Vol. 1, No. 1, Juni 2011 Debi Masri 17-28 STRATEGI MARKETING UNTUK MENINGKATKAN OCCUPANCY DAN PENDAPATAN DI MADANI HOTEL MEDAN Oleh Debi Masri Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi marketing yang dilakukan oleh Manajemen Madani Hotel Medan untuk meningkatkan occupancy dan pendapatan di Madani Hotel Medan. Bagaimana strategi marketing yang dilakukan oleh tim marketing dan apa saja yang menjadi keunggulan dan kelemahan Madani Hotel dalam memperoleh konsumen, baik tamu yang menginap di hotel maupun para pengguna ruang-ruang pertemuan. Berdasarkan dari hasil penelitian ini, team marketing Madani Hotel mempunyai program marketing seperti : Sales Call, menetapkan rate hotel, mencetak brosur harga baru, promosi di media cetak, menyelenggarakan paket-paket promosi, melakukan sales trip, mengadakan talk show di radio, mengadakan travel dan company gathering, mengirimkan kue ulang tahun dan cendera mata, mengadakan afternoon tea dengan para relasi, telemarketing ke relasi potensial, menghadiri MATTA FAIR di Malaysia, Kata kunci : marketing, strategi marketing, peningkatan ocupancy dan pendapatan. PENDAHULUAN Suatu perusahaan atau badan usaha, yang bergerak dalam bidang apapun, mempunyai berbagai kegiatan manajemen untuk menunjang jalannya roda organisasi dari perusahaan tersebut. Kegiatankegiatan manajemen tersebut dilakukan untuk mencapai target atau tujuan organisasi yang telah ditentukan oleh para pemimpin perusahaan. Kegiatan manajemen pada suatu perusahaan meliputi berbebagai pengelolaan dari Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, pengelolaan material, pengelolaan mesin-mesin yang digunakan untuk proses produksi. Pengelolaan meode-metode kerja untuk mencapai hasil yang maksimal, pengelolaan pasar, dan manajemen keuangan yang tentu saja hal yang penting untuk mengetahui kerugian dan keuntungan dan untuk mengelola agar penggunaan uang pada perusahaan menjadi efektif dan effisien Pemasaran merupakan salah satu kegiatan penting yang dilakukan oleh suatu produsen, baik yang memproduksi barang maupun jasa. Hal ini merupakan implementasi dari pengelolaan pasar atau Marketing Management. Melalui kegiatan pemasaran, barang atau jasa yang dihasilkan, ditawarkan kepada konsumen atau calon konsumen dengan berbagai cara dan metode, maupun dengan berbagai strategi. Lokasi pemasaran atau jangkauan pasar pun dilihat untuk mendapatkan peluang memasarkan produk barang atau jasa yang dihasilkan. Manajemen pemasaran ini merupakan pengelolaan yang harus mendapat perhatian penuh dari para pemimpin perusahaan karena dari pemasaranlah perusahaan dapat terus berproduksi dan dapat memperoleh hasil penjualan yang menjadi indikator apakah perusahaan tersebut memperoleh laba atau mengalami kerugian. Hotel atau Perhotelan, merupakan salah satu badan usaha yang berorientasi pada keuntungan dan produksinya merupakan jasa pelayanan bagi para tamu yang terdiri dari individu atau keluarga atau pihak-pihak yang ingin menikmati fasilitas yang tersedia pada hotel tersebut. Untuk memperoleh tamu, yang merupakan konsumen dari hotel tersebut, maka pihak hotel atau perhotelan tidak boleh hanya menunggu mereka di dalam gedung saja, 17 Vol. 1, No. 1, Juni 2011 tetapi harus mengadakan kegiatan pemasaran yang tujuan utamanya memperkenalkan keberadaan hotel beserta seluruh fasilitas yang dimiliki berikut tarif yang dikenakan kepada para tamu yang akan menggunakan atau menikmati fasilitas yang tersedia di hotel tersebut. Pemasaran yang dilakukan oleh badan-badan usaha membutuhkan strategi yang dilakukan untuk membuat kegiatan pemasaran menjadi efektif. J L Thompson (1995, dalam Sandra Oliver, 2001) mendefinisikan strategi sebagai cara untuk mencapai hasil akhir : Hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Ada strategi yang luas untuk keseluruhan organisasi dan ada strategi kompetitif untuk masing-masing aktifitas. Sofyan Assouri (2000 : 154), menerangkan ´Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam mengahadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Untuk itulah pemasaran dan strategi pemasaran merupakan dua hal penting yang saling terkait dalam kegiatan perusahaan untuk mendapatkan konsumen. Madani Hotel Medan, merupakan salah satu hotel di kota Medan yang belum terlalu lama beroperasi. Dalam operasionalnya, kegiatan pemasaran dan strateginya merupakan kegiatan yang utama dan menjadi hal penting untuk mengembangkan hotel agar bisa dikenal oleh masyarakat luas, tidak saja di kota Medan, tetapi juga di Sumatera Utara, bahkan di tingkat nasional, dan mancanegara. Saat ini Madani Hotel, Medan sudah cukup dikenal dan mempunyai konsumen yang cukup banyak. Hal ini ditandai dengan tingkat hunian dan occupancy, baik dari tamutamu yang menginap maupun konsumen yang memanfaatkan berbagai fasilitas yang dimiliki untuk berbagai kegiatan, Debi Masri 17-28 cukup tinggi. Salah satu kekhasan yang dimiliki oleh Madani Hotel, Medan adalah bahwa di hotel tersebut tidak terdapat sarana hiburan yang biasanya tersedia pada hotel-hotel umumnya, seperti Bar, Discotique, Karaoke Lounge, Kolam renang, dan di hotel tersebut juga tidak dijual atau tidak tersedia minuman yang beralkohol. Hal ini membuat hotel ini dikenal dengan suasana Islami-nya yang tinggi. Apalagi didukung dengan lokasinya yang tepat berhadapan dengan Mesjid Raya Al-Mashun, yang merupakan mesjid Raya Kota Medan dan menjadi salah satu bangunan bersejarah dan dilindungi. Untuk itulah, diperhitungkan bahwa untuk melakukan kegiatan pemasaran, pihak manajemen hotel akan melakukannya dengan menonjolkan ke-khasan dan keistimewaan-keistimewaan yang dimiliki oleh Madani Hotel, Medan yang tidak dimiliki oleh hotel-hotel lain di kota Medan Dari permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh Madani Hotel Medan dalam memasarkan kamar dan seluruh fasilitas hotel yang tersedia ?. “ METODE PENELITIAN Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti harus memilih bentuk penelitian yang menjadi acuan agar penelitian yang dilakukan mempunyai arahan yang jelas sehingga nilai ilmiahnya terjaga. Untuk itu dalam penelitian ini penulis memilih bentuk penelitian Deskriptif. Penelitian deskriptif ini dimaksudkan untuk mengungkap secara jelas dan detil tentang apa yang menjadi objek penelitian. Dalam hal ini penulis akan mengungkap dengan jelas dan detil bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh manajemen Madani Hotel Medan dalam mencari konsumen dan juga bagaimana menajemen hotel memasarkan 18 Vol. 1, No. 1, Juni 2011 produk-produk jasa yang dimiliki untuk para calon konsumen atau tamu yang diharapkan mengunakan. Lokasi penelitian yang dipilih dalam penelitian ini, sesuai dengan judul penelitian, adalah Madani Hotel Medan. Madani Hotel Medan berlokasi di Jalan Sisingamangaraja, Medan, dan menempati lahan yang cukup strategis letaknya, yakni dipersimpangan jalan yang juga berlokasi Mesjid Raya Al-Mashun dan tidak jauh dari lokasi hotel terletak Istana Maimun. Kedua bangunan ini, Mesjid Raya Al-Mashun dan Istana Maimun, merupakan dua icon kota Medan yang menjadi tujuan wisata bagi para pendatang Populasi dalam penelitian ini adalah manjemen Madani Hotel Medan, khususnya Bagian Marketing beserta para staffnya. Dalam penelitian ini penulis akan mengambil informasi yang menyangkut bagaimana kegiatan pemasaran dilakukan dan bagaimana proses penyusunan strategi sebelum kegiatan marketing dilakukan. Dari Informasi yang dihimpun inilah akan di deskripsikan menjadi hasil penelitian. Disamping itu, untuk memperoleh informasi tentang hasil dari kegiatan pemasaran dan strategi yang digunakan, maka penulis akan menarik sampel dari para tamu. Jumlah tamu yang akan diambil sebagai sampel sejumlah 100 orang. Teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan teknik insidential random sampling, yakni memilih sampel dari para tamu yang akan check-out. Para tamu yang akan diambil sebagai sampel ini akan diambil secara acak dalam kurun waktu dari tanggal 28 Desember 2009 hingga tanggal 9 Januari 2010. Tamu yang akan diambil sebagai responden diusahakan mencapai 100 orang Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan teknik wawancara. Wawancara dilakukan kepada para manajemen yang bertanggung jawab pada kegiatan pemasaran dan juga para staff pada bagian pemasaran Debi Masri 17-28 Untuk menunjang data yang diperoleh dari hasil wawancara, penulis juga akan mengumpulkan data primer, yakni data dan dokumen yang berhubungan dengan penyusunan kegiatan pemasaran dan hasil-hasil yang diperoleh sebagai dampak dari kegiatan pemasaran yang dilakukan. Setelah data diperoleh dengan lengkap, maka data tersebut diproses dan dideskripsikan dengan gambling dan detil dengan menggunakan table-tabel tabulasi. Pendeskripsian juga dilakukan dengan narasi yang akan menggambarkan bagaimana Madani Hotel Medan melakukan kegiatan pemasaran dengan terlebih dahulu menyusun strategi yang tepat agar kegiatan pemasaran yang dilakukan berhasil. Data-data ini akan dilengkapi dengan hasil yang diperoleh dari kegiatan pemasaran dengan melihat tingkat occupansi dan pendapatan yang didapat melalui tingkat hunian kamar-kamar dan penggunaan fasilitas yang tersedia oleh para konsumen yang menggunakannya. HASIL PENELITIAN Pelayanan publik dalam arti luas adalah pelayanan yang diberikan kepada masyarakat mencakup fungsi pengembangan, didalamnya termasuk pelayanan dalam bidang pendidikan,kesehatan,tenaga kerja, perumahan dan sebagainya. Pelayannan publik sebagai suatu usaha untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sosialnya, sehingga jika ditinjau dari segi kepentingan masyarakat,aktifitas pelayanan publik tersebut dapat berfungsi. Menurut Davidow (dalam Armida,1998;18) bahwa pelayanan adalah hal-hal yang jika diterapkan terhadap suatu produk akan meningkatkan daya atau nilai terhadap pelanggan (service is those thing when added to a product, increase its utility or value to the customer ). Pelayanan yang baik membutuhkan instruktur pelayanan yang sangat baik pula. Hal yang paling penting adalah 19 Vol. 1, No. 1, Juni 2011 membuat setiap orang dalam organisasi berorientasi pada kualitas. Gasparesz (1999:26) menyatakan bahwa, pelayanan adalah proses sosial dan managemen yang merupakan kemampuan untuk mengarahkan proses-proses sosial. Sedangkan Zeitmal (1996:10) melihat majemen pelayanan dari aspek hubungan dengan pengguna. Sofyan Assouri (200 : 154), menerangkan “Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah”. Strategi pemasaran dari setiap perusahaan merupakan suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Basu Swastha (2000:70), penentuan strategi ini dilakukan oleh manajemen pemasaran dengan membuat 3 macam keputusan, yaitu: Konsumen mana yang dituju, Kepuasan seperti apakah yang diinginkan oleh konsumen tersebut, Marketing mix seperti apakah yang dipakai untuk memberikan kepuasan kepada konsumen tersebut. Pengambilan keputusan dibidang pemasaran hampir selalu berkaitan dengan marketing (Bauran Pemasaran). Bauran pemasran merupakan sekumpulan variabel yang terkendali (controlable), yang digunakan untuk mempengaruhi Buying Decision (keputusan pembeli), artinya pemasaran akan mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan bagi perusahaan. Menurut Philip Kotler (2001:104), menjelaskan “bauran pemasaran adalah sekumpulan variabel yang dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi konsumen dalam rnagka menaikan jumlah penjualan”. Dari definisi di atas terdapat kombinasi beberapa variabel pemasaran yang saling mempengaruhi. Dimana antara Debi Masri 17-28 satu dengan yang lain saling ketergantungan. Semua variabel itu harus disertakan dalam pelaksanaannya agar tujuan yang dicapai benar-benar sesuai dengan ditargetkan. Hermawan Darmawi (2001:106), menerangkan kombinasi variabel pemasaran yaitu: Produk (product), Harga (price), Promosi (promotion), Saluran distribusi (channel of distribution). Pada dasarnya, tujuan perusahaan adalah memberikan kepuasan kepada pembeli dan masyarakat yang lain dalam pertukarannya untuk mendapatkan sejumlah laba, atau perbandingan antara penghasilan dan biaya yang menguntungkan. Strategi juga terdiri atas beberapa elemen dan dalam hal ini akan dititik beratkan pada elemen-elemen pemasaran. Gregorius Chandra, (2005, 75), ada 5 konsep yang mendasar suatu strategi pemasran, yakni: Segmentasi pasar, Penentu posisi pasar (Market Positioning), Strategi memasuki pasar (Market Entry Strategy), Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix), Strategi Penentuan Waktu (Timing Strctegy). Sasaran merupakan inti dari tindakan manajemen, memberikan arah bagi team pemasaran dengan menggambarkan target-target jalan untuk mencapainya, dan tindakan yang diperlukan secara jelas. Sasaran dapat diungkapkan menurut berbagai cara, tetapi pada dasarnya sasaran itu mengelompok menurut dimensi waktu atau dimensi ruang lingkup, atau berhubungan dengan suatu bidang yang sudah dirancang didalam perusahaan. Sasaran dapat dinyatakan untuk setiap bidang fungsional atau tingkat organisasi yang dianggap sama pentingnya dengan keseluruhan organisasi. Anbrey Wilson (2000:161-162), penetapan sasaran-sasaran strategi pemasaran paling baik diselesaikan dalam empat tahap, yaitu: 1. Tahap pertama adalah memutuskan secara cepat dalam bidang bisnis 20 Vol. 1, No. 1, Juni 2011 apa perusahaan pelayanan jasa harus bergerak. 2. Pada tahap kedua, sasaran perusahaan yang luas harus dikaitkan dengan hasil pokok, yaitu bidang-bidang yang keberhasilannya vital bagi perusahaan tersebut, dan yang bisa diukur, dan yang sebaiknya tidak dikaitkan dengan sasaran kuantitatif. 3. Tahap ketiga adalah penetapan sub-sasaran untuk mencapai sasaran perusahaan yang luas. Umpamanya, volume penjualan yang lebih tinggi, jumlah pelanggan yang lebih banyak dan perluasan geografis. 4. Tahap keempat adalah penggunaan bidang-bidang hasil pokok yang telah dirancangkan untuk digunakan sebagai tonggak pengukur bagi sub-sasaran. Pada masing-masing urutan tingkat manajemen, sub-sub sasaran kemudian di cek untuk menentukan ketidak-konsistenan dan konflik-konflik, secara horizontal dengan sub-sub sasaran departemendepartemen yang lain dan secara vertikal dengan sasaran-sasaran perusahaan yang lebih luas. Pada dasarnya segmentasi pasar menunjukkan peluang-peluang dalam segmen yang dihadapi perusahaan, menurut Alex S.Nitisemito, (2001:251), memberikan defenisi tentang penerapan sasaran adalah “menetapkan sasaran adalah tindakan mengevaluasi dan membandingkan kelompok yang diidentifikasikan dan kemudian memilih satu oleh beberapa diantaranya sebagai calon dengan potensi paling besar”. Perusahaan dalam menetapkan sasaran strategi pemasaran, terlebih dahulu melakukan argumentasi pasar dan dengan ditetapkan sasaran strategi pemasaran perusahaan dapat mengembangkan acuan pemasaran (marketing mix) untuk setiap sasaran tersebut. Debi Masri 17-28 Menurut Marwan Asri (2001:89), segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen”. Segmentasi pasar merupakan proses yang menyeluruh dimana perusahaan harus memperhatikan pembelian dari masing-masing. Paling tidak, usahanya akan lebih ekonomis apabila pembeli itu dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok saja. Ini semua tidak terlepas dari usaha mencapai laba maksimum dengan meningkatkan volume penjualan. 1. Harus terdapat informasi mengenai karakteristik pembeli, yang dapat diukur secara kuantitatif. Banyak karakteristik pembeli, misalnya karakter psychografis, yang sulit atau tidak mungkin diukur secara kuantitatif. 2. Perusahaan harus dapat memusatkan usaha pemasarannya secara efektif pada segmen pasar yang telah pilih. Syarat ini didalam praktek sulit dipenuhi. Suatu iklan tidak mungkin hanya ditujukan kepada kelompok pembeli tertentu, karena media yang memuat iklan itu juga dibaca oleh kelompok pembeli lain. 3. Segmen pasar yang dipilih harus cuku luas, atau cukup menguntungkan, karena biaya mensegmentasikan pasar tidaklah sedikit. Dengan menerapkan segmentasi pasar maka suatu perusahaan dapat memperoleh manfaat sebagai berikut: a. Ia berada dalam posisi lebih baik untuk mengetahui dan membanding-bandingkan kesempatan pemasaran. Dengan cara menyelidiki kebutuhan setiap segmen, penjual dapat memperkirakan tingkat kepuasaan yang diperoleh segmen-segmen 21 Vol. 1, No. 1, Juni 2011 tersebut dari barang saingan yang ada di pasar. Segmen pasar yang mendapatkan kepuasaan yang relatif rendah merupakan kesempatan pemasaran yang baik sekali. b. Penjual dapat lebih menyesuaikan produk dari usaha promosinya dengan kebutuhan tiap segmen pasar. Untuk tiap golongan pembeli, penjual dapat membuat program pemasaran tersendiri. c. Penjual dapat menggunakan pengetahuannya tentang perbedaan tingkat dari berbagai segmen pasar terhadap usaha perusahaan, untuk menyusun program pemasaran dan mengalokasikan anggaran pemasarannya. Pada umumnya para pengusaha mensegmentasikan pasarnya berdasarkan variabel-variabel geografis, demografis atau psychografis. Tidak semua variabel ini sesuai untuk setiap pasar. Pasar barang industri umumnya disegmentasikan berdasarkan golongan pembeli, lokasi pembeli, klasifikasi industri dan tingkat pemakaian. Pasar barang konsumsi kebanyakan disementasikan berdasarkan tingkat penghasilan, golongan umur dan besar keluarga. Pasar dapat pula disegmentasikan kepada pemakai, bekas pemakai, pemakai potensial, pemakai untuk pertama kalinya, dan pemakai secara teratur. Masingmasing status pemakai ini merupakan metode komunikasi dan usaha pemasaran yang berbeda. Agar proses segmentasi pasar tersebut dapat efektif dan bermanfaat bagi perusahaan, Sofyan Assauri (2000:135), menjelaskan segmen pasar harus memenuhi kriteria dan syarat sebagai berikut: 1. Dapat diukur (measurable), baik besarnya maupun luasnya serta daya beli segmen pasar tersebut. Debi Masri 17-28 2. Dapat dicapai atau dijangkau (accesible), sehingga dapat dilayani secara efektif. 3. Cukup luas (Oubstantial), sehingga dapat menguntungkan jika dilayani. 4. Dapat dilaksanakan (actionable), sehingga semua program yang telah disusun untuk menarik dan melayani segmen pasar itu dapat efektif. Faktor-faktor tersebut dapat membantu untuk menilai karyawan pasar dari produk perusahaan untuk disegmentasikan atau tidak. Apabila telah dilakukan segmentasi atas pasar yang ada untuk dilayani, maka dari segmen-segmen pasar yang telah ditentukan tersebut dapat dipilih yang potensial diantaranya untuk dijadikan pasar sasaran (target market). Hal ini merupakan dasar untuk menentukan strategi pemasaran yang bagaimana yang akan dijalankan agar tujuan pemasaran dapat dicapai. Madani Hotel Medan yang belum genap berusia 3 tahun, pada awal rencana pembangunannya dimaksudkan untuk menjangkau pasar dengan konsumen yang religius dan islami. Oleh sebab itulah pada saat dimulainya kegiatan pemasaran, yang sejalan dengan proses pembangunannya, kegiatan pemasaran langsung ditujukan kepada segmen pasar yang diperhitungkan mempunyai selera islami dan memegang teguh nilai-nilai religius. Salah satu strategi yang digunakan adalah dengan mengedapankan bahwa Madani Hotel Medan adalah satu-satunya hotel di kota Medan yang memakai konsep syariah dalam pengelolaannya. Dengan konsep syariah ini dimaksudkan agar para calon tamu atau pelanggan, terutama yang muslim, dapat memperoleh palayanan dengan nuansa islami. Hal-hal yang ditonjolkan dalam promosi pada saat kegiatan pemasaran adalah bahwa di Madani Hotel Medan tidak disediakan fasilitas hiburan yang bertentangan dengan nilai-nilai keislaman. 22 Vol. 1, No. 1, Juni 2011 Madani hotel merupakan hotel yang berbeda dengan hotel-hotel pada umumnya, terutama dalam hal fasilitas, dan lebih khusus lagi adalah fasilitas hiburan. Madani Hotel Medan hanya mempunyai fasilitas kamar, meeting room (ruangan pertemuan), dan restaurant yang akan ditawarkan kepada konsumen atau calon konsumen. Fasilitas hiburan yang biasanya dapat dijumpai pada hotel-hotel pada umumnya, seperti : diskotik, karaoke, bar, kolam renang, panti pijat, dan minuman yang mengandung alkohol, tidak terdapat pada Madani Hotel Medan. Hotel dengan fasilitas diatas mungkin lebih mudah untuk mendapatkan tamu atau pengunjung, atau para pemakai ruang pertemuan untuk berbagai acara yang sesuai dengan selera dan keinginan para pemakai. Berbeda dengan Madani Hotel yang tidak mempunyai fasilitas hiburan dan tidak menyediakan minuman yang mengandung alkohol, team marketingnya harus dapat menyusun rencana pemasaran yang benar-benar tepat pada sasaran dengan menawarkan produk-produk dan fasilitas yang dimiliki oleh Madani Hotel. Perencanaan ini dilakukan dengan menyusun strategi pemasaran sekaligus membuat jadwal kegiatan pemasaran dari waktu ke waktu. Dari hasil perencanaan ini disusun jenis-jenis kegiatan sebagai berikut : a. Sales Call Sales Call adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu strategi dari Bagian Marketing Madani Hotel Medan yang melakukan hubungan dengan para konsumen atau calon konsumen melalui telepon. Team marketing akan menghubungi para konsumen yang potensial untuk menggunakan fasilitas yang dimiliki oleh Madani Hotel Medan, baik kamar maupun ruang pertemuan yang dimiliki dan juga restoran dan café yang ada di Madani Hotel. Konsumen yang dihubungi oleh team marketing adalah konsumen reguler yang telah berulang kali Debi Masri 17-28 menggunakan fasilitas Madani Hotel dan sudah menjadi pelanggan tetap. Daftar dari pelanggan tetap ini sudah dimasukkan pada database pelanggan yang tersedia di bagian Sales & Marketing. Setiap hari team marketing akan membuka database tersebut dan akan membuat daftar dari pihak-pihak atau individu-individu yang akan dihubungi. b. Menetapkan Rate Hotel Kegiatan menetapkan rate hotel merupakan salah satu strategi dari kegiatan pemasaran atau kegiatan marketing yang dilakukan oleh Team Marketing Madani Hotel Medan. Hal ini penting dilakukan untuk memenangkan persaingan pasar untuk usaha sejenis yang ada di Kota Medan, terutama yang berada di kawasan Jalan Sisingamangaraja dan sekitarnya Dari data yang diperoleh di lapangan, terdapat lebih kurang 10 buah hotel dengan level bintang yang sama dengan Madani Hotel Medan. Untuk itu penetapan rate sangat menentukan dalam menarik pelanggan. Penetapan rate ini dapat dilakukan sewaktu-waktu, didasarkan pada situasi pasar, khusunya pasar dari usaha jasa perhotelan. Team Marketing Madani Hotel Medan harus senantiasa mengikuti perkembangan pasar dan mengetahui bagaimana kalender kegiatan dari masing-masing instansi, baik negeri maupun swasta. Kemudian Team Marketing juga harus dapat memperoleh data tentang rate atau harga dari semua competitor yang ada dengan segala fasilitas yang diberikan. Untuk itu Team Marketing harus bisa menetapkan rate yang kompetitif untuk persaingan pasar yang ada. Jika rate yang ditetapkan oleh Madani Hotel Medan lebih tinggi dari hotel-hotel lain yang memiliki level bintang yang sama, maka bagaimana caranya agar rate tersebut mampu memenangkan persaingan dengan menambah fasilitas dan pelayanan yang diberikan. Jika memungkinkan, maka dapat dilakukan penurunan rate harga secara nominal tanpa harus mengurangi 23 Vol. 1, No. 1, Juni 2011 Debi Masri 17-28 tingkat pelayanan atau fasilitas yang diberikan. adalah Harian Waspada dan Serambi yang terbit di Aceh. c. Mencetak Brosur Harga Baru. Strategi lain yang direncanakan dalam kegiatan marketing oleh team marketing Madani Hotel Medan setelah melihat kondisi pasar adalah mencetak brosur harga yang baru. Sesuai dengan kondisi pasar, maka harga yang ditetapkan untuk kamar maupun fasilitas lain yang ditawarkan kepada konsumen maupun calon konsumen akan mengalami kenaikan atau penurunan. Kondisi pasar harus direspon dengan harga yang memungkinkan team marketing memenangkan negosiasi. Untuk itu, setiap team marketing turun ke lapangan melakukan kegiatan, maka harus dibekali dengan perlengkapan kegiatan marketing, yang salah satunya adalah daftar harga. Daftar harga ini akan dicantumkan pada brosur secara integral atau bisa juga dicetak sebagai lampiran dari brosur atau surat penawaran yang dibuat khusus. e. Menyelenggarakan Paket-Paket Promosi Team Marketing Madani hotel Medan juga menyelenggarakan paketpaket promosi yang berkaitan dengan peringatan hari besar Islam ataupun eveneven tertentu. Paket-paket ini dimaksudkan untuk mempermudah masyarakat merayakan hari-hari yang berkaitan dengan paket tersebut di Madani Hotel Medan. Dalam paket-paket ini, Madani Hotel akan menyediakan fasilitas yang menunjang perayaan atau peringatan yang diadakan dengan harga khusus dan pelayanan yang khusus pula. Paket-paket yang diadakan ini antara lain adalah : Paket Idul Adha, Paket Tahun Baru Masehi, Paket Tahun Baru Islam, Paket Khusus Maulid Nabi Besar Muhammas SAW, Paket Pertemuan (Meeting Package), Paket Perayaan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Paket Ramadhan, Paket Pilpres, Paket Merdeka, Paket Idul Fithri dan Paket Halal Bi Halal, serta Paket Akhir Tahun. Selain itu Madani Hotel Medan juga menyelenggarakan Paket Perkawinan, Paket Arisan, Paket Ulang Tahun, Paket Barbeque untuk berbagai kepentingan perusahaan dan masyarakat. Paket-paket diharapkan dapat membantu penyelenggaranya dalam segala urusan yang menyangkut acara-acara yang diadakan. Lebih praktis, lebih eksklusif, dan dengan fasilitas yang akan disediakan sesuai dengan kebutuhan penyelenggara serta makanan yang sesuai selera penyelenggara dan dengan harga yang terjangkau. d. Promosi di Media Cetak Kegiatan marketing yang dilakukan oleh team marketing Madani Hotel Medan, selain yang telah disebutkan diatas, adalah melakukan kegiatan promosi melalui media cetak atau surat kabar. Promosi yang termasuk dalam kegiatan marketing di media cetak ini, dilakukan dengan cara memberikan press release tentang kegiatan yang dilakukan di Madani Hotel Medan ke media cetak yang dianggap potensial, dan juga dengan memasang iklan pada media cetak yang ada Promosi di media cetak ini dianggap cukup efektif karena jangkauan dari media cetak cukup luas dan isi berita atau iklan yang dimuat, dapat bertahan cukup lama pada diri pembaca. Pemuatan berita maupun iklan tentang Madani Hotel Medan ini bukan saja menggunakan media cetak terbitan Medan, tetapi juga terbitan daerah lain seperti terbitan daerah Nanggroe Aceh Darussalam. Media cetak yang sudah digunakan untuk kegiatan ini Harian f. Melakukan Sales Trip Strategi lain yang dilakukan oleh team marketing Madani Hotel Medan dalam usaha memasarkan kamar dan fasilitas-fasilitas hotel yang ada, adalah dengan melakukan Sales Trip. Sales Trip ini dilakukan oleh team marketing secara bergiliran dengan mengadakan perjalanan 24 Vol. 1, No. 1, Juni 2011 ke kota atau daerah atau juga kawasan yang dianggap potensial untuk mendapatkan relasi atau konsumen baru. Sales trip yang sudah dilakukan oleh team marketing adalah mengadakan perjalanan dalam rangka pemasaran ke berbagai daerah di Sumatera Utara, mengadakan perjalanan ke kawasan-kawasan industri yang ada di Sumatera Utara dan Kota Medan, serta menelusuri daerah-daerah yang ada di lintas sumatera menuju kota Banda Aceh. Di daerah-daerah ini, team marketing melakukan kegiatan pemasaran dengan mengadakan kontak langsung dengan instansi-instansi yang ada, baik instansi pemerintah maupun swasta. Untuk instansi pemerintah, team marketing mendatangi semua dinas-dinas yang yang di daerah tingakt satu dan tingkat dua. Sementara instansi swasta, team marketing mengadakan kerjasama dengan biro-biro perjalanan dan hotel-hotel setaraf yang terdapat pada daerah tersebut. g. Mengadakan Talk Show di Radio Media massa yang juga mempunyai jangkauan yang luas, walaupun sifatnya hanya sekilas, tidak seperti surat kabar, adalah radio. Karena jangkauannya yang luas ini, radio merupakan media yang sangat potensial juga sebagai media promosi dan pemasaran. Untuk itu team marketing juga menggunakan radio sebagai media promosi dan pemasaran. Penggunaan radio sebagai media ini dilakukan dengan melakukan talk show, yaitu dengan bekerjasama dengan stasiun radio untuk mengisi acara dan dalam acara tersebut manajemen Madani Hotel yang terdiri dari Direktur Utama, General Manager, dan team marketing berbicara tentang segala sesuatu yang dimiliki oleh Madani Hotel Medan. h. Mengadakan Travel dan Company Gathering Kegiatan lain untuk menunjang promosi dan pemasaran yang dilakukan oleh team marketing Madani Hotel Medan Debi Masri 17-28 adalah Travel Gathering dan Company Gathering. Kegiatan Travel Gathering adalah kegiatan dimana Madani Hotel Medan mengundang seluruh perusahan biro perjalanan yang sudah menjadi mitra usaha maupun yang akan dijadikan mitra usaha, diundang dalam suatu acara pertemuan. Dalam pertemuan, yang biasanya diadakan dengan makan malam bersama atau makan siang bersama ditambah dengan acara hiburan dan temu ramah, Manajemen Madani Hotel Medan akan memberikan paparan tentang keadaan dan tambahan-tambahan fasilitas baru atau program-program baru atau paket-paket baru yang ditawarkan kepada konsumen atau masyarakat luas. Dalam pertemuan tersebut Manajemen meminta kepada para pimpinan Biro Perjalanan yang hadir untuk ikut memasarkan program-program tersebut. Dijelaskan juga kompensasi yang akan diterima oleh biro perjalanan tersebut jika memberikan tamu atau pengguna ruang-ruang pertemuan yang dimiliki oleh Madani Hotel Medan. i. Mengirimkan Kue Ulang Tahun dan Cendera Mata Untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan mitra bisnis, team marketing Madani Hotel Medan juga melakukan kegiatan pengiriman kue ulang tahun untuk para pimpinan perusahaan yang menjadi mitra bisnis atau relasi. Setiap pimpinan perusahaan mitra, diusahakan untuk mendapatkan data kelahirannya dan untuk kemudian dibuatkan databasenya. Setiap mereka berulang tahun maka team marketing akan mengirimkan kue sebagai ucapan ulang tahun. Jika kita melihat harga dari kue yang dikirim, maka secara nominal, besaran rupiahnya tidak seberapa. Tetapi bagi sipenerima ucapan ulang tahun melalui kue tersebut, nilainya bukan lagi terletak pada nilai nominal rupiah dari harga kue yang diberikan, tetapi pada perhatian manajemen Madani Hotel terhadap rasa suka cita yang berulang tahun. Hal ini diharapkan dapat membuat 25 Vol. 1, No. 1, Juni 2011 hubungan yang sudah terjalin selama ini berlangsung lebih erat lagi dan lebih menguntungkan lagi kepada keduabelah pihak. Selain pengiriman kue ulang tahun tadi, team marketing juga membuat cendera mata yang akan dibagikan kepada para relasi dan konsumen. Pembuatan dan pemberian cendera mata yang pada cendera mata tersebut terdapat lambang atau logo Madani Hotel Medan diharapkan dapat membuat Madani Hotel Medan tetap diingat dan tetap melekat pada memori orang-orang atau pihak-pihak yang menerima atau memakai cendera mata yang diberikan. Cendera mata ini biasanya dibuat dalam bentuk baju kaos, gantungan kunci, pulpen, dan lain sebagainya. j. Mengadakan Afternoon Tea dengan para Relasi Kegiatan marketing yang tidak kalah pentingnya dalam mempengaruhi hubungan relasi agar tetap setia sebagai konsumen dari Madani Hotel Medan adalah dengan senantiasa menjaga silaturahmi dengan selalu bertemu dan berkomunikasi langsung sehingga kedua belah pihak dapat mengetahui permasalahan yang mungkin timbul dalam hubungan bisnis yang selama ini sudah terjalin. Untuk itu team marketing Madani Hotel Medan mengadakan acara pertemuan dengan para relasi tersebut dalam acara yang disebut dengan Afternoon Tea, Acara Afternoon tea ini dilakukan secara berkala, namun jika ada hal-hal yang harus diketahui oleh para relasi dengan segera maka pihak Madani Hotel akan mengundang para relasi untuk mengikuti acara ini, yang secara insidentil, diadakan oleh team mareketing dengan izin dari management Hotel. k. Telemarketing ke Relasi Potensial Dalam menjalankan kegiatan marketing, seluruh potensi yang mungkin untuk digunakan, akan digunakan, termasuk menggunakan teknologi. Salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan Debi Masri 17-28 dalam kegiatan marketing ini adalah teknologi internet. Internet dapat menghubungkan team marketing dengan berbagai relasi dengan jangkauan yang luas. Melalui jaringan internet team marketing mengadakan kegiatan telemarketing dengan berbagai kalangan relasi yang potensial. Menjaga hubungan yang sudah terjalin agar lebih erat lagi, sangat diperlukan dalam kegiatan marketing. Media yang tepat untuk melakukakan hal itu adalah internet. Penggunaan teknologi internet dirasakan sangat menghemat waktu, jarak, dan tidak terbatas kapan team marketing akan melakukannya. Telemarketing dapat dilakukan kapan saja tanpa harus menyusun jadwal yang pasti. Jangkauan relasi yang dihubungi juga tidak terbatas pada relasi yang berada di kota Medan saja, tetapi juga menjangkau relasi yang berada di luar daerah, baik di daerah tingkat dua di dalam Propinsi Sumatera Utara maupun di daerah Nanggroe Aceh Darussalam, Jakarta, dan kota-kota besaar lainnya, bahkan hingga ke negeri tetangga Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Disamping menggunakan website Madani Hotel Medan, yakni www.madanihotelmedan.com, team marketing juga menggunakan e-mail dan fasilitas faximile dalam melakukan kegiatan telemarketing ini. l. Menghadiri MATTA Fair di Malaysia Salah satu kegiatan resmi berupa Fair atau pameran yang secara rutin diikuti oleh team marketing Madani Hotel Medan adalah MATTA Fair. MATTA Fair ini diadakan di negara jiran Malaysia. Setiap penyelenggaraan MATTA Fair ini madani Hotel Medan senantiasa mengirimkan team untuk menghadiri sekaligus melakukan kegiatan marketing untuk kepentingan Madani Hotel Medan. Pada even ini team marketing akan bertenu dengan pihak-pihak yang sangat potensial untuk menjadi relasi atau konsumen Madani Hotel Medan. Team marketing 26 Vol. 1, No. 1, Juni 2011 melakukan kegiatan marketing dengan memberikan penjelasan-penjelasan dengan bantuan perangkat marketing yang dibawa dari Medan. Perangkat marekting ini antara lain berupa brosur, daftar harga seluruh fasilitas, cendera mata, dan lain sebagainya yang dapat menunjang kegiatan marketing yang dilakukan. Karena lokasi dan sasaran market yang dituju berada di luar negeri, maka team marketing mengadakan pendekatanpendekatan agar bagaimana setelah pertemuan pada MATTA Fair ini, pembicaraan selanjutnya dialakukan melaului kegiatan telemarketing dengan menggunakan fasilitas internet atau media komunikasi lainnya. Hal ini termasuk pada bagaimana tanu yang berasal dari Malaysia dapat melakukan reservasi secara on-line. Dari kegiatan ini team marketing berhasil memperoleh relasi-relasi baru yang mengikat kerjasama dalam pengiriman tamu untuk hotel dan juga kerjasama dalam even-even yang dilakukan oleh pihak-pihak Malaysia di Madani Hotel Medan. Bukan itu saja, hasil promosi yang dilakukan oleh team marketing juga membuat Madani Hotel kedatangan tamutamu yamg bersifat pribadi, yang melakukan reservasi dengan sistem on-line seperti yang dipromosikan pada saat MATTA Fair berlangsung. Jumlah tamu pribadi yang datang dari negara tetangga ini, dari waktu ke waktu, jumlahnya cukup banyak dan tetap menunjukkan grafik yang terus meningkat. Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Occupancy dan Pendapatan Madani Hotel Medan Dari hasil penelitian dan data diatas maka dapat terlihat bahwa team marketing Madani Hotel Medan berhasil meningkatkan occupancy dan pendapatan hotel melalui consumen yang telah di jadikan target pasar. Pemilihan target pasar ini dilakukan dengan tepat dengan menyesuaikan keinginan, kebutuhan, dan selera konsumen dengan keadaan dan Debi Masri 17-28 fasilitas, serta yang paling penting adalah kekhasan Madani Hotel Medan. Hal ini menjadi penting karena Madani Hotel tidak menginginkan kekecawaan muncul ketika tamu atau konsumen pengguna fasilitas ruang pertemuan dan fasilitas restoran menjadi kecewa karena tidak mendapatkan hal-hal yang dijanjikan atau dipromosikan oleh tim marketing ketika melakukan kegiatan pemasaran. Strategi penting yang dilakukan oleh tim marketing Madani Hotel Medan adalah kejujuran, mencari pasar sasaran yang tepat, dan menawarkan seluruh fasilitas sesuai dengan apa yang tercantum dalam brosur, spanduk, iklan, dan alat serta media pemasaran lainnya. Semua hal-hal yang diperhitungkan dapat mendukung pemasaran, digunakan oleh tim marketing dalam mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan oleh manajemen. Kesimpulan Dari pembahasan yang dikemukakan mulai dari bagian awal hingga bagian akhir penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Madani Hotel Medan adalah satusatunya hotel dengan konsep syariah yang beroperasi di Kota Medan. 2. Madani Hotel Medan memiliki team marketing yang kegiatannya dilakukan dengan berbagai cara sehingga dapat meningkatkan pendapatan Madani Hotel Medan. 3. Dari hasil peneilitian yang dilakukan diperoleh data bahwa tingkat hunian dari bulan ke bulan memperoleh kenaikan yang cukup signifikan sehingga dapat menjadikan Madani Hotel Medan sebagai hotel yang cukup mempunyai prospek yang baik dimasa datang. 4. Tingkat pemakaian meeting room juga menunjukkan prospek yang cukup baik karena sudah digunakan oleh berbagai kalangan 27 Vol. 1, No. 1, Juni 2011 dan untuk berbagai acara dan kegiatan. Hal ini menandakan bahwa Madani Hotel Medan sudah dikenal luas di kalangan masyarakat dan instansi, baik pemerintah, swasta, maupun instansi militer. Juga organisasi dan lembaga-lembaga pendidikan, dan lain sebagainya. Saran Sebagai penutup maka dapat disampaikan saran-saran untuk lebih meningkatkan kualitas Madani Hotel dalam memberikan pelayanan kepada para tamu dan relasi serta pelanggannya : 1. Hendaknya Madani Hotel Medan dapat mempertahankan ciri khasnya sebagai Hotel yang bernuansa islami 2. Team marketing yang sudah cukup berhasil menjalankan tugas dapat meningkatkan kreatifitasnya untuk lebih menembus pangsa pasar yang belum tersentuh, terutama pangsa pasar yang sesuai dengan kekhasan Madani Hotel Medan 3. Hal-hal yang masih dirasa kurang oleh para tamu hendaknya segera ditindaklanjuti sehingga citra Madani Hotel tetap terjaga dan dapat memenangkan persaingan ditengah-tengah berkembangnya bisnis hotel di kota Medan dewasa ini. Debi Masri 17-28 Yogyakarta, Dedy Mulyana, MA, Phd, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Remaja David W. Cravens, Alih Bahasa Lina Salim MBA, Pemasaran Strategis, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1996. H. Frazier Moore, Phd, Humas ; Membangun Citra dengan Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2005 Gregorius Chandra, Strategi dan Program Pemasaran, Penerbit Andi Yogyakarta, 2005 Marwan Asri, Pemasaran, Penerbit FE Universitas Indonesia, Jakarta, 2001 Siswanto Sutojo, Kerangka Dasar Manajemen Pemasaran, LPPM, Jakarta, Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, Rajawali Pers, Jakarta, 2006 Sandra Oliver, Strategi Public Relation, Alih Bahasa Sigit Purwanto, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2007 Sutrisno Hadi. Metodologi Riset, Penerbit Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 2001 Nurudin, Komunikasi Propaganda, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001. Philipus M.Hadjon, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia, Gajah Mada University Pers, 2001 DAFTAR PUSTAKA Agus Sulastiyono, Manajemen Penyelenggaraan Hotel, Penerbit Alfabeta, Bandung, 2006 Adi Sunarno, Front Office Mangement, Penerbit Andi , Yogyakarta, 2006 Alex S. Nitisemito, Marketing, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, 2001 Anbrey Wilson, Manajemen Pemasaran Jasa, Terjemahan Andres, Penerbit LPPM, Jakarta, 2000 Basu Swastha DFH, Azas-Azas Marketing, Penerbit Liberty, 28