63 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan
pada bab sebelumnya, kesimpulan dari hasil penelitian adalah terdapat perbedaan
hasil belajar IPA antara kelas yang diajar dengan menggunakan metode inkuiri
terbimbing dan metode demonstrasi pada siswa kelas V SD Gugus Diponegoro
Karangkobar Banjarnegara Jawa Tengah 2011/2012. Mean kelompok metode
inkuiri terbimbing 79,00 sedangkan mean kelompok metode demonstrasi 68,00.
Mean kelompok metode inkuiri terbimbing lebih tinggi dibandingkan dengan
mean kelompok metode demonstrasi.
B. Implikasi
Berdasarkan beberapa hasil penelitian ini, dapat diimplikasikan sebagai
berikut.
1. Penelitian ini dapat memberikan alternatif dalam pemilihan metode
pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Metode inkuiri terbimbing dapat digunakan dalam pembelajaran bidang studi
dan materi lain disesuaikan dengan karakteristik masing-masing.
3. Penggunaan metode inkuiri terbimbing dalam pembelajaran mengakibatkan
adanya perubahan suasana pembelajaran yang bersifat teacher centered
menjadi pembelajaran yang bersifat student centered.
63
4. Penggunaan metode inkuiri terbimbing dalam pembelajaran mengakibatkan
terciptanya suasana pembelajaran yang partisipasif, aktif, inovatif, kreatif,
efektif dan menyenangkan.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan, sehingga diharapkan
akan membuka kesempatan bagi peneliti lainnya untuk melakukan penelitian
sejenis dengan lebih baik lagi, yang akan berguna bagi perluasan wawasan
keilmuan. Keterbatasan-keterbatasan itu diantaranya sebagai berikut.
1. Penelitian ini hanya dilakukan pada satu Kompetensi Dasar materi sifat-sifat
cahaya (cahaya dapat menembus benda bening, cahaya dapat dipantulkan,
cahaya dapat dibiaskan, dan cahaya dapat merambat lurus) sehingga tidak
menutup kemungkinan metode demonstrasi akan meningkatkan hasil belajar
IPA yang lebih baik pada materi yang lainnya bila dibandingkan dengan
metode inkuiri terbimbing.
2. Peneliti tidak mampu mengendalikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi
hasil belajar siswa pada kelompok metode inkuiri dan kelompok metode
demonstrasi misalnya antara siswa dari kelompok metode inkuiri terbimbing
dengan siswa dari kelompok metode demonstrasi melakukan interaksi di luar
kelas.
64
D. Saran
Beberapa saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Untuk siswa, hasil belajar yang sudah baik harus dipertahankan dan lebih
ditingkatkan sedangkan untuk siswa yang belum baik hasil belajarnya untuk
lebih giat belajar dan lebih ditingkatkan hasil belajarnya.
2. Untuk guru, penciptaan suasana kelas yang menyenangkan akan membantu
siswa dalam menyerap materi pelajaran dan metode inkuiri terbimbing dapat
dipakai sebagai salah satu metode pembelajaran khususnya dalam mata
pelajaran IPA serta disarankan agar guru dapat merencanakan, memilih, dan
menggunakan metode pembelajaran yang variatif dan kreatif sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Serta metode inkuiri terbimbing diharapkan dapat
dijadikan khasanah keilmuan sebagai alternatif dalam penggunaan metode
pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas.
3. Untuk sekolah, pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing
perlu dikembangkan dan didukung dengan penyediaan berbagai sarana dan
prasarana yang menunjang sehingga kualitas siswa dan sekolah dapat terus
meningkat. Serta sekolah dapat memberikan sosialisasi kepada guru tentang
metode inkuiri terbimbing untuk dipergunakan sesuai dengan kebutuhan.
4. Untuk pemerintah, kepada para pengambil kebijakan dan perancang kurikulum,
metode pembelajaran yang variatif pada pembelajaran IPA yang berorientasi
kepada peningkatan hasil belajar siswa agar terus dikembangkan sehingga
dapat meningkatkan pendidikan di Indonesia.
65
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Aly dan Eni Rahma. (2008). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi
Aksara.
Anselmus Mema. (2010). Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry terhadap
Peningkatan Prestasi Belajar IPS Pada Siswa SD. Tesis. PPs-UNY.
Asep
Herry Hernawan, dkk. (2008). Pengembangan
Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Kurikulum
dan
Cece Rakhmat dan Didi Suherdi. (2001). Evaluasi Pengajaran. Bandung: CV.
Maulana.
Choiril Azmiyawati, Wigati Hadi Omegawati, dan Rohana Kusumawati.(2008).
IPA Salingtemas untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. (2007). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi
Aksara.
Daryanto. (2007). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Eko Putro Widoyoko. (2010). Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis
Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Haryanto. (2007). Sains Jilid 5 untuk Sekolah dasar Kelas V. Jakarta: Erlangga.
Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis. (1992/1993). Pendidikan IPA 2.
Jakarta: Depdikbud Dirjendikti.
Heri Sulistyanto dan Edi Wiyono. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam 5 untuk SD
dan MI kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.
Kristiani Natalina. (2009). Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Hasil
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada Siswa Sekolah
Menengah Pertama Pangudi Luhur 2 Yogyakarta. Tesis. PPs-UNY.
Leslie W, Trowbridge and Bybee, Rodger W. (1986). Becoming a Secondary
School Science Teacher. Ohio Columbus: Merril Publishing Company.
Mansyur, Harun Rasyid dan Suratno. (2009). Asesmen Pembelajaran di Sekolah.
Yogyakarta: Multi Pressindo.
Martin, Ralph, et al. (2005). Teaching Science for All Children Inquiry Methods
for Constructing Understanding. USA: Pearson Education Inc.
66
Maslichah Asy’ari. (2006). Penerapan Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat.
Yogyakarta: Universitas Sanata Darma.
Moedjiono dan Moh. Dimyati. (1992/1993). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Depdikbud Dirjen Dikti.
Moh. Amien MA. (1987). Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan
Menggunakan Metode “Discovery” dan “Inquiry”. Jakarta: Depdikbud
Dirjendikti.
Mulyani Sumantri dan Johar Permana. (1998/1999). Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Depdikbud Dirjendikti.
Mulyani Sumantri dan Nana Syaodih. (2007). Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: Universitas Terbuka.
Nana Sudjana. (2002). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
Nana Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Nana Syaodih Sukmadinata. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Nurul Zuriah. (2009). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Oemar Hamalik. (2001). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Bumi Aksara.
Patta Bundu. (2006). Penilaian Ketrampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam
Pembelajaran Sains-SD. Jakarta: Depdiknas.
Purwanto. (2008). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rita Eka Izzaty, dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY
Press.
Roestiyah N. K. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Saifudin Azwar. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sri Anitah W, dkk. (2008). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas
Terbuka.
67
Srini M. Iskandar. (2001). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: CV.
Maulana.
Srini M. Iskandar. (1996/1997). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung:
CV. Maulana.
Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode R
& D. Bandung: Alfabeta
Suharsimi Arikunto. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Suharsimi Arikunto. (1987). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Bina Aksara.
Suharsimi Arikunto. (1992). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sumarna Surapranata. (2009). Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi
Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Suprihadi Saputro, Zainul Abidin, dan I Wayan Sutama. (2000). Strategi
Pembelajaran. Malang: Depdiknas Universitas Negeri Malang FIP.
Surjani Wonorahardjo. (2010). Dasar-dasar Sains Menciptakan Masyarakat
Sadar Sains. Jakarta: Indeks.
S. Rositawaty dan Aris Muharam. (2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam 5 untuk Kelas V Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah 5. Jakarta: Pusat
Perbukuan Depdiknas.
Usman Samatowa. (2006). Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar.
Jakarta: Depdikbud Dirjendikti.
W.S. Winkel. (1991). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.
Y.B. Sudarmanto. (1993). Tuntunan Metodologi Belajar. Jakarta: Grasindo.
68
Download