PENGARUH TINGKAT UPAH, JAM KERJA, USIA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PERUSAHAAN MIE KUNING LIMA SAUDARA E-JURNAL Diajukan Sebagian Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu ( SI ) OLEH : SUPRIADI EFNI NPM.10090017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015 PENGARUH TINGKAT UPAH, JAM KERJA, USIA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PERUSAHAAN MIE KUNING LIMA SAUDARA Oleh Supriadi Efni1, Vivina Eprillison2, Mareta Kemala Sari3 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI SUMBAR 2,3) Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI SUMBAR Jl. Gunung Pangilun No. 1 Padang Sumatera Barat E-Mail: [email protected] 1) ABSTRAK Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) Tingkat upah berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi Tingkat upah (X1) sebesar 3,249 dan nilai thitung (3,249) > ttabel (1,68288), berarti Ha diterima dan H0 ditolak. Nilai koefesien sebesar 3,249 artinya jika tingkat upah ditingkatkan sebesar satu tingkatan, maka produktivitas tenaga kerja meningkat sebesar 3,249 satuan 2) Jam kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Hal ini dibuktikan dengan nilai Koefisien regresi Jam kerja(X2) sebesar 6,581nilai thitung (6,581) > ttabel (1,68288), berarti Ha diterima dan H0 di tolak. Nilai koefesien sebesar 6,581 artinya jika Jam kerja ditingkatkan sebesar satu tingkatan, maka produktivitas tenaga kerja meningkat sebesar 6,581 satuan 3) Usia tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Hal ini dibuktikan dengan nilai Koefisien regresi Usia(X3) sebesar 2,044 dengan nilai thitung (2,044)<ttabel (1,68288), berarti Ha diterima dan H0 di tolak. Nilai koefesien sebesar 2,044 artinya jika usia ditingkatkan sebesar satu tingkatan, maka produktivitas tenaga kerja meningkat sebesar 2,044 satuan 4) Tingkat upah, jam kerja dan usia tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja , dengan nilai Fhitung (60,695)> Ftabel (3,21), berarti Ha diterima dan H0 di tolak. ABSTRACT The results showed that 1) The wage rate is positive and significant impact on labor productivity. This is evidenced by the regression coefficient value of the wage rate (X1) of 3,249 and tcount (3.249)> t table (1.68288), meaning accepted and rejected. Coefficient of 3.249 means that if the wage rate increased by one degree, the labor productivity increased by 3,249 units 2) hours and significant positive effect on labor productivity. This is evidenced by the value of the regression coefficient hours (X2) of 6,581nilai t count (6.581)> t table (1.68288), meaning accepted and rejected. Coefficient of 6.581 means that if working hours increased by one degree, the labor productivity increased by 6.581 units 3) Minimum labor and significant positive effect on labor productivity. This is evidenced by the regression coefficient value Age (X3) amounted to 2,044 with tcount (2,044) <ttable (1.68288), meaning accepted and rejected. Coefficient of 2.044 means that if the age is increased by one degree, the labor productivity increased by 2,044 units 4) The level of wages, hours of work and the age of the workforce positive and significant impact on labor productivity, with the value of F (60.695)> F table (3 , 21), means accepted and rejected. Keywords: Company's labor productivity, level of wages,hours of work, age. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan tidak akan terlepas dari individu (orang) yang turut terlibat langsung dalam operasional perusahaan. Salah satu individu tersebut adalah karyawan (tenaga kerja) yang terlibat langsung dan merupakan unsur penting dalam operasional perusahaan. Sebagai bagian dari perusahaan, karyawan dituntut memiliki produktivitas yang tinggi agar dapat turut mendukung upaya untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan, dari keuntungan tersebut perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan atau mungkin mengembangkan perusahaan lebih besar lagi. Pembangunan merupakan proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan institusi-institusi nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta pengentasan kemiskinan. Pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang (Sukirno, 2003:217). Salah satu tujuan penting dalam pembangunan ekonomi adalah penyediaan lapangan kerja yang cukup untuk mengejar pertumbuhan angkatan kerja lebih-lebih bagi negara berkembang terutama Indonesia dimana pertumbuhan angkatan kerja lebih cepat dari pertumbuhan kesempatan kerja. Tujuan tersebut dapat dicapai jika didukung oleh karyawan yang produktif, berkualitas dan berdedikasi yang tinggi untuk bekerja. Dengan karyawan yang produktif, berkualitas dan memiliki dorongan yang tinggi untuk bekerja, maka produktivitas karyawan juga semakin tinggi sehingga tujuan perusahaan akan lebih mudah dicapai. Demikian sebaliknya apabila karyawan kurang berkualitas dan tidak memiliki keinginan bekerja yang tinggi maka akan mengakibatkan terhambatnya upaya pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, pemahaman terhadap sumber daya manusia khususnya tentang karakteristik karyawan seperti tigkat upah, masa kerja dan usia perlu dilakukan oleh perusahaan yang menginginkan produktivitas kerja karyawan mengalami peningkatan. Begitu halnya dengan Perusahaan Mie kuning “Lima Saudara” yang beralamat di Seberang Padang Utara dan Perusahaan Mie kuning “Lima Saudara” yang beralamat dijln. baypass simpang parak kaluat,memiliki kegiatan yaitu memproduksi Mie kuning. Hasil produksi didistribusikan ke daerah-daerah seperti wilayah Padang, Pesisir Selatan, dan Mentawai. Perusahaan ini memiliki 45 orang tenaga kerja, temasuk di dalamnya adalah tenaga kerja bagian mesin, bagian munggulung mie kuning, bagian menjemur mie kuning, dan bagian mumbungkus mie kuning. Dalam melakukan penjualan perusahaan ini tidak memiliki target tertentu, namun perusahaan ini memiliki keistimewaan yaitu: mie putri minang kualitasnya lebih terjamin dan tahan lama apabila direndam dengan air panas. Menurut pengamatan penulis, bahwa Perusahaan Lima saudara memiliki hasil produksi yang yang berfluktuasi di Kota Padang. Berikut ditampilkan data hasil produksi perusahaan mie kuning “ Lima Saudara” mulai bulan Januari sampai Desember tahun 2014. Adapun hasil produksi perusahaan mie kuning “ Lima Saudara” dari hasil observasi peneliti sebagai berikut: Tabel. 1 Produktivitas Tenaga Kerja Mie kuning Lima SaudaraTahun 2014 N o Bulan Hasil Produksi/Bks Tenaga Kerja 1 Januari 4500 45 orang 2 Februari 3250 45 orang 3 Maret 4000 43 orang 4 April 3600 44 orang 5 Mei 2580 45 orang 6 Juni 3670 45 orang 7 Juli 4580 42 orang 8 Agustus 3400 45 orang 9 September 3150 45 orang 10 Oktober 3480 44 orang 11 November 3420 45 orang 12 Desember 3900 45 orang Sumber:Perusahaan Lima Saudara, Padang 2014 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui, bahwa hasil produksi Mie kuning Lima Saudara cukup berfluktuasi dari bulan ke bulan, dari ini hasil dapat dikatakan naik pada bulan juli sebesar 4580 bungkus, sedangkan hasil produksi yang menurun berada pada bulan mei sebesar 2580 bungkus. Hasil produksi yang tidak konsisten dari bulan ke bulan merupakan salah satu permasalahan yang di hadapi perusahaan Lima Saudara. Hasil Produksi sangat erat kaitannya dengan sumber daya manusia. Oleh karena itu perhatian dalam bidang sumber daya manusia tidak boleh diabaikan begitu saja, karena merupakan langkah awal dalam merencanakan tenaga kerja agar dapat menciptakan sumber daya manusia yang lebih berkualitas di bidangnya. Dapat dikatakan bahwa sumber daya manusia memegang peranan penting dari saat perencanaan, perumusan, sasaran dan tujuan sampai pada strategi dalammencapai citacita yang diinginkan olehperusahaan, yaitu meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Sebagaimana diketahui bahwa produktivitas merupakan salah satu faktor kunci dalam mendorong vitalitas/kehidupan dan pertumbuhan ekonomi secara optimal. Pertumbuhan ekonomi mempunyai korelasi yang positif dengan pertumbuhan ekonomi usaha yang bersangkutan. Produktivitas tenaga kerja merupakan bagian kewajiban tingkat hasil kerja yang harus diberikan pekerja kepada pemberi kerja. Penentuan tingkat upah didasarkan kepada produktivitas yang dihasilkan tenaga kerja dalam satuan waktu yang ditentukan. Hubungan yang terjadi lebih bersifat timbal balik, jika produktivitas seorang tenaga kerja meningkat maka tingkat upah akan mengalami peningkatan juga sehingga upah riil akan naik. Menurut pengamatan penulis, adapun gaji karyawan Perusahaan Lima Saudara Perbulan sebagai berikut: Tabel 2 Gaji Karyawan Mie kuning Lima Saudara No Karyawan Gaji/Bulan 1 Bagian Mesin 1.800.000 2 Bagian Menggulung Mie 1.200.000 kuning 3 Bagian Menjemur Mie 1.200.000 kuning 4 Bagian Membungkus Mie 600.000 kuning Sumber: Perusahaan Lima Saudara, Padang 2015 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa, gaji karyawan Perusahaan Mie kuning Lima Saudara untuk bagian mesin memiliki gaji Rp. 1.800.000/bulan, bagian menggulung Mie kuning Rp. 1200.000, bagian menjemur Mie kuning Rp. 1.200.000 dan Bagian Membungkus Mie kuning Rp.600.000. Secara keseluruhan struktur gaji yang diterima karyawan Mie kuning Lima Saudara masih terlalu minim dan bila dikaitkan dengan UMK gaji yang diterima masih dibawah UMK. Upah yang terlalu minim dan di bawah UMK memiliki dampak negatif bagi perusahaan Lima Saudara yaitu hasil produksi mie kuning yang tidak stabil dari bulan ke bulan hal ini bisa dilihat pada tabel diatas, dimana hasil produksi Mie kuning yang mengalami penurunan. Selanjutnya yang mempengaruhi produktifitas tenaga kerja karyawan adalah masa kerja, Pengertian masa kerja adalah lamanya seseorang bekerja di suatu instansi atau organisasi yang dihitung sejak pertama kali bekerja, semakin lama bekerja seseorang, tenaga kerja akan semakin dianggap berpengalaman. Setiap organisasi menginginkan para pekerja terus bekerja pada organisasi yang bersangkutan selama masa aktifnya. Dengan pertimbangan, jika banyak tenaga aktif meninggalkan organisasi dan pindah bekerja ke organisasi lain. Hal ini merupakan pencerminan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam organisasi tersebut. Hal ini yang dipertimbangkan adalah semakin banyak orang lama yang pindah bekerja, organisasi yang ditinggalkan dapat menderita kerugian. Menurut pengamatan penulis, adapun Jam kerja karyawan perusahaan Mie kuning Lima Saudarasebagai berikut: Tabel 3 Jam Kerja Karyawan Mie kuning Lima Saudara No 1 2 3 4 Jam Kerja/Hari 8 10 12 14 Jumlah Karyawan 5 23 10 7 Sumber: Perusahaan Lima Saudara, Padang 2015 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hanya 5 orang karyawan yang memiliki jam kerja yaitu dengan jam kerja 8 jam, selanjutnya ada 23 oarang karyawan yang memiliki jam kerja yaitu dengan jam kerja 10 jam, Selanjutnya ada 10 oarang karyawan yang memiliki jam kerja yaitu dengan jam kerja 12 jam, Selanjutnya ada 7 oarang karyawan yang memiliki jam kerja yaitu dengan jam kerja 14 jam. Jam kerja karyawan Mie kuning Lima saudara. Karyawan yang kurang berpengalaman memiliki dampak negatif bagi perusahaan yaitu hasil produksi mie kuning yang tidak stabil dari bulan ke bulan hal ini bisa dilihat pada tabel diatas, dimana hasil produksi Mie kuning yang mengalami penurunan.Bagi perusahaanjam kerja ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Selain tingkat upah,jam kerja, juga merupakan faktor yang akan diteliti oleh penulis. Karyawan yang bekerja pada perusahaan lima saudara ini memiliki usia yang berbeda-beda. Usia adalah lama waktu kita saat menjalani kehidupan didunia. Untuk tujuan pengorganisasian dan pemahaman, kita umumnya menggambarkan perkembangan dalam pengertian periode atau fase perkembangan. Menurut pengamatan penulis, adapun rata-rata usia karyawan perusahaan Mie kuning Lima Saudara per bulan sebagai berikut: Tabel 4 Rata-rata Usia karyawan mie kuning Lima Saudara Usia No Jumlah Karyawan 1 22-25 3 2 26-29 6 3 30-33 12 4 34-37 10 5 38-41 6 6 42-45 6 7 46-49 2 usia 26-29 dengan jumlah karyawan 6 orangdan posisi ketujuh diisi usia 22-25 dengan jumlah karyawan 3 orang sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata tenaga kerja perusahaan Mie kuning Lima Saudara banyak yang berumur tua, pada hakikinya pekerja yang berumur rentang tua akan memiliki tenaga fisik yang lemah dan terbatas. Hal ini jika dibandingkan dengan tenaga kerja yang berumur muda dimana tenaga kerja yang berumur muda akan lebih memiliki kemampuan fisik yang kuat. Jika dikaitkan dengan tabel satu diatas, penulis menduga faktor yang mempengaruhi jumlah produksi yang tidak stabil adalah usia karyawan yang pada umumnya masih banyak pada usia rentang tua. Bagi perusahaan usia ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam meningkatkan hasil produksi mereka. Berdasarkan permasalahan yang terjadi di lapangan dan sesuai dengan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul“Pengaruh Tingkat Upah, Jam Kerja, Usia Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Perusahaan Mie Kuning Lima Saudara” Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini antara lain adalah untuk mengetahui dan menganalisis: 1) Pengaruh tingkat upah terhadap produktifitas tenaga kerja Perusahaan Mie Kuning Lima Saudara.2) Pengaruh tingkat Jam kerja terhadap produktifitas tenaga kerja Perusahaan Mie Kuning Lima Saudara.3) Pengaruh tingkat usia terhadap produktifitas tenaga kerja Perusahaan Mie Kuning Lima Saudara.4) Pengaruh tingkat upah, jam kerja, usia terhadap produktifitas tenaga kerja Perusahaan Mie Kuning Lima Saudara. Sumber: Perusahaan Lima Saudara, Padang 2015 METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini digolongkan pada penelitian deskriptif dan asosiatif karena menerangkan suatu gejala dan peristiwa dari kejadian yang telah terjadi, serta menentukan ada tidaknya pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya atau variable bebas terhadap variabel terikat. Menurut Sugiyono (2011:56) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, menghubungkan dengan variabel lain. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa rata-rata usia karyawan industri Mie Lima Saudara paling dominan pada usia 46-49 tahun dengan jumlah karyawan 2 orang, selanjutnya posisi kedua pada usia 42-45 dengan jumlah karyawan 6 orang dan posisi ketiga pada usia 38-41 dengan jumlah karyawan 6 orang dan seterusnya pada posisi keempat diisi 34-37 jumlah karyawan 10 orang, dan pada posisi kelima diisi usia 30-33 dengan jumlah karyawan 12 orang dan posisi keenam diisi Selanjutnya Arikunto (2010:143) menjelaskan bahwa analisis asosiatif adalah bentuk analisis data penelitian untuk menguji ada tidaknya hubungan keberadaan variabel dari dua kelompok data atau lebih. Sebagaimana diketahui bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat upah, masa kerja dan usia terhadap produktifitas kerja karyawan di perusahaan Mie Kuning Lima Saudara. Adapun yang dijadikan sebagai populasi adalah seluruh Karyawan Perusahaan Lima Saudara.Dalam penelitian ini yang menjadi sampel yaitu semua karyawan Mie kuning perusahaan Lima Saudara yang beralamat diSeberang Padang dan Perusahaan Mie Kuning” Lima Saudara” yang beralamat diJln. Baypass Simpang Parak Kaluat, Propinsi Sumatera Barat sebanyak 45 orang. Pada sub bab ini diuraikan tentang deskripsi masing-masing variabel penelitian, baik variabel penyebab maupun variabel akibat, yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Variabel akibat tersebut adalah produktivitas tenaga kerja . Sedangkan variabel penyebab terdiri atas (1) Tingkat Upah, (2) Jam Kerja, dan (3) Usia. Hasil analisis deskriptif data Produktivitas produk Mie Putri Minang Pada Perusahaan Lima Saudara Kecamatan Padang Selatan disajikan dalam Tabel 11. di bawah ini. Tabel 10. Distribusi Frekuensi ProduktivitasProduk Mie Putri Minang Pada Perusahaan Lima Saudara Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2015 N o 1 2 3 4 5 6 7 Produktivitas Tenaga Kerja Bungkus/Hari 100-121 122-143 144-165 166-187 188-209 210-231 232-253 Jumlah Rata-Rata Median Modus Standar Deviasi Maximum Minimum Fi (orang) 28 0 1 0 10 0 6 45 % 62,23 0 2,22 0 22,22 0 13,33 100% 151,002 120 105 5,43201 250 100 Berdasarkan tabel 11. terlihat bahwa 2 orang (4,45%) produktivitas tenaga kerja sebanyak 100 bungkus/hari, sebanyak 14 orang (31,11%) produktivitas tenaga kerja sebanyak 105 bungkus/hari, sebanyak 1 orang (2,22%) produktivitas tenaga kerja sebanyak 215 bungkus/hari, sebanyak 11 orang (24,45%) produktivitas tenaga kerja sebanyak 120 bungkus/hari, sebanyak 1 orang (2,22%) produktivitas tenaga kerja sebanyak 150 bungkus/hari, sebanyak 1 orang (2,22%) produktivitas tenaga kerja sebanyak 200 bungkus/hari, sebanyak 9 orang (20,00%) produktivitas tenaga kerja sebanyak 210 bungkus/hari, sebanyak 5 orang (11,11%) produktivitas tenaga kerja sebanyak 240 bungkus/hari dan sebanyak 1 orang (2,22%) produktivitas tenaga kerja sebanyak 250 bungkus/hari. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produktivitas tertinggi yaitu sebanyak 14 orang dengan jumlah produktivitas perhari 105 bungkus. Tabel 11. Distribusi Frekuensi Tingkat upah Tenaga Kerja Perusahaan Mie Kuning Lima Saudara N o 1 2 3 4 5 6 7 Tingkat Upah Fi % Jam/Hari (orang) Rp. 70.000,- Rp.79.000, 1 2,22 Rp. 80.000,- Rp. 89.000, 20 44,45 Rp. 90.000,- Rp. 99.000, 8 17,78 Rp. 100.000,- Rp. 109.000, 10 22,22 Rp. 110.000,- Rp. 119.000, 0 0 Rp. 120.000,- Rp. 129.000, 4 8,89 Rp. 130 .000,- Rp. 139.000, 2 4,44 Jumlah 45 100% Rata-Rata 952,894 Median 96000 Modus 84000 Standar Deviasi 1,47074 Maximum 139000 Minimum 70000 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 11. terlihat bahwa 1orang (2,22%) upah tenaga kerja sebanyak Rp. 70.000,- jam/hari, sebanyak 4 orang (8,89%) upah tenaga kerja sebanyak Rp. 80.000,- jam/hari, sebanyak 9 orang (20,00%) upah tenaga kerja sebanyak Rp. 84.000,- jam/hari, , sebanyak 7 orang (15,56%) upah tenaga kerja sebanyak Rp. 85.000,- jam/hari, sebanyak 1 orang (2,22%) upah tenaga kerja sebanyak Rp. 90.000,jam/hari, , sebanyak 7 orang (15,56%) upah tenaga kerja sebanyak Rp. 96.000,- jam/hari, sebanyak 2 orang (4,44%) upah tenaga kerja sebanyak Rp. 100.000,- jam/hari, sebanyak 8 orang (17,78%) upah tenaga kerja sebanyak Rp. 105.000,- jam/hari, sebanyak 4 orang (8,89%) upah tenaga kerja sebanyak Rp. 120.000,- jam/hari, sebanyak 1 orang (2,22%) upah tenaga kerja sebanyak Rp. 130.000,- jam/hari, sebanyak 1 orang (2,22%) upah tenaga kerja sebanyak Rp. 135.000,jam/hari, Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat upah tertinggi di perusahaan lima saudara yaitu sebanyak 9 orang dengan tingkat upah Rp. 84.000,jam/hari. Tabel 12. Distribusi Frekuensi Jam Kerja Karyawan Pada Perusahaan Mie Kuning Lima Saudara N o 1 2 3 4 5 6 7 Jam Kerja Fi % Jam/Hari (orang) 8 5 11,11 9 0 0 10 23 51,11 11 0 0 12 10 22,22 13 0 0 14 7 15,56 Jumlah 45 100% Rata-Rata 108,444 Median 10 Modus 10 Standar Deviasi 1,78320 Maximum 14 Minimum 8 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 12. terlihat bahwa 5 orang (11,11%) memiliki jam kerja 8 jam/hari, sebanyak 0 orang (0%) memiliki jam kerja 9 jam/hari, , sebanyak 23 orang (51,11%) memiliki jam kerja 10 jam/hari, , sebanyak 0 orang (0%) memiliki jam kerja 11 jam/hari, , sebanyak 10 orang (22,22%) memiliki jam kerja 12 jam/hari, , sebanyak 0 orang (0%) memiliki jam kerja 13 jam/hari dan sebanyak 7 orang (15,56%) memiliki jam kerja 14jam/hari. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah jam kerja yang banyak bekerja di Perusahaan Lima Saudara yaitu jam kerja 10 jam/hari dengan jumlah jam kerja 23 orang (51,11%). Tabel 13. Distribusi Frekuensi Usia Tenaga Kerja Karyawan Pada Perusahaan Mie Kuning Lima Saudara No Usia/Th Fi (orang) % 1 2 3 4 5 6 7 22-25 3 6,67 26-29 6 13,33 30-33 12 26,68 34-37 10 22,22 38-41 6 13,33 42-45 6 13,33 46-49 2 4,44 Jumlah 45 100% Rata-Rata 345,556 Median 34 Modus 30 Standar Deviasi 6,48269 Maximum 47 Minimum 22 Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2015 Dari Tabel 14 diperoleh informasi bahwa sebanyak 3 orang (6,67%) tenaga kerja berusia 22-25 tahun, sebanyak 6 orang (13,33%) tenaga kerja berusia 26-29 tahun, sebanyak 12 orang (26,68%) tenaga kerja berusia 30-33 tahun, sebanyak 10 orang (22,22%) tenaga kerja berusia 34-37 tahun, sebanyak 6 orang (13,33%) tenaga kerja berusia 38-41 tahun, sebanyak 6 orang (13,33%) tenaga kerja berusia 42-45 tahun, dan sebanyak 2 orang (4,44%) tenaga kerja berusia 46-49 tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah tenaga kerja yang banyak bekerja di Perusahaan Lima Saudara yaitu berusia 30-33 tahun dengan jumlah tenaga kerja 12 orang (26,68%). PEMBAHASAN 1) Pengaruh Tingkat upah Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja pada Perusahaan Lima Saudara Berdasarkan uji hipotesis diperoleh hasil, bahwa tingkat upah berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap produktivitas tenaga kerja pada Perusahaan Lima Saudara. Hal ini dapat dilihat pada tabel yang menyatakan bahwa bahwa nilai thitungtingkat upah (X1) sebesar 3,249dengan nilai sig 0,002. Ini berarti bahwa nilai thitung> ttabel (3,249 > 1,68288) dengan alpha 5%, dan sig < alpha (0,002 < 0,05). Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel tingkat upah secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja perusahaan mie kuning lima saudara. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan hasil penelitian di atas, diketahui bahwa tingkat upah positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja yang ditunjukkan dengan nilai standardized coefficients sebesar 0,323 yang paling menengah diantara variabel lainnya perusahaan mie kuning lima saudara. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat upah akan berdampak semakin tinggi pula produktivitas tenaga kerja, begitu juga sebaliknya apabila tinggi tingkat upah rendah maka produktivitas tenaga kerja juga akan rendah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Setiadi ( 2009 ) yang menyatakan bahwa adanya hubungan upah dengan produktivitas tenaga kerja memiliki hubungan yang rendah dan negatif dimana upah hanya mempengaruhi 2,7 % saja. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Vellina Tambunan, Nonik Woyanti ( 2012 ) yang menyatakan bahwa adanya upah merupakan variabel yang berpengaruh positif dan merupakan variabel yang paling dominan terhadap produktivitas tenaga kerja yang ditunjukkan dengan nilai standardized coefficients sebesar 0,766 yang paling besar diantara variabel lainnya. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Menurut Rivai (2004:360) Upah merupakan imbalan financial langsung yang dibayarkan kepada karyawan berdasarkan jam kerja jumlah barang yang dihasilkan, atau banyaknya pelayanan yang diberikan. Besarnya upah bisa berubah - ubah tergantung keluaran yang dihasilkan. Sedangkan menurut Mangkunegara (2001:86) upah adalah penghargaan yang diberikan perusahaan atas kontribusi karyawan berupa waktu, tenaga dan pikiran terhadap perusahaan. Jika dikelola dengan baik, kompensasi akan membatu perusahaan untuk mencapai tujuan yaitu menarik, memotivasi, mengembangkan, memuaskan dan mempertahankan karyawan dengan baik. Sebaliknya tanpa kompensasi yang cukup, karyawan yang ada mungkin meninggalkan perusahaan. 2) Pengaruh Jam kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja pada Perusahaan Lima Saudara Berdasarkan uji hipotesis diperoleh hasil, bahwa jam kerja berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap produktivitas tenaga kerja pada Perusahaan Lima Saudara. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan terlihat bahwa nilai thitung jam kerja (X2) sebesar 6,581dengan nilai sig 0,000.Ini berarti bahwa nilai thitung> ttabel (6,581 > 1,68288) dengan alpha 5%, dan sig < alpha (0,000 < 0,05). Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwajam kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja perusahaan mie kuning lima saudara. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi jam kerja mempengaruhi akan berdampak semakin tinggi pula produktivitas tenaga kerja, begitu juga sebaliknya apabilajam kerja rendah mempengaruhi maka produktivitas tenaga kerja juga akan rendah. Jam kerja merupakan bagian dari empat faktor organisasi yang merupakan sumber potensial dari stres para karyawan di tempat kerja ( Robbins,2006:796). Davis dan Newstrom (dalam Imatama,2006:4) menyatakan adanya beberapa karakteristik pekerjaan dan lingkungan kerja yang mengandung stres kerja yang salah satunya adalah terbatasnya waktu dalam mengerjakan pekerjaan. Jam kerja “normal” umumnya diartikan hari kerja dengan jam tersisa untuk rekreasi dan istirahat. Istirahat adalah kegiatan malam hari, sedangkan bekerja adalah aktivitas siang hari. Hal ini berkaitan dengan mereka yang bekerja dengan jadwal yang tidak biasa, baik pada shift kerja atau dengan jam yang diperpanjang hingga melampaui siang, bekerja pada malam hari, serta bekerja disaat pola tidur (Harrington, 2001:137). Jam kerja adalah waktu yang ditentukan untuk melakukan pekerjaan. Harrington (2001:138) juga menyatakan bahwa lamanya jam kerja berlebih dapat meningkatkan human error atau kesalahan kerja karena kelelahan yang meningkat dan jam tidur yang berkurang. Hal tersebut juga didukung oleh penelitian Berger, et.al (2006:94) dalam Maurits dan Widodo (2008:114) yang menyatakan bahwa tambahan durasi pada suatu shift kerja, akan meningkatkan tingkat kesalahan. Lima kali tambahan durasi shift per bulan akan meningkatkan kelelahan 300% dan berakibat fatal. Misalnya agar produktivitas kerja, semakin lama seseorang bekerja maka semakin tinggi pula produktivitasnya karena semakin berpengalaman dan mempunyai keterampilan yang baik dalam menyelesaikan tugas yang dipercayakan kepadanya. Dari kedua pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa masa kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerjaPada Perusahaan Lima Saudara. 3) Pengaruh Usia tenaga kerja Terhadap Produktivitas pada Perusahaan Lima Saudara Berdasarkan uji hipotesis diperoleh hasil, bahwa usia berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap produktivitas tenaga kerja pada Perusahaan Lima Saudara. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa nilai thitungusia (X3) sebesar2,044 dengan nilai signifikansi 0,047. Ini berarti bahwa nilai thitung> ttabel (2,044 > 1,68288) dengan alpha 5%, dan sig < alpha (0,047 < 0,05). Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel usia secara parsial berpengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja perusahaan mie kuning lima saudara. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi usia tenaga kerja mempengaruhi akan berdampak semakin rendah pula produktivitas tenaga kerja, begitu juga sebaliknya apabila usia tenaga kerja rendah dalam mempengaruhi maka produktivitas tenaga kerja juga akan tinggi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Eben Tua Pandapotan ( 2013 ) yang menyatakan bahwausia tidak berpengaruh terhadap produktifitas karyawan PT. Gandum malang . Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Hordockdalam Simanjuntak (2005:34), Sikap seseorang dalam pekerjaan merupakan dasar dalam pemilihan suatu pekerjaan. Sikap seseorang terhadap pekerjaan dalam hubungannya dengan lingkungan kerja yang terdiri dari pemimpin dan kepemimpinan, suasana kerja, waktu dan jam kerja cukup penting untuk diamati. Keadaan seperti ini tidak saja cukup mempengaruhi kualitas pekerjaan yang dilakukan oleh orang yang bersangkutan tetapi juga sikap dalam mengahadapi masa pensuin yang akan datang. 4) Pengaruh Tingkat Upah, Jam Kerja, Usia tenaga kerja Secara Bersama Sama Terhadap Produktivitas tenaga kerja Pada Perusahaan Mie kuning Lima Saudara. Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan dalam penelitian ini diperoleh nilai Sig 0,000<α = 0,05. tingkat upah, jam kerja, usia tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja diketahui bahwa nilai Fhitung> Ftabel (60,695 >3,21 ) dan sig < alpha (0,000 < 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel bebas (X) secara bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel (Y). Hal ini menunjukkan bahwa tingkat upah dan jam kerja berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap Produktivitas Tenaga Kerja pada Perusahaan Lima Saudara. Sedangkan usia tenaga kerja berpengaruh negatif terhadap produktivitas tenaga kerja. Berdasarkan analisis diatas dan hasil penelitian terlihat jelas tingkat upah, jam kerja, usia tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadapproduktivitas tenaga kerja Pada Perusahaan Lima Saudara. Dalam hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Eben Tua Pandapotan ( 2013 ) yang menyatakan bahwatenaga kerja perdagangan dan jasa di malang mengungkapkan bahwa upah, masa kerja,berpengaruh signifikan terhadap produktifitas karyawan, Pendidikan dan usia tidak berpengaruh terhadap produktifitas karyawan PT. Gandum malang. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Nur Herawati ( 2013 ) yang menyatakan bahwaupah, pengalaman kerja, jenis kelamin dan umur berpengaruh positif terhadap produktivitas tenaga kerja industri shuttlecock. Kemudian hasil koefisien determinan (R2) juga menunjukkan bahwa tingkat upah, jam kerja, usia tenaga kerja memberikan sumbangkan terhadap produktivitas tenaga kerja Pada Perusahaan Lima Saudara sebesar 0,816 atau 81,6%. Sedangkan sisanya sebesar (100% - 81,60% = 18,40%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang berkaitan dengan tujuan penelitian ini, maka dapat di tarik beberapa kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Variabel tingkat upah berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. terlihat bahwa nilai thitung tingkat upah (X1) sebesar 3,249 dengan nilai signifikan 0,002. Ini berarti bahwa nilai thitung > ttabel (3,249 > 1,68288) dengan alpha 5%, dan sig < alpha (0,002 < 0,05). Koefisien regresi variabel tingkat upah (X1) sebesar 0,001 yang bertanda positif dan signifikan. Hal ini berarti adanya pengaruh positif variabel tingkat upah terhadap produktivitas tenaga kerja 2. Variabel Masa kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Hal ini terlihat bahwa nilai thitung masa kerja (X2) sebesar 6,581 dengan nilai signifikan 0,000. Ini berarti bahwa nilai thitung > ttabel (6,581 > 1,68288) dengan alpha 5%, dan sig < alpha (0,000 < 0,05). Koefisien regresi variabel masa kerja (X2) sebesar 19,698 yang bertanda positif dan signifikan. Hal ini berarti adanya pengaruh positif variabel masa kerja terhadap produktivitas tenaga kerja 3. Variabel usia tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. terlihat bahwa nilai thitung usia (X3) sebesar 2,044 dengan nilai signifikansi 0,047. Ini berarti bahwa nilai thitung > ttabel (2,044 > 1,68288) dengan alpha 5%, dan sig < alpha (0,047 < 0,05). Koefisien regresi variabel usia (X3) sebesar 1,168 yang bertanda positif dan signifikan. Hal ini berarti adanya pengaruh positif variabel usia terhadap produktivitas tenaga kerja. 4. Variabel tingkat upah, masa kerja dan usia tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. diketahui bahwa nilai Fhitung> Ftabel (60,695 >3,21 ) dan sig < alpha (0,000 < 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel bebas (X) secara bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel (Y) B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut: 1. Kepada tenaga kerja yang bekerja di Perusahaan Lima Saudara agar dapat meningkatkan produktivitas kerjanya. 2. Kepada pemilik atau pimpinan perusahaan lima saudara agar dapat meningkatkan upah karyawan sehingga memotivasi karyawan untuk bekerja. 3. Kepada peneliti selanjutnya untuk dapat lebih mengembangkan penelitian dalam mengungkapkan hal-hal yang belum terbahas oleh penulis. DAFTAR PUSTAKA Berger. 2006. Jam Tenaga Kerja. Malang : Lintasan Ekonomi volume 6 No.2. Universitas Brawijaya. Hordock. 2005. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Penerbit FEUI (Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia), Jakarta. Harrington, 2001. Jam tenaga kerja Apa dan Bagaimana, Edisi Kedua. Jakarta : Bumi Aksara. Robbins. 2006. Jam tenaga kerja Apa dan Bagaimana, Edisi Kedua. Jakarta : Bumi Aksara.. Setiadi. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Simanjuntak, J.Payaman. 2000. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Penerbit FEUI ( Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ), Jakarta. Widodo, UW. 2007. Produktivitas Tenaga Kerja. Malang : Lintasan Ekonomi volume 6 No.2. Universitas Brawijaya.