BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dari ketidaktahuan menjadi tahu yang berlangsung secara terus-menerus dalam kehidupan manusia. Pendidikan juga merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan dan keahlian tertentu kepada individu agar mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini pendidikan dapat diperoleh melalui dua cara, yaitu formal dan non formal. Pendidikan formal diperoleh melalui pembelajaran di sekolah dengan menjalankan sistem pembelajaran. Pembelajaran formal memerlukan inovasi-inovasi baru untuk menunjang keberhasilan pendidikan. Pembelajaran sangat beragam salah satunya pembelajaran aktif. Pembelajaran aktif merupakan suatu pembelajaran yang memungkinkan peserta didik berperan secara aktif dalam proses pembelajaran, baik dalam bentuk interaksi sesama peserta didik dengan pendidik pada proses pembelajaran tersebut. Belajar aktif meliputi berbagai cara untuk membuat peserta didik aktif sejak awal melakukan aktivitas-aktivitas yang membangun kerja kelompok, dan dalam waktu yang singkat, membuat mereka berpikir analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang di bahas pada materi pelajaran dengan pendidik sebagai pembimbing atau fasilitator. Hal ini yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku sekarang yakni kurikulum 2013. Kurikulum 2013 (K-13) merupakan pengembangan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. K-13 lebih menekankan pada penerapan pendekatan scientific (mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan menciptakan. K-13 bertujuan untuk menghasilkan insan indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif melalui penguatan sikap, ketrampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran pendidik harus memiliki kemampuan atau keterampilan dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang membuat peserta didik berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Kurikulum yang berlaku saat ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih aktif dan mengambil bagian selama kegiatan pembelajaran. Namun, hal ini masih jauh dari apa yang diharapkan. Hal ini terjadi pula di salah satu sekolah swasta di kota kupang, yakni SMA Katolik Giovanni. Berdasarkan hasil observasi selama kegiatan pembelajaran fisika di SMAK Giovanni para peserta didik cenderung pasif dan ada peserta didik yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pelajaran fisika yakni 75, hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor yakni; gaya mengajar pendidik yang monoton oleh pendidik (pendidik tidak melibatkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik hanya sebagai penerima materi), hanya sebagian peserta didik yang memiliki respon baik, peserta didik kurang dilibatkan dalam kelompok-kelompok kecil untuk berdiskusi (melakukan eksperimen ataupun mengerjakan soal), evaluasi pembelajaran di sekolah ini belum optimal, karena pendidik hanya menilai dari aspek kognitif saja. Sedangkan K13 menuntut evaluasi pembejaran meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran, pendidik kurang melaksanakan program pembelajaran yang telah dibuat meliputi: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti (mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan), dan kegiatan penutup. Menurut (Yanustiana Pratomo) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Penekatan Inkuiri Terbimbing untuk meningkatkan kaktifan dan hasil belajar ipa siswa kelas x SMAN 2 Kalasan” diperoleh penerapan pendekatan inkuiri terbimbing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada siwa kela XI SMAN 2 Kalasan. Peningkatan tersebut ditunjuk dengan perolehan persentase aktifitas belajar dari 60,9% menjadi 90,5% dengan kategori sangat aktif dan hasil belajar dari 65,0% menjadi 89,0% dengan kategori baik. Artinya pembelajaran dengan pendekatan inkuiri terbimbing lebih efektiv dari pada pebelajaran dengan mengunakan metode/model pembelajaran konvensional lainnya. Pendekatan inkuiri merupakan suatu teknik dalam proses pembelajaran peserta didik yang melibatkan peserta didik sebagai objek dalam menghadapi suatu masalah secara langsung. Maksud utama pendekatan inkuiri adalah mendorong peserta didik mengembangkan ketrampilan-ketrampilan untuk menyelidiki sejumlah informasi dalam rangka mencari pemecahan masalahnya. Salah satu pendekatan inkuiri adalah inkuiri terbimbing (guided inquiry) dimana peran pendidik cukup dominan, pendidik membimbing peserta didik untuk melakukan kegiatan inkuiri dengan jalan mengajukan pertanyaan-pertanyaan awal dan mengarahkan peserta didik pada suatu diskusi. Upaya yang dilakukan pendidik tersebut untuk dapat meningkatkan hasil belajar yakni dilihat melalui hasil pembelajaran yang ditempuh peserta didik selama proses pembelajaran. Dengan demikian prestasi peserta didik diharapkan akan meningkat. Pada Sekolah Menengah Atas (SMA), salah satu materi yang diajarkan yakni Gerak Lurus. Materi ini diajarkan di kelas X SMA pada semester ganjil. Materi tentang gerak lurus ini banyak membutuhkan keaktifan peserta didik dalam belajar karena dilengkapi dengan eksperimen yang mendorong peserta didik akan menemukan sendiri inti permasalahannya baik secara individu maupun secara kelompok. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MATERI POKOK GERAK LURUS PADA PESERTA DIDIK KELAS X MIPA2 SEMESTER GANJIL SMAK GIOVANNI KUPANG TAHUN AJARAN 2016/2017.” B. Rumusan Masalah Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hasil penerapan pendekatan inkuiri terbimbing materi pokok Gerak Lurus pada peserta didik kelas X MIPA2 semester ganjil SMAK Giovanni Kupang Tahun Ajaran 2016/2017? Dari rumusan masalah di atas dirincikan masalah-masalah dalam penelitian yakni: 1. Bagaimana kemampuan pendidik dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing materi pokok Gerak Lurus pada peserta didik kelas X MIPA2 semester ganjil SMAK Giovanni Kupang Tahun Ajaran 2016/2017? 2. Bagaimana ketuntasan indikator hasil belajar peserta didik dengan menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing materi pokok Gerak Lurus pada peserta didik kelas X MIPA2 semester ganjil SMAK Giovanni Kupang Tahun Ajaran 2016/2017? 3. Bagaimana ketuntasan hasil belajar peserta didik dengan menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing materi pokok Gerak Lurus pada peserta didik kelas X MIPA2 semester ganjil SMAK Giovanni Kupang Tahun Ajaran 2016/2017? 4. Bagaimana respon peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing materi pokok Gerak Lurus pada peserta didik kelas X MIPA2 semester ganjil SMAK Giovanni Kupang Tahun Ajaran 2016/2017? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan hasil penerapan pendekatan inkuiri terbimbing materi pokok Gerak Lurus pada peserta didik kelas X MIPA2 semester ganjil SMAK Giovanni Kupang Tahun Ajaran 2016/2017. Dari tujuan di atas dirincikan tujuan-tujuan penelitian yakni: 1. Mendeskripsikan kemampuan pendidik dalam mengelola pembelajaran dengan menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing materi pokok Gerak Lurus pada kelas X MIPA2 semester ganjil SMAK Giovanni Kupang Tahun Ajaran 2016/2017. 2. Mendeskripsikan ketuntasan indikator hasil belajar dengan menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing materi pokok Gerak Lurus pada kelas X MIPA2 semester ganjil SMAK Giovanni Kupang Tahun Ajaran 2016/2017. 3. Mendeskripsikan ketuntasan hasil belajar dengan dengan menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing materi pokok Gerak Lurus pada kelas X MIPA2 semester ganjil SMAK Giovanni Kupang Tahun Ajaran 2016/2017. 4. Mendeskripsikan respon peserta didik terhadap pembelajaran dengan menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing materi pokok Gerak Lurus pada kelas X MIPA2 semester ganjil SMAK Giovanni Kupang Tahun Ajaran 2016/2017. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini: 1. Bagi Peserta Didik a. Meningkatkan peran aktif peserta didik dalam kegiatan pembelajaran b. Meningkatkan semangat belajar peserta didik c. Meningkatkan hasil belajar peserta didik 2. Bagi Pendidik a. Sebagai bahan informasi dalam memilih model atau pendekatan pembelajaran yang lebih tepat sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik b. Membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran khususnya mata pelajaran fisika. 3. Bagi Peneliti Agar memiliki pengetahuan yang lebih baik dan luas tentang pendekatan inkuiri terbimbing dan memiliki ketrampilan untuk menerapkannya. 4. Bagi Sekolah Memberikan masukan bagi sekolah dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kegiatan pembelajaran yang selanjutnya dapat meningkatkan mutu sekolah. 5. Bagi LPTK UNWIRA Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi untuk mempersiapkan calon pendidik yang inovatif, kreatif, dan interaktif di masa yang akan datang dan juga sebagai pengembangan keilmuwan khususnya masalah pembelajaran. E. Asumsi Penelitian Peneliti memiliki beberapa asumsi dalam penelitian ini antara lain: a. Peserta didik mengerjakan tes awal dan tes akhir yang diberikan secara perorangan tanpa dibantu oleh pihak manapun, sehingga hasil yang diperoleh peserta didik benar-benar mencerminkan kemampuan masing-masing peserta didik. b. Dalam pembelajaran peserta didik benar-benar mengikuti kegiatan pembelajaran. c. Pengamat berlaku obyektif dalam mengamati dan memberikan penilaian terhadap peneliti. d. Peserta didik memberikan informasi secara jujur dan benar tentang proses pembelajaran dengan menjawab pertanyaan pada lembar isian respon peserta didik. F. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini hanya dilakukan pada materi pokok Gerak Lurus 2. Penelitian ini hanya dilakukan pada peserta didik kelas X MIPA2 Semester Ganjil SMA Katolik Giovanni Kupang tahun ajaran 2016/2017. 3. Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing. G. Batasan Istilah Agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sebagai berikut: 1. Penerapan artinya penggunaan suatu metode atau model tertentu menurut aturan atau kaidah tertentu. 2. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode atau model pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. 3. Inkuiri berarti pertanyaan, pemeriksaan atau penyelidikan. 4. Terbimbing adalah diawasi atau dibimbing. Misalnya diawasi atau dibimbing oleh pendidik dalam proses pembelajaran. 5. Pendekatan inkuiri merupakan proses pembelajaran yang dipandang sebagai stimulus yang dapat menantang peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar atau percobaan. Pendekatan inkuiri juga merupakan pendekatan pembelajaran yang berusaha meletakkan dasar dan mengembangkan cara berpikir ilmiah. 6. Pendekatan inkuiri terbimbing adalah salah satu jenis inkuiri di dalam proses pembelajaran yang banyak dicampuri oleh pendidik. Pendidik banyak mengarahkan dan memberikan petunjuk.