MODUL 6 MATEMATIKA BISNIS POKOK BAHASAN : INTEGRAL DOSEN : LIANAH, SE.,MCom. PROGRAM STUDI : AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008 INTEGRAL Tujuan instruktusional : 1. Mahasiswa dapat mengenal dan memahami dua macam integral yaitu : integral tak tentu dan integral tertentu. 2. Mahasiswa dapat menerapkan kaidah-kaidah integral pada permasalahan ekonomi. Materi pembahasan : 1. Integral tak tentu dan kaidah-kaidahnya 2. Penerapan integral tak tentu pada permasalahan ekonomi 3. Integral tertentu dan kaidah-kaidahnya 4. Penerapan integral tertentu pada permasalahan ekonomi Kalkulus Integral dikenal dengan dua macam pengertian integral, mereka adalah integral taktentu (indefinite integral) dan integral tertentu (definite integral). Integral taktentu adalah kebalikan dari deferensial, yaitu suatu konsep yang berhubungan dengan proses penemuan suatu fungsi asal apabila turunan atau derivatif dari fungsinya diketahui. Sedangkan integral tertentu merupakan suatu konsepyang berhubungan dengan proses pencarian luassuatu area yang batas-batas atau limit dari area tersebut sudah tertentu. 1. INTEGRAL TAKTENTU Mengintegralkan suatu fungsi turunan f(x) berarti adalah mencari integral atau turunan-antinya, yaitu F (x). Bentuk umum integral dari f(x) adalah: f (x) dx = F (x) + k Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom MATEMATIKA BISNIS Dimana : k : sembarang konstanta yang nilainya tidak tertentu. : tanda integral f(x)dx : diferensial dari F(x) f(x) : integran dx : deferensial F(x) : integral partikular k : konstanta pengintegralan F(x) + k : fungsi asli atau fungsi asal Integral tak tentu adalah kebalikan dari diferensial yang berarti konsep penemuan fungsi asal apabila turunan atau derivatifnya diketahui. Bentuk umum integral dari f(x) adalah : ∫ f(x) dx = F (x) + k dimana k adalah sembarang konstanta yang nilainya tak tentu. Dalam rumusan diatas tanda ∫ adalah tanda integral ; f(x) dx adalah diferensial dari F(x) ; f(x) sendiri disebut integran ; dx disebut diferensial ; F(x) adalah integral partikular ; k adalah konstanta pengintegralan dan F(x) + k merupakan fungsi asli atau fungsi asal. Proses mengintegralkan disebut juga integrasi. Dalam diferensial kita menemukan, bahwa jika misalnya suatu fungsi asal dilambangkan dengan F(x) dan fungsi turunannya dilambangkan dengan f(x) maka : Untuk fungsi asal : F(x) = x² + 5 Fungsi turunannya : f(x) = dF(x)/dx = 2x Jika prosesnya dibalik, yakni fungsi turunan f(x) diintegralkan maka : ∫ f(x) dx = F (x) + k = x² + k karena derivatif dari setiap konstanta adalah nol, maka dalam mengintegralkan suatu fungsi turunan konstanta k tetap dalam bentuk k. Artinya nilai konstanta tersebut tidak dengan sendirinya bisa diisi dengan bilangan tertentu (misal 5 dalam contoh diatas), kecuali jika dalam soal memang telah ditentukan nilai Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom MATEMATIKA BISNIS konstantanya. Karena ketidak tentuan inilah maka bentuk integral yang merupakan kebalikan dari diferensial dinamakan integral tak tentu. Proses mengintegralkan disebut juga integrasi. Didalam diferensial kitamenemukan,bahwa jika suatu fungsi asal dilambangkan dengan F (x) dan fungsi turunannya dilambangkan dengan f (x) maka: Fungsi asal F (x) = x2 +5 Fungsi turunannya d F (x) F (x)= ______ = 2x dx Jika prosesnya dibalik,yaitu fungsi turunan f (x) diintegralkan, maka: f(x) dx = F (x) + k = x2 + k Karena derivatif dari setiap konstanta adalah nol, maka dalam mengintegralkan setiap fungsi turunan konstanta k tetap dalam bentuk k, artinya nilai konstanta tersebut tidak dengan sendirinya bias diisi dengan bilangan tertentu (misalnya 5, dalam contoh di atas), kecuali jika di dalam soal sudah ditentukan nilai konstantanya. Karena ketidaktentuan konstanta itulah maka bentuk integral yang merupakan kebalikan dari diferensial dinamakan integral taktentu. 2. KAIDAH-KAIDAH INTEGRASI TAKTENTU Integrasi taktentupadadasarnya adalah kebalikan dari diferensiasi,makakaidahkaidah integrasi taktentuakan dapatdipahamiberdasarkan pengetahuan tentang kaidahkaidahdiferensiasi. FormulaPangkat xn+1 xn dx = _____ + k n + 1 Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Syarat : n - 1 Lianah, SE., Mcom MATEMATIKA BISNIS Contoh: (x+1 ) 2 ( x + 1) 2+1 dx = ___________ + k = 2 + 1 1 ____ ( x + 1) 3 + k 3 Formula Logaritma 1/x dx = ln x + k Contoh: 3 / x dx = 3 ln x + k Formula Eksponensial e x dx = ex + k e u dx = eu + k u = f (x) Contoh: e –3x + 2 dx = - 1/3 e –3x + 2 d ( -3x + 2 ) = - 1/3 e –3x + 2 + k Formula Penjumlahan f (x) + g (x) dx = f (x) dx + g (x) dx = F (x) + G (x) + k Contoh: (x4 + 3x2) dx = x4 dx + 3x2 dx = 0.2 x5 + x3 + k Formula Perkalian n f (x) dx = n f (x) dx Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB n 0 Lianah, SE., Mcom MATEMATIKA BISNIS Contoh: x3+1 - x3 dx = -1 x3 dx = -1 ________ + k 3 + 1 = - ¼ x4 k Latihan Selesaikanlah : 1. ∫ x³ dx 2. ∫ x-4 dx 3. ∫ 9 x² dx 4. ∫ 5/x dx 5. ∫ (x² - √x + 4) dx 6. ∫ √2 + 5x dx 3. INTEGRAL TERTENTU Integral tertentu adalah integral dari suatu fungsi yang nilai-nilai variable bebasnya (memiliki) batas-batas tertentu. Integral tertentu digunakan untuk menghitung luas area yang terletak diantara kurva y = f (x) dan sumbu horizontal _ x dalam suatu rentangan wilayah yang dibatasioleh x = a dan x = b. Di dalam Integral taktentu kita temukan bahwa : f (x) dx = F (x) + k Jika kita ingin mengetahui hasil integrasi tersebut untuk suatu rentangan wilayah tertentu, katakanlah antara x= a dan x = b dimana a < b, maka x dapat disubtitusi dengan nilai-nilai a dan b sehingga ruas kanan persamaan di atas menjadi : Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom MATEMATIKA BISNIS F (b) + k - F (a ) + k = F (b) – F (a) F (b) – F (a) adalah hasilintegral tertentu dari f (x) antara a dan b. Secara lengkap persamaan pertama tadi dapat dituliskan menjadi : b b f (x) dx = F (x) a = F (b) – F (a) a b Notasi f (x) dx dibaca integral f (x) untuk rentang wilayah x dari a ke b. a Mengingat a < b dinamakan batas bawah integrasi, sedangkan b disebut batas atas integrasi. Selain untuk menghitung luas suatu area antara sebuah kurva dan salah satu sumbu, integral tertentu dapat pula digunakan untuk menghitung luas suatu area yang terletak di antara dua kurva. Andaikan kita memiliki dua buah kurva y1 = f (x) dan y2 = g (x), dimana f(x) < g (x). Maka luas area antara kedua kurva ini untuk rentang wilayah dari a ke b ( a < b) adalah: b a b b g (x) - f( x)dx = g (x) dx - f (x) dx a Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB a Lianah, SE., Mcom MATEMATIKA BISNIS 3. KAIDAH – KAIDAH INTEGRASI TERTENTU Untuk a < c < b berlaku : a. b b f (x ) dx = F( x) = F (b) – F (a) a a Contoh : x5 5 x4 dx = _____ = 1/5 x5 2 5 = 1/5 ( 3125 – 32 ) = 618. 6 2 5 b 2. f (x) dx = 0 b Contoh: x5 2 x4 dx = _____ = 1/5 x5 2 2 = 1/5 ( 32 – 32 ) = 0 2 5 b 3. b - f (x) dx = - f (x) dx a a Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom MATEMATIKA BISNIS Contoh: I. Penerapan Ekonomi 1. Fungsi biaya Biaya total : C = f(Q) Biaya marjinal : MC = C’ = dC/dQ = f’ (Q) Jadi integral MC sama dengan biaya total : ∫ MC dQ = C = f(Q) Contoh : Biaya marjinal suatu perusahaan ditunjukkan oleh MC = 3 Q² - 6 Q + 4 Carilah persamaan biaya total dan biaya rata-ratanya ! Jawab : Biaya total = C = ∫ MC dQ = ∫ (3 Q² - 6 Q + 4) dQ = Q³ - 3 Q² + 4 Q + k Biaya rata-rata = AC = C/Q = Q³ - 3 Q² + 4 Q + k = Q² - 3 Q + 4 + k/Q Q Konstanta k adalah biaya tetap, jika diketahui biaya tetapnya adalah 4 maka C = Q³ - 3 Q² + 4Q + 4 dan AC = Q² - 3 Q + 4 + 4/Q 2. Fungsi penerimaan Penerimaan total : R = f(Q) Penerimaan marjinal : MR = R’ = dR/dQ = f’ (Q) Jadi integral MR sama dengan penerimaan total : ∫ MR dQ = R = f(Q) Contoh : Penerimaan marjinal suatu perusahaan ditunjukkan oleh MR = 16 – 4Q. Carilah persamaan penerimaan total dan penerimaan rata-ratanya ! Jawab : Penerimaan total : R = ∫ MR dQ = ∫ (16 – 4Q) dQ = 16 Q – 2 Q² + k Penerimaan marjinal = AR = R/Q = 16 – 2Q + k Dalam persamaan penerimaan k adalah 0 sebab penerimaan tidak ada jika penjualan tidak ada sehingga persamaan R = 16Q – 2Q² dan AC = 16 – 2Q 3. Fungsi utilitas Utilitas total = U = f (Q) Utilitas marjinal = MU = U’ = dU/dQ = f’ (Q) Jadi integral MU sama dengan utilitas total : ∫ MU dQ = U = f(Q) Contoh : Carilah persamaan utilitas total dari seorang konsumen jika utilitas marjinalnya MU = 90 – 10 Q Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom MATEMATIKA BISNIS Jawab : Utilitas total : U = ∫ MU dQ = ∫ 90 – 10 Q dQ = 90 Q – 5 Q² + k disinipun k = 0 sebab kepuasan konsumen tidak akan terpenuhi jika tidak ada barang yang dikonsumsi sehingga U = 90 Q – 5 Q² 4. Fungsi produksi Produk total : P = f (x) dimana P = keluaran dan x = masukan Produk marjinal : MP = P’ = dP / dx = f’ (x) Produk total tak lain adalah integral dari marjinal produknya Contoh : Produk marjinal sebuah perusahaan dicerminkan oleh MP = 18x – 3x². Carilah persamaan produk total dan produk rata-ratanya. Jawab : Produk total P = ∫ MP dx = ∫ (18x – 3x²) dx = 9 x² - x³ + k produk rata-rata : AP = P/x = 9x - x² Dalam persamaan ini k = 0 karena tidak mungkin akan dihasilkan produk jika tidak ada input yang diolah. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom MATEMATIKA BISNIS