127 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Faktor Pendukung Kampanye Dalam menciptakan rangkaian kampanye yang efektif dibutuhkan beberapa faktor pendukung. Sehingga dalam perjalanannya, pesan dari rangkaian kampanye tersebut dapat diterima dan dimengerti oleh khalayak sasaran. Penentuan target adiens sangat dibutuhkan sehingga komunikator dapat fokus dalam menyampaikan pesan yang terkandung dalam kampanyenya. Dengan menentukan target audiens yang akan disasar, komunikator dapat lebih mudah dalam pembentukan visual yang cocok dan sangat familiar dengan khalayak sasaran. Dan faktor yang tak kalah pentingnya adalah eksekusi dari desain yang akan diaplikasikan ke semua media dalam mendukung rangkaian kampanye tersebut. Analisa yang penelitian yang dilakukan akan membantu dalam penentuan media-media yang digunakan dalam melakukan kampanye. Sehingga pesan-pesan komunikasi yang telah dirancang dapat dilihat, dibaca, dimengerti, dipahami dan akhirnya memberikan sebuah feedback yang positif terhadap Kampanye Gerakan Minum Susu pada Anak di Surabaya. Manfaat Trend Web 2.0 dalam Membangun Arah Komunikasi Pengaplikasian trend Web 2.0 ke dalam konsep sebuah kampanye tentunya akan menghadirkan banyak keuntungan serta keunikan dalam penyajian visual media. Kelebihan Web 2.0 yang mampu menciptakan new networking tentunya dapat melihat bagaimana pola komunikasi berkembang, perilaku konsumen yang semakin aktif untuk mengkomunikasikan, berbagi, berarguman, dsb. Dimana tiap individu satu dengan individu yang lain dapat terkoneksi menjadi satu bagian. Pembangunan jaringan 128 serta ikatan emosional yang kuat dimana segala macam bentuk informasi dapat diakses dan disebarkan kepada individu yang lain. Aktifitas Komunikasi Microsite dan Arah Pertumbuhan Microsite Pola tersebut yang memungkinkan pesan kampanye akan tersampaikan dan terdistribusi dengan baik. Setiap detail informasi yang ada dapat berkembang menjadi informasi yang lain karena tiap – tiap user diberikan fasilitas untuk menanggapi bahkan membuat artikel baru berdasarkan informasi yang mereka dapatkan. Pola komunikasi tersebut akan terus berkembang tanpa ada habisnya. Oleh sebab itu, tidak menutup kemungkinan bahwa microsite ini mungkin dapat berkembang menjadi jauh lebih besar dengan database yang bertambah setiap harinya. Apabila masa tayang microsite ini berakhir, pihak pengelola / sponsor dapat mendeliver menjadi sebuah website yang tentunya akan semakin banyak fitur –fitur menarik yang dapat diaplikasikan di dalamnya. Perbedaan Website dan Microsite ( Nestle ) Pihak sponsor ( Nestle ) menyatakan tidak keberatan jika microsite ini menjadi lini web mereka www.sahabatnestle.com. Perbedaannya yaitu website utama selain membahas seputar kesehatan, tumbuh kembang anak, dsb namun juga melibatkan aktifitas produk brand di dalamnya, sedangkan microsite hanya terfokus pada pesan – pesan tertentu saja. Namun kedua media online tersebut akan saling terkoneksi dengan komposisinya masing – masing. Hasil Post – Test Target audien menyatakan bahwa tampilan microsite besrta isi materi di dalamnya sudah cukup mewadahi apa yang mereka inginkan. Selain topik tentang anak dan aktifitas sehat, mereka juga memberikan apresiasi lebih terhadap dua menu tambahan yaitu Sale dan Event Report karena kedua 129 menu tersebut membuat mereka tidak merasa bosan jika terus menerus membaca tulisan tentang kesehatan. Tambahan aplikasi chatting dan notification mampu menjadi sarana untuk mereka tetap keep contact dan selalu networking dimanapun dan kapanpun. Bagi pihak sponsor ( Nestle ), mereka sangat setuju dengan konsep kampanye yang ada, pemilihan media serta pesan yang ingin disampaikan pada kampanye kali ini. Jika microsite ini siap untuk dipublish, mereka hanya ingin menambahkan tampilan produk – produk Nestle dan link untuk mengarahkan target audien agar mengunjungi www.sahabatnestle.com. Begitu pula sebaliknya, pada www.sahabatnestle.com juga terdapat link khusus yang mengarahkan target audien menuju microsite www.3gelassusu.com. 6.2 Saran Dalam menghadapi fenomena yang ada tentang rendahnya konsumsi susu di Indonesia, tentu saja membuat banyak pihak selalu mengupayakan untuk mengadakan kampanye minum susu bagi masyarakat Indonesia. Melihat begitu luasnya masyarakat yang akan disasar maka diperlukan strategi berkampanye yang efektif agar semua kalangan dapat menerima pesan kampanye tersebut dengan baik. Anak – anak merupakan target kampanye yang sangat potensial. Mengingat bahwa perkembangan serta keseimbangan tubuh seseorang dinilai baik sehat atau tidak justru pada saat masa kanak – kanak. Jika masa kanak – kanak tidak mendapat asupan gizi yang seimbang maka tidaklah mengherankan jika memasuki usia 30 tahun kita menghadapi banyak problem kesehatan. Maka dari itu penanaman pengetahuan tentang manfaat susu sejak dini sangat penting karena dapat mencegah berbagai macam penyakit yang bakal muncul nantinya. Strategi komunikasi ditujukan kepada orang tua terutama ibu karena ibu dapat mempersuasif anak agar mau menuruti apa 130 yang dinilai baik oleh ibu. Selain itu ibu dapat mempengaruhi orang lain untuk menyampaikan pesan yang ada dalam kampanye gerakan minum susu ini. Pendekatan antara ibu dan anak menjadi peluang tersendiri agar proses komunikasi yang ada terjalin dengan baik. Ibu menjadi jauh lebih paham tentang manfaat minum susu bagi anak sedangkan anak tentu saja melalui ibu akan sedikit demi sedikit mulai mengerti apa manfaat susu melalui aktifitas sehat yang sebenarnya. Apabila strategi kampanye ini dapat berjalan dengan baik, penggarapan pre activation pun dapat berkembang lebih jauh. Melihat begitu banyak aktifitas komunikasi maupun media yang dapat dikerjakan dalam sebuah kampanye. Selama proses media online berjalan, dapat pula disisipkan berbagai macam aktifitas kreatif lainnya, seperti : shopping rally bersama anak, menghadirkan berbagai gimmick menarik di komunitas arisan ibu, arisan bersama artis / brand ambasaddor, dsb. Dari aktifitas tersebut akhirnya, para ibu tidak hanya sebagai target yang diincar namun bagaimana pihak pengelola mampu membuat para ibu tersebut akhirnya merasa ikut memiliki dan bertanggung jawab terhadap pesan kampanye sehingga awareness akan tercipta lebih maksimal. Strategi activation sampai post activation tentunya akan mengalami pergerakan dengan pesan yang sama. Pada saat activation berlangsung, event bisa menjadi fokus utama karena event membuat target audiens terlibat secara langsung di dalamnya. Berbagai macam aktifitas dapat terjadi di dalamnya dan point yang bisa kita dapatkan adalah membuat target audien menjadi lebih akrab dengan kampanye dan database yang dihimpun bisa jauh lebih banyak bahkan tidak menutup kemungkinan target yang masuk di luar target utama juga semakin banyak. Post activation sifatnya hanya me – reminding masyarakat terhadap rangkaian kampanye yang telah terjadi. Bahkan komunikasi di rangkaian Post activation dapat menjadi informasi bahwa kampanye ini akan berlanjut dengan tema kampanye yang lain atau mungkin proses strategi kampanye 131 secara keseluruhan dapat diaplikasikan di kota lain dengan menggunakan konsep komunikasi yang sama maupun berbeda.