SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI

advertisement
SKRIPSI
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN
IBU HAMIL MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS TURI
SLEMAN
Disusun Guna Memenuhi Sebagian Syarat dalam Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan
di Program Studi Ners STIKES Alma Ata Yogyakarta
Oleh :
Erin Adelina
100100510
PROGRAM STUDI NERS
STIKES ALMA ATA YOGYAKARTA
2014
Lembar Pernyataan
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini adalah asli dan belum
pernah dilakukan diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya tulis
atau pendapat yang belum pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila kemudian hari ternyata ditemukan adanya kesamaan dengan penelitian
lain, maka saya bersedia menanggung risiko dan konsekuensi dari akademik.
Yogyakarta, Mei 2014
Erin Adelina
ii MOTTO
“ Diduniainitidakada yang
tidakmungkinjikakitamauberusahadanberdo’akarenasesungguhnya Allah
akanselalumengabulkando’a yang dipanjatkanhambanya”
“Satuhal yang dapatkitaubahadalahsatuhal yang
dapatkitakontroldanituadalahsikapkita”
“Cara memulaiadalahdenganberhentiberbicaradanmulaimelakukan”
iii PERSEMBAHAN
Bismillahhirrohmanirrohim, Sayapanjatkanpujisyukurkepada Allah
subhanahuwata’ala yang selalumenemanikudalamsetiapnafasku, yang
telahmemudahkanjalannyapenyusunanskripsiini.
Ku persembahkanskripsiinikepada :
Ayah danibutercinta, sebagai rasa hormatdanbaktikuatassegalacintadankasih saying
yang penuhketulusan. Terimakasihuntukdo’a-do’anya, terimakasihataskepercayaan,
dukungan, nasehat, pengorbanandanlimpahankasih saying yang tiadahentiuntukku.
Adikkutercinta Winnie Rinindaterimakasihuntukdo’a da semangatnya.
Pamandanbibikuterimakasihatasdo’a, nasehatdansemangatnyaselamainiuntukku.
Keduapembimbingku yang senantiasadengansabarmembimbingdan member
semangatuntukkudalammenyelesaikantugasiniterimakasihbanyak.Tidaklupaterimak
asihuntukpengujiku.
Husaini yang selalumemberikansemangatdando’anyauntukku,
terimakasihuntuksemuanya.
Sahabat-sahabatkudanrekan PSIK 2010
terimakasihbanyakuntukdo’adandukungannyasehinggaskripsiinibisaberjalandengan
lancar.
iv KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunanskripsi ini dengan judul “Hubungan dukungan suami
dengan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan di Puskesmas Turi
Sleman”.
Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar
Sarjana Keperawatan di program studi Ners STIKES Alma Ata Yogyakarta.
Bimbingan, bantuan, doa dan motivasi, banyak penulis dapatkan dalam proses
penyelesaian skripsi ini hingga akhirnya penulis mampu menyelesaikannya. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
1. Prof. DR. Hamam Hadi, MS.,Sc.D, selaku ketua STIKES Alma Ata
Yogyakarta.
2. Kepala Puskesmas yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan
penelitian di Pukesmas Turi Sleman.
3. Susiana Sariyati, S.,ST.M.Kes, selaku pembimbing I yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan serta arahan dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Wahyuningsih, S.Kep.,Ns, selaku pembimbing II yang telah meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan
skripsi ini.
v 5. Tri Prabowo, S.Kp.,M.Sc,Selaku penguji skripsi yang telah meluangkan
waktu untuk menguji dan memberikan masukan dalam penyusunan skripsi
ini.
6. Pratiwi, S.kep.,Ns, selaku pembimbing akademik yang telah meluangkan
waktunya dalam membimbing penulis selama menempuh pendidikan di
STIKES Alma Ata Yogyakarta.
7. Ibu hamil yang akan dijadikan sampel penelitian di Puskesmas Turi
Sleman.
Penulis menyadari bahwaskripsi yang disusun ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran
yang bersifat membangun sehingga dapat membantu dalam penyempurnaan
penyusunan skripsi ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, Mei 2014
Penulis
vi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................
ii
LEMBAR PERNYATAAN PLAGIAT .........................................................................
iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................
iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................................
v
DAFTAR TABEL ..........................................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................
1
B. Perumusan Masalah ...........................................................................................
6
C. Tujuan Penelitian ...............................................................................................
6
D. Manfaat Penelitian .............................................................................................
6
E. Keasliaan Penelitian ...........................................................................................
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. TelaahPustaka................................................................................................
B. Kerangka Teori...................................................................................................
29
C. Kerangka konsep ................................................................................................
30
D. Hipotesis.............................................................................................................
30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian .........................................................................................
31
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................
31
C. Populasi dan Sampel ..........................................................................................
31
vii D. Variabel Penelitian .............................................................................................
32
E. Defenisi Operasional ..........................................................................................
33
F. Instrument Penelitian .........................................................................................
35
G. Tehnik Pengumpulan Data .................................................................................
36
H. Analisa Data .......................................................................................................
36
I. Etika Penelitian ..................................................................................................
38
J. Rencana Jalannya Penelitian ..............................................................................
39
K. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian .................................................................
40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ...................................................................................................................
42
B. Pembahasan ........................................................................................................
46
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ............................................................................................................
55
B. Saran...................................................................................................................
56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional......................................................35
Tabel 3.2 Kisi-kisi.................................................................... 35
Tabel 4.1 Karakteristikrespondenberdasarkanumur …...............43
Tabel 4.2 Karakteristikrespondenberdasarkanpendidikan.........44
Tabel 4.3 Distribusifrekuensidukungannsuami…………….......45
Tabel 4.4Distribusitingkatkecemasan………………………….. 45
Tabel 4.5 Hubungan Dukungan Suami dengan
Tingkat Kecemasan.........................................................................45
ix DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori............................................................
29
Gambar 2.2 Kerangka Konsep........................................................
30
x DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat permohanan ijin studi pendahuluan
Lampiran 2. Surat izin penelitian
Lampiran 3. Surat pengantar kuesioner
Lampiran 4. Informed concent
Lampiran 5. Kuesioner penelitian
Lampiran 6. Lembaran bimbingan Skripsi
Lampiran 7. Time schedule penyusunan Skripsi
xi HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU
HAMIL MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS TURI SLEMAN1
Erin Adelina2, Susiana Sariyati3, Wahyuningsih4
ABSTRAK
Latar belakang masalah : Kurangnya perhatian dari keluarga khususnya peran serta suami
dalam proses selama kehamilan menjadi penyebab terjadinya kecemasan pada ibu hamil.
Akibatnya ibu merasa takut, cemas dan khawatir dalam menghadapi persalinan sehingga
dapat mengganggu proses persalinan (Musbikin, 2005).
Tujuan : Mengetahui hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil
menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman.
Metode : Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif, menggunakan metode korelasional
dengan rancangan cross sectional. Tehnik sampling yang digunakan adalah total sampling.
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 bu hamil trimester III. Instrumen yang
digunakan adalah kuesioner. Pengolahan dan analisa data menggunakan kendall tau.
Hasil : Hasil distibusi frekuensi dukungan suami tinggi yaitu 29 orang (72,5%). Tingkat
kecemasan ibu hamil menunjukkan bahwa ibu hamil yang memiliki kecemasan sedang
yaitu 17 orang (42,5%). Hasil penelitian menunjukkan nilai uji kendall tau 0,383 nilai
signifikansi p-value sebesar 0,011 (p<0,05).
Simpulan : Ada hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil
menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman dengan keeratan hubungan rendah.
Kata kunci : Dukungan suami, tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan
1
Judul
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta
3
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta
4
Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta
2
RELATIONSHIP OF HUSBAND’S SUPPORT WITH ANXIETY LEVEL
OF THE EXPECTANT MOTHER IN FACING OF CHILDBIRTH AT
PUSKESMAS OF TURI SLEMAN1
Erin Adelina2, Susiana Sariyati3, Wahyuningsih4
ABSTRACT
Problem background: the lack of attention from the family in particularly
participation role of husband in the process during pregnancy becomes a cause of
anxiety experience on the expectant mothers. The result, the mothers feel afraid,
frightened and worried in facing of childbirth so that can bother the process of
childbirth (Musbikin, 2005).
Objective: to know relationship of husband’s support with anxiety level of the
expectant mother in facing of childbirth at Puskesmas of TuriSleman.
Method: the research type is quantitative descriptive, using correlation method
with cross sectional design. Sampling technique that was used is total sampling.
Number of sample in the research is 40 of the trimester III expectant mothers. The
research instrument that was used was questionnaire. Data tabulation and analysis
used kendall tau.
Result: frequency distribution result of husband’s support is high that is 29 people
(72,5%). Anxiety level of the expectant mothers showed that the expectant
mothers have sufficient anxiety those are 17 people (42,5%). Research result
showed that kendall tau test value is 0,383, significance value of p-value as many
0,011 (p<0,05).
Conclusion: there is relationship between husband’s supports with anxiety level of
the expectant mother in facing of childbirth at Puskesmas of TuriSleman with
relationship closeness is low.
Keywords: husband’s support, anxiety level of the expectant mother in facing of
childbirth
1
Title
Student of Health Science School of Alma Ata Yogyakarta
3
Lecturer of Health Science School of Alma Ata Yogyakarta
4
Lecturer of Health Science School of Alma Ata Yogyakarta
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kehamilan merupakan periode krisis yang akan berakhir dengan
dilahirkannya bayi. Ibu mengalami perubahan selama kehamilan, baik
fisik maupun psikis yang tampaknya hal tersebut berhubungan dengan
perubahan biologis (hormonal) yang dialaminya, emosi ibu hamil
cenderung labil. Reaksi yang dapat ditunjukan terhadap kehamilan dapat
saja berlebihan dan mudah berubah-ubah (Herawati,2009).
Masa kehamilan dan persalinan pada manusia menjadi fokus
perhatian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Wanita hamil
biasanya mengalami perasaan ambivalen yaitu perasaan yang bersifat
positif dan negatif terhadap kehadiran bayi. Perasaan positif berupa
kebahagiaan yang diekspresikan secara bebas dan tidak menimbulkan
perasaan bersalah. Perasaan negatif meliputi perasaan cemas akan sakit
yang ditimbulkan pada saat persalinan. Untuk mengurangi rasa kecemasan
dan rasa takut adalah tanggung jawab dari seorang suami. Rasa cemas itu
ditandai dengan perasaan yang tidak jelas tentang keprihatinan dan
khawatir karena ancaman pada sistem nilai atau pola keamanan seseorang
(Carpenito, 2007).
1 2 Perasaan takut, cemas pada ibu hamil dapat menyebabkan rasa
sakit yang berlebihan pada waktu persalinan. Rasa sakit yang luar biasa
yang
dirasakan
ibu
dapat
mengganggu
proses
persalinan
dan
mengakibatkan lamanya proses persalinan (Palupi, 2012).
Di Indonesia terdapat 373.000.000 ibu hamil pada tahun 2007,
yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan sebanyak
107.000.000 orang (28,7%). Seluruh populasi di Pulau Jawa terdapat
679.765 ibu hamil, yang mengalami kecemasan dalam menghadapi
persalinan 355.873 orang (52,3%) (Depkes RI, 2008).
Di negara miskin sekitar 25-50% kematian wanita usia subur
disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan
nifas. World Health Organization (WHO) memperkirakan seluruh dunia
setiap tahunnya lebih dari 585.000 meninggal saat hamil atau bersalin.
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mengalami kenaikan dari
228/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007, menjadi 359/100.000
kelahiran hidup pada tahun 2012. Pencapaian target Millenium
Development Goals (MDGs) tahun 2015 untuk Angka Kematian Ibu
(AKI) adalah 102/100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012).
Selain AKI, Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia saat ini
masih cukup tinggi, Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) diperoleh
bahwa AKB tahun 2007 sebesar 34/1000 kelahiran hidup. Jika
dibandingkan dengan AKB tahun 2012 sudah menurun menjadi 32/1000
kelahiran
hidup
namun
masih
jauh
dari
target
Millenium
3 DevelopmentGoals (MDGs) tahun 2015 yaitu AKB sebesar 23/1000
kelahiran hidup (SDKI, 2012).
Hasil sensus tahun 2010 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
menunjukan AKI sebesar 99,9/100.000 kelahiran hidup, sedangkan
kematian ibu yang dilaporkan kabupaten atau kota sebanyak 43 angka
kematian ibu (Dinkes DIY, 2012). Angka Kematian Bayi (AKB) di
provinsi DIY tahun2010 sesuai hasil sensus penduduk tahun 2010 yang
telah dihitung oleh BPS Provinsi DIY adalah laki-laki sebesar 20
bayi/1000 kelahiran hidup sedangkan perempuan sebesar 14 bayi/1000
kelahiran hidup. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2012 menunjukan bahwa AKB di DIY mempunyai angka yang
relatif lebih tinggi yaitu sebesar 25/1000 kelahiran hidup (Dinkes DIY,
2012).
Salah satu penyebab AKI di Indonesia adalah kurangnya perhatian
dari keluarga khususnya peran serta suami dalam proses selama
kehamilan. Padahal suami sangat berperan untuk membantu menenangkan
kondisi fisik maupun psikis seorang istri. Akibat dari kurangnya perhatian
dan dukungan dari suami, membuat ibu merasa takut, cemas dan khawatir
dalam menghadapi persalinan. Dampak kecemasan yang dialami ibu saat
persalinan adalah ibu akan menjadi lelah dan kehilangan kekuatan
sehingga dapat mengganggu proses persalinan (Musbikin, 2005).
4 Ibu dalam kondisi cemas yang berlebihan, khawatir dan takut tanpa
sebab sehingga pada akhirnya berujung pada stress. Cemas yang
berlebihan menyebabkan kadar hormon stress meningkat dan dapat
menghambat dilatasi serviks normal, sehingga dapat meningkatkan
persepsi
nyeri
dan
mengakibatkan
persalinan
lama.
Kecemasan
menimbulkan ketegangan menghalangi relaksasi tubuh menyebabkan
keletihan bahkan mempengaruhi kondisi janin dalam kandungannya.
Kondisi inilah yang mengakibatkan otot tubuh menegang, terutama otototot yang berada didalam rahim ikut menjadi kaku dan keras sehingga sulit
mengembang. Tidak hanya itu, emosi yang tidak stabil dapat membuat
rasa sakit yang meningkat. Menjelang persalinan ibu hamil membutuhkan
ketenangan agar proses persalinan menjadi lancar tanpa hambatan.
Semakin ibu tenang menghadapi persalinan maka persalinan akan berjalan
semakin lancar. Adanya dukungan keluarga terutama dukungan yang
didapatkan dari suami akan menimbulkan ketenangan batin dan perasaan
senang dalam diri ibu (Jannatun, 2010).
Proses kelahiran merupakan keadaan yang melelahkan secara
fisik,mental, dan emosional sehingga membutuhkan dukungan dari suami
atau orang terdekat. Kehadiran suami merupakan salah satu dukungan
moral yang dibutuhkan, karena pada saat bersalin ibu sedang mengalami
stres yang berat (Hidayati, 2013).
Dukungan yang terus menerus dari seorang pendamping persalinan
kepada ibu selama proses persalinan dapat mempermudah persalinan,
5 memberi rasa nyaman, semangat, membesarkan hati dan meningkatkan
rasa percaya diri ibu, serta mengurangi kebutuhan tindakan medis.
Dukungan suami dalam proses persalinan merupakan sumber kekuatan
bagi ibu yang tidak dapat diberikan oleh tenaga kesehatan. Dukungan
suami dapat berupa dorongan, motivasi terhadap istri baik secara moral
maupun material serta dukungan fisik, psikologi, informasi, penilaian dan
finansial ( Jansen dan Lowedermik,2005).
Ibu yang didampingi seorang sahabat atau keluarga dekat (suami)
selama proses persalinan berlangsung, memiliki resiko lebih kecil
mengalami komplikasi yang mengalami tindakan medis dari pada mereka
yang tanpa pendampingan. Dalam penelitian Sosa (2001) ditemukan
bahwa kehadiran suami atau kerabat dekat akan membawa ketenangan dan
menjauhkan ibu dari stres dan kecemasan yang dapat mempersulit proses
persalinan. Kehadiran suami akan membawa pengaruh positif secara
psikologis dan berdampak positif pula pada kesiapan ibu secara fisik
(Musbikin,2005).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan
Desember 2013 di Puskesmas Turi Sleman didapatkan data jumlah
kunjungan ibu hamil pada bulan januari sampai maret 2014 berjumlah 99
ibu hamil. Data jumlah ibu hamil trimester III berjumlah 40 ibu hamil.
Data jumlah ibu hamil yang mengalami kecemasan pada bulan Desember
2013 sampai Maret 2014 berjumlah 17 ibu hamil. Berdasarkan hasil
wawancara pada 12 ibu hamil yaitu ibu hamil primigravida dan
6 multigravida didapatkan 7 ibu hamil primigravida mengatakan tegang,
takut, cemas dan khawatir terhadap kehamilan dan proses persalinan
nantinya. Sedangkan 5ibu hamil multigravida mengatakan sulit tidur,
mudah lemah dan sulit berkonsentrasi.
Kecemasan yang dialami ibu hamil primigravidadikarenakan pada
kehamilan anak pertama sedangkan kecemasan yang dialami ibu hamil
multigravida dikarenakan jarak kehamilan yang terlalu jauh dan kurangnya
perhatian dari suami dalam proses selama kehamilan. Oleh karena itu, ibu
hamil yang mengalami rasa kecemasan dalam menghadapi persalinan,
ditakutkan persalinan ini mengalami kegagalan dan hal yang buruk terjadi
pada dirinya dan janin.Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ Hubungan dukungan suami
dengan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan di Puskesmas
Turi Sleman”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka yang menjadi
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Apakah ada hubungan
dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi
persalinan di Puskesmas Turi Sleman ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu
hamil dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman.
7 2. Tujuan khusus
a. Mengetahui dukungan suami pada ibu hamil dalam menghadapi
persalinan di Puskesmas Turi Sleman.
b. Mengetahui tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi
persalinan di Puskesmas Turi Sleman.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil
penelitian
ini
diharapkan
dapat
mengembangkan
ilmu
pengetahuan khususnya untuk keperawatan jiwa dan keperawatan
maternitas yang berkaitan dengan tingkat kecemasan ibu hamil dalam
menghadapi persalinan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan referensi
perpustakaan dan sebagai sumber bacaan tentang tingkat
kecemasan pada ibu hamil dalam menghadapi persalinan,
khususnya bagi STIKES Alma Ata.
b. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan bagi
bidan di Puskesmas Turi Sleman dalam tindakan persalinan dengan
melibatkan suami dalam proses persalinan.
8 c. Bagi Ibu Hamil
Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan informasi, bahwa
sangat penting bagi ibu hamil untuk mempersiapkan diri baik
secara fisik maupun psikis. Semua hal itu ditunjukan untuk
menjaga kesehatan ibu dan menghindari munculnya kecemasan
pada ibu hamil.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar bagi peneliti
lain untuk kepentingan pengembangan ilmu berkaitan dengan
kecemasan.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu
yang hampir serupa dengan penelitian ini :
1. Sri Yuni Tursilowati dan Sulistyorini (2007) “Pengaruh Peran Serta
Suami terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil dalam Menghadapi
Proses Persalinan di Desa Jepat Lor Kecamatan Tayu Kabupaten Pati
2007”. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif korelasional.
Sedangkan rancangan penelitiannya adalah cross sectional. Tehnik
pengambilan sampel menggunakan tehnik sampling jenuh. Analisa
data menggunakan uji statistik analisis regresi dengan regresi linier
sederhana. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh antara
peran serta suami terhadap tingkat kecemasan ibu hamil dalam
menghadapi persalinan di Desa Jepat Lor. Kemaknaan (signifikan) ini
9 menunjukan hasil uji F pada taraf kepercayaan 5% dengan nilai P=
0,006 < 0,005 dan taraf kepercayaan 1%. Hal ini menunjukan bahwa
persamaan regresi linear tersebut nyata ada (signifikan). Persamaan
dengan penelitian tersebut terletak pada variabel penelitian yaitu
tingkat kecemasan dan jenis penelitian serta rancangan penelitian.
Perbedaan dengan penelitian tersebut terletak pada tempat penelitian,
waktu penelitian dan analisa data menggunakan uji hipotesis kendalltau.
2. Fitria Hayu Palupi (2012) “Perbedaan Tingkat Kecemasan Ibu
Primigravida dan Multigravida dalam menghadapi proses persalinan
kala I di Rumah Sakit Bersalin Saras Jaten Karanganyar”. Jenis
penelitian ini adalah observasional analitik. Sedangkan rancangan
penelitiannya adalah cross sectional. Tehnik pengambilan sampel
menggunakan tehnikpurpossive sampling. Analisa data menggunakan
rumus t-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan
tingkat kecemasan antara primigravida dan multigravida di Rumah
Sakit Bersalin Saras Jaten Karanganyar. Kemaknaan (signifikan) ini
menunjukan hasil 5% to : tt = 8,3373>2,024sehingga hipotesis nol
ditolak, hipotesis alternatif diterima. Persamaan dengan penelitian
tersebut terletak pada variabel penelitian yaitu tingkat kecemasandan
jenis penelitian serta rancangan penelitian. Perbedaan dengan
penelitian tersebut terletak pada tempat penelitian, tehnik pengambilan
10 sampel, waktu penelitian dan analisa data menggunakan uji hipotesis
kendall-tau.
3. Nur Hidayati (2013) “Hubungan antara Dukungan Suami dengan
Tingkat Kecemasan Ibu Hamil dalam Proses Persalinan di Wilayah
Kerja Puskesmas Mergangsan Yogyakarta”.Jenis penelitian ini adalah
metode korelasional. Sedangkan rancangan penelitiannyaadalah cross
sectional.
Tehnik
pengambilan
sampel
menggunakan
tehnik
purpossive sampling. Analisa data menggunakan uji statistik kendall
tau. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara
dukungan suami terhadap tingkat kecemasan ibu hamil pada persalinan
di Wilayah Kerja Puskesmas Mergangsan. Hasil ini menunjukan nilai
signifikansi p-value sebesar 0,002 (p<0,05) sehingga Ho ditolak dan
Ha diterima. Persamaan dengan penelitian tersebut terletak pada
variabel penelitian, jenis penelitian, rancangan penelitian dan analisa
data. Perbedaan dengan penelitian tersebut terletak pada tempat
penelitian, tehnik pengambilan sampel dan waktu penelitian.
11 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah dikandungnya janin hasil pembuahan sel
telur oleh sperma. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40
minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu) dihitung dari
hari pertama haid (Astria, 2009).
Kehamilan merupakan suatu perjalanan baru yang ditandai
dengan perubahan fisik dan psikis sehingga timbul berbagai
masalah psikologis. Salah satu aspek psikologis yang berpengaruh
pada kehamilan adalah kecemasan. Rasa cemas selama kehamilan
dapat timbul akibat kekhawatiran akan proses persalinan yang
aman untuk ibu dan bayinya (Utami, 2009).
b. Perubahan Psikologis Kehamilan
Menurut Purwaningsih (2010), Perubahan psikologis yang dialami
ibu hamil melalui tiga tahap yaitu:
1) Tahap Trimester I
Krisis awal yang disebabkan oleh kebenaran terjadinya
kehamilan, sebagian wanita mengalami kegembiraan tertentu
karena mereka telah dapat menyesuaikan diri dengan
membentuk hidup baru. Karena tubuh dan emosi seluruhnya
12 berhubungan, perubahan fisik dapat mempengaruhi emosi.
Segera setelah konsepsi, progesteron dan estrogen dalam tubuh
mulai meningkat. Terjadi keletihan, kelemahan, dan perasaan
mual. Calon ibu merasa tidak sehat benar dan umumnya
mengalami depresi.
2) Tahap Trimester II
Trimester II biasanya lebih menyenangkan.Fruktuasi emosional
sudah mulai rendah, perhatian ibu hamil telah terfokus pada
berbagai perubahan tubuh yang terjadi selama kehamilan,
kehidupan seksual keluarga dan hubungan batiniah dengan bayi
yang dikandungnya.
3) Tahap Trimester III
Trimester III merupakan klimaks kegembiraan emosi karena
kelahiran bayi. Sekitar akhir bulan ke-8 mungkin mengalami
periode
tidak
semangat
dan
depresi,
ketidaknyamanan
bertambah karena janin bertambah besar dan menunggunya
terlalu lama, sehingga ibu hamil sangat emosional dalam upaya
mempersiapkan ataumewaspadai segala sesuatu yang mungkin
akan terjadi dan harus dihadapi.
c. Aspek Yang Mempengaruhi Kondisi Psikologis Ibu Hamil
Ibu hamil pada minggu-minggu terakhir usia kehamilannya
selalu dihinggapi perasaan takut menghadapi persalinan. Perasaan
takut yang timbul bermacam-macam, diantaranya takut tidak dapat
13 melahirkan dengan normal, takut bayi yang dilahirkan tidak
sempurna, atau takut terjadi sesuatu dengan bayi yang akan
dilahirkannya. Ketakutan yang bertambah kuat saat persalinan
bepengaruh
buruk
pada
proses
persalinan
itu
sendiri(Cahyono,2010).
Menurut Tim Keswasmas (2008) faktor-faktor yang dapat
menciptakan perasaan takut dan cemas menjelang persalinan antara
lain :
1) Lingkungan rumah
Sikap mental pasangan suami istri dalam menyambut kehadiran
anak dan menjalankan peran mereka sebagai ayah dan ibu
dapat menciptakan lingkungan rumah yang kondusif. Hal ini
akan sangat menentukan kesehatan anak secara fisik, mental
dan sosial. Kehamilan yang tidak diinginkan dan menciptakan
lingkungan yang tidak kondusif sehingga mempengaruhi
kondisi psikologis ibu pada saat hamil dan melahirkan.
2) Kondisi perkawinan
Perkawinan lebih difokuskan kepada keadaan dimana seorang
laki-laki dan seorang perempuan hidup bersama dalam kurun
waktu yang lama. Dikukuhkan dengan perkawinan yang sah
sesuai dengan undang-undang atau peraturan hukum yang ada.
Dampak dari perkawinan yang tidak sah pada ibu bersalin
14 adalah
timbulnya
perasaan
cemas
dan
khawatir
yang
berlebihan.
3) Paritas atau jumlah anak
Paritas atau jumlah anak dapat mempengaruhi kondisi
psikologis ibu bersalin, hal ini dapat disebabkan karena
pengalaman persalinan yang normal dapat mengurangi
kecemasan ibu bersalin.
2. Kecemasan
a. Pengertian Kecemasan
Kecemasan adalah suasana perasaan (mood) yang ditandai
gejala-gejala jasmaniah seperti ketegangan fisik dan kekhawatiran
tentang masa depan. Kecemasan bisa jadi perasaan gelisah,
sejumlah perilaku yang tampak diantaranya khawatir, dan resah.
Istilah kecemasan juga dapat dirumuskan sebagai pengalaman yang
tidak menyenangkan, suatu keadaan suasana hati yang berorientasi
pada masa yang akan datang, yang ditandai oleh adanya
kekhawatiran karena tidak dapat memprediksi atau mengontrol
kejadian yang akan datang. Reaksi emosional langsung terhadap
bahaya yang dihadapi saat ini. Kecemasan ditandai oleh adanya
kecenderungan yang kuat untuk lari dan juga ditandai oleh adanya
desakan (Durand dan Barlow, 2006).
15 Kecemasan merupakan suatu respon emosional terhadap
penilaian individu yang dipengaruhi oleh alam bawah sadar dan
tidak
diketahui
secara
khusus
penyebabnya
(Dalami,
2009).Menurut Stuart (2007) kecemasan adalah kekhawatiran yang
tidak jelas dan menyebar yang berkaitan dengan perasaan tidak
pasti dan tidak berdaya. Kecemasan berbeda dengan rasa takut,
yang merupakan penilaian intelektual terhadap bahaya merupakan
respon emosional terhadap penilaian tersebut.
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan
Menurut Stuart dan Sundeen (2007), faktor-faktor yang
mempengaruhi kecemasan adalah :
1) Usia
Usia mempengaruhi faktor
psikologis seseorang, semakin
tinggi usia semakin baik tingkat kematangan emosi seseorang
serta kemampuan dalam menghadapi berbagai persoalan
(Stuart, 2007).
2) Pendidikan
Tingkat pendidikan rendah seseorang akan dapat meyebabkan
orang tersebut mudah mengalami kecemasan, semakin tinggi
pendidikannya maka akan mempengaruhi kemampuan dalam
berpikir (Stuart, 2007).
16 3) Dukungan Keluarga
Pendampingan
oleh
keluarga
saat
ibu
akan
bersalin
mempengaruhi tingkat kecemasan pada ibu (Manuaba,2003).
Dukungan keluarga terutama dukungan yang didapatkan dari
suami akan menimbulkan ketenangan batin, perasaan senang,
aman dan nyaman sehingga kecemasan ibu hamil berkurang.
c. Tingkat Kecemasan menurut Stuart (2007)
1) Kecemasan Ringan
Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari
dan menyebabkan seseorang menjadi waspada. Kecemasan
dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan serta
kreativitas. Cemas ringan dapat ditunjukan dengan :
a) Timbul perasaan berdebar-debar, banyak bicara dan
bertanya dapat mengenal tempat, orang dan waktu
b) Tekanan darah, nadi dan pernafasan normal
c) Pupil mata normal
d) Perasaan masih relatif terasa aman dan tetap tenang
e) Penampilan masih tetap tenang dan suara tidak tinggi
2) Kecemasan Sedang
Memungkinkan seseorang untuk memusatkan perhatian pada
hal yang penting dan mengesampingkan hal yang lain sehingga
seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat
17 melakukan sesuatu yang lebih terarah. Cemas sedang dapat
ditunjukan dengan :
a) Mulut kering, anoreksia, badan bergetar, ekspresi wajah
ketakutan, tidak mampu rileks, meremas-remas tangan,
posisi badan sering berubah, banyak bicara dengan volume
keras.
b) Tanda-tanda vital seperti tekanan darah, nadi, pernafasan
mulai meningkat.
3) Cemas Berat
Ketika mengalami kecemasan berat seseorang cenderung untuk
memusatkan pada suatu yang terinci, spesifik dan tidak dapat
berpikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk
mengurangi ketegangan. Orang tersebut memerlukan banyak
pengarahan untuk dapat memusatkan pada area lain. Cemas
berat dapat ditunjukan dengan :
a) Nafas pendek, rasa tercekik, pusing, sakit kepala, rasa
tertekan, rasa nyeri dada, mual dan muntah, kondisi
motorik
berkurang,
menyalahkan
orang
lain,
cepat
tersinggung, volume suara keras serta sulit dimengerti,
perilaku diluar kesadaran.
b) Tanda
vital
meningkat,
berkeringat
banyak,
diare,
peningkatan frekuensi buang air, tidak mau melihat
lingkungan, wajah tampak tegang.
18 4) Panik
Individu sangat kacau atau berbahaya bagi diri maupun orang
lain. Tidak mampu bertindak, berkomunikasi dan berfungsi
secara aktif.
RENTANG RESPON KECEMASAN
Respon adaptif
Antisipasi
Respon maladaptif
Ringan
Sedang
Berat
Panik
Gambar 1. Rentang respon kecemasan (Stuart, 2007)
d. Kondisi Psikologis Ibu bersalin
1) Kala I
Pada ibu bersalin kala I sering mengalami perubahan
psikologis. Kondisi psikologis yang menyertai ibu hamil kala I
adalah perasaan takut, mudah tersinggung dan cemas. Perasaan
takut ini dapat disebabkan karena takut nyeri saat persalinan,
takut bayi cacat atau mati, takut tidak bisa merawat anaknya,
takut ditinggal suami, takut terjadi komplikasi saat persalinan.
Perasaan mudah tersinggung pada ibu bersalin kala I dapat
ditunjukkan dengan mengungkapkan perasaan marah dan
kecewa, menatap dengan tajam dan peningkatan denyut
jantung. Perasaan cemas pada ibu bersalin dapat ditunjukkan
dengan
mengungkapkan
perasaan
khawatir,
menghindar, serta tidak bisa tenang (Copel, 2007).
perilaku
19 Kondisi psikologis ibu bersalin juga ada yang merasakan
kegembiraan
berlebih
yang
sering
ditunjukkan
dengan
mengungkapkan perasaan gembira, banyak bicara tentang
kegembiraanya, serta tidak bisa tenang wajah tampak berseriseri (Yosep, 2007).
2) Kala II
Persalinan kala II digambarkan oleh perubahan dalam tingkah
laku ibu, baik dengan ekspresi, perkataan maupun tindakan.
Dukungan yang besar dibutuhkan dalam kala II karena
perasaan ibu sering kali berlebihan dan suasana hati ibu dalam
keadaan terendah (Henderson, 2006).
3) Kala III
Kondisi psikologis yang terjadi pada ibu bersalin kala III yaitu,
ibu akan menjadi lebih lelah, merasa gelisah dan ingin segera
melihat bayinya.
4) Kala IV
Pada persalinan kala IV kondisi psikologis yang terjadi yaitu,
dapat berupa perasaan sedih dan gembira, dimana ibu mendapat
tanggungjawab baru untuk mengasuh dan merawat bayi yang
telah dilahirkannya.
20 e. Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Persalinan
Proses persalinan merupakan peristiwa yang melelahkan
sekaligus beresiko. Tidak mengherankan, calon ibu yang akan
melahirkan diselimuti perasaan takut, panik, dan gugup. Ibu
menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya. Terdapat
perasaan tidak menyenangkan ketika bayinya tidak lahir tepat pada
waktunya. Ibu takut terhadap hidupnya dan bayinya dan tidak tahu
kapan akan melahirkan. Ibu merasa takut akan rasa sakit dan
bahaya yang akan timbul pada saat melahirkan (Kusumawati,
2008).
Menurut Musbikin (2005) kecemasan menjelang persalinan tak
kalah hebatnya ibu harus menghadapi rasa sakit saat bersalin,
gangguan saat melahirkan dan aneka kekhawatiran lainnya. Sikap
tenang sangat membantu kelancaran persalinan. Untuk itu, lakukan
persiapan berikut :
1) Memilih tempat bersalin yang memadai
Pemilihan tempat bersalin yang baik menyangkut fasilitas
penunjang, seperti perlengkapan alat laboratorium, dokter yang
terpercaya, serta kamar perawatan yang nyaman. Perhatikan
juga jarak tempuh dari rumah menuju tempat bersalin.
2) Pendampingan oleh pasangan
Keberadaan orang terdekat sangat penting. Suami, orangtua,
saudara kandung dan sebagainya bisa memberi dorongan
21 supaya ibu lebih tenang menjelang persalinan. Dengan begitu
beban mental bisa sedikit berkurang.
3) Hindari kisah buruk
Mintalah orang-orang dirumah atau teman anda untuk tidak
menceritakan kisah persalinan yang buruk. Cerita-cerita yang
bernada membandingkan proses persalinan juga kurang bijak
karena hanya akan membuat ibu cemas.
f. Dampak Kecemasan Ibu Hamil pada Proses Persalinan
Dampak kecemasan yang dialami ibu saat persalinan ibu akan
merasakan nyeri atau rasa sakit yang berlebihan. Rasa takut akan
menghalangi proses persalinan karena ketika tubuh manusia
mendapatkan sinyal rasa takut, tubuh akan mengaktifkan pusat
siaga dan pertahanan. Akibatnya rahim hanya mendapatkan sedikit
aliran darah sehingga menghalangi proses persalinan dan
mengakibatkan rasa nyeri serta menyebabkan waktu melahirkan
menjadi lebih panjang (Wiknjosastro, 2007).
Ibu akan menjadi lebih lelah, kehilangan kekuatan,
pembukaan menjadi lebih lama. Perasaan takut selama proses
persalinan dapat mempengaruhi his dan kelancaran pembukaan,
sehingga dapat mengganggu proses persalinan (Palupi, 2012).
22 3. Dukungan Suami
a. Pengertian
Dukungan suami sering dikenal dengan istilah lain yaitu
dukungan yang berupa simpati, yang merupakan bukti kasih
sayang, perhatian dan keinginan untuk mendengarkan keluh kesah
orang lain. Kebutuhan, kemampuan dan sumber dukungan
mengalami perubahan sepanjang kehidupan seseorang. Keluarga
merupakan lingkungan pertama yang dikenal oleh individu dalam
proses sosialisasinya. Dukungan suami merupakan bantuan yang
dapat diberikan kepada keluarga berupa informasi dan nasehat,
yang mana membuat penerima dukungan akan merasa disayang
dan dihargai (Aprianawati dan Sulistyorini, 2007).
Menurut Wangmuba (2009) dukungan suami adalah
sumber daya sosial dalam menghadapi suatu peristiwa yang
menekan dan perilaku menolong yang diberikan pada individu
yang membutuhkan dukungan. Dukungan suami merupakan unsur
terpenting dalam membantu individu dalam menyelesaikan
masalah, apabila ada dukungan, rasa percaya diri akan bertambah
dan motivasi untuk menghadapi masalah yang terjadi akan
meningkat (Tamher dan Noorkasiani, 2009).
Dukungan suami menjadikan suami mampu berfungsi
dengan
berbagai
kepandaian
sehingga
akan
meningkatkan
kesehatan dan adaptasi mereka dalam kehidupan. Dukungan dibagi
23 menjadi dua, dukungan eksternal dan internal. Dukungan keluarga
eksternal antara lain sahabat, pekerjaan, tetangga, sekolah, keluarga
besar, kelompok sosial, kelompok rekreasi, tempat ibadah dan
praktisi kesehatan. Dukungan keluarga dari internal antara lain
dukungan dari suami dan istri, dari saudara kandung atau dukungan
dari anak (Setiadi, 2008).
b. Jenis dukungan suami
Menurut Nursalam dan Kurniawati (2007) membedakan empat
jenis dukungan suami yang meliputi :
1) Dukungan emosional
Dukungan
emosional
mencakup
ungkapan
empati,
kepedulian dan perhatian terhadap orang yang bersangkutan
(Nursalam dan Kurniawati, 2007). Sedangkan menurut Setiadi
(2008) setiap orang membutuhkan dukungan emosional dari
orang lain, dukungan ini berupa dukungan simpatik dan empati,
cinta, kepercayaan dan penghargaan. Dengan demikian
seseorang yang menghadapi persoalan merasa dirinya tidak
menanggung beban sendiri tetapi masih ada orang lain yang
memperhatikan, dan mau mendengarkan keluhannya bahkan
mau membantu memecahkan masalah yang dihadapinya.
2) Dukungan penghargaan
Menurut Nursalam dan Kurniawati (2007) dukungan
penghargaan
terjadi
melalui
ungkapan
hormat
atau
24 penghargaan positif untuk orang lain, dorongan maju atau
persetujuan dengan perasaan individu dan perbandingan positif
orang itu dengan orang lain, misalnya orang itu kurang mampu
atau lebih buruk keadaanya.
Bantuan penilaian atau penghargaan yaitu suatu bentuk
penghargaan yang diberikan seseorang kepada pihak lain
berdasarkan kondisi sebenarnya dari penderita. Penilaian ini
bisa positif dan negatif yang mana pengaruhnya sangat berarti
bagi seseorang. Berkaitan dengan dukungan sosial keluarga
maka penghargaan yang sangat membantu adalah penilaian
yang positif (Setiadi, 2008).
3) Dukungan instrumental
Dukungan instrumental mencakup dukungan langsung,
misalnya orang memberi pinjaman uang kepada orang yang
membutuhkan atau menolong dengan memberi pekerjaan pada
orang yang tidak mempunyai pekerjaan (Nursalam dan
Kurniawati, 2007). Dukungan instrumental yaitu keluarga
merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit. Bantuan
instrumental bertujuan untuk mempermudah seseorang dalam
melakukan aktivitasnya berkaitan dengan persoalan-persoalan
yang dihadapinya atau menolong secara langsung kesulitan
yang dihadapinya misalnya dengan menyediakan peralatan
lengkap dan memadai bagi penderita (Setiadi, 2008).
25 4) Dukungan informatif
Menurut Nursalam dan Kurniawati (2007) dukungan
informatif mencakup pemberian nasehat, saran, pengetahuan
dan informasi. Dukungan ini meliputi memberikan nasehat,
petunjuk, masukan atau penjelasan bagaimana seseorang
bersikap dan bertindak dalam menghadapi situasi yang
dianggap membebani.Dukungan informasional yaitu bantuan
informasi yang dapat digunakan oleh seseorang dalam
menanggulangi persoalan yang dihadapi, meliputi pemberian
nasehat, pengarahan ide-ide atau informasi lainnya yang
dibutuhkan (Setiadi, 2008).
5) Dukungan spritual
Spritual adalah hubungannya dengan yang maha kuasa dan
maha pencipta, tergantung dengan kepercayaan yang dianut
oleh individu. Setiap individu dipengaruhi oleh budaya,
perkembangan, pengalaman hidup, kepercayaan dan ide-ide
tentang kehidupan. Spritual juga memberikan suatu perasaan
yang berhubungan dengan intrapersonal (Hubungan antara diri
sendiri), interpersonal (Hubungan antara orang lain dengan
lingkungan) dan tranpersonal (Hubungan yang tidak dapat
dilihat yaitu
suatu
hubungan
dengan
ketuhanan yang
merupakan kekuatan tertinggi). Dukungan spritual merupakan
membantu seseorang untuk merasakan keseimbangan dan
26 hubungan dengan kekuatan besar. Adanya ketakutan atau
kecemasan dapat menimbulkan perasaan kacau yang dapat
membuat seseorang membutuhkan ketenangan pada dirinya
dan ketenangan yang paling besar adalah bersama tuhan
(Setiadi, 2008).
c. Dukungan suami terhadap kehamilan
Menurut Aprillia (2011), hal-hal yang harus dilakukan suami
kepada ibu hamil adalah :
1) Sebagai penyemangat
Suami harus membantu istri untuk mengatasi rasa cemas dan
takut ketika istri mulai memikirkan tentang menghadapi proses
persalinan.
Misalnya,
dengan
mengalihkan
perhatiannya
dengan cara mengajaknya berbelanja keperluan untuk calon
bayi. Hal tersebut dapat membuat istri merasa senang dan dapat
mengurangi rasa cemas dan ketakutan.
2) Membantu meringankan berbagai keluhan
Suami harus membantu meringankan keluhan istri ketika istri
sering mengeluh sakit, pegal, ngilu dan berbagai rasa tidak
nyaman pada tubuhnya, terutama pada punggungdan panggul,
dengan memijat belakang tubuhnya.
3) Memberikan pujian
Ketika istri merasa penampilannya tidak menarik karena
perubahan bentuk fisiknya, suami harus tetap memberikan
27 pujian bahwa istrinya cantik dan menarik walaupun terjadi
berbagai perubahan fisik pada diri istri.
4) Membantu mengatasi masalah sulit tidur
Pada saat memasuki kehamilan trimister III, istri sering
mengeluh sulit tidur karena perutnya yang semakin membesar
itu akan membuatnya tidak nyaman ketika berbaring. Tugas
suami adalah harus siap untuk membantu dan menemani istri
saat ia sulit tidur.
d. Hubungan dukungan suami dengan kecemasan
Dukungan keluarga khususnya suami sangat berperan dalam
menjaga atau mempertahankan integritas seseorang baik secara
fisik ataupun psikologis. Seseorang dalam keadaan stresakan
mencari dukungan dari orang lain sehingga dengan adanya
dukungan tersebut, maka diharapkan dapat mengurangi stres
(kecemasan). Selain berperan dalam melindungi seseorang
terhadap sumber stres dukungan suami juga memberikan pengaruh
positif terhadap kondisi kesehatan ibu hamil. Seseorang dengan
dukungan keluarga yang tinggi akan dapat mengatasi stresnya
dengan baik. Dukungan keluarga (suami) melibatkan jaringan yang
cukup luas mempunyai dampak positif secara langsung bermanfaat
bagi kesehatan dan kesejahteraan seseorang serta dapat mengurangi
kecemasan
dan
ketidakberdayaan
seseorang
yang
sedang
mengalami stres (cemas) akan mendapatkan perasaan dan
28 pengalaman positif bahwa kehidupan dapat berjalan stabil bila
mendapat dukungan dari lingkungan sekitarnya. Dukungan
keluarga (suami) dapat memodifikasi reaksi seseorang tentang
stresor kecemasan setelah melakukan penilaian sebelumnya. Orang
yang tidak mendapatkan dukungan dari keluarga mempunyai
kecenderungan tinggi mengalami dampak negatif dari stres (cemas)
(Jannatun, 2010).
29 B. Kerangka Teori
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kecemasan
Dukungan suami
1. Dukungan
emosional
2. Dukungan
penghargaan
3. Dukungan
informatif
4. Dukungan
instrumental
1. Usia
2. Pendidikan
3. Dukungan keluarga
Tingkat kecemsan
Kecemasan
ibu hamil
1.
2.
3.
4.
Cemas ringan
Cemas sedang
Cemas berat
Panik
Dampak kecemasan ibu hamil pada proses persalinan
1.
2.
3.
4.
Nyeri atau rasa sakit yang berlebihan
Ibu akan menjadi lelah
Kehilangan kekuatan
Pembukaan menjadi lebih lama
Keterangan :
: Yang tidak diteliti
: Yang diteliti
Gambar 1. Kerangka Teori Penelitian
(Nursalam dan Kurniawati, 2007; Stuart, 2007; Palupi, 2012)
30 C. Kerangka Konsep
Variabel bebas
Dukungan suami
Variabel terikat
Kecemasan ibu
hamil
Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian
(Nursalam dan Kurniawati, 2007; Stuart, 2007)
D. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan antara dukungan suami
dengan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan di Puskesmas
Turi Sleman.
31 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif,
menggunakan metode korelasional dengan rancangan cross sectional yaitu
metode pengumpulan data yang dilakukan sekaligus pada satu saat
(Machfoedz, 2010). Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk
menguji Hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu
hamil dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian inidilakukan di Puskesmas Turi Sleman.
2. Waktu penelitian
Penelitiandilaksanakan pada bulan Juni 2014.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan (Sugiyono, 2013 : 62). Populasi dalam penelitian ini
adalah ibu hamil trimister III di Puskesmas Turi Sleman yang
berjumlah 40 ibu hamil.
32 2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Sugiyono, 2013 : 63). Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah ibu hamil trimister III di Puskesmas Turi Sleman.
Tehnik sampling yang digunakan adalah total sampling, yaitu
keseluruhan populasi yang diambil untuk dijadikan sampel penelitian.
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 ibu hamil.
Kriteria dalam menentukan sampel memenuhi :
a. Kriteria Inklusi :
1) Ibu hamil dengan usia kehamilan 28 minggu keatas
2) Ibu hamil yang melakukan pemeriksaan di Puskesmas Turi
Sleman
b. Kriteria Eksklusi
1) Tidak bersedia menjadi responden
2) Responden yang tidak bisa baca tulis
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Riwidikdo, 2013).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dukungan suami.
2. Variabel terikatadalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat dari adanya variabel bebas (Riwidikdo, 2013). Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan ibu hamil.
33 E. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah unsur penelitian yang menjelaskan bagaimana
caranya menentukan variabel dan mengukur suatu variabel, sehingga
definisi operasional ini merupakan suatu informasi ilmiah yang akan
membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama
(Setiadi, 2007).
Tabel 3.1 Defenisi Operasional
N
o
1.
Variabe
l
Dukung
an
suami
Definisi
operasional
Dukungan suami
merupakan
bantuan yang
dapat diberikan
kepada keluarga
berupa informasi,
emosi,
penghargaan,
instrumental dan
dukungan spritual
2.
Tingkat
kecema
san
Perasaan dimana
seseorang
mengalami
perasaan yang
sulit (ketakutan)
dan kata lain
kecemasan
merupakan reaksi
emosional
individu yang
dipengaruhi oleh
alam bawah sadar
dan diketahui
penyebabnya
secara khusus
Klasifikasi
Cara
ukur
Kuesi
oner
1. Dukungan
suami
rendah
apabila skor
1-17
2. Dukungan
suami
sedang
apabila skor
18-34
3. Dukungan
suami
tinggi
apabila skor
35-68
Kuesi
1. panik :
X >M + oner
1,5 SD
2. Cemas
berat :
M + 0,5
SD < X
≤M+
1,5 SD
3. Cemas
sedang :
M – 0,5
SD < X
≤M+
0,5 SD
Skala
ukur
Ordinal
Ordinal
34 4. Cemas
ringan :
M – 1,5
SD < X
≤M–
0,5 SD
F. Instrumen Penelitian
1. Jenis instrumen
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian
ini berupa kuesioner yang meliputi, kuesioner data karakteristik
responden, kuesioner dukungan suami dan kuesioner tingkat
kecemasan.
2. Kisi-kisi
Tabel 3.2 Kisi-kisi
N
o
1.
2.
Variabel
penelitian
Dukungan
suami
Tingkat
kecemasan
Kategori
a. Dukungan
informasional
b. Dukungan
emosional
c. Dukungan
instrumental
d. Dukungan
penghargaan
e. Dukungan
spritual
a. Favourable
(mendukung)
b. Unfavourable
(tidak
No item
Jumlah
1, 2
2
3, 4, 5
3
6, 7, 8, 9, 10,
11,12,13
14
6
1
15,16,17
2, 5, 6, 7, 8, 10, 38
11, 13, 14, 16,
17, 19, 21, 22,
23, 24, 25, 26,
27, 28, 30, 31,
33, 34, 35, 36,
37, 39, 40, 41,
42, 43, 44, 45,
46, 47, 48, 49
1, 3, 4, 9, 12, 15, 12
18, 20, 29, 32,
35 mendukung)
3. Uji validitas dan reliabelitas
38, 50
Alat ukur dukungan suami pada penelitian ini sudah pernah digunakan
oleh peneliti lain yakni Nur Hidayati (2013) “Hubungan antara
Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil dalam Proses
Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Mergangsan Yogyakarta”.
Alat ukur ini sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Jadi peneliti
tidak perlu melakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil uji validitas
ini adalah pada pertanyaan dukungan suami dari 17 pertanyaan
dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas pada alat ukur ini adalah reliabel
dengan nilai alpha cronbach 0,759. Alat ukur tingkat kecemasan tidak
dilakukan uji validitas karena telah berpedoman pada kuesioner T-mast
Taylor Test yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya.
G. Tehnik Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
merupakan data yang didapatkan dari hasil wawancara kepada ibu hamil
yang sedang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Turi Sleman.
H. Analisis Data
Pengolahan data pada penelitian ini dilaksankan dengan tahap-tahap
sebagai berikut :
1. Editing
Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian
formulir
atau
kuesioner.
Hasil
angket
yang
diperoleh
atau
dikumpulkan melalui kuesioner perlu disunting( edit ) terlebih dahulu.
36 Editing dilakukan segera setelah peneliti menerima kuesioner yang
telah diisi oleh responden, sehingga apabila terjadi kesalahan data
dapat segera diperbaiki.
2. Coding
Setelah semua kuesioner diedit atau disunting , selanjutnya dilakukan
peng”kodean” atau coding, yakni mengubah data berbentuk kalimat
atau huruf menjadi angka atau bilangan, selanjutnya dimasukkan ke
dalam lembaran tabel kerja untuk mempermudah pengolahan.
3. Tabulating
Kegiatan atau langkah memasukkan data – data hasil penelitian
kedalam tabel – tabel sesuai dengan kriteria.
Analisis data merupakan data yang telah terkumpul telah di olah
dengan bantuan komputer menggunakan program SPSS for windows.
Adapun analisis data yang digunakan antara lain :
a. Analisis Univariate
Analisis univariate merupakan analisis yang dilakukan terhadap
tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini
hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap
variabel.
Analisis
ini
bertujuan
untuk
menjelaskan
dan
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel antara lain :
Karakteristik ibu hamil ( Umur, tingkat pendidikan ) dukungan
suami dan tingkat kecemasan.
37 Gambaran distribusi frekuensi untuk masing – masing variabel
disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Rumus distribusi
frekuensi yaitu: × 100%
b. Analisis Bivariate
Analisis bivariate yang dilakukan terhadap dua variabel yang
diduga berhubungan atau berkorelasi. Variabel dukungan suami
pada penelitian ini menggunakan skala ordinal, sedangkan variabel
tingkat kecemasan ibu hamil juga menggunakan skala ordinal
sehingga untuk menguji hubungan dukungan suami dengan tingkat
kecemasan ibu hami, menggunakan analisis kendall tau. Uji
kendalltau untuk mengetahui hubungan dengan menguji hipotesis
antara dua variabel yang datanya berbentuk ordinal.
Rumus yang digunakan adalah kendall tausebagai berikut :
t
∑
∑
N N
Keterangan :
t
= Koefesien korelasi kendall tau yanf besarnya (-1<0<1)
∑ = Jumlah rangking atas
∑
= Jumlah rangking bawah
N
= Jumlah anggota sampel
38 I. Etika Penelitian
Setelah penyusunan proposal, penelitian disetujui oleh pembimbing dan
telah diujikan, Ketua Program Studi Ners STIKES Alma Ata Yogyakarta
membuat surat permohonan kepada Kepala Puskesmas Turi Sleman yang
selanjutnya mengeluarkan ijin untuk dapat melanjutkan penelitian. Peneliti
menentukan masalah etika penelitian kepada calon responden diantaranya
yaitu :
1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)
Sebelum
melakukan
penelitian,
peneliti
memberikan
lembar
persetujuan kepada responden, jika responden menyetujui maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan.
2. Anonymity (Tanpa Nama)
Dalam penelitian ini, peneliti tidak mencantumkan nama responden
pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode yang terdapat
dilembar kuesioner pada hasil penelitian yang akan disajikan.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Dalam penelitian ini, peneliti menyampaikan kepada responden bahwa
peneliti akan menjaga kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi
maupun
masalah-masalah
lainnya.
Semua
dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh peneliti.
informasi
yang
39 J. Rencana Jalannya Penelitian
1. Tahap persiapan
a. Tahap persiapan dilakukan pada bulan November 2013, penulis
mengajukan judul kepada pembimbing 1 dan persetujuan judul.
b. Mengurus surat ijin studi pendahuluan ke Prodi Ners STIKES
Alma Ata.
c. Melakukan studi pendahuluan di lokasi penelitian yaitu Puskesmas
Turi Sleman, dan menyusun proposal.
d. Konsultasi kepada pembimbing dan revisi proposal.
e. Melakukan seminar proposal, revisi proposal sampai dengan
proposal disetujui dan disahkan oleh pembimbing dan dewan
penguji.
2. Tahap pelaksanaan penelitian
a. Peneliti menemui bidan yang sedang jaga untuk diberi penjelasan
tentang cara proses pengambilan data dan etika penelitian.
b. Penelitian ini akan dilakukan oleh peneliti dan dibantu 1orang
asisten yang sebelumnya sudah mendapatkan kuliah keperawatan
jiwa dan keperawatan maternitas.
c. Pengurusan surat izin penelitian di Dinkes DIY, Puskesmas Turi
Sleman.
d. Mempersiapkan tempat penelitian pada saat hari pelayanan ibu
hamil yaitu setiap hari selasa dan kamis.
40 e. Sebelum keresponden peneliti menjelaskan kepada asisten tentang
cara pengisian kuesioner.
f. Peneliti dan asisten menemui setiap ibu hamil trimister III yang
berkunjung di Puskesmas Turi Sleman.
g. Sebelum mengambil data, peneliti menjelaskan kepada responden
tentang tujuan penelitian.
h. Meminta ibu untuk menandatangani informed consentapabila
bersedia menjadi responden.
i. Memberikan kuesioner dan waktu kepada responden untuk mengisi
kuesioner.
j. Membimbing dan menjelaskan kalimat atau pertanyaan yang tidak
jelas dan tidak mengerti.
k. Mengambil kuesioner yang telah diisi responden pada waktu
dilakukan penelitian.
3. Tahap penyelesaian
a. Setelah kuesioner terkumpul kemudian peneliti melakukan
pengecekan terhadap kelengkapan data.
b. Pengolahan data penelitian, penyusunan laporan penelitian,
perbaikan hasil penelitian dan pengumpulan laporan.
41 K. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian
1. Responden dalam memahami pertanyaan dalam kuesioner, meskipun
peneliti sudah memberikan penjelasan.
2. Cara pengambilan data dilakukan saat sebelum dan setelah responden
melakukan pemeriksaan kehamilan, sehingga kemungkinan para
responden tidak memiliki konsentrasi yang cukup dalam mengisi dan
menjawab pertanyaan yang telah dicantumkan dalam kuesioner.
3. Peneliti hanya meneliti dukungan suami dengan tingkat kecemasan,
sedangkan faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan
seperti umur, tingkat pendidikan tidak diteliti.
42 BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Gambaran Umun Lokasi Penelitian
Puskesmas Turi secara geografis berada di Kecamatan Turi, bagian
paling utara Kabupaten Sleman, dengan luas wilayah 4.309 ha dan berada
di ketinggian 500 – 600 meter diatas permukaan air laut dengan suhu
udara maksimum/minimum 24° C s / 21.80° C. Batas-batas wilayah kerja
Puskesmas Turi :
a. Utara : Hutan Gunung Merapi
b. Timur : Kecamatan Pakem
c. Selatan : Kecamatan Sleman
d. Barat : Kecamatan Tempel
Puskemas ini mengampu seluruh Wilayah Kecamatn Turi. Luas
wilayah masing – masing desa di Kecamatan Turi yaitu Desa Donokerto
(13,48 km²), Desa Bangunkerto (6,36 km²), Desa Wonokerto (5,52 km²),
Desa Girikerto (4,18 km²). Wilayah Kecamatan Turi terdiri dari 4 desa dan
54 padukuhan. Jenis pelayanan kesehatan yang terdapat di Puskesmas Turi
meliputi bagian pendaftaran dan rekam medis, balai pengobatan umum,
unit gawat darurat, balai pemeriksaan gigi, kesehatan ibu anak, keluarga
berencana, imunisasi, farmasi, unit gizi, unit psikologi, unit pelayanan
laboratorium, promosi kesehatan, penyuluhan kesehatan masyarakat, unit
kesehatan sekolah, unit kesehatan gigi masyarakat, pengobatan tradisional,
43 kesehatan reproduksi, pencegahan penyakit menular, kesehatan olahraga,
perilaku hidup bersih sehat, kaderisasi, jaminan kesehatan, kesehatan
lingkungan, puskesmas pembantu, sarana pemberdayaan masyarakat.
Puskesmas Turi tidak ada program khususberupa tehnik penurunan
kecemasan bagi ibu hamil maupun ibu bersalin namun jika ibu merasakan
kecemasan pada saat akan melahirkan disuruh melakukan tehnik nafas
dalam.
2. Analisis Univariat
a. Karakteristik responden
1) Umur Ibu
Karakteristik responden berdasarkan umur ibu di Puskesmas Turi
Sleman dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur di Puskesmas
Turi Sleman
Umur
n
%
20 - 35 Tahun
29
72,5%
>35 Tahun
11
27,5%
Total
40
100,0%
Sumber : Data Primer 2014
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui dari 40 responden
menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 20 - 35
tahun yaitu sebanyak 29 orang (72,5%).
2) Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan pendidikan di Puskesmas Turi
Sleman dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
44 Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan di
Puskesmas Turi Sleman
Tingkat Pendidikan
n
%
SD
7
17,5%
SMP
9
22,5%
SMA
21
52,5%
Perguruan Tinggi
3
7,5%
Total
40
100,0%
Sumber : Data Primer 2014
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui dari 40 responden
menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan
SMA yaitu 21 orang (52,5%).
b. Variabel Penelitian
1) Dukungan suami
Distribusi responden berdasarkan dukungan suami pada ibu hamil
di Puskesmas Turi Sleman dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.3 Distribusi responden berdasarkan dukungan suami di
Puskesmas Turi Sleman
Dukungan suami
n
%
Sedang
11
27,5%
Tinggi
29
72,5%
Total
40
100,0%
Sumber : Data Primer 2014
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui dari 40 responden sebagian
besar dukungan suami dengan kategori tinggi yaitu sebanyak 29
orang (72,5%).
2) Tingkat kecemasan
Distribusi responden berdasarkan tingkat kecemasan pada ibu
hamil di Puskesmas Turi Sleman dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
45 Tabel 4.4 Distribusi responden berdasarkan tingkat kecemasan di
Puskesmas Turi Sleman
Tingkat kecemasan
n
%
Panik
1
2,5%
Berat
12
30,0%
Sedang
17
42,5%
Ringan
10
25,0%
Total
40
100,0%
Sumber : Data Primer 2014
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui dari 40 responden
menunjukkan sebagian besar yang mengalami kecemasan sedang
yaitu 17 orang (42,5%).
3. Analisis Bivariat
Hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil
menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.5 Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu
Menghadapi Persalinan di Puskesmas Turi Sleman
Tingkat kecemasan
Panik
Dukun
gan
suami
Sedang
Tinggi
Total
Berat
sedang
ringan
t
P
value
n
%
n
%
N
%
n
%
1
0
1
2,5
0
2,5
7
5
12
17,5
12,5
30,0
1
16
17
2,5
40,0
42,5
2
8
10
5,0
20,0
25,0
0,383 0,011
Sumber : Data Primer 2014
Tabel 4.5 Menunjukkan bahwa hasil analisis koefisien korelasi kendall tau
diperoleh 0,383. Nilai signifikansi p-value sebesar 0,011 (p<0,05)
sehingga Ho ditolak Ha diterima artinya ada hubungan antara dukungan
46 suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan di
Puskesmas Turi Sleman.
B. PEMBAHASAN
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Hasil penelitian pada tabel 4.1 menunjukan bahwa dari 40
responden sebagian besar responden berumur 20 - 35 tahun sebanyak 29
orang (72,5%).Faktor umur dapat dilihat dengan membandingkan hasil
tabulasi umur dengan tingkat kecemasan ibu. Sebagian besar ibu yang
mengalami kecemasan ringan sejumlah 15 ibu. Ada 10 diantaranya
berumur 20-35 tahun. Sementara 5 ibu berumur >35 tahun. Hasil ini
menunjukan semakin tua umur ibu hamil maka tingkat kecemasan akan
semakin ringan karena ibu yang umurnya lebih tua memiliki pengetahuan
dan pengalaman lebih banyak dibandingkan dengan ibu yang berusia lebih
muda (Fitriana, 2013).
Usia adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan.
Individu yang memiliki selisih usia lebih muda atau lebih tua dapat
mempengaruhi dalam hal yang mengalami kecemasan (Stuart, 2007).
Winkjosastro (2007) mengatakan direntang 20 - 35 tahun ini
kondisi fisik wanita dalam keadaan prima. Rahim sudah mampu memberi
perlindungan, mental pun siap untuk merawat dan menjaga kehamilannya
secara hati – hati. Sedangkan untuk usia ibu kurang dari 20 tahundapat
menimbulkan masalah karena kondisi fisik belum siap, sel – sel rahim
47 masih belum matang, hal ini dapat menyebabkan ancaman terjadinya
abortus, prematuritas, bahkan kematian maternal.
Pada usia kurang dari 20 tahun dan lanjut kemampuan penerimaan
atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang sehingga sering disebut
usia beresiko, yaitu kurang dari 20 tahun beresiko timbulnya permasalahan
dalam perkawinan sehingga jika permasalahan tersebut muncul dan tidak
dapat diatasi dapat menyebabkan kecemasan dan gangguan kesehatan
reproduksi seperti pendarahan dan keguguran, sehingga saat menghadapi
persalinan pasangan yang usia dibawah 20 tahun dan lebih dari 35 tahun
akan mengalami kecemasan, sehingga dibutuhkan adanya dukungan suami
dalam memahami kebutuhan istri saat menghadapi persalinan (Hidayati,
2013).
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Hasil penelitian pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 40
responden sebagian besar responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak
21 orang (52,5%).Faktor pendidikan juga berpengaruh dalam tingkat
kecemasan ibu, hal ini dapat dilihat dari hasil tabulasi tingkat kecemasan
dengan tingkat pendidikan ibu. Sejumlah 15 ibu yang mengalami
kecemasan ringan.6 diantaranya berpendidikan SMA.Ada 4 ibu tamat
SMP, 3 ibu tamat SD dan 2 ibu tamat peguruan tinggi. Tingkat pendidikan
mempengaruhi kecemasan ibu karena semakin tinggi jenjang penddikan
yang ditamatkan ibu maka tingkat pengetahuannya akan semakin
bertambah untuk mengatasi kecemasan itu sendiri (Fitriana, 2013).
48 Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan
seseorang maka akan mempengaruhi kemampuan dalam berpikir, semakin
matang intelektualnya mereka cenderung lebih memperhatikan kesehatan
dirinya dan keluarganya. Sebaliknya rendahnya pendidikan seseorang
maka dapat menyebabkan orang tersebut mudah mengalami kecemasan.
Kecemasan yang terjadi disebabkan kurangnya informasi yang didapatkan
orang tersebut (Stuart, 2007).
Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat
dibutuhkan untuk pengembangan diri dan peningkatan kematangan
intelektual seseorang. Kematangan intelektual ini berpengaruh pada
wawasan dan berpikir seseorang, baik dalam tindakan yang dapat dilihat
maupun dalam cara pengambilan keputusan. Tingkat pendidikan juga
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang untuk
lebih mudah menerima ide teknologi baru. Semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang semakin besar peluang untuk mencari informasi
pengobatan ke pelayanan kesehatan (Astria, 2009).
3. Dukungan Suami pada Ibu Hamil
Hasil penelitian diketahui sebagian besar responden mendapat
dukungan suami dengan kategori tinggi sebanyak 29 orang (72,5%) dan
yang mendapat dukungan suami dengan kategori sedang sebanyak 11
orang (27,5%). Adanya dukungan suami yang diberikan terhadap istri saat
menghadapi persalinan tentunya akan memberi kontribusi yang baik,
49 seperti rasa tenang dan nyaman sehingga dapat mengurangi tingkat
kecemasan bagi ibu hamil.
Menurut Wangmuba (2009) dukungan suami merupakan sumber
daya sosial dalam menghadapi suatu peristiwa yang menekan dan perilaku
menolong yang diberikan pada individu yang membutuhkan dukungan.
Adanya dukungan suami tersebut dapat membantu individu menyelesaikan
masalah, apabila ada dukungan rasa percaya diri akan bertambah dan
motivasi untuk menghadapi masalah yang terjadi akan meningkat.
Bentuk dukungan suami pada istri yang akan bersalin dapat berupa
pujian, memberikan semangat dan nasehat yang mana membuat penerima
dukungan akan merasa disayang dan dihargai. Dukungan suami
menjadikan suami mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian sehingga
akan meningkatkan kesehatan dan adaptasi mereka dalam kehidupan
(Setiadi, 2008).
Kehadiran suami untuk memberi dukungan adalah hal yang sangat
penting bagi istri selama menjalani proses persalinan. Suami yang
melibatkan diri pada masa kehamilan dan persalinan membawa dampak
positif yang berguna bagi dirinya, istrinya, dan perkembangan anaknya.
Dukungan yang membawa dampak positif adalah dukungan yang bersifat
fisik dan emosional. Dukungan tersebut meliputi beberapa aspek seperti
menggosok punggung ibu, memegang tangannya, mempertahankan kontak
mata, ibu ditemani oleh orang yang ramah dan ibu tidak menjalani proses
persalinan sendirian (Henderson, 2006).
50 4. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan di Puskesmas
Turi Sleman berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa dari 40 responden
sebagian besar ibu dengan tingkat kecemasan sedang sebanyak 17 orang
(42,5%) dan tingkat kecemasan panik 1 orang (2,5%). Hasil tersebut
memberikan gambaran bahwa sebagian besar ibu memiliki tingkat
kecemasan dengan kategori sedang.
Hasil ini didukung oleh penelitian Hidayati (2013) menyatakan
bahwa 40,6% ibu hamil menghadapi persalinan berada pada kategori
kecemasan sedang. Persentase tingkat kecemasan yang sedang lebih
banyak dari pada tingkat kecemasan yang berat. Ini disebabkan oleh
dukungan suami yang baik pada ibu hamil. Keluarga bertindak sebagai
sebuah bimbingan umpan balik, membimbing dan menangani pemecahan
masalah. Bentuk dukungan ini berupa penghargaan positif pada individu,
pemberian semangat, perhatian. Selain itu faktor usia dan pendidikan juga
mempengaruhi tingkat kecemasan. Semakin tua umur ibu hamil maka
tingkat kecemasan akan semakin ringan karena ibu yang umurnya lebih
tua memiliki pengetahuan dan pengalaman lebih banyak dibandingkan
dengan ibu yang berusia lebih muda. Tingkat pendidikan mempengaruhi
kecemasan ibu karena semakin tinggi jenjang pendidikan yang ditamatkan
ibu maka tingkat pengetahuannya akan semakin bertambah untuk
mengatasi kecemasan itu sendiri (Fitriana, 2013).
51 Dari hasil penelitian ini yang mengalami kecemasan berat yaitu 12
orang (30,0%), 7 (17,5%) diantaranya ibu berumur 20-35 tahun dan
berpendidikan SD. Adanya tingkat kecemasan berat disebabkan kurangnya
dukungan dari keluarga khususnya suami, sehingga membuat individu
memiliki perasaan tidak nyaman, individu merasa kurang dicintai, kurang
diperhatikan oleh keluarga dan suami sehingga individu merasa takut,
cemas dan khawatir dalam menghadapi persalinan. Individu membutuhkan
penghargaan, perhatian dan kepercayaan yang menandakan bahwa
seseorang dicintai dan diperhatikan (Fitriana, 2013).
Kecemasan dan kegelisahan selama kehamilan, dan bagian dari
suatu proses penyesuaian yang wajar terhadap perubahan fisik dan
psikologis selama kehamilan. Dengan semakin tuanya usia kehamilan
maka, perhatian dan pikiran ibu hamil mulai tertuju pada sesuatu yang
dianggap klimaks, sehingga kegelisahan dan ketakutan yang dialami ibu
hamil akan semakin intensif saat menjelang persalinan (Astria, 2009).
Stuart
(2007)
menyatakan
stressor
predisposisi
yang
mempengaruhi kecemasan, diantaranya banyak dialami ibu hamil trimester
III yaitu gangguan fisik yang akan menimbulkan kecemasan karena
merupakan ancaman terhadap integritas fisik yang dapat mempengaruhi
konsep diri individu. Gangguan fisik atau ketidaknyamanan diusia
kehamilan ibu yang semakin tua yaitu, konstipasi, edema, pegal pada kaki,
sesak nafas, sakit punggung, gatal pada bagian perut.
52 Kecemasan pada ibu hamil trimester III dapat berdampak pada
proses persalinan. Pada trimester III perubahan yang terjadi meliputi
memiliki perasaan aneh, merasa dirinya jelek dan menjadi lebih tertutup.
Pada trimester III ini gangguan yang terjadi mulai timbul ketakutan
menjelang persalinan, merasa kehamilan menjadi beban tubuhnya. Rasa
cemas dan khawatir pada trimester III semakin meningkat memasuki usia
kehamilan tujuh bulan keatas dan menjelang persalinan, ibu mulai
membayangkan proses persalinan yang menegangkan, rasa sakit yang
dialami, bahkan kematian saat bersalin (Bahiyatun, 2010).
Periode kehamilan dan pasca bersalin sangat mempengaruhi
timbulnya gangguan kejiwaan seperti kecemasan maupun gangguan mood.
Banyak faktor yang mempengaruhi kecemasan yaitu status pernikahan,
status sosial dan ekonomi, usia, tingkat pengetahuan tentang kehamilan
dan persalinan serta kepercayaan diri. Selain faktor tersebut pengalaman
melahirkan dan ketidaktahuan menjadi faktor penunjang terjadinya
kecemasan sehingga pada trimester III dirasakan semakin mencemaskan
karena semakin dekat dengan proses persalinan (Setyaningrum, 2013).
Tingkat kecemasan dalam menghadapi kelahiran bayi pada wanita
yang hamil untuk pertama kali lebih tinggi dari pada wanita yang sudah
hamil untuk kedua kalinya. Timbulnya kecemasan tersebut dipengaruhi
oleh perubahan fisik yang terjadi selama kehamilannya. Ibu hamil tidak
terbiasa dengan perut yang semakin membesar dan badan yang bertambah
gemuk. Prubahan fisik tersebut menyebabkan kondisi psikis dan emosi
53 menjadi tidak stabil sehingga menumbuhkan kekhawatiran yang terus
menerus sampai akhir kehamilannya. Selain itu kurangnya perhatian dan
dukungan dari suami, membuat ibu merasa takut, cemas dan khawatir
dalam menghadapi persalinan. Ibu dalam kondisi cemas yang berlebihan,
khawatir dan takut tanpa sebab sehingga pada akhirnya berujung pada
stress (Hidayatul, 2007).
Untuk itu perlu adanya orang yang memberi dukungan,
memotivasi, membesarkan hati dan membantu ibu seperti dengan adanya
suami yang siaga, yang tidak hanya memastikan kondisi kehamilan tapi
juga dapat menentramkan hati dan membuat ibu lebih tenang sehingga
siap melakukan persalinan nantinya (Rahmat, 2013).
5. Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Menghadapi Persalinan
Berdasarkan uji kendall tau diperoleh nilai signifikansi pvaluesebesar 0,011 (p<0,05) maka dapat diartikan bahwa ada hubungan
antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi
persalinan di Puskesmas Turi Sleman.
Correlation coefficientantara dukungan suami dengan tingkat
kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman
didapatkan nilai t 0,383 terletak pada interval 0,20 – 0,399dengan keeratan
hubungan rendah. Ibu hamil yang mengalami kecemasan saat menghadapi
persalinan dapat menyebabkan kadar hormon stress meningkat dan
menghambat dilatasi serviks normal, sehingga dapat meningkatkan
54 persepsi nyeri dan mengakibatkan persalinan lama sehingga dapat
mengganggu proses persalinan (Sari, 2010).
Dukungan keluarga khususnya suami sangat berperan dalam
menjaga atau mempertahankan integritas seseorang baik secara fisik
ataupun psikologis. Seseorang dalam keadaan stres akan mencari
dukungan dari orang lain sehingga dengan adanya dukungan tersebut,
maka diharapkan dapat mengurangi kecemasan. Selain berperan dalam
melindungi seseorang terhadap sumber stres dukungan suami juga
memberikan pengaruh positif terhadap kondisi kesehatan ibu hamil.
Seseorang dengan dukungan keluarga yang tinggi akan dapat mengatasi
stresnya dengan baik (Aprianawati, 2007).
Dukungan keluarga (suami) melibatkan jaringan yang cukup luas
mempunyai dampak positif secara langsung bermanfaat bagi kesehatan
dan kesejahteraan seseorang serta dapat mengurangi kecemasan dan
ketidakberdayaan seseorang yang sedang mengalami stres dan cemas akan
mendapatkan perasaan dan pengalaman positif bahwa kehidupan dapat
berjalan stabil bila mendapat dukungan dari lingkungan sekitarnya.
Dukungan keluarga (suami) dapat memodifikasi reaksi seseorang tentang
stresor kecemasan setelah melakukan penilaian sebelumnya. Orang yang
tidak mendapatkan dukungan dari keluarga mempunyai kecenderungan
tinggi mengalami dampak negatif dari stres dan cemas (Jannatun, 2010).
Kecemasan pada ibu hamil apabila tidak ditangani secara serius
akan membawa dampak dan pengaruh terhadap fisik dan psikis baik pada
55 ibu maupun janin.Adanya dukungan keluarga terutama dukungan yang
didapatkan dari suami akan menimbulkan ketenangan batin dan perasaan
senang dalam diri ibu (Rahmat, 2013).
Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yaitu ada hubungan
antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi
persalinan di Puskesmas Turi Sleman. Hasil penelitian ini didukung oleh
penelitian yang pernah dilakukan oleh Sri Yuni Tursilowati dan
Sulistyorini (2007) Hasil penelitian diketahui ada pengaruh antara peran
serta suami terhadap tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi
persalinan di Desa Jepat Lor Kecamatan Tayu Kabupaten Pati. Hasil
penelitian yang dilakukan Fitria Hayu Palupi (2012) juga mendukung
penelitian ini, bahwa didapatkan ada perbedaan tingkat kecemasan antara
primigravida dan multigravida di Rumah Sakit Bersalin Saras Jaten
Karanganyar. Penelitian yang dilakukan Nur Hidayati (2013) juga
mendapatkan hasil ada hubungan antara dukungan suami terhadap tingkat
kecemasan ibu hamil dalam proses persalinan di Wilayah kerja Puskesmas
Mergangsan.
56 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulan
sebagai berikut :
1. Dukungan suami pada ibu hamil menghadapi persalinan di Puskesmas
Turi Sleman sebagian besar dengan kategori tinggi.
2. Tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan di Puskesmas Turi
Sleman sebagian besar ibu dengan tingkat kecemasan sedang.
3. Ada hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu
hamil menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman dengan keeratan
hubungan rendah.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut :
1. Bagi Ilmu Keperawatan
Bagi Ilmu Keperawatan diharapkan supaya hasil penelitian ini dapat
digunakan sebagai evidance based dalam dunia keperawatan.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Bagi Tenaga Kesehatan diharapkan supaya lebih memperhatikan
psikologis ibu hamil dengan melaksanakan program pelayanan kesehatan
unit psikologi dengan cara berdiskusi dengan ibu hami dan suami.
57 3. Bagi Ibu Hamil
Bagi ibu hamil diharapkan supaya menghindari kecemasan dengan cara
berdiskusi dengan keluarga, atau melakukan kegiatan seperti senam hamil
dan lain-lain.
4. Bagi Suami
Bagi suami diharapkan lebih memperhatikan istri yang sedang hamil dan
lebih memperhatikan psikologis ibu hamil dengan cara memberi perhatian
yang lebih dan memberi dukungan yang positif untuk menghindari
kecemasan.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan lebih meneliti faktor-faktor lainnya
yang mempengaruhi kecemasan seperti status pernikahan, status sosial,
pengalaman melahirkan, gangguan fisik dan lain-lain.
58 DAFTAR PUSTAKA
Aprianawati, R.B dan Sulistyorini, I.R.2007. Hubungan antara Dukungan
Keluarga dengan Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Kelahiran Anak
Pertama pada Masa Triwulan Ketiga.Yogyakarta: Universitas Islam
Indonesia.
Aprillia, Y. 2011. Pentingnya Pendamping Persalinan. Jakarta: PT Gramedia
Widia Sarana Indonesia.
Astria, Y. 2009. Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Trimester III dengan
Kecemasan Menghadapi Persalinan di Poliklinik Kebidanan dan
Kandungan RSUP Fatmawati. Skripsi. Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Cahyono, E.A. 2010. Kecemasan Primigravida MenghadapiProses Persalinan.
Diakses10 desember 2013. http://organisasi.org/kecemasan:primigravidamenghadapi-proses-persalinan-melahirkan.
Bahiyatun. 2010. Buku Ajar Bidan Psikologi Ibudan Anak. Jakarta. EGC.
Capernito. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC.
Copel, L.C. 2007. Kesehatan Jiwa dan Psikiatri Pedoman Klinis Perawat
(terjemahan). Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Dalami, E. Suliswati. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa dengan Masalah
Psikososial. Cetakan I. Jakarta: Penerbit Trans Info Media.
Depkes RI. 2008. Asuhan Persalinan Normal. Asuhan Essensial Persalinan.
Jakarta: JHPIEGO dan POGI.
Dinkes DIY. 2012. Profil Kesehatan ProvinsiDaerah IstimewaYogyakarta.
Diakses
13januari2014.
dari
http://www.dinkes.jogjaprov.go.id/index.php/download.html
Durand dan Barlow. 2006. Psikologi Abnormal. Jilid 2. Pustaka Pelajar:
Yogyakarta.
Fitriana. 2013. Hubungan Sosial Dukungan Keluarga dan Tingkat Kecemasan Ibu
Hamil Primigravida Trimester 3 Menghadapi Persalinan di BPS Ambarwati
Desa Kebondalem Kecamatan Jambu. Semarang: Akademi Kebidanan
Ngudi Waluyo. KTI.
Henderson, C. 2006. Buku Ajar KonsepKebidanan. Jakarta: EGC.
Herawati. 2009. Psikologi Ibu dan Anak. Jakarta: Salemba Medika.
59 Hidayati, N. 2013. Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu
Hamil dalam Proses Persalinan di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta.
Skripsi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Jannatun, N. 2010. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan
Ibu Primipara Menghadapi Persalinan di Puskesmas Pamulang Kota
Tangerang Selatan. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jansen dan Lowdermilk. 2005. Buku Dasar KeperawatanMaternitas. Jakarta:
EGC.
Kusumawati, Y. 2008. Perawatan IbuHamil. Edisi 2. Yogyakarta: Fitramaya.
Machfoedz, I. 2010. (a) Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Fitramaya.
2010. (b)Statistika Deskriptif. Yogyakarta: Fitramaya.
Manuaba, I.B.G. 2003. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Musbikin, I. 2005. Panduan Bagi Ibu Hamildan Melahirkan. Yogyakarta: Mitra
Pustaka.
Nursalam dan Kurniawati, N.D. 2007. Askep pada PasienTerinfeksi HIV/AIDS.
Cetakan I, Jakarta: Penerbit Salemba Medika.
Palupi, F.H. 2012. Perbedaan Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida dengan
Multigravida dalam Menghadapi Proses Persalinan Kala I di RB Ngudi
Saras Jaten Karanganyar. Jurnal Maternal Vol 6 Edisi April.
Purwaningsih, W. 2010. Asuhan KeperawatanMaternitas. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Rahmat, D. 2013. Psikologi untuk Bidan. Padang: Akademia Permata
Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan dengan Aplikasi SPSS dalam Prosedur
Penelitian. Yogyakarta: Rohima Press.
Sari, N. 2010. Hubungan Dukungan Suami dengan Lama Persalinan Kala II di
RB AN NISSA Surakarta. Karya Tulis Ilmiah. Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
SDKI. 2012. (a) Angka Kematian Ibu. Diakses 15 desember 2013.
www.sumbarprov.go.id/images/media/angka%20kematian%20ibu%20mela
hirkan.
2012.(b) Kebijakan KesehatanIndonesia. Diakses 20 januari 2014.
www.kebijakankesehatanindonesia.net dan www.kesehatan-ibuanak.net.
Setiadi, G.W. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Cetakan I.
Jakarta: Penerbit Graha Ilmu.
60 Setiadi. 2007.Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Stuart, G.W.2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa (Terjemahan). Edisi 3. Jakarta:
EGC.
Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Cv Alfabeta.
Tamher, S. dan Noorkasiani. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan
Asuhan Keperawatan. Cetakan I. Jakarta: Salemba Medika.
Tim
Keswamas.2008.
Kesehatan
Jiwa
pada
Ibu
Hamil.http://rsjlawang.com/artikel 080508a.httml, tanggal diakses 23
desember 2013.
Tursilowati, S.Y. dan Eka S.2007. Pengaruh Peran Serta Suami terhadap Tingkat
Kecemasan Ibu Hamil dalam Menghadapi Proses Persalinan di Desa Jepat
Lor Kec Tayu Kab Pati. Jurnal Kesehatan Surya Medika Yogyakarta.
Utami, A. dan Widia L. 2009. Perbedaan Tingkat Kecemasan Primigravida dan
Multigravida dalam Menghadapi Kehamilan di RSUD Arifin Achmad Pekan
Baru. Jurnal Ners Indonesia. No 1, Vol 2.
Wangmuba. 2009. Sumber-Sumber DukunganSosial. Diakses 25 desember 2013.
From http://wangmuba.com/2009/03/29/sumber-sumber-dukungan-sosial/ Winknjosastro, H. 2007. Ilmu KebidananEdisi ketiga. Jakarta: Penerbit Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Yosep, I. 2007. Keperawatan Jiwa. Cetakan I. Jakarta: Refika Aditama.
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada
Yth. Bapak/Ibu.........................
Di Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana keperawatan di STIKES Alma Ata Yogyakarta maka
saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Erin Adelina
Nim
: 100100510
Alamat
: Gamping Tengah RT.05 RW.15 Ambarketawang
Sleman Yogyakarta
Judul Penelitian
: Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat
Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Persalinan di
Puskesmas Turi Sleman.
Dengan segala kerendahan hati memohon kepada Bapak/Ibu untuk
berkenan menjadi responden dalam penelitian ini.
Atas kesediaan dan bantuan Bapak/Ibu penulis ucapkan terima kasih dan
semoga budi baik Bapak/Ibu mendapat balasan yang baik dari Allah SWT.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta,
2014
Penulis
Erin Adelina
SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN
Dengan hormat
Bersama surat ini saya,
Nama
:
Umur
:
Alamat
:
Bersedia dengan sukarela menjadi responden pada penelitian yang dilakukan oleh:
Nama
: Erin Adelina
Nim
:100100510
Pendidikan
: Program Studi Ners STIKES Alma Ata Yogyakarta
Alamat
: Gamping Tengah RT.05 RW.15 Ambarketawang Sleman
Yogyakarta
Judul Penelitian
: Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu
Hamil Menghadapi Persalinan di Puskesmas Turi Sleman
Demikian surat ini saya buat dengan sejujur-jujurnya tanpa ada paksaan dari pihak
manapun.
Yogyakarta,
2014
Responden
(..............................)
INFORMED CONCENT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan berpartisipasi sebagai responden
penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa STIKES Alma Ata Yogyakarta
Nama
:
Umur
:
Kosultasi kejiwaan
: (Ya/ Tidak)
*coret yang tidak perlu
Setelah mendapat penjelasan tentang maksud, tujuan dan manfaat dari penelitian ini saya
menyatakan bersedia berpartisipasi menjadi responden penelitian yang berjudul “Hubungan
Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Persalinan di
Puskesmas Turi Sleman” untuk itu dengan secara sukarela dan penuh kejujuran saya
menyatakan bersedia menjadi responden/subyek penelitian tersebut.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan. Saya memahami
keikutsertaan ini memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuaan dan akan terjaga
kerahsiaanya.
Yogyakarta , Juni 2014
Responden
(......................................)
Lampiran B. KuesionerPenelitian
KuesionerPenelitian
Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi
Persalinan di Puskesmas Turi Sleman
NomorKodeResponden :
TanggalWawancara
:
PetunjukPengisian :
1) MohonbantuandankesediaanSaudarauntukmenjawabseluruhpertanyaan yang ada.
2) Mohonmenjawabpertanyaandenganjujur dan sesuaihatinurani.
KarakteristikResponden
1. Umur :
Tahun
2. Pendidikan :
1. SD
4. Perguruan tinggi
2. SMP
3. SMA
Lampiran C. KuesionerDukungan Suami
Keterangan :
Skor 1 = Tidak pernah
Skor 2 = Jarang
Skor 3 = Sering
Skor 4 = Selalu
Beri tanda ( √ ) pada kolom yang tersedia
Dukungan suami
Score
1
Dukungan suami informatif
1. Saya dan suami saya mencari informasi
tentang persalinan di rumah sakit/
puskesmas
2. Suami saya memberikan informasi
kepada saya tentang persalinan dari buku
dan majalah
Dukungan emosional
3. Suami saya mengingatkan saya agar
tidak cemas saat persalinan
4. Suami saya mengingatkan saya untuk
selalu mengkonsumsi makanan dan
minuman bergizi
5. Suami saya mengingatkan saya untuk
tidak melakukan aktivitas yang
berlebihan
Dukungan instrumental
6. Suami saya memberikan perhatian penuh
saat saya hamil
7. Suami saya menemani saya saat saya
sulit tidur dengan cara mengelusdan
memijat
8. Suami saya menemani saya saat
persiapan membeli peralatan bayi
9. Suami saya memberikan semua yang
saya butuhkan saat hamil dan persalinan
nanti
10. Suami saya menemani saya saat
pemeriksaan kehamilan
2
3
4
11. Suami saya menemani saya untuk
mengikuti senam hamil
12. Suami saya akan menemani saya saat
persalinan nanti
13. Suami saya akan membantu saya saat
persalinan nanti dengan cara mengelap
keringat dan mengusap punggung saya
Dukungan penghargaan
14. Suami saya akan memberikan pujian
kepada saya untuk setiap kemajuan tahap
persalinan
Dukungan spritual
15. Suami saya membaca surat yusuf kepada
saya agar berharap bisa mendapatkan
anak laki-laki
16. Suami saya membaca surat mariam
kepada saya agar berharap bisa
mendapatkan anak perempuan
17. Suami saya membaca sholawat nabi
untuk saya dan calon bayi
Lampiran D. Kuesioner Tingkat Kecemasan
T-MAS Taylor Test
Petunjuk pengisian :
Jawablah dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban ya atau tidak !
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Pertanyaan
Saya tidak cepat lelah
Saya sering sakit
Saya tidak lebih gugup bila dibandingkan dengan orang lain
Saya jarang sakit kepala
Saya sering merasa tegang pada waktu bekerja
Saya merasa bahagia karena tidak lama lagi bayi saya akan
lahir
Saya cemas dengan keadaaan keluarga saya saat ini
Tangan saya sering gemetar apabila saya mengerjakan sesuatu
Muka saya merah seperti juga yang terjadi pada orang lain
Jika saya cemas saya sering mengalami diare
Saya sering khawatir akan kemungkinan terjadi hal-hal yang
tidak mengenankan
Saya biasanya tenang dan tidak mudah marah
Saya merasa cemas karena kulit saya bertambah gelap
Saya cemas karena akhir-akhir ini sering melamun
Tangan dan kaki saya biasanya cukup hangat
Saya mudah berkeringat meskipun hari tidak panas
Ketika saya memikirkan kehamilan ini saya menjadi
berkeringat dan mengganggu konsentrasi keseharian
Saya jarang merasa jantung saya berdebar
Saya cemas karena setiap saat saya sering lapar
Pada waktu-waktu tertentu saya tidak dapat buang air besar
(sembelit)
Saya sering mengalami gangguan perut
Saya sering tidak bisa tidur karena mengkhawatirkan sesuatu
Tidur saya tidak nyenyak dan sering terganggu
Saya sering bermimpi tentang proses persalinan
Saya mudah merasa kikuk
Perasaan saya tidak enak dan mudah sensitif dari pada
kebanyakan orang
Saya sering merasa bahwa saya kurang disayang, dimanja dan
diperhatikan oleh keluarga
Saya berharap bahwa saya dapat bahagia seperti orang lain
Saya biasanya tenang dan tidak mudah marah
Saya mudah menangis
Saya cemas apakah saya bisa melahirkan bayi saya secara
Ya
Tidak
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
normal
Saya hampir selalu bahagia
Saya cemas jika terjadi sesuatu dengan bayi saya
Saya sering gelisah pada waktu-waktu tertentu
Saya merasa khawatir karena mengalami gangguan tidur
Saya lebih senang menyendiri dikamar dari pada melakukan
aktivitas
Saya takut jika pada saat melahirkan tidak didampingi suami
Suami memberikan semangat kepada saya agar tidak putus asa
menghadapi persalinan nanti
Saya merasa takut dengan datangnya tanda-tanda persalinan
Saya takut karena kaki saya mulai bengkak
Saya merasa sulit untuk memusatkan perhatian
Saya lebih pemalu dari kebanyakan orang
Saya takut jika melahirkan tidak ditolong oleh tenaga kesehatan
Saya sering merasa gugup
Hidup sering merupakan beban bagi saya
Pada waktu tertentu saya merasa tidak berguna
Saya benar-benar tidak percaya terhadap diri saya sendiri
Saya merasa kesulitan dalam melakukan aktivitas pada waktuwaktu tertentu
Saya tidak biasa menghadapi kesulitan atau membuat
keputusan yang penting
Saya sangat percaya diri pada diri saya sendiri
TIME SCHEDULE PENYUSUNAN SKRIPSI
MAHASISWA SEMESTER VIII PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2013/2014
NO
KEGIATAN
NOVEMBE
R
1
1
2
3
4
Studi pendahuluan
Kepastian judul
Penyusunan BAB I
Penyusunan BAB II
5
Penyusunan BAB III
6
Penyempurnaan
Proposal
Seminar Proposal
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Revisi proposal
Penyerahan Proposal
Pelaksanaan
penelitian
Penyusunan BAB IV
Penyusunan BAB V
Ujian Skripsi
Refisi Skripsi &
Penjilidan
Pengumpulan Skripsi
2
DESEMBE
R
JANUARI
FEBRUAR
I
MARET
APRIL
MEI
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
JUNI
JULI
AGUT
KETERANGAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
10 Desember 2013
18 November 2013
17 des -18 april 2014
17 Des - 18 April
2014
6 maret- 21 April
2014
28 April-30 April
2014
5 Mei 2014
6 Mei -19 Mei 2014
19 Mei - 20 Mei 2014
21 mei - 23 Juni 2014
24 Juni – 21 Juli2014
24 Juni – 21 Juli
2014
28 Juli - 29 Juli 2014
1 Agustus - 9 Agust
2014
11 Agustus 2014
FREQUENCIES VARIABLES=UMUR PENDIDIKAN Dukungan_suami Kecemasan
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Statistics
UMUR
N
Valid
Missing
PENDIDIKAN
Dukungan_suami
Kecemasan
40
40
40
40
0
0
0
0
Frequency Table
UMUR
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
20-35 Tahun
29
72.5
72.5
72.5
>35 tahun
11
27.5
27.5
100.0
Total
40
100.0
100.0
PENDIDIKAN
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
SD
7
17.5
17.5
17.5
SMP
9
22.5
22.5
40.0
SMA
21
52.5
52.5
92.5
3
7.5
7.5
100.0
40
100.0
100.0
PT
Total
Dukungan_suami
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Sedang
11
27.5
27.5
27.5
tinggi
29
72.5
72.5
100.0
Total
40
100.0
100.0
Kecemasan
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Panik
1
2.5
2.5
2.5
Berat
12
30.0
30.0
32.5
sedang
17
42.5
42.5
75.0
Ringan
10
25.0
25.0
100.0
Total
40
100.0
100.0
CROSSTABS
/TABLES=Dukungan_suami BY Kecemasan
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT ROW TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
Missing
Percent
Dukungan_suami * Kecemasan
40
100.0%
N
Total
Percent
0
N
Percent
.0%
40
100.0%
Dukungan_suami * Kecemasan Crosstabulation
Kecemasan
Panik
Dukungan_suami
Sedang
tinggi
Total
NONPAR CORR
Count
Berat
sedang
Ringan
Total
1
7
1
2
11
% within Dukungan_suami
9.1%
63.6%
9.1%
18.2%
100.0%
% of Total
2.5%
17.5%
2.5%
5.0%
27.5%
0
5
16
8
29
% within Dukungan_suami
.0%
17.2%
55.2%
27.6%
100.0%
% of Total
.0%
12.5%
40.0%
20.0%
72.5%
1
12
17
10
40
% within Dukungan_suami
2.5%
30.0%
42.5%
25.0%
100.0%
% of Total
2.5%
30.0%
42.5%
25.0%
100.0%
Count
Count
/VARIABLES=Dukungan_suami Kecemasan
/PRINT=KENDALL TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Nonparametric Correlations
Correlations
Dukungan_suami
Kendall's tau_b
Dukungan_suami
Correlation Coefficient
Sig. (2-tailed)
N
Kecemasan
Kecemasan
1.000
.383*
.
.011
40
40
Correlation Coefficient
.383
*
1.000
Sig. (2-tailed)
.011
.
40
40
N
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
CROSSTABS
/TABLES=UMUR PENDIDIKAN BY Kecemasan
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT ROW TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Notes
Output Created
10-Jul-2014 12:45:48
Comments
Input
Data
E:\DATA PENGOLAHAN
MAHASISIWA\ERIN DATA\data olah.sav
Active Dataset
DataSet1
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data File
Missing Value Handling
Definition of Missing
40
User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used
Statistics for each table are based on all the
cases with valid data in the specified
range(s) for all variables in each table.
Syntax
CROSSTABS
/TABLES=UMUR PENDIDIKAN BY
Kecemasan
/FORMAT=AVALUE TABLES
/CELLS=COUNT ROW TOTAL
/COUNT ROUND CELL.
Resources
Processor Time
00:00:00.016
Elapsed Time
00:00:00.019
Dimensions Requested
Cells Available
2
174762
[DataSet1] E:\DATA PENGOLAHAN MAHASISIWA\ERIN DATA\data olah.sav
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
UMUR * Kecemasan
40
100.0%
0
.0%
40
100.0%
PENDIDIKAN * Kecemasan
40
100.0%
0
.0%
40
100.0%
UMUR * Kecemasan Crosstabulation
Kecemasan
Panik
UMUR
20-35 Tahun
>35 tahun
Total
Count
Berat
sedang
Ringan
Total
1
7
11
10
29
% within UMUR
3.4%
24.1%
37.9%
34.5%
100.0%
% of Total
2.5%
17.5%
27.5%
25.0%
72.5%
0
4
2
5
11
% within UMUR
.0%
36.4%
18.2%
45.5%
100.0%
% of Total
.0%
10.0%
5.0%
12.5%
27.5%
1
11
13
15
40
% within UMUR
2.5%
27.5%
32.5%
37.5%
100.0%
% of Total
2.5%
27.5%
32.5%
37.5%
100.0%
Count
Count
PENDIDIKAN * Kecemasan Crosstabulation
Kecemasan
Panik
PENDIDIKAN
SD
SMP
SMA
PT
Total
Count
Berat
sedang
Ringan
Total
0
3
1
3
7
% within PENDIDIKAN
.0%
42.9%
14.3%
42.9%
100.0%
% of Total
.0%
7.5%
2.5%
7.5%
17.5%
0
2
3
4
9
% within PENDIDIKAN
.0%
22.2%
33.3%
44.4%
100.0%
% of Total
.0%
5.0%
7.5%
10.0%
22.5%
1
5
9
6
21
% within PENDIDIKAN
4.8%
23.8%
42.9%
28.6%
100.0%
% of Total
2.5%
12.5%
22.5%
15.0%
52.5%
0
1
0
2
3
% within PENDIDIKAN
.0%
33.3%
.0%
66.7%
100.0%
% of Total
.0%
2.5%
.0%
5.0%
7.5%
1
11
13
15
40
% within PENDIDIKAN
2.5%
27.5%
32.5%
37.5%
100.0%
% of Total
2.5%
27.5%
32.5%
37.5%
100.0%
Count
Count
Count
Count
Download