MODUL 2 MATEMATIKA BISNIS POKOK BAHASAN : DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA DOSEN : LIANAH, SE.,MCom. PROGRAM STUDI : AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008 Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom MATEMATIKA BISNIS DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA (Lanjutan) Tujuan instruktusional khusus : Diharapkan mahasiswa dapat memahami konsep diferensial dan memanfaatkannya dalam melakukan analisis bisnis dan ekonomi yang berkaitan dengan masalah perubahan penentuan tingkat maksimum dan minimum. Materi Pembahasan : 1. Elastisitas 2. Biaya Marjinal 3. Penerimaan Marjinal 4. Utilitas Marjinal 5. Produk Marjinal 6. Analisis Profit Maksimum Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom MATEMATIKA BISNIS 1. ELASTISITAS Elastisitas dari suatu fungsi y = f (x) berkenaan dengan x dapat didefinisikan sebagai: n = Ey Ex = lim x → 0 (y / y) = (x / x) dy * dx x y Berarti bahwa elastisitas y = f (x) merupakan limit dari rasio antara perubahan relatif dalam y terhadap perubahan relatif dalam x, untuk perubahan x yang sangat kecil atau mendekati nol, dengan kata lain elastisitas y terhadap x dapat juga dikatakan sebagai rasio antara persentase perubahan y terhadap persentase perubahan x. 1. Elastisitas Permintaan Menunjukkan besarnya perubahan jumlah barang yang diminta disebabkan karena adanya perubahan harga. Jadi merupakan rasio antara persentase perubahan jumlah barang yang diminta terhadap persentase perubahan harga. Jika fungsi puritan dinyatakan dengan Qd = f (p) maka elastisitas permintaannya : Nd = %Qd %P = lim P → 0 (Qd / Q) = = EQd EP (P / P) dQd dP * P Qd Permintaan akan suatu barang dikatakan bersifat : Elastis apabila nd > 1 yang artinya jika harga barang berubah sebesar persentase tertentu maka jumlah barang yang diminta akan berubah (secara berlawanan arah) dengan persentase yang lebih besar daripada persentase perubahan harganya. Unitary elastis apabila nd = 1 yang artinya jika harga barang berubah sebesar persentase tertentu maka jumlah barang yang diminta akan berubah (secara berlawanan arah) dengan persentase yang sama besar daripada persentase perubahan harganya. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom MATEMATIKA BISNIS Inelastis apabila nd < 1 yang artinya jika harga barang berubah sebesar persentase tertentu maka jumlah barang yang diminta akan berubah (secara berlawanan arah) dengan persentase yang lebih kecil daripada persentase perubahan harganya. Contoh : Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan dengan persamaan Qd = 25 – 3P². Tentukan elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 5. Qd = 25 – 3P² → Qd’ = dQd = -6P Dp nd = dQd * dp = -6 (5) * P = -6P * P Qd 25-3P² 5 25-75 = 3 (elastis) nd = 3 berarti bahwa apabila, dari kedudukam P =5, harga naik (turun) sebesar 1% maka jumlah barang yang diminta akan berkurang (bertambah) sebanyak 3%. 2. Elastisitas Penawaran Menunjukkan besarnya perubahan jumlah barang yang ditawarkan disebabkan karena adanya perubahan harga. Jadi merupakan rasio antara persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap persentase perubahan harga. Jika fungsi penawaran dinyatakan Qs = f (P) maka elastisitas penawarannya : ns = %Qs = EQs %P EP = lim P → 0 (Qs / Q) = (P / P) dQs dP * P Qs Penawaran akan suatu barang dikatakan bersifat : Elastis apabila ns >1 yang artinya jika harga barang berubah sebesar persentase tertentu maka jumlah barang yang ditawarkan akan berubah (secara searah) dengan persentase yang lebih besar daripada persentase perubahan harganya. Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom MATEMATIKA BISNIS Unitary elastis apabila ns = 1 yang artinya jika harga berubah sebesar persentase tertentu maka jumlah barang yang ditawarkan akan berubah (secara searah) dengan persentase yang sama besarnya daripada persentase perubahan harganya. Inelastis apabila ns < 1 yang artinya jika harga barang berubah sebesar persentase tertentu maka jumlah barang yang ditawarkan akan berubah (secara searah dengan persentase yang lebih kecil daripada persentase perubahan harganya. Contoh : Fungsi penawaran akan suatu barang ditunjukkan dengan persamaan Qs = -200 +7P² Tentukan elastisitas penawaran pada tingkat harga P = 10. Qs = -200 + 7P² → Qs’ = dQs = 14P dp ns = dQs * dp = 14 (10) * P = 14P * Qs P -200+7P² 10 = 2,8 (elastis) -200 + 700 nd = 2,8 berarti bahwa apabila, dari kedudukan P = 10, harga naik (turun) sebesar 1% maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah (berkurang) sebanyak 2,8%. 3. Elastisitas Produksi Menunjukkan besarnya perubahan jumlah keluaran (output) yang dihasilkan akibat adanya perubahan jumlah masukan (input) yang digunakan. Jadi merupakan rasio antara persentase perubahan jumlah keluaran terhadap Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom MATEMATIKA BISNIS persentase perubahan jumlah masukan. Jika fungsi produksi dinyatakan dengan P = f (x), maka elastisitas produksinya : np = %P %x = EP EX = lim x → 0 (P / P) (x / x) = dP * dx x P Produksi akan suatu barang dikatakan bersifat : Elastis apabila np > 1 yang artinya jika jumlah input berubah sebesar persentase tertentu maka jumlah output akan berubah (secara searah) dengan persentase yang lebih besar daripada persentase perubahan inputnya. Unitary elastis apabila np = 1 yang artinya jumlah input berubah sebesar persentase tertentu maka jumlah output akan berubah (secara searah) dengan persentase yang sama besarnya daripada persentase perubahan inputnya. Inelastis apabila np < 1 yang artinya jika jumlah input berubah sebesar persentase tertentu maka jumlah output akan berubah (secara searah) dengan persentase yang lebih kecil daripada persentase perubahan inputnya. Contoh : Fungsi produksi akan suatu barang ditunjukkan dengan persamaan P = 6x² - x³ Tentukan elastisitas produksi pada tingkat penggunaan faktor produksi sebanyak 3 unit. P = 6x² - x³ → P’ = dp = 12x – 3x² dx np = dP * X = 12x – 3x² * x dx P (6x²- x³) = (36- 27 ) * 3 = 1 (unitary elastis) (54-27) Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom MATEMATIKA BISNIS np = 1 berarti bahwa apabila, dari kedudukan X = 3, maka jika jumlah input dinaikkan (diturunkan) sebesar 1 % maka jumlah output akan bertambah (berkurang) sebesar 1 %. 2. BIAYA MARJINAL Biaya marjinal (Maginal Cost = MC) ialah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu unit tambahan produk. Secara matematik fungsi biaya marjinal merupakan turunan pertama dari fungsi biaya total. Jika fungsi biaya total dinyatakan dengan C = f (Q) dimana C adalah biaya total dan Q melambangkan jumlah produk, maka biaya marjinalnya : MC = c’ = dC dQ Contoh : Biaya total : C = f (Q) = Q³ - 3 Q² + 4 Q + 4 Biaya Marjinal : MC = C’ = dC/dQ = 3Q² - 6Q + 4 Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom MATEMATIKA BISNIS Pada umumnya fungsi biaya total yang non linear berbentuk fungsi kubik sehingga fungsi biaya marjinalnya berbentuk fungsi kuadrat. C , MC C 6 C = Q³ -3 Q² + 4Q + 4 MC = C’ = 3Q² - 6Q + 4 (MC)’ = C” = 6Q - 6 MC minimum jika (MC)’ = 0 4 (MC)’ = 0 → 6 Q – 6 = 0 → Q = 1 MC Pada Q = 1 → MC = 3 (1)² - 6(1) + 4 = 1 1 C = 1³ - 3(1)² + 4(1) + 4 = 6 Q 0 1 3. PENERIMAAN MARJINAL Adalah penerimaan tambahan yang diperoleh berkenaan bertambahnya satu unit keluaran yang diproduksi atau terjual. Secara matematik fungsi penerimaan marjinal merupakan turunan pertama dari fungsi penerimaan total. Jika fungsi penerimaan total dinyatakan dengan R = f(Q) dimana R adalah penerimaan total dan Q melambangkan jumlah keluaran, maka penerimaan marjinalnya : MR = R’ = dR dQ Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom MATEMATIKA BISNIS Contoh : Andaikan fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh P = 16 – 2Q, maka P, R, MR R= 16Q- 2 Q² 32 Penerimaan total : R = P*Q = f(Q) = 16Q – 2Q² Penerimaan marjinal : MR = R’ = 16 – 4Q P = 16 – 2Q 16 Pada MR = 0, Q = 4 P= 16 – 2(4) = 8 8 Q 0 4 R =16(4) – 2(4)² = 32 8 4. UTILITAS MARJINAL Adalah utilitas tambahan yang diperoleh konsumen berkenaan bertambahnya satu unit barang yang dikonsumsinya. Secara matematik fungsi utilitas marjinal merupakan turunan pertama dari fungsi utilitas total. Jika fungsi utilitas total dinyatakan dengan U = f(Q) dimana U adalah utilitas total dan Q melambangkan jumlah barang yang dikonsumsi, maka utilitas marjinalnya : MU = U’ = dU dQ Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom MATEMATIKA BISNIS Contoh : U = f(Q) = 90Q – 5 Q² U maks = 90(9) – 5(9)² MU = U’ = 90 – 10Q = 810 – 405 U maksimum pada MU = 0 = 405 MU = 0; Q = 9 U, MU U = 90Q – 5Q² 405 MU = 90 – 10Q 90 0 9 18 Q 5. PRODUK MARJINAL Adalah produk tambahan yang dihasilkan dari satu unit tambahan faktor produksi yang digunakan. Secara matematik fungsi produk marjial merupakan turunan pertama dari fungsi produk total. Jika fungsi produk total dinyatakan dengan P = f(x) dimana P adalah produk total dan X melambangkan jumlah masukan, maka produk marjinalnya MP = P’ = dP dX Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom MATEMATIKA BISNIS Contoh : Produksi total = P = f(x) = 9x² - x³ Produk marjinal = MP = P’ = 18x – 3x² P maksimum pada P’ = 0 yakni pada X = 6 dengan P maks + 108. P berada pada titik belok dan MP maks pada P” = (MP)’ = 0 ; Yakni pada X = 3 P, MP 108 P = f(x) 54 27 X 0 3 6 MP 6. ANALISIS PROFIT MAKSIMUM Ada dua syarat agar diperoleh suatu keuntungan maksimum (maximum profit): 1. π1 = 0 2. π11 < 0 Dimana: Л=R–C Contoh 1: Diketahui: R = –2Q2 + 1000Q C = Q3 – 59Q2 + 1315Q + 2000 Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom MATEMATIKA BISNIS Ditanyakan: a. Berapa tingkat produksi yang menghasilkan keuntungan maksimum? b. Berapa biaya yang menghasilkan keuntungan maksimum? c. Berapa besarnya penerimaan yang menghasilkan keuntungan maksimum? d. Berapa harga jual yang menghasilkan keuntungan maksimum? e. Berapa besarnya keuntungan maksimum tersebut? Contoh 2: Diketahui: P = 557 – 0,2Q C = 0,05Q3 – 0,2Q2 + 17Q + 7000 Ditanyakan: a. Berapa tingkat produksi yang menghasilkan keuntungan maksimum? b. Berapa biaya yang menghasilkan keuntungan maksimum? c. Berapa besarnya penerimaan yang menghasilkan keuntungan maksimum? d. Berapa harga jual yang menghasilkan keuntungan maksimum? e. Berapa besarnya keuntungan maksimum tersebut? Latihan: 1. P = 2450 – 0,6Q C = 0,04Q3–0,6Q2+575Q+250 2. R = 780Q–0,2Q2 C = 0,05Q3–0,2Q2+45Q+7000 3. R = 326Q – 3Q2 C = 0,08Q3–3Q2+110Q+200 4. C = 50 + 20Q P = 100 – ½Q 5. C = 1000 + 20Q P = 100 – 0,1 Q Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Lianah, SE., Mcom MATEMATIKA BISNIS