BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, kesimpulan dari hasil penelitian adalah terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara kelas yang diajar dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing dan metode demonstrasi pada siswa kelas V SD Gugus Diponegoro Karangkobar Banjarnegara Jawa Tengah 2011/2012. Mean kelompok metode inkuiri terbimbing 79,00 sedangkan mean kelompok metode demonstrasi 68,00. Mean kelompok metode inkuiri terbimbing lebih tinggi dibandingkan dengan mean kelompok metode demonstrasi. B. Implikasi Berdasarkan beberapa hasil penelitian ini, dapat diimplikasikan sebagai berikut. 1. Penelitian ini dapat memberikan alternatif dalam pemilihan metode pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Metode inkuiri terbimbing dapat digunakan dalam pembelajaran bidang studi dan materi lain disesuaikan dengan karakteristik masing-masing. 3. Penggunaan metode inkuiri terbimbing dalam pembelajaran mengakibatkan adanya perubahan suasana pembelajaran yang bersifat teacher centered menjadi pembelajaran yang bersifat student centered. 63 4. Penggunaan metode inkuiri terbimbing dalam pembelajaran mengakibatkan terciptanya suasana pembelajaran yang partisipasif, aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. C. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan, sehingga diharapkan akan membuka kesempatan bagi peneliti lainnya untuk melakukan penelitian sejenis dengan lebih baik lagi, yang akan berguna bagi perluasan wawasan keilmuan. Keterbatasan-keterbatasan itu diantaranya sebagai berikut. 1. Penelitian ini hanya dilakukan pada satu Kompetensi Dasar materi sifat-sifat cahaya (cahaya dapat menembus benda bening, cahaya dapat dipantulkan, cahaya dapat dibiaskan, dan cahaya dapat merambat lurus) sehingga tidak menutup kemungkinan metode demonstrasi akan meningkatkan hasil belajar IPA yang lebih baik pada materi yang lainnya bila dibandingkan dengan metode inkuiri terbimbing. 2. Peneliti tidak mampu mengendalikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada kelompok metode inkuiri dan kelompok metode demonstrasi misalnya antara siswa dari kelompok metode inkuiri terbimbing dengan siswa dari kelompok metode demonstrasi melakukan interaksi di luar kelas. 64 D. Saran Beberapa saran yang dapat disampaikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk siswa, hasil belajar yang sudah baik harus dipertahankan dan lebih ditingkatkan sedangkan untuk siswa yang belum baik hasil belajarnya untuk lebih giat belajar dan lebih ditingkatkan hasil belajarnya. 2. Untuk guru, penciptaan suasana kelas yang menyenangkan akan membantu siswa dalam menyerap materi pelajaran dan metode inkuiri terbimbing dapat dipakai sebagai salah satu metode pembelajaran khususnya dalam mata pelajaran IPA serta disarankan agar guru dapat merencanakan, memilih, dan menggunakan metode pembelajaran yang variatif dan kreatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Serta metode inkuiri terbimbing diharapkan dapat dijadikan khasanah keilmuan sebagai alternatif dalam penggunaan metode pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas. 3. Untuk sekolah, pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri terbimbing perlu dikembangkan dan didukung dengan penyediaan berbagai sarana dan prasarana yang menunjang sehingga kualitas siswa dan sekolah dapat terus meningkat. Serta sekolah dapat memberikan sosialisasi kepada guru tentang metode inkuiri terbimbing untuk dipergunakan sesuai dengan kebutuhan. 4. Untuk pemerintah, kepada para pengambil kebijakan dan perancang kurikulum, metode pembelajaran yang variatif pada pembelajaran IPA yang berorientasi kepada peningkatan hasil belajar siswa agar terus dikembangkan sehingga dapat meningkatkan pendidikan di Indonesia. 65 DAFTAR PUSTAKA Abdullah Aly dan Eni Rahma. (2008). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Anselmus Mema. (2010). Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry terhadap Peningkatan Prestasi Belajar IPS Pada Siswa SD. Tesis. PPs-UNY. Asep Herry Hernawan, dkk. (2008). Pengembangan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Kurikulum dan Cece Rakhmat dan Didi Suherdi. (2001). Evaluasi Pengajaran. Bandung: CV. Maulana. Choiril Azmiyawati, Wigati Hadi Omegawati, dan Rohana Kusumawati.(2008). IPA Salingtemas untuk kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. (2007). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Daryanto. (2007). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Eko Putro Widoyoko. (2010). Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Haryanto. (2007). Sains Jilid 5 untuk Sekolah dasar Kelas V. Jakarta: Erlangga. Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis. (1992/1993). Pendidikan IPA 2. Jakarta: Depdikbud Dirjendikti. Heri Sulistyanto dan Edi Wiyono. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam 5 untuk SD dan MI kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Kristiani Natalina. (2009). Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Hasil Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Pangudi Luhur 2 Yogyakarta. Tesis. PPs-UNY. Leslie W, Trowbridge and Bybee, Rodger W. (1986). Becoming a Secondary School Science Teacher. Ohio Columbus: Merril Publishing Company. Mansyur, Harun Rasyid dan Suratno. (2009). Asesmen Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta: Multi Pressindo. Martin, Ralph, et al. (2005). Teaching Science for All Children Inquiry Methods for Constructing Understanding. USA: Pearson Education Inc. 66 Maslichah Asy’ari. (2006). Penerapan Pendekatan Sains-Teknologi-Masyarakat. Yogyakarta: Universitas Sanata Darma. Moedjiono dan Moh. Dimyati. (1992/1993). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti. Moh. Amien MA. (1987). Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Menggunakan Metode “Discovery” dan “Inquiry”. Jakarta: Depdikbud Dirjendikti. Mulyani Sumantri dan Johar Permana. (1998/1999). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud Dirjendikti. Mulyani Sumantri dan Nana Syaodih. (2007). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka. Nana Sudjana. (2002). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Nana Sudjana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nana Syaodih Sukmadinata. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nurul Zuriah. (2009). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Oemar Hamalik. (2001). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Bumi Aksara. Patta Bundu. (2006). Penilaian Ketrampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains-SD. Jakarta: Depdiknas. Purwanto. (2008). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Rita Eka Izzaty, dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press. Roestiyah N. K. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Saifudin Azwar. (1997). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sri Anitah W, dkk. (2008). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. 67 Srini M. Iskandar. (2001). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: CV. Maulana. Srini M. Iskandar. (1996/1997). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: CV. Maulana. Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode R & D. Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Suharsimi Arikunto. (1987). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina Aksara. Suharsimi Arikunto. (1992). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Sumarna Surapranata. (2009). Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Suprihadi Saputro, Zainul Abidin, dan I Wayan Sutama. (2000). Strategi Pembelajaran. Malang: Depdiknas Universitas Negeri Malang FIP. Surjani Wonorahardjo. (2010). Dasar-dasar Sains Menciptakan Masyarakat Sadar Sains. Jakarta: Indeks. S. Rositawaty dan Aris Muharam. (2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 5 untuk Kelas V Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Usman Samatowa. (2006). Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud Dirjendikti. W.S. Winkel. (1991). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo. Y.B. Sudarmanto. (1993). Tuntunan Metodologi Belajar. Jakarta: Grasindo. 68