SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS TURI SLEMAN Disusun Guna Memenuhi Sebagian Syarat dalam Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan di Program Studi Ners STIKES Alma Ata Yogyakarta Oleh : Erin Adelina 100100510 PROGRAM STUDI NERS STIKES ALMA ATA YOGYAKARTA 2014 Lembar Pernyataan Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini adalah asli dan belum pernah dilakukan diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya tulis atau pendapat yang belum pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kemudian hari ternyata ditemukan adanya kesamaan dengan penelitian lain, maka saya bersedia menanggung risiko dan konsekuensi dari akademik. Yogyakarta, Mei 2014 Erin Adelina ii MOTTO “ Diduniainitidakada yang tidakmungkinjikakitamauberusahadanberdo’akarenasesungguhnya Allah akanselalumengabulkando’a yang dipanjatkanhambanya” “Satuhal yang dapatkitaubahadalahsatuhal yang dapatkitakontroldanituadalahsikapkita” “Cara memulaiadalahdenganberhentiberbicaradanmulaimelakukan” iii PERSEMBAHAN Bismillahhirrohmanirrohim, Sayapanjatkanpujisyukurkepada Allah subhanahuwata’ala yang selalumenemanikudalamsetiapnafasku, yang telahmemudahkanjalannyapenyusunanskripsiini. Ku persembahkanskripsiinikepada : Ayah danibutercinta, sebagai rasa hormatdanbaktikuatassegalacintadankasih saying yang penuhketulusan. Terimakasihuntukdo’a-do’anya, terimakasihataskepercayaan, dukungan, nasehat, pengorbanandanlimpahankasih saying yang tiadahentiuntukku. Adikkutercinta Winnie Rinindaterimakasihuntukdo’a da semangatnya. Pamandanbibikuterimakasihatasdo’a, nasehatdansemangatnyaselamainiuntukku. Keduapembimbingku yang senantiasadengansabarmembimbingdan member semangatuntukkudalammenyelesaikantugasiniterimakasihbanyak.Tidaklupaterimak asihuntukpengujiku. Husaini yang selalumemberikansemangatdando’anyauntukku, terimakasihuntuksemuanya. Sahabat-sahabatkudanrekan PSIK 2010 terimakasihbanyakuntukdo’adandukungannyasehinggaskripsiinibisaberjalandengan lancar. iv KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunanskripsi ini dengan judul “Hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman”. Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Keperawatan di program studi Ners STIKES Alma Ata Yogyakarta. Bimbingan, bantuan, doa dan motivasi, banyak penulis dapatkan dalam proses penyelesaian skripsi ini hingga akhirnya penulis mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada : 1. Prof. DR. Hamam Hadi, MS.,Sc.D, selaku ketua STIKES Alma Ata Yogyakarta. 2. Kepala Puskesmas yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di Pukesmas Turi Sleman. 3. Susiana Sariyati, S.,ST.M.Kes, selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan skripsi ini. 4. Wahyuningsih, S.Kep.,Ns, selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan serta arahan dalam penyusunan skripsi ini. v 5. Tri Prabowo, S.Kp.,M.Sc,Selaku penguji skripsi yang telah meluangkan waktu untuk menguji dan memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini. 6. Pratiwi, S.kep.,Ns, selaku pembimbing akademik yang telah meluangkan waktunya dalam membimbing penulis selama menempuh pendidikan di STIKES Alma Ata Yogyakarta. 7. Ibu hamil yang akan dijadikan sampel penelitian di Puskesmas Turi Sleman. Penulis menyadari bahwaskripsi yang disusun ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga dapat membantu dalam penyempurnaan penyusunan skripsi ini. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Yogyakarta, Mei 2014 Penulis vi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii LEMBAR PERNYATAAN PLAGIAT ......................................................................... iii KATA PENGANTAR ................................................................................................... iv DAFTAR ISI .................................................................................................................. v DAFTAR TABEL .......................................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................................... 1 B. Perumusan Masalah ........................................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 6 E. Keasliaan Penelitian ........................................................................................... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TelaahPustaka................................................................................................ B. Kerangka Teori................................................................................................... 29 C. Kerangka konsep ................................................................................................ 30 D. Hipotesis............................................................................................................. 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ......................................................................................... 31 B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................ 31 C. Populasi dan Sampel .......................................................................................... 31 vii D. Variabel Penelitian ............................................................................................. 32 E. Defenisi Operasional .......................................................................................... 33 F. Instrument Penelitian ......................................................................................... 35 G. Tehnik Pengumpulan Data ................................................................................. 36 H. Analisa Data ....................................................................................................... 36 I. Etika Penelitian .................................................................................................. 38 J. Rencana Jalannya Penelitian .............................................................................. 39 K. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian ................................................................. 40 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil ................................................................................................................... 42 B. Pembahasan ........................................................................................................ 46 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ............................................................................................................ 55 B. Saran................................................................................................................... 56 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN viii DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Definisi Operasional......................................................35 Tabel 3.2 Kisi-kisi.................................................................... 35 Tabel 4.1 Karakteristikrespondenberdasarkanumur …...............43 Tabel 4.2 Karakteristikrespondenberdasarkanpendidikan.........44 Tabel 4.3 Distribusifrekuensidukungannsuami…………….......45 Tabel 4.4Distribusitingkatkecemasan………………………….. 45 Tabel 4.5 Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan.........................................................................45 ix DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Teori............................................................ 29 Gambar 2.2 Kerangka Konsep........................................................ 30 x DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat permohanan ijin studi pendahuluan Lampiran 2. Surat izin penelitian Lampiran 3. Surat pengantar kuesioner Lampiran 4. Informed concent Lampiran 5. Kuesioner penelitian Lampiran 6. Lembaran bimbingan Skripsi Lampiran 7. Time schedule penyusunan Skripsi xi HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS TURI SLEMAN1 Erin Adelina2, Susiana Sariyati3, Wahyuningsih4 ABSTRAK Latar belakang masalah : Kurangnya perhatian dari keluarga khususnya peran serta suami dalam proses selama kehamilan menjadi penyebab terjadinya kecemasan pada ibu hamil. Akibatnya ibu merasa takut, cemas dan khawatir dalam menghadapi persalinan sehingga dapat mengganggu proses persalinan (Musbikin, 2005). Tujuan : Mengetahui hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman. Metode : Jenis penelitian ini deskriptif kuantitatif, menggunakan metode korelasional dengan rancangan cross sectional. Tehnik sampling yang digunakan adalah total sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 bu hamil trimester III. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Pengolahan dan analisa data menggunakan kendall tau. Hasil : Hasil distibusi frekuensi dukungan suami tinggi yaitu 29 orang (72,5%). Tingkat kecemasan ibu hamil menunjukkan bahwa ibu hamil yang memiliki kecemasan sedang yaitu 17 orang (42,5%). Hasil penelitian menunjukkan nilai uji kendall tau 0,383 nilai signifikansi p-value sebesar 0,011 (p<0,05). Simpulan : Ada hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman dengan keeratan hubungan rendah. Kata kunci : Dukungan suami, tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan 1 Judul Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta 3 Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta 4 Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alma Ata Yogyakarta 2 RELATIONSHIP OF HUSBAND’S SUPPORT WITH ANXIETY LEVEL OF THE EXPECTANT MOTHER IN FACING OF CHILDBIRTH AT PUSKESMAS OF TURI SLEMAN1 Erin Adelina2, Susiana Sariyati3, Wahyuningsih4 ABSTRACT Problem background: the lack of attention from the family in particularly participation role of husband in the process during pregnancy becomes a cause of anxiety experience on the expectant mothers. The result, the mothers feel afraid, frightened and worried in facing of childbirth so that can bother the process of childbirth (Musbikin, 2005). Objective: to know relationship of husband’s support with anxiety level of the expectant mother in facing of childbirth at Puskesmas of TuriSleman. Method: the research type is quantitative descriptive, using correlation method with cross sectional design. Sampling technique that was used is total sampling. Number of sample in the research is 40 of the trimester III expectant mothers. The research instrument that was used was questionnaire. Data tabulation and analysis used kendall tau. Result: frequency distribution result of husband’s support is high that is 29 people (72,5%). Anxiety level of the expectant mothers showed that the expectant mothers have sufficient anxiety those are 17 people (42,5%). Research result showed that kendall tau test value is 0,383, significance value of p-value as many 0,011 (p<0,05). Conclusion: there is relationship between husband’s supports with anxiety level of the expectant mother in facing of childbirth at Puskesmas of TuriSleman with relationship closeness is low. Keywords: husband’s support, anxiety level of the expectant mother in facing of childbirth 1 Title Student of Health Science School of Alma Ata Yogyakarta 3 Lecturer of Health Science School of Alma Ata Yogyakarta 4 Lecturer of Health Science School of Alma Ata Yogyakarta 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan periode krisis yang akan berakhir dengan dilahirkannya bayi. Ibu mengalami perubahan selama kehamilan, baik fisik maupun psikis yang tampaknya hal tersebut berhubungan dengan perubahan biologis (hormonal) yang dialaminya, emosi ibu hamil cenderung labil. Reaksi yang dapat ditunjukan terhadap kehamilan dapat saja berlebihan dan mudah berubah-ubah (Herawati,2009). Masa kehamilan dan persalinan pada manusia menjadi fokus perhatian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Wanita hamil biasanya mengalami perasaan ambivalen yaitu perasaan yang bersifat positif dan negatif terhadap kehadiran bayi. Perasaan positif berupa kebahagiaan yang diekspresikan secara bebas dan tidak menimbulkan perasaan bersalah. Perasaan negatif meliputi perasaan cemas akan sakit yang ditimbulkan pada saat persalinan. Untuk mengurangi rasa kecemasan dan rasa takut adalah tanggung jawab dari seorang suami. Rasa cemas itu ditandai dengan perasaan yang tidak jelas tentang keprihatinan dan khawatir karena ancaman pada sistem nilai atau pola keamanan seseorang (Carpenito, 2007). 1 2 Perasaan takut, cemas pada ibu hamil dapat menyebabkan rasa sakit yang berlebihan pada waktu persalinan. Rasa sakit yang luar biasa yang dirasakan ibu dapat mengganggu proses persalinan dan mengakibatkan lamanya proses persalinan (Palupi, 2012). Di Indonesia terdapat 373.000.000 ibu hamil pada tahun 2007, yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan sebanyak 107.000.000 orang (28,7%). Seluruh populasi di Pulau Jawa terdapat 679.765 ibu hamil, yang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan 355.873 orang (52,3%) (Depkes RI, 2008). Di negara miskin sekitar 25-50% kematian wanita usia subur disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas. World Health Organization (WHO) memperkirakan seluruh dunia setiap tahunnya lebih dari 585.000 meninggal saat hamil atau bersalin. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mengalami kenaikan dari 228/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007, menjadi 359/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Pencapaian target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 untuk Angka Kematian Ibu (AKI) adalah 102/100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Selain AKI, Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia saat ini masih cukup tinggi, Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) diperoleh bahwa AKB tahun 2007 sebesar 34/1000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan AKB tahun 2012 sudah menurun menjadi 32/1000 kelahiran hidup namun masih jauh dari target Millenium 3 DevelopmentGoals (MDGs) tahun 2015 yaitu AKB sebesar 23/1000 kelahiran hidup (SDKI, 2012). Hasil sensus tahun 2010 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menunjukan AKI sebesar 99,9/100.000 kelahiran hidup, sedangkan kematian ibu yang dilaporkan kabupaten atau kota sebanyak 43 angka kematian ibu (Dinkes DIY, 2012). Angka Kematian Bayi (AKB) di provinsi DIY tahun2010 sesuai hasil sensus penduduk tahun 2010 yang telah dihitung oleh BPS Provinsi DIY adalah laki-laki sebesar 20 bayi/1000 kelahiran hidup sedangkan perempuan sebesar 14 bayi/1000 kelahiran hidup. Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menunjukan bahwa AKB di DIY mempunyai angka yang relatif lebih tinggi yaitu sebesar 25/1000 kelahiran hidup (Dinkes DIY, 2012). Salah satu penyebab AKI di Indonesia adalah kurangnya perhatian dari keluarga khususnya peran serta suami dalam proses selama kehamilan. Padahal suami sangat berperan untuk membantu menenangkan kondisi fisik maupun psikis seorang istri. Akibat dari kurangnya perhatian dan dukungan dari suami, membuat ibu merasa takut, cemas dan khawatir dalam menghadapi persalinan. Dampak kecemasan yang dialami ibu saat persalinan adalah ibu akan menjadi lelah dan kehilangan kekuatan sehingga dapat mengganggu proses persalinan (Musbikin, 2005). 4 Ibu dalam kondisi cemas yang berlebihan, khawatir dan takut tanpa sebab sehingga pada akhirnya berujung pada stress. Cemas yang berlebihan menyebabkan kadar hormon stress meningkat dan dapat menghambat dilatasi serviks normal, sehingga dapat meningkatkan persepsi nyeri dan mengakibatkan persalinan lama. Kecemasan menimbulkan ketegangan menghalangi relaksasi tubuh menyebabkan keletihan bahkan mempengaruhi kondisi janin dalam kandungannya. Kondisi inilah yang mengakibatkan otot tubuh menegang, terutama otototot yang berada didalam rahim ikut menjadi kaku dan keras sehingga sulit mengembang. Tidak hanya itu, emosi yang tidak stabil dapat membuat rasa sakit yang meningkat. Menjelang persalinan ibu hamil membutuhkan ketenangan agar proses persalinan menjadi lancar tanpa hambatan. Semakin ibu tenang menghadapi persalinan maka persalinan akan berjalan semakin lancar. Adanya dukungan keluarga terutama dukungan yang didapatkan dari suami akan menimbulkan ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri ibu (Jannatun, 2010). Proses kelahiran merupakan keadaan yang melelahkan secara fisik,mental, dan emosional sehingga membutuhkan dukungan dari suami atau orang terdekat. Kehadiran suami merupakan salah satu dukungan moral yang dibutuhkan, karena pada saat bersalin ibu sedang mengalami stres yang berat (Hidayati, 2013). Dukungan yang terus menerus dari seorang pendamping persalinan kepada ibu selama proses persalinan dapat mempermudah persalinan, 5 memberi rasa nyaman, semangat, membesarkan hati dan meningkatkan rasa percaya diri ibu, serta mengurangi kebutuhan tindakan medis. Dukungan suami dalam proses persalinan merupakan sumber kekuatan bagi ibu yang tidak dapat diberikan oleh tenaga kesehatan. Dukungan suami dapat berupa dorongan, motivasi terhadap istri baik secara moral maupun material serta dukungan fisik, psikologi, informasi, penilaian dan finansial ( Jansen dan Lowedermik,2005). Ibu yang didampingi seorang sahabat atau keluarga dekat (suami) selama proses persalinan berlangsung, memiliki resiko lebih kecil mengalami komplikasi yang mengalami tindakan medis dari pada mereka yang tanpa pendampingan. Dalam penelitian Sosa (2001) ditemukan bahwa kehadiran suami atau kerabat dekat akan membawa ketenangan dan menjauhkan ibu dari stres dan kecemasan yang dapat mempersulit proses persalinan. Kehadiran suami akan membawa pengaruh positif secara psikologis dan berdampak positif pula pada kesiapan ibu secara fisik (Musbikin,2005). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Desember 2013 di Puskesmas Turi Sleman didapatkan data jumlah kunjungan ibu hamil pada bulan januari sampai maret 2014 berjumlah 99 ibu hamil. Data jumlah ibu hamil trimester III berjumlah 40 ibu hamil. Data jumlah ibu hamil yang mengalami kecemasan pada bulan Desember 2013 sampai Maret 2014 berjumlah 17 ibu hamil. Berdasarkan hasil wawancara pada 12 ibu hamil yaitu ibu hamil primigravida dan 6 multigravida didapatkan 7 ibu hamil primigravida mengatakan tegang, takut, cemas dan khawatir terhadap kehamilan dan proses persalinan nantinya. Sedangkan 5ibu hamil multigravida mengatakan sulit tidur, mudah lemah dan sulit berkonsentrasi. Kecemasan yang dialami ibu hamil primigravidadikarenakan pada kehamilan anak pertama sedangkan kecemasan yang dialami ibu hamil multigravida dikarenakan jarak kehamilan yang terlalu jauh dan kurangnya perhatian dari suami dalam proses selama kehamilan. Oleh karena itu, ibu hamil yang mengalami rasa kecemasan dalam menghadapi persalinan, ditakutkan persalinan ini mengalami kegagalan dan hal yang buruk terjadi pada dirinya dan janin.Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ Hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Apakah ada hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman ?” C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman. 7 2. Tujuan khusus a. Mengetahui dukungan suami pada ibu hamil dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman. b. Mengetahui tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya untuk keperawatan jiwa dan keperawatan maternitas yang berkaitan dengan tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Institusi Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan referensi perpustakaan dan sebagai sumber bacaan tentang tingkat kecemasan pada ibu hamil dalam menghadapi persalinan, khususnya bagi STIKES Alma Ata. b. Bagi Tenaga Kesehatan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan bagi bidan di Puskesmas Turi Sleman dalam tindakan persalinan dengan melibatkan suami dalam proses persalinan. 8 c. Bagi Ibu Hamil Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan informasi, bahwa sangat penting bagi ibu hamil untuk mempersiapkan diri baik secara fisik maupun psikis. Semua hal itu ditunjukan untuk menjaga kesehatan ibu dan menghindari munculnya kecemasan pada ibu hamil. d. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar bagi peneliti lain untuk kepentingan pengembangan ilmu berkaitan dengan kecemasan. E. Keaslian Penelitian Penelitian Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu yang hampir serupa dengan penelitian ini : 1. Sri Yuni Tursilowati dan Sulistyorini (2007) “Pengaruh Peran Serta Suami terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil dalam Menghadapi Proses Persalinan di Desa Jepat Lor Kecamatan Tayu Kabupaten Pati 2007”. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif korelasional. Sedangkan rancangan penelitiannya adalah cross sectional. Tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik sampling jenuh. Analisa data menggunakan uji statistik analisis regresi dengan regresi linier sederhana. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh antara peran serta suami terhadap tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan di Desa Jepat Lor. Kemaknaan (signifikan) ini 9 menunjukan hasil uji F pada taraf kepercayaan 5% dengan nilai P= 0,006 < 0,005 dan taraf kepercayaan 1%. Hal ini menunjukan bahwa persamaan regresi linear tersebut nyata ada (signifikan). Persamaan dengan penelitian tersebut terletak pada variabel penelitian yaitu tingkat kecemasan dan jenis penelitian serta rancangan penelitian. Perbedaan dengan penelitian tersebut terletak pada tempat penelitian, waktu penelitian dan analisa data menggunakan uji hipotesis kendalltau. 2. Fitria Hayu Palupi (2012) “Perbedaan Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida dan Multigravida dalam menghadapi proses persalinan kala I di Rumah Sakit Bersalin Saras Jaten Karanganyar”. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik. Sedangkan rancangan penelitiannya adalah cross sectional. Tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnikpurpossive sampling. Analisa data menggunakan rumus t-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan tingkat kecemasan antara primigravida dan multigravida di Rumah Sakit Bersalin Saras Jaten Karanganyar. Kemaknaan (signifikan) ini menunjukan hasil 5% to : tt = 8,3373>2,024sehingga hipotesis nol ditolak, hipotesis alternatif diterima. Persamaan dengan penelitian tersebut terletak pada variabel penelitian yaitu tingkat kecemasandan jenis penelitian serta rancangan penelitian. Perbedaan dengan penelitian tersebut terletak pada tempat penelitian, tehnik pengambilan 10 sampel, waktu penelitian dan analisa data menggunakan uji hipotesis kendall-tau. 3. Nur Hidayati (2013) “Hubungan antara Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil dalam Proses Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Mergangsan Yogyakarta”.Jenis penelitian ini adalah metode korelasional. Sedangkan rancangan penelitiannyaadalah cross sectional. Tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik purpossive sampling. Analisa data menggunakan uji statistik kendall tau. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan antara dukungan suami terhadap tingkat kecemasan ibu hamil pada persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Mergangsan. Hasil ini menunjukan nilai signifikansi p-value sebesar 0,002 (p<0,05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Persamaan dengan penelitian tersebut terletak pada variabel penelitian, jenis penelitian, rancangan penelitian dan analisa data. Perbedaan dengan penelitian tersebut terletak pada tempat penelitian, tehnik pengambilan sampel dan waktu penelitian. 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Kehamilan a. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah dikandungnya janin hasil pembuahan sel telur oleh sperma. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu) dihitung dari hari pertama haid (Astria, 2009). Kehamilan merupakan suatu perjalanan baru yang ditandai dengan perubahan fisik dan psikis sehingga timbul berbagai masalah psikologis. Salah satu aspek psikologis yang berpengaruh pada kehamilan adalah kecemasan. Rasa cemas selama kehamilan dapat timbul akibat kekhawatiran akan proses persalinan yang aman untuk ibu dan bayinya (Utami, 2009). b. Perubahan Psikologis Kehamilan Menurut Purwaningsih (2010), Perubahan psikologis yang dialami ibu hamil melalui tiga tahap yaitu: 1) Tahap Trimester I Krisis awal yang disebabkan oleh kebenaran terjadinya kehamilan, sebagian wanita mengalami kegembiraan tertentu karena mereka telah dapat menyesuaikan diri dengan membentuk hidup baru. Karena tubuh dan emosi seluruhnya 12 berhubungan, perubahan fisik dapat mempengaruhi emosi. Segera setelah konsepsi, progesteron dan estrogen dalam tubuh mulai meningkat. Terjadi keletihan, kelemahan, dan perasaan mual. Calon ibu merasa tidak sehat benar dan umumnya mengalami depresi. 2) Tahap Trimester II Trimester II biasanya lebih menyenangkan.Fruktuasi emosional sudah mulai rendah, perhatian ibu hamil telah terfokus pada berbagai perubahan tubuh yang terjadi selama kehamilan, kehidupan seksual keluarga dan hubungan batiniah dengan bayi yang dikandungnya. 3) Tahap Trimester III Trimester III merupakan klimaks kegembiraan emosi karena kelahiran bayi. Sekitar akhir bulan ke-8 mungkin mengalami periode tidak semangat dan depresi, ketidaknyamanan bertambah karena janin bertambah besar dan menunggunya terlalu lama, sehingga ibu hamil sangat emosional dalam upaya mempersiapkan ataumewaspadai segala sesuatu yang mungkin akan terjadi dan harus dihadapi. c. Aspek Yang Mempengaruhi Kondisi Psikologis Ibu Hamil Ibu hamil pada minggu-minggu terakhir usia kehamilannya selalu dihinggapi perasaan takut menghadapi persalinan. Perasaan takut yang timbul bermacam-macam, diantaranya takut tidak dapat 13 melahirkan dengan normal, takut bayi yang dilahirkan tidak sempurna, atau takut terjadi sesuatu dengan bayi yang akan dilahirkannya. Ketakutan yang bertambah kuat saat persalinan bepengaruh buruk pada proses persalinan itu sendiri(Cahyono,2010). Menurut Tim Keswasmas (2008) faktor-faktor yang dapat menciptakan perasaan takut dan cemas menjelang persalinan antara lain : 1) Lingkungan rumah Sikap mental pasangan suami istri dalam menyambut kehadiran anak dan menjalankan peran mereka sebagai ayah dan ibu dapat menciptakan lingkungan rumah yang kondusif. Hal ini akan sangat menentukan kesehatan anak secara fisik, mental dan sosial. Kehamilan yang tidak diinginkan dan menciptakan lingkungan yang tidak kondusif sehingga mempengaruhi kondisi psikologis ibu pada saat hamil dan melahirkan. 2) Kondisi perkawinan Perkawinan lebih difokuskan kepada keadaan dimana seorang laki-laki dan seorang perempuan hidup bersama dalam kurun waktu yang lama. Dikukuhkan dengan perkawinan yang sah sesuai dengan undang-undang atau peraturan hukum yang ada. Dampak dari perkawinan yang tidak sah pada ibu bersalin 14 adalah timbulnya perasaan cemas dan khawatir yang berlebihan. 3) Paritas atau jumlah anak Paritas atau jumlah anak dapat mempengaruhi kondisi psikologis ibu bersalin, hal ini dapat disebabkan karena pengalaman persalinan yang normal dapat mengurangi kecemasan ibu bersalin. 2. Kecemasan a. Pengertian Kecemasan Kecemasan adalah suasana perasaan (mood) yang ditandai gejala-gejala jasmaniah seperti ketegangan fisik dan kekhawatiran tentang masa depan. Kecemasan bisa jadi perasaan gelisah, sejumlah perilaku yang tampak diantaranya khawatir, dan resah. Istilah kecemasan juga dapat dirumuskan sebagai pengalaman yang tidak menyenangkan, suatu keadaan suasana hati yang berorientasi pada masa yang akan datang, yang ditandai oleh adanya kekhawatiran karena tidak dapat memprediksi atau mengontrol kejadian yang akan datang. Reaksi emosional langsung terhadap bahaya yang dihadapi saat ini. Kecemasan ditandai oleh adanya kecenderungan yang kuat untuk lari dan juga ditandai oleh adanya desakan (Durand dan Barlow, 2006). 15 Kecemasan merupakan suatu respon emosional terhadap penilaian individu yang dipengaruhi oleh alam bawah sadar dan tidak diketahui secara khusus penyebabnya (Dalami, 2009).Menurut Stuart (2007) kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Kecemasan berbeda dengan rasa takut, yang merupakan penilaian intelektual terhadap bahaya merupakan respon emosional terhadap penilaian tersebut. b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Menurut Stuart dan Sundeen (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan adalah : 1) Usia Usia mempengaruhi faktor psikologis seseorang, semakin tinggi usia semakin baik tingkat kematangan emosi seseorang serta kemampuan dalam menghadapi berbagai persoalan (Stuart, 2007). 2) Pendidikan Tingkat pendidikan rendah seseorang akan dapat meyebabkan orang tersebut mudah mengalami kecemasan, semakin tinggi pendidikannya maka akan mempengaruhi kemampuan dalam berpikir (Stuart, 2007). 16 3) Dukungan Keluarga Pendampingan oleh keluarga saat ibu akan bersalin mempengaruhi tingkat kecemasan pada ibu (Manuaba,2003). Dukungan keluarga terutama dukungan yang didapatkan dari suami akan menimbulkan ketenangan batin, perasaan senang, aman dan nyaman sehingga kecemasan ibu hamil berkurang. c. Tingkat Kecemasan menurut Stuart (2007) 1) Kecemasan Ringan Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada. Kecemasan dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas. Cemas ringan dapat ditunjukan dengan : a) Timbul perasaan berdebar-debar, banyak bicara dan bertanya dapat mengenal tempat, orang dan waktu b) Tekanan darah, nadi dan pernafasan normal c) Pupil mata normal d) Perasaan masih relatif terasa aman dan tetap tenang e) Penampilan masih tetap tenang dan suara tidak tinggi 2) Kecemasan Sedang Memungkinkan seseorang untuk memusatkan perhatian pada hal yang penting dan mengesampingkan hal yang lain sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat 17 melakukan sesuatu yang lebih terarah. Cemas sedang dapat ditunjukan dengan : a) Mulut kering, anoreksia, badan bergetar, ekspresi wajah ketakutan, tidak mampu rileks, meremas-remas tangan, posisi badan sering berubah, banyak bicara dengan volume keras. b) Tanda-tanda vital seperti tekanan darah, nadi, pernafasan mulai meningkat. 3) Cemas Berat Ketika mengalami kecemasan berat seseorang cenderung untuk memusatkan pada suatu yang terinci, spesifik dan tidak dapat berpikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada area lain. Cemas berat dapat ditunjukan dengan : a) Nafas pendek, rasa tercekik, pusing, sakit kepala, rasa tertekan, rasa nyeri dada, mual dan muntah, kondisi motorik berkurang, menyalahkan orang lain, cepat tersinggung, volume suara keras serta sulit dimengerti, perilaku diluar kesadaran. b) Tanda vital meningkat, berkeringat banyak, diare, peningkatan frekuensi buang air, tidak mau melihat lingkungan, wajah tampak tegang. 18 4) Panik Individu sangat kacau atau berbahaya bagi diri maupun orang lain. Tidak mampu bertindak, berkomunikasi dan berfungsi secara aktif. RENTANG RESPON KECEMASAN Respon adaptif Antisipasi Respon maladaptif Ringan Sedang Berat Panik Gambar 1. Rentang respon kecemasan (Stuart, 2007) d. Kondisi Psikologis Ibu bersalin 1) Kala I Pada ibu bersalin kala I sering mengalami perubahan psikologis. Kondisi psikologis yang menyertai ibu hamil kala I adalah perasaan takut, mudah tersinggung dan cemas. Perasaan takut ini dapat disebabkan karena takut nyeri saat persalinan, takut bayi cacat atau mati, takut tidak bisa merawat anaknya, takut ditinggal suami, takut terjadi komplikasi saat persalinan. Perasaan mudah tersinggung pada ibu bersalin kala I dapat ditunjukkan dengan mengungkapkan perasaan marah dan kecewa, menatap dengan tajam dan peningkatan denyut jantung. Perasaan cemas pada ibu bersalin dapat ditunjukkan dengan mengungkapkan perasaan khawatir, menghindar, serta tidak bisa tenang (Copel, 2007). perilaku 19 Kondisi psikologis ibu bersalin juga ada yang merasakan kegembiraan berlebih yang sering ditunjukkan dengan mengungkapkan perasaan gembira, banyak bicara tentang kegembiraanya, serta tidak bisa tenang wajah tampak berseriseri (Yosep, 2007). 2) Kala II Persalinan kala II digambarkan oleh perubahan dalam tingkah laku ibu, baik dengan ekspresi, perkataan maupun tindakan. Dukungan yang besar dibutuhkan dalam kala II karena perasaan ibu sering kali berlebihan dan suasana hati ibu dalam keadaan terendah (Henderson, 2006). 3) Kala III Kondisi psikologis yang terjadi pada ibu bersalin kala III yaitu, ibu akan menjadi lebih lelah, merasa gelisah dan ingin segera melihat bayinya. 4) Kala IV Pada persalinan kala IV kondisi psikologis yang terjadi yaitu, dapat berupa perasaan sedih dan gembira, dimana ibu mendapat tanggungjawab baru untuk mengasuh dan merawat bayi yang telah dilahirkannya. 20 e. Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Persalinan Proses persalinan merupakan peristiwa yang melelahkan sekaligus beresiko. Tidak mengherankan, calon ibu yang akan melahirkan diselimuti perasaan takut, panik, dan gugup. Ibu menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari dirinya. Terdapat perasaan tidak menyenangkan ketika bayinya tidak lahir tepat pada waktunya. Ibu takut terhadap hidupnya dan bayinya dan tidak tahu kapan akan melahirkan. Ibu merasa takut akan rasa sakit dan bahaya yang akan timbul pada saat melahirkan (Kusumawati, 2008). Menurut Musbikin (2005) kecemasan menjelang persalinan tak kalah hebatnya ibu harus menghadapi rasa sakit saat bersalin, gangguan saat melahirkan dan aneka kekhawatiran lainnya. Sikap tenang sangat membantu kelancaran persalinan. Untuk itu, lakukan persiapan berikut : 1) Memilih tempat bersalin yang memadai Pemilihan tempat bersalin yang baik menyangkut fasilitas penunjang, seperti perlengkapan alat laboratorium, dokter yang terpercaya, serta kamar perawatan yang nyaman. Perhatikan juga jarak tempuh dari rumah menuju tempat bersalin. 2) Pendampingan oleh pasangan Keberadaan orang terdekat sangat penting. Suami, orangtua, saudara kandung dan sebagainya bisa memberi dorongan 21 supaya ibu lebih tenang menjelang persalinan. Dengan begitu beban mental bisa sedikit berkurang. 3) Hindari kisah buruk Mintalah orang-orang dirumah atau teman anda untuk tidak menceritakan kisah persalinan yang buruk. Cerita-cerita yang bernada membandingkan proses persalinan juga kurang bijak karena hanya akan membuat ibu cemas. f. Dampak Kecemasan Ibu Hamil pada Proses Persalinan Dampak kecemasan yang dialami ibu saat persalinan ibu akan merasakan nyeri atau rasa sakit yang berlebihan. Rasa takut akan menghalangi proses persalinan karena ketika tubuh manusia mendapatkan sinyal rasa takut, tubuh akan mengaktifkan pusat siaga dan pertahanan. Akibatnya rahim hanya mendapatkan sedikit aliran darah sehingga menghalangi proses persalinan dan mengakibatkan rasa nyeri serta menyebabkan waktu melahirkan menjadi lebih panjang (Wiknjosastro, 2007). Ibu akan menjadi lebih lelah, kehilangan kekuatan, pembukaan menjadi lebih lama. Perasaan takut selama proses persalinan dapat mempengaruhi his dan kelancaran pembukaan, sehingga dapat mengganggu proses persalinan (Palupi, 2012). 22 3. Dukungan Suami a. Pengertian Dukungan suami sering dikenal dengan istilah lain yaitu dukungan yang berupa simpati, yang merupakan bukti kasih sayang, perhatian dan keinginan untuk mendengarkan keluh kesah orang lain. Kebutuhan, kemampuan dan sumber dukungan mengalami perubahan sepanjang kehidupan seseorang. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal oleh individu dalam proses sosialisasinya. Dukungan suami merupakan bantuan yang dapat diberikan kepada keluarga berupa informasi dan nasehat, yang mana membuat penerima dukungan akan merasa disayang dan dihargai (Aprianawati dan Sulistyorini, 2007). Menurut Wangmuba (2009) dukungan suami adalah sumber daya sosial dalam menghadapi suatu peristiwa yang menekan dan perilaku menolong yang diberikan pada individu yang membutuhkan dukungan. Dukungan suami merupakan unsur terpenting dalam membantu individu dalam menyelesaikan masalah, apabila ada dukungan, rasa percaya diri akan bertambah dan motivasi untuk menghadapi masalah yang terjadi akan meningkat (Tamher dan Noorkasiani, 2009). Dukungan suami menjadikan suami mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian sehingga akan meningkatkan kesehatan dan adaptasi mereka dalam kehidupan. Dukungan dibagi 23 menjadi dua, dukungan eksternal dan internal. Dukungan keluarga eksternal antara lain sahabat, pekerjaan, tetangga, sekolah, keluarga besar, kelompok sosial, kelompok rekreasi, tempat ibadah dan praktisi kesehatan. Dukungan keluarga dari internal antara lain dukungan dari suami dan istri, dari saudara kandung atau dukungan dari anak (Setiadi, 2008). b. Jenis dukungan suami Menurut Nursalam dan Kurniawati (2007) membedakan empat jenis dukungan suami yang meliputi : 1) Dukungan emosional Dukungan emosional mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap orang yang bersangkutan (Nursalam dan Kurniawati, 2007). Sedangkan menurut Setiadi (2008) setiap orang membutuhkan dukungan emosional dari orang lain, dukungan ini berupa dukungan simpatik dan empati, cinta, kepercayaan dan penghargaan. Dengan demikian seseorang yang menghadapi persoalan merasa dirinya tidak menanggung beban sendiri tetapi masih ada orang lain yang memperhatikan, dan mau mendengarkan keluhannya bahkan mau membantu memecahkan masalah yang dihadapinya. 2) Dukungan penghargaan Menurut Nursalam dan Kurniawati (2007) dukungan penghargaan terjadi melalui ungkapan hormat atau 24 penghargaan positif untuk orang lain, dorongan maju atau persetujuan dengan perasaan individu dan perbandingan positif orang itu dengan orang lain, misalnya orang itu kurang mampu atau lebih buruk keadaanya. Bantuan penilaian atau penghargaan yaitu suatu bentuk penghargaan yang diberikan seseorang kepada pihak lain berdasarkan kondisi sebenarnya dari penderita. Penilaian ini bisa positif dan negatif yang mana pengaruhnya sangat berarti bagi seseorang. Berkaitan dengan dukungan sosial keluarga maka penghargaan yang sangat membantu adalah penilaian yang positif (Setiadi, 2008). 3) Dukungan instrumental Dukungan instrumental mencakup dukungan langsung, misalnya orang memberi pinjaman uang kepada orang yang membutuhkan atau menolong dengan memberi pekerjaan pada orang yang tidak mempunyai pekerjaan (Nursalam dan Kurniawati, 2007). Dukungan instrumental yaitu keluarga merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit. Bantuan instrumental bertujuan untuk mempermudah seseorang dalam melakukan aktivitasnya berkaitan dengan persoalan-persoalan yang dihadapinya atau menolong secara langsung kesulitan yang dihadapinya misalnya dengan menyediakan peralatan lengkap dan memadai bagi penderita (Setiadi, 2008). 25 4) Dukungan informatif Menurut Nursalam dan Kurniawati (2007) dukungan informatif mencakup pemberian nasehat, saran, pengetahuan dan informasi. Dukungan ini meliputi memberikan nasehat, petunjuk, masukan atau penjelasan bagaimana seseorang bersikap dan bertindak dalam menghadapi situasi yang dianggap membebani.Dukungan informasional yaitu bantuan informasi yang dapat digunakan oleh seseorang dalam menanggulangi persoalan yang dihadapi, meliputi pemberian nasehat, pengarahan ide-ide atau informasi lainnya yang dibutuhkan (Setiadi, 2008). 5) Dukungan spritual Spritual adalah hubungannya dengan yang maha kuasa dan maha pencipta, tergantung dengan kepercayaan yang dianut oleh individu. Setiap individu dipengaruhi oleh budaya, perkembangan, pengalaman hidup, kepercayaan dan ide-ide tentang kehidupan. Spritual juga memberikan suatu perasaan yang berhubungan dengan intrapersonal (Hubungan antara diri sendiri), interpersonal (Hubungan antara orang lain dengan lingkungan) dan tranpersonal (Hubungan yang tidak dapat dilihat yaitu suatu hubungan dengan ketuhanan yang merupakan kekuatan tertinggi). Dukungan spritual merupakan membantu seseorang untuk merasakan keseimbangan dan 26 hubungan dengan kekuatan besar. Adanya ketakutan atau kecemasan dapat menimbulkan perasaan kacau yang dapat membuat seseorang membutuhkan ketenangan pada dirinya dan ketenangan yang paling besar adalah bersama tuhan (Setiadi, 2008). c. Dukungan suami terhadap kehamilan Menurut Aprillia (2011), hal-hal yang harus dilakukan suami kepada ibu hamil adalah : 1) Sebagai penyemangat Suami harus membantu istri untuk mengatasi rasa cemas dan takut ketika istri mulai memikirkan tentang menghadapi proses persalinan. Misalnya, dengan mengalihkan perhatiannya dengan cara mengajaknya berbelanja keperluan untuk calon bayi. Hal tersebut dapat membuat istri merasa senang dan dapat mengurangi rasa cemas dan ketakutan. 2) Membantu meringankan berbagai keluhan Suami harus membantu meringankan keluhan istri ketika istri sering mengeluh sakit, pegal, ngilu dan berbagai rasa tidak nyaman pada tubuhnya, terutama pada punggungdan panggul, dengan memijat belakang tubuhnya. 3) Memberikan pujian Ketika istri merasa penampilannya tidak menarik karena perubahan bentuk fisiknya, suami harus tetap memberikan 27 pujian bahwa istrinya cantik dan menarik walaupun terjadi berbagai perubahan fisik pada diri istri. 4) Membantu mengatasi masalah sulit tidur Pada saat memasuki kehamilan trimister III, istri sering mengeluh sulit tidur karena perutnya yang semakin membesar itu akan membuatnya tidak nyaman ketika berbaring. Tugas suami adalah harus siap untuk membantu dan menemani istri saat ia sulit tidur. d. Hubungan dukungan suami dengan kecemasan Dukungan keluarga khususnya suami sangat berperan dalam menjaga atau mempertahankan integritas seseorang baik secara fisik ataupun psikologis. Seseorang dalam keadaan stresakan mencari dukungan dari orang lain sehingga dengan adanya dukungan tersebut, maka diharapkan dapat mengurangi stres (kecemasan). Selain berperan dalam melindungi seseorang terhadap sumber stres dukungan suami juga memberikan pengaruh positif terhadap kondisi kesehatan ibu hamil. Seseorang dengan dukungan keluarga yang tinggi akan dapat mengatasi stresnya dengan baik. Dukungan keluarga (suami) melibatkan jaringan yang cukup luas mempunyai dampak positif secara langsung bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan seseorang serta dapat mengurangi kecemasan dan ketidakberdayaan seseorang yang sedang mengalami stres (cemas) akan mendapatkan perasaan dan 28 pengalaman positif bahwa kehidupan dapat berjalan stabil bila mendapat dukungan dari lingkungan sekitarnya. Dukungan keluarga (suami) dapat memodifikasi reaksi seseorang tentang stresor kecemasan setelah melakukan penilaian sebelumnya. Orang yang tidak mendapatkan dukungan dari keluarga mempunyai kecenderungan tinggi mengalami dampak negatif dari stres (cemas) (Jannatun, 2010). 29 B. Kerangka Teori Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan Dukungan suami 1. Dukungan emosional 2. Dukungan penghargaan 3. Dukungan informatif 4. Dukungan instrumental 1. Usia 2. Pendidikan 3. Dukungan keluarga Tingkat kecemsan Kecemasan ibu hamil 1. 2. 3. 4. Cemas ringan Cemas sedang Cemas berat Panik Dampak kecemasan ibu hamil pada proses persalinan 1. 2. 3. 4. Nyeri atau rasa sakit yang berlebihan Ibu akan menjadi lelah Kehilangan kekuatan Pembukaan menjadi lebih lama Keterangan : : Yang tidak diteliti : Yang diteliti Gambar 1. Kerangka Teori Penelitian (Nursalam dan Kurniawati, 2007; Stuart, 2007; Palupi, 2012) 30 C. Kerangka Konsep Variabel bebas Dukungan suami Variabel terikat Kecemasan ibu hamil Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian (Nursalam dan Kurniawati, 2007; Stuart, 2007) D. Hipotesis Hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman. 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, menggunakan metode korelasional dengan rancangan cross sectional yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan sekaligus pada satu saat (Machfoedz, 2010). Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk menguji Hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian inidilakukan di Puskesmas Turi Sleman. 2. Waktu penelitian Penelitiandilaksanakan pada bulan Juni 2014. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013 : 62). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimister III di Puskesmas Turi Sleman yang berjumlah 40 ibu hamil. 32 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2013 : 63). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimister III di Puskesmas Turi Sleman. Tehnik sampling yang digunakan adalah total sampling, yaitu keseluruhan populasi yang diambil untuk dijadikan sampel penelitian. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 40 ibu hamil. Kriteria dalam menentukan sampel memenuhi : a. Kriteria Inklusi : 1) Ibu hamil dengan usia kehamilan 28 minggu keatas 2) Ibu hamil yang melakukan pemeriksaan di Puskesmas Turi Sleman b. Kriteria Eksklusi 1) Tidak bersedia menjadi responden 2) Responden yang tidak bisa baca tulis D. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (Riwidikdo, 2013). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dukungan suami. 2. Variabel terikatadalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari adanya variabel bebas (Riwidikdo, 2013). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat kecemasan ibu hamil. 33 E. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional adalah unsur penelitian yang menjelaskan bagaimana caranya menentukan variabel dan mengukur suatu variabel, sehingga definisi operasional ini merupakan suatu informasi ilmiah yang akan membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama (Setiadi, 2007). Tabel 3.1 Defenisi Operasional N o 1. Variabe l Dukung an suami Definisi operasional Dukungan suami merupakan bantuan yang dapat diberikan kepada keluarga berupa informasi, emosi, penghargaan, instrumental dan dukungan spritual 2. Tingkat kecema san Perasaan dimana seseorang mengalami perasaan yang sulit (ketakutan) dan kata lain kecemasan merupakan reaksi emosional individu yang dipengaruhi oleh alam bawah sadar dan diketahui penyebabnya secara khusus Klasifikasi Cara ukur Kuesi oner 1. Dukungan suami rendah apabila skor 1-17 2. Dukungan suami sedang apabila skor 18-34 3. Dukungan suami tinggi apabila skor 35-68 Kuesi 1. panik : X >M + oner 1,5 SD 2. Cemas berat : M + 0,5 SD < X ≤M+ 1,5 SD 3. Cemas sedang : M – 0,5 SD < X ≤M+ 0,5 SD Skala ukur Ordinal Ordinal 34 4. Cemas ringan : M – 1,5 SD < X ≤M– 0,5 SD F. Instrumen Penelitian 1. Jenis instrumen Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini berupa kuesioner yang meliputi, kuesioner data karakteristik responden, kuesioner dukungan suami dan kuesioner tingkat kecemasan. 2. Kisi-kisi Tabel 3.2 Kisi-kisi N o 1. 2. Variabel penelitian Dukungan suami Tingkat kecemasan Kategori a. Dukungan informasional b. Dukungan emosional c. Dukungan instrumental d. Dukungan penghargaan e. Dukungan spritual a. Favourable (mendukung) b. Unfavourable (tidak No item Jumlah 1, 2 2 3, 4, 5 3 6, 7, 8, 9, 10, 11,12,13 14 6 1 15,16,17 2, 5, 6, 7, 8, 10, 38 11, 13, 14, 16, 17, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49 1, 3, 4, 9, 12, 15, 12 18, 20, 29, 32, 35 mendukung) 3. Uji validitas dan reliabelitas 38, 50 Alat ukur dukungan suami pada penelitian ini sudah pernah digunakan oleh peneliti lain yakni Nur Hidayati (2013) “Hubungan antara Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil dalam Proses Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Mergangsan Yogyakarta”. Alat ukur ini sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Jadi peneliti tidak perlu melakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil uji validitas ini adalah pada pertanyaan dukungan suami dari 17 pertanyaan dinyatakan valid. Hasil uji reliabilitas pada alat ukur ini adalah reliabel dengan nilai alpha cronbach 0,759. Alat ukur tingkat kecemasan tidak dilakukan uji validitas karena telah berpedoman pada kuesioner T-mast Taylor Test yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. G. Tehnik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer merupakan data yang didapatkan dari hasil wawancara kepada ibu hamil yang sedang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Turi Sleman. H. Analisis Data Pengolahan data pada penelitian ini dilaksankan dengan tahap-tahap sebagai berikut : 1. Editing Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner. Hasil angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuesioner perlu disunting( edit ) terlebih dahulu. 36 Editing dilakukan segera setelah peneliti menerima kuesioner yang telah diisi oleh responden, sehingga apabila terjadi kesalahan data dapat segera diperbaiki. 2. Coding Setelah semua kuesioner diedit atau disunting , selanjutnya dilakukan peng”kodean” atau coding, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi angka atau bilangan, selanjutnya dimasukkan ke dalam lembaran tabel kerja untuk mempermudah pengolahan. 3. Tabulating Kegiatan atau langkah memasukkan data – data hasil penelitian kedalam tabel – tabel sesuai dengan kriteria. Analisis data merupakan data yang telah terkumpul telah di olah dengan bantuan komputer menggunakan program SPSS for windows. Adapun analisis data yang digunakan antara lain : a. Analisis Univariate Analisis univariate merupakan analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel. Analisis ini bertujuan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan karakteristik setiap variabel antara lain : Karakteristik ibu hamil ( Umur, tingkat pendidikan ) dukungan suami dan tingkat kecemasan. 37 Gambaran distribusi frekuensi untuk masing – masing variabel disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Rumus distribusi frekuensi yaitu: × 100% b. Analisis Bivariate Analisis bivariate yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Variabel dukungan suami pada penelitian ini menggunakan skala ordinal, sedangkan variabel tingkat kecemasan ibu hamil juga menggunakan skala ordinal sehingga untuk menguji hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hami, menggunakan analisis kendall tau. Uji kendalltau untuk mengetahui hubungan dengan menguji hipotesis antara dua variabel yang datanya berbentuk ordinal. Rumus yang digunakan adalah kendall tausebagai berikut : t ∑ ∑ N N Keterangan : t = Koefesien korelasi kendall tau yanf besarnya (-1<0<1) ∑ = Jumlah rangking atas ∑ = Jumlah rangking bawah N = Jumlah anggota sampel 38 I. Etika Penelitian Setelah penyusunan proposal, penelitian disetujui oleh pembimbing dan telah diujikan, Ketua Program Studi Ners STIKES Alma Ata Yogyakarta membuat surat permohonan kepada Kepala Puskesmas Turi Sleman yang selanjutnya mengeluarkan ijin untuk dapat melanjutkan penelitian. Peneliti menentukan masalah etika penelitian kepada calon responden diantaranya yaitu : 1. Informed Consent (Lembar Persetujuan) Sebelum melakukan penelitian, peneliti memberikan lembar persetujuan kepada responden, jika responden menyetujui maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. 2. Anonymity (Tanpa Nama) Dalam penelitian ini, peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode yang terdapat dilembar kuesioner pada hasil penelitian yang akan disajikan. 3. Confidentiality (Kerahasiaan) Dalam penelitian ini, peneliti menyampaikan kepada responden bahwa peneliti akan menjaga kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh peneliti. informasi yang 39 J. Rencana Jalannya Penelitian 1. Tahap persiapan a. Tahap persiapan dilakukan pada bulan November 2013, penulis mengajukan judul kepada pembimbing 1 dan persetujuan judul. b. Mengurus surat ijin studi pendahuluan ke Prodi Ners STIKES Alma Ata. c. Melakukan studi pendahuluan di lokasi penelitian yaitu Puskesmas Turi Sleman, dan menyusun proposal. d. Konsultasi kepada pembimbing dan revisi proposal. e. Melakukan seminar proposal, revisi proposal sampai dengan proposal disetujui dan disahkan oleh pembimbing dan dewan penguji. 2. Tahap pelaksanaan penelitian a. Peneliti menemui bidan yang sedang jaga untuk diberi penjelasan tentang cara proses pengambilan data dan etika penelitian. b. Penelitian ini akan dilakukan oleh peneliti dan dibantu 1orang asisten yang sebelumnya sudah mendapatkan kuliah keperawatan jiwa dan keperawatan maternitas. c. Pengurusan surat izin penelitian di Dinkes DIY, Puskesmas Turi Sleman. d. Mempersiapkan tempat penelitian pada saat hari pelayanan ibu hamil yaitu setiap hari selasa dan kamis. 40 e. Sebelum keresponden peneliti menjelaskan kepada asisten tentang cara pengisian kuesioner. f. Peneliti dan asisten menemui setiap ibu hamil trimister III yang berkunjung di Puskesmas Turi Sleman. g. Sebelum mengambil data, peneliti menjelaskan kepada responden tentang tujuan penelitian. h. Meminta ibu untuk menandatangani informed consentapabila bersedia menjadi responden. i. Memberikan kuesioner dan waktu kepada responden untuk mengisi kuesioner. j. Membimbing dan menjelaskan kalimat atau pertanyaan yang tidak jelas dan tidak mengerti. k. Mengambil kuesioner yang telah diisi responden pada waktu dilakukan penelitian. 3. Tahap penyelesaian a. Setelah kuesioner terkumpul kemudian peneliti melakukan pengecekan terhadap kelengkapan data. b. Pengolahan data penelitian, penyusunan laporan penelitian, perbaikan hasil penelitian dan pengumpulan laporan. 41 K. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian 1. Responden dalam memahami pertanyaan dalam kuesioner, meskipun peneliti sudah memberikan penjelasan. 2. Cara pengambilan data dilakukan saat sebelum dan setelah responden melakukan pemeriksaan kehamilan, sehingga kemungkinan para responden tidak memiliki konsentrasi yang cukup dalam mengisi dan menjawab pertanyaan yang telah dicantumkan dalam kuesioner. 3. Peneliti hanya meneliti dukungan suami dengan tingkat kecemasan, sedangkan faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan seperti umur, tingkat pendidikan tidak diteliti. 42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Gambaran Umun Lokasi Penelitian Puskesmas Turi secara geografis berada di Kecamatan Turi, bagian paling utara Kabupaten Sleman, dengan luas wilayah 4.309 ha dan berada di ketinggian 500 – 600 meter diatas permukaan air laut dengan suhu udara maksimum/minimum 24° C s / 21.80° C. Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Turi : a. Utara : Hutan Gunung Merapi b. Timur : Kecamatan Pakem c. Selatan : Kecamatan Sleman d. Barat : Kecamatan Tempel Puskemas ini mengampu seluruh Wilayah Kecamatn Turi. Luas wilayah masing – masing desa di Kecamatan Turi yaitu Desa Donokerto (13,48 km²), Desa Bangunkerto (6,36 km²), Desa Wonokerto (5,52 km²), Desa Girikerto (4,18 km²). Wilayah Kecamatan Turi terdiri dari 4 desa dan 54 padukuhan. Jenis pelayanan kesehatan yang terdapat di Puskesmas Turi meliputi bagian pendaftaran dan rekam medis, balai pengobatan umum, unit gawat darurat, balai pemeriksaan gigi, kesehatan ibu anak, keluarga berencana, imunisasi, farmasi, unit gizi, unit psikologi, unit pelayanan laboratorium, promosi kesehatan, penyuluhan kesehatan masyarakat, unit kesehatan sekolah, unit kesehatan gigi masyarakat, pengobatan tradisional, 43 kesehatan reproduksi, pencegahan penyakit menular, kesehatan olahraga, perilaku hidup bersih sehat, kaderisasi, jaminan kesehatan, kesehatan lingkungan, puskesmas pembantu, sarana pemberdayaan masyarakat. Puskesmas Turi tidak ada program khususberupa tehnik penurunan kecemasan bagi ibu hamil maupun ibu bersalin namun jika ibu merasakan kecemasan pada saat akan melahirkan disuruh melakukan tehnik nafas dalam. 2. Analisis Univariat a. Karakteristik responden 1) Umur Ibu Karakteristik responden berdasarkan umur ibu di Puskesmas Turi Sleman dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan umur di Puskesmas Turi Sleman Umur n % 20 - 35 Tahun 29 72,5% >35 Tahun 11 27,5% Total 40 100,0% Sumber : Data Primer 2014 Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui dari 40 responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden berumur 20 - 35 tahun yaitu sebanyak 29 orang (72,5%). 2) Pendidikan Karakteristik responden berdasarkan pendidikan di Puskesmas Turi Sleman dapat dilihat pada tabel dibawah ini : 44 Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan di Puskesmas Turi Sleman Tingkat Pendidikan n % SD 7 17,5% SMP 9 22,5% SMA 21 52,5% Perguruan Tinggi 3 7,5% Total 40 100,0% Sumber : Data Primer 2014 Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui dari 40 responden menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan SMA yaitu 21 orang (52,5%). b. Variabel Penelitian 1) Dukungan suami Distribusi responden berdasarkan dukungan suami pada ibu hamil di Puskesmas Turi Sleman dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.3 Distribusi responden berdasarkan dukungan suami di Puskesmas Turi Sleman Dukungan suami n % Sedang 11 27,5% Tinggi 29 72,5% Total 40 100,0% Sumber : Data Primer 2014 Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui dari 40 responden sebagian besar dukungan suami dengan kategori tinggi yaitu sebanyak 29 orang (72,5%). 2) Tingkat kecemasan Distribusi responden berdasarkan tingkat kecemasan pada ibu hamil di Puskesmas Turi Sleman dapat dilihat pada tabel dibawah ini: 45 Tabel 4.4 Distribusi responden berdasarkan tingkat kecemasan di Puskesmas Turi Sleman Tingkat kecemasan n % Panik 1 2,5% Berat 12 30,0% Sedang 17 42,5% Ringan 10 25,0% Total 40 100,0% Sumber : Data Primer 2014 Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui dari 40 responden menunjukkan sebagian besar yang mengalami kecemasan sedang yaitu 17 orang (42,5%). 3. Analisis Bivariat Hubungan dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.5 Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu Menghadapi Persalinan di Puskesmas Turi Sleman Tingkat kecemasan Panik Dukun gan suami Sedang Tinggi Total Berat sedang ringan t P value n % n % N % n % 1 0 1 2,5 0 2,5 7 5 12 17,5 12,5 30,0 1 16 17 2,5 40,0 42,5 2 8 10 5,0 20,0 25,0 0,383 0,011 Sumber : Data Primer 2014 Tabel 4.5 Menunjukkan bahwa hasil analisis koefisien korelasi kendall tau diperoleh 0,383. Nilai signifikansi p-value sebesar 0,011 (p<0,05) sehingga Ho ditolak Ha diterima artinya ada hubungan antara dukungan 46 suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman. B. PEMBAHASAN 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Hasil penelitian pada tabel 4.1 menunjukan bahwa dari 40 responden sebagian besar responden berumur 20 - 35 tahun sebanyak 29 orang (72,5%).Faktor umur dapat dilihat dengan membandingkan hasil tabulasi umur dengan tingkat kecemasan ibu. Sebagian besar ibu yang mengalami kecemasan ringan sejumlah 15 ibu. Ada 10 diantaranya berumur 20-35 tahun. Sementara 5 ibu berumur >35 tahun. Hasil ini menunjukan semakin tua umur ibu hamil maka tingkat kecemasan akan semakin ringan karena ibu yang umurnya lebih tua memiliki pengetahuan dan pengalaman lebih banyak dibandingkan dengan ibu yang berusia lebih muda (Fitriana, 2013). Usia adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan. Individu yang memiliki selisih usia lebih muda atau lebih tua dapat mempengaruhi dalam hal yang mengalami kecemasan (Stuart, 2007). Winkjosastro (2007) mengatakan direntang 20 - 35 tahun ini kondisi fisik wanita dalam keadaan prima. Rahim sudah mampu memberi perlindungan, mental pun siap untuk merawat dan menjaga kehamilannya secara hati – hati. Sedangkan untuk usia ibu kurang dari 20 tahundapat menimbulkan masalah karena kondisi fisik belum siap, sel – sel rahim 47 masih belum matang, hal ini dapat menyebabkan ancaman terjadinya abortus, prematuritas, bahkan kematian maternal. Pada usia kurang dari 20 tahun dan lanjut kemampuan penerimaan atau mengingat suatu pengetahuan akan berkurang sehingga sering disebut usia beresiko, yaitu kurang dari 20 tahun beresiko timbulnya permasalahan dalam perkawinan sehingga jika permasalahan tersebut muncul dan tidak dapat diatasi dapat menyebabkan kecemasan dan gangguan kesehatan reproduksi seperti pendarahan dan keguguran, sehingga saat menghadapi persalinan pasangan yang usia dibawah 20 tahun dan lebih dari 35 tahun akan mengalami kecemasan, sehingga dibutuhkan adanya dukungan suami dalam memahami kebutuhan istri saat menghadapi persalinan (Hidayati, 2013). 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Hasil penelitian pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 40 responden sebagian besar responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 21 orang (52,5%).Faktor pendidikan juga berpengaruh dalam tingkat kecemasan ibu, hal ini dapat dilihat dari hasil tabulasi tingkat kecemasan dengan tingkat pendidikan ibu. Sejumlah 15 ibu yang mengalami kecemasan ringan.6 diantaranya berpendidikan SMA.Ada 4 ibu tamat SMP, 3 ibu tamat SD dan 2 ibu tamat peguruan tinggi. Tingkat pendidikan mempengaruhi kecemasan ibu karena semakin tinggi jenjang penddikan yang ditamatkan ibu maka tingkat pengetahuannya akan semakin bertambah untuk mengatasi kecemasan itu sendiri (Fitriana, 2013). 48 Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan mempengaruhi kemampuan dalam berpikir, semakin matang intelektualnya mereka cenderung lebih memperhatikan kesehatan dirinya dan keluarganya. Sebaliknya rendahnya pendidikan seseorang maka dapat menyebabkan orang tersebut mudah mengalami kecemasan. Kecemasan yang terjadi disebabkan kurangnya informasi yang didapatkan orang tersebut (Stuart, 2007). Pendidikan merupakan kebutuhan dasar manusia yang sangat dibutuhkan untuk pengembangan diri dan peningkatan kematangan intelektual seseorang. Kematangan intelektual ini berpengaruh pada wawasan dan berpikir seseorang, baik dalam tindakan yang dapat dilihat maupun dalam cara pengambilan keputusan. Tingkat pendidikan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang untuk lebih mudah menerima ide teknologi baru. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin besar peluang untuk mencari informasi pengobatan ke pelayanan kesehatan (Astria, 2009). 3. Dukungan Suami pada Ibu Hamil Hasil penelitian diketahui sebagian besar responden mendapat dukungan suami dengan kategori tinggi sebanyak 29 orang (72,5%) dan yang mendapat dukungan suami dengan kategori sedang sebanyak 11 orang (27,5%). Adanya dukungan suami yang diberikan terhadap istri saat menghadapi persalinan tentunya akan memberi kontribusi yang baik, 49 seperti rasa tenang dan nyaman sehingga dapat mengurangi tingkat kecemasan bagi ibu hamil. Menurut Wangmuba (2009) dukungan suami merupakan sumber daya sosial dalam menghadapi suatu peristiwa yang menekan dan perilaku menolong yang diberikan pada individu yang membutuhkan dukungan. Adanya dukungan suami tersebut dapat membantu individu menyelesaikan masalah, apabila ada dukungan rasa percaya diri akan bertambah dan motivasi untuk menghadapi masalah yang terjadi akan meningkat. Bentuk dukungan suami pada istri yang akan bersalin dapat berupa pujian, memberikan semangat dan nasehat yang mana membuat penerima dukungan akan merasa disayang dan dihargai. Dukungan suami menjadikan suami mampu berfungsi dengan berbagai kepandaian sehingga akan meningkatkan kesehatan dan adaptasi mereka dalam kehidupan (Setiadi, 2008). Kehadiran suami untuk memberi dukungan adalah hal yang sangat penting bagi istri selama menjalani proses persalinan. Suami yang melibatkan diri pada masa kehamilan dan persalinan membawa dampak positif yang berguna bagi dirinya, istrinya, dan perkembangan anaknya. Dukungan yang membawa dampak positif adalah dukungan yang bersifat fisik dan emosional. Dukungan tersebut meliputi beberapa aspek seperti menggosok punggung ibu, memegang tangannya, mempertahankan kontak mata, ibu ditemani oleh orang yang ramah dan ibu tidak menjalani proses persalinan sendirian (Henderson, 2006). 50 4. Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa dari 40 responden sebagian besar ibu dengan tingkat kecemasan sedang sebanyak 17 orang (42,5%) dan tingkat kecemasan panik 1 orang (2,5%). Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa sebagian besar ibu memiliki tingkat kecemasan dengan kategori sedang. Hasil ini didukung oleh penelitian Hidayati (2013) menyatakan bahwa 40,6% ibu hamil menghadapi persalinan berada pada kategori kecemasan sedang. Persentase tingkat kecemasan yang sedang lebih banyak dari pada tingkat kecemasan yang berat. Ini disebabkan oleh dukungan suami yang baik pada ibu hamil. Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik, membimbing dan menangani pemecahan masalah. Bentuk dukungan ini berupa penghargaan positif pada individu, pemberian semangat, perhatian. Selain itu faktor usia dan pendidikan juga mempengaruhi tingkat kecemasan. Semakin tua umur ibu hamil maka tingkat kecemasan akan semakin ringan karena ibu yang umurnya lebih tua memiliki pengetahuan dan pengalaman lebih banyak dibandingkan dengan ibu yang berusia lebih muda. Tingkat pendidikan mempengaruhi kecemasan ibu karena semakin tinggi jenjang pendidikan yang ditamatkan ibu maka tingkat pengetahuannya akan semakin bertambah untuk mengatasi kecemasan itu sendiri (Fitriana, 2013). 51 Dari hasil penelitian ini yang mengalami kecemasan berat yaitu 12 orang (30,0%), 7 (17,5%) diantaranya ibu berumur 20-35 tahun dan berpendidikan SD. Adanya tingkat kecemasan berat disebabkan kurangnya dukungan dari keluarga khususnya suami, sehingga membuat individu memiliki perasaan tidak nyaman, individu merasa kurang dicintai, kurang diperhatikan oleh keluarga dan suami sehingga individu merasa takut, cemas dan khawatir dalam menghadapi persalinan. Individu membutuhkan penghargaan, perhatian dan kepercayaan yang menandakan bahwa seseorang dicintai dan diperhatikan (Fitriana, 2013). Kecemasan dan kegelisahan selama kehamilan, dan bagian dari suatu proses penyesuaian yang wajar terhadap perubahan fisik dan psikologis selama kehamilan. Dengan semakin tuanya usia kehamilan maka, perhatian dan pikiran ibu hamil mulai tertuju pada sesuatu yang dianggap klimaks, sehingga kegelisahan dan ketakutan yang dialami ibu hamil akan semakin intensif saat menjelang persalinan (Astria, 2009). Stuart (2007) menyatakan stressor predisposisi yang mempengaruhi kecemasan, diantaranya banyak dialami ibu hamil trimester III yaitu gangguan fisik yang akan menimbulkan kecemasan karena merupakan ancaman terhadap integritas fisik yang dapat mempengaruhi konsep diri individu. Gangguan fisik atau ketidaknyamanan diusia kehamilan ibu yang semakin tua yaitu, konstipasi, edema, pegal pada kaki, sesak nafas, sakit punggung, gatal pada bagian perut. 52 Kecemasan pada ibu hamil trimester III dapat berdampak pada proses persalinan. Pada trimester III perubahan yang terjadi meliputi memiliki perasaan aneh, merasa dirinya jelek dan menjadi lebih tertutup. Pada trimester III ini gangguan yang terjadi mulai timbul ketakutan menjelang persalinan, merasa kehamilan menjadi beban tubuhnya. Rasa cemas dan khawatir pada trimester III semakin meningkat memasuki usia kehamilan tujuh bulan keatas dan menjelang persalinan, ibu mulai membayangkan proses persalinan yang menegangkan, rasa sakit yang dialami, bahkan kematian saat bersalin (Bahiyatun, 2010). Periode kehamilan dan pasca bersalin sangat mempengaruhi timbulnya gangguan kejiwaan seperti kecemasan maupun gangguan mood. Banyak faktor yang mempengaruhi kecemasan yaitu status pernikahan, status sosial dan ekonomi, usia, tingkat pengetahuan tentang kehamilan dan persalinan serta kepercayaan diri. Selain faktor tersebut pengalaman melahirkan dan ketidaktahuan menjadi faktor penunjang terjadinya kecemasan sehingga pada trimester III dirasakan semakin mencemaskan karena semakin dekat dengan proses persalinan (Setyaningrum, 2013). Tingkat kecemasan dalam menghadapi kelahiran bayi pada wanita yang hamil untuk pertama kali lebih tinggi dari pada wanita yang sudah hamil untuk kedua kalinya. Timbulnya kecemasan tersebut dipengaruhi oleh perubahan fisik yang terjadi selama kehamilannya. Ibu hamil tidak terbiasa dengan perut yang semakin membesar dan badan yang bertambah gemuk. Prubahan fisik tersebut menyebabkan kondisi psikis dan emosi 53 menjadi tidak stabil sehingga menumbuhkan kekhawatiran yang terus menerus sampai akhir kehamilannya. Selain itu kurangnya perhatian dan dukungan dari suami, membuat ibu merasa takut, cemas dan khawatir dalam menghadapi persalinan. Ibu dalam kondisi cemas yang berlebihan, khawatir dan takut tanpa sebab sehingga pada akhirnya berujung pada stress (Hidayatul, 2007). Untuk itu perlu adanya orang yang memberi dukungan, memotivasi, membesarkan hati dan membantu ibu seperti dengan adanya suami yang siaga, yang tidak hanya memastikan kondisi kehamilan tapi juga dapat menentramkan hati dan membuat ibu lebih tenang sehingga siap melakukan persalinan nantinya (Rahmat, 2013). 5. Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Persalinan Berdasarkan uji kendall tau diperoleh nilai signifikansi pvaluesebesar 0,011 (p<0,05) maka dapat diartikan bahwa ada hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman. Correlation coefficientantara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman didapatkan nilai t 0,383 terletak pada interval 0,20 – 0,399dengan keeratan hubungan rendah. Ibu hamil yang mengalami kecemasan saat menghadapi persalinan dapat menyebabkan kadar hormon stress meningkat dan menghambat dilatasi serviks normal, sehingga dapat meningkatkan 54 persepsi nyeri dan mengakibatkan persalinan lama sehingga dapat mengganggu proses persalinan (Sari, 2010). Dukungan keluarga khususnya suami sangat berperan dalam menjaga atau mempertahankan integritas seseorang baik secara fisik ataupun psikologis. Seseorang dalam keadaan stres akan mencari dukungan dari orang lain sehingga dengan adanya dukungan tersebut, maka diharapkan dapat mengurangi kecemasan. Selain berperan dalam melindungi seseorang terhadap sumber stres dukungan suami juga memberikan pengaruh positif terhadap kondisi kesehatan ibu hamil. Seseorang dengan dukungan keluarga yang tinggi akan dapat mengatasi stresnya dengan baik (Aprianawati, 2007). Dukungan keluarga (suami) melibatkan jaringan yang cukup luas mempunyai dampak positif secara langsung bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan seseorang serta dapat mengurangi kecemasan dan ketidakberdayaan seseorang yang sedang mengalami stres dan cemas akan mendapatkan perasaan dan pengalaman positif bahwa kehidupan dapat berjalan stabil bila mendapat dukungan dari lingkungan sekitarnya. Dukungan keluarga (suami) dapat memodifikasi reaksi seseorang tentang stresor kecemasan setelah melakukan penilaian sebelumnya. Orang yang tidak mendapatkan dukungan dari keluarga mempunyai kecenderungan tinggi mengalami dampak negatif dari stres dan cemas (Jannatun, 2010). Kecemasan pada ibu hamil apabila tidak ditangani secara serius akan membawa dampak dan pengaruh terhadap fisik dan psikis baik pada 55 ibu maupun janin.Adanya dukungan keluarga terutama dukungan yang didapatkan dari suami akan menimbulkan ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri ibu (Rahmat, 2013). Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yaitu ada hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang pernah dilakukan oleh Sri Yuni Tursilowati dan Sulistyorini (2007) Hasil penelitian diketahui ada pengaruh antara peran serta suami terhadap tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan di Desa Jepat Lor Kecamatan Tayu Kabupaten Pati. Hasil penelitian yang dilakukan Fitria Hayu Palupi (2012) juga mendukung penelitian ini, bahwa didapatkan ada perbedaan tingkat kecemasan antara primigravida dan multigravida di Rumah Sakit Bersalin Saras Jaten Karanganyar. Penelitian yang dilakukan Nur Hidayati (2013) juga mendapatkan hasil ada hubungan antara dukungan suami terhadap tingkat kecemasan ibu hamil dalam proses persalinan di Wilayah kerja Puskesmas Mergangsan. 56 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut : 1. Dukungan suami pada ibu hamil menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman sebagian besar dengan kategori tinggi. 2. Tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman sebagian besar ibu dengan tingkat kecemasan sedang. 3. Ada hubungan antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan di Puskesmas Turi Sleman dengan keeratan hubungan rendah. B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat diberikan sebagai berikut : 1. Bagi Ilmu Keperawatan Bagi Ilmu Keperawatan diharapkan supaya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai evidance based dalam dunia keperawatan. 2. Bagi Tenaga Kesehatan Bagi Tenaga Kesehatan diharapkan supaya lebih memperhatikan psikologis ibu hamil dengan melaksanakan program pelayanan kesehatan unit psikologi dengan cara berdiskusi dengan ibu hami dan suami. 57 3. Bagi Ibu Hamil Bagi ibu hamil diharapkan supaya menghindari kecemasan dengan cara berdiskusi dengan keluarga, atau melakukan kegiatan seperti senam hamil dan lain-lain. 4. Bagi Suami Bagi suami diharapkan lebih memperhatikan istri yang sedang hamil dan lebih memperhatikan psikologis ibu hamil dengan cara memberi perhatian yang lebih dan memberi dukungan yang positif untuk menghindari kecemasan. 5. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya diharapkan lebih meneliti faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi kecemasan seperti status pernikahan, status sosial, pengalaman melahirkan, gangguan fisik dan lain-lain. 58 DAFTAR PUSTAKA Aprianawati, R.B dan Sulistyorini, I.R.2007. Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Kelahiran Anak Pertama pada Masa Triwulan Ketiga.Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. Aprillia, Y. 2011. Pentingnya Pendamping Persalinan. Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana Indonesia. Astria, Y. 2009. Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Trimester III dengan Kecemasan Menghadapi Persalinan di Poliklinik Kebidanan dan Kandungan RSUP Fatmawati. Skripsi. Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Cahyono, E.A. 2010. Kecemasan Primigravida MenghadapiProses Persalinan. Diakses10 desember 2013. http://organisasi.org/kecemasan:primigravidamenghadapi-proses-persalinan-melahirkan. Bahiyatun. 2010. Buku Ajar Bidan Psikologi Ibudan Anak. Jakarta. EGC. Capernito. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC. Copel, L.C. 2007. Kesehatan Jiwa dan Psikiatri Pedoman Klinis Perawat (terjemahan). Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Dalami, E. Suliswati. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa dengan Masalah Psikososial. Cetakan I. Jakarta: Penerbit Trans Info Media. Depkes RI. 2008. Asuhan Persalinan Normal. Asuhan Essensial Persalinan. Jakarta: JHPIEGO dan POGI. Dinkes DIY. 2012. Profil Kesehatan ProvinsiDaerah IstimewaYogyakarta. Diakses 13januari2014. dari http://www.dinkes.jogjaprov.go.id/index.php/download.html Durand dan Barlow. 2006. Psikologi Abnormal. Jilid 2. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Fitriana. 2013. Hubungan Sosial Dukungan Keluarga dan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester 3 Menghadapi Persalinan di BPS Ambarwati Desa Kebondalem Kecamatan Jambu. Semarang: Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo. KTI. Henderson, C. 2006. Buku Ajar KonsepKebidanan. Jakarta: EGC. Herawati. 2009. Psikologi Ibu dan Anak. Jakarta: Salemba Medika. 59 Hidayati, N. 2013. Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil dalam Proses Persalinan di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Jannatun, N. 2010. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Ibu Primipara Menghadapi Persalinan di Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jansen dan Lowdermilk. 2005. Buku Dasar KeperawatanMaternitas. Jakarta: EGC. Kusumawati, Y. 2008. Perawatan IbuHamil. Edisi 2. Yogyakarta: Fitramaya. Machfoedz, I. 2010. (a) Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Fitramaya. 2010. (b)Statistika Deskriptif. Yogyakarta: Fitramaya. Manuaba, I.B.G. 2003. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC. Musbikin, I. 2005. Panduan Bagi Ibu Hamildan Melahirkan. Yogyakarta: Mitra Pustaka. Nursalam dan Kurniawati, N.D. 2007. Askep pada PasienTerinfeksi HIV/AIDS. Cetakan I, Jakarta: Penerbit Salemba Medika. Palupi, F.H. 2012. Perbedaan Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida dengan Multigravida dalam Menghadapi Proses Persalinan Kala I di RB Ngudi Saras Jaten Karanganyar. Jurnal Maternal Vol 6 Edisi April. Purwaningsih, W. 2010. Asuhan KeperawatanMaternitas. Yogyakarta: Nuha Medika. Rahmat, D. 2013. Psikologi untuk Bidan. Padang: Akademia Permata Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan dengan Aplikasi SPSS dalam Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rohima Press. Sari, N. 2010. Hubungan Dukungan Suami dengan Lama Persalinan Kala II di RB AN NISSA Surakarta. Karya Tulis Ilmiah. Universitas Sebelas Maret Surakarta. SDKI. 2012. (a) Angka Kematian Ibu. Diakses 15 desember 2013. www.sumbarprov.go.id/images/media/angka%20kematian%20ibu%20mela hirkan. 2012.(b) Kebijakan KesehatanIndonesia. Diakses 20 januari 2014. www.kebijakankesehatanindonesia.net dan www.kesehatan-ibuanak.net. Setiadi, G.W. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Cetakan I. Jakarta: Penerbit Graha Ilmu. 60 Setiadi. 2007.Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Stuart, G.W.2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa (Terjemahan). Edisi 3. Jakarta: EGC. Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Cv Alfabeta. Tamher, S. dan Noorkasiani. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Cetakan I. Jakarta: Salemba Medika. Tim Keswamas.2008. Kesehatan Jiwa pada Ibu Hamil.http://rsjlawang.com/artikel 080508a.httml, tanggal diakses 23 desember 2013. Tursilowati, S.Y. dan Eka S.2007. Pengaruh Peran Serta Suami terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil dalam Menghadapi Proses Persalinan di Desa Jepat Lor Kec Tayu Kab Pati. Jurnal Kesehatan Surya Medika Yogyakarta. Utami, A. dan Widia L. 2009. Perbedaan Tingkat Kecemasan Primigravida dan Multigravida dalam Menghadapi Kehamilan di RSUD Arifin Achmad Pekan Baru. Jurnal Ners Indonesia. No 1, Vol 2. Wangmuba. 2009. Sumber-Sumber DukunganSosial. Diakses 25 desember 2013. From http://wangmuba.com/2009/03/29/sumber-sumber-dukungan-sosial/ Winknjosastro, H. 2007. Ilmu KebidananEdisi ketiga. Jakarta: Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Yosep, I. 2007. Keperawatan Jiwa. Cetakan I. Jakarta: Refika Aditama. SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Bapak/Ibu......................... Di Tempat Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana keperawatan di STIKES Alma Ata Yogyakarta maka saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Erin Adelina Nim : 100100510 Alamat : Gamping Tengah RT.05 RW.15 Ambarketawang Sleman Yogyakarta Judul Penelitian : Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Persalinan di Puskesmas Turi Sleman. Dengan segala kerendahan hati memohon kepada Bapak/Ibu untuk berkenan menjadi responden dalam penelitian ini. Atas kesediaan dan bantuan Bapak/Ibu penulis ucapkan terima kasih dan semoga budi baik Bapak/Ibu mendapat balasan yang baik dari Allah SWT. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Yogyakarta, 2014 Penulis Erin Adelina SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN Dengan hormat Bersama surat ini saya, Nama : Umur : Alamat : Bersedia dengan sukarela menjadi responden pada penelitian yang dilakukan oleh: Nama : Erin Adelina Nim :100100510 Pendidikan : Program Studi Ners STIKES Alma Ata Yogyakarta Alamat : Gamping Tengah RT.05 RW.15 Ambarketawang Sleman Yogyakarta Judul Penelitian : Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Persalinan di Puskesmas Turi Sleman Demikian surat ini saya buat dengan sejujur-jujurnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Yogyakarta, 2014 Responden (..............................) INFORMED CONCENT Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan berpartisipasi sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa STIKES Alma Ata Yogyakarta Nama : Umur : Kosultasi kejiwaan : (Ya/ Tidak) *coret yang tidak perlu Setelah mendapat penjelasan tentang maksud, tujuan dan manfaat dari penelitian ini saya menyatakan bersedia berpartisipasi menjadi responden penelitian yang berjudul “Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Persalinan di Puskesmas Turi Sleman” untuk itu dengan secara sukarela dan penuh kejujuran saya menyatakan bersedia menjadi responden/subyek penelitian tersebut. Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan. Saya memahami keikutsertaan ini memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuaan dan akan terjaga kerahsiaanya. Yogyakarta , Juni 2014 Responden (......................................) Lampiran B. KuesionerPenelitian KuesionerPenelitian Hubungan Dukungan Suami dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Persalinan di Puskesmas Turi Sleman NomorKodeResponden : TanggalWawancara : PetunjukPengisian : 1) MohonbantuandankesediaanSaudarauntukmenjawabseluruhpertanyaan yang ada. 2) Mohonmenjawabpertanyaandenganjujur dan sesuaihatinurani. KarakteristikResponden 1. Umur : Tahun 2. Pendidikan : 1. SD 4. Perguruan tinggi 2. SMP 3. SMA Lampiran C. KuesionerDukungan Suami Keterangan : Skor 1 = Tidak pernah Skor 2 = Jarang Skor 3 = Sering Skor 4 = Selalu Beri tanda ( √ ) pada kolom yang tersedia Dukungan suami Score 1 Dukungan suami informatif 1. Saya dan suami saya mencari informasi tentang persalinan di rumah sakit/ puskesmas 2. Suami saya memberikan informasi kepada saya tentang persalinan dari buku dan majalah Dukungan emosional 3. Suami saya mengingatkan saya agar tidak cemas saat persalinan 4. Suami saya mengingatkan saya untuk selalu mengkonsumsi makanan dan minuman bergizi 5. Suami saya mengingatkan saya untuk tidak melakukan aktivitas yang berlebihan Dukungan instrumental 6. Suami saya memberikan perhatian penuh saat saya hamil 7. Suami saya menemani saya saat saya sulit tidur dengan cara mengelusdan memijat 8. Suami saya menemani saya saat persiapan membeli peralatan bayi 9. Suami saya memberikan semua yang saya butuhkan saat hamil dan persalinan nanti 10. Suami saya menemani saya saat pemeriksaan kehamilan 2 3 4 11. Suami saya menemani saya untuk mengikuti senam hamil 12. Suami saya akan menemani saya saat persalinan nanti 13. Suami saya akan membantu saya saat persalinan nanti dengan cara mengelap keringat dan mengusap punggung saya Dukungan penghargaan 14. Suami saya akan memberikan pujian kepada saya untuk setiap kemajuan tahap persalinan Dukungan spritual 15. Suami saya membaca surat yusuf kepada saya agar berharap bisa mendapatkan anak laki-laki 16. Suami saya membaca surat mariam kepada saya agar berharap bisa mendapatkan anak perempuan 17. Suami saya membaca sholawat nabi untuk saya dan calon bayi Lampiran D. Kuesioner Tingkat Kecemasan T-MAS Taylor Test Petunjuk pengisian : Jawablah dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban ya atau tidak ! No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Pertanyaan Saya tidak cepat lelah Saya sering sakit Saya tidak lebih gugup bila dibandingkan dengan orang lain Saya jarang sakit kepala Saya sering merasa tegang pada waktu bekerja Saya merasa bahagia karena tidak lama lagi bayi saya akan lahir Saya cemas dengan keadaaan keluarga saya saat ini Tangan saya sering gemetar apabila saya mengerjakan sesuatu Muka saya merah seperti juga yang terjadi pada orang lain Jika saya cemas saya sering mengalami diare Saya sering khawatir akan kemungkinan terjadi hal-hal yang tidak mengenankan Saya biasanya tenang dan tidak mudah marah Saya merasa cemas karena kulit saya bertambah gelap Saya cemas karena akhir-akhir ini sering melamun Tangan dan kaki saya biasanya cukup hangat Saya mudah berkeringat meskipun hari tidak panas Ketika saya memikirkan kehamilan ini saya menjadi berkeringat dan mengganggu konsentrasi keseharian Saya jarang merasa jantung saya berdebar Saya cemas karena setiap saat saya sering lapar Pada waktu-waktu tertentu saya tidak dapat buang air besar (sembelit) Saya sering mengalami gangguan perut Saya sering tidak bisa tidur karena mengkhawatirkan sesuatu Tidur saya tidak nyenyak dan sering terganggu Saya sering bermimpi tentang proses persalinan Saya mudah merasa kikuk Perasaan saya tidak enak dan mudah sensitif dari pada kebanyakan orang Saya sering merasa bahwa saya kurang disayang, dimanja dan diperhatikan oleh keluarga Saya berharap bahwa saya dapat bahagia seperti orang lain Saya biasanya tenang dan tidak mudah marah Saya mudah menangis Saya cemas apakah saya bisa melahirkan bayi saya secara Ya Tidak 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 normal Saya hampir selalu bahagia Saya cemas jika terjadi sesuatu dengan bayi saya Saya sering gelisah pada waktu-waktu tertentu Saya merasa khawatir karena mengalami gangguan tidur Saya lebih senang menyendiri dikamar dari pada melakukan aktivitas Saya takut jika pada saat melahirkan tidak didampingi suami Suami memberikan semangat kepada saya agar tidak putus asa menghadapi persalinan nanti Saya merasa takut dengan datangnya tanda-tanda persalinan Saya takut karena kaki saya mulai bengkak Saya merasa sulit untuk memusatkan perhatian Saya lebih pemalu dari kebanyakan orang Saya takut jika melahirkan tidak ditolong oleh tenaga kesehatan Saya sering merasa gugup Hidup sering merupakan beban bagi saya Pada waktu tertentu saya merasa tidak berguna Saya benar-benar tidak percaya terhadap diri saya sendiri Saya merasa kesulitan dalam melakukan aktivitas pada waktuwaktu tertentu Saya tidak biasa menghadapi kesulitan atau membuat keputusan yang penting Saya sangat percaya diri pada diri saya sendiri TIME SCHEDULE PENYUSUNAN SKRIPSI MAHASISWA SEMESTER VIII PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN TAHUN AJARAN 2013/2014 NO KEGIATAN NOVEMBE R 1 1 2 3 4 Studi pendahuluan Kepastian judul Penyusunan BAB I Penyusunan BAB II 5 Penyusunan BAB III 6 Penyempurnaan Proposal Seminar Proposal 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Revisi proposal Penyerahan Proposal Pelaksanaan penelitian Penyusunan BAB IV Penyusunan BAB V Ujian Skripsi Refisi Skripsi & Penjilidan Pengumpulan Skripsi 2 DESEMBE R JANUARI FEBRUAR I MARET APRIL MEI 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 JUNI JULI AGUT KETERANGAN 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 10 Desember 2013 18 November 2013 17 des -18 april 2014 17 Des - 18 April 2014 6 maret- 21 April 2014 28 April-30 April 2014 5 Mei 2014 6 Mei -19 Mei 2014 19 Mei - 20 Mei 2014 21 mei - 23 Juni 2014 24 Juni – 21 Juli2014 24 Juni – 21 Juli 2014 28 Juli - 29 Juli 2014 1 Agustus - 9 Agust 2014 11 Agustus 2014 FREQUENCIES VARIABLES=UMUR PENDIDIKAN Dukungan_suami Kecemasan /ORDER=ANALYSIS. Frequencies Statistics UMUR N Valid Missing PENDIDIKAN Dukungan_suami Kecemasan 40 40 40 40 0 0 0 0 Frequency Table UMUR Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent 20-35 Tahun 29 72.5 72.5 72.5 >35 tahun 11 27.5 27.5 100.0 Total 40 100.0 100.0 PENDIDIKAN Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent SD 7 17.5 17.5 17.5 SMP 9 22.5 22.5 40.0 SMA 21 52.5 52.5 92.5 3 7.5 7.5 100.0 40 100.0 100.0 PT Total Dukungan_suami Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent Sedang 11 27.5 27.5 27.5 tinggi 29 72.5 72.5 100.0 Total 40 100.0 100.0 Kecemasan Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent Panik 1 2.5 2.5 2.5 Berat 12 30.0 30.0 32.5 sedang 17 42.5 42.5 75.0 Ringan 10 25.0 25.0 100.0 Total 40 100.0 100.0 CROSSTABS /TABLES=Dukungan_suami BY Kecemasan /FORMAT=AVALUE TABLES /CELLS=COUNT ROW TOTAL /COUNT ROUND CELL. Crosstabs Case Processing Summary Cases Valid N Missing Percent Dukungan_suami * Kecemasan 40 100.0% N Total Percent 0 N Percent .0% 40 100.0% Dukungan_suami * Kecemasan Crosstabulation Kecemasan Panik Dukungan_suami Sedang tinggi Total NONPAR CORR Count Berat sedang Ringan Total 1 7 1 2 11 % within Dukungan_suami 9.1% 63.6% 9.1% 18.2% 100.0% % of Total 2.5% 17.5% 2.5% 5.0% 27.5% 0 5 16 8 29 % within Dukungan_suami .0% 17.2% 55.2% 27.6% 100.0% % of Total .0% 12.5% 40.0% 20.0% 72.5% 1 12 17 10 40 % within Dukungan_suami 2.5% 30.0% 42.5% 25.0% 100.0% % of Total 2.5% 30.0% 42.5% 25.0% 100.0% Count Count /VARIABLES=Dukungan_suami Kecemasan /PRINT=KENDALL TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE. Nonparametric Correlations Correlations Dukungan_suami Kendall's tau_b Dukungan_suami Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Kecemasan Kecemasan 1.000 .383* . .011 40 40 Correlation Coefficient .383 * 1.000 Sig. (2-tailed) .011 . 40 40 N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). CROSSTABS /TABLES=UMUR PENDIDIKAN BY Kecemasan /FORMAT=AVALUE TABLES /CELLS=COUNT ROW TOTAL /COUNT ROUND CELL. Crosstabs Notes Output Created 10-Jul-2014 12:45:48 Comments Input Data E:\DATA PENGOLAHAN MAHASISIWA\ERIN DATA\data olah.sav Active Dataset DataSet1 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File Missing Value Handling Definition of Missing 40 User-defined missing values are treated as missing. Cases Used Statistics for each table are based on all the cases with valid data in the specified range(s) for all variables in each table. Syntax CROSSTABS /TABLES=UMUR PENDIDIKAN BY Kecemasan /FORMAT=AVALUE TABLES /CELLS=COUNT ROW TOTAL /COUNT ROUND CELL. Resources Processor Time 00:00:00.016 Elapsed Time 00:00:00.019 Dimensions Requested Cells Available 2 174762 [DataSet1] E:\DATA PENGOLAHAN MAHASISIWA\ERIN DATA\data olah.sav Case Processing Summary Cases Valid N Missing Percent N Total Percent N Percent UMUR * Kecemasan 40 100.0% 0 .0% 40 100.0% PENDIDIKAN * Kecemasan 40 100.0% 0 .0% 40 100.0% UMUR * Kecemasan Crosstabulation Kecemasan Panik UMUR 20-35 Tahun >35 tahun Total Count Berat sedang Ringan Total 1 7 11 10 29 % within UMUR 3.4% 24.1% 37.9% 34.5% 100.0% % of Total 2.5% 17.5% 27.5% 25.0% 72.5% 0 4 2 5 11 % within UMUR .0% 36.4% 18.2% 45.5% 100.0% % of Total .0% 10.0% 5.0% 12.5% 27.5% 1 11 13 15 40 % within UMUR 2.5% 27.5% 32.5% 37.5% 100.0% % of Total 2.5% 27.5% 32.5% 37.5% 100.0% Count Count PENDIDIKAN * Kecemasan Crosstabulation Kecemasan Panik PENDIDIKAN SD SMP SMA PT Total Count Berat sedang Ringan Total 0 3 1 3 7 % within PENDIDIKAN .0% 42.9% 14.3% 42.9% 100.0% % of Total .0% 7.5% 2.5% 7.5% 17.5% 0 2 3 4 9 % within PENDIDIKAN .0% 22.2% 33.3% 44.4% 100.0% % of Total .0% 5.0% 7.5% 10.0% 22.5% 1 5 9 6 21 % within PENDIDIKAN 4.8% 23.8% 42.9% 28.6% 100.0% % of Total 2.5% 12.5% 22.5% 15.0% 52.5% 0 1 0 2 3 % within PENDIDIKAN .0% 33.3% .0% 66.7% 100.0% % of Total .0% 2.5% .0% 5.0% 7.5% 1 11 13 15 40 % within PENDIDIKAN 2.5% 27.5% 32.5% 37.5% 100.0% % of Total 2.5% 27.5% 32.5% 37.5% 100.0% Count Count Count Count