sarana
87
Lampiran 4
Catatan Lapangan
Kode : CL 01
Perijinan Kepada Pihak Sekolah
Hari/ tanggal
: 30 mei 2015
Lokasi
: SMA Negeri 4 Tegal
Observer
: Septyawan Sukma Yudhanegara
Kegiatan
: Permohonan Perijinan
Kepala Administrasi : Kusbadariyah
Peneliti datang ke SMA Negeri 4 Tegal pada saat jam istirahat pertama
sekitar pukul 08.45. Peneliti pertama kali bertemu dengan seorang satpam yang
sedang berjaga di pos satpam. Peneliti meminta ijin untuk bertemu kepala
bagian administrasi. Setelah dipersilahkan masuk, peneliti diajak ke ruang
administrasi dan dipertemukan dengan kepala administrasi. Setelah bertemu
dengan kepala administrasi sekolah saya langsung menjelaskan maksud
kedatangan saya ke SMA Negeri 4 Tegal dan menyerahkan surat ijin penelitian
untuk meminta ijin melakukan penelitian tentang peranan guru TIK. Kemudian
ibu Kusbadariyah selaku kepala Administrasi meminta saya untuk meninggalkan
kontak telepon supaya pihak sekolah dapat menghubungi saya. Kemudian saya
pun berpamitan pulang dan menunggu informasi dari pihak sekolah.
Setelah 2 hari pihak sekolah mengabarkan bahwa saya sudah bisa
melakukan penelitian karena kepala sekolah telah memberikan ijin untuk
melakukan penelitian dan menugaskan Bpk. Muhaemin S.Pd., menjadi kepala
pelaksanaan penelitian yang saya kerjakan.
Refleksi
Ketika akan melakukan penelitian, salah satu bagian yang penting yang
harus dilakukan adalah melakukan perijinan. Dalam melakukan penelitian
mengenai peranan guru TIK dalam implementasi kurikulum 2013, peneliti harus
menunjukan perilaku dan sikap yang santun dan sesuai dengan aturan serta etika
yang ada. Karena itu sebelum melakukan penelitian, peneliti meminta ijin terlebih
dahulu kepada orang yang berwenang, dengan pakaian yang rapi dan perilaku
yang santun. Peneliti mencoba mengakrabkan diri agar tidak canggung ketika
88
melakukan penelitian. Setelah diberikan ijin untuk melakukan penelitian
disekolah tersebut, peneliti mengucapkan terimakasih.
89
Catatan Lapangan
Kode : CL 02
Pengamatan awal
Hari/ tanggal
: 18 mei 2015
Lokasi
: SMA Negeri 4 Tegal
Observer
: Septyawan Sukma Yudhanegara
Subjek
: Guru TIK, Guru Mapel, Staff Kependidikan, Siswa
Dalam observasi ini peneliti mencoba untuk melihat apa saja kegiatan guru
TIK di SMA Negeri 4 Tegal.
Deskripsi Kegiatan
Peneliti langsung melakukan pengamatan mengenai peranan guru TIK di
sekolah, dimana guru TIK sedang melakukan reparasi komputer serta
membersihkan ruangan multimedia karena memang baru saja dipindahkan dari
ruangan yang lama. Dalam kegiatan sehari-hari guru TIK lebih sering melakukan
perbaikan sarana prasarana yang berkaitan dengan TIK seperti perbaikan jaringan
internet, komputer, dan perawatan server. Selain melakukan perbaikan dan
perawatan sarana prasarana tersebut guru TIK banyak mengerjakan tugas-tugas
bagian administrasi yang berkaitan dengan TIK seperti pengiriman data-data ke
lembaga lain. Selain itu guru TIK juga mendapatkan tugas untuk mengajar dikelas
memegang salah satu tema ketrampilan yaitu dalam pembuatan desain sablon
dengan menggunakan komputer.
Refleksi
Dalam pemnfaatan penggunaan TIK di sekolah sebenarnya sangat bagus dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran, karena dengan meningkatnya kemampuan
penggunaan TIK, akan semakin meningkatkan kemampuan seseorang dalam
memperoleh informasi dan penyampaian pesan yang menarik namun banyaknya
jumlah guru usia tua yang kurang meminati penggunaan TIK sedikit menghambat
dalam upaya integrasi TIK di semua mata pelajaran.
90
Catatan Lapangan
Kode : CL 03
Sarana Prasarana Sekolah
Hari/ tanggal
: 19 Mei 2015
Lokasi
: SMA Negeri 4 Tegal
Observer
: Septyawan Sukma Yudhanegara
Subjek
: Sarana Prasarana sekolah
Dalam observasi ini peneliti mencoba untuk mendapatkan data mengenai
sarana dan prasarana apa saja yang ada di sekolah.
Deskripsi Kegiatan
Dalam pengamatan mengenai sarana prasarana, peneliti menjumpai
banyak sekali fasilitas yang ada disekolah dan bisa di bilang sangat lengkap
seperti adanya ruang laboratorium yang jumlahnya tidak hanya 1 lalu ada masjid,
perpus lab.multimedia, ruang server, dan masih banyak lagi. kemudian
kelengkapan media belajar juga bagus, karena sekolah memilki LCD proyektor
yang jumlahnya sudah cukup banyak.
Refleksi
Dalam proses pembelajaran, kelengkapan sarana prasaran dan media belajar
sangat mempengaruhi minat belajar siswa sehingga dengan sarana prasarana dan
media belajar yang lengkap membuat proses belajar menjadi efektif.
91
Catatan Lapangan
Kode : CL 04
Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Fasilitasi
Hari/ tanggal
: 21 Mei 2015
Lokasi
: SMA Negeri 4 Tegal
Observer
: Septyawan Sukma Yudhanegara
Subjek
: Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Fasilitasi
Dalam observasi ini peneliti mencoba untuk mendapatkan data mengenai
seperti apa pelaksanaan layanan bimbingan dan fasilitasi yang ada di sekolah.
Deskripsi Kegiatan
Dalam pengamatan mengenai pelaksanaan layanan bimbingan dan
fasilitasi, peneliti menjumpai belum melihat bimbingan yang rinci karena
bimbingan yang dilakukan masih sekedar bertanya mengenai koneksi jaringan
yang error ataupun laptop yang terkena virus. untuk hal yang lebih ke arah
pemanfaatan TIK dalam pembelajaran dirasa belum sepenuhnya terlaksana.
Namun dalam peningkatan kualitas staf kependidikan, terlihat sudah terlaksana
dengan baik karena memang banyak sekali tugas-tugas dari staf kependidikan
yang berkaitan dengan IT jadi guru TIK sangat berperan dalam pelaksanaan
administrasi sekolah. Rancangan yang menjadi pedoman pelaksanaan pun belum
terselesaikan, sehingga data mengenai pelaksanaan program layanan bimbingan
dan fasilitasi pun belum tercatat dalam administrasi sekolah.
Dari kegiatan di atas, masih sangat sedikit yang melakukan bimbingan ke
guru TIK, tidak banyak guru maupun siswa yang datang dan konsultasi dengan
guru TIK. Untuk guru, tidak sedikit guru yang mengajar belum memanfaatkan
TIK dalam proses pembelajarannya, menurut salah satu guru mapel menjelaskan
bahwa belajar menggunakan komputer yang baik dan benar lebih susah daripada
mengontrol siswa di kelas. Kemudian untuk siswa, masih banyak siswa yang
belum memahami peranan baru guru TIK dari salah satu siswa ketika diminta
pendapatnya, siswa tersebut belum tahu mengenai peranan TIK namun jika ada
kesulitan dalam pemanfaatan TIK langsung bertanya kepada guru TIK.
92
Refleksi
Dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan fasilitasi di sekolah, belum
sepenuhnya terlaksana dalam layanan ke siswa dan ke guru namun terlihat sudah
terlaksana dengan baik untuk layanan terhadap staf kependidikan.
93
Lampiran 5
PEDOMAN WAWANCARA
UNTUK INFORMAN UTAMA
PERANAN GURU TIK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
(Studi Kasus Di SMA NEGERI 4 TEGAL)
A. Guru TIK
No
1
Sub Variabel
Pelaksanaan
Pertanyaan
progarm 1. Menurut bapak bagaimanakah peran baru guru
layanan bimbingan dan
TIK disekolah kaitanya implementasi kurikulum
Fasilitasi
2013?
2. Rancangan pelayanan seperti apa yang telah
Bapak/Ibu buat dalam pelaksanaan program
pelayanan bimbingan dan fasilitasi?
3. Pedoman apa yang digunakan dalam melakukan
layanan bimbingan dan fasilitasi?
4. Bagaimana layanan dan bimbingan TIK yang
bapak lakukan?
5. Seberapa sering bapak melakukan bimbingan
terhadap guru, siswa dan staf kependidikan
lainnya?
6. Strategi seperti apa yang dilakukan untuk
menarik minat melakukan bimbingan?
7. Bagaimana alat ukur dalam program pelayanan
bimbingan?
8. Tindak
lanjut
apa
yang
diakukan
dalam
menganalisis hasil evaluasi guna memperbaiki
layanan dan bimbingan TIK?
94
9. Evaluasi seperti apa yang dilakukan dalam proses
dan hasil layanan?
10. Kegiatan apa saja yang bapak lakukan dalam
menjadi
pengawas
penilaian
dan
evaluasi
terhadap proses dan hasil layanan bimbingan
TIK?
2
Layanan bimbingan dan 11. Bentuk layanan seperti apa yang digunakan
fasilitasi
dalam melakukan bimbingan?
12. Hal seperti apa yang sering dibimbingkan oleh
guru, siswa, dan staf kependidikan ?
13. Selama
satu
tahun,
Apakah
Bapak
telah
melakukan Bimbingan pertahun minimal 150
siswa?
3
Pengembangan diri
14. Pengembangan diri seperti apa yang telah bapak
lakukan?
15. Apakah
bapak
telah
ilmiah/karya inovatif?
membuat
publikasi
95
PEDOMAN WAWANCARA
UNTUK INFORMAN PENDUKUNG
PERANAN GURU TIK DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
(Studi Kasus Di SMA NEGERI 4 TEGAL)
A. KEPALA SEKOLAH
No
1
Sub Variabel
Program
Item Pertanyaan
layanan 1. Menurut Bapak, bagaimanakah peran baru guru
bimbingan dan fasilitasi
TIK disekolah kaitanya implementasi kurikulum
di sekolah
2013?
2. Dalam program layanan dan bimbingan TIK,
fasilitas apa yang diberikan oleh pihak sekolah
kepada guru TIK?
3. Pedoman
apa
yang
digunakan
dalam
melaksanakan program bimbingan dan fasilitasi
disekolah?
4. Menurut
Bapak,
melaksanakan
apakah
tugas
dan
guru
TIK
peranan
telah
barunya
dengan baik?
5. Apakah guru TIK telah menyusun rancangan
pelayanan
dalam
pelaksanaan
program
pelayanan bimbingan dan fasilitasi?
6. Tindak lanjut seperti apa yang diberikan oleh
sekolah untuk meningkatkan kinerja guru TIK
dalam
meningkatkan
kependidikan dan siswa?
kualitas
guru,
staf
96
7. Pengaruh atau dampak yang dirasakan dengan
peranan guru TIK sebagai pemberi layanan dan
fasilitasi TIK disekolah?
2
Pengembangan diri guru 8. Apakah
TIK
guru
TIK
telah
melaksanakan
pengembangan diri? jika ya, seperti apa?
9. Apakah guru TIK disini sudah pernah membuat
publikasi atau karya ilmiah? jika ya seperti apa?
B. GURU MATA PELAJARAN
No
1
Sub Variabel
Program Layanan
Item Pertanyaan
1. Menurut bapak bagaimanakah peran baru guru
bimbingan dan Fasilitasi
TIK disekolah kaitanya implementasi kurikulum
(ke sesame guru).
2013?
2. Apakah Bapak/Ibu pernah melakukan bimbingan
ke guru TIK?
3. Bentuk bimbingan seperti apa yang telah
dilakukan dengan guru TIK?
4. Hal seperti apa yang sering ditanyakan ke guru
TIK?
5. Pengaruh
atau
dampak
seperti
apa
yang
dirasakan dengan peran baru guru TIK tersebut?
97
C. TENAGA KEPENDIDIKAN
No
1
Sub Variabel
Program Layanan
Pertanyaan
1. Menurut bapak bagaimanakah peran baru guru
bimbingan dan Fasilitasi
TIK
disekolah
(ke tenaga kependidikan).
kurikulum 2013?
2. Apakah
kaitanya
Bapak/Ibu
pernah
implementasi
melakukan
bimbingan ke guru TIK?
3. Bentuk bimbingan seperti apa yang telah
dilakukan dengan guru TIK?
4. Hal seperti apa yang sering ditanyakan ke guru
TIK?
5. Pengaruh atau dampak seperti apa yang
dirasakan dengan peran baru guru TIK tersebut?
D. SISWA
No
1
Sub Variabel
Program Layanan
bimbingan dan Fasilitasi
(ke peserta didik).
Pertanyaan
1. Apa yang anda ketahui tentang peranan guru
TIK dalam implementasi kurikulum 2013?
2. Apakah anda pernah melakukan bimbingan ke
guru TIK?
3. Bentuk bimbingan seperti apa yang dilakukan?
4. Hal seperti apa yang sering ditanyakan ke guru
TIK?
5. Pengaruh atau dampak apa yang dirasakan
dengan peran baru guru TIK tersebut?
98
Lampiran 6
FREKUENSI WAWANCARA
NO INFORMAN
1
HARI/TANGGAL INTI YANG DISAMPAIKAN
Guru TIK 1
Selasa, 11-8-2015
Bpk. Mauhaemin,
S.Pd.
Guru TIK 2
Selasa, 11-8-2015
Bpk.
Sustanto,
S.Kom.
Rabu, 12-8-2015
Dra. Hj. Irma
Rachmawati
Silaturahmi dan memohon ijin
serta mengetahui peranan guru
TIK di sekolah.
Pendapat Mengenai peran guru
TIK di Sekolah
4
Jeki Lindawati
Jumat,14-8- 2015
5
Septian Ari
Wibowo
Jumat,14-8- 2015
Mengetahui pengaruh dan peran
layanan bimbingan guru TIK
Mengetahui pengaruh dan peran
layanan bimbingan guru TIK
6
Kepala sekolah
Kamis, 20-8-2015
2
3
Mengetahui pengaruh dan peran
layanan bimbingan guru TIK
Supervisi terhadap peran guru
TIK
99
Lampiran 7
Catatan Wawancara
Kode : CW 01 GT/02
Hari/ tanggal
: 11 agustus 2015
Waktu
: 08.30
Lokasi
: SMA Negeri 4 Tegal
Informan
: Muahemin S.Kom.
Hasil Wawancara
Topik : Pelaksanaan program layanan bimbingan dan fasilitasi
1. Dalam Kurikulum 2013, TIK diintegrasikan di seluruh mata pelajaran untuk
meningkatkan efektifitas proses pembelajaran. Bagaimana pendapat Bapak
mengenai hal tersebut?
Jawaban : Sangat bagus ya, soalnya dengan begitu semua guru bisa
memanfaatkan TIK untuk mempermudah proses pembelajaran menggunakan
MPI atau TU bisa lebih efisien dalam mengerjakan tugas administrasinya.
2. Menurut Bapak, bagaimanakah peran baru guru TIK disekolah kaitanya
implementasi kurikulum 2013?
Jawaban : Guru TIK bertugas membantu atau memfasilitasi seluruh komponen
yang ada disekolah dalam memanfaatkan TIK dalam pembelajaran.
3. Rancangan pelayanan seperti apa yang telah Bapak buat dalam pelaksanaan
program pelayanan bimbingan dan fasilitasi?
Jawaban : kalo rancangan sesuai dengan yang sedang dibuat oleh tim ICT,
kebetulan karena memang semua dokumen sedang dalam proses pengerjaan
jadi belum bisa dijelaskan secara detail. Didalamnya itu berisi tentang materi
100
bimbingan, rancangan layanan bimbingan, rencana layanan dan yang lainya
masih banyak mas. hehhe (tertawa)
maklum saja di SMA 4 kan memang baru dalam implementasi kurikulum
2013 dan juknis mengenai pembuatan rancangan ini saja belum lama keluar
kan.
4. Pedoman apa yang digunakan dalam melakukan layanan bimbingan dan
fasilitasi?
Jawaban : pedomannya sesuai dengan permendikbud nomor 68 tahun 2014
mengenai peranan guru TIK dalam kurikulum 2013.
5. Bagaimana layanan dan bimbingan TIK yang Bapak lakukan?
Jawaban : Layanannya ya sesuai dengan rancangan diatas mas, yang berisi
rencana layanan, materi layanan dan sebagaianya. Tapi karena belum jadi ya,
kita layani sesuai kebutuhan saja, biasanya kita bertatap muka melihatkan hal
yang akan di bimbingkan kemudian kita berusaha memberikan solusi yang
tepat untuk menyelesaikannya tidak ada administrasi disekolah.
6. Seberapa sering bapak melakukan bimbingan terhadap guru, siswa dan staf
kependidikan lainnya?
Jawaban : Kalau bimbingan sekedar bertanya mungkin hampir setiap hari ya,
terus guru TIK juga kan masih mengajar walapun dialihkan ke ketrampilan
yang mengarah ke pemanfaatan TIK seperti ketrampilan dalam mendesain
sablon yang mana menggunakan komputer dalam pembuatannya.
7. Strategi seperti apa yang dilakukan untuk menarik minat melakukan
bimbingan?
Jawaban : seperti apa ya . . . .
biasanya kita berusaha sebisa mungkin memberikan pengetahuan tentang
seberapa pentingnya pemafaatan TIK untuk masa depan mereka, karena
101
teknologi kan tidak akan berhenti perkembangannya. makin tahun terus
berkembang.
8. Bagaimana alat ukur dalam program pelayanan bimbingan?
Jawaban : Karena sebagian rancangan layanan bimbingan belum selesai ya,
kita mengukurnya dengan melihat langsung seseorang tersebut yang telah
melakukan bimbingan apakah terdapat perubahan yang baik atau tetap saja
dalam kemampuan semula, belum ada bentuk tertulisnya.
9. Tindak lanjut apa yang diakukan dalam menganalisis hasil evaluasi guna
memperbaiki layanan dan bimbingan TIK?
Jawaban : Dengan meningkatkan layanan bimbingan yang dilakukan secara
terus menerus.
10. Evaluasi seperti apa yang dilakukan dalam proses dan hasil layanan?
Jawaban : Jika dalam proses layanan kita berusaha sebaik mungkin
memberikan layanan supaya semua yang melakukan bimbingan dapat tercapai
apa yang diinginkan. untuk hasil layanan kita selaku tim ICT berusaha
meningkatkan kualitas layanan bimbingan dari masukan masukan yang perlu
diperbaiki.
11. Kegiatan apa saja yang bapak lakukan dalam menjadi pengawas penilaian dan
evaluasi terhadap proses dan hasil layanan bimbingan TIK?
Jawaban : kalo disini biasanya kita melakukan beberapa kegiatan dalam
menjadi pengawasan penilaian antara lain :
1) memberikan penilaian kepada siswa atau guru
2) membantu penyelesaian pada siswa atau guru yang mengalami
kesulitan.
3) memberikan tugas sesuai dengan bidang untuk membantu layanan
kepada siswa atau guru yang sudah memiliki kemampuan TIK dari
hasil penilaian atau evaluasi.
102
Topik : Layanan bimbingan dan fasilitasi
12. Bentuk layanan seperti apa yang digunakan dalam melakukan bimbingan?
Jawaban : Kalau bentuk layanan itu ada tiga mas, bisa secara individu,
kelompok, ataupun satu kelas mas, biasanya disebut layanan clasikal mas.
13. Hal seperti apa yang sering dibimbingkan oleh guru, siswa, dan staf
kependidikan ?
Jawaban : biasanya guru dan siswa sering menanyakan tentang koneksi
jaringan yang tidak konek. untuk yang mengarah dalam pembelajaran
memang ada tapi jumlahnya tidak banyak, hanya beberapa guru saja yang
meminta bantuan dalam membuat mpi ataupun siswa yang ingin dibantu
dalam mencari sumber belajar.
Untuk staf kependidikan, merupakan yang paling sering melakukan
bimbingan, karena memang dalam administrasi sekolah banyak sekali yang
berkaitan tentang kirim mengirim data baik melalui internet, maupun bentuk
kaset (CD) sperti pengisian DAPODIK dan entry SIMPAK.
14. Selama satu tahun, Apakah Bapak telah melakukan Bimbingan pertahun
minimal 150 siswa?
Jawaban : ya sudah, kita juga kan masih mengajar di kelas atau secara klasikal
melakukan bimbingan yang pasti sudah terjadwal setiap minggunya.
Topik : Pengembangan diri
15. Pengembangan diri seperti apa yang telah Bapak lakukan?
Jawaban : ya dengan melakukan pelatihan-pelatihan yang diselemnggarakan
oleh pemerintah daerah baik tingkat I maupun tingkat II.
16. Apakah bapak telah membuat publikasi ilmiah/karya inovatif? kalau ya, sperti
apa?
Jawaban : belum
103
Catatan Wawancara
Kode : CW 02 GT/03
Hari/ tanggal
: 11 Agustus 2015
Waktu
: 10.30
Lokasi
: SMA Negeri 4 Tegal
Informan
: Sustanto, S.Kom.
Hasil Wawancara
Topik : Pelaksanaan program layanan bimbingan dan fasilitasi
1. Dalam Kurikulum 2013, TIK diintegrasikan di seluruh mata pelajaran untuk
meningkatkan efektifitas proses pembelajaran. Bagaimana pendapat Bapak
mengenai hal tersebut?
Jawaban : Sangat baik karena pada masa sekarang dalah era teknologi yang
semakin hari semakin berkembang, dan juga TIK hampir dimanfaatkan
disegala bidang terutama dibidang ilmu pengetahuan.
2. Menurut Bapak, bagaimanakah peran baru guru TIK disekolah kaitanya
implementasi kurikulum 2013?
Jawaban : Guru TIK sangat diperlukan terutama berkaitan dengan
pembelajaran yang semuanya berbasis TIK dan membantu seluruh lingkungan
sekolah untuk memanfaat kan TIK secara optimal.
3. Rancangan pelayanan seperti apa yang telah Bapak buat dalam pelaksanaan
program pelayanan bimbingan dan fasilitasi?
Jawaban : Kalo rancangan pelayanan itu belum ada ya mas, soalnya masih
dalam proses pembuatan.
104
4. Pedoman apa yang digunakan dalam melakukan layanan bimbingan dan
fasilitasi?
Jawaban : Pedoman ya sudah jelas sesuai dengan peraturan Menteri No.68
tahun 2014 tentang Peranan Guru TIK di kurikulum 2013
5. Bagaimana layanan dan bimbingan TIK yang Bapak lakukan?
Jawaban : Ya cuma bertatap muka saja mas, seperti orang yang tidak tahu
sesuatu lalu meminta saran dalam menyelesaikan masalah terkait TIK.
Soalnya kan rancangan belum selesai mas, masih dalam pengerjaan tapi untuk
sebagian sudah ada yang selesai dikerjakan.
6. Seberapa sering bapak melakukan bimbingan terhadap guru, siswa dan staf
kependidikan lainnya?
Jawaban : Hampir setiap hari melakukan bimbingan terutama bimbingan
terhadap siswa yang berkaitan dengan TIK dan pemanfaatannya.
7. Strategi seperti apa yang dilakukan untuk menarik minat melakukan
bimbingan?
Jawaban : Sesering mungkin memberikan gambaran pentingnya TIK dimasa
yang akan datang seperti seseoarang yang harus mampu memanfaatkan TIK
dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Dengan memanfaatkan TIK saya rasa
semua pekerjaan dari yang tidak bisa, melihat referensi di internet menjadi
tahu dan bisa mengerjakannya kemudian dalam mengirim berkas dengan
menggunakan email kita tidak perlu repot mengirim ke tujuannya langsung.
8. Bagaimana alat ukur dalam program pelayanan bimbingan?
Jawaban : Karena semua rancangan baru dibuat dan masih dalam
penyelesaian, jadi saat ini hanya dilihat secara langsung ketika guru atau siswa
mampu menggunakan TIK dengan baik dan benar atau belum.
105
9. Tindak lanjut apa yang diakukan dalam menganalisis hasil evaluasi guna
memperbaiki layanan dan bimbingan TIK?
Jawaban : yang kita usahakan ya memberikan layanan secara terus menerus
sesuai dengan kebutuhan.
10. Evaluasi seperti apa yang dilakukan dalam proses dan hasil layanan?
Jawaban : ketika guru dan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan
TIK diberikan panduan yang harus dilakukan secara lisan kemudian dari hasil
dari panduan tadi itu di evaluasi apa yang sudah baik dan apa yang harus di
tindaklanjuti.
Sedangkan untuk hasil layanan memberikan jawaban terhadap permasalahan
dalam penggunaan TIK dalam pembelajaran dan memberikan tindak lanjut
serta masukan pada stake holder apa saja yang perlu di evaluasi untuk
peningkatan mutu dimasa yang akan datang.
11. Kegiatan apa saja yang bapak lakukan dalam menjadi pengawas penilaian dan
evaluasi terhadap proses dan hasil layanan bimbingan TIK?
Jawaban : kalo disini biasanya kita melakukan beberapa kegiatan dalam
menjadi pengawasan penilaian antara lain :
4) memberikan penilaian kepada siswa atau guru
5) membantu penyelesaian pada siswa atau guru yang mengalami
kesulitan.
6) memberikan tugas sesuai dengan bidang untuk membantu layanan
kepada siswa atau guru yang sudah memiliki kemampuan TIK dari
hasil penilaian atau evaluasi.
Topik : Layanan bimbingan dan fasilitasi
12. Bentuk layanan seperti apa yang digunakan dalam melakukan bimbingan?
Jawaban : bentuk layanannya ya bisa individu, kelompok ataupun dikelas
dengan memberikan arahan berkaitan dengan TIK.
106
13. Hal seperti apa yang sering dibimbingkan oleh guru, siswa, dan staf
kependidikan ?
Jawaban : yang sering itu dalam penggunaan jaringan internet sekolah ya
karena hampir setiap hari menggunakannya kemudian pembuatan media
pembelajaran walaupun belum banyak yang melakukan bimbingan. dan untuk
staff kependidikan kita sering melakukan pembelajaran dan bantuan dalam
pengerjaan administrasi sekolah seperti pengisian data DAPODIK, instalasi
dan entry data SIMPAK.
14. Selama satu tahun, Apakah Bapak telah melakukan Bimbingan pertahun
minimal 150 siswa?
Jawaban : kalau dihitung mungkin lebih karena dengan melakukan bimbingan
klasikal satu kali saja sudah satu kelas yang berisi 30-35 anak.
Topik : Pengembangan diri
15. Pengembangan diri seperti apa yang telah Bapak lakukan?
Jawaban : dengan melakukan pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh
pemerintah daerah baik Pemerintah tingkat I maupunpemerintah daerah
tingkat II
16. Apakah bapak telah membuat publikasi ilmiah/karya inovatif? kalau ya, sperti
apa?
Jawaban : belum.
107
Catatan Wawancara
Kode : CW 03 GK/04
Hari/ tanggal
: 12 Agustus 2015
Waktu
: 08.30
Lokasi
: SMA Negeri 4 Tegal
Informan
: Dra. Hj. Irma Rachmawati.
Hasil Wawancara
Topik : Progarm Layanan Bimbingan dan Fasilitasi
1. Dalam Kurikulum 2013, TIK diintegrasikan di seluruh mata pelajaran untuk
meningkatkan
efektifitas
proses
pembelajaran.
Bagaimana
pendapat
Bapak/Ibu mengenai hal tersebut?
Jawaban : Sangat bagus, soalnya kan malah mempermudah proses
pembelajaran kan dek.
tapi susah juga kalo guru-guru yang sudah tua juga
harus menggunakan komputer, pada jaman mereka kan komputer hampir
belum ada disekolah-sekolah jadi sangat susah kalau mereka harus mengikuti
peraturan baru ini
2. Menurut Bapak/Ibu bagaimanakah peran baru guru TIK disekolah kaitanya
implementasi kurikulum 2013?
Jawaban : Gimana ya dek, yang saya tau si mata pelajaran TIK sudah tidak
ada karena peraturan baru ya. tapi kalo tugasnya mungkin hampir sama seperti
guru BK kali ya tapi di khususkan ka arah TIK seperti penggunaan komputer
seperti itu.
3. Apakah Bapak/Ibu pernah melakukan bimbingan ke guru TIK?
Jawaban : Ya, beberapa kali saya bertanya ke guru TIK
108
4. Bentuk bimbingan seperti apa yang telah dilakukan dengan guru TIK?
Jawaban : Ya bentuk bimbingannya bertanya langsung dengan guru TIK jika
ada kesulitan dalam menggunakan laptop.
5. Hal seperti apa yang sering ditanyakan ke guru TIK?
Jawaban : kalo yang sering saya tanyakan ya seperti masalah laptop terkena
virus atau tidak bisa terhubung dengan jaringan wifi, kalo masalah media
belajar seperti powerpoint biasanya saya tanyakan ke anak saya atau malah
dibuatkan oleh anak saya atau menyuruh orang untuk membuatkan
6. Pengaruh atau dampak seperti apa yang dirasakan dengan peran baru guru
TIK tersebut?
Jawaban : Menurut saya sangat baik ya, karena sangat membantu sekali dalam
meningkatkan kualitas guru-guru disekolah. ya paling tidak guru-guru tau
maupun muda bisa menggunakan komputer serta internet. kalo bisa
menggunakan internet kan jadi mempermudah guru mencari referensi belajar
kan dek.
109
Catatan Wawancara
Kode : CW 04 TU/05
Hari/ tanggal
: 14 Agustus 2015
Waktu
: 07.45
Lokasi
: SMA Negeri 4 Tegal
Informan
: Jeki Lindawati
Hasil Wawancara
Topik : Program Layanan Bimbingan dan Fasilitasi
1. Menurut Bapak/Ibu bagaimanakah peran baru guru TIK disekolah kaitanya
implementasi kurikulum 2013?
Jawaban : Sangat berperan sekali ya, karena menurut saya itu semua informasi
terkemas dalam IT yang canggih.
2. Apakah Bapak/Ibu pernah melakukan bimbingan ke guru TIK?
Jawaban : ya, pernah dek.
3. Bentuk bimbingan seperti apa yang telah dilakukan dengan guru TIK?
Jawaban : kalo bentuknya ya bertanya langsung kepada guru TIK secara
individu,
4. Hal seperti apa yang sering ditanyakan ke guru TIK?
Jawaban : yang sering saya tanyakan itu seperti penanganan masalah pada
hardware,
kemudian
bimbingan
dalam
menyelesaikan
laporan
yang
memerlukan penanganan software maupun hardware yang belum dikuasai
oleh operator.
5. Pengaruh atau dampak seperti apa yang dirasakan dengan peran baru guru
TIK tersebut?
110
Jawaban : semua kegiatan/ laporan dapat dikerjakan secara efektif dan efisien
dengan hasil yang maksimal.
111
Catatan Wawancara
Kode : CW 05 SW/06
Hari/ tanggal
: 14 Agustus 2015
Waktu
: 08.50
Lokasi
: SMA Negeri 4 Tegal
Informan
: Septian Ari Wibowo
Hasil Wawancara
Topik : Progarm Layanan Bimbingan dan Fasilitasi
1. Menurut adek bagaimanakah peran baru guru TIK disekolah kaitanya
implementasi kurikulum 2013?
Jawaban : peran apa ya mas??
ohh mengenai peran baru di kurikulum 2013, ya bagus sekali mas soalnya
dengan begitu jika ada kesulitan atau hal yang tidak tahu yang bersangkutan
dengan TIK bisa langsung ditanyakan. Sebenarnya sih sebelum berganti
menjadi kurikulum 2013 juga saya sering konsultasi dengan guru TIK tapi
mungkin kalau sekarang sudah lebih jelas mengenai tugas guru TIK yang
menjadi pembimbing TIK disekolah.
2. Apakah Adek pernah melakukan bimbingan ke guru TIK?
Jawaban : ya, pernah mas.
3. Bentuk bimbingan seperti apa yang telah dilakukan dengan guru TIK?
Jawaban : bentuk gimana ya? maksudnya sendiri atau ga gitu?
biasanya sih saya konsultasi ke guru TIK itu secara individu, tapi setiap satu
minggu sekali kan ada pelajaran ketrampilan dan bisa bertemu langsung di
kelas pada saat guru TIK memberikan arahan.
112
4. Hal seperti apa yang sering ditanyakan ke guru TIK?
Jawaban : biasanya sih mengenai sumber belajar, terkadang juga menanyakan
bagaimana mengatasi tentang laptop yang tidak mau konek internet atau
terkena virus.
5. Pengaruh atau dampak seperti apa yang dirasakan dengan peran baru guru
TIK tersebut?
Jawaban : sangat bagus mas, soalnya kan di kurikulum 2013 TIK dipakai di
semua pelajaran jadi kalau ada kesulitan bisa langsung bertanya atau
konsultasi ke guru TIK.
113
Catatan Wawancara
Kode : CW 06 KS/01
Hari/ tanggal
: 20 Agustus 2015
Waktu
: 10.15
Lokasi
: SMA Negeri 4 Tegal
Informan
: Wiyarna, M.Pd
Hasil Wawancara
Topik : Pelaksanaan progarm layanan bimbingan dan Fasilitasi
1. Dalam Kurikulum 2013, TIK diintegrasikan di seluruh mata pelajaran untuk
meningkatkan efektifitas proses pembelajaran. Bagaimana pendapat Bapak
mengenai hal tersebut?
Jawaban : Setuju saja, supaya pembelajaran lebih efektif asalkan bapak ibu
guru yang lain juga mau belajar.
2. Menurut Bapak, bagaimanakah peran baru guru TIK disekolah kaitanya
implementasi kurikulum 2013?
Jawaban : Ya sangat bagus, karena tugas baru tersebut bisa membawa sekolah
menjadi lebih berkualitas dalam pemanfatan TIK khususnya dalam
penggunaan komputer, karena sebagian besar guru disekolah sangat minim
sekali kemampuanya dalam penggunaan komputer.
3. Dalam program layanan dan bimbingan TIK, fasilitas apa yang diberikan oleh
pihak sekolah kepada guru TIK?
Jawaban : Kalau berbicara fasilitas, karena kurikulum 2013 sendiri masih
sangat baru digunakan oleh sekolah jadi saya selaku penanggungjawab disini
masih berupaya memberikan yang terbaik supaya guru TIK dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik. Untuk saat ini guru TIK masih
114
menempati ruang server sebagai pos pelayanan, sembari menunggu ruang
multimedia yang sedang diperbaiki juga.
4. Pedoman apa yang digunakan dalam melaksanakan program bimbingan dan
fasilitasi disekolah?
Jawaban : kalau masalah pedoman itu sesuai dengan permendikbud nomor 68
tahun 2014 tentang peranan guru TIK di kurikulum 2013.
5. Menurut Bapak, apakah guru TIK telah melaksanakan tugas dan peranan
barunya dengan baik?
Jawaban : kalau ditanya sudah baik atau belum, menurut saya guru TIK sudah
melakukan upaya terbaiknya untuk melaksanakan tugas barunya dalam
kurikulum 2013. Memang belum sesuai dari pedoman yang ada, tetapi saya
sebagai penanggungjawab sekolah memaklumi karena memang sekolah ini
masih baru dalam penggunaan kurikulum 2013.
6. Apakah guru TIK telah menyusun rancangan pelayanan dalam pelaksanaan
program pelayanan bimbingan dan fasilitasi?
Jawaban : Untuk rancangan bisa ditanyakan langsung dengan guru TIK dek,
sampai saat ini rancangan masih dalam proses penyelesaian jadi mungkin
belum bisa digunakan.
7. Tindak lanjut seperti apa yang diberikan oleh sekolah untuk meningkatkan
kinerja guru TIK dalam meningkatkan kualitas guru, staf kependidikan dan
siswa?
Jawaban : tindak lanjut seperti apa ya . . .
mungkin dengan mengupayakan pemenuhan fasilitas yang diperlukan oleh
guru TIK.
8. Pengaruh atau dampak yang dirasakan dengan peranan guru TIK sebagai
pemberi layanan dan fasilitasi TIK disekolah?
115
Jawaban : Yang pasti sekolah sangat terbantu dalam pemenuhan kualitas guru,
staf dan siswa dalam pemanfaatan TIK.
Topik : Pengembangan diri
9. Apakah guru TIK telah melaksanakan pengembangan diri? jika ya, seperti
apa?
Jawaban : sudah, masing-masing guru TIK telah melakukan pelatihanpelatihan baik yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah.
10. Apakah guru TIK disini sudah pernah membuat publikasi atau karya ilmiah?
jika ya seperti apa?
Jawaban : Untuk publikasi ilmiah saya rasa belum ya, mungkin Bapak
Muhaemin akan segera membuat karena beliau sedang melaksanakan kuliah
S2.
116
Lampiran 8
MATRIKS REDUKSI DATA
Kode Informan
No
Nama
Pekerjaan
Pendidikan
Kode
Terakhir
1
Muhaemin S.Kom
Guru TIK 1
S1
GT/02
2
Sustanto S.Kom
Guru TIK 2
S1
GT/03
3
Wiyarna S.Pd, M.Pd
Kepala Sekolah
S2
KS/01
4
Dra. Hj. Irma Rachmawati
Guru Mapel
S1
GM/04
5
Jeki Lindawati
Staff Kependidikan
D3
TU/05
6
Septian Ari Wibowo
Siswa
SMP
SW/06
1. Wawancara Informan Utama dan Informan Pendukung
A. Pelaksanaan Program Layanan Bimbingan dan Fasilitasi Guru TIK dalam
Implementasi Kurikulum 2013 di SMA Negeri 4 Tegal
No
3
Pertanyaan
Rancangan
Jawaban
GT/02
kalo
Simpulan
rancangan
sesuai Belum ada
Pelayanan seperti
dengan yang sedang dibuat rancangan,
apa yang telah
oleh tim ICT, kebetulan masih dalam
Bapak buat dalam
karena
pelaksanaan
dokumen
program layanan
proses
bimbingan dan
belum bisa dijelaskan secara
fasilitasi?
detail. Didalamnya itu berisi
memang
semua proses
sedang
dalam penyelesaian.
pengerjaan
jadi
tentang materi bimbingan,
rancangan
layanan
bimbingan, rencana layanan
dan
yang
lainya
banyak mas. hehhe
masih
117
maklum saja di SMA 4 kan
memang
baru
implementasi
dalam
kurikulum
2013 dan juknis mengenai
pembuatan rancangan ini
saja belum lama keluar kan.
GT/03
Kalo rancangan pelayanan
itu belum ada ya mas,
soalnya masih dalam proses
pembuatan.
KS/01
Untuk rancangan bisa
ditanyakan langsung dengan
guru TIK dek, sampai saat
ini rancangan masih dalam
proses penyelesaian jadi
mungkin belum bisa
digunakan.
4
Pedoman apa yang
GT/02
pedomannya
sudah
jelas Pedoman
digunakan dalam
sesuai
melakukan layanan
permendikbud
bimbingan dan
tahun
fasilitasi?
peranan guru TIK dalam bimbingan dan
GT03
KS/01
dengan pelaksanaan
2014
nomor
68 program
mengenai layanan
kurikulum 2013.
fasilitasi
Pedoman ya sudah jelas
menggunakan
sesuai dengan peraturan
Permendikbud
Menteri No.68 tahun 2014
No.68 Tahun
tentang Peranan Guru TIK
2014 Tentang
di kurikulum 2013.
peranan guru
kalau masalah pedoman itu
TIK di
118
sesuai dengan
kurikulum
permendikbud nomor 68
2013
tahun 2014 tentang peranan
guru TIK di kurikulum
2013.
7
Strategi seperti apa
GT/02
seperti apa ya . . . .
Memberikan
yang dilakukan
biasanya
kita
berusaha wawasan
untuk menarik
sebisa
minat melakukan
memberikan
bimbingan?
tentang seberapa pentingnya mengenai
mungkin secara terus
pengetahuan menerus
pemafaatan TIK untuk masa pentingnya
depan
mereka,
karena pemanfaatan
teknologi kan tidak akan TIK dimasa
berhenti perkembangannya. yang akan
makin
tahun
terus datang
berkembang.
GT/03
Sesering
mungkin
memberikan
pentingnya
gambaran
TIK
dimasa
yang akan datang seperti
seseoarang
yang
harus
mampu memanfaatkan TIK
dalam mengerjakan suatu
pekerjaan.
Dengan
memanfaatkan
TIK
saya
rasa semua pekerjaan dari
yang tidak bisa, melihat
referensi di internet menjadi
tahu
dan
bisa
mengerjakannya kemudian
119
dalam
mengirim
berkas
dengan menggunakan email
kita
tidak
mengirim
perlu
ke
repot
tujuannya
langsung.
8
Bagaimana alat
GT/02
Karena sebagian rancangan Hanya dengan
ukur dalam
layanan bimbingan belum melihat
program layanan
selesai
dan bimbingan?
mengukurnya
ya,
kita langsung
dengan sejauh mana
melihat langsung seseorang belum ada
tersebut
yang
melakukan
telah administrasi
bimbingan sekolahnya.
apakah terdapat perubahan
yang baik atau tetap saja
dalam kemampuan semula.
GT/03
Karena semua rancangan
baru
dibuat
dalam
dan
masih
penyelesaian,
jadi
saat ini hanya dilihat secara
langsung ketika guru atau
siswa mampu menggunakan
TIK dengan baik dan benar
atau belum.
9
Tindak lanjut
GT/02
Dengan
meningkatkan Memberikan
seperti apa yang
layanan
dilakukan dalam
dilakukan
menganalisis hasil
menerus.
evaluasi guna
GT/03
yang
bimbingan
yang layanan
secara
terus optimal secara
terus menerus
kita
usahakan
ya
memperbaiki
memberikan layanan secara
layanan dan
terus
menerus
sesuai
120
bimbingan?
10
Evaluasi sperti apa
dengan kebutuhan.
GT/02
Jika dalam proses layanan Mengevaluasi
yang dilakukan
kita
berusaha
sebaik dari saran
dalam proses dan
mungkin
hasil layanan?
layanan supaya semua yang oleh para
memberikan yang diberikan
melakukan bimbingan dapat guru, siswa,
tercapai
apa
yang staf TU yang
diinginkan.
untuk
hasil melakukan
layanan kita selaku tim ICT bimbingan.
berusaha
meningkatkan
kualitas layanan bimbingan
dari masukan masukan yang
perlu diperbaiki.
GT/03
ketika guru dan siswa dalam
proses
pembelajaran
menggunakan
TIK
diberikan
yang
panduan
harus dilakukan secara lisan
kemudian dari hasil dari
panduan tadi itu di evaluasi
apa yang sudah baik dan
apa
yang
harus
di
tindaklanjuti.
Sedangkan
untuk
hasil
layanan
memberikan
jawaban
terhadap
permasalahan
penggunaan
pembelajaran
dalam
TIK
dalam
dan
memberikan tindak lanjut
121
serta masukan pada stake
holder apa saja yang perlu
di
evaluasi
untuk
peningkatan mutu dimasa
yang akan datang.
11
Kegiatan apa saja
GT/02
membantu
dalam Memberikan
yang Bapak
penyelesaian
lakukan dalam
dokumen pada siswa, guru membantu
menjadi pengawas
ataupun staff kependidikan.
penilaian dan
GT/03
tugas
atau penilaian,
penyelesaian
kalo disini biasanya kita terhadap
evaluasi terhadap
melakukan
beberapa kesulitan dan
proses dan hasil
kegiatan
layanan bimbingan
pengawasan
TIK?
antara lain :
dalam
menjadi memberikan
penilaian tugas sesuai
bidang.
1) memberikan
penilaian
kepada siswa atau guru
2) membantu penyelesaian
pada siswa atau guru
yang
mengalami
kesulitan.
3) memberikan
tugas
sesuai dengan bidang
untuk
membantu
layanan kepada siswa
atau guru yang sudah
memiliki
kemampuan
TIK dari hasil penilaian
atau evaluasi.
122
12
Bentuk layanan
GT/02
Kalau bentuk layanan itu Layanan
seperti apa yang
ada tiga mas, bisa secara individu,
digunakan dalam
individu,
melakukan
ataupun satu kelas mas, klasikal
bimbingan?
biasanya disebut layanan (kelas)
kelompok, kelompok dan
clasikal mas.
GT/03
bentuk layanannya ya bisa
individu, kelompok ataupun
dikelas dengan memberikan
arahan
berkaitan
dengan
TIK.
GK/04 Ya bentuk bimbingannya
bertanya langsung dengan
guru TIK jika ada kesulitan
dalam menggunakan laptop.
TU/05
kalo bentuknya ya bertanya
langsung kepada guru TIK
secara individu.
SW/06 bentuk
gimana
ya?
maksudnya sendiri atau ga
gitu?
biasanya sih saya konsultasi
ke guru TIK itu secara
individu, tapi setiap satu
minggu
sekali
kan
ada
pelajaran ketrampilan dan
bisa bertemu langsung di
kelas pada saat guru TIK
memberikan arahan.
13
Hal seperti apa
GT/02
biasanya guru dan siswa Koneksi
123
yang sering
sering menanyakan tentang jaringan error,
dibimbingkan oleh
koneksi jaringan yang tidak laptop terkena
guru, siswa, dan
konek.
staf kependidikan
mengarah
untuk
yang virus, media
dalam pembelajaran,
pembelajaran memang ada penanganan
tapi
jumlahnya
banyak,
tidak hardware
hanya
beberapa maupun
guru saja yang meminta software.
bantuan
dalam
membuat
mpi ataupun siswa yang
ingin
dibantu
dalam
mencari sumber belajar.
Untuk staf kependidikan,
merupakan
yang
sering
paling
melakukan
bimbingan, karena memang
dalam administrasi sekolah
banyak
sekali
yang
berkaitan
tentang
kirim
mengirim data baik melalui
internet,
maupun
bentuk
kaset (CD) sperti pengisian
DAPODIK
dan
entry
itu
dalam
SIMPAK.
GT/03
yang
sering
penggunaan
jaringan
internet sekolah ya karena
hampir
setiap
hari
menggunakannya kemudian
pembuatan
pembelajaran
media
walaupun
124
belum
banyak
yang
melakukan bimbingan. dan
untuk
staff kependidikan
kita
sering
melakukan
pembelajaran dan bantuan
dalam
pengerjaan
administrasi sekolah seperti
pengisian data DAPODIK,
instalasi
dan
entry
data
SIMPAK.
GK/04 kalo yang sering saya
tanyakan ya seperti masalah
laptop terkena virus atau
tidak bisa terhubung dengan
jaringan wifi, kalo masalah
media belajar seperti
powerpoint biasanya saya
tanyakan ke anak saya atau
malah dibuatkan oleh anak
saya atau menyuruh orang
untuk membuatkan.
TU/05 yang sering saya tanyakan
itu
seperti
masalah
pada
penanganan
hardware,
kemudian bimbingan dalam
menyelesaikan laporan yang
memerlukan
penanganan
software maupun hardware
yang belum dikuasai oleh
operator.
125
SW/06 biasanya
sih
mengenai
sumber belajar, terkadang
juga
menanyakan
bagaimana
mengatasi
tentang laptop yang tidak
mau konek internet atau
terkena virus.
15
Pengembangan diri
GT/02
ya
dengan
melakukan Melakukan
seperti apa yang
pelatihan-pelatihan
yang pelatihan baik
telah bapak
diselenggarakan
oleh oleh
lakukan.
pemerintah
baik pemerintah
daerah
tingkat I maupun tingkat II.
GT/03
tingkat I
melakukan maupun
dengan
pelatihan-pelatihan
yang tingkat II
diselenggarakan
oleh
pemerintah
baik
Pemerintah
daerah
tingkat
maupunpemerintah
I
daerah
tingkat II
KS/01
sudah, masing-masing guru
TIK
telah
melakukan
pelatihan-pelatihan
baik
yang diselenggarakan oleh
pemerintah daerah.
16
Apakah Bapak
GT/02
Belum
Belum
telah membuat
GT/03
Belum
membuat
publikasi ilmiah/
KS/01
Untuk publikasi ilmiah saya karya ilmiah.
karya inovatif?
rasa belum ya, mungkin
Bapak
Muhaemin
segera
membuat
akan
karena
126
beliau sedang melaksanakan
kuliah S2.
127
Lampiran 9
Foto-foto Pendukung
D1
Kegiatan Guru TIK
D2
Laboratorium IPA
D3
Ruang Perpustakaan
D4
Kegiatan Belajar
D5
Kegiatan Belajar 2
D6
Wawancara Staf Kependidikan
128
D7
Wawancara Guru TIK
D8
Wawancara Peserta Didik
129
Lampiran 10
Data-data Pendukung
RUANG lINGKUP MATERI BIMBINGAN DAN FASILITASI TIK
SMA NEGERI 4 TEGAL
A. Ruang Lingkup Materi Bimbingan TIK
 Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran
 mencari data dan informasi,
 mengolah data dan informasi,
 mendistribusikan data dan informasi
 Menyajikan data dan informasi, (Komunikasi)
 Menginformasikan data dan informasi
 Memanfaatkan data dan informasi
 Etika pemanfaatan teknologi informasi
 Dampak sosial pemanfaatan teknologi informasi
 dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan IPTEK
B. Ruang Lingkup Materi Fasilitasi TIK sesama guru
Literasi TIK
1. Pengenalan penggunaan komputer sebagi media pembelajaran
Sebagai langkah awal untuk pengembangan kemampuan guru dalam
penggunaan komputer sebagai salah satu media pembelajaran, seluruh
guru harus menguasai penggunaan komputer dan aplikasi dasar berupa
a. menyalakan dan mematikan komputer
b. memanfaatkan media penyimpanan seperti CD dan FlashDisk
c. menggunakan LCD Projector
d. menggunakan aplikasi pengolah kata
e. menggunakan aplikasi pengolah angka
f. menggunakan aplikasi pembuat presentasi
g. dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan
IPTEK.
2. Pengenalan Intranet dan Internet :
a. menghubungkan ke jaringan sekolah/ intranet
b. menghubungkan ke jaringan internet melalui ISP atau hotspot area
c. menggunakan aplikasi web browser
d. menggunakan mesin pencarian
e. menggunakan Email
f. menggunkan Blog
g. dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan
IPTEK.
3. Pengenalan hak atas kekayaan intelektual
a. menyebutkan macam-macam hak dan kewajiban dalam penggunaan
atas data dan informasi
130
b. menyebutkan jenis-jenis hak atas kekayaan intelektual berkaitan
dengan teknologi informasi dan komunikasi.
c. menjelaskan dampak pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
d. menjelaskan kriminalitas dalam teknologi informasi dan komunikasi
e. dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan IPTEK
Pendalaman Pengetahuan
1. Penggunaan website sekolah
a. mengunggah materi ajar
b. mengisi komentar forum diskusi sekolah
c. mengisi artikel, berita dan pengumuman
d. mengunggah nilai siswa
e. dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan IPTEK
2. Penggunaan sistem informasi sekolah
a. sistem aplikasi DAPODIK
b. sistem Aplikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
c. dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan IPTEK
3. penggunaan aplikasi e-learning
a. pengenalan dasar aplikasi Learning Management System
b. memasukan materi ajar berupa word, presentasi atau animasi.
c. membuat aktivitas siswa berupa forum diskuso dan chating interaktif
d. memasukan materi soal menggunakan fasilitas moodle, untuk diujikan
kepada siswa secara online
e. memonitoring aktifitas siswa
f. mengevaluasi hasil latihan online / ujian online
g. dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan dann perkembangan
IPTEK
4. Dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan IPTEK.
131
Materi Bimbingan TIK Peserta didik
Materi untuk membimbing peserta didik antara lain :
1. Pengenalan penggunaan komputer sebagai media belajar, menguasai
penggunaan komputer dan aplikasi dasar berupa:
a. Menyalakan dan mematikan komputer
b. mampu memanfaatkan media penyimpanan seperti CD dan flashdisk
c. manajemen files
d. menggunakan aplikasi pengolah kata
e. menggunakan aplikasi pengolah angka
f. menggunakan aplikasi pengolah presentasi
g. dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembungan IPTEK
2. penggunaan internet dan website
a. Penggunaan intranet dan internet
1) menghubungkan ke jaringan sekolah / internet
2) menghubungkan ke jaringan internet melalui ISP atau hotspot are
3) menggunakan aplikasi web browser
4) menggunakan mesin pencarian
5) mengunduh informasi
6) mengunggah informasi
7) menggunakan Email
8) menggunakan Blog
9) dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan IPTEK
b. Pengenalan fasilitas website sekolah
1) mengunduh materi ajar
2) mengisi komentar forum diskusisekolah
3) mengisi artikel, berita dan pengumuman
4) dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan IPTEK
3. Penggunaan aplikasi e-learning
a. pengenalan dasar aplikasi E-learning Management System
b. mendaftar menjadi anggota E-learning
c. menggunakan e-learning
d. mengirimkan tugas berupa word, presentasi atau animasi
e. menggunkan forum diskusi dan chating interaktif
f. dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan IPTEK.
4. Hak atas kekayaan Intelektual
5. Penyajian Informasi dengan desain grafis
6. penyajian Informasi dengan Animasi
7. social Engineering atau dampak sosial pemanfaatan teknologi informasi
8. algoritma dan dasar pemrograman
9. industri kreatif bebasis TIK
10. Teknik Komunikasi dan Presentasi
11. dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan IPTEK
Catatan :
132


Waktu pembimbingan kepada peserta didik minimal 1 jam tatap muka
setiap pertemuan dengan mekanisme klasikal/kelompok.
materi disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didik.
133
Materi Fasilitasi TIK bagi sesama Guru
Materi untuk memfasilitasi sesama guru dalam kegiatan Workshop, In House
Training, dan pembimbingan untuk pengembangan bahan pembelajaran antara
lain sebagai berikut,
1. Pengenalan penggunaan komputer sebagai media pembelajaran
Sebagai langkah awal untuk pengembangan kemampuan guru dalam
penggunaan komputer sebagi salah satu media pembelajaran, suruh guru harus
menguasai penggunaan komputer dan aplikasi dasar berupa :
a. menyalakan dan mematikan komputer
b. memanfaatkan media penyimpanan seperti CD dan flashdisk
c. menggunakan LCD Projector
d. menggunakan aplikasi pengolah kata
e. menggunakan aplikasi pengolah angka
2. Pembuatan Bahan ajar berupa Story Board
Rencana tertulis untuk pembuatan bahan ajar berbasis TIK. Dalam tahap ini
dideskripsikan apa yang akan ditulis dalam setiap slide ke dalam format yang
telah disediakan berupa story board.
3. Pembuatan Bahan Ajar
a. Pengenalan dasar aplikasi media presentasi
1) Pengenalan Tool/Menu Bar
2) Memasukan teks pada setiap slide
3) Menambahkan background pada setiap slide
4) Menambahkan link ke slide lain dan file lain
5) Menambahkan skema dasar animasi pada setiap teks
6) Menambahkan slide transisi diantara slide, dll.
b. Implementasi rancangan story board ke dalam bentuk power per-slide/
halaman.
c. Melengkapi materi ajar dalam bentuk power point dengan gambar, audio,
video.
d. Explorasi data pendukung bahan ajar dari internet
1) Menggunakan mesin pencarian.
2) Unduh artikel.
3) Unduh gambar.
4) Memindahkan data hasil unduh ke media presentasi.
4. Pembuatan Bahan Ajar berbentuk animasi
a. Pengenalan dasar aplikasi animasi
1) Pengenalan dasar menu dan toolbox.
2) Konsep obyek animasi berupa symbol, movie clip, dan button.
b. Pembuatan animasi sederhana
1) Konsep animasi berupa motion, shape, guide, dan masking.
2) Membuat gambar dan teks sederhana.
3) Membuat menu-menu link ke halaman tertentu.
c. Melengkapi animasi dengan gambar, audio, dan video.
5. Penggunaan Internet dan website sekolah
134
a. Pengenalan Intranet dan Internet.
1) Menghubungkan ke jaringan sekolah / intranet.
2) Menghubungkan ke jaringan internet melalui ISP atau hotspot are.
3) Menggunakan aplikasi web browser.
4) Menggunakan mesin pencarian.
5) Menggunakan Email.
6) Menggunakan Blog.
b. Pengenalan fasilitas website sekolah
1) mengunggah materi ajar.
2) Mengisi komentar forum diskusi sekolah
3) Mengisi artikel, berita dan pengumuman
6. Penggunaan aplikasi e-learning
a. Pengenalan dasar aplikasi Learning Management System
b. Memasukan materi ajar berupa word, presentasii atau animasi
c. Membuat aktivitas peserta didik berupa forum diskusi dan chating
interaktif
d. Memasukan materi soal menggunakan fasilitas moodle, untuk diujikan
kepada peserta didik secara online.
e. Memantau aktifitas peserta didik.
f. Mengevaluasi hasil latihan online/ Iujian online.
7. dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan IPTEK
135
Materi Fasilitasi TIK Tenaga Kependidikan
Materi untuk memfasilitasi tenaga kependidikan dalam pengembangan bahan
pembelajaran antara lain sebagai berikut :
1. Pengenalan penggunaan komputer sebagai media pengelolaan data
Sebagai langkah awal untuk pengembangan kemampuan tenaga kependidikan
disekolah dalam penggunaan komputer sebagai salah satu media pengelolaan
data manajemen sekolah, seluruh tenaga kependidikan harus menguasai
penggunaan komputer dan aplikasi dasar berupa :
a. menyalakan dan mematikan komputer
b. memanfaatkan media penyimpanan seperti CD dan flashdisk
c. menggunakan aplikasi pengolah kata
d. menggunakan aplikasi pengolah angka, dan
e. menggunakan aplikasi pengolah presentasi
2. penggunaan internet dan website sekolah
a. Pengenalan internet
1) Menghubungkan layanan internet dan hotspot area.
2) Menggunakan aplikasi web browser
3) Menggunakan mesin pencarian
4) Menggunakan Email
b. Pengenalan fasilitas website sekolah
1) Memasukan data siswa, guru dan tenaga kependidikan
2) Memasukan data profil sekolah
3) Mengisi artikel, berita dan pengumuman.
4) Memasukan data agenda sekolah
c. Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Sekolah
1) Pengisian Data Pokok Pendidikan (DAPODIK)
2) Instalasi dan Entri Data SIMPAK
3) Entri Data e-Kinerja Guru
4) Instalasi dan Entri data Sistem Informasi Perpustakaan
5) Entri Data dan Verval lainnya.
3. dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan IPTEK
136
PEDOMAN
PELAKSANAAN TUGAS GURU TIK DAN
KKPI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
2014
137
KATA PENGANTAR
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014
tentang Peran Guru Teknologi Informasi (TIK) dan Komunikasi dan Guru
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi
(KKPI)
dalam
Implementasi Kurikulum 2013 menegaskan arti pentingnya peran guru TIK
dan guru KKPI. Agar tugas guru TIK dan guru KKPI dapat direalisasikan
dengan baik, diperlukan pemahaman yang sama antara berbagai pihak yang
berkepentingan tentang pemenuhan beban kerja bagi guru TIK dan guru
KKPI. Oleh karena itu, diperlukan sebuah pedoman yang dapat menjadi
acuan
bagi
guru,
pengawas,
kepala
sekolah,
dinas
pendidikan
kabupaten/kota, dinas pendidikan provinsi, dan unsur lain yang terkait
dengan pelaksanaan tugas guru TIK dan guru KKPI.
Pedoman ini
disusun
sebagai
acuan
dalam
pelaksanaan pemenuhan
beban kerja dan kewajiban guru TIK dan guru KKPI yang memuat beban
kerja, kewajiban dan uraian tugas guru TIK dan guru KKPI. Mudahmudahan dengan adanya kejelasan peran guru TIK dan guru KKPI, mutu
pembelajaran di sekolah menjadi lebih baik. Kami mengucapkan terima
kasih dan penghargaan setinggi- tingginya kepada semua pihak yang telah
berpartisipasi dalam penyusunan pedoman ini.
Jakarta, September 2014
138
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan
bahwa
kurikulum
adalah
seperangkat
rencana
dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
untuk
kegiatan
pembelajaran
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian
tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama adalah rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang
kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum 2013 yang diberlakukan secara penuh dan serentak mulai tahun
ajaran 2014/2015 memenuhi kedua dimensi tersebut. Implikasi dari
pernyataan
tersebut
adalah
bahwa
penyusunan
Kurikulum 2013 oleh satuan pendidikan
kebutuhan,
harus
dan
pelaksanaan
memperhatikan
karakteristik dan potensi satuan pendidikan (internal) serta
lingkungan di daerah setempat. Sebagai pedoman dalam penyelenggaraan
pembelajaran, Kurikulum 2013 memuat komponen-komponen yang
berkaitan dengan pembelajaran. Salah satu dari komponen tersebut
adalah
struktur dan
muatan
kurikulum. Muatan
kurikulum
2013
meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya
merupakan beban belajar bagi peserta didik, muatan lokal, dan kegiatan
pengembangan diri pada satuan pendidikan.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola
pikir sebagai berikut.
1. Pola
pembelajaran
yang
berpusat
pada
guru
menjadi
pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus
memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki
kompetensi yang sama.
139
2. Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi
pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakatlingkungan alam, sumber/ media lainnya).
3. Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring
(peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana
saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet).
4. Pola
pembelajaran
pasif
menjadi
pembelajaran
aktif mencari
(pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model
pembelajaran pendekatan sains).
5. Pola
belajar sendiri/mandiri menjadi belajar kelompok (berbasis
tim).
6. Pola
pembelajaran alat
tunggal
menjadi
pembelajaran berbasis
alat multimedia.
7. Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan
(users)
dengan
memperkuat
pengembangan potensi khusus yang
dimiliki setiap peserta didik.
8. Pola
pembelajaran
(monodiscipline) menjadi
ilmu
pengetahuan
pembelajaran ilmu
tunggal
pengetahuan jamak
(multidisciplines).
9. Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.
Berdasarkan hasil survei ECAR Student Study – Mobil TIK di tahun
2010, pencarian informasi dalam penggunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) yang dilakukan oleh peserta didik menempati posisi
teratas. Posisi kedua ditempati pada penggunaan TIK untuk mengakses
jejaring sosial, disusul mengakses
E-Mail, Maps,
akses
musik,
dan
lainnya. Dengan akses terhadap informasi yang dilakukan peserta didik,
tentu saja proses pembelajaran TIK di abad 21 ini merupakan suatu
keharusan. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) menjadi landasan
kehidupan di abad ke 21. Bimbingan TIK yang dilakukan di sekolah
dimaksudkan
untuk
mempersiapkan
peserta
didik
agar
mampu
140
mengantisipasi pesatnya perkembangan teknologi, sehingga peserta didik
dapat memanfaatkan TIK dengan baik dan benar sesuai dengan
keahliannya.
Di dalam pencapaian tujuan pembelajaran sesuai kurikulum
2013, peran TIK menjadi sangat penting bagi guru dan peserta didik dalam
mencari,
informasi
mengolah,
dalam
menyimpan,
rangka
untuk
menyajikan, menyebarkan data dan
mendukung
kelancaran
proses
pembelajaran. Mengingat guru merupakan ujung tombak pendidikan,
mereka dituntut untuk memiliki
sebagaimana tertera dalam
kemampuan
Peraturan
Menteri
di
bidang
TIK
Pendidikan Nasional
Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru. Selain itu, untuk mewujudkan suasana pembelajaran dan
proses pembelajaran aktif, diharapkan guru memanfaatkan berbagai
sumber belajar agar potensi peserta didik
maksimal
dapat
dikembangkan secara
untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Dalam rangka untuk
mewujudkan situasi pembelajaran yang mendukung potensi peserta didik
dalam pelaksanaan kurikulum, pembelajaran di sekolah perlu didukung
dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat
mengekplorasi sumber belajar secara efektif dan
efisien
dengan
memaksimalkan peran guru TIK dan guru KKPI di sekolah.
B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang
Standar
Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
141
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008
tentang Guru.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang
Pemenuhan Beban Kerja Guru dan Pengawas Satuan Pendidikan.
6. Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan
Reformasi Birokrasi Nomor
16
Tahun
Aparatur Negara dan
2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014
tentang
Kurikulum
2013
Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 60 Tahun 2014
tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah
Kejuruan.
10.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun
2014
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah.
11.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun
tentang
Peminatan
Pada
2014
Pendidikan Menengah.
12.Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2014
tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru
Keterampilan
Komputer
dan
Pengelolaan
Informasi
dalam
Implementasi Kurikulum 2013
C. Tujuan
Pedoman ini disusun dengan tujuan untuk menjadi acuan bagi guru
TIK dan guru KKPI dalam merancang program bimbingan dan
142
fasilitasi TIK bagi peserta didik, sesama guru mata pelajaran
dan tenaga kependidikan di sekolah untuk memanfatkan TIK sebagai
sumber dan/atau sarana belajar di sekolah.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini meliputi:
a. deskripsi guru TIK dan guru KKPI yang terdiri atas kewenangan,
peran, kewajiban dan beban kerja, hak serta uraian tugas guru TIK
dan guru KKPI; dan
b. program bimbingan dan fasilitasi TIK di sekolah yang terdiri atas
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi
dan
tindak
lanjut, rincian
program, serta uraian prosedur kerja.
E. Sasaran
Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi pihak yang
berkepentingan terutama untuk:
1.
guru TIK dan guru KKPI;
2.
kepala sekolah/madrasah;
3.
wakil kepala sekolah;
4.
penyelenggara pendidikan;
5.
wali kelas;
6.
guru mata pelajaran;
7.
tenaga kependidikan lainnya;
8.
pengawas;
9.
dinas pendidikan provinsi; dan
10. dinas pendidikan kabupaten/kota.
143
BAB II
DESKRIPSI TUGAS GURU TIK DAN KKPI
Saat ini dunia telah memasuki era informasi yang berkembang dan
terus berkembang. Informasi menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan
oleh
semua
kalangan
baik
instansi
pemerintah maupun swasta.
Teknologi yang berkembang menyediakan kesempatan yang besar untuk
pengembangan manajemen pendidikan dan proses pembelajaran yang
berkualitas di sekolah melalui pemanfaatan TIK.
Dengan demikian TIK
memiliki potensi yang sangat besar untuk mentransformasikan seluruh
aspek pendidikan di sekolah untuk mencapai tujuan pembelajaran. Oleh
karena itu, peran guru TIK dan guru KKPI perlu dioptimalkan dalam
pelaksanaan kurikulum 2013. Guru TIK dan guru KKPI dalam pelaksanaan
kurikulum 2013 difungsikan menjadi Guru TIK.
A. Kewenangan Pembimbingan TIK/KPPI
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru TIK/KKPI yang menyatakan
bahwa guru yang berwenang membimbing peserta didik di bidang
TIK/KKPI SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK adalah guru yang berkualifikasi
akademik TIK/KKPI dan bersertifikat pendidik TIK/KKPI. Bagi guru yang
tidak
berkualifikasi
akademik
TIK/KKPI
tetapi
telah bersertifikat
pendidik TIK/KKPI, apabila di sekolahnya tidak terdapat guru TIK/KKPI
yang memiliki kualifikasi akademik TIK/KKPI yang bersangkutan akan tetap
bersertifikat pendidik TIK/KKPI dapat mengajar TIK/KKPI pada kelas IX
SMP/MTs dan kelas XII SMA/MA/SMK/MAK untuk tahun pelajaran
2014/2015.
Setiap satuan pendidikan menambah minimal 1 (satu) guru TIK/KKPI, dan
untuk satuan pendidikan yang berada di daerah khusus dapat dilakukan
oleh guru mata pelajaran lain yang memiliki sertifikat pendidik TIK/KKPI.
144
Bagi guru yang tidak memiliki latar belakang TIK/KKPI diwajibkan untuk
mengajar mata pelajaran sesuai dengan kualifikasi akademiknya dan
mengikuti sertifikasi kedua, dan masih dapat dibayarkan tunjangan
profesinya hingga akhir tahun 2016. Apabila sekolah pada tahun pelajaran
2015/2016 tidak memiliki guru TIK/KKPI yang berkualifikasi akademik
TIK/KKPI, sekolah tersebut dapat merekrut guru TIK/KKPI melalui Dinas
Pendidikan Kab/Kota/Provinsi sesuai dengan kewenangannya.
pada
tahun
pelajaran
Apabila
2015/2016 guru-guru yang tidak berkualifikasi
akademik TIK/KKPI yang mengajar sesuai dengan kualifikasi akademik
yang dimiliki tidak dapat/tidak memenuhi beban mengajar 24 (dua
puluh empat) jam tatap muka perminggu, mereka dapat mutasi ke
satuan pendidikan/lintas satuan pendidikan yang membutuhkannya.
B. Peran dan Kewajiban
Guru TIK sebagai guru profesional dalam pelaksanaan kurikulum 2013
memiliki peran dan kewajiban sebagai berikut:
1. membimbing peserta didik SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau yang
sederajat untuk mencari, mengolah, menyiapkan, mendistribusikan,
menyajikan,
menginformasikan
serta
memanfaatkan
data
dan
informasi dalam berbagai cara untuk mendukung kelancaran proses
pembelajaran.
2. memfasilitasi sesama guru pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau
yang
sederajat
dalam
menggunakan
TIK untuk persiapan,
pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran pada pendidikan dasar dan
menengah;
3. memfasilitasi
SMK/MAK,
tenaga
atau
kependidikan
yang
sederajat
pada
SMP/MTs, SMA/MA,
dalam menerapkan dan
mengembangkan sistem informasi manajemen sekolah berbasis TIK.
145
C. Beban Kerja
Dalam pelaksanaan tugas, guru TIK harus memenuhi beban kerja sebagai
berikut.
1. Beban kerja guru TIK paling sedikit melaksanakan pembimbingan
untuk 150 (seratus lima puluh) peserta didik
(satu)
atau
lebih
per
tahun
pada
1
satuan pendidikan. Pelaksanaan beban kerja guru
TIK diatur secara terprogram. Mekanismenya adalah bahwa dalam
memberikan pembimbingan dilakukan untuk setiap peserta didik,
minimal
5
(lima)
kali
pertemuan
setiap
klasikal/kelompok, dan melaksanakan
semester
secara
pembimbingan individual
pada hari kerja dengan jadwal yang diatur oleh guru dan sekolah.
2. Guru TIK memberikan fasilitasi bagi guru dan tenaga kependidikan
SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK secara terprogram, dengan ketentuan
minimal
2
(dua)
kali
pertemuan
klasikal/kelompok dan melakukan
setiap
fasilitasi
semester,
individual pada
secara
hari
kerja berdasarkan kesepakatan dengan teman guru dan tenaga
administrasi.
D. Hak
Guru TIK berhak untuk:
1. mendapatkan tunjangan profesi apabila telah bersertifikat pendidik dan
melaksanakan pemenuhan beban kerja, kewajiban kerja, dan telah dinilai
kinerja dengan hasil minimal “Baik”.
2. mendapatkan angka kredit sesuai dengan peraturan yang berlaku
apabila
guru
mencari,
telah
memenuhi
SMP/MTs,
mengolah,
kewajiban
kerja memfasilitasi sesama
SMA/MA, SMK/MAK, atau yang sederajat untuk
menyiapkan,
menginformasikan serta
mendistribusikan,
memanfaatkan data
menyajikan,
dan informasi dalam
berbagai cara untuk persiapan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran
serta memfasilitasi tenaga kependidikan SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK,
146
atau yang sederajat untuk mengembangkan sistem manajemen sekolah
berbasis
TIK.
Hal
ini dibuktikan dengan
laporan
hasil
kerja
yang ditandatangani oleh kepala sekolah.
E. Uraian Tugas Guru TIK
Guru TIK memiliki tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan
pembimbingan dan
pelayanan
TIK
terhadap peserta didik, guru, dan
tenaga kependidikan. Guru TIK melaksanakan bimbingan TIK kepada.
1. peserta didik pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau yang sederajat
untuk: a. mencari,
mengolah,
menyimpan,
menyajikan,
menyebarkan data dan informasi dalam rangka untuk mendukung
kelancaran proses pembelajaran;
b. pengembangan diri peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan,
potensi,
bakat,
minat,
dan
kepribadian peserta didik
sekolah/madrasah dengan memanfaatkan TIK
sebagai
di
sarana
untuk mengeksplorasi sumber belajar;
2. sesama guru pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau yang sederajat
untuk:
a. pengembangan
sumber
belajar
dan
media pembelajaran;
b. persiapan pembelajaran;
c. proses pembelajaran;
d. penilaian pembelajaran; dan e. pelaporan hasil belajar
3. tenaga kependidikan pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau
sederajat
untuk
meningkatkan
manajemen sekolah. Tabel
uraian
kegiatan adalah sebagai berikut.
efisiensi
tugas
yang
dan efektivitas sistem
dan
hasil
pelaksanaan
147
No
Uraian tugas
1 menyusun rancangan
pelaksanaan bimbingan TIK
2
melaksanakan bimbingan dan
fasilitasi TIK
per semester
untuk :
a. peserta didik
b. guru
c. tenaga kependidikan
Hasil
Dokumen
rencana
Pelaksanaan
Bimbingan TIK *
Dokumen laporan
pelaksanaan
bimbingan dan
fasilitasi TIK untuk
a. peserta didik *
b. guru, dan tenaga
kependidikan **
3
menyusun alat ukur/lembar
kerja program bimbingan TIK
Instrumen
evaluasi
bimbingan TIK*
4
mengevaluasi proses dan hasil
bimbingan TIK
menganalisis hasil bimbingan
TIK
melaksanakan tindak lanjut
hasil evaluasi dengan
memperbaiki
pelaksanaan bimbingan TIK
Data hasil
evaluasi
bimbingan
TIK * *
Data
hasil analisis
menjadi pengawas penilaian dan
evaluasi terhadap proses dan
hasil belajar tingkat sekolah dan
nasional
Dokumen laporan
hasil pengawasan
terhadap penilaian
dan evaluasi
proses dan hasil
belajar tingkat
sekolah dan
nasional**
5
6
7
Dokumen laporan
pelaksanaan
Program tindak
lanjut *
148
8
mengembangkan sistem
informasi manajemen sekolah
berbasis teknologi informasi
1. Dokumen
rancangan Program
pengembangan **
2. Dokumen
laporan hasil
pengembangan SIM
sekolah
9
membimbing peserta didik
dalam kegiatan ekstrakurikuler
Laporan hasil
kegiatan
bimbingan
ekstrakurikuler *
10 melaksanakan kegiatan
pengembangan diri dalam
Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB)
Sertifikat dan
laporan deskripsi diri
hasil kegiatan
pengembangan diri
**
11 melaksanakan publikasi ilmiah
dan/atau membuat karya
inovatif/seni
Hasil karya ilmiah **
Keterangan :
Penghargaan yang diberikan kepada guru berupa:
* Pemenuhan Beban Kerja
** Pemenuhan Angka Kredit
F. Bentuk Bimbingan dan Fasilitasi TIK
1. Bimbingan kepada peserta didik dapat dilaksanakan dengan cara
klasikal/kelompok dan individual.
a. Klasikal /kelompok
Memberikan bimbingan secara terjadwal dalam
bentuk bimbingan secara
klasikal/kelompok dengan tatap muka yang dilaksanakan
secara berkala
yang dilaksanakan paling tidak 5 (lima) kali dalam 1 (satu) semester yang
materinya tertuang dalam program tahunan dan program semester. Materi
149
pembimbingan terkait dengan pemanfaatan TIK untuk mencari, mengolah,
menyimpan, menyajikan, menyebarkan data dan informasi dalam rangka
mendukung kelancaran proses pembelajaran. Kegiatan tersebut dibuktikan
dengan surat tugas dari Kepala Sekolah dengan lampiran jadwal, materi
bimbingan dan daftar peserta didik.
b. Individual
Bimbingan kepada
peserta
didik
secara
individu dilakukan
sesuai
dengan jam kerja guru dengan memberikan konsultasi kepada peserta
didik secara individual di sekolah. Bimbingan peserta didik dilakukan untuk
membantu
dan
memfasilitasi
kesulitan
dalam
mencari,
mengolah,
menyimpan, menyajikan, menyebarkan data, dan informasi dalam rangka
untuk mendukung pembelajaran berbasis proyek, masalah dan discovery
learning, dibuktikan dengan lampiran daftar peserta didik yang melakukan
konsultasi, jadwal konsultasi, materi konsultasi, dan hasil konsultasi.
2. Kegiatan fasilitasi sesama guru dapat dilaksanakan melalui kegiatan
antara lain sebagai berikut.
a. Kegiatan klasikal/kelompok berupa:
Workshop, In House Training, Pertemuan Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan pelatihan Guru.
Guru
TIK
memberikan pelatihan secara
tatap
muka paling tidak 2
(dua) kali dalam semester yang tertuang dalam jadwal dan dilaksanakan
secara berkala yang tertuang dalam program tahunan yang dirinci dalam
program fasilitasi bulanan guru
sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan satuan pendidikan dengan materi
pengembangan dan
pemanfaatan TIK untuk pelaksanaan pembelajaran yang dibuktikan dengan
surat tugas, lampiran daftar hadir, jadwal dan materi pelatihan.
b. Individual
Bimbingan kepada guru yang dilaksanakan secara individual dilakukan pada
saat jam kerja guru dengan memberikan konsultasi sesuai dengan
150
kebutuhan guru di bidang
teknologi
informasi di
satuan
pendidikan/sekolah; antara lain: mencari sumber belajar, pembuatan media
pembelajaran, dan pengolahan nilai menggunakan
pelaksanaan
spread sheet.
Hasil
kegiatan dibuktikan dengan lampiran daftar guru peserta
konsultasi, jadwal konsultasi, lampiran konsultasi, materi konsultasi dan
hasil konsultasi.
3. Kegiatan fasilitasi tenaga kependidikan dapat dilaksanakan melalui
berbagai kegiatan antara lain sebagai berikut.
a. Kegiatan klasikal/kelompok berupa Workshop, In House
Training, dan Pembimbingan Tenaga Kependidikan. Guru TIK memberikan
pembimbingan secara tatap muka terjadwal paling tidak 2 (dua) kali per
semester dan berkala yang tertuang dalam program tahunan yang
dirinci dalam program bulanan fasilitasi tenaga kependidikan sesuai dengan
kebutuhan
dan
pengembangan
kemampuan
dan
implementasi sistem
satuan
pemanfaatan
informasi
pendidikan
TIK
untuk
manajemen
dengan
materi
pembangunan
sekolah,
antara
dan
lain
pengisian Data Pokok Pendidikan (Dapodik), instalasi dan entri data
SIMPAK, e-kinerja guru, inventarisasi kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan bagi guru (kegiatan 1) pengembangan diri yang meliputi
mengikuti diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru, kegiatan publikasi
ilmiah, dan/atau kegiatan karya inovatif, instalasi dan entri data sistem
informasi perpustakaan, serta data dan informasi lainnya.
Hasil kegiatan dibuktikan dengan surat tugas, daftar hadir, jadwal dan
materi fasilitasi.
b. Individual
Bimbingan kepada tenaga kependidikan lainnya secara individual dilakukan
pada saat jam kerja guru dengan memberikan konsultasi sesuai dengan
kebutuhan tenaga kependidikan dalam hal pembangunan, implementasi,
dan
pengembangan
pelaksanaan
kegiatan
sistem
informasi
dibuktkan
manajemen
dengan
sekolah.
Hasil
lampiran daftar peserta
151
konsultasi, jadwal konsultasi, materi konsultasi, dan hasil pelaksanaan
konsultasi.
152
BAB III
PROGRAM BIMBINGAN DAN FASILITASI TIK
A. Program Bimbingan TIK
Program pembimbingan TIK bagi peserta didik dilaksanakan secara
terjadwal di sekolah. Program bimbingan TIK terdiri dari kegiatan
Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi dan Tindak Lanjut.
1. Perencanaan
a. Menentukan Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi bimbingan TIK berkaitan dengan
kompetensi penggunaan komputer sebagai media belajar, mencari,
mengolah, menyimpan, menyajikan, serta menyebarkan data dan informasi
serta etika pemanfaatan teknologi informasi.
b. Merumuskan Kompetensi TIK
Memuat rumusan kompetensi TIK yang mengacu pada ruang
lingkup
materi TIK yang mendukung dalam kegiatan pembimbingan di sekolah.
c. Menyusun Silabus Bimbingan TIK
Memuat standar kompetensi, rumusan kompetensi, materi pokok, kegiatan
bimbingan dan evaluasi.
d. Menyusun Program Tahunan
Memuat rumusan materi, sasaran, jenis bimbingan, dan jadwal waktu
pelaksanaan selama 1 (satu) tahun.
e. Menyusun Program Semester
Memuat rumusan materi, sasaran, jenis bimbingan dan jadwal waktu
pelaksanaan, sehingga terpetakan kegiatan bimbingan disetiap semesternya.
f. Menyusun Rencana Pelaksanaan Bimbingan TIK
Memuat materi pokok, Jenis bimbingan TIK, kompetensi dasar, indikator,
pendekatan, deskripsi materi, sasaran, tempat penyelenggaraan, waktu
penyelenggaraan, alat/media, dan lain-lain kegiatan yang diperlukan untuk
153
mendukung pelaksanaan bimbingan TIK.
g. Merancang Penilaian Bimbingan TIK
h. Merancang
penilaian
otentik
yang
memuat
aspek pengetahuan,
sikap dan keterampilan bagi peserta didik dalam bidang TIK.
2. Pelaksanaan
Melaksanakan program bimbingan dan fasilitasi TIK sesuai dengan rencana
dan didokumentasikan. Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan fasilitasi TIK
untuk setiap periode disusun
dengan
memperhatikan
unsur-unsur
sebagai berikut.
a. Kebutuhan peserta didik, sesama guru dan tenaga kependidikan di
sekolah yang diketahui melalui pengungkapan individu dalam peminatan
untuk peningkatan kemampuan TIK
dan/atau
berdasarkan
uji
kemampuan TIK.
b. Jumlah peserta didik yang wajib dibimbing oleh guru TIK sekurangkurangnya 150 (seratus lima puluh) peserta didik; Kepala sekolah yang
memiliki sertifikat pendidik TIK sekurang-kurangnya 40 (empat puluh)
peserta didik; wakil kepala sekolah yang memiliki sertifikat pendidik TIK
sekurang-kurangnya 80 (delapan puluh) peserta didik.
c. Bidang-bidang pembimbingan meliputi hal-hal terkait dengan peningkatan
kompetensi bidang TIK.
d. Bentuk bimbingan: klasikal/kelompok, dan individu.
e. Frekuensi bimbingan : setiap
bimbingan klasikal/kelompok
peserta
didik
mendapatkan
minimal lima (5) kali/semester, dan
bimbingan individual yang diatur atas kebutuhan peserta didik yang
dilaksanakan pada saat jam kerja guru.
f.
Lama kegiatan : Kegiatan bimbingan TIK kepada peserta didik yang
dilaksanakan
minimal
1
dengan
(satu)
jam
mekanisme
tatap
klasikal/kelompok
berlangsung
muka, sedangkan bimbingan individual
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada jam kerja
guru yang telah dijadwalkan sekolah.
154
g. Waktu kegiatan : (1) Bimbingan TIK kepada peserta didik
secara
klasikal/kelompok dapat dilaksanakan secara berkala per minggu melalui
tatap muka di kelas sesuai dengan jadwal akademik di sekolah. (2)
Bimbingan TIK kepada peserta didik secara individual dilakukan di luar
jadwal akademik sekolah, selama jam kerja Guru TIK/KKPI di sekolah.
h.
Kegiatan khusus : Pada awal tahun ajaran baru diselenggarakan
orientasi bagi peserta didik baru tentang program bimbingan TIK di
sekolah.
Tujuan
dari
kegiatan
ini
adalah
untuk membuat peta
kebutuhan bimbingan TIK bagi peserta didik yang akan dituangkan dalam
program bimbingan.
3. Evaluasi
Melakukan evaluasi terhadap kegiatan bimbingan TIK dimaksudkan untuk
mengetahui aspek- aspek yang perlu mendapat perhatian
dari pelaksanaan bimbingan TIK. Evaluasi
sebagai
upaya pengembangan
bimbingan
kompetensi
lebih
TIK
peserta
lanjut
dilakukan
didik
di
sekolah. Evaluasi ini selanjutnya dapat dipakai untuk melihat keefektifan
bimbingan TIK dan sebagai dasar pertimbangan bagi pengembangannya.
a. Evaluasi Hasil Bimbingan
1) Dengan melakukan evaluasi bimbingan TIK, dapat diketahui
bimbingan
tersebut
efektif
dan dapat
membawa
apakah
dampak
positif
terhadap peserta didik di sekolah.
2) Evaluasi ditunjukkan dengan perolehan nilai bagi peserta didik, yang
mendapatkan
bimbingan TIK. Perolehan hasil bimbingan difokuskan pada
peningkatan kemampuan TIK bagi peserta didik di sekolah dalam
peningkatan kompetensinya sesuai dengan kebutuhan.
3) Penilaian.
a) Penilaian otentik yang meliputi penilaian terhadap pengetahuan, sikap
dan keterampilan.
b) Bentuk penilaian tes tulis, observasi, penilaian diri, dan portofolio.
4) Pelaporan hasil kegiatan bimbingan TIK
155
Pelaporan hasil kegiatan bimbingan TIK bagi peserta didik diwujudkan
dalam bentuk portofolio perkembangan hasil bimbingan TIK
b. Evaluasi Proses Kegiatan
Evaluasi dalam kegiatan bimbingan TIK meliputi evaluasi terhadap :
1) kegiatan pembimbingan TIK;
2) mekanisme dan metode yang digunakan dalam kegiatan; dan
3) pengelolaan dan administrasi kegiatan.
4. Tindak Lanjut
Berdasarkan hasil evaluasi kegiatan, guru TIK melakukan tindak lanjut dari
temuan hasil evaluasi untuk peningkatan layanan bimbingan TIK.
B. Program
Fasilitasi
TIK
bagi
Guru
dan
Tenaga
Kependidikan
Program Fasilitasi TIK merupakan kegiatan memfasilitasi guru dan tenaga
kependidikan dalam pemanfaatan TIK untuk mendukung pembelajaran dan
implementasi sistem informasi manajemen sekolah. Program fasilitasi TIK
dapat berupa kegiatan workshop/IHT dan konsultasi individual yang
termuat dalam program sekolah.
1. Program
Fasilitasi
TIK
terdiri
dari
perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi kegiatan, yang termuat dalam Panduan Pelaksanaan
Workshop/IHT bagi Guru dan Tenaga Kependidikan.
2. Rincian Program Fasilitasi
Program fasilitasi TIK memuat hal-hal berikut.
a.
Sasaran peserta fasilitasi: guru dan tenaga kependidikan yang
memerlukan bimbingan TIK untuk meningkatkan proses pembelajaran
dan layanan administrasi sekolah.
b. Tujuan: untuk meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan
dalam memberikan pelayanan kepada peserta didik , sesuai dengan
kebutuhan masing- masing guru dan tenaga kependidikan.
c.
Materi: topik
kegiatan yang
diperlukan oleh guru
dan tenaga
156
kependidikan untuk mencapai Kompetensi yang diharapkan sesuai
dengan kebutuhan.
d. Metode: menggunakan berbagai metode pendekatan dalam mengajar
orang dewasa untuk ketercapaian kompetensi yang diharapkan.
e. Waktu: kegiatan bimbingan TIK kepada guru dan tenaga pendidik yang
dilaksanakan dengan mekanisme klasikal/kelompok
berlangsung
minimal 1 (satu) jam tatap muka, sedangkan bimbingan individual
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan guru dan tenaga administrasi
pada jam kerja guru yang telah dijadwalkan.
f. Tempat: tempat pelaksanaan kegiatan dilakukan diruang pertemuan guru
dan tenaga kependidikan sesuai kesepakatan dan tidak mengganggu
proses belajar peserta didik.
g. Penilaian:
setiap
peserta
dievaluasi
ketercapaian kompetensinya
sesuai dengan target yang telah direncanakan dalam program fasilitasi.
Hasil evaluasi dapat digunakan untuk melihat efektivitas layanan untuk
perbaikan pelaksanaan program fasilitasi berikutnya
C. Uraian Prosedur Kerja
1. Kepala sekolah menugaskan guru TIK untuk:
a. membuat program bimbingan dan fasilitasi TIK;
b. melaksanakan program bimbingan dan fasilitasi TIK;
c. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan bimbingan dan fasilitasi TIK; dan
d. melaksanakan kegiatan tindak lanjut.
2. Guru TIK menyusun program bimbingan dan fasilitasi TIK yang
memuat:
a. pendahuluan yang terdiri atas: latar belakang, tujuan dan bentuk
kegiatan pembimbingan dan fasilitasi TIK;
b. kegiatan pembimbingan dan fasilitasi TIK; dan
c. penutup terdiri atas kesimpulan dan saran.
3. Guru TIK melaksanakan program bimbingan dan fasilitasi TIK sesuai
157
dengan rencana dan didokumentasikan.
4. Guru TIK membuat laporan bimbingan dan fasilitasi TIK pada setiap
akhir semester.
158
BAB IV
PENUTUP
Peran guru TIK dan guru KKPI dalam pelaksanaan kurikulum
2013 sangat penting. Pemenuhan tugas guru TIK dan guru KKPI sesuai
dengan beban kerja paling sedikit membimbing 150 peserta didik
dapat diekuivalenkan dengan kewajiban mengajar paling sedikit 24 (dua
puluh empat) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu merupakan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang guru TIK dan guru KKPI
sesuai ketentuan.
Keberhasilan guru TIK dan guru KKPI dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan ketentuan sangat bergantung pada pemahaman, kesadaran,
keterlibatan dan upaya sungguh- sungguh dari segenap unsur yang
terkait. Pelaksanaan bimbingan dan fasilitasi TIK yang dilakukan oleh
guru
TIK
dan
guru
KKPI juga merupakan bagian dari cermin
keberhasilan rencana pengembangan sekolah. Pelaksanaan bimbingan
dan fasilitasi TIK yang dilakukan oleh guru TIK dan guru KKPI ini pada
akhirnya akan mendukung tercapainya guru profesional yang mampu
menghasilkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif secara adil,
bermutu, dan relevan untuk kebutuhan masyarakat Indonesia dan
global.
159
Permendikbud Nomor 38 Tahun 2014 tentang peranan guru TIK dalam
implementasi Kurikulum 2013
160
161
162
163
164
165
Lampiran 11
Surat Ijin Penelitian
166
Lampiran 12
Surat Telah melakukan Penelitian
Download