Perkembangan Demokrasi di Indonesia Masa Republik Indonesia

advertisement
Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Masa Republik Indonesia ke-IV tahun 1998-sekarang

Sejarah Dan Perkembangan Demokrasi Di Indonesia.
Semenjak Indonesia dinyatakan merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, negara ini
telah menjadi negara demokrasi. Dalam mekanisme kepemimpinanya presiden harus
bertanggung jawab kepada MPR dimana MPR adalah sebuah badan yang dipilih oleh
rakyat.
Demokrasi di Indonesia terjadi untuk pertama kalinya pada tahun 1956 ketika
diselenggarakan pemilu bebas, sampai kemudian presiden Soekarno menyatakan
demokrasi terpimpin sebagai pilihan sistem pemerintahan Indonesia.

Perkembangan demokrasi di Indonesia dari segi waktu dapat di bagi dalam 4 periode
yaitu :
1. Periode 1945-1959
2. Periode 1959-1965
3. Periode 1965-1998
4. Periode 1998- sekarang
Pada kesempatan ini, kami akan membahas mengenai perkembangan demokrasi di
Indonesia pada masa periode ke IV:
Runtuhnya pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto selama
lebih dari 30 tahun, membawa harapan baru bagi tumbuhnya demokrasi di Indonesia,
yaitu tahap awal bagi masa transisi demokrasi Indonesia. Transisi merupakan fase
krusial yang kritis karena akan menentukan kemana arah bangsa Indonesia
selanjutnya, dapat menjadi negara yang lebih maju ataukah kembali pada masa
otoriter sebagaimana yang terjadi pada periode orde lama dan orde baru.
Berhasil atau tidaknya suatu transisi tersebut sangat bergantung pada 4 faktor kunci
yaitu:
1. Komposisi elite politik
2. Desain institusi politik
3. Kultur perubahan sikap terhadap politik dikalangan elite maupun non elite
4. Peranan civil society (masyarakat madani)
Keempat faktor tersebut harus berjalan secara sinergis dan sebagai modal untuk
membuktinyatakan demokasi.
Pengalaman negara demokrasi yang sudah estabilished menunjukkan bahwa institusi
demokrasi dapat berjalan dan tetap berfungsi walaupun jumlah pemilihnya kecil.
Sebab untuk mengukur tingkat kepercayaan publik terhadap demokrasi tidak terletak
pada besar kecilnya partisipasi warga, tetapi apakah partisipasi warga tersebut
dilakukan secara sukarela atau karena digerakkan (dibayar). Harapan lain dalam
suksesnya transisi demokrasi Indonesia adalah peran civil society (masyarakat
madani) untuk menguasai plarisasi politik dan menciptakan kultur toleransi.
Problem paling mendasar yang dihadapi oleh negara yang sedang berada pada masa
transisi menuju demokrasi adalah ketidakmampuan membentuk tata pemerintahan
baru yang bersih, transparan, dan akuntabel karena tanpa hal-hal tersebut demokrasi
akan kehilangan daya tariknya.
Demokrasi yang baru tumbuh di Indonesia adalah pengolahan yang efektif di bidang
ekonomi. Jadi demokrasi sebenarnya bukan hanya pada area politik tetapi juga
ekonomi, sosial, dan budaya. Apabila demokrasi baru tersebut dapat mengelola
pembangunan ekonomi secara efektif, maka mereka juga dapat menata rumah tangga
politik mereka dengan baik pula.
Menurut Ruslikarim sebuah tatanan negara Indonesia dapat terwujud apabila tersedia
beberapa faktor pendukung berikut:
1. Keterbukaan
2. Budaya politik partisipasif egalitarian
3. Kepemimpinan politik yang berorientasi kerakyatan
4. Rakyat yang terdidik, cerdas, dan peduli
5. Partai politik yang tumbuh dari bawah
6. Penghargaan terhadap hukum
7. Masyarakat sipil yang tanggap dan bertanggung jawab
Indikasi terwujudnya kehidupan demokratis dalam era transisi di Indonesia antara lain
dengan adanya reposisi dan redefenisi TNI dalam kaitannya dengan keberadaan
mereka pada sebuah negara demokrasi. Di amandemennya pasal-pasal dalam
konstitusi Republik Indonesia (amandemen I-IV) mengenai adanya kebebasan pers,
terlaksananya otonomi daerah, dan sebagainya.
Selama menjabat sebagai presiden Republik Indonesia, Bapak Susilo Bambang
Yudhoyono telah menerima anugerah medali demokrasi dari Asosiasi Konsultan
Politik Asia Pasifik (APAPC). Menurut beliau demokrasi di Indonesia merupakan
suatu jawaban terhadap skeptisme yang ditujukan pada perjalanan demokrasi di
negara ini. Beliau juga menambahkan bahwa demokrasi di Indonesia menunjukkan
Islam dan modernitas yang seimbang, serta telah menciptakan stabilitas politik dan
pertumbuhan ekonomi ynag cukup tinggi terlepas dari goncangan yang hebat akibat
pergantian presiden sebanyak 4 kali pada periode 1998-2002.
Oleh sebab itu Indonesia dapat dikatakan sebagai salah satu kiblat negara demokrasi
di kawasan Asia yang dapat menjalankan pembangunan sistem demokrasi seiring
dengan upaya pembangunan ekonomi.
Download