1 [email protected] BUDIDAYA TANAMAN BERWAWASAN LINGKUNGAN (130171123) Pertemuan Ke-1 Kontrak Perkuliahan dan Sejarah & Kebijakan Pertanian Berkelanjutan 2 DESKRIPSI [email protected] Pada pertemuan ke-1 ini akan dibahas tentang: Kontrak Perkuliahan (RPS) Sejarah dan Kebijakan Pertanian Berkelanjutan 3 KOMPETENSI KHUSUS [email protected] Mahasiswa mampu menjelaskan sejarah dan kebijakan pertanian berwawasan lingkungan serta batasan dan arti penting teknologi budidaya tanaman berwawasan lingkungan 4 [email protected] RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PENDAHULUAN 5 [email protected] Pertanian ramah lingkungan ⇛ Trend Pertanian Masa Depan ? Sistem Pertanian Berkelanjutan (Sustainable Agriculture System) Harus menjadi tanggung jawab dan komitmen kita bersama agar produktivitas pertanian dan kelestarian lingkungan terus dapat dipertahankan, baik untuk generasi sekarang maupun yang akan datang 6 [email protected] Sistem pertanian berkelanjutan ⇛ Back to Nature Yaitu sistem pertanian yang tidak merusak, tidak mengubah, serasi, selaras dan seimbang dengan lingkungan Sistem pertanian berkelanjutan menjadi tuntutan globalisasi yang mempersyaratkan produk-produk pertanian harus ramah lingkungan dan bebas residu bahan kimia (eco labeling) SEJARAH 7 [email protected] Setelah revolusi industri, industri pertanian didominasi oleh teknologi modern (penggunaan pupuk kimia, pestisida dan bahan kimia lainnya) ⇛ Bahwa bahan kimia dan mesin pertanian akan mampu menaikkan produktivitas pertanian secara signifikan dan pada gilirannya akan menghasilkan keuntungan agrobisnis yang cukup besar ⇛ Sektor pertanian dipacu untuk menghasilkan bahan baku bagi agroindustri dan bahan kebutuhan pangan Di Indonesia, kebijakan tersebut dikenal dengan Paket Panca Usaha Tani (salah satunya menganjurkan pemakaian pupuk dan pestisida kimia) ⇛ “Swasembada Beras” 8 [email protected] Hal ini tidak mempertimbangkan dampak eksternalitas negatif yang ditimbulkannya, seperti: Kemunduran produktivitas lahan pertanian (levelling off) Erosi tanah yang berat Punahnya keanekaragaman hayati Pencemaran air Bahaya residu bahan kimia pada hasil-hasil pertanian 9 [email protected] Kegagalan pertanian modern memaksa para pakar pertanian dan lingkungan berpikir keras untuk merumuskan kembali ke sistem pertanian yang ramah lingkungan Memasuki abad 21, kesadaran akan pertanian yang ramah lingkungan meningkat, sejalan dengan tuntutan era globalisasi dan perdagangan bebas ⇛ Di negara maju (Amerika dan Eropa), membentuk asosiasi pergerakan petani organik ⇨ IFOAM (International Federation of Organic Agriculture Movements) 10 [email protected] Sistem pertanian berkelanjutan ⇛ suatu ajakan moral untuk berbuat kebajikan pada lingkungan sumber daya alam dengan mempertimbangkan tiga matra atau aspek sebagai berikut: 1. Kesadaran Lingkungan (Ecologically Sound) 2. Bernilai Ekonomis (Economic Valueable) 3. Berwatak Sosial atau Kemasyarakatan (Socially Just) 11 [email protected] Kesadaran Lingkungan (Ecologically Sound) Sistem budidaya pertanian tidak boleh menyimpang dari sistem ekologis yang ada Keseimbangan adalah indikator adanya harmonisasi dari sistem yang ekologis yang mekanismenya dikendalikan oleh hukum alam Misalnya: penggunaan obat-obatan kimia (pestisida, insektisida, fungisida, dll) pada sistem ekologi persawahan mengakibatkan terganggunya keseimbangan lingkungan karena terbunuhnya organisme non hama yang sebenarnya bermanfaat 12 [email protected] Bernilai Ekonomis (Economic Valueable) Sistem budidaya pertanian harus mengacu pada pertimbangan untung rugi, baik bagi diri sendiri maupun untuk orang lain, untuk jangka pendek dan jangka panjang, serta bagi organisme di dalam maupun di luar sistem ekologi Misalnya: Kasus penyewaan lahan di dataran tinggi Dieng oleh para petani berdasi yang datang dari luar daerah untuk bercocok tanam dengan teknik yang menyimpang dari kaidah ekologis, yaitu memotong kontur gunung (bukan nyabuk gunung) ⇨ jangka pendek, teknik tersebut mampu mendongkrak produktivitas kentang sehingga secara ekonomis menguntungkan; ⇨ jangka panjang, berdampak ekonomis dan ekologis yang ditimbulkan sangat merugikan terutama bagi generasi yang akan datang 13 [email protected] Berwatak Sosial atau Kemasyarakatan (Socially Just) Sistem pertanian harus selaras dengan norma-norma sosial dan budaya yang dianut dan dijunjung tinggi oleh masyarakat di sekitarnya Misalnya: Petani akan mengusahakan peternakan ayam di pekarangan milik sendiri ⇨ secara ekonomis dan ekologis menjanjikan keuntungan yang layak ⇨ secara sosial memberikan dampak kurang baik (pencemaran udara dan pencemaran lingkungan) ⇛Perlu pertimbangan sebelum merencanakan suatu usaha pertanian dalam arti luas 14 [email protected] KEBIJAKAN PERTANIAN DI INDONESIA Visi pertanian Indonesia menuju 2025 adalah “terwujudnya sistem pertanian industrial berkelanjutan yang berdaya saing dan mampu menjamin ketahanan panga dan kesejahteraan petani” Cirinya adalah: 1. Pertanian tangguh, modern dan berdaya saing global 2. Teknologi ramah lingkungan 3. Orientasi pada kesejahteraan petani 4. Pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan 5. Ketahanan, keamanan dan mutu pangan 6. Menyediakan bahan baku untuk industri 15 [email protected] Untuk mewujudkan visi tersebut ⇛ Revitalisasi Pertanian Revitalisasi Pertanian: menempatkan kembali arti penting sektor pertanian secara proporsional dan kontekstual ⇨ memberdayakan dan meningkatkan kinerja pertanian dalam pembangunan nasional dengan tidak mengabaikan sektor lain Isu kunci dalam pembangunan pertanian: 1. Keberlanjutan 2. Diversifikasi 16 [email protected] Rumusan penting menuju Pertanian Indonesia 1. 2. 3. 4. 5. Ketahanan pangan Penggunaan lahan kering dan lahan marjinal lainnya Pertanian berdaya saing global Pertanian ramah lingkungan Pertanian berkelanjutan 17 [email protected] Ketahanan Pangan Merupakan salah satu MDGs (Millenium Development Goals) ⇛ mencakup semua penduduk dan populasi yang terus bertambah Merupakan tujuan yang bergerak (moving target) ⇛ membutuhkan upaya dengan arah yang benar secara berkesinambungan Perlu dibuat suatu Roadmap ⇛ gambaran rute mana yang akan digunakan untuk mencapai tujuan 18 [email protected] Penggunaan lahan kering dan lahan marjinal lainnya Lahan kering dan lahan marjinal lainnya belum menjadi fokus perhatian pemerintah ⇛ potensi sangat besar Harus menjadi fokus utama Perlu teknologi yang efisien dan ramah lingkungan 19 [email protected] Pertanian berdaya saing global Berimplikasi pada bentuk pertanian dengan ciri: Pertanian yang efisien Pertanian yang berbasiskan keunggulan dan komoditas lokal Pertanian yang berpotensi menghasilkan nilai tambah Pertanian yang didukung tingkat knowledge yang tinggi ⇛ pertanian hitech (bioteknologi) 20 [email protected] Pertanian ramah lingkungan Tuntutan pertanian ranah lingkungan berimplikasi pada praktek pertanian dengan ciri-ciri: Menggunakan minimum input anorganik (pupuk dan pestisida) Menggunakan agen hayati, musuh-musuh alami untuk PHT Pencegahan dini benih dengan seed health Dll Contoh: LEISA (Low External Input Sustainable Agriculture) 21 [email protected] Pertanian Berkelanjutan Berimplikasi pada praktek pertanian dengan ciri-ciri: Menggunakan teknologi lokal (kearifan lokal) Integrated Farming System Pertanian hemat air Contoh: Agro-forestry Pertanian lahan kering Dll